8
Pr, 28 Thn, 40 kg •KU : Penurunan Kesadaran • Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien melakukan kuretase di sebuah hotel yang dibantu oleh temannya. Setelah dilakukan kuretase, pasien mengalami perdarahan pervaginam dan dibawa ke RS oleh teman-temannya. Pasien kemudian dari RS luar dirujuk ke RS Pirngadi Medan. • RPT : Tidak diketahui • RPO : Tidak diketahui

Pirngadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kronologis

Citation preview

Page 1: Pirngadi

Pr, 28 Thn, 40 kg

• KU : Penurunan Kesadaran• Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 2 hari yang

lalu. Sebelumnya pasien melakukan kuretase di sebuah hotel yang dibantu oleh temannya. Setelah dilakukan kuretase, pasien mengalami perdarahan pervaginam dan dibawa ke RS oleh teman-temannya. Pasien kemudian dari RS luar dirujuk ke RS Pirngadi Medan.• RPT : Tidak diketahui• RPO : Tidak diketahui

Page 2: Pirngadi

Pemeriksaan Fisik di IGD

• B1 : Airway : unclear,snoring(+),gurgling(-),crowing (-), RR : 30 x/i, SP: bronkhial, ST: Ronkhi/Ronkhi, Buka mulut : sulit dinilai, JMH > 6 cm, Mallampati sulit dinilai, GL : kesan bebas. • B2 : CRT : >2 detik, Akral : D/P/B, T/V: tak teraba, TD: tak terukur, HR:

136 x/I (carotis), reguler, Anemis : (+)• B3 : Sens : GCS 3, pupil: isokor, Ø 4mm/4mm, RC: + / +.• B4 : Kateter urine (-)• B5 : Abdomen: distensi (-), peristaltik (-)• B6 : Oedem (-), fraktur (-)

Page 3: Pirngadi

Penanganan di IGD

• Airway sungkup dengan goedel terpasang + bagging (informed concern untuk intubasi), teman-teman pasien mencoba menghubungi keluarga, lapor ke konsulen jaga

• Pasang IV line dengan bore besar (femoralis kanan) ambil sample darah cek laboratorium pastikan IV line lancar

• Resusitasi cairan• RL 1500 cc (diperas)• HES 500 cc (diperas)

• Pasang Kateter Urine• OUP 20 cc kuning pekat

• Pasang Monitor• EKG (+) takikardi, Sat O2 88 %

Page 4: Pirngadi

Kronologis

• Sewaktu dilakukan resusitasi cairan, pasien jatuh dengan kondisi bradikardi, diberikan SA 2 ampul

• Pasien jatuh dalam keadaan henti nafas dan henti jantung.• Dilakukan evaluasi, arteri carotis tidak teraba, EKG (+) PEA• Dilakukan RJP 5 siklus dengan pemberian epinephrine• Pasien dievaluasi ulang ROSC• Menunggu informed concern untuk intubasi, keluarga pasien tidak

ada di tempat, sehingga dilaporkan untuk mengambil keputusan intubasi dari pihak RS dan dokter. (waktu 15 menit), pasien masih dalam kondisi disungkup dan bagging.

Page 5: Pirngadi

Kronologis

• Setelah mendapat izin dari dokter dan pihak RS, dilakukan intubasi.• B1 : Airway : clear, teribtubasi, snoring(-),gurgling(-),crowing (-),

RR : 20 - 24 x/I (manual bagging dengan PEEP manual), SP: bronkhial, ST: Ronkhi/Ronkhi. Sat O2 92 - 94%

• B2 : CRT : >2 detik, Akral : D/P/B, T/V: lemah/kurang, TD: tak terukur, HR: 150 x/I (carotis), ireguler, Anemis : (+)

• B3 : Sens : GCS 3, pupil: isokor, Ø 4mm/4mm, RC: - / -.• B4 : Kateter urine (+), OUP 20cc kuning pekat• B5 : Abdomen: distensi (-), peristaltik (-)• B6 : Oedem (-), fraktur (-)

Page 6: Pirngadi

Pemeriksaan Fisik

• B1 : Airway : clear terintubasi, snoring(-),gurgling(-),crowing (-), RR : 30 x/i, SP: bronkhial, ST: Ronkhi/Ronkhi, sat O2 tidak terbaca pulse oxymetri• B2 : CRT : >2 detik, Akral : D/P/B, T/V: tak teraba, TD: tak terukur.• B3 : Sens : GCS 3, pupil: isokor, Ø 5mm/5mm, dilatasi maksimal,

RC: - / -• B4 : Kateter urine (+), OUP 50 cc kuning pekat• B5 : Abdomen: distensi (-), peristaltik (-)• B6 : Oedem (-), fraktur (-)

Page 7: Pirngadi

Kronologis

• Pasien kembali didapati dengan keadaan henti jantung EKG Asistole• Kembali dilakukan RJP selama 30 menit, dengan pemberian

epinephrine• Dilakukan evaluasi

Page 8: Pirngadi

• Dilakukan evaluasi :• Pasien dengan henti nafas dan henti jantung, tidak respon dengan

RJP dan terapi,• Pasien diapati dengan Gag reflex (-), Pupil diatasi maksimal, RC -/-,

Arteri carotis tidak teraba, EKG Asystole, Doll’s eye Phenomenon (-)• Pemeriksaan dikonfirmasi dengan Residen Senior• Pasien dinyatakan meninggal dunia di depan PPDS, Duty, Dokter

Muda, Perawat, dan teman-teman pasien