12
A. PERTUMBUITAN SELAMA PERTENGAHAN MASA KANAK-KANAK 1. Tingkaf Pertumbuhan Pada usia anak 10 tahun baik laki-laki maupun perempuan, badannyz bertambah berat kurang lebih 3,5 kg dan tingginya bertambah. Namun setelal remaja anak perempuan pada usia 12-13 talni’i berkembang lebih cepai daripada anak laki-laki. Menurut Tanner, (1973 : 35) anak berusia 7 tahun tidak akan banyak berubah sampai berusia 9 tahun, hal ini dalam keadaan normal. Tingkat pertumbuhan anak sangat berbeda antara ras, bangsa dan tingkal sosial ekonominya. Menurut penelitian yang-dilakukan di berbagai tempat di dunia terdapat rentangan sebesar 9 inci atau 22,5 cm di antara anak-anak dalam ukuran pendek, misalnya di Asia Tenggara, Oceania, dan Amerika Selatan, sedangkan anak-anak dari Eropa Utara dan Tengah, Australia Timur, dan Amerika -Serikat pertumbuhannya lebih tinggi (Meredith, 1969). Walaupun terdapat perbedaan keturunan, pertumbuhan tersebtit juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Anak-anak yang tumbuh paling tinggi biasanya dalam hidupnya tidak mengalami kekurangan gizi atau infeksi penyakit yang merupakan masalah utama dalam kehidiipan. Di samping itu juga karena perbedaan tempat tinggal biasanya anak-anak yang tinggal. di rumah yang bagus akan Iebih matang daripada anak-anak yang-berasal dari kel’.iarga kurang marnpu serta lingkungan kurang baik dan tidak sehat. 2. Nutrisi dan Pertumbuhan ‘ Pada usia pertengahan biasanya anak-anak mempunyai nafsu makan yang bagus. Mereka banya!: makan karena kegiatannya menuntut

Pertumbuhan Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pertumbuhan Anak

Citation preview

Page 1: Pertumbuhan Anak

A. PERTUMBUITAN SELAMA PERTENGAHAN MASA KANAK-KANAK

1. Tingkaf Pertumbuhan

Pada usia anak 10 tahun baik laki-laki maupun perempuan, badannyz bertambah berat kurang

lebih 3,5 kg dan tingginya bertambah. Namun setelal remaja anak perempuan pada usia 12-13

talni’i berkembang lebih cepai daripada anak laki-laki. Menurut Tanner, (1973 : 35) anak berusia

7 tahun tidak akan banyak berubah sampai berusia 9 tahun, hal ini dalam keadaan normal.

Tingkat pertumbuhan anak sangat berbeda antara ras, bangsa dan tingkal sosial ekonominya.

Menurut penelitian yang-dilakukan di berbagai tempat di dunia terdapat rentangan sebesar 9 inci

atau 22,5 cm di antara anak-anak dalam ukuran pendek, misalnya di Asia Tenggara, Oceania,

dan Amerika Selatan, sedangkan anak-anak dari Eropa Utara dan Tengah, Australia Timur, dan

Amerika -Serikat pertumbuhannya lebih tinggi (Meredith, 1969). Walaupun terdapat perbedaan

keturunan, pertumbuhan tersebtit juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Anak-anak

yang tumbuh paling tinggi biasanya dalam hidupnya tidak mengalami kekurangan gizi atau

infeksi penyakit yang merupakan masalah utama dalam kehidiipan. Di samping itu juga karena

perbedaan tempat tinggal biasanya anak-anak yang tinggal. di rumah yang bagus akan Iebih

matang daripada anak-anak yang-berasal dari kel’.iarga kurang marnpu serta lingkungan kurang

baik dan tidak sehat.

2. Nutrisi dan Pertumbuhan ‘

Pada usia pertengahan biasanya anak-anak mempunyai nafsu makan yang bagus. Mereka banya!:

makan karena kegiatannya menuntut energi yang. banyak, dan dalam usia ini berat badannya

meningkat dua kali lipat. Untuk mendukung pertumbuhan spontan ini, anak-anak memerlukan

2.400 kalori setiap hari, 34 gram protein, dan rata-rata karbohidrat yang tinggi paling minimum

harus tetap dipertahankan (E.R.Williams & Cakiendo, 1984). Kekurangan nutrisi dapat

mengakibatkan pertumbuhan yang lamban, karena nutrisi tersebut hanya untuk mempertahankan

hidup dan energi, sedangkan protein lebih untuk meningkatkan pertumbuhan. Apabila makanan

tidak dapat mendukung kedua proses tersebut sepenuhnya maka pertumbuhannya menjadi tidak

optimal.

Nu’risi juga mempunyai implikasi sosial. Anak tidak dapat bermain dan’ tetap tinggal diam

karena tidak mendapatkan makanan yang cukup. Pengaruh kekurangan nutrisi tersebut juga

dapat berlangsung lama sekali. Suatu studi yang memerlukan jangka waktu lama di Guatemala,

Page 2: Pertumbuhan Anak

di mana diteliti nutrisi yang merupakan masalah yang serins, ditemukan balnva sejak kelahiran

sampai usia 2 tahun dapat dijadikan petunjuk (predietor) yang sangat bagus bagi perilaku sosial

pada usia pertengahan kanak-kanak. Untuk 138 anak-anak usia 6-8 tahun yang diteliti, semuanya

mendapatkan ekstra kalori dan vitamin akan totnpi hanya sebagian ynnp, memperoleh protein.

Anak-anak yang lidak meniperoleh ekslra protein pada w;iklu mndanya (kanak-kanak)

cenderung bersikap pasif, dnn tergantung pada .orang dewasa; sedangkan bagi anak-anak yang

meniperoleh nutrisi yang cukup mereka bersifat gembira dan Iebih bersikap sosial dengan teman

bermainnya (D.E: Barrety, Radke-Yarrow, & Klein, 1982).

Lebili lanjut dikemukakan balnva kekurangan nutrisi dapat menimbulkan berbagai masalah

dalam hubungan keluarga. Para peneliti menemukan bahwa bayi yang kekurangan nutrisi,

mereka tidak memiliki energi untuk berhubungan atau merespons perhatian ibunya. Sebaliknya

anak kecil (infant) menjadi kurang responsif dan kurang mengembangkan kemampuan

antarpribadi, (13.M. Lester, 1979). Demikian pula apabila seorang ibu kekurangan

nutrisi,.kejadian tersebut makin buruk (Rosetti, Ferrira, 1978).

Dalam kaitan ini hubungan antara nutrisi dan perkembangan kognitil juga menjadi jelas. Anak-

anak Afrika di Kenya yang menderita kekurangar gizi mendapat skor yang paling rendah dalam

tes kemampuan verbal dan jugs dalam tes metrik yang meminta anak-anak memi’ih satu pola

yang cocok dengan pola yang lain. (Sigman, Neumann, Jansen & Bwibo, 1989). Suati program

bagi anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan rendah pada kelas 3 -.kelas 6 mereka

mendapat sarman dari sekolah di Masachusetts dan dapal meningkatkan skor mereka dalam tes

kemampuan (A.F. Meyers, Sampson Weltzman, Rogers, & Keyne, 1989)

3. Kesehatan dan Kebugaran Anak

Perkembangan vaksin untuk berbagai penyakit kanak-kanak telah membuat kanak-kanak usia

pertengahan selamat dalam hidupnya. Pemberian vaksinasi sangat baik bagi anak-anak usia ini

daripada anak-anak yang lebili rendah usianya. Hal ini terbukti dengan adanya imunisasi di

sekolah. Hal ini juga mertipakan :;uatu alasan mengapa tingkat kematian anak-anak usia sekolah

tersebut paling rendah sepanjang tahun

 

Page 3: Pertumbuhan Anak

Perkembangan fisik dan perseptual anak SD

a. Perkembangan Fisik

Anak sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Secara fisik, anak SD memiliki karakteristik

sendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudanya.

1. Tinggi dan berat badan

Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila dibandingkan

dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat badan sekitar 2,5-

3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm pertahhun ( F.A Hadis 1996)

2. Proporsi dan bentuk tubuh

Anak SD kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang.

Kekurangseimbangan ini sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat perbedaannya

ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir lazimnya proporsi tubuh anak sudah

mendekati seimbang. Berdasarkan tipologi Sheldon ( Hurlock 1980 ) ada tiga kemungkinan

bentuk primer tubuh anak SD yaitu :

· Endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.

· Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar

· Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan seperti tak berotot

3. Otak

Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lain, pertumbuhan otak dan kepala jauh

lebih cepat. Menurut Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak terjadi pada usia

dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak anak mencapai 90% dari ukuran otak dewasa.

Kematangan otak yang dikombinasikan dengan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan

sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognisi anak.

4. Keterampilan motorik

Page 4: Pertumbuhan Anak

Pada usia sekolah perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan terokkordinasi

dengan baik seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak.

Pada saat berusia sekitar 10-11 tahun, ank lazimnya sudah mampu melakukan berbagai jenis

kegiatan olahraga. Dalam keterampilan motorik kasar yang melibatkan aktivitas otot besar, anak

laki-laki memiliiki kemampuan yang lebih baik daripada anak perempuan, karena jumlah sel otot

anak laki-laki lebih banyak daripada sel otot anak perempuan.

Untuk memperhalus ketrampilan motorik mereka, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas

fisik yang kadang-kadang dalam bentuk permainan yang informal, permainan yang diatur sendiri

oleh anak. Anak usia sekolah mengembangkan kemampuan untuk melakukan game dengan

peraturan, sebab mereka sudah dapat memahami dan menaati aturan dari suatu permainan.

Dalam waktu yang sama anak mengalami peningkatan dalam koordinasi dan pemilihan waktu

yang tepat dalam melakukan berbagai aktivitas tersebut.

b. Perkembangan Perseptual

Aktivitas perceptual pada dasarnya merupakan proses pengenalan individu terhadap

lingkungannya. Ada tiga proses aktivitas perceptual yang perlu dipahami yakni:

· Sensasi adalah peristiwa penerimaan informasi oleh indra penerima.

· Persepsi adalah interpretasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima.

· Atensi, mengacu kepada selektifitas persepsi. Dengan attensi kesdran seseorang bisa

hanya tertuju pada satu objek dengan mengabaiikan objek lainnya.

Pada usia anak sekolah dasar, seringkali tampak bahwa anak yang mengungguli temannya dalam

perkembangan mental biasanya secara fisik juga lebih besar, lebih kuat, lebih matang dari rata-

rata. Anak itu biasanya tampil sebagai pemimpin alami. Anak yang secara fisik lebih unggul juga

cenderung menujukan keuggulan mental.

Anak usia SD memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda,

ia senang bermain, bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang melakukan sesuatu

secara langsung. Oleh sebab itu guru hendaknya mengembangkan pelajaran yang mengandung

Page 5: Pertumbuhan Anak

unsure permainan, mengusahakan siswa berpidah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam

kelompok serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik

Pertumbuhan   diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau

fisik dan atau menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum tampak)

dari organisme atau individu.

Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau

organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan

berkesinambungan baik fisik maupun psikis.

Sedikit menyangkut factor- factor perkembangan, saya akan membahas factor Internal, Eksternal

dan Umum yang mempengaruhi perkembangan peserta didik:

Faktok Internal

Bakat atau pembawaan, Bakat ini dapat di umpamakan sebagai bibit kesanggupan atau bibit

kemungkinan yang terkandung dalam diri anak. Anak yang mempunyai bakat music maka dia

cenderung lebih mudah merespon sesuatu hal tentang music, begitu juga dengan

kecenderungannya.

Sifat-sifat keturunan, Sifat-sifat keturunan individu di warisi oleh orangtua atau nenek moyang

dapat berupa fisik dan mental. Fisik seperti bentik muka, hidung, telinga dll. Mental meliputi,

sifat murah hati, pemarah, idealis dll.

Dorongan dan Instink, Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia melaksanakan

sesuau atau bertindak pada saatnya.

Instink adalah suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan

tanpa didahului dengan latihan.

Faktor Eksternal

Page 6: Pertumbuhan Anak

Makanan, makanan merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari

setiap individu, makanan yang begizi, baik, dan halal sangat mempengaruhi perkembangan fisik

maupun psikisnya. Seperti dalam Qur’an telah dijelaskan, “Dan makanlah makanan yang halal

lagi baik dari apa yang telah direzekikan kepadamu… (QS. Al-Maidah: 88). Pentingnya

memperhatikan kualitas makanan dari segi kehalalannya ini adalah karena menurut Islam

makanan mempunyai pengaruh yang besar, tidak saja terhadap pertumbuhan dan kesehatan

jasmani manusia, melainkan juga terhadap perkembangan jiwa, pikiran dan tingkah laku

seseorang.

Iklim, Keadaan iklim dan lingkungan tersebut cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik

dan perkembangan mental anak, meskipun para ahli masih terus berdebat tentang sejauh mana

pengaruh-pengaruh itu terjadi pada perkembangan seorang anak. Anak Indonesia akan berbeda

dengan anak-anak dari eropa, timur tengah dan lain-lain, karena kondisi iklim alam yang

berbeda.

Kebudayaan, Latar belakang budaya suatu bangsa atau lingkungan sedikit banyak juga

mempengaruhi dalam       perkembangan seseorang. Misalnya latar belakang budaya desa,

keadaan jiwanya masih murni, masih yakin akan kebesaran dan kekuasaan Tuhan, akan terlihat

lebih tenang, karena jiwanya masih berada dalam lingkungan kultur, kebudayaan bangsa sendiri

yang mengandung petunjuk-petunjuk dan falsafah yang diramu dari pandangan hidup

keagamaan.

Ekonomi, Orangtua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokok

anak-anaknya dengan baik, sering kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-

anaknya, Bahkan tidak jarang tekanan ekonomi mengakibatkan pada tekanan jiwa, yang pada

gilirannya menimbulkan konflik antara ibu dan bapak, antara anak dan orangtua, sehingga

melahirkan rasa rendah diri pada anak.

Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga, Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga

mempengaruhi perkembangannya. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian

orangtua tercurah kepadanya, sehingga ia cenderung memiliki sifat-sifat seperti: manja, kurang

bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya, menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan,

dan sebagainya.

Page 7: Pertumbuhan Anak

Faktor Umum

Intelegensi, Peaget mendefinisikan intelegensi sebagai pikiran atau tindakan adaptif. Selain itu,

intelegensi juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk berfikir abtrak dan menyelesaikan

masalah secara efektif. Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitannya dengan kecepatan

perkembangannya. Sedangkan tingkat intelegensi yang rendah erat kaitannya dengan

kelambanan perkembangan. Misalanya dalam hal berbicara pada usia 11 bulan, anak yang rata-

rata kecerdasannya pada usia 16 bulan, bagi kecerdasannya yang sangat rendah pada usia 34

bulan, sedangkan bagi anak-anak idiot baru bisa bicara pada usia 52 bulan.

Jenis Kelamin, Jenis kelamin juga memegang peranan yang penting dalam perkembangan fisik

dan mental seorang anak. Dalam hal anak yang baru lahir misalnya, anak laki-laki sedikit lebih

besar daripada anak perempuan, tetapi anak perempuan kemudian tumbuh lebih cepat daripada

anak laki-laki. Demikian juga dalam hal kematangannya, anak perempuan lebih dahulu dari anak

laki-laki.

Kelenjar gondok, Pada manusia, hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi

kecepatan pertumbuhan seseorang. Seseorang yang kelebihan hormon akan mengalami

pertumbuhan yang luar biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang kekurangan hormon

pertumbuhan maka dapat mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh

kelenjar gondok (kelenjar tiroid) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bila

pada masa kanak-kanak kekurangan hormon tiroksin mengakibatkan kretinisme. Kretinisme

yaitu pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang, sehingga perkembangannya juga

terhambat. Pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) misalnya katak, metamorfosis berudu menjadi

katak dewasa dipengaruhi oleh hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Kesehatan, Mereka yang kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami

perkembangan dan pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya, mereka yang mengalami gangguan

kesehatan, baik secara mental maupun fisik, perkembangan dan pertumbuhannya juga akan

mengalami hambatan. Serti kata-kata yang lazim dilingkungan kita “akal yang baik terdapat

pada badanyang sehat”, da;am pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya

tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kondisi fisik amat penting dalam

perkembangan dan pembentukan pribadi seseorang.

Page 8: Pertumbuhan Anak

Ras, . Misalnya, anak-anak dari ras Mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami

perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari bangsa Eropa Utara.

Demikian pula anak-anak Negro dan ras Indian, ternyata perkembangannya lebih cepat

dibandingkan dengan anak-anak dari ras bangsa-bangsa yang berkulit putih dan kuning.

Kesimpulan

Manusia dalam penciptaannya di anugrahi dengan berbagai potensi-potensi yang berbeda dari

makhluk yang lainnya. Dalam posisisnya manuasia menjadi makhluk yang paling sempurna

dengan kelebihan dari berbagai aspek, fisik, maupun psikologis. Sesuai dengan filosofi asal

manusia yang diciptakan dari tanah, dalam tanah terdapat unsur-unsur yang bemacam-macam,

seperti debu, air, api, tumbuhan-tumbuhan, hewan-hwan melata dan lain-lain.

Hubungannya dengan perkembangan, bahwa dalam masa –masa perkembangannya manusia

mempunyai tahapan-tahapan yang harus dilalui, dalam masa perkembangannya sangat banyak

yang menjadi factor penentunya, karena konponen-komponen yang berkaitan yang sangat

banyak. seperti yang telah kita bahas yaitu factor-faktor yang ada dalam diri individu, di luar

individunya sampai pada factor-faktor yang umum.

Factor yang berasal dari dalam invidu (internal), meliputi; bakat atau pembawaan, sifat-sifat

keturunan, dorongan dan instink. Sedangkan factor-faktor diluar individu (Eksternal), meliputi;

makanan, iklim, kebudayaan, ekonomi, dan kedudukan anak dalam keluarga.dan factor-faktor

yang umum meliputi; intelegensi, jeniskelamin, kelenjar gondok, kesehatan, dan ras.

Sedikit pembahasan diatas hanya sebagaian kecil masalah yang bersangkutan dengan

perkembangan manusia. Semoga dengan pembahasan ini kami dapat mengambil manfaat dari

pengetahuan yang da dalam mata pelajaran ini.