37
“PERMANGANOMETRI” Dan “serimetri” Muhamad Handoyo Sahumena Fakultas Farmasi Universitas Haluoleo 2015 TITRASI REDOKS

Pertemuan Permanganometri Dan Serimetri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentase

Citation preview

Slide 1

PERMANGANOMETRIDanserimetriMuhamad Handoyo SahumenaFakultas FarmasiUniversitas Haluoleo2015TITRASI REDOKSTITRASI REDOKSREDOKS:REDuksiOKSidasi

Titrasi Redoks a/ titrasi yang melibatkan reaksi reduksi dan oksidasi antara titran dan titrat.

Reaksi Redoks:Oks + ne redReaksi OksidasiReaksi pelepasan elektronPeningkatan muatan positifPeningkatan biloks (bilangan oksidasi)

CONTOHAl Al 3+ + 3e TITRASI REDOKSREAKSI REDUKSIReaksi penangkapan elektronPenambahan muatan negatifPenurunan bilangan oksidasi

CONTOH

O2 + 4e 2O2-TITRASI REDOKSOKSIDATOR : Zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi zat tersebut mengalami reaksi reduksi (penurunan biloks)

Ciri-ciri Oksidator:Memiliki biloks tinggiDalam bentuk molekul maupun ion mudah mengikat elektronDalam sistim periodik unsur ada di sebelah kanan

Contoh :Mn bervalensi +7 K2Cr2O7Cr bervalensi +6KClO3Cl bervalensi +5MnTITRASI REDOKSTITRASI REDOKSReduktor :zat yang mudah mereduksi zat lain, tetapi zat itu sendiri mengalami oksidasi (peningkatan bilok)

Ciri-ciri reduktor :Memiliki biloks rendahDalam bentuk molekul maupun ion mudah melepaskan elektronDalam sistim periodik unsur, terletak di golongan : I, II, III,VI dan VIITITRASI REDOKSMacam-macam Titrasi Redoks :Iodo-IodimetriPermanganometriDikromatometriBromatometriSerimetri

TITRASI PERMANGANOMETRIReaksi Redoks:Oks + ne redPermanganometri

Titran: KMnO4 dlm suasana asamIndikator: tanpa indikatorPerubahan pada TAT :Tidak berwarna UnguTITRASI PERMANGANOMETRIPermanganometri Titran: KMnO4 dlm suasana asam

MnO4- + 8H+ +5e- Mn+2 + 4H2O Ungu tdk berwarna btk oks btk red

1 mol KMnO4 = 5 grek

Perhitungan grek oksidator = grek reduktor[ V X N ]oksidator = [ V x N ] reduktor

1grek = 1 mol e- yg dilepas /diikat

5e- + 8H+ + 1 MnO4- Mn+2 + 4 H2O1 mol MnO42- = 5 mol elektron 1 mol MnO4= = 5 grek

Beberapa hal yang harus diperhatikan:Pelarut KMnO4 : Asam Sulfat (H2SO4)MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O

Jika menggunakan asam klorida (HCl)2MnO4- + 16H+ + 10Cl- 2Mn2+ + 5Cl2 + 4H2O(tidak diinginkan)Ion-ion Mangan (Mn2+) dapat bereaksi dengan Permanganat (MnO4-) membentuk MnO2:2MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 2MnO2 + 4H+ (tidak diinginkan)Suasana netral: berjalan cepatSuasana Asam: berjalan lambatMnO2 yang terbentuk menjadi katalisator penguraian Permanganat menjadi mangan dioksidaLarutan KMnO4 tidak stabil dalam air :

4MnO4- + 2H2O 4MnO2 + 3O2 + 4OH-(tidak diinginkan)

MnO2 yang terbentuk menjadi katalisator penguraian Permanganat menjadi mangan dioksidaDalam suasana alkali (basa) kuat, KMnO4 dapat mengalami 2 kemungkinan reaksi:MnO4- + e MnO42- (rx 1) (tidak diinginkan)MnO42- + 2H2O + 2e MnO2 + 4OH- (rx 2)(tidak diinginkan)Reaksi 1: berjalan cepat; E0 = 0,56 VReaksi 2: berjalan lambat; E0 = 0,60 V Ion permanganat mengalami reduksi menjadi mangan dioksida dalam suasana alkali menurut reaksi:MnO4- + 2H2O + 3e MnO2 + 4OH- E0 = 0,59(tidak diinginkan)Lrt KMnO4 dlm air tdk stabil dan Reaksinya dikatalisir oleh cahaya:

* penyimpanan hrs dlm botol berwarna coklat* Setiap pemakaian hrs dilakukan standarisasi ulang PEMBAKUAN KMnO4Larutan Pembaku: Natrium Oksalat (Na2C2O4)

Reaksi :

5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ 10 CO2 + 2Mn2+ + 8H2O

Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi Ungu

PEMBAKUAN KMnO4Warna pada titik akhir tetap bertahan namun dapat hilang kembali akibat penguraian ion permanganat (MnO4-) oleh Mangan (Mn2+) menjadi Mangan dioksida (MnO2).

REAKSI:

2MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+ContohTitrasi Na2C2O4 dengan KMnO4Reaksi yang terjadi:5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ 2Mn2++10CO2+8H2O

Ttk akhir TitrasiKMnO4Na2C2O4

Perhitungan5C2O4= +2MnO4-+ 16H+ 2Mn+2+10CO2+8H2O +3 +4 pbo C = 1 pbo total = 2 x 1 =2 1 mol Na2C2O4 = 2 grek

Contoh SoalSebelum dititrasi, larutan KMnO4 distandarisasi menggunakan larutan baku Na2C2O4 (0,6701 gram Na2C2O4 dalam 100 mL pelarut, BM = 134 g/mol). Jika diperlukan sebanyak 7,9 mL KMnO4 untuk menjapai TE, hitunglah konsentrasi KMnO4.!PenyelesaianDik:massa Na2C2O4 = 0,6701 gramVolume Na2C2O4 = 100 mL pelarutBM Na2C2O4 = 134 g/mol). V KMnO4 = 7,9 mLDit:N KMnO4 = ...?Peny: Peny:

NormalitasNa2C2O4Kelebihan dan KekuranganKelebihan:Tidak memerlukan indikatorMudah diperoleh dan harganya terjangkau

Kekurangan:Larutannya tidak stabilAplikasi:Dalam FI (IV):Titrasi permanganometri hanya digunakan dalam penetapan kadar Hidrogen peroksida:Ambil 1 mL H2O2 lalu diencerkan hingga volume 100 mLAmbil 20 mL, lalu encerkan kembali dengan 20 mL H2SO4 2 NDititrasi dengan KMnO4 0,1 N hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi ungu muda.Reaksi:2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 2Mn2+ + 5O2 + 4H2O

5 mol H2O2 setara dengan 10 e, maka BE = BM/2APLIKASITitrasi permanganometri juga dapat digunakan untuk analisis:Besi (II)Asam atau garam oksalatIon-ion seperti Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg

TITRASI SERIMETRITitran:Larutan serium sulfat; Ce(SO4)2Analit:Zat uji yang bersifat reduktormis: Fe (II)Perubahan warna (TAT): Merah Biru pucatReaksi yang terjadi:Ce4+ Ce3+............ (reduksi)TITRASI SERIMETRITitrasi dilakukan pada suasana Asam.Pada suasana Basa, terbentuk serium hidroksida (mengendap) tdk diinginkan

Pembakuan Larutan Bakuserium (IV) sulfat Langkah-Langkah:Timbang seksama kurang lebih 200 mg arsentrioksida yang sebelumnya dikeringkan pada suhu 1000C selama 1 jam, masukkan ke dalam labu takar. Cuci dinding labu dengan 25 ml NaOH (2 gram dalam 25 ml air), goyang-goyangkan hingga arsentrioksida larut. Setelah larut semua tambah 100 ml air, dan 10 ml asam sulfat (1 dalam 3).

Pembakuan Larutan Bakuserium (IV) sulfat Lanjutan.....Tambahkan 2 tetes orto fenantrolin dan larutan osmium tetraoksida (1 dalam 400 ml 0,1 N asam sulfat). Titrasi perlahan-lahan dengan larutan baku serium (IV) sulfat sehingga warna merah jambu menjadi biru pucat. Tiap ml larutan serium (IV) sulfat setara dengan 4,946 mg As2O3 TITRASI SERIMETRIKELEBIHAN:Sangat stabil pada penyimpanan yang lama dan tidak perlu terlindung dari cahaya dan pada pendidihan yang terlalu lama tidak mengalami perubahan konsentrasi. Reaksi ion serium (IV) dengan reduktor dalam larutan asam memberikan perubahan valensi yang sederhana (valensinya satu) Ce4+ + e- Ce3+ sehingga berat ekivalennya adalah sama dengan berat molekulnya. TITRASI SERIMETRIKELEBIHAN: (lanjutan...)Merupakan oksidator yang baik sehingga semua senyawa yang dapat ditetapkan dengan kalium permanganat dapat ditetapkan dengan serium (IV) sulfat. Kurang berwarna sehingga tidak mengkaburkan pengamatan titik akhir dengan indikator. Dapat digunakan untuk menetapkan kadar larutan yang mengandung klorida dalam konsentrasi tinggiTITRASI SERIMETRIKEKURANGAN:Bahan larutan bakunya (serium sulfat) cukup mahal)Larutan serium (IV) sulfat dalam asam klorida pada suhu didih tidak stabil karena terjadi reduksi oleh asam dan terjadi pelepasan klorinAPLIKASI(Farmakope IV) Titrasi serimetri dapat digunakan untuk analisis:Besi (II) fumaratBesi (II) glukonatBesi (II) sulfatHidrokuinonVitamin K (Menadion)Vitamin E (Tokoferol)

TUGASJelaskan Prinsip Titrasi Permanganometri dan Serimetri!Tuliskan Titran, analit (titrat), indikator, dan perubahan warna pada TAT pada titrasi Permanganometri dan Serimetri!Jelaskan keadaan yang ideal untuk titrasi Permanganometri!Jelaskan langkah-langkah Pembakuan secara Permanganometri dan Serimetri disertai reaksi redoks yang terjadi!Tuliskan Zat-zat apa saja yang dapat dititrasi secara Permanganometri dan Serimetri!Kelas C (2014):[email protected]