56
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2019 PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014-2034 MENJADI 2014-2045 Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 08/Munas/2018

PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

Kwartir Nasional Gerakan PramukaTahun 2019

PERUBAHAN ARAH KEBIJAKANGERAKAN PRAMUKA

DARI 2014-2034MENJADI 2014-2045

Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan PramukaTahun 2018 Nomor: 08/Munas/2018

Page 2: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;
Page 3: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

2 0 1 9

Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 08/Munas/2018

GERAKAN PRAMUKA

PERUBAHAN ARAH KEBIJAKANGERAKAN PRAMUKA

DARI 2014-2034 MENJADI 2014-2045

Page 4: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL XGERAKAN PRAMUKA TAHUN 2018NOMOR: 08/Munas/2018TENTANG PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKADARI 2014-2034 MENJADI 2014-2045

Diterbitkan oleh:Kwartir Nasional Gerakan PramukaJalan Medan Merdeka Timur No. 6, Jakarta 10110

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Page 5: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

i

DAFTAR ISI Hal.

Daftar Isi ..................................................................................................... i

Keputusan Musyawarah Nasinoal X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 08/Munas/2018 Tentang Perubahan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dari 2014-2034 Menjadi 2014-2045 ............................. 1

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 5 1. Latar Belakang ..................................................................... 5 2. Landasan Hukum ................................................................. 6 3. Maksud fan Tujuan ............................................................... 7 4. Keterkaitan Pembentukan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dengan Dokumen Perencanaan ............. 7 5. Alur Penyusunan .................................................................. 8 6. Sistematika ........................................................................... 8

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK ....................................... 10 1. Analisis Lingkungan Internasional ........................................ 10 2. Analisis Lingkungan Nasional ............................................... 15 3. Kekuatan ............................................................................... 20 4. Peluang ................................................................................. 20 5. Tantangan ............................................................................. 21

BAB III VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN PENGEMBANGAN GERAKAN PRAMUKA ................................................................. 23 1. Visi Pengembangan Gerakan Pramuka ................................ 23 2. Misi Perencanaan dan Pengembangan Gerakan Pramuka .. 23 3. Tujuan Pengembangan Gerakan Pramuka ........................... 24 4. Sasaran Pengembangan Gerakan Pramuka ........................ 25

BAB IV ARAH KEBIJAKAN DALAM ENAM PERIODE ............................. 26 1. Periode Pertama: Fondasi Tahun 2014-2019 ....................... 26 2. Periode Kedua: Infrastruktur Minimum Tahun 2020-2024 ................................................................... 28 3. Periode Ketiga: Penguatan Kader dan SDM Tahun 2025-2029 ................................................................... 32 4. Periode Keempat: Pramuka sebagai Gaya Hidup Masyarakat Tahun 2030-2034 .............................................. 34 5. Periode Kelima: Pramuka sebagai Elit Strategis Tahun 2035-2039 .................................................................. 36 6. Periode Keenam: Pramuka Pemimpin Bangsa Tahun 2040-2045 ................................................................... 37

Page 6: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

DAFTAR ISI Hal.

BAB V STRATEGI UMUM PENGEMBANGAN GERAKAN PRAMUKA ................................................................. 40

BAB VI PENUTUP .................................................................................. 45

LAMPIRANPerkiraan Usia Peserta Didik Arah Kebijakan 2014-2045 ........................ 46

Page 7: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

1

KEPUTUSANMUSYAWARAH NASIONAL X GERAKAN PRAMUKA 2018

NOMOR: 08/Munas/2018TENTANG

PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKADARI 2014-2034 MENJADI 2014-2045

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Menimbang : a. bahwa Gerakan Pramuka sebagai organisasi besar dan tersebar di seluruh Indonesia dipandang perlu untuk memiliki rencana jangka panjang yang dilaksanakan secara berkesinambungan;

b. bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

c. bahwa seiring dengan perkembangan Gerakan Pramuka dan 100 tahun RI, dipandang perlu untuk diadakan perubahan kurun waktu Arah Kebijakan Gerakan Pramuka menjadi Tahun 2014-2045;

d. bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Munas 2018.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

3. Keputusan Munas 2018 Nomor 03/Munas/2018, tentang Tata Tertib Munas 2018.

4. Keputusan Munas 2018 Nomor 04/Munas/2018, tentang Presidium Munas 2018.

Memperhatikan: Hasil Sidang Pleno Munas X Gerakan Pramuka Tahun 2018.

Page 8: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

2

MEMUTUSKAN:Menetapkan :

Pertama : Perubahan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka 2014-2034 menjadi 2014-2045 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2045 merupakan pedoman bagi kwartir dan satuan Gerakan Pramuka dalam menyusun rencana kerja lima tahunan.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Kendari, Sulawesi TenggaraPada tanggal : 27 September 2018

Presidium Munas X Gerakan Pramuka Tahun 2018:

H.M. Hatta Zainal Kwarda Kaltim KetuaYevi Rivaldi, SH Kwarda Jambi SekretarisDr. Ridjal J. Kotta, SH, MH Kwarnas AnggotaDrs. H. Purmadi Kwarda Jatim AnggotaIr. Handry Amanupunyo, MP Kwarda Maluku Anggota

Page 9: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

GERAKAN PRAMUKA

PERUBAHAN ARAH KEBIJAKANGERAKAN PRAMUKA

DARI 2014-2034MENJADI 2014-2045

LAMPIRAN KEPUTUSAN

MUSYAWARAH NASIONAL X GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2018NOMOR: 08/Munas/2018

Page 10: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;
Page 11: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

5

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Gerakan Pramuka merupakan gerakan pendidikan nonformal yang mengutamakan pendidikan nilai dalam rangka pembentukan watak, kepribadian dan pekerti kaum muda sebagai kader bangsa di masa depan. Pembentukan watak, kepribadian dan pekerti kaum muda sangatlah penting guna menjamin kelangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang pada hakekatnya merupakan tanggung jawab negara. Negara dalam hal ini memberikan kesempatan kepada rakyatnya mengembangkan potensi fisik, intelektual, sosial dan spiritual guna membentuk kepribadian dan karakter yang luhur melalui Gerakan Pramuka.

Pendidikan kepramukaan yang merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional mengambil peran dalam upaya pembangunan kaum muda melalui pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga. Sesuai dengan amanat Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, pendidikan kepramukaan termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai Gerakan Pramuka dalam rangka membentuk pribadi yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup.

Sejak lahirnya, Gerakan Pramuka ditempatkan sebagai centre of excellence karena perhatian dan dukungan dari pemerintah memberikan dampak positif bagi eksistensi Gerakan Pramuka. Keberadaan Gerakan Pramuka seiring dengan perkembangan zaman mulai terkikis peranannya. Salah satu bukti penurunan adalah berkurangnya dukungan pemerintah dan tidak tertariknya kaum muda untuk mengikuti kegiatan kepramukaan serta kurangnya publikasi kegiatan Gerakan Pramuka. Di lain pihak Gerakan Pramuka selama ini telah memperoleh penghargaan di bidang pembangunan masyarakat dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) berupa Ala-Ala Award dan di bidang pemberantasan buta huruf dari UNESCO. Oleh karena itu Gerakan Pramuka perlu meningkatkan kembali segenap potensi yang ada pada dirinya untuk kemajuan bangsa dan negara.

Page 12: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

6

Dalam satu dasawarsa sebelum pencanangan revitalisasi Gerakan Pramuka, perhatian dan dukungan pemerintah mulai berkurang, gejolak politik Indonesia memanas berpengaruh terhadap keberadaan Gerakan Pramuka, media seolah lebih terfokus pada hal-hal yang bersifat politik. Selain itu eksistensi Gerakan Pramuka terpengaruh oleh pergeseran pola pikir masyarakat. Gerakan Pramuka seolah hanya menjadi organisasi yang menerapkan kedisiplinan dan kurang memberikan manfaat bagi kaum muda. Gerakan Pramuka dianggap sebagai organisasi yang jauh dari nilai-nilai modernisasi atau tren yang berkembang di dunia. Ini merupakan tantangan utama, bagaimana menempatkan kembali Gerakan Pramuka sebagai centre of excellence bagi kaum muda. Tantangan lainnya adalah bagaimana menanamkan kembali nilai-nilai kepramukaan ke dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat serta menyesuaikan materi kegiatan Gerakan Pramuka dengan paradigma-paradigma baru yang tumbuh di masyarakat.

Tatanan dunia global bangsa dan negara membutuhkan kaum muda yang memiliki jiwa patriotisme, berwawasan global, memiliki karakter dan kepribadian yang luhur serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia. Hal ini guna menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang memberikan pengaruh di segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam upaya menghadapi persaingan global, Gerakan Pramuka berperan serta dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang luhur serta mendidik kaum muda menjadi generasi yang mandiri dan tangguh.

Dinamika Gerakan Pramuka yang pasang surut ini merupakan bukti nyata bahwa Gerakan Pramuka memerlukan suatu rencana jangka panjang yang komprehensif, terintegrasi dan melembaga sebagai arah dan pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan strategik dan dokumen lainnya untuk merencanakan dan mengembangkan karakter pramuka sebagai aset bangsa. Rencana jangka panjang yang komprehensif, terintegrasi dan melembaga ini dituangkan dalam bentuk penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2045.

2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka ini, peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai landasan, antara lain adalah

a. Landasan Idiil Pancasila.

b. Landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

c. Landasan Operasional

Page 13: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

7

Meliputi seluruh peraturan yang berkaitan langsung dengan pembentukan arah kebijakan Gerakan Pramuka, yaitu:

1) Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka adalah sebagai acuan Gerakan Pramuka dalam pengembangan pendidikan kepramukaan secara menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan selama kurun waktu 30 (tiga puluh) tahun yaitu 2014-2045

Tujuan penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2045, yaitu:

a. Memberikan arah kebijakan pelaksanaan pengembangan Gerakan Pramuka secara bertahap dan berkelanjutan;

b. Memberikan pedoman penyusunan Rencana Strategik Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan;

c. Memberikan pedoman dalam perencanaan dan pengembangan pendidikan kepramukaan secara terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan dalam setiap program kerja tahunan.

4. Keterkaitan Pembentukan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dengan Dokumen Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu proses perumusan konsep yang berisi strategi serta tahapan dari kegiatan yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan. Pembentukan arah kebijakan ini merupakan suatu rencana jangka panjang yang pada intinya memfokuskan Gerakan Pramuka ke arah capaian tujuan yang telah dirumuskan. Arah kebijakan ini merupakan suatu dokumen perencanaan yang saling berkaitan dalam kurun waktu 30 (tiga puluh) tahun karena mencakup berbagai isu yang dihadapi dalam dinamika eksistensi Gerakan Pramuka. Isu tersebut dikaji lebih mendalam melalui analisis untuk selanjutnya menentukan strategi guna menemukan solusi dari permasalahan tersebut.

Di dalam dokumen perencanaan ini terdapat rencana rinci berupa rencana strategik yang berisi rencana rinci dari kegiatan yang akan dilaksanakan dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya selama 5 (lima) tahun dengan sasaran per tahun secara jelas dan fokus sehingga dapat dilaksanakan secara konsisten dan melembaga. Informasi yang harus dijelaskan dalam menentukan strategi-strategi adalah tahapan atau aktivitas yang harus dilakukan untuk setiap program dan kegiatan, target capaian/hasil, pelaksanaan, penanggungjawab, dukungan yang dibutuhkan dan anggaran yang diperlukan. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, rencana

Page 14: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

8

strategik dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengukuran pencapaian kinerja serta monitoring dan evaluasi. Arah kebijakan ini dapat direvisi sesuai dengan perkembangan yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan.

UUD NRI 1945UU GP No. 12/2010

AD & ART GP

ARAH KEBIJAKAN

RENCANASTRATEGIS

Gambar 1. Alur Penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka

5. Alur Penyusunan

Alur penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka meliputi:

a. Melakukan kajian kepustakaan mengenai Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;

b. Workshop mengenai Visi Misi Gerakan Pramuka;

c. Identifikasi dan analisis lingkungan internal dan eksternal;

d. Identifikasi Tujuan dan sasaran Arah Kebijakan Gerakan Pramuka;

e. Strategi pengembangan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka;

f. Penyusunan Rancangan Renstra dari Arah Kebijakan Gerakan Pramuka;

g. Penyusunan Rancangan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka;

h. Penyusunan Dokumen Arah Kebijakan Gerakan Pramuka.

Page 15: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

9

6. Sistematika

Sistematika penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka diuraikan dalam pokok bahasan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini memuat Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud

dan Tujuan, Keterkaitan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dengan Dokumen Perencanaan, Metode Penyusunan dan Sistematika.

BAB II : ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK Bab ini memuat Analisis Lingkungan Internasional, Analisis

Lingkungan Nasional, Kekuatan, Peluang, dan Tantangan.

BAB III : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PENGEMBANGAN GERAKAN PRAMUKA

Bab ini memuat Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pengembangan Gerakan Pramuka.

BAB IV : ARAH KEBIJAKAN DALAM ENAM PERIODE Bab ini memuat Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan

Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 30 tahun (2014-2045), yang disusun dalam enam periode yaitu periode tahun 2014-2019, 2020-2024, 2025-2029, 2030-2034, 2035-2039, dan 2040-2045

BAB V : STRATEGI UMUM PENGEMBANGAN Bab ini memuat strategi umum pengembangan yang akan

dipakai dalam mewujudkan visi dan misi Arah Kebijakan

BAB VI : PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan serta rekomendasi pengembangan

Gerakan Pramuka.

Page 16: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

10

BAB IIANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK

1. Analisis Lingkungan Internasional

Analisis lingkungan Internasional mencakup pemahaman berbagai faktor di luar yang mempengaruhi perkembangan Gerakan Pramuka yang mencakup perkembangan global dan regional. Analisis lingkungan Internasional digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan hambatan serta kecenderungan masa depan yang digunakan sebagai masukan dalam formulasi strategi pengembangan. Strategi pengembangan yang didasari analisis lingkungan Internasional ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada peluang dan hambatan saja tetapi juga digunakan untuk menentukan arah kebijakan Gerakan Pramuka.

a. Lingkungan Global

Kepramukaan dicetuskan dan diperkenalkan oleh Lord Baden-Powell pada tahun 1907. Pada awalnya kepramukaan merupakan suatu penyelenggaraan perkemahan kaum muda Inggris di Brownsea Island. Keberhasilan penyelenggaraan perkemahan tersebut berpengaruh pada kemajuan dan perkembangan kepramukaan sehingga kepramukaan menjadi gerakan yang mendunia.

Kepramukaan terus berkembang ke berbagai belahan dunia seperti daratan Amerika dan Asia. Pada tahun 1922-an dibentuk asosiasi kepramukaan dunia bernama World Association of International Scout Movement (WAISM) yang pada akhirnya tahun 1961 resmi menjadi World Organization of The Scout Movement (WOSM). Organisasi ini menaungi berbagai organisasi kepramukaan yang disebut dengan National Scout Organisation (NSO) di lebih 150 negara di dunia. Berbagai kegiatan kepramukaan internasional rutin dilakukan untuk mempererat hubungan kepramukaan antar negara. Kegiatan tersebut antara lain World Scout Conference, World Scout Youth Forum, World Scout Jamboree, dan World Scout Moot.

Sesuai dengan visi misinya, WOSM saat ini berfokus pada pendidikan dan pengembangan para anggotanya. Konsep pendidikan dan pengembangan anggota NSO’s di dunia mengacu pada Triennial Plan 2011-2014 World Scout Committee. Triennial Plan tersebut menekankan pada pembentukan karakter kepemimpinan, inovasi dan pelayanan kepada para anggotanya. Triennial Plan ini pada intinya mengharapkan para anggotanya menjadi agen perubahan dengan menanamkan prinsip youth for change.

Page 17: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

11

Saat ini, proses pengembangan kepramukaan di berbagai negara juga difokuskan pada penguatan organisasi NSO’s masing-masing untuk menjadi organisasi yang kokoh, memiliki manajemen yang baik, dan sumber daya yang memadai. Hal ini sejalan dengan salah satu hasil 39th World Scout Conference & 11th World Scout Youth Forum yang berlangsung di Brazil pada Januari 2011 lalu. Salah satu laporan dari konferensi tersebut adalah bahwa NSO’s harus menjadi driver of change1 dalam pembentukan karakter para anggotanya. Oleh karena itu, NSO’s harus memiliki manajemen dan sumber daya yang memadai. Selain menjadi driver of change, NSO’s juga harus menjalin kerjasama yang erat dengan Pemerintah.

Seiring perkembangannya, gerakan kepramukaan dunia juga dihadapkan pada dua masalah utama2 . Pertama, semakin berkurangnya anggota di sejumlah negara. Hal ini diakibatkan semakin menurunnya tingkat ketertarikan masyarakat modern masa kini terhadap gerakan kepramukaan yang dianggap sebagai organisasi yang bersifat tradisional. Kedua, belakangan ini, keberadaan gerakan kepramukaan juga dihadapkan pada situasi dimana semakin meningkatnya organisasi-organisasi independen yang berusaha memodernisasi gerakan kepramukaan. Kondisi ini didasari oleh pandangan yang menganggap gerakan kepramukaan sebagai organisasi tradisional sehingga perlu melakukan modernisasi sebagai bentuk transformasi mengikuti kondisi dan perkembangan masyarakat modern saat ini.

Berdasarkan laporan dalam 39th World Scout Conference di Brazil yang dihadiri oleh 181 NSO, ada beberapa hal yang dilakukan oleh WOSM. Hal ini dilaporkan oleh Secretary General WOSM, diantaranya:

1) Strategi

Dalam usaha untuk mengatasi perbedaan antara situasi saat ini dengan masa depan ada beberapa strategi yang ditekankan oleh WOSM.

a) Youth Involvement Strategi ini bertujuan untuk melakukan revitalisasi terhadap

Scout Method guna pencapaian misi yang lebih efektif.

b) Adolescents Strategi ini bertujuan untuk membantu anak remaja dalam masa

transisi mereka menuju dewasa.

c) Girls and Boys, Women and Men Strategi ini bertujuan untuk menghargai perbedaan,

mempromosikan persamaan dan berbagi tanggung jawab. Hal ini ditujukan mengingat rasio laki-laki dan perempuan di Scout tidak seimbang.

1 Report Of The Secretary General Wosm 39th World Scout Conference – BRAZIL 2011 2 The growing crisis in the Scout movement, Foster 2001

Page 18: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

12

d) Reaching Out Strategi ini bertujuan untuk menghilangkan batasan dan bekerja

dengan setiap lapisan masyarakat, dimana banyak yang belum merasakan dampak atau manfaat dari kepramukaan di dunia.

e) Volunteers in Scouting Strategi ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali para relawan

serta meninjau kebijakan dan praktek untuk membantu NSO dalam merekrut dan mempertahankan anggotanya.

f) An Organisation for the 21st Century Strategi ini bertujuan agar pramuka semakin fleksibel, inovatif

dan lebih partisipatif.

g) Scouting’s Profile Strategi ini bertujuan untuk memperkuat komunikasi, kemitraan

dan sumber daya.

2) Komunikasi

WOSM berusaha untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik mengenai capaian WOSM kepada pihak luar agar semakin tercipta visibilitas dan kredibilitas dari WOSM itu sendiri serta relevan dalam menghadapi isu pemuda di dunia saat ini, maka ada beberapa hal yang dilakukan diantaranya:

a) Library Dalam usaha mmengkomunikasikan dan memberikan layanan

kepada NSO maka WOSM menyediakan layanan perpustakaan secara online di situs www.scout.org. Di dalam perpustakaan ini tersedia berbagai macam kepustakaan yang berkaitan dengan scout movement yang bisa diakses oleh siapapun dengan mudah.

b) Social Networking Sites Agar sesuai dengan perkembangan zaman, dimana

perkembangan media sosial di internet yang semakin bertumbuh maka WOSM mengintegrasikan website www.scout.org dengan 6 (enam) media sosial utama yang ada yaitu: ISSUU (digital publishing), Youtube, Flicker, GoogleMaps, Twitter, Facebook.

b. Lingkungan Regional

Dalam lingkup kawasan Asia Pasifik, keanggotaan Gerakan Pramuka tergabung dalam satu wadah yaitu Asia-Pacific Scout Region. Asia-Pacific Scout Region adalah salah satu bagian dari WOSM.

Dalam kawasan Asia Tenggara, terdapat ASEAN Scout Association for Regional Co-operation (ASARC). Gerakan Pramuka bersama dengan Persekutuan Pengakap Malaysia adalah pemrakarsa terbentuknya ASARC pada tahun 2008 dan sebagai Ketua Pertama terpilih Kak Prof.

Page 19: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

13

DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH (Indonesia) dengan sekretariat sementara di Kwarnas Gerakan Pramuka. Tujuannya meningkatkan persaudaraan dan solidaritas antar negara anggota ASEAN. Salah satu kegiatannya adalah ASEAN Scout Jamboree atau Jambore ASEAN dan pertemuan (ASARC Conference) yang diadakan setiap tiga tahun sekali guna mempererat persaudaraan antar ASEAN Scout.

Bukti nyata keseriusan Indonesia dalam upaya pengembangan Gerakan Pramuka salah satunya ditunjukan melalui keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah International Scout Peace Camp (ISPC) yang diadakan pada tanggal 25-31 Maret 2013 bertempat di Bumi Perkemahan Cibubur. Kegiatan ISPC dihadiri oleh 30 negara-negara dunia. Hal ini merupakan bukti nyata, Gerakan Pramuka dapat memperkokoh kerjasama serta solidaritas antar negara tidak hanya lingkup ASEAN saja tetapi juga mencakup internasional. ASEAN melalui pengembangan karakter yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka turut serta dalam upaya terciptanya ASEAN Community. ASEAN Community tersebut membahas isu yang meliputi tiga pilar yaitu ASEAN Political Security Community, ASEAN Economic Community, ASEAN Socio-Cultural.

Negara-negara di ASEAN pada dasarnya akan terintegrasi kedalam tiga pilar tersebut, guna mendukung hal tersebut diperlukan peran Gerakan Pramuka melalui penerapan watak, akhlak dan budi pekerti yang luhur serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam rangka mendukung pembangunan di bidang politik, ekonomi sosial budaya di kawasan ASEAN. Gerakan Pramuka harus tetap eksis dan solid dalam menyikapi isu aktual dan global sehingga tetap terbukti relevan dengan perkembangan zaman guna menumbuhkan kepedulian kaum muda terhadap kondisi bangsa dan negara. Perkembangan zaman yang diiringi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menuntut Gerakan Pramuka untuk terus berinovasi, salah satu contohnya adalah The Air Internet Jamboree yang merupakan strategi baru guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan Pramuka. The Air Internet Jamboree baru dilaksanakan di Singapura karena hanya Singapura yang memiliki akses internet yang terintegrasi, penerapan teknologi informasi yang sistematis serta pendanaan yang independen sehingga dapat menunjang pengembangan Gerakan Pramuka. Hal ini menjadi salah satu isu strategis pembangunan Gerakan Pramuka di kawasan ASEAN. Gerakan Pramuka juga merupakan salah satu mitra potensial yang telah berperan banyak dalam membantu terlaksananya berbagai program pembangunan. Melalui pengembangan persaudaraan serta pemahaman budaya antar Gerakan Pramuka di negara-negara ASEAN diharapkan dapat memperkokoh pengaruh ASEAN di kancah Internasional dalam rangka mendukung ASEAN Community.

Page 20: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

14

Seiring dengan perkembangan zaman disertai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat dinamis, Gerakan Pramuka mulai terkikis peranannya. Gerakan Pramuka yang selama puluhan tahun menjadi wadah bagi pengembangan perilaku dan kreatifitas pemuda mulai berkurang peranannya. Saat ini bagi para pemuda di berbagai negara, tidak hanya di Indonesia saja, Gerakan Pramuka mulai dianggap sebagai warisan masa lalu yang “ketinggalan zaman”. Hal ini merupakan dampak dari berkembangnya paham serta nilai-nilai liberalisme yang telah menjadi sendi globalisasi sehingga menggeser pemahaman masyarakat akan nilai-nilai kepanduan. Liberalisme yang pada dasarnya merupakan paham yang menjunjung tinggi kebebasan serta hak asasi manusia telah menyebabkan degradasi kepribadian serta mengubah karakter masyarakat dunia sehingga berpengaruh pada keberlangsungan Gerakan Pramuka di dunia. Saat ini banyak masyarakat menganggap bahwa kepramukaan adalah kegiatan kedisiplinan yang tidak memberikan banyak manfaat. Padahal Gerakan Pramuka merupakan gerakan yang dapat membangun potensi diri serta membentuk karakter kaum muda yang berjiwa patriotisme guna menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan demi tercapainya keamanan dan ketertiban dunia. Hal tersebut dapat menjadi modal utama bagi keberlangsungan kepemimpinan bangsa di kemudian hari serta mewujudkan bangsa dan negara yang tangguh dan mampu menghadapi permasalahan global.

Dalam tiga dasawarsa terakhir abad ke-20 ini, telah terjadi perubahan yang amat drastis dalam sendi kehidupan bermasyarakat. Semakin berkembangnya pemikiran serta pola hidup masyarakat menyebabkan pergeseran–pergeseran nilai-nilai kehidupan bergerak sangat dinamis. Perubahan sendi kehidupan yang amat dinamis ini terjadi di berbagai bidang seperti, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial-budaya, politik, ekonomi. Ini menjadi penyebab perubahan pola pikir masyarakat yang menumbuhkan banyak paradigma baru sehingga dampak dari perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan lingkungan strategik yang tidak terhindarkan. Hal ini merupakan tantangan yang timbul dari sisi lingkungan eksternal Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan dunia yang disebabkan oleh pengaruh pergeseran paradigma di era globalisasi.

Saat ini globalisasi menciptakan batas-batas negara semakin bias, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat ditambah lagi dengan berkembangnya paham-paham baru seperti neoliberalisme yang menghendaki tidak adanya peranan negara dalam campur tangan ekonomi serta menciptakan pasar bebas yang jauh dari politik pemerintah. Hal ini menyebabkan pola hidup masyarakat dunia menjadi konsumtif serta tergantung pada trend kehidupan individualistis

Page 21: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

15

dengan mengedepankan profit dan benefit bagi kepentingan pribadi mereka. Dalam hal ini, Gerakan Pramuka dapat memposisikan diri sebagai filter atau penyaring dari dampak negatif yang terjadi akibat pergeseran paradigma dalam era globalisasi ini melalui pendidikan karakter serta kepribadian yang dibangun. Dikhawatirkan jika pergeseran paradigma kearah degradasi nilai dan moral terus terjadi maka akan mengancam keberlangsungan Gerakan Pramuka. Namun apabila Gerakan Pramuka mampu mempertahankan eksistensinya serta kembali menjadi gerakan kepanduan yang mampu mengintegrasi seluruh lapisan masyarakat dunia, maka Gerakan Pramuka akan menjadi filter yang sesungguhnya dari dampak negatif globalisasi dengan mengaplikasikan karakter serta kepribadian luhur didukung oleh pemanfaatan teknologi serta ilmu pengetahuan yang berkembang pesat sehingga mampu turut serta dalam pembangunan global.

Kondisi di atas merupakan analisis deskriptif dari tantangan eksternal Gerakan Pramuka. Hal tersebut dapat menjadi gambaran kondisi Gerakan Pramuka di kawasan Internasional maupun kawasan ASEAN sehingga memberikan pengaruh positif bagi pengembangan Gerakan Pramuka di Indonesia guna memperkokoh kerjasama antar negara-negara dunia.

2. Analisis Lingkungan Nasional

Analisis lingkungan nasional ini akan menghasilkan peluang dan tantangan Gerakan Pramuka. Isu internal yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka meliputi peserta didik, tenaga pendidik, materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, organisasi kepengurusan, pendanaan serta sosialisasi dan publikasi. Bagi pengembangan strategi, analisis lingkungan nasional ini dibutuhkan tidak terbatas pada rincian analisis peluang dan tantangan saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu di pergunakan.

a. Sejarah Gerakan Pramuka

Sejarah masuknya Gerakan Pramuka tidak terlepas dari pengaruh Belanda sebagai penjajah yang membawa dan mengembangkan Gerakan Pramuka sebagai gerakan kepanduan di Indonesia. Pada tahun 1912 Gerakan Pramuka masuk dan berkembang di Belanda dan selanjutnya pada tahun yang sama pengaruh gerakan kepanduan tersebut dibawa ke Indonesia.

Gerakan Pramuka ikut berperan serta dalam upaya merebut serta mempertahankan kemerdekaan RI. Organisasi Gerakan Pramuka nasional pertama didirikan pada tahun 1916 atas prakarsa dari Sri Paduka Mangkunegara VII dengan nama “Javaanse Padvinders Organisatie” (JPO). Namun pemerintah Belanda tidak menginginkan

Page 22: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

16

terbentuknya organisasi kepanduan yang terintegrasi, oleh karena itu guna menampung dan menyalurkan minat pemuda terhadap pendidikan kepanduan maka didirikanlah banyak organisasi kepanduan. Meskipun gerakan kepanduan di Indonesia beragam namun atas tekad dan keinginan para pemuda yang pada intinya melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kewajiban terhadap negara, serta kewajiban terhadap masyarakat serta kewajiban terhadap diri sendiri menyebabkan pendidikan kepramukaan pada waktu itu telah berhasil mempersatukan kaum muda Indonesia. Gerakan kepanduan di Indonesia membentuk watak, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda sehingga ikut andil dalam memperjuangkan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui semangat kebangsaan yang telah dirintis sejak tahun 1908 memberikan bentuk nyata berupa rumusan Sumpah Pemuda sebagai hasil Kongres Pemuda ke 2 tahun 1928. Selanjutnya pengaruh Sumpah Pemuda semakin membakar semangat para pemuda hingga Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan di tahun 1945 serta mempertahankan kemerdekaan sampai pada tahun 1949.

Pada masa kemerdekaan upaya mempersatukan gerakan kepanduan kedalam suatu organisasi sudah mulai dilakukan. Pembentukan Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 merupakan upaya pertama mempersatukan gerakan kepanduan di Indonesia, akan tetapi hal tersebut masih terkendala oleh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang belum kokoh sehingga menyebabkan organisasi tersebut tidak bertahan lama. Upaya kedua, melalui pembentukan Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) pada tanggal 16 September 1951. Namun pengaruh politik yang terlalu kuat menyebabkan organisasi kepanduan ini tidak memberikan hasil yang optimal. Guna mengatasi permasalahan tersebut pada tahun 1961, Pemerintah menyatukan lebih dari 60 organisasi kepanduan kedalam satu perkumpulan yang disebut Gerakan Pramuka.

Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka menjadi tonggak pemersatu gerakan kepanduan di Indonesia dalam satu wadah Gerakan Pramuka. Sejak saat itu, pendidikan kepramukaan berkembang pesat hingga saat ini Gerakan Pramuka Indonesia melalui Kwartir Daerah di 34 Provinsi, Kwartir Cabang di 464 dari 497 Kabupaten/Kota di Indonesia telah memiliki anggota sebanyak 20 juta dan menjadikan Gerakan Pramuka terbesar di dunia dari 30 Juta anggota Gerakan Pramuka yang tergabung dalam World Organization of the Scout Movement (WOSM) sebagai Organisasi Pramuka Internasional.

Page 23: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

17

b. Isu Internal Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka telah menjadi salah satu bagian dari arah kebijakan pembangunan nasional yang telah di tuangkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, salah satu kebijakan strategis nasional dalam rangka pengembangan pendidikan karakater bangsa, yang “Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan mengamalkan Pancasila, berjiwa patriotik, taat hukum, menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecintaan kepada alam dan sesama manusia, melestarikan lingkungan hidup, kedisiplinan, keberanian dan kesetiaan, tolong menolong, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, jernih dalam berfikir, berkata dan berbuat, hemat, cermat dan bersahaja, rajin dan terampil, sopan dan ksatria, memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa, tabah dalam menghadapi kesulitan/musibah”.

Dalam beberapa dasawarsa ini pendidikan di Indonesia mengalami pasang surut dan dilematis yang berkepanjangan. Hal itu telihat dari lemahnya kebijakan pemerintah menyangkut berbagai regulasi yang telah disahkan, perubahan kurikulum dan manajemen mutu pendidikan yang memberikan dampak bagi tumbuh kembangnya anak-anak peserta didik dan generasi bangsa kedepan. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin menurunnya jiwa nasionalis para kaum muda yang terkikis oleh kenakalan remaja sehingga mengurangi rasa kepedulian sosial terhadap sesama, rusaknya budaya generasi dan peradaban para pemuda, semakin meningkatnya budaya kekerasan dan anarkis, penggunaan narkoba, konflik suku ras, agama dan antar golongan, yang hampir terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Masalah ini menjadi keprihatinan bersama dalam mencapai Millenium Development Goals (MDGs) jika kaum muda mulai terkikis nilai-nilai kehidupan dan ketahananan negara sebagai pemegang estafet bangsa kedepan maka Indonesia akan mengalami krisis kepemimpinan dan generasi yang berkualitas. Dengan kata lain, Indonesia akan mengalami lost generation.

Perubahan dinamika politik, sosial budaya dan bencana alam yang terjadi di Indonesia juga berpengaruh besar terhadap perkembangan peserta didik dan kaum muda dalam pembangunan nasional beberapa tahun mendatang. Persoalan itu telah menjadi salah satu analisis utama dalam rangka revitalisasi Gerakan Pramuka menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler siswa yang dapat mencerahkan dan mengembangkan karakter, pola pikir, wawasan kebangsaan, peningkatan spiritualitas dan kepedulian sosial untuk sesama, toleransi dengan perbedaan suku, ras dan agama. Generasi bangsa kedepan harus ditumbuhkan dengan semangat pluralisme dan wawasan kebangsaan yang dapat bersinergi

Page 24: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

18

dengan perubahan sosial tingkat nasional maupun dunia dengan melibatkan berbagai elemen penting dunia dalam rangka pengembangan pendidikan berkualitas dunia guna menciptakan generasi masa depan Indonesia yang cemerlang.

Kondisi Gerakan Pramuka secara umum sudah lebih baik dengan di terbitkan UU RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Hal ini telah menunjukkan komitmen pemerintah untuk merevitalisasi lembaga ini menjadi lebih baik, selain itu pemerintah juga telah lebih dahulu menerbitkan legalitas Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, pencanangan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang dinyatakan dalam sambutan Presiden RI tanggal 14 Agustus 2006. Regulasi dan keputusan tersebut tentu saja memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan gerakan ini kedepan.

Anggota Gerakan Pramuka termasuk yang terbesar di dunia dengan anggotanya yang tersebar di seluruh provinsi sehingga membuat lembaga ini memiliki struktur yang sistematis dan tersebar di seluruh Indonesia.

Secara umum, permasalahan yang dihadapi Gerakan Pramuka saat ini meliputi:

1) Peserta didik

Permasalahan yang mencakup peserta didik contohnya dikarenakan mayoritas anggota Gerakan Pramuka belum menghayati sistem nilai Gerakan Pramuka, dikarenakan gugus depan Gerakan Pramuka tidak menyelenggarakan kegiatan kepramukaan sebagaimana mestinya.

2) Tenaga Pendidik

Permasalahan yang dapat dilihat dari segi pendidiknya adalah tugas tenaga pendidik di gugus depan terlalu banyak, mulai dari rekruitmen anggota, menyiapkan rencana dan bahan latihan, menyiapkan para tenaga pendidik lainnya yang akan melatih, mencari uang untuk terlaksananya proses pendidikan, dan masih menangani administrasi gugus depan yang terlalu rumit. Selain itu pula jumlah tenaga pendidik sebagai pendidik kegiatan kepramukaan terlalu sedikit jika dibandingkan dengan jumlah peserta didiknya.

3) Materi Pendidikan

Permasalahan yang mencakup materi pendidikan meliputi materi yang disampaikan oleh para tenaga pendidik dirasakan bagi para siaga, penggalang, penegak dan pandega belum variatif, dan belum menantang. Hal ini disebabkan sedikitnya tenaga pendidik yang memiliki keterampilan melatih peserta didik di alam terbuka, dan bila mereka mampu melatihnya biaya peralatan cukup mahal.

Page 25: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

19

4) Sarana dan Prasarana Pendidikan

Permasalahan sarana dan prasarana meliputi banyak kwartir yang belum memiliki bumi perkemahan, dan alat komunikasi modern, bahkan ada yang belum memiliki kantor.

5) Organisasi dan Kepengurusan

Permasalahan organisasi dan kepengurusan antara lain mencakup permasalahan kwartir ranting, kwartir cabang, kwartir daerah, dan Kwartir Nasional di bidang kepengurusan yang masih belum efektif. Hal ini terkadang menimbulkan permasalahan karena penempatan kader pimpinan yang tidak sesuai dengan kompetensi sebagai syarat menduduki suatu jabatan. Selain itu, mereka rata-rata tidak/belum memiliki rekam jejak untuk memajukan kepramukaan. Di dalam setiap pertemuan musyawarah baik di tingkat Cabang, Daerah, maupun Nasional hanya terpilih Ketua, yang biasanya dianggap memiliki reputasi yang baik, karena rekam jejak sebagian besar sudah diketahui oleh publik, tetapi andalan yang lain rata-rata berdasarkan proses penunjukan langsung. Hasilnya, pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan mereka tidak aktif, kurang bertanggungjawab, banyak yang datang hanya pada waktu upacara-upacara, bahkan ada sebagian yang tujuannya untuk kepentingan pribadi.

6) Pendanaan

Permasalahan pendanaan yang dibutuhkan dengan pendanaan yang tersedia tidak seimbang.

7) Sosialisasi dan Publikasi

Minat kaum muda yang terus menurun mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka salah satunya disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dan publikasi dari kegiatan Gerakan Pramuka. Hal ini menimbulkan pandangan negatif bahwa mengikuti kegiatan pramuka cenderung ketinggalan zaman dan kurang timbulnya rasa kebanggaan jika mengikuti kegiatan tersebut karena pada dasarnya kaum muda memiliki jiwa bangga apabila kegiatannya di publikasikan.

Kondisi di atas merupakan suatu isu permasalahan dalam upaya pengembangan Gerakan Pramuka. Hal ini dapat menjadi rumusan masalah guna melakukan Revitalisasi Gerakan Pramuka sehingga permasalahan yang di hadapi terutama dalam lingkup internal Gerakan Pramuka menemukan solusi guna mengatasi permasalahan-permasalahan internal Gerakan Pramuka agar Gerakan Pramuka di Indonesia dapat terus berbenah dan menjadi organisasi terdepan yang terintegrasi guna memelihara persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 26: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

20

c. Isu Eksternal Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka pada awalnya merupakan organisasi teritorial yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. Namun pada saat ini organisasi Gerakan Pramuka bersifat sekolah sentris. Disamping itu pembentukan organisasi Gerakan Pramuka, khususnya gugus depan-gugus depan, pembentukannya bersifat top-down dan tidak melihat potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Akibatnya, keterlibatan masyarakat sekitar menjadi sangat kurang karena merasa tidak memiliki (sense of belonging), sehingga Gerakan Pramuka menjadi organisasi elit dan kurang membumi.

3. Kekuatan

Memasuki era globalisasi yang disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, aksesabilitas antar negara semakin tinggi seolah membuat batas-batas negara semakin kabur. Guna menghindari pengaruh negatif dari dampak globalisasi, Indonesia dituntut untuk terus mempertahankan karakter bangsa sebagai bangsa yang memiliki watak, akhlak dan budi pekerti yang luhur serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan NKRI. Oleh karena itu, karakter bangsa Indonesia perlu terus dipertahankan melalui implementasi Satya dan Darma Pramuka.

a. Kelembagaan Gerakan Pramuka menjadi organisasi kepanduan terbesar di dunia karena memiliki jumlah anggota terbanyak. Hal ini dapat menjadi peluang guna memperkuat eksistensi bangsa Indonesia di kancah internasional. Dengan keberadaan Kwartir Nasional di tingkat pusat, kwartir daerah di 34 provinsi, serta kwartir cabang di 514 kabupaten/kota di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia dan dunia internasional;

b. Meskipun terbatas dan belum merata, Gerakan Pramuka telah memiliki berbagai kelengkapan organisasi untuk menunjang kelancaran pengelolaan organisasi, seperti perkantoran, tenaga kesekretariatan, alat komunikasi dan transportasi;

c. Satuan pendidikan kepramukaan di Indonesia berkembang pesat, yang dapat dilihat dengan jumlah gugus depan sekitar 109.767 buah yang tersebar di seluruh Indonesia;

d. Meskipun terbatas dan belum merata, satuan pendidikan kepramukaan telah memiliki berbagai kelengkapan pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pendidikan, seperti gugus depan, perangkat permainan di alam terbuka, dan bumi perkemahan;

e. Jumlah tenaga pendidik yang bertanggungjawab menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di gugus depan pada saat ini diperkirakan sekitar 1,5 juta orang di seluruh Indonesia. Selain itu, banyak orang dewasa lainnya yang berminat dan potensial untuk diajak sebagai tenaga pendidik kepramukaan.

Page 27: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

21

4. Peluang

a. Gerakan Pramuka tetap masih mendapatkan kepercayaan yang baik dari Pemerintah dalam mendukung terwujudnya generasi muda yang berkarakter.

b. Gerakan Pramuka secara rutin dan berkesinambungan tetap dapat melaksanakan kegiatan yang bersifat nasional, regional, dan internasional, dengan adanya dukungan pemerintah.

c. Peran serta Gerakan Pramuka dalam berbagai kegiatan kepramukaan di tingkat regional dan internasional tetap terlaksana sebagaimana mestinya.

5. Tantangan

Peluang tersebut belum dipergunakan secara maksimal, karena Gerakan Pramuka menghadapi tantangan sebagai berikut:

a. Gugus depan sebagai ujung tombak Gerakan Pramuka banyak yang kurang berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan oleh:

1) Kuantitas dan kualitas pembina pramuka tidak memadai. Untuk kuantitas misalnya dengan rasio ideal 1 pembina untuk setiap 8 orang peserta didik, maka dengan jumlah peserta didik yang totalnya diperkirakan sebanyak 25 juta orang pada tahun 2020, diperlukan pembina dengan jumlah sekurang-kurangnya 2,5 - 3 juta orang;

2) Sarana dan prasarana gugus depan tidak mendukung pelaksanaan pendidikan kepramukaan di alam terbuka;

3) Materi pendidikan kepramukaan dirasa belum cukup variatif dan inovatif, sehingga kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilakukan tidak menarik minat kaum muda;

4) Pelaksanaan kegiatan kepramukaan tidak mengalami pembaruan yang signifikan sehingga tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

b. Jumlah kaum muda yang berminat serta yang aktif mengikuti pendidikan kepramukaan tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, meskipun jumlah anggota Gerakan Pramuka di Indonesia diperkirakan sebanyak 20 juta orang. Berdasarkan hal tersebut, terdapat dua faktor utama yang menjadi penyebabnya yakni:

1) Minimnya dukungan orang tua dan masyarakat terhadap pendidikan kepramukaan, karena dinilai tidak bermanfaat;

2) Terdapat berbagai organisasi lain yang lebih menarik minat generasi muda untuk ikut bergabung karena materi organisasi tersebut dianggap bermanfaat guna mengembangkan eksistensi mereka sebagai generasi muda. Selain itu pula, anggota dewasa yang bertanggungjawab mengelola organisasi masih banyak yang

Page 28: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

22

belum memahami tugas pokok dan fungsinya serta belum dapat memberikan dukungan moril, materil maupun organisatoris secara optimal.

3) Manajemen organisasi, sistem informasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Gerakan Pramuka belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan harapan. Salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh setiap organisasi modern adalah manajemen organisasi yang baik yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang fungsional serta staf pengelola yang profesional. Ketiga syarat dari organisasi modern tersebut belum dapat terpenuhi. Hal ini menimbulkan berbagai permasalahan dalam upaya penyelenggaraan kegiatan Gerakan Pramuka.

4) Manajemen aset yang merupakan upaya pengelolaan aset-aset yang dimiliki Gerakan Pramuka. Aset-aset tersebut mencakup sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka. Permasalahan ini menjadi salah satu perhatian utama karena banyak aset Gerakan Pramuka yang kepemilikannya diganggu gugat. Ini merupakan salah satu tantangan besar karena menyangkut upaya penyelamatan aset-aset milik Gerakan Pramuka.

Peluang yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka harus dapat dipergunakan secara optimal. Peluang tersebut diharapkan dapat menjadi tonggak kekuatan Bangsa Indonesia guna menghadapi era globalisasi melalui pembangunan karakter watak, akhlak dan budipekerti yang luhur dengan menjunjung tinggi Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia. Tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dapat menjadi motivasi utama guna mengembangkan potensi Gerakan Pramuka dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki.

Page 29: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

23

BAB IIIVISI, MISI, TUJUAN, DAN

SASARAN PENGEMBANGAN GERAKAN PRAMUKA

1. Visi Pengembangan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal yang turut berperan dalam pendidikan kaum muda Indonesia. Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menempatkan Pramuka sebagai bagian penting dalam lingkungan strategis Indonesia serta memposisikan kegiatan Pramuka sebagai centre of excellence bagi para pemuda. Gerakan Pramuka merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang termasuk ke dalam jalur pendidikan nonformal yang berupaya membentuk kepribadian kaum muda yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup.

Melalui kegiatan Gerakan Pramuka diharapkan karakter dan kepribadian kaum muda dapat dibina dan dikembangkan guna turut serta dalam pembangunan nasional. Dalam hal ini, Gerakan Pramuka menjadi wadah pembentukan karakter dan kepribadian kaum muda. Berdasarkan hal tersebut, dalam upaya Penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Indonesia Tahun 2014–2045 ditetapkan Visi Gerakan Pramuka yang akan diwujudkan selama 25 tahun ke depan, yaitu:

”Gerakan Pramuka Wadah Utama Pembentukan Kader Pemimpin Bangsa”.

2. Misi Perencanaan dan Pengembangan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka memiliki tugas berat sebagai wahana negara dan bangsa dalam rangka menyiapkan kader-kader muda pemimpin bangsa di masa depan. Tugas ini sangat berat jika hanya dipikul sendiri oleh Gerakan Pramuka. Dalam praktiknya, tentu saja memerlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan negara dan bangsa agar cita-cita bersama tersebut dapat terwujud dengan seksama, sistematis, dan terstruktur. Keluaran yang dihasilkan oleh Gerakan Pramuka harus memenuhi kualifikasi objektif yang menjadi bekal kader pramuka dalam mengarungi tantangan lokal, nasional, regional, dan global di semua lini kehidupan yang akan dijalaninya.

Dalam kaca mata Gerakan Pramuka, kualifikasi itu berwujud pada empat hal yaitu karakter, kecakapan hidup, bela negara, dan kerelawanan. Keempat hal ini adalah modal fundamental bagi seorang calon pemimpin bangsa dan negara di masa depan. Untuk itu, kualitas keluaran Gerakan Pramuka harus diproses melalui serangkaian program, kegiatan, dan latihan-latihan keorganisasian yang terus menerus tanpa henti.

Page 30: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

24

Berkenaan dengan hal tersebut, Gerakan Pramuka menetapkan Misi:a. Mewujudkan Sistem Pendidikan Kepramukaan yang Mampu Menjawab

Tantangan Lingkungan Strategis Bangsa dan Menghasilkan Pemimpin-pemimpin Bangsa yang Berkualitas sesuai Satya dan Darma Pramuka.

b. Mewujudkan sistem keorganisasian dan kepengelolaan Gerakan Pramuka yang yang menyeimbangkan voluntarisme dan profesionalisme, modern, dan melayani seluruh pemangku kepentingan kepramukaan.

c. Mewujudkan kapasitas keuangan, usaha, dan aset Gerakan Pramuka yang memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan memiliki kemandirian mendasar bagi keberlanjutan Gerakan Pramuka.

d. Mewujudkan kiprah dan pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat, bangsa, dan negara secara maksimal melalui pendekatan informatika, komunikasi publik dan semangat kerelewanan yang berkelanjutan.

Misi Gerakan Pramuka ini mempersiapkan kaum muda untuk menjadi pemimpin yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur sebagai generasi penerus bangsa yang menjadi penentu arah kebijakan pembangunan nasional, mengedepankan pendidikan watak, kepribadian, dan budi pekerti luhur serta memberikan pembekalan kecakapan hidup agar menjadi kader pembangunan yang handal guna menghadapi tantangan persaingan global dengan berlandaskan sistem nilai Satya dan Darma Pramuka.

3. Tujuan Pengembangan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan untuk melahirkan lapisan dan barisan pemimpin bangsa Indonesia yang sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka, mengingat situasi dan kondisi bangsa yang semakin terbelah secara sosial, ekonomi, dan politik. Karakteristik dari pemimpin yang akan dilahirkan adalah berkarakter, berkecakapan, bela negara, dan berkerelawan yang tinggi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka ditetapkan tujuan, diantaranya: a. Gerakan Pramuka memiliki ketahanan diri (scout resilience) yang

ditopang dengan infrastruktur minimum yang berkelanjutan.b. Gerakan Pramuka menjadi paling unggul dalam pendidikan nonformal di

Indonesia.c. Gerakan Pramuka menjadi reservoir yang strategis bagi bangsa dan

negara Indonesia dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.d. Gerakan Pramuka memiliki citra yang positif dan mampu bekerjasama

dengan seluruh pemangku kepentingan secara konstitusional dan terintegrasi.

e. Gerakan Pramuka memiliki kelembagaan, sumberdaya manusia, dan produktivitas yang bermutu.

f. Gerakan Pramuka menyiapkan kader pemimpin bangsa yang berakhlak mulia.

Page 31: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

25

Berdasarkan tujuan pengembangan Gerakan Pramuka, kaum muda dibentuk menjadi pramuka yang memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berahlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani untuk diciptakan sebagai pemimpin yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur dalam upaya pembangunan bangsa dan negara. Tujuan tersebut menjadi cita-cita Gerakan Pramuka yang mengarah kepada upaya pembentukan karakter dan kepribadian dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

4. Sasaran Pengembangan Gerakan Pramuka

Sasaran pengembangan yang hendak dicapai dalam penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2045 meliputi:

a. Kwartir dan gugus depan memenuhi standar organisasi Gerakan Pramuka.

b. Seluruh pemangku kepentingan memberikan dukungan kepada pendidikan kepramukaan.

c. Terakreditasinya semua lembaga pendidikan Gerakan Pramuka.

d. Seluruh pelatihan dan pembina pramuka memenuhi standar sertifikasi.

e. Terlaksananya sistem pencapaian kecakapan bagi peserta didik yang.

f. Tersedianya pendanaan mandiri dan kolaboratif Gerakan Pramuka.

g. Terbangunnya citra yang positif Gerakan Pramuka bagi semua kalangan.

h. Terbangunnya gerakan kerelawanan dan kepedulian yang besar.

i. Lahirnya pemimpin-pemimpin bangsa dari rahim Gerakan Pramuka sebagai salah satu bentuk tanggungjawab kepada bangsa dan negara Indonesia.

j. Gerakan Pramuka menyiapkan peserta didik untuk mampu bersaing dalam dunia kerja.

Page 32: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

26

BAB IV ARAH KEBIJAKAN DALAM ENAM PERIODE

Gerakan Pramuka memerlukan arah kebijakan sebagai acuan untuk pengembangan dirinya dalam jangka panjang. Arah ini diperlukan agar semua usaha dan cara untuk mewujudkan visi dan misi Gerakan Pramuka dapat tercapai lebih cepat, fokus, dan efektif.

Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2045 disusun ke dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan, yaitu:

1. Periode Pertama: Fondasi Tahun 2014--2019 Periode 5 (lima) tahun pertama arah kebijakan Gerakan Pramuka difokuskan

pada:

a. Penataan sistem manajemen dan kelembagaan kwartir.

Penataan sistem manajemen dan kelembagaan kwartir bertujuan agar kwartir menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan. Dengan demikian, akan diperoleh sistem manajemen dan postur kwartir yang berfungsi secara optimal sebagai ujung tombak dari perencanaan, perumusan kebijakan, serta fungsi koordinasi Gerakan Pramuka.

Penataan sistem manajemen dan kelembagaan kwartir ditempuh melalui strategi sebagai berikut:

1) Menyusun dan mengembangkan prosedur dan standar perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan program kwartir.

2) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola organisasi.

3) Memperkuat kelembagaan dan organisasi kwartir.

4) Memenuhi sarana dan prasarana kwartir sesuai standar.

5) Membangun sistem administrasi kwartir yang terintegrasi.

b. Revitalisasi Gugus Depan

Revitalisasi gugus depan bertujuan untuk menjadikan gugus depan sebagai wadah kegiatan yang menarik bagi kaum muda dan meningkatkan peran serta orang tua, sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat serta pemerintah dalam penyelenggaraan kepramukaan.

Revitalisasi gugus depan ditempuh melalui strategi antara lain:

1) Menyediakan SGTD yang handal.

2) Menyediakan pembina yang handal.

3) Melengkapi sarana dan prasarana gugus depan.

Page 33: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

27

4) Menggalang dana untuk kebutuhan gugus depan.

5) Mendorong pemerintah agar memasukkan gugus depan dalam penilaian akreditasi sekolah dan perguruan tinggi.

6) Mendorong sekolah agar memasukkan kepramukaan sebagai salah satu penilaian kinerja guru serta memberikan nilai tambah kepada peserta didik yang mengikuti kepramukaan.

7) Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan kepramukaan.

8) Menyelenggarakan kegiatan lainnya guna menjadikan kepramukaan sebagai kegiatan yang menarik bagi kaum muda.

Penataan manajemen dan kelembagaan kwartir serta revitalisasi gugus depan merupakan bentuk penguatan organisasi guna menciptakan organisasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan persaingan global.

Catatan Pokok atas Periode Pertama

Basis penyusunan Arah Kebijakan 2014-2034 yang dihasilkan Musyawarah Nasional tahun 2013 belum optimal mengaitkan dengan pertumbuhan demografi Indonesia yaitu Generasi Milenial yang umumnya kelahiran 1980/1990an. Oleh karena itu, mandat Munas yang meminta diadakannya suatu penyempurnaan atas naskah tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan generasi milenial dan pembangunan generasi emas Indonesia 2045 sebagaimana yang dicanangkan oleh negara, swasta, maupun kalangan organisasi kemasyarakatan.

Periode Pertama (2014-2019) adalah masa bakti transisional dari peraturan perundang-undangan yang lama tentang Gerakan Pramuka ke implementasi UU Gerakan No. 12 Tahun 2010 yang secara efektif baru berjalan pada tahun 2012 atau satu tahun menjelang Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2013 di Kupang. Oleh karena itu, landasan kerja Periode Pertama ini dipastikan tidak terlepas dari eksistensi UU tersebut. UU ini telah memberikan nyawa baru bagi transformasi Gerakan Pramuka jika kita lihat secara komprehensif. Untuk itu Pengurus Kwartir Nasional hasil Munas 2013 menegaskan kembali upaya sinkronisasi antara UU, Arah Kebijakan Periode Pertama, dan Renstra 2013-2018 dengan menyiapkan beberapa langkah strategis penciptaan fondasi transformasi.

Langkah strategis itu diantaranya adalah bahwa melakukan penyadaran bersama bahwa zaman telah berubah. Demografi baru yang akan mendominasi adalah generasi digital, internet, atau yang dikenal sebagai milenial. Untuk itu seluruh pendekatan harus ditimbang dengan tanpa menghilangkan ideologi dasarnya. Langkah ini dilanjutkan dengan membuat tiga langkah pentahapan yaitu: 2014-2015 Pramuka harus hadir dimana-mana (presence policy), 2016-2017 Pramuka mulai bangun pengaruh ke

Page 34: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

28

lingkungan sekitar melalui citra dan kiprah positif (influence policy), dan 2018 Pramuka aktif dalam mengelola isu-isu kepentingan strategis bangsa (dominance policy). Ini tahapan fondasional. Dari titik inilah kita melihat beberapa hal yang harus segera dilakukan pada Periode Kedua sehingga public awareness & support dan positive branding Gerakan Pramuka pada Periode Pertama tidak surut karena kekurangan infrastrukur minimum yang berkelanjutan.

2. Periode Kedua: Infrastruktur Mininum tahun 2020--2024

Jika pada periode pertama difokuskan pada fondasi transformasi Gerakan Pramuka yang dilakukan dengan penyesuaian Visi Scout For Change, maka pada periode kedua ini difokuskan pada Ketahanan Gerakan Pramuka (Scout Resilience) melalui penyediaan infrastruktur minimum yang berkelanjutan agar eksistensi Gerakan Pramuka tetap berjalan apapun keadaan dan tantangan yang dihadapi. Infrastruktur terdiri dari sumberdaya finansial, sarana-prasarana, regulasi, dan tata kelola yang dibutuhkan. Sehingga, pada periode-periode berikutnya, persoalan infrastruktur minimum tidak lagi menjadi fokus tapi cukup dengan penyempurnaan dan penyesuaian.

Dengan itu, seluruh perhatian dan energi dapat diarahkan bagi kemajuan progresif Gerakan Pramuka. Pada periode ini tidak dilakukan terlebih dahulu upaya-upaya revisi UU Gerakan Pramuka karena materi yang ada pun belum terimplementasi sepenuhnya. Sekalipun disana sini masih terdapat kekurangan, namun inilah yang terbaik yang saat ini dimiliki oleh Gerakan Pramuka. UU harus menjadi dasar kekuataan legal bagi Gerakan Pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan dan kegiataan kepramukaan di Indonesia

Dasar transformasi Gerakan Pramuka telah diletakkan oleh Kwartir Nasional masa bakti 2013-2018 yang telah berhasil menjalankan Arah Kebijakan lima tahun pertama sebagaimana di atas. Dasar-dasar ini telah disinkronisasi dengan visi dan misi Ketua Kwartir Nasional yang diformulasikan dalam pelbagai program dan kegiatan terintegrasi sehingga tidak lepas dari arah kebijakan dan rencana strategis yang dimandatkan oleh Musyawarah Nasional tahun 2013. Dalam rangka melanjutkan dasar-dasar lima tahun pertama tersebut, pada lima tahun kedua ini akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur minimum yang berkelanjutan.

Proyeksi anggota Gerakan Pramuka yang terdaftar sampai 2045 adalah 40 juta anggota, dengan asumsi pertumbuhan 3-4 juta per periode. Sekalipun sifatnya tidak rigid, angka anggota 40 juta dapat kita jadikan patokan awal dalam melihat kebutuhan-kebutuhan pengembangan Gerakan Pramuka. Sampai periode pertama, tercatat sejumlah 25 juta anggota sebagaimana yang saat ini sedang didata oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tingkat Nasional (Puslitbangnas). Jika rasio Pembina : Anggota Muda

Page 35: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

29

adalah 1 : 40, maka diperlukan 1.000.000 Pembina. Demikian pula jika kita gunakan rasio pelatih : pembina dipatok pada 1 : 20, maka diperlukan 50.000 Pelatih sampai 2045. Ukuran lain untuk menghitung Pelatih adalah rasio Pelatih dengan jumlah Gugus Depan. Namun karena kekurangan data, hal ini belum dapat digunakan dengan segera.

2.1. Sektor Pendidikan Kepramukaan

a. Mewujudkan Kurikulum 2020, yang dihasilkan melalui proses yang sistematis dari seluruh pemangku kepentingan kepramukaan, serta uji coba dan implementasi secara selektif sebagai bahan evaluasi penyempurnaannya, termasuk di dalamnya sertifikasi seluruh kecakapan hidup yang dikembangkan Gerakan Pramuka sesuai standar nasional profesi dan mengujicobakannya di 10-30% Gugus Depan.

b. Mendata/menambah 10.000 Pelatih dan 200.000 Pembina dengan memperhatikan aspek penyebaran yang proporsional dan adil antar wilayah.

c. Mewujudkan Garuda 2045 sebagai desain Pramuka Garuda yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Negara Republik Indonesia sebagai sarana strategis penyiapan kader pemimpin nasional, dengan fokus pada Pramuka Garuda Penegak dan Pandega sejumlah 1,5 (satu setengah) juta orang yang dibagi ke dalam lima periode (masa bakti) kepengurusan. Pada akhir periode ke-2 ini dapat diwujudkan 250.000 orang sehingga menjadi 500.000 Pramuka Garuda. Jadi, masing-masing kwarcab membentuk 500 pramuka garuda per periode atau 100 pramuka garuda per tahun.

d. Desain kegiatan lapangan kepramukaan yang meliputi seluruh aspek perkembangan ilmu dan teknologi terbaru dan relevan dengan tumbuhnya generasi baru bangsa Indonesia.

e. Sertifikasi kecakapan, kepelatihan, dan kepembinaan Pramuka dengan standar nasional profesi yang diakui publik.

f. Sinkronisasi ekstrakurikuler Gerakan Pramuka dengan sertifikasi guru dan dosen.

g. Revitalisasi Pusdiklat dan Dewan Kerja.

2.2. Sektor Organisasi dan Manajemen

Arah kebijakan pada sektor organisasi dan manajemen adalah implementasi total UU Gerakan Pramuka No. 12 Tahun 2010 dimana alat-alat kelengkapan organisasi yang dimandatkan menjadi fokus untuk diadakan, serta wajib adanya reformasi sistem regulasi.

Page 36: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

30

Untuk itu strategi untuk memenuhi arah kebijakan tersebut berpijak pada hal-hal berikut ini:

a. Semua lembaga-lembaga intern Gerakan Pramuka yang diamanatkan dalam UU Gerakan Pramuka No. 12 Tahun 2010 harus dibentuk, dioptimalkan, dan dievaluasi secara ketat.

b. Reformasi sistem peraturan (regulasi) Gerakan Pramuka sesuai kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan dalam bentuk Peraturan Organisasi (PO) Gerakan Pramuka, serta redesain organisasi Kwartir dan Sekretariat Kwartir dan Dewan Kerja sebagai alat kelembagaan organisasi yang menjamin prinsip kerelewanan dan keprofesionalan.

c. Mewujudkan sistem perencananaan dan penganggaran yang transparan, modern, cepat dan efektif, serta tepat-sasaran, dan menata mekanisme dan implementasi kerjasama program pendidikan kepramukaan dan nonpendidikan kepramukaan antara Gerakan Pramuka dengan lembaga eksternal secara komprehensif, konstitusional, dan berkeadilan.

d. Memiliki satu gudep model per kwartir cabang di 50% kabupaten/kota.

e. Melanjutkan pendataan online Gugus Depan/Anggota Gerakan Pramuka yang dilakukan oleh Puslitbangnas dengan proyeksi anggota 25 juta orang, serta menyiapkan database induk anggota tentang segala hal yang terkait dengan Gerakan Pramuka yang berbasis digital. Pembentukan Puslitbangda di 100% kwartir daerah dan Puslitbangcab di 75% kwartir cabang.

f. Membangun sistem dan pusat monitor kader Pramuka (PMKP) yang berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Untuk langkah awal monitor alumni Dewan Kerja dan atau pramuka usia 27 tahun pada tahun 2020, termasuk alumni Raimuna Nasional 2017. Distribusi kader dibagi ke dalam empat domain yaitu Penyelenggara Negara, (Government), Dunia Pendidikan (Academics), Dunia Usaha (Business), dan Masyarakat (Society) – GABS. Untuk GABS periode ini sejumlah 5% dari total posisi dari semua eselon/level.

g. Memulai proses akreditasi atas Gugus Depan (satuan organisasi dan satuan pendidikan) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (satuan pendidikan) di 20 % sasaran.

h. Membentuk Puslitbang (Pusat Penelitian dan Pengembangan) Gerakan Pramuka.

i. Mulai menyusun indeks Satya dan Darma Pramuka bagi kepentingan internal dan eksternal Gerakan Pramuka.

j. Menjadi tuan rumah Raimuna ASEAN.

Page 37: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

31

2.3. Sektor Keuangan, Usaha, dan Aset

a. Memastikan komposisi sumber pendanaan pada periode ke-2 ini adalah Intern 10%, Pemerintah 85%, dan publik 5% dari total kebutuhan objektif penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

b. Memastikan semua aset tanah dan bangunan milik Gerakan Pramuka tidak jatuh ke pihak lain tanpa melalui mekanisme yang benar dan menjadikannya sebagai fondasi usaha-usaha mandiri Gerakan Pramuka.

c. Melindungi dan mengoptimalkan hak kekayaan intelektual Gerakan Pramuka sebagai penopang pembiyaan penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

d. Menyelenggarakan sistem iuran anggota pramuka dan sistem donasi aktivis Pramuka sebagai pelaksanaan keberdikarian Gerakan Pramuka, dan sistem donasi publik bagi kepentingan pengabdian masyarakat.

e. Mengembangkan badan-badan usaha berupa koperasi dan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.

f. Menyelenggarakan tata kelola keuangan yang modern dan berintegritas.

g. Mendapatkan Bumi Perkemahan dengan komposisi sebagai berikut: 50% kwarda dengan minimal lahan 20 hektar, 20% kwarcab dengan lahan 10 hektar, 20% kwarran dengan lahan 5 hektar, dan Desa dengan lahan 3 hektar.

h. Mendirikan satu koperasi induk nasional dan 34 koperasi induk provinsi di 100% kwarda.

i. Penyediaan bumi perkemahan skala besar (tingkat internasional, nasional dan provinsi), skala menengah (tingkat kabupaten/kota), dan skala mini (tingkat kecamatan/desa) di seluruh Indonesia secara bertahap, termasuk pengelolaan ruang tata hijau atau perhutanan publik.

j. Membentuk kader scoutpreneur berbasis unggulan lokal dan nasional serta dalam setiap kegiatan mencintai dan menggunakan produk lokal.

2.4. Sektor Profil Publik

a. Membentuk Pusat Informasi Gerakan Pramuka dari tingkat nasional hingga cabang yang membawahi semua kelembagaan yang terkait dengan kerja-kerja komunikasi publik, serta menyediakan sarana dan prasarana dasar berupa peralatan dan teknologi terkini bagi terselenggaranya kegiatan informasi dan komunikasi yang memadai.

Page 38: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

32

b. Membentuk Tim Siber Pramuka di 100% kwarda dan 50% kwarcab.

c. Membentuk Pramuka Peduli dari tingkat nasional hingga gugus depan secara merata dengan dukungan infrastruktur yang dibutuhkan, serta membangun gerakan kerelewanan yang besar dan modern dengan mengumpulkan donasi publik yang terkelola secara transparan dan berintegritas yang mengacu (benchmarking) dengan lembaga-lembaga seperti Dompet Dhuafa dan ACT.

d. Mewujudkan unit Pramuka Peduli di 100% kwarda, 50% kwarcab dan 25% kwarran.

e. Berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan kemasyakatan yang positif untuk melenyapkan penyakit dan masalah sosial seperti narkoba, radikalisme-terorisme, dan lain-lain.

f. Mewujudkan kader dan kiprah peduli lingkungan hidup yang sistematis dan massif.

g. Menyiapkan konsep replikasi Desa Pramuka model Lebakharjo yang dimodifikasi dan ujicoba di 20 kabupaten.

3. Periode Ketiga: Penguatan Kader dan SDM tahun 2025-2029

Pada periode ketiga diharapkan seluruh infrastruktur dasar yang diperlukan telah diadakan semuanya dengan segala daya upaya. Oleh karena itu, kita bisa mulai fokus pada periode ini dengan penguatan Kader dan Sumber Daya Manusia, baik yang diaktivasi sebagai anggota maupun diaktivasi sebagai alumni yang berkiprah di luar.

Secara eksternal terjadi transisi total kepemimpinan nasional pada tahun 2024 ketika generasi pemimpin nasional kelahiran 1940/1950an diganti dengan generasi kelahiran 1960/1970an. Generasi kelahiran 1980/1990an atau yang disebut sebagai “Generasi Milenial” akan mengisi lapisan middle level dalam lapisan elit strategis Indonesia.

3.1. Sektor Pendidikan Kepramukaan

a. Mengimplementasikan Kurikulum 2020 di 40-70 % Gugus Depan.

b. Mendata/menambah 10.000 Pelatih sehingga berjumlah 20.000, dan mendata/menambah 200.000 Pembina sehingga berjumlah 400.000.

c. Membentuk 250.000 Pramuka Garuda Penegak sehingga tercapai 750.000 Pramuka Garuda.

d. Memperbanyak perkemahan tematik sebagai bentuk kegiatan kreatif, menarik, dan menantang bagi generasi muda.

e. Memiliki kawasan pusat pendidikan dan pelatihan modern dan terintegrasi.

Page 39: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

33

3.2. Sektor Organisasi dan Manajemen

a. Evaluasi total implementasi UU GP 12/2010 setelah 15 tahun diberlakukan. Ini waktu yang cukup untuk melakukan hal tersebut. Pada periode ini dilakukan revisi UU yang barangkali baru dapat dilaksanakan pada periode berikutnya.

b. Memiliki satu gudep model per kwartir cabang di 75% di kabupaten/kota.

c. Menjadi tuan rumah Konferensi WOSM

d. Melanjutkan pendataan online Gugus Depan/Anggota Gerakan Pramuka yang dilakukan oleh Puslitbangnas dengan proyeksi 28 juta orang, serta menyiapkan database induk anggota tentang segala hal yang terkait dengan Gerakan Pramuka yang berbasis digital. Pembentukan Puslitbangda di 100% kwarda dan Puslitbangcab di 100% kwarcab.

e. Menjalankan sistem dan pusat monitor kader Pramuka (PMKP) yang berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Monitor pendega usia 32 tahun dan penegak 27 tahun pada tahun 2025. Di usia ini umumnya masih di level bawah dan bawah-menengah, termasuk alumni Raimuna Nasional 2017. Distribusi kader dibagi ke dalam empat domain yaitu Penyelenggara Negara (Government), Dunia Pendidikan (Academics), Dunia Usaha (Business), dan Masyarakat (Society)–GABS. Untuk GABS periode ini sejumlah 20% dari total posisi dari semua eselon/level.

f. Melakukan akreditasi atas Gugus Depan (satuan organisasi dan satuan pendidikan) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (satuan pendidikan) menjadi 20 % titik.

g. Ujicoba indeks Satya dan Darma Pramuka bagi kepentingan internal dan eksternal Gerakan Pramuka

h. Menjadi tuan rumah Jambore ASEAN

3.3. Sektor Keuangan, Usaha, dan Aset

a. Komposisi sumber pendanaan pada periode ke-3 ini adalah Intern 20%, Pemerintah 70%, dan publik 10% dari total kebutuhan objektif penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

b. Menambah aset dan bangunan yang baru demi investasi sosial pendidikan jangka panjang.

c. Mendapatkan Bumi Perkemahan dengan komposisi sebagai berikut: 80% kwarda dengan minimal lahan 20 hektar, 50% kwarcab dengan lahan 10 hektar, 30% kwarran dengan lahan 5 hektar, dan Desa dengan lahan 3 hektar.

Page 40: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

34

d. Menyiapkan pendanaan yang besar bagi penciptaan sumberdaya manusia kader Pramuka dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Gerakan Pramuka.

e. Menjadikan model tatakelola keuangan yang berintegritas sebagai sistem budaya dan kebiasaan anggota.

f. Melanjutkan penguatan barisan scoutpreneur.

3.4. Sektor Profil Publik

a. Membentuk Tim Siber Pramuka di 75% kwarcab.

b. Mengembangkan kantor berita.

c. Melanjutkan pembentukan kader bela negara di media social.

d. Memaksimalkan publikasi ilmiah dari internal Gerakan Pramuka.

e. Mewujudkan unit Pramuka Peduli di 75% kwarcab dan 50% kwarran.

f. Memperbesar skala bantuan yang disalurkan melalui Gerakan Pramuka di tingkat nasional dan internasional.

g. Memperbesar kapasitas dan keorganisasian Pramuka Peduli.

h. Menanam satu juta pohon dan terlibat dalam penanganan kebakaran hutan.

i. Menyiapkan 1 desa pramuka di 100 kabupaten.

4. Periode Keempat: Pramuka sebagai Gaya Hidup Masyarakat Tahun 2030--2034

Pramuka menjadi civic values, moralitas publik, dan masyarakat madani (civil society). Pada periode ini diarahkan Pramuka sebagai Gaya Hidup Masyarakat yang mewujud dalam alam kenyataan perikehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Manusia Pancasila menjadi mewujud dalam realitas kehidupan sosial. Kepramukaan menjadi budaya, tradisi, dan kebiasaan-kebiasan orang Indonesia

4.1. Sektor Pendidikan Kepramukaan

a. Mengimplementasikan Kurikulum 2020 di 70-100% Gugus Depan.

b. Mendata/menambah 10.000 Pelatih sehingga berjumlah 30.000 orang, dan mendata/ menambah 200.000 Pembina sehingga berjumlah 600.000 orang.

c. Membentuk 250.000 Pramuka Garuda Penegak sehingga tercapai 1.000.000 Pramuka Garuda.

d. Memastikan kualitas anak didik dan tenaga pendidik terjamin.

e. Mengembangkan perkemahan tematik yang disesuaikan dengan kebutuhan warga masyarakat pada umumnya.

Page 41: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

35

4.2. Sektor Organisasi dan Manajemen

a. Evaluasi total implementasi UU GP 12/2010.

b. Memiliki satu gudep model per kwartir cabang di 100% kabupaten/kota.

c. Menjalankan sistem dan pusat monitor kader Pramuka (PMKP) yang berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Monitor pendega usia 37 tahun, penegak 32 tahun, dan penggalang 27 tahun pada tahun 2030. Di usia ini umumnya masih di level bawah, bawah-menengah, dan menengah, termasuk alumni Raimuna Nasional 2017.

Distribusi kader dibagi ke dalam empat domain yaitu Penyelenggara Negara, (Government), Dunia Pendidikan (Academics), Dunia Usaha (Business), dan Masyarakat (Society)–GABS. Untuk GABS periode ini sejumlah 30% dari total posisi dari semua eselon/level.

d. Melakukan akreditasi atas Gugus Depan (satuan organisasi dan satuan pendidikan) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (satuan pendidikan) menjadi 40 % titik.

e. Memastikan mutu dan disiplin fungsionaris terjamin.

f. Menyiapkan mekanisme uji publik perundang-undangan sesuai dengan nilai dan prinsip kepramukaan melalui indeks Satya dan Darma Pramuka.

g. Menjadi tuan rumah Jambore Asia Pasifik.

4.3. Sektor Keuangan, Usaha, dan Aset

a. Komposisi sumber pendanaan pada periode ke-4 ini adalah Intern 40%, Pemerintah 50%, dan publik 10% dari total kebutuhan objektif penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

b. Mendapatkan Bumi Perkemahan dengan komposisi sebagai berikut: 100% kwarda dengan minimal lahan 20 hektar, 75% kwarcab dengan lahan 10 hektar, 50% kwarran dengan lahan 5 hektar, dan Desa dengan lahan 3 hektar.

c. Meningkatkan kesejahteraan profesional Pramuka.

d. Melanjutkan program scoutpreneur sebagai tindak lanjut pengembangan SDM Kader.

e. Mempertahankan tata kelola keuangan secara modern dan berintegritas.

Page 42: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

36

4.4. Sektor Profil Publik

a. Mewujudkan Tim Siber Pramuka di 100% kwarcab yang akan ditransformasika menjadi Badan Sandi dan Siber Pramuka (BSSP) secara nasional.

b. Mewujudkan unit Pramuka Peduli di 100% kwarcab dan 75% kwarran.

c. Mewujudkan satu desa pramuka di 100 kabupaten

d. Menanam 1 juta pohon dan ikut terlibat dalam restorasi sungai

e. Memastikan terdepan dalam pemberantasan penyakit dan masalah sosial dengan kolaborasi para pemangku kepentingan

5. Periode Kelima: Pramuka sebagai Elit Strategis Bangsa Tahun 2035--2039

Periode ke-5 ini adalah periode panen kader. Pada tahun 2035, kita baru bisa “panen” semua golongan pramuka terhitung sejak golongan siaga pada tahun 2014. Siaga akan berumur sekitar 27 tahun, penggalang jadi usia 32 tahun, penegak jadi usia 37 tahun, dan pandega jadi usia 42 tahun. Ini adalah umur matang dan produktif yang akan berjalan lima tahun dalam periode ini.

Pada periode ini, kita mulai mampu mengelola “optimal” semua potensi output pramuka yang berkiprah dan berkarier di tengah-tengah masyarakat. Mereka dapat dijadikan “barisan donatur tetap” bagi Gerakan Pramuka sebagai perwujudan sumbangsih kepada rumah induk mereka dalam pengembangan dirinya. Dengan asumsi siklus kepemimpinan nasional berjalan regular dan stabil dari, maka pada tahun 2034 akan terjadi transisi total kembali elit nasional dari generasi 1960/1970an kepada generasi kelahiran 1980/1990an, alias generasi milenial. Dan positifnya, ternyata bagi kita yang mengurusi anggota siaga sejak 2014 sebagaimana dokumen awal Arah Kebijakan ini, maka pada tahun 2035 inilah kita baru bisa memanen semua golongan dalam Gerakan Pramuka tersebut. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa Pramuka menjadi Elit Strategis Bangsa.

5.1. Sektor Pendidikan Kepramukaan

a. Mengevaluasi dan menyempurnakan Kurikulum 2020 dan meningkatkan mutunya bagi penyelesaian dua periode terakhir Arah Kebijakan.

b. Mendata/menambah 10.000 Pelatih sehingga berjumlah 40.000 orang, dan mendata/ menambah 200.000 Pembina sehingga berjumlah 800.000 orang.

c. Membentuk 250.000 Pramuka Garuda Penegak sehingga tercapai 1.250.000 Pramuka Garuda.

Page 43: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

37

d. Menjadi tuan rumah Jambore Dunia.

e. Mendirikan Universitas Gerakan Pramuka (UGP) yang berbasis penerapan Satya dan Darma Pramuka.

f. Menjadikan orang dewasa sebagai contoh terbaik bagi generasi muda dan memastikan keterlibatan aktif anggota dewasa dalam mempertahankan mutu pendidikan kepramukaan.

g. Memasyarakatkan kepramukaan pada level kebijakan publik melalui pendidikan dan pelatihan bagi pemangku kepentingan.

5.2 . Sektor Organisasi dan Manajemen

a. Menjalankan sistem dan pusat monitor kader Pramuka (PMKP) yang berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Monitor pendega usia 42 tahun, penegak 37 tahun, penggalang 32, dan siaga 27 tahun pada tahun 2035. Di usia ini umumnya masih di level bawah, bawah-menengah, menengah, menengah-atas. Distribusi kader dibagi ke dalam empat domain yaitu Penyelenggara Negara, (Government), Dunia Pendidikan (Academics), Dunia Usaha (Business), dan Masyarakat (Society)–GABS. Untuk GABS periode ini sejumlah 40% dari total posisi dari semua eselon/level.

b. Melakukan akreditasi atas Gugus Depan (satuan organisasi dan satuan pendidikan) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (satuan pendidikan) menjadi 60 % titik.

c. Menjadi indeks Satya dan Darma Pramuka sebagai indikator kebijakan publik.

5.3. Sektor Keuangan, Usaha, dan Aset

a. Komposisi sumber pendanaan pada periode ke-5 ini adalah Intern 50%, Pemerintah 40%, dan publik 10% dari total kebutuhan objektif penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

b. Mendapatkan Bumi Perkemahan dengan komposisi sebagai berikut: 100% kwarcab dengan lahan 10 hektar, 75% kwarran dengan lahan 5 hektar, dan Desa dengan lahan 3 hektar.

c. Mempertahankan pengembangan badan-badan usaha secara berkesinambungan secara berintegritas dan profesional.

d. Mempertahankan kualitas pengelolaan keuangan yang berkualitas dan berintegritas dan dapat menjadi sumber belajar bagi anggota.

e. Melaksanakan e-budgeting.

Page 44: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

38

5.4. Sektor Profil Publik

a. Menjadikan Pramuka sebagai garda depan dalam penyediaan konten positif di media sosial.

b. Memperkuat Badan Sandi dan Siber Pramuka (BSSP) secara nasional.

c. Memperkuat kapasitas Pramuka Peduli di seluruh Indonesia.

d. Mewujudkan satu desa pramuka di 100 kabupaten.

e. Menanam 1 juta pohon dan ikut terlibat dalam restorasi sungai.

f. Memastikan terdepan dalam pemberantasan penyakit dan masalah sosial dengan kolaborasi para pemangku kepentingan.

6. Periode Keenam: Pramuka Pemimpin Bangsa Tahun 2040--2045

Pramuka Pemimpin Bangsa adalah pemimpin nasional Indonesia yang berasal dari Pramuka Garuda dengan kualifikasi optimum dalam hal karakter, kecakapan, bela negara, dan kerelawanan yang berada dalam seluruh domain GABS.

Ini adalah periode keenam (terakhir) dari pencanangan Visi 2045 yang ditetapkan dalam Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2018.

6.1. Sektor Pendidikan Kepramukaan

Mengevaluasi dan menyempurnakan Kurikulum 2020 dan meningkatkan mutunya bagi penyelesaian satu periode terakhir Arah Kebijakan.

a. Mendata/menambah 10.000 Pelatih sehingga berjumlah 50.000 orang, dan mendata/menambah 200.000 Pembina sehingga berjumlah 1.000.000 orang.

b. Membentuk 250.000 Pramuka Garuda Penegak sehingga tercapai 1, 5 (satu setengah) juta Pramuka Garuda. Jika asumsi 1 Pramuka Garuda sama dengan 1.000 orang biasa, maka pengaruh Pramuka di masyarakat melalui Garuda melampaui 4-5 kali lipat penduduk Indonesia pada tahun 2045.

c. Memastikan seluruh anggota dewasa menjadi teladan terbaik bagi kaum muda dan para pemangku kepentingan di Indonesia.

d. Menyiapkan secara optimal pencapaian kuantitas dan kualitas anak didik dan tenaga pendidik serta orang dewasa dalam menyongsong Indonesia 2045 .

Page 45: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

39

6.2. Sektor Organisasi dan Manajemen

a. Menjalankan sistem dan pusat monitor kader Pramuka (PMKP) yang berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Monitor pendega usia 47 tahun, penegak 42 tahun, penggalang 37, dan siaga 32 tahun pada tahun 2040. Di usia ini umumnya masih di level bawah, menengah, dan atas. Distribusi kader dibagi ke dalam empat domain yaitu Penyelenggara Negara, (Government), Dunia Pendidikan (Academics), Dunia Usaha (Business), dan Masyarakat (Society)–GABS. Untuk GABS periode ini sejumlah 50% dari total posisi dari semua eselon/level.

b. Melakukan akreditasi atas Gugus Depan (satuan organisasi dan satuan pendidikan) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (satuan pendidikan) menjadi 80% titik.

c. Memastikan organisasi dan kelembagaan Gerakan Pramuka berdiri kokoh dan menjadi bagian strategis dalam negara Indonesia.

d. Memastikan indeks Satya dan Darma Pramuka dapat berjalan.

6.3. Sektor Keuangan, Usaha, dan Aset

a. Komposisi sumber pendanaan pada periode ke-6 ini adalah Intern 60%, Pemerintah 30%, dan publik 10% dari total kebutuhan objektif penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

b. Memiliki sumberdaya ekonomi yang kuat dan jejaring usaha hingga ke unit gugus depan Pramuka.

c. Mempertahankan standard mutu pengelolaan keuangan terbaik di Indonesia.

6.4. Sektor Profil Publik

a. Menjadikan Pramuka sebagai pengelola isu bangsa strategis berdasarkan Satya dan Darma Pramuka.

b. Memperkuat Badan Sandi dan Siber Pramuka (BSSP) secara nasional.

c. Memperkuat kapasitas Pramuka Peduli di seluruh Indonesia.

d. Mewujudkan satu desa pramuka di seluruh kabupaten.

e. Menjadi penjaga lingkungan hidup terdepan dalam berbagai isu.

Page 46: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

40

BAB VSTRATEGI UMUM PENGEMBANGAN

GERAKAN PRAMUKA

Dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan agenda pokok arah kebijakan, maka diperlukan strategi umum unutk mengembangkan Gerakan Pramuka ini sehingga mencapai puncaknya tahun 2045. Untuk itu ditetapkan 10 (sepuluh) strategi umum pencapaian Pramuka 2045 tersebut, yaitu:

1) Strategi Inovasi, Ideologisasi dan Kaderisasi: Strategi ini diarahkan kepada peserta didik / anggota muda agar daya juang

tumbuh kuat dan siap dididik menjadi calon pemimpin bangsa.

Inovasi adalah pembaharuan, penggantian model lama ke model baru agar tetap relevan dan dipakai oleh user. Inovasi diarahkan pada kurikulum pendidikan kepramukaan secara general dengan mempertimbangkan semua faktor secara komprehensif dengan tetap mempertahankan Satya dan Darma Pramuka, Sistem Among, dan Metode Kepramukaan yang fundamental. Diharapkan dengan adanya inovasi yang konkret, maka Gerakan Pramuka akan menjadi pilihan utama bagi kaum muda untuk mengembangkan potensi dirinya.

Ideologisasi dan kaderisasi, dua aspek yang saling terkait. Strategi ini menjadikan Satya dan Darma Pramuka sebagai ideologi Pramuka dan Gerakan Pramuka yang ditanamkan secara efektif kepada semua anggota, terutama melalui pendekatan kaderisasi Pramuka Garuda secara terukur.

2) Strategi Re-orientasi dan Figurasi: Strategi ini diarahkan kepada anggota dewasa, baik yang aktif dalam

pembinaan pendidikan kepramukaan maupun yang karena posisi publiknya aktif sebagai pengurus Kwartir Gerakan Pramuka. Re-orientasi dimaknai sebagai upaya-upaya orientasi ulang tentang dunia kepramukaan, perjalanan sejarahnya di Indonesia, arti pentingnya bagi pengembangan generasi muda, hingga arah ke depan yang ingin dicapai. Upaya ini harus konsisten dan konsekuen dengen mengedepankan aspek kehormatan dan kejujuran, serta penghargaan dan pengakuan atas kehadiran, komunikasi dan kontribusi kepada Gerakan Pramuka.

Dinamika kehidupan yang dihadapi anggota dewasa tentu lebih kompleks karena realitas yang dihadapinya sangat beragam. Polarisasi politik atau keyakinan tertentu seringkali mengarah kepada ditinggalkannya nilai-nilai kepramukaan yang sebenarnya dapat dijadikan panduan dalam bertindak. Apalagi anggota dewasa yang tidak setiap saat aktif dalam pembinaan. Reorientasi dilakukan kepada warga masyarakat yang membutuhkan pencerahakan kepramukaan maupun anggota dewasa yang menjadi pembimbing atau pengurus suatu Kwartir.

Page 47: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

41

Figurasi dimaknai sebagai upaya penokohan anggota dewasa sebagai teladan bagi peserta didik / anggota muda dan masyarakat. Di tengah era informasi yang flat, kehadiran tokoh-teladan cukup terabaikan karena kedudukan orang dewasa sebagai “sumber” dan “otoritas” sudah tergerus oleh sumber-sumber digital/internet. Upaya ini dikonkretkan dengan penyediaan Pembina, Pelatih, Pamong, Instruktur, dan fungsionaris organisasi yang memadai secara kuantitatif maupun kualitatif. Figurasi Sultan HB IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia adalah salah satu contoh positif yang dapat ditiru pada tingkatan lainnya di setiap daerah atau unit kegiatan tertentu. Tanpa adanya figurasi, maka “barisan penjaga” ruh, semangat, prinsip, dan metode kepramukaan semakin menyusut yang dapat berakibat pada melemahnya kedudukan Gerakan Pramuka sebagai pelaku pendidikan nonformal terbaik di Indonesia. Anggota dewasa, lebih khusus tenaga pendidik, adalah sumber mata air penanaman Satya dan Darma Pramuka yang strategis dan mahal bagi keberlangsungan organisasi maupun negara dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

3) Strategi Penguasaan Data dan Teknologi: Kelemahan data telah menjadi masalah serius di kalangan bangsa Indonesia,

termasuk lembaga pendidikan yang aliran datanya tidak ”secepat” yang berlaku di dunia politik atau bisnis pada umumnya. Keputusan, kebijakan, dan agenda yang ditetapkan oleh seseorang atau kelompok akan semakin keliru jika tidak memiliki data atau data yang dipegang ternyata tidak valid. Belum lagi, era digital menyediakan material data yang melimpah, namun perlu upaya lanjutan yang lebih specific agar mampu memilah data yang benar dan diperlukan bagi suatu keputusan.

Strategi ini diarahkan terutama bagi pembuat keputusan di kalangan kepengurusan Gerakan Pramuka, terutama menyangkut data anggota, kekuatan-kekuatan fisikal, hingga persepsi publik yang terukur tentang Gerakan Pramuka. Penguasaan data diperlukan sebagai cara untuk membuat keputusan yang tepat dan berdampak positif bagi pengembangan organisasi. Lingkungan internal dan eksternal hanya dapat dipahami dan direspons jika data yang dimiliki memadai dan valid. Untuk itu, perencanaan dan pengembangan program atau kegiatan apapun tidak dapat terlepas dari penguasaan data ini. Budaya “maniak-data” diupayakan dikembangkan secara konsisten agar menjadi gaya kerja dan tindak anggota, serta tidak mudah terjebak dalam pembuatan keputusan atau persepsi yang keliru tentang suatu masalah atau keadaan.

4) Strategi Kolaborasi: Adalah tuntutan zaman bagi kita untuk bekerjasama dengan siapapun demi

mencapai suatu tujuan dengan syarat kerjasama tersebut positif, legal, dan tidak menyimpang dari ketentuan moral Gerakan Pramuka. Kita tidak ingin melakukan apapun sendirian, karena dunia yang sudah terbuka memaksa kita untuk selalu komunikasi, koordinasi, dan kooperasi dengan kolega, pemangku kepentingan, bahkan dengan lawan sekalipun.

Page 48: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

42

Strategi ini diarahkan kepada pengelola kegiatan kepramukaan maupun nonkegiatan kepramukaan agar membiasakan diri untuk mampu berkolaborasi secara proporsional, tidak egois-sektoral, atau semata-mata demi mencapai kejayaan pribadi. Diarahkan juga bagi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di luar organisasi Kwartir agar berkolaborasi secara konstitusional dan berkeadilan demi tercapainya visi dan misi Gerakan Pramuka yang terkendali dan terukur.

5) Strategi Infrastruktur dan Disiplin Organisasi: Strategi ini diarahkan untuk tercapainya minimum essential force-nya

Gerakan Pramuka. Strategi bertahan-hidup, berketahanan, survive, dan responsif terhadap lingkungannya maupun persoalan apapun yang dihadapinya. Pada dasarnya, sekalipun masih menuai kritik, UU Gerakan Pramuka No. 12 Tahun 2010 telah memberikan dasar-dasar kelembagaan yang kuat. Untuk itu, apapun mandat yang diberikan oleh UU tersebut bagi pembangunan Gerakan Pramuka harus diimplementasikan secara lengkap dan konsisten.

Disiplin organisasi harus ditegakkan dan menjadi tradisi yang positif. Salah satu upaya tersebut adalah penerapan mekanisme reward & punishment yang memadai agar tidak terjadi disinsentif dan dismotivasi bagi kalangan anggota. Disiplin juga dimaknai sebagai penguatan kualitas di semua lapisan sehingga standarisasi, akreditasi, sertifikasi, atau pengakuan/penghargaan memiliki legitimasi hukum dan moral yang kuat. Kebiasaan like and dislike dalam mengelola organisasi dan gerakan jika dibiarkan terus menerus akan menjadi penyakit yang sulit disembuhkan.

6) Strategi Akselerasi Finansial: Strategi ini diarahkan bagi pengelola Kwartir yang bertanggungjawab

atas jalannya penyelenggaran pendidikan kepramukaan. Ketergantungan sepenuhnya kepada pihak eksternal, termasuk Pemerintah, dalam pembiayaan kegiatan kepramukaan dalam jangka panjang tak lagi memadai karena dinamika keorganisasian yang semakin kompleks. Akselerasi diperlukan karena perkembangan lingkungan strategis yang memungkin Gerakan Pramuka untuk mencari sumber-sumber pendanaan lain yang absah. Namun demikian, akselerasi ini disertai dengan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah tetap dominan karena tugas pendidikan pada dasarnya merupakan amanat konstitusi. Namun secara bertahap dalam jangka waktu yang panjang, porsinya tidak lagi dominan-absolut.

Strategi ini diarahkan pada percepatan pendanaan melalui optimalisasi aset yang dilakukan dengan benar, transparan, dan tidak merugikan Gerakan Pramuka, serta usaha-usaha komersial atas hak kekayaan intelektual yang dilakukan dengan legal, transparan, dan berkeadilan.

Page 49: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

43

7) Strategi Komunikasi dan Apresiasi: Strategi ini menegaskan sekali lagi pentingnya komunikasi. Banyak masalah

yang muncul dan juga bisa diselesaikan dengan komunikasi yang jujur, elegan, dan efektif. Komunikasi organisasional dimaksudkan untuk menjaga nama baik dan citra positif terhadap suatu lembaga. Arus deras informasi melalui media sosial telah melahirkan anarkisme-digital terutama dengan akun-akun anonim yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Tokoh atau badan yang bereputis baguspun tak luput dari serangan-serangan negatif. Untuk itu, strategi ini diarahkan untuk mengantisipasi hal tersebut tapi juga secara aktif-positif menyampaikan konten-konten yang bermakna bagi pembangunan masyarakat secara keseluruhan.

Komunikasi diikuti dengan apresiasi. Banyak sekali kegiatan-kegiatan positif dan prestasi membanggakan yang ditorehkan oleh anggota, namun kurang mendapat pengakuan. Apresiasi akan dilakukan dengan cara memberikan penghargaaan atas karya yang menginspirasi dan dijadikan role model bagi generasi muda. Contoh-contoh terbaik dapat direplikasi dalam berbagai lapisan dan dihibridasi sehingga akan terbentuk suatu komunitas dan jejaring yang diisi oleh orang-orang hibrid, yang terbaik, tapi juga yang paling dicari karena nilai tingginya.

8) Strategi Gerakan Kerelawanan: Strategi ini pada intinya merupakan transformasi dari semangat juang

kepahlawanan yang terwujud dalam kerelawanan individu menjadi gerakan kerelawanan yang melembaga, sistematis, dan bersumber daya besar.

9) Strategi Keunggulan Internasional: Sebagai pramuka terbesar di dunia, Gerakan Pramuka memiliki kedudukan

strategis. Hampir seperlima anggota kepramukaan dunia, disumbang oleh Indonesia. Posisi ini semakin dipandang penting, karena WOSM menargetkan pencapaian anggota dalam dua dekade mendatang. Pada sisi yang lain, beban iuran Gerakan Pramuka kepada WOSM ikut meningkat. Dua hal ini menjadi dinamika relasional tersendiri antara dua lembaga ini. Untuk itu strategi ini diarahkan kepada komunitas pramuka internasional, bilateral maupun multilateral, dimana Indonesia harus berperan aktif dalam pengembangan kepramukaan sedunia. Kegiatan pendidikan kepramukaan maupun kegiatan keorganisasian dalam berbagai forum internasional harus menjadi unjuk prestasi bangsa. Peluang ini tersedia lebar jika berhasil dimanfaatkan secara optimal.

10) Strategi Advokasi: Strategi ini diarahkan kepada pihak-pihak eksternal yang melanggar

ketentuan-ketentuan yang mengatur penyelenggaraan pendidikan kepramukaan Gerakan Pramuka. Secara internal, kwartir akan secara aktif melakukan upaya-upaya pembelaan hukum atas masalah hukum yang dihadapi anggotanya sejauh dilakukan dalam koridor hukum yang berlaku di Indonesia.

Page 50: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

44

BAB VIPENUTUP

Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2045 yang berisi visi, misi dan arah kebijakan pengembangan Gerakan Pramuka merupakan pedoman bagi seluruh unsur Gerakan Pramuka, Pemerintah dan pemrintah daerah, serta masyarakat dalam upaya menyelenggarakan pendidikan kepramukaan 30 (tiga puluh) tahun ke depan.

Arah Kebijakan Gerakan Pramuka ini juga menjadi acuan dalam menyusun kebijakan, program prioritas, serta kegiatan pendidikan kepramukaan yang akan menjadi dasar dalam penyusunan rencana strategik 5 (lima) tahunan, rencana kerja tahunan serta dokumen perencanaan lain terkait dengan penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Keberhasilan pengembangan Gerakan Pramuka dalam mewujudkan visi “Gerakan Pramuka Wadah Utama Pembentukan Kader Pemimpin Bangsa” perlu didukung oleh (1) kesadaran ideologis Satya dan Darma Pramuka seluruh elemen internal dan eksternal Gerakan Pramuka, (2) komitmen dari Pemerintah dan Pemerintahan Daerah guna menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai prioritas utama, (3) konsistensi kebijakan Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mendukung Gerakan Pramuka, dan (4) peran serta masyarakat dan kaum muda sebagai bentuk dukungan terhadap eksistensi Gerakan Pramuka.

Ditetapkan di : Kendari, Sulawesi TenggaraPada tanggal : 27 September 2018

Presidium Munas X Gerakan Pramuka Tahun 2018:

H.M. Hatta Zainal Kwarda Kaltim KetuaYevi Rivaldi, SH Kwarda Jambi SekretarisDr. Ridjal J. Kotta, SH, MH Kwarnas AnggotaDrs. H. Purmadi Kwarda Jatim AnggotaIr. Handry Amanupunyo, MP Kwarda Maluku Anggota

Page 51: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

45

LAMPIRAN PERKIRAAN USIA PESERTA DIDIK ARAH KEBIJAKAN 2014-2045

USIA KADER

TAHUN

MULAIUSIA

(SD)

2014/2015

(SMP)

(SMA)

KULIAH

5 SD

KONDISISAAT INI

2018

2 SMP

KULIAHSEMESTER

1-2

SARJANA

GOLONGAN

SIAGA

PENGGALANG

PENEGAK

PANDEGA

27TAHUN

2035

32TAHUN

37TAHUN

42TAHUN

32TAHUN

2040

37TAHUN

42TAHUN

47TAHUN

37TAHUN

42TAHUN

47TAHUN

52TAHUN

2045

7TAHUN

11TAHUN

16TAHUN

21TAHUN

USIA

22TAHUN

2030

27TAHUN

32TAHUN

37TAHUN

17TAHUN

2025

22TAHUN

27TAHUN

32TAHUN

12TAHUN

2020

17TAHUN

22TAHUN

27TAHUN

Page 52: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

Catatan

Page 53: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

Catatan

Page 54: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

Catatan

Page 55: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;
Page 56: PERUBAHAN ARAH KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA DARI 2014 … · b.bahwa Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 telah membahas dan menetapkan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu 2014-2034;

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKAJl. Medan Merdeka Timur No. 5

Jakarta 10110