Upload
dennyca
View
1
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pertumbuhan Anak
Citation preview
A. PERTUMBUITAN SELAMA PERTENGAHAN MASA KANAK-KANAK
1. Tingkaf Pertumbuhan
Pada usia anak 10 tahun baik laki-laki maupun perempuan, badannyz bertambah berat kurang
lebih 3,5 kg dan tingginya bertambah. Namun setelal remaja anak perempuan pada usia 12-13
talni’i berkembang lebih cepai daripada anak laki-laki. Menurut Tanner, (1973 : 35) anak berusia
7 tahun tidak akan banyak berubah sampai berusia 9 tahun, hal ini dalam keadaan normal.
Tingkat pertumbuhan anak sangat berbeda antara ras, bangsa dan tingkal sosial ekonominya.
Menurut penelitian yang-dilakukan di berbagai tempat di dunia terdapat rentangan sebesar 9 inci
atau 22,5 cm di antara anak-anak dalam ukuran pendek, misalnya di Asia Tenggara, Oceania,
dan Amerika Selatan, sedangkan anak-anak dari Eropa Utara dan Tengah, Australia Timur, dan
Amerika -Serikat pertumbuhannya lebih tinggi (Meredith, 1969). Walaupun terdapat perbedaan
keturunan, pertumbuhan tersebtit juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Anak-anak
yang tumbuh paling tinggi biasanya dalam hidupnya tidak mengalami kekurangan gizi atau
infeksi penyakit yang merupakan masalah utama dalam kehidiipan. Di samping itu juga karena
perbedaan tempat tinggal biasanya anak-anak yang tinggal. di rumah yang bagus akan Iebih
matang daripada anak-anak yang-berasal dari kel’.iarga kurang marnpu serta lingkungan kurang
baik dan tidak sehat.
2. Nutrisi dan Pertumbuhan ‘
Pada usia pertengahan biasanya anak-anak mempunyai nafsu makan yang bagus. Mereka banya!:
makan karena kegiatannya menuntut energi yang. banyak, dan dalam usia ini berat badannya
meningkat dua kali lipat. Untuk mendukung pertumbuhan spontan ini, anak-anak memerlukan
2.400 kalori setiap hari, 34 gram protein, dan rata-rata karbohidrat yang tinggi paling minimum
harus tetap dipertahankan (E.R.Williams & Cakiendo, 1984). Kekurangan nutrisi dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lamban, karena nutrisi tersebut hanya untuk mempertahankan
hidup dan energi, sedangkan protein lebih untuk meningkatkan pertumbuhan. Apabila makanan
tidak dapat mendukung kedua proses tersebut sepenuhnya maka pertumbuhannya menjadi tidak
optimal.
Nu’risi juga mempunyai implikasi sosial. Anak tidak dapat bermain dan’ tetap tinggal diam
karena tidak mendapatkan makanan yang cukup. Pengaruh kekurangan nutrisi tersebut juga
dapat berlangsung lama sekali. Suatu studi yang memerlukan jangka waktu lama di Guatemala,
di mana diteliti nutrisi yang merupakan masalah yang serins, ditemukan balnva sejak kelahiran
sampai usia 2 tahun dapat dijadikan petunjuk (predietor) yang sangat bagus bagi perilaku sosial
pada usia pertengahan kanak-kanak. Untuk 138 anak-anak usia 6-8 tahun yang diteliti, semuanya
mendapatkan ekstra kalori dan vitamin akan totnpi hanya sebagian ynnp, memperoleh protein.
Anak-anak yang lidak meniperoleh ekslra protein pada w;iklu mndanya (kanak-kanak)
cenderung bersikap pasif, dnn tergantung pada .orang dewasa; sedangkan bagi anak-anak yang
meniperoleh nutrisi yang cukup mereka bersifat gembira dan Iebih bersikap sosial dengan teman
bermainnya (D.E: Barrety, Radke-Yarrow, & Klein, 1982).
Lebili lanjut dikemukakan balnva kekurangan nutrisi dapat menimbulkan berbagai masalah
dalam hubungan keluarga. Para peneliti menemukan bahwa bayi yang kekurangan nutrisi,
mereka tidak memiliki energi untuk berhubungan atau merespons perhatian ibunya. Sebaliknya
anak kecil (infant) menjadi kurang responsif dan kurang mengembangkan kemampuan
antarpribadi, (13.M. Lester, 1979). Demikian pula apabila seorang ibu kekurangan
nutrisi,.kejadian tersebut makin buruk (Rosetti, Ferrira, 1978).
Dalam kaitan ini hubungan antara nutrisi dan perkembangan kognitil juga menjadi jelas. Anak-
anak Afrika di Kenya yang menderita kekurangar gizi mendapat skor yang paling rendah dalam
tes kemampuan verbal dan jugs dalam tes metrik yang meminta anak-anak memi’ih satu pola
yang cocok dengan pola yang lain. (Sigman, Neumann, Jansen & Bwibo, 1989). Suati program
bagi anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan rendah pada kelas 3 -.kelas 6 mereka
mendapat sarman dari sekolah di Masachusetts dan dapal meningkatkan skor mereka dalam tes
kemampuan (A.F. Meyers, Sampson Weltzman, Rogers, & Keyne, 1989)
3. Kesehatan dan Kebugaran Anak
Perkembangan vaksin untuk berbagai penyakit kanak-kanak telah membuat kanak-kanak usia
pertengahan selamat dalam hidupnya. Pemberian vaksinasi sangat baik bagi anak-anak usia ini
daripada anak-anak yang lebili rendah usianya. Hal ini terbukti dengan adanya imunisasi di
sekolah. Hal ini juga mertipakan :;uatu alasan mengapa tingkat kematian anak-anak usia sekolah
tersebut paling rendah sepanjang tahun
Perkembangan fisik dan perseptual anak SD
a. Perkembangan Fisik
Anak sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Secara fisik, anak SD memiliki karakteristik
sendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudanya.
1. Tinggi dan berat badan
Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila dibandingkan
dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat badan sekitar 2,5-
3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm pertahhun ( F.A Hadis 1996)
2. Proporsi dan bentuk tubuh
Anak SD kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang.
Kekurangseimbangan ini sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat perbedaannya
ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir lazimnya proporsi tubuh anak sudah
mendekati seimbang. Berdasarkan tipologi Sheldon ( Hurlock 1980 ) ada tiga kemungkinan
bentuk primer tubuh anak SD yaitu :
· Endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
· Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar
· Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan seperti tak berotot
3. Otak
Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lain, pertumbuhan otak dan kepala jauh
lebih cepat. Menurut Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak terjadi pada usia
dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak anak mencapai 90% dari ukuran otak dewasa.
Kematangan otak yang dikombinasikan dengan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognisi anak.
4. Keterampilan motorik
Pada usia sekolah perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan terokkordinasi
dengan baik seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak.
Pada saat berusia sekitar 10-11 tahun, ank lazimnya sudah mampu melakukan berbagai jenis
kegiatan olahraga. Dalam keterampilan motorik kasar yang melibatkan aktivitas otot besar, anak
laki-laki memiliiki kemampuan yang lebih baik daripada anak perempuan, karena jumlah sel otot
anak laki-laki lebih banyak daripada sel otot anak perempuan.
Untuk memperhalus ketrampilan motorik mereka, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas
fisik yang kadang-kadang dalam bentuk permainan yang informal, permainan yang diatur sendiri
oleh anak. Anak usia sekolah mengembangkan kemampuan untuk melakukan game dengan
peraturan, sebab mereka sudah dapat memahami dan menaati aturan dari suatu permainan.
Dalam waktu yang sama anak mengalami peningkatan dalam koordinasi dan pemilihan waktu
yang tepat dalam melakukan berbagai aktivitas tersebut.
b. Perkembangan Perseptual
Aktivitas perceptual pada dasarnya merupakan proses pengenalan individu terhadap
lingkungannya. Ada tiga proses aktivitas perceptual yang perlu dipahami yakni:
· Sensasi adalah peristiwa penerimaan informasi oleh indra penerima.
· Persepsi adalah interpretasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima.
· Atensi, mengacu kepada selektifitas persepsi. Dengan attensi kesdran seseorang bisa
hanya tertuju pada satu objek dengan mengabaiikan objek lainnya.
Pada usia anak sekolah dasar, seringkali tampak bahwa anak yang mengungguli temannya dalam
perkembangan mental biasanya secara fisik juga lebih besar, lebih kuat, lebih matang dari rata-
rata. Anak itu biasanya tampil sebagai pemimpin alami. Anak yang secara fisik lebih unggul juga
cenderung menujukan keuggulan mental.
Anak usia SD memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda,
ia senang bermain, bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang melakukan sesuatu
secara langsung. Oleh sebab itu guru hendaknya mengembangkan pelajaran yang mengandung
unsure permainan, mengusahakan siswa berpidah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam
kelompok serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik
Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau
fisik dan atau menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum tampak)
dari organisme atau individu.
Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Sedikit menyangkut factor- factor perkembangan, saya akan membahas factor Internal, Eksternal
dan Umum yang mempengaruhi perkembangan peserta didik:
Faktok Internal
Bakat atau pembawaan, Bakat ini dapat di umpamakan sebagai bibit kesanggupan atau bibit
kemungkinan yang terkandung dalam diri anak. Anak yang mempunyai bakat music maka dia
cenderung lebih mudah merespon sesuatu hal tentang music, begitu juga dengan
kecenderungannya.
Sifat-sifat keturunan, Sifat-sifat keturunan individu di warisi oleh orangtua atau nenek moyang
dapat berupa fisik dan mental. Fisik seperti bentik muka, hidung, telinga dll. Mental meliputi,
sifat murah hati, pemarah, idealis dll.
Dorongan dan Instink, Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia melaksanakan
sesuau atau bertindak pada saatnya.
Instink adalah suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan
tanpa didahului dengan latihan.
Faktor Eksternal
Makanan, makanan merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari
setiap individu, makanan yang begizi, baik, dan halal sangat mempengaruhi perkembangan fisik
maupun psikisnya. Seperti dalam Qur’an telah dijelaskan, “Dan makanlah makanan yang halal
lagi baik dari apa yang telah direzekikan kepadamu… (QS. Al-Maidah: 88). Pentingnya
memperhatikan kualitas makanan dari segi kehalalannya ini adalah karena menurut Islam
makanan mempunyai pengaruh yang besar, tidak saja terhadap pertumbuhan dan kesehatan
jasmani manusia, melainkan juga terhadap perkembangan jiwa, pikiran dan tingkah laku
seseorang.
Iklim, Keadaan iklim dan lingkungan tersebut cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik
dan perkembangan mental anak, meskipun para ahli masih terus berdebat tentang sejauh mana
pengaruh-pengaruh itu terjadi pada perkembangan seorang anak. Anak Indonesia akan berbeda
dengan anak-anak dari eropa, timur tengah dan lain-lain, karena kondisi iklim alam yang
berbeda.
Kebudayaan, Latar belakang budaya suatu bangsa atau lingkungan sedikit banyak juga
mempengaruhi dalam perkembangan seseorang. Misalnya latar belakang budaya desa,
keadaan jiwanya masih murni, masih yakin akan kebesaran dan kekuasaan Tuhan, akan terlihat
lebih tenang, karena jiwanya masih berada dalam lingkungan kultur, kebudayaan bangsa sendiri
yang mengandung petunjuk-petunjuk dan falsafah yang diramu dari pandangan hidup
keagamaan.
Ekonomi, Orangtua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokok
anak-anaknya dengan baik, sering kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-
anaknya, Bahkan tidak jarang tekanan ekonomi mengakibatkan pada tekanan jiwa, yang pada
gilirannya menimbulkan konflik antara ibu dan bapak, antara anak dan orangtua, sehingga
melahirkan rasa rendah diri pada anak.
Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga, Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga
mempengaruhi perkembangannya. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian
orangtua tercurah kepadanya, sehingga ia cenderung memiliki sifat-sifat seperti: manja, kurang
bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya, menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan,
dan sebagainya.
Faktor Umum
Intelegensi, Peaget mendefinisikan intelegensi sebagai pikiran atau tindakan adaptif. Selain itu,
intelegensi juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk berfikir abtrak dan menyelesaikan
masalah secara efektif. Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitannya dengan kecepatan
perkembangannya. Sedangkan tingkat intelegensi yang rendah erat kaitannya dengan
kelambanan perkembangan. Misalanya dalam hal berbicara pada usia 11 bulan, anak yang rata-
rata kecerdasannya pada usia 16 bulan, bagi kecerdasannya yang sangat rendah pada usia 34
bulan, sedangkan bagi anak-anak idiot baru bisa bicara pada usia 52 bulan.
Jenis Kelamin, Jenis kelamin juga memegang peranan yang penting dalam perkembangan fisik
dan mental seorang anak. Dalam hal anak yang baru lahir misalnya, anak laki-laki sedikit lebih
besar daripada anak perempuan, tetapi anak perempuan kemudian tumbuh lebih cepat daripada
anak laki-laki. Demikian juga dalam hal kematangannya, anak perempuan lebih dahulu dari anak
laki-laki.
Kelenjar gondok, Pada manusia, hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan seseorang. Seseorang yang kelebihan hormon akan mengalami
pertumbuhan yang luar biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang kekurangan hormon
pertumbuhan maka dapat mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh
kelenjar gondok (kelenjar tiroid) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bila
pada masa kanak-kanak kekurangan hormon tiroksin mengakibatkan kretinisme. Kretinisme
yaitu pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang, sehingga perkembangannya juga
terhambat. Pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) misalnya katak, metamorfosis berudu menjadi
katak dewasa dipengaruhi oleh hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Kesehatan, Mereka yang kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami
perkembangan dan pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya, mereka yang mengalami gangguan
kesehatan, baik secara mental maupun fisik, perkembangan dan pertumbuhannya juga akan
mengalami hambatan. Serti kata-kata yang lazim dilingkungan kita “akal yang baik terdapat
pada badanyang sehat”, da;am pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya
tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kondisi fisik amat penting dalam
perkembangan dan pembentukan pribadi seseorang.
Ras, . Misalnya, anak-anak dari ras Mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami
perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari bangsa Eropa Utara.
Demikian pula anak-anak Negro dan ras Indian, ternyata perkembangannya lebih cepat
dibandingkan dengan anak-anak dari ras bangsa-bangsa yang berkulit putih dan kuning.
Kesimpulan
Manusia dalam penciptaannya di anugrahi dengan berbagai potensi-potensi yang berbeda dari
makhluk yang lainnya. Dalam posisisnya manuasia menjadi makhluk yang paling sempurna
dengan kelebihan dari berbagai aspek, fisik, maupun psikologis. Sesuai dengan filosofi asal
manusia yang diciptakan dari tanah, dalam tanah terdapat unsur-unsur yang bemacam-macam,
seperti debu, air, api, tumbuhan-tumbuhan, hewan-hwan melata dan lain-lain.
Hubungannya dengan perkembangan, bahwa dalam masa –masa perkembangannya manusia
mempunyai tahapan-tahapan yang harus dilalui, dalam masa perkembangannya sangat banyak
yang menjadi factor penentunya, karena konponen-komponen yang berkaitan yang sangat
banyak. seperti yang telah kita bahas yaitu factor-faktor yang ada dalam diri individu, di luar
individunya sampai pada factor-faktor yang umum.
Factor yang berasal dari dalam invidu (internal), meliputi; bakat atau pembawaan, sifat-sifat
keturunan, dorongan dan instink. Sedangkan factor-faktor diluar individu (Eksternal), meliputi;
makanan, iklim, kebudayaan, ekonomi, dan kedudukan anak dalam keluarga.dan factor-faktor
yang umum meliputi; intelegensi, jeniskelamin, kelenjar gondok, kesehatan, dan ras.
Sedikit pembahasan diatas hanya sebagaian kecil masalah yang bersangkutan dengan
perkembangan manusia. Semoga dengan pembahasan ini kami dapat mengambil manfaat dari
pengetahuan yang da dalam mata pelajaran ini.