Upload
others
View
39
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BUDIDAYA PADIPetunjuk Teknis
Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianKementerian Pertanian
2016
i
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Petunjuk Teknis
Budidaya PadiJajar Legowo Super
Kementerian PertanianBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
2016
ii
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
iii
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
PENGANTAR
Upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan
merupakan komitmen pemerintah yang tiada henti
dilakukan melalui peningkatan produksi padi. Strategi
peningkatan produksi nasional saat ini dan ke depan
ditempuh melalui peningkatan produktivitas
(intensifikasi) dan perluasan areal tanam, baik melalui
peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan
lahan baku sawah. Upaya tersebut optimis dapat
direalisasikan karena tersedianya berbagai inovasi dan
teknologi hasil penelitian, terutama yang dihasilkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan), namun teknologi tersebut baru sebagian
yang diterapkan oleh petani.
Saat ini produktivitas padi nasional sudah mencapai
angka 5,28 ton/ha. Kementerian Pertanian pada tahun
2016 mentargetkan produksi padi nasional sebesar
76,226 juta ton. Aspek yang menjadi perhatian dalam
peningkatan produksi padi tersebut adalah peningkatan
efisiensi dan pelestarian lingkungan karena berkaitan
dengan daya saing produksi.
Belajar dari pengalaman pengembangan inovasi PTT
padi sawah, maka peningkatan produksi padi ke depan
diupayakan melalui pengembangan Teknologi Jajar
Legowo Super yang diimplementasikan secara terpadu.
iv
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Petunjuk teknis Teknologi Jajar Legowo Super ini
disusun sebagai acuan bagi para pihak yang akan
menerapkan teknologi tersebut. Diharapkan petunjuk
teknis ini dapat bermanfaat dan kepada semua pihak
yang telah menyumbangkan pemikiran dalam
penyusunan petunjuk teknis ini disampaikan
penghargaan dan terima kasih.
Jakarta, April 2016
Kepala Badan,
Dr. Ir. Muhammad Syakir, MS
v
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
DAFTAR ISI
halaman
PENGANTAR ................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................... viii
RINGKASAN .................................................... ix
PENDAHULUAN .............................................. 1
TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER ........... 4
Pengertian ................................................... 4
Komponen Teknologi dan Teknik Budidaya ... 5
Varietas Unggul dan Benih Bermutu ............. 6
Aplikasi Pupuk Hayati .................................. 7
Pesemaian ................................................... 8
Penyiapan Lahan ......................................... 10
Aplikasi Pupuk Organik ................................ 12
Aplikasi Biodekomposer ............................... 12
Tanam .......................................................... 13
Penyulaman ................................................. 16
Pengairan ..................................................... 16
Penyiangan .................................................. 17
Pemupukan Anorganik ................................. 18
Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu .. 20
Panen dan Pascapanen ............................... 26
vi
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
KEUNGGULAN TEKNOLOGI JAJAR
LEGOWO SUPER ........................................... 29
ANALISIS USAHATANI .................................... 31
PENUTUP ........................................................ 32
BAHAN BACAAN ............................................ 34
LAMPIRAN 1. Analisis Usahatani .................... 37
LAMPIRAN 2. Cara Mengubin .......................... 39
vii
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kabupaten sentra produksi padi di
22 provinsi yang mempunyai potensi
status hara tanah P dan K sedang
sampai tinggi untuk pemupukan
berimbang .......................................... 19
Tabel 2. Metode pengendalian tikus ................ 25
Tabel 3. Analisis usahatani padi per hektar
Teknologi Jajar Legowo Super.
Indramayu. MH 2015/2016. ................ 37
viii
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Padi yang ditanam dengan Teknologi
Jajar Legowo Super .............................. 5
Gambar 2. Aplikasi pupuk hayati Agrimeth: a)
Kemasan pupuk hayati Agrimeth
dalam bentuk serbuk/padat; b) Pupuk
hayati Agrimeth dicampur merata pada
benih padi yang telah ditiriskan; dan c)
Benih padi yang telah terselimuti
dengan pupuk hayati Agrimeth segera
disemai di persemaian ........................ 8
Gambar 3. Persemaian dengan sistem dapog
menggunakan kotak dapog (atas) dan
disebar secara in situ menggunakan
lembaran plastik sebagai media
tanam (bawah) ...................................... 9
Gambar 4. Penanaman menggunakan jarwo
transplanter ........................................... 14
Gambar 5. Pembuatan tanda jarak tanam
menggunakan caplak ........................... 14
Gambar 6. Pengendalian gulma menggunakan:
a) gasrok atau landak; b) power
weeder; dan c) herbisida selektif .......... 17
Gambar 7. Pestisida nabati BioProtector. ............... 23
Gambar 8. Penentuan luas ubinan dengan
pola tanam legowo 2:1
(25x12,5x50) cm .................................... 41
ix
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
RINGKASAN
Padi telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat Indonesia sehingga tidak dapat dipungkiri
bahwa komoditas ini telah turut mempengaruhi tatanan
politik dan stabilitas nasional. Selain sebagai
makanan pokok lebih dari 95% penduduk, padi juga
menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar
petani di pedesaan. Perhatian khusus harus diberikan
untuk meningkatkan hasil per satuan luas dengan
menerapkan perbaikan teknologi dalam teknik
budidaya tanaman.
Teknologi padi jajar legowo (jarwo) super
merupakan teknologi budi daya padi secara terpadu
berbasis cara tanam jajar legowo. Dalam
implementasinya di lapangan, teknologi padi Jarwo
Super menggunakan: (1) benih bermutu varietas unggul
baru dengan potensi hasil tinggi, (2) biodekomposer
pada saat pengolahan tanah, (3) pupuk hayati sebagai
seed treatment dan pemupukan berimbang, (4) teknik
pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)
secara terpadu, dan (5) alat mesin pertanian terutama
untuk tanam dan panen.
Teknologi Jarwo Super telah diuji keunggulannya
pada musim tanam 2016 melalui dem-area seluas 50
ha pada lahan sawah irigasi di Kabupaten Indramayu,
x
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Jawa Barat. Varietas Inpari-30 Ciherang Sub-1,
Inpari-32 HDB, dan Inpari-33 telah berproduksi di atas
10 ton GKG/ha, sedangkan produktivitas varietas
Ciherang yang diusahakan petani di luar dem-area
hanya 6,0 ton GKG/ha. Analisis usahatani
menunjukkan bahwa teknologi Jarwo Super sangat
layak dikembangkan pada skala luas.
1
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
PENDAHULUAN
Pemerintahan Kabinet Kerja terus berupayamewujudkan kedaulatan pangan, agar Indonesiamampu mengatur dan memenuhi kebutuhan panganseluruh lapisan masyarakat secara berdaulat.Kedaulatan pangan dicerminkan oleh kekuatan dalammengelola dan mengatasi masalah pangan secaramandiri, yang didukung oleh: 1) ketahanan pangan,terutama kemampuan mencukupi kebutuhan pangandalam negeri; 2) pengaturan kebijakan pangan olehbangsa sendiri; dan 3) kemampuan melindungi danmensejahterakan pelaku utama pembangunanpertanian tanaman pangan, terutama petani.
Lahan sawah merupakan media utama produksipadi dengan produktivitas yang relatif lebih baik daripada lahan kering dan lahan rawa. Saat iniproduktivitas padi sawah di Indonesia mendudukiperingkat ke-10 dari 30 negara utama penghasil berasdunia dan peringkat ke-3 di Asia setelah China danVietnam.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian(Balitbangtan) telah menghasilkan berbagai teknologiguna mewujudkan ketahanan pangan, khususnyaprogram peningkatan produksi padi nasional. Teknologitersebut antara lain varietas unggul baru (VUB), sistem
2
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
tanam Jajar Legowo, biodekomposer yang mampumempercepat pengomposan jerami, pupuk hayati danpemupukan berimbang, pestisida hayati dan alatmesin pertanian.
Terkait dengan upaya peningkatan produksi padinasional, Balitbangtan pada tahun 2008 telahmenghasilkan inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu(PTT) padi sawah. Inovasi ini kemudian diadopsi dandikembangkan oleh Direktorat Jenderal TanamanPangan dan diimplementasikan dalam bentuk SekolahLapang PTT (SL-PTT). Komponen teknologi penyusunPTT terus disempurnakan dari waktu ke waktu.Berbagai komponen teknologi yang dihasilkan dirakitmenjadi paket teknologi yang disebut “Teknologi PadiJajar Legowo Super”.
Teknologi Jajar Legowo Super telah diujikeunggulannya melalui Demarea seluas 50 ha di lahansawah irigasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,pada musim tanam 2016, dengan melibatkan Gapoktansetempat. Berdasarkan panen ubinan Tim Terpadu BPSIndramayu, Peneliti Balitbangtan, Badan KetahananPangan dan Penyuluhan Pertanian Indramayu, UPTDKecamatan Bangodua, dan Gapoktan pesertaDemarea, varietas Inpari 30 Ciherang Sub-1 ternyatamempunyai potensi produksi 13,9 ton GKP/ha, varietasInpari 32 HDB 14,4 ton GKP/ha, dan varietas Inpari 33
3
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
12,4 ton GKP/ha, sedangkan produktivitas varietasCiherang yang diusahakan petani di luar Demareahanya 7,0 ton GKP/ha.
Penerapan Teknologi Jajar Legowo Super secarautuh oleh petani diyakini mampu memberikan hasilminimal 10 ton GKG/ha per musim, sementara hasilpadi yang diusahakan dengan sistem jajar legowohanya 6 ton GKG/ha. Dengan demikian terdapatpenambahan produktivitas padi sebesar 4 ton GKG/ha per musim.
Luas lahan sawah irigasi di Indonesia saat inisekitar 4,8 juta ha. Bila diasumsikan Teknologi JajarLegowo Super diimplementasikan secara utuh pada20% lahan sawah irigasi, maka akan diperolehtambahan produksi padi sekitar 3,8 juta ton GKG permusim atau 7,6 juta ton GKG per tahun.
Petunjuk teknis ini menyajikan budidaya padisawah irigasi dengan Teknologi Jajar Legowo Super,mulai dari persiapan lahan sampai dengan panen danpascapanen.
4
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER
Pengertian
Teknologi Jajar Legowo Super adalah teknologibudidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanamjajar legowo 2:1. Teknologi ini dihasilkan olehBalitbangtan setelah melalui penelitian dan pengkajianpada berbagai lokasi di Indonesia. Selain menggunakansistem tanam jajar legowo 2:1 sebagai basispenerapan di lapangan, bagian penting dari TeknologiJajar Legowo Super adalah:
a. Varietas unggul baru potensi hasil tinggi,
b. Biodekomposer, diberikan bersamaan denganpengolahan tanah (pembajakan ke dua)
c. Pupuk hayati diberikan pada benih diaplikasikanmelalui (seed treatment) dan pemupukanberimbang berdasarkan Perangkat Uji TanahSawah (PUTS),
d. Pengendalian organisme pengganggu tanaman(OPT) menggunakan pestisida nabati danpestisida anorganik berdasarkan ambang kendali,serta
e. Alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam(jarwo transplanter) dan panen (combine harvester)
5
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Komponen Teknologi dan Teknik Budidaya
Keberhasilan penerapan Teknologi Jajar LegowoSuper ditentukan oleh komponen teknologi dan teknikbudidaya yang digunakan.
Gambar 1. Padi yang ditanam dengan Teknologi Jajar LegowoSuper.
6
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Varietas Unggul dan Benih Bermutu
Varietas unggul merupakan salah satu komponenutama teknologi yang terbukti mampu meningkatkanproduktivitas padi dan pendapatan petani. Pemerintahtelah melepas ratusan varietas unggul padi, sehinggapetani dapat lebih leluasa memilih varietas yang sesuaidengan teknik budidaya dan kondisi lingkungansetempat. Ketersediaan berbagai alternatif pilihanvarietas unggul pada suatu wilayah akan berdampakterhadap stabilitas produksi sebagai representasi darikeunggulan adaptasi dan ketahanan atau toleransiterhadap cekaman biotik dan abiotik di wilayahtersebut. Varietas unggul yang digunakan adalahvarietas yang memiliki potensi hasil tinggi.
Benih bermutu adalah benih dengan tingkatkemurnian dan vigor yang tinggi. Benih varietas unggulberperan tidak hanya sebagai pengantar teknologi tetapijuga menentukan potensi hasil yang bisa dicapai,kualitas gabah yang akan dihasilkan, dan efisiensiproduksi. Penggunaan benih bersertifikat atau benihdengan vigor tinggi menghasilkan bibit yang sehatdengan perakaran lebih banyak, sehinggapertumbuhan tanaman lebih cepat dan merata.
7
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Aplikasi Pupuk Hayati
Pupuk hayati merupakan pupuk berbasis mikrobanon-patogenik yang berfungsi meningkatkan kesuburandan kesehatan tanah melalui beberapa aktivitas yangdihasilkan oleh mikroba tersebut, diantaranyamenambat nitrogen, melarutkan fosfat sukar larut danmenghasilkan fitohormon (zat pemacu tumbuhtanaman).
Selain mengandung mikroba penambat N danpelarut P, pupuk hayati Agrimeth juga mengandungmikroba yang memiliki aktivitas enzimatik sertafitohormon yang telah teruji berpengaruh positifterhadap pengambilan hara makro dan mikro tanah,memacu pertumbuhan, pembungaan, pemasakan biji,pematahan dormansi, meningkatkan vigor danviabilitas benih, efisiensi penggunaan pupuk NPKanorganik dan produktivitas tanaman.
Pupuk hayati Agrimeth diaplikasikan hanya satukali, yakni pada saat benih akan disemai, dengan carasebagai berikut:1. Benih padi yang telah direndam dan diperam
selama 24 jam, kemudian ditiriskan (kondisilembab) kemudian dicampur dengan pupuk hayati.
2. Pencampuran benih dengan pupuk hayatidilakukan di tempat yang teduh.
8
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
3. Benih padi yang telah dicampur pupuk hayatisegera disemai, upayakan tidak ditunda lebih dari3 jam dan tidak terkena paparan sinar matahariagar tidak mematikan mikroba yang telah melekatpada permukaan benih.
4. Sisa pupuk hayati yang tidak melekat pada benihpadi disebarkan di persemaian.
5. Benih yang telah terselimuti pupuk hayati disebardi persemaian pada kondisi tidak hujan.
Persemaian
Dalam Teknologi Jajar Legowo Super, dianjurkanmenggunakan persemaian sistem dapog karena bibitditanam menggunakan alat tanam mesin jarwotransplanter.
Gambar 2. Aplikasi pupuk hayati Agrimeth: a) Kemasan pupukhayati Agrimeth dalam bentuk serbuk/padat; b) Pupukhayati Agrimeth dicampur merata pada benih padiyang telah ditiriskan; dan c) Benih padi yang telahterselimuti dengan pupuk hayati Agrimeth segeradisemai di persemaian.
ba c
9
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Persemaian dengan sistem dapog diawali denganperendaman dan pemeraman benih padi masing-masing selama 24 jam kemudian ditiriskan, lalu benihdicampur dengan pupuk hayati dengan takaran 500gram/25 kg benih, atau setara untuk 1 ha lahan. Benihdisebar pada media dalam kotak dapog berukuran 18cm x 56 cm dengan jumlah benih sekitar 100-125gram/kotak.
Gambar 3. Persemaian dengan sistem dapog menggunakan kotakdapog (atas) dan disebar secara in situmenggunakan lembaran plastik sebagai media tanam(bawah).
10
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Dapog juga dapat dibuat secara in situmenggunakan plastik lembaran dengan media tanamyang terdiri atas campuran tanah dan pupuk kandangdengan perbandingan 3:2.
Pada saat bibit berumur 14-17 hari setelah semai(HSS), atau tanaman sudah tumbuh dengan tinggi 10-15 cm dan memiliki 2-3 helai daun, bibit daripersemaian dapog ditanam ke sawah menggunakanalat mesin Indojarwo transplanter. Kebutuhan bibitantara 200-230 dapog untuk setiap hektar lahan.
Bila menggunakan persemaian biasa, benih padiyang telah direndam dan diperam masing-masingselama 24 jam dan telah diaplikasi pupuk hayatilangsung disebar merata di persemaian. Bibit ditanamsaat berumur 15-18 hari setelah sebar.
Penyiapan Lahan
Kegiatan utama dari penyiapan lahan adalahpelumpuran tanah hingga kedalaman lumpur minimal25 cm, pembersihan lahan dari gulma, pengaturanpengairan, perbaikan struktur tanah, dan peningkatanketersediaan hara bagi tanaman. Pada tanah yangsudah terolah dengan baik, penanaman bibit lebihmudah dan pertumbuhannya menjadi optimal.
11
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Olah Tanah Basah
Lima tahapan penyiapan lahan dengan cara basahadalah:
1. Lahan sawah digenangi setinggi 2-5 cm di ataspermukaan selama 2-3 hari sebelum tanah dibajak,
2. Pembajakan tanah pertama sedalam 15-20 cmmenggunakan traktor bajak singkal, kemudiantanah diinkubasi selama 3-4 hari,
3. Perbaikan pematang yang dibuat lebar untukmencegah terjadinya rembesan air dan pupuk;sudut petakan dan sekitar pematang dicangkulsedalam 20 cm; lahan digenangi selama 2-3 haridengan kedalaman air 2-5 cm,
4. Pembajakan tanah ke dua bertujuan untukpelumpuran tanah, pembenaman gulma danaplikasi biodekomposer, dan
5. Perataan tanah menggunakan garu atau papanyang ditarik tangan, sisa gulma dibuang, tanahdibiarkan dalam kondisi lembab dan tidaktergenang.
Olah Tanah Kering
Olah tanah kering menggunakan traktor rodaempat yang dilengkapi dengan bajak piringan (diskplow) dan garu piringan (disk harrow). Tahapan
12
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
penyiapan lahan dengan cara kering adalah tanahdibajak sedalam 20 cm, kemudian digaru untukmenghancurkan bongkahan tanah dan diratakan padasaat air tersedia.
Aplikasi Pupuk Organik
Sumber pupuk organik terdiri dari jerami segar danpupuk kandang. Pemberian pupuk kandang yangsudah matang dengan takaran 1-2 ton/ha dilakukansebelum pengolahan tanah pertama atau bersamaandengan pengolahan tanah kedua.
Aplikasi Biodekomposer
Biodekomposer adalah komponen teknologiperombak bahan organik, diaplikasikan 2-4 kg/ha untukmendekomposisi 2-4 ton jerami segar yang dicampursecara merata dengan 400 liter air bersih. Setelah itularutan biodekomposer disiramkan secara merata padatunggul dan jerami pada petakan sawah, kemudiandigelebeg dengan traktor, tanah dibiarkan dalam kondisilembab dan tidak tergenang minimal 7 hari.
Biodekomposer M-Dec mampu mempercepatpengomposan jerami secara insitu dari 2 bulan menjadi3-4 minggu. Pengomposan jerami dengan aplikasi
13
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
biodekomposer mempercepat residu organik menjadibahan organik tanah dan membantu meningkatkanketersediaan hara NPK di dalam tanah, sehinggameningkatkan efisiensi pemupukan dan menekanperkembangan penyakit tular tanah.
Catatan:
- Bila seluruh jerami dikembalikan ke dalam tanahmaka diperkirakan terdapat 4-5 ton jerami/ha,sehingga dibutuhkan 4-5 kg biodekomposer
Tanam
Kerapatan tanam merupakan salah satukomponen penting dalam teknologi budidaya untukmemanipulasi tanaman dan mengoptimalkan hasil.Sistem tanam jajar legowo 2:1 merupakan sistemtanam pindah antara dua barisan tanaman terdapatlorong kosong memanjang sejajar dengan barisantanaman dan dalam barisan menjadi setengah jaraktanam antar baris. Sistem tanam jajar legowo bertujuanuntuk peningkatan populasi tanaman per satuan luas,perluasan pengaruh tanaman pinggir danmempermudah pemeliharaan tanaman.
Penerapan sistem tanam jajar legowo 2:1 denganjarak tanam 25 cm x 12,5 cm x 50 cm meningkatkan
14
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Gambar 4. Penanaman menggunakan jarwo transplanter.
Gambar 5. Pembuatan tanda jarak tanam menggunakan caplak.
15
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
populasi tanaman menjadi 213.333 rumpun/ha ataumeningkat 33,3% dibandingkan dengan sistem tanamtegel 25 cm x 25 cm dengan populasi 160.000 rumpunper ha.
Penanaman dapat menggunakan mesin tanamjarwo transplanter atau secara manual. Kondisi air padasaat tanam macak-macak untuk menghindari seliproda dan memudahkan pelepasan bibit dari alat tanam.Jika diperlukan, populasi tanaman dapat disesuaikandengan mengatur jarak tanam dalam barisan dan jarakantar legowo.
Penanaman secara manual dilakukan denganbantuan caplak. Pencaplakan dilakukan untukmembuat “tanda” jarak tanam yang seragam danteratur. Ukuran caplak menentukan jarak tanam danpopulasi tanaman per satuan luas. Jarak antar barisdibuat 25 cm, kemudian antar dua barisandikosongkan 50 cm. Jarak tanam dalam barisan dibuatsama dengan setengah jarak tanam antar baris (12,5cm). Tanam dengan cara manual menggunakan bibitmuda (umur 15-18 hari setelah sebar), ditanam 2-3batang per rumpun.
16
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Penyulaman
Jumlah rumpun tanaman optimal menghasilkanlebih banyak malai per satuan luas dan berperan besaruntuk mendapatkan target hasil lebih tinggi.Pertumbuhan tanaman sehat dan seragam akanmempercepat penutupan muka tanah, dapatmemperlambat pertumbuhan gulma dan meningkatkanketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Apabila terjadi kehilangan rumpun tanaman akibatserangan OPT maupun faktor lain, maka dilakukanpenyulaman untuk mempertahankan populasi tanamanpada tingkat optimal. Penyulaman harus selesai 2minggu setelah tanam (MST), atau sebelumpemupukan dasar.
Pengairan
Tata kelola air berhubungan langsung denganpenguapan air tanah dan tanaman, sekaligus untukmengurangi dampak kekeringan. Pengelolaan airdimulai dari pembuatan saluran pemasukan danpembuangan. Tinggi muka air 3-5 cm harusdipertahankan mulai dari pertengahan pembentukananakan hingga satu minggu menjelang panen untukmendukung periode pertumbuhan aktif tanaman. Saatpemupukan, kondisi air dalam macak-macak.
17
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Penyiangan
Pengendalian gulma menjadi sangat penting padaperiode awal sampai 30 hari setelah tanam. Padaperiode tersebut, gulma harus dikendalikan secaramanual, gasrok, maupun herbisida.
Gulma yang sering dijumpai di lahan sawah antaralain adalah Echinochloa crus-galli (Jajagoan), Cyperusdifformis, C. iria, Ageratum conyzoides L. (wedusan),Mimosa pudica (putri malu), Cynodon dactylon (rumputgrinting).
Pada lahan sawah irigasi, penyiangan gulmadilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari setelahtanam (HST) dan 42 HST, baik secara manual maupundengan gasrok, terutama bila kanopi tanaman belummenutup. Penyiangan dengan gasrok dapat dilakukanpada saat gulma telah berdaun 3-4 helai, kemudiandigenangi selama 1 hari agar akar gulma mati.
Gambar 6. Pengendalian gulma menggunakan: a) gasrok ataulandak; b) power weeder; dan c) herbisida selektif.
ba c
18
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Aplikasi herbisida selektif digunakan untukpengendalian gulma jenis tertentu. Herbisida yangdigunakan di lokasi Demarea adalah jenis herbisidapratumbuh berbahan aktif pendimethalin dan metilmetsulfuron.
Pemupukan Anorganik
Untuk mendapatkan produktivitas >10 ton GKG/ha diperlukan pemberian pupuk dengan dosis masing-masing minimal urea 200 kg/ha dan NPK Phonska300 kg/ha. Pupuk Phonska diaplikasikan 100% padasaat tanam dan pupuk urea masing-masing 1/3 padaumur 7-10 HST, 1/3 bagian pada umur 25-30 HST,dan 1/3 bagian pada umur 40-45 HST.
Penerapan teknologi penanaman padi sistemJarwo Super mempunyai target produksi yang tinggi.Untuk mencapainya, sistem ini cocok untuk tanahsawah irigasi dengan kadar P (fosfat) dan K (kalium)sedang sampai tinggi, serta mempunyai kapasitastukar kation (KTK) kategori sedang sampai tinggi.Penetapan status hara tanah hara P dan K diukurdengan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS). Daerahyang mempunyai potensi untuk dikembangkanbudidaya jajar legowo super yang memiliki status haraP dan K sedang sampai tinggi di sentra produksi padi,sebagaimana terdapat pada Tabel 1.
19
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Tabel 1. Kabupaten sentra produksi padi di 22 provinsi yangmempunyai potensi status hara tanah P dan K sedangsampai tinggi untuk pemupukan berimbang.
No. Provinsi Kabupaten
1. Nangroe Aceh Darussalam Pidie, Aceh Utara2. Sumatera Utara Langkat, Deli Serdang3. Sumatera Barat Pesisir Selatan, Agam4. Riau Indragiri Hilir, Kuantan Sengingi5. Jambi Tanjung Jabung Timur
Tanjung Jabung Barat6. Bengkulu Bengkulu Selatan,
Rejanglebong7. Sumatera Selatan Musi Banyuasin, Banyuasin8. Lampung Lampung Selatan
Lampung Timur9. Banten Tangerang, Serang10. Jawa Barat Indramayu, Karawang11. Jawa Tengah Grobogan, Pati12. DI Jogjakarta Sleman, Bantul13. Jawa Timur Jember, Bojonegoro14. Kalimantan Selatan Barito Kuala, Banjar15. Bali Tabanan, Gianyar16. Pulau Lombok Lombok Tengah, Lombok Timur17. Sulawesi Selatan Bone, Luwu18. Sulawesi Tenggara Konawe, Konawe Selatan19. Sulawesi Barat Polewali Mandar, Mamuju20. Sulawesi Tengah Banggai, Parigimoutong21. Gorontalo Boalemo, Gorontalo22. Sulawesi Utara Bolaang Mongondow
Minahasa Selatan
Sumber: Peta Status Hara P dan K (2014)
20
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Pemupukan dilakukan tiga kali yaitu 1/3 pada umur7-10 HST, 1/3 bagian pada umur 25-30 HST, dan 1/3bagian pada umur 40-45 HST. Kecukupan N dikawaldengan bagan warna daun (BWD) setiap 10 hari hinggamenjelang berbunga. Untuk memperbaiki danmeningkatkan kesuburan lahan, selain dengan pupukkimia juga dapat diaplikasikan pupuk kandang yangtelah matang sempurna dengan dosis 2 t/ha ataupupuk organik Petroganik dengan dosis 1 t/ha, yangdiberikan pada saat pengolahan tanah kedua.
Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu
Hama utama tanaman padi adalah wereng batangcokelat (WBC), penggerek batang padi (PBP), dantikus. Sedangkan penyakit penting adalah blas, hawardaun bakteri, dan tungro. Pengendalian hama danpenyakit diutamakan dengan tanam serempak,penggunaan varietas tahan, pengendalian hayati,biopestisida, fisik dan mekanis, feromon, danmempertahankan populasi musuh alami. Penggunaaninsektisida kimia selektif adalah cara terakhir jikakomponen pengendalian lain tidak mampumengendalikan hama penyakit. Komponenpengendalian hama dan penyakit tanaman padi adalahsebagai berikut:
21
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
1. Tanam serempak dan pergiliran varietas2. Penggunaan varietas berpotensi hasil tinggi dan
tahan hama penyakit antara lain Inpari 30 CiherangSub 1, Inpari 32 HDB, dan Inpari 33.
3. Mempertahankan keberadaan musuh alami dilingkungan setempat.
4. Pemantauan populasi hama dan penyakit secararutin.
5. Pengendalian hama wereng sedini mungkin,ketika populasinya pada pertanaman merupakangenerasi ke-1. Pada umumnya, keberhasilanpengendalian wereng cokelat jika sudahmemasuki generasi ke-2 atau ke-3 akan sangatkecil, bahkan mengalami kegagalan.
6. Penggunaan pupuk N sesuai anjuran (tidakberlebihan)
7. Pengendalian dengan pestisida secara tepat(dosis, sasaran, waktu, cara dan bahan aktif).
8. Penyebaran penyakit tungro dapat dihambatmelalui penekanan aktivitas pemencaran werenghijau, dengan modifikasi sebaran tanaman dengantanam jajar legowo dan mengatur kondisi pengairan(menggenangi sawah yang terserang tungro).
9. Sanitasi lingkungan untuk menghilangkan sumberinokulum penyakit dan memutus siklus hiduphama melalui eradikasi ratun/singgang.
22
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
10. Berdasarkan tangkapan wereng batang cokelatdan penggerek batang padi:
a. Apabila tangkapan WBC imigran (makroptera)pada lampu perangkap terdiri atas satugenerasi (seragam), maka persemaianhendaknya dilakukan 15 hari setelah puncaktangkapan.
b. Apabila populasi WBC beragam generasi(tumpang tindih), maka persemaian dilakukan15 hari setelah puncak tangkapan ke-2.
c. Waktu tanam yang dianjurkan adalah 15 harisetelah puncak penerbangan ngengat PBPgenerasi pertama.
d. Apabila generasi PBP di lapangan tumpangtindih, waktu tanam dianjurkan 15 hari setelahpuncak penerbangan ngengat generasiberikutnya.
11. Pestisida nabati yang digunakan pada demareaJarwo Super di Indramayu adalah BioProtectoryang berbahan aktif senyawa eugenol, sitronelol,dan geraniol. Hasil penelitian sebelumnyamenerangkan bahwa senyawa tersebut efektifmengendalikan berbagai hama penting padatanaman padi seperti wereng batang cokelat,keong mas, dan walang sangit. Eugenol yang
23
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
terkandung di dalam formula juga bersifatfungisidal sehingga diharapkan mampu menekanpertumbuhan penyakit yang disebabkan olehjamur pathogen.
Bahan aktif pestisida nabati yang diaplikasikanke pertanaman beberapa waktu kemudian akan teruraiterutama setelah terkena cahaya/sinar matahari danselanjutnya akan berfungsi sebagai pupuk organiksehingga secara langsung mampu memperbaikipertumbuhan tanaman padi. Hasil penelitian
Gambar 7. Pestisida nabati BioProtector.
24
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
sebelumnya telah membuktikan bahwa aplikasiBioProtector mampu meningkatkan produksi tanaman10 hingga 15%. Pestisida nabati umumnya memilikidaya racun rendah sehingga pemakaiannya aman bagimanusia dan hewan ternak. Aplikasi pestisida nabatidapat menjaga kelestarian serangga berguna sepertiserangga penyerbuk dan musuh alami.
Aplikasi BioProtector sebaiknya dilakukan sekitarseminggu setelah bibit tanaman padi dipindahkan kelapang. Aplikasi BioProtector selanjutnya diulang duakali dengan selang waktu 7-10 hari kemudian. Aplikasiterakhir dilakukan satu atau dua kali saat tanamanpadi sudah memasuki vase generatif dimana bulir-bulirpadi mulai terisi. Aplikasi pada vase tersebut dilakukanuntuk mengendalikan populasi walang sangit sekaligusuntuk menyediakan hara setelah bahan organiktanaman yang berperan sebagai bahan aktif pestisidaterurai terkena sinar matahari.
Pengendalian hama tikus dilakukan sebagaiberikut:♦ Di daerah endemik tikus, penerapan TBS (Trap
Barrier System) dan tanaman perangkap dilakukan3 minggu lebih awal untuk monitoring danpengendalian. TBS berukuran 25 m x 25 m dapatmengamankan tanaman padi dari serangan tikusseluas 8-10 ha di sekelilingnya.
25
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
♦ LTBS berupa bentangan pagar plastik/terpalsetinggi 60 cm, ditegakkan dengan ajir bambusetiap jarak 1 m, dilengkapi bubu perangkap setiapjarak 20 m dengan pintu masuk berselang-selingarah. LTBS dipasang di perbatasan daerah tikusatau pada saat ada migrasi tikus. PemasanganLTBS dipindahkan setelah tidak ada tangkapantikus atau sekurang-kurangnya dipasang selama3 malam berturut-turut.
♦ Metode pengendalian tikus berdasarkan stadiatanaman padi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Metode pengendalian tikus.
Stadia tanaman padiMetodepengendalian Br OT Sm Tnm Tns Btg Mtg
Tanam serempak + + +Sanitasi habitat + ++ + +Gropyok missal + ++ +Fumigasi ++ ++LTBS ++ + + ++TBS ++ +Rodentisida +
Keterangan:+ = dilakukan; ++ = difokuskan; Br = bera; OT = Olah tanah;Sm = Semai; Tnm = Tanam; Tns = Tunas; Btg = Bunting;Mtg = Matang
26
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Panen dan Pascapanen
Panen merupakan kegiatan akhir dari prosesproduksi padi di lapangan dan faktor penentu mutuberas, baik kualitas maupun kuantitas.
a. Penentuan umur panenPanen dilakukan pada saat tanaman matangfisiologis yang dapat diamati secara visual padahamparan sawah, yaitu 90-95% bulir telahmenguning atau kadar air gabah berkisar 22-27%.Padi yang dipanen pada kondisi tersebutmenghasilkan gabah berkualitas baik dan rendemengiling yang tinggi.
b. PanenPanen dilakukan menggunakan alat dan mesinpanen. Untuk mengatasi keterbatasan tenagakerja di pedesaan, telah dikembangkan mesinpemanen seperti stripper, reaper, dan combineharvester. Combine harvester merupakan alatpemanen produk Balitbangtan yang didesainkhusus untuk kondisi sawah di Indonesia.Kapasitas kerja mesin ini 5 jam per hektar danground pressure 0,13 kg/cm2, dioperasikan oleh 1orang operator dan 2 asisten operator, sehinggamampu menggantikan tenaga kerja panen sekitar50 HOK/ha (BB Mektan, 2013). Combine harvester
27
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
menggabungkan kegiatan pemotongan,pengangkutan, perontokan, pembersihan, sortasi,dan pengantongan gabah menjadi satu rangkaianyang terkontrol. Penggunaan combine harvestermenekan kehilangan hasil gabah kurang dari2%, sementara kehilangan hasil jika dipanen secaramanual rata-rata 10% (BB Padi, 2014).
c. PengangkutanGabah perlu dikemas untuk menghindaritercecernya gabah selama pengangkutan.Pengangkutan gabah umumnya menggunakantruk, bak terbuka, gerobak dorong, sepeda motoratau sepeda.
d. PengeringanPengeringan dapat dilakukan di bawah sinarmatahari langsung atau dengan mesin pengering.Penjemuran sebaiknya beralas terpal dengan teballapisan gabah 5-7 cm dan dilakukan pembalikansetiap 2 jam sekali. Penjemuran dihentikansetelah kadar air gabah mencapai 14% (GabahKering Giling/GKG). Suhu pengeringan benih jikamenggunakan dryer tidak melebihi 40-45oC,sedangkan untuk gabah konsumsi tidak melebihi50-55oC.
28
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
e. PengemasanGabah dikemas dalam karung atau kantung plastikyang berfungsi sebagai wadah, melindungi gabahdari kontaminasi, dan mempermudahpengangkutan.
f. PenyimpananPenyimpanan dengan teknik yang benar dapatmemperpanjang umur simpan gabah/benih sertamencegah kerusakan beras. Proses respirasiyang masih berlangsung pada gabah dapatmenyebabkan kerusakan seperti tumbuh jamursehingga mutu gabah turun. Ruang penyimpanansebaiknya bebas dari hama dan penyakit.Fumigasi dan pemasangan kawat berperan pentinguntuk menghindari kerusakan gabah dari serangantikus, burung dan kutu. Ruang penyimpanan perlumemiliki ventilasi yang cukup agar tidak lembab.Gabah atau benih yang telah dikemas dalamkantung atau karung disusun dan ditempatkandiatas palet kayu.
29
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
KEUNGGULAN TEKNOLOGIJAJAR LEGOWO SUPER
Kerapatan tanam merupakan salah satukomponen penting dalam teknologi budidaya untukmemanipulasi tanaman dan mengoptimalkan hasil.Sistem tanam jajar legowo 2:1 merupakan sistemtanam pindah antara dua barisan tanaman terdapatlorong kosong memanjang sejajar dengan barisantanaman dan dalam barisan menjadi setengah jaraktanam antar baris. Sistem tanam jajar legowo bertujuanuntuk peningkatan populasi tanaman per satuan luas,perluasan pengaruh tanaman pinggir, danmempermudah pemeliharaan tanaman.
Penggunaan jarak tanam tidak beraturanmenurunkan hasil padi 20-30%. Penggunaan jasatanam dengan sistem borongan seringkali tidakmenjamin optimalisasi kerapatan tanam. Salah satukomponen teknologi dalam inovasi PTT padi sawahadalah sistem tanam jajar legowo.
Teknologi Jajar Legowo Super merupakanimplementasi terpadu teknologi budidaya padi berbasiscara tanam jajar legowo 2:1 yang meliputi: 1)penggunaan benih bermutu dari VUB potensi hasiltinggi; 2) pemberian biodekomposer; 3) pemberian
30
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
pupuk hayati dan pemupukan berimbang; 4)pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)secara terpadu; dan 5) penggunaan alat mesinpertanian terutama untuk tanam dan panen.
Beberapa keunggulan yang melengkapi caratanam jajar legowo super adalah: 1) pemberianbiodekomposer pada saat pengolahan tanah ke duamampu mempercepat pengomposan jerami; 2)pemberian pupuk hayati sebagai seed treatment yangdapat menghasilkan fitohormon (pemacu tumbuhtanaman), menambat nitrogen dan melarutkan fosfatyang sukar larut serta mpeningkatan kesuburan dankesehatan tanah; 3) pestisida nabati yang efektif dalampengendalian hama tanaman padi seperti WBC dan4) penggunaan alsintan untuk penghematan biayatenaga kerja serta pengurangan kehilangan hasilpanen.
31
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
ANALISIS USAHATANI
Berdasarkan panen ubinan tim terpadu terdiri dariBPS Indramayu, Peneliti Balitbangtan, BadanKetahanan Pangan dan Penyuluhan PertanianIndramayu, UPTD Kecamatan Bangodua, TNI dariKoramil Bangodua, dan Gapoktan peserta Demareadiketahui produktivitas padi yang dikembangkan diDemarea seluas 50 ha di daerah tersebut di atas 10ton/ha dengan hasil rata-rata 13,6 t/ha.
Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwapendapatan bersih usahatani padi dengan penerapanTeknologi Jajar Legowo Super mencapai Rp42.487.222 per ha (Lampiran 1). Dari sisi kelayakanusahatani, Teknologi Jajar Legowo Super memberikannilai B/C ratio yang layak sebesar 2,66, lebih tinggidibanding cara petani dengan B/C ratio 1,48.
Berdasarkan hasil analisis dan kelayakanusahatani, Teknologi Jajar Legowo Super layak secarafinansial dan dapat disarankan untuk dikembangkansecara luas oleh petani, sehingga Teknologi JajarLegowo Super ini menjadi pendongkrak produksi padinasional.
32
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
PENUTUP
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terusberupaya melakukan terobosan dalam peningkatanproduksi, sebagai pengejewantahan dari programUpaya Khusus (UPSUS), terutama untuk memacupeningkatan produksi padi. Melalui pengkajian yangmendalam di lapangan, produksi padi dapatditingkatkan di atas 60% melalui penerapan TeknologiJajar Logowo Super.
Teknologi Jajar Legowo Super dicirikan olehpenggunaan varietas unggul baru (VUB) yang memilikipotensi hasil tinggi dan didukung oleh penggunaanbiodekomposer saat pengolahan tanah, pupuk hayatisebagai seed treatment dan pemupukan berimbang,pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)menggunakan pestisida nabati, percepatan tanammenggunakan alsintan serta panen dengan combineharvester yang memperkecil kehilangan hasil.
Melalui Demarea di Indramayu, Jawa Barat,penerapan Teknologi Jajar Legowo Super mampumenghasilkan gabah 13,9 t/ha dari varietas Inpari,sementara produktivitas pertanaman petani di luarDemarea hanya 7 t/ha.
33
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwabiaya yang diperlukan dalam penerapan TeknologiJajar Legowo Super sebesar Rp 15.992.778/ha, 35,2%lebih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sistemtanam jajar legowo biasa (Rp11.831.667/ha), namundemikian memberikan keuntungan sebesar 141,8%untuk rata-rata semua varietas.
B/C ratio penerapan Teknologi Jajar Legowo Supersebesar 2,66, sedangkan jajar legowo biasa hanya1,48. Angka ini menunjukkan bahwa Teknologi JajarLegowo Super sangat layak dikembangkan secaraluas.
34
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
BAHAN BACAAN
Abdulrachman, S., M.J. Mejaya, N. Agustiani, I. Gunawan,P. Sasmita, dan A. Guswara. 2013. Sistem TanamLegowo. BB Padi. Badan Penelitian danPengembangan Pertanian. 25 hal.
Abdulrachman, S., Z. Susanti dan Suhana. 2004. Efisiensipenggunaan pupuk pada tanaman padi selamadua musim berturut-turut. Penelitian PertanianTanaman Pangan 23(2): 65-72.
Abdulrachman, S., Z. Susanti, Pahim, A. Djatiharti, A.Dobermann, and C. Witt. 2004. Site-SpecificNutrient Management in Intensive Irrigated RiceSystems of West Java, Indonesia. IncreasingProductivity of Intensive Rice Systems ThroughSite-Specific Nutrient Management 2004. p.171-192.
Badan Litbang Pertanian. 2014a. Petunjuk Teknis LapangPengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi SawahIrigasi. Badan Litbang Pertanian. KementerianPertanian. 46 hal.
Badan Litbang Pertanian. 2014b. Sistem Tanam Legowo.Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian.24 hal.
Badan Litbang Pertanian. 2015. Deskripsi VarietasUnggul Baru Padi. Badan Litbang Pertanian.Kementerian Pertanian.
35
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Badan Pusat Statistik. 2015. Berita Resmi Statistik.Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai (AngkaRamalan II Tahun 2015). Jakarta: Badan PusatStatistik.
Dobermann A and Fairhurst T. 2000. Nutrient disordersand nutrient management. International RiceResearch Institute (IRRI) and Potash & PhosphateInstitute (PPI), Phosphate Institute of Canada(PPIC).
Erythrina dan Z. Zaini. 2013. Indonesia ricecheckprocedure: An approach for accelerating theadoption of ICM. Palawija 30(1): 6-8.
Erythrina dan Z. Zaini. 2014. Budidaya padi sawahsistem tanam jajar legowo: Tinjauan metodologiuntuk mendapatkan hasil optimal. J. Litbang Pert.33(2): 79-86.
Heong, K.L., H.V. Chien, M.M. Escalada, and G. Trebuil.2013. Reducing insecticide use in SoutheastAsian irrigated rice fields: from experimentalecology to large scale change in practices. Cah.Agric. 22(5): 378-384.
Kementerian Pertanian. 2015. Rencana StrategisKementerian Pertanian. Biro Perencanaan,Sekretariat Jenderal. Kementerian Pertanian.Jakarta. 339 hal.
36
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Kropff, M.J. and L.A.P. Lotz. 1992. Systems Approaches toQuantity Crop-Weed. Interaction and TheirApplication. In Weed Management. P.S. Teng andF. Penning de Vries (Ed.), Systems Approachesfor Agricultural Development. Elsevier Appl. Sci.,London. Vol.40: 265-282.
Makarim, A.K. dan Ikhwani. 2012. Teknik Ubinan,Pendugaan Produktivitas Padi Menurut JarakTanam. Puslitbang Tanaman Pangan. 44halaman.
Nayak, B.N.S., M.M. Khan, K. Moshaand, and P. Rani. 2014.Plant spacing and weed management techniquesinfluence weed competitiveness of drum seededrice (Oryza sativa L.). Int. J. Appl. Biol. Pharm.Technol. 5(3): 13-22.
Sofyan, A., Nurjaya, dan A. Kasno. 2004. Status hara tanahsawah untuk rekomendasi pemupukan. DalamTanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya.Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah danAgroklimat. Badan Litbang Pertanian. hal. 83-114.
37
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo SuperL
amp
iran
1. A
nal
isis
Usa
hat
ani
Tab
el 3
. Ana
lisis
Usa
hata
ni p
adi p
er h
ekta
r Te
knol
ogi J
ajar
Leg
owo
Sup
er.
Indr
amay
u. M
H 2
015/
2016
.
Vol
ume
Bia
ya
Keg
iata
nC
ara
Jarw
oS
atua
nH
arga
Car
aJa
rwo
peta
niS
uper
(Rp
/pe
tani
Sup
er(m
anua
l)(F
ull
satu
an)
Mek
anis
asi)
A.
Bia
ya S
aran
a P
rod
uks
i1.
Ben
ih (
kg)
2525
kg10
.000
250.
000
250.
000
2. P
upuk
(kg
)a
. U
rea
300
200
kg2.
000
600.
000
400.
000
b. N
PK
(P
upuk
Maj
emuk
)20
030
0kg
2.70
054
0.00
081
0.00
0c.
Dek
ompo
ser
(M-D
ec)
4kg
17.5
0070
.000
d. P
upuk
kan
dang
+ a
plik
asi
2.00
0kg
600
1.20
0.00
03.
Pup
uk h
ayat
i (A
grim
eth)
10b
ks24
.000
240.
000
4. P
estis
ida
(Rp)
a. K
imia
pake
t2.
100.
000
900.
000
b. N
abat
ipa
ket
600.
000
Jum
lah
3.49
0.00
04.
470.
000
B.
Bia
ya T
enag
a K
erja
1.
Pem
bers
ihan
laha
n da
nB
oron
gan
Bor
onga
nP
ake
t60
0.00
060
0.00
060
0.00
0pe
mat
ang
38
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo SuperTa
be
l 3.
Lan
juta
n.
Vol
ume
Bia
ya
Keg
iata
nC
ara
Jarw
oS
atua
nH
arga
Car
aJa
rwo
peta
niS
uper
(Rp
/pe
tani
Sup
er(m
anua
l)(F
ull
satu
an)
Mek
anis
asi)
2. P
embu
atan
pes
emai
an2
8H
OK
75.0
0015
0.00
060
0.00
03.
Pen
gola
han
tana
hB
oron
gan
Bor
onga
nP
ake
t90
0.00
090
0.00
090
0.00
0(T
K tr
akto
r)4.
Tan
amB
oron
gan
7P
ake
t10
0.00
090
0.00
070
0.00
05
.Pe
nyu
lam
an
1010
HO
K50
.000
500.
000
500.
000
6.P
enyi
anga
n20
14H
OK
50.0
001.
000.
000
700.
000
7.P
emup
ukan
1010
HO
K50
.000
1.00
0.00
070
0.00
08.
Pen
yem
prot
an7
7H
OK
75.0
0052
5.00
052
5.00
09.
Pan
en d
an p
eron
toka
nB
awon
Com
bine
%11
3.26
6.66
76.
497.
778
Jum
lah
8.34
1.66
711
.522
.778
Tota
l Bia
ya (
A +
B)
11.8
31.6
6715
.992
.778
Har
ga ju
al g
abah
4.20
04.
300
Rp
/kg
Pen
dapa
tan
koto
r ra
ta-r
ata
7.00
013
.600
kg29
.400
.000
58.4
80.0
00P
enda
pata
n be
rsih
(Rp/
ha)
17.5
68.3
3342
.487
.222
B/C
1,48
2,66
39
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Lampiran 2. Cara Mengubin
Untuk mengetahui tingkat produktivitas tanamandapat dilakukan antara lain dengan panen ubinan.Ubinan dibuat agar dapat mewakili hasil hamparan.Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah sebagaiberikut:
1. Pilih pertanaman yang seragam dan dapatmewakili penampilan hamparan, baik dalam segipertumbuhan, kepadatan tanaman, maupunkondisi terakhir yang ada di lapangan.
2. Tentukan luasan ubinan, minimal dua set jajarlegowo yang berdekatan. Luas ubinan palingsedikit dibuat 10 m2 dengan menempatkan batas-batas ubinan ke arah legowo (memanjang)setengah jarak legowo dan ke arah lebar setengahjarak tanam dalam barisan. Jarak tanam denganpola legowo berbeda dengan sistem tegel. Olehkarena itu ada beberapa alternatif yang dapatdigunakan.Jika menggunakan pola tanam legowo2:1 (25 x 12,5 x 50) cm, maka alternatif plot ubinansebagai berikut:
40
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Alternatif 2 set tanaman = (6 x 0,25 m) x 8 m 1 legowo = 12 m2 atau setara
sepanjang 10 m dengan 256 rumpun
Alternatif 4 set tanaman = (12 x 0,25 m) x 4 m2 legowo = 12 m2 atau setara
sepanjang 4 m dengan 256 rumpun
Secara lebih skematis dapat dilihat pada Gambar 8.
3. Tandai batas-batas luasan yang akan diubinmenggunakan ajir.
4. Untuk jarak tanam dan ukuran ubinan yangberbeda, tentukan perkiraan jumlah rumpun yangseharusnya ada dalam ubinan dengan caramenghitung luas ubinan (m2) dibagi dengan 10.000m2 dikalikan dengan total populasi per hektarsesuai dengan jarak tanam yang digunakan.
5. Laksanakan panen pada luasan ubinan tersebut,rontokkan gabahnya, dan bersihkan dari kotoran.
6. Ulangi pelaksanaan ubinan dengan menggunakanminimal 3 atau lebih ulangan.
7. Timbang gabah dan ukur kadar air saat panen.8. Konversikan hasil ubinan per ha berdasarkan ukuran
luasan maupun jumlah rumpun, kemudiankonversikan kembali hasil gabah yang diperolehdalam kadar air 14% (gabah kering giling atau GKG).
41
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Alternatif 1 Alternatif 2
Luas Ubinan= 3 m x 4 m= 12 m2
= 256 rumpun
Luas Ubinan= 1,5 m x 8 m= 12 m2
= 256 rumpun
Gambar 8. Penentuan luas ubinan dengan pola tanam legowo2:1 (25x12,5x50) cm
42
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
9. Untuk mendapatkan data ubinan perlu dilakukanlangkah-langkah kegiatan seperti pada skemaberikut:
43
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo SuperD
afta
r N
aras
um
ber
Pen
gaw
alan
Tek
nis
Tek
no
log
i Jar
wo
Su
per
Na
rasu
mb
er
Inst
an
siH
p/E
mai
l
Bio
deko
mpo
ser
Pro
f. R
ast
i S
ara
swa
tiB
alitt
anah
0811
1123
62/
rast
isa
rasw
ati@
yah
oo
.co
mP
upuk
Hay
ati
Dr.
Etty
Pra
tiwi
Bal
ittan
ah0
81
611
79
07
9/
ett
ypra
tiwi@
yah
oo
.co
mB
enih
/VU
BD
r. P
riatn
a S
asm
itaB
B P
adi
08
12
94
47
46
/p
ria
tna
sasm
ita@
yah
oo
.co
mJ
arw
oD
r. A
bi P
rabo
wo
BB
Mek
tan
08
12
27
83
21
38
/T
ran
pla
nte
rha
rimur
tipus
po@
gmai
l.com
Pem
upuk
anD
r. L
adiy
ani R
etno
Bal
ittan
ah0
81
28
34
47
06
/W
ido
wa
tila
diy
an
iwid
ow
ati@
gm
ail.
com
Per
sem
aian
Ag
us
Gu
swa
raB
B P
adi
08
12
95
98
50
3/
Dap
ogg
usw
ara
_b
bp
ad
i@ya
ho
o.c
om
Sis
tem
Tan
amP
rof.
Zul
kifli
Z.
Pus
litba
ng T
P0
81
28
82
23
72
7/z
.za
ini@
irri
.org
Le
go
wo
Ham
aD
r. N
yom
an W
idia
rta
Pus
litba
ng T
P0
81
28
112
58
5/
ma
nw
idia
rta
@ya
ho
o.c
om
Pen
yaki
tD
r. R
. Her
u P
rapt
ana
Pus
litba
ng T
P0
81
34
20
19
60
1/
he
ruju
ly@
yah
oo
.co
mB
iop
rote
kto
rD
r. W
iratn
oB
alitt
anah
08
13
82
22
24
52
/w
ira
tno
02
@ya
ho
o.c
om
44
Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super
ISBN 978-979-540-102-5