3
Pirolisis Ban Bekas : Sebuah Cara Efisien Mengekstrak Energi dari Ban Bekas Ban bekas kendaraan hanya akan berakhir di tempat pembuangan sampah dan benda berbahan karet tersebut menimbulkan masalah lingkungan yang serius.Setiap tahun di seluruh dunia lebih dari satu miliar ban kendaraan dibuang.Produksi ban di Indonesia juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Seiring dengan itu, maka limbah ban-ban bekas yang tidak terpakai di lingkungan semakin meningkat. Sebagian besar orang lebih memilih membuangnya begitu saja dari pada mendaur ulang untuk hasil yang lebih bermanfaat. Para ahli lingkungan kerap dipusingkan dengan permasalahan yang disebabkan oleh ban bekas yang materialnya tidak mudah terurai. Kondisi penggunaan energi yang masih didominasi oleh bahan bakar fossil lambat laun harus dikurangi dan secara bertahap digantikan dengan energi terbarukan. Menurut Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh , minyak bumi di Indonesia diperkirakan akan habis dalam waktu 23 tahun lagi dan tidak bisa diperbaharui. Minyak bumi tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tetapi juga sebagai bahan baku berbagai produk industri kimia seperti plastik dan ban. Ban bekas yang jumlahnya berlimpah bisa didaur ulang dengan dekomposisi thermal menggunakan pirolisis sehingga dihasilkan produk utama yakni minyak bumi yang bisa digunakan sebagai sumber energi atau bahan baku industri kimia lainnnya. Produk lainnya berupa carbon black akan banyak digunakan untuk bahan pewarna, syngas juga untuk aplikasi energi atau produksi listrik dan kawat baja sebagai bahan baku pengecoran logam.

Pirolisis Ban Bekas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TEKIM

Citation preview

Page 1: Pirolisis Ban Bekas

Pirolisis Ban Bekas : Sebuah Cara Efisien Mengekstrak Energi dari Ban Bekas

Ban bekas kendaraan hanya akan berakhir di tempat pembuangan sampah dan benda berbahan karet tersebut menimbulkan masalah lingkungan yang serius.Setiap tahun di seluruh dunia lebih dari satu miliar ban kendaraan dibuang.Produksi ban di Indonesia juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Seiring dengan itu, maka limbah ban-ban bekas yang tidak terpakai di lingkungan semakin meningkat. Sebagian besar orang lebih memilih membuangnya begitu saja dari pada mendaur ulang untuk hasil yang lebih bermanfaat. Para ahli lingkungan kerap dipusingkan dengan permasalahan yang disebabkan oleh ban bekas yang materialnya tidak mudah terurai.

Kondisi penggunaan energi yang masih didominasi oleh bahan bakar fossil lambat laun harus dikurangi dan secara bertahap digantikan dengan energi terbarukan. Menurut Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, minyak bumi di Indonesia diperkirakan akan habis dalam waktu 23 tahun lagi dan tidak bisa diperbaharui. Minyak bumi tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tetapi juga sebagai bahan baku berbagai produk industri kimia seperti plastik dan ban. Ban bekas yang jumlahnya berlimpah bisa didaur ulang dengan dekomposisi thermal menggunakan pirolisis sehingga dihasilkan produk utama yakni minyak bumi yang bisa digunakan sebagai sumber energi atau bahan baku industri kimia lainnnya. Produk lainnya berupa carbon black akan banyak digunakan untuk bahan pewarna, syngas juga untuk aplikasi energi atau produksi listrik dan kawat baja sebagai bahan baku pengecoran logam.

  

Tabel Komposisi Ban

Page 2: Pirolisis Ban Bekas

Pengolahan ban bekas dilakukan semata-mata tidak hanya mengatasi masalah limbah tersebut tetapi juga harus menguntungkan secara ekonomi. Nilai tambah yang besar akan didapat bila produk pengolahan ban bekas tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi, merupakan komoditas yang senantiasa dibutuhkan masyarakat dan berkelanjutan. Penggunaan teknologi pirolisis kontinyu adalah pilihan tepat untukpengolahan ban bekas sehingga dihasilkan produk minyak bumi (crude oil), carbon black, syngas dan kawat besi baja, yang kesemuanya mempunyai nilai tambah yang besar dan merupakan bahan baku berbagai industri.

Setiap 60 ton potongan ban yang diproses secara pirolisis dapat menghasilkan :

-18.000 liter minyak

-18.000 kg carbon black

-6.600 kg kawat baja

-17.400 kg syngas (gas sintetis)

 

Ban bekas tersebut mula-mula dikecilkan ukurannya sekitar 1 inch kemudian masuk ke unit pirolisis sebagai unit produksinya. Produk berupa carbon black, syngas, dan crude oil akan keluar pada outlet unit pirolisis tersebut. Syngas bisa langsung digunakan sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan gas engine powerplant (gas genset), dari kapasitas 6o ton/hari INPUT tersebut akan menghasilkan listrik sekitar 1 MW. Sedangkan produk carbon black dari unit pirolisis akan dilewatkan dalam magnetic separator untuk pemisahan kawat bajanya.

Bagi banyak industri yang saat ini memanfaatkan ban bekas sebagai bahan bakar dengan membakarnya secara langsung, maka akan lebih baik menggunakan unit pirolisis untuk

Page 3: Pirolisis Ban Bekas

mengekstrak kandungan energi yang ada dalam ban bekas. Pembakaran langsung ban bekas akan menimbulkan polusi lingkungan yang besar dan membahayakan. Selain itu juga tidak banyak memberikan nilai tambah. Pirolisis kontinyu ini akan mampu mengekstrak kandungan energi dalam ban bekas secara efektif dan efisien, misalnya syngas yang dihasilkan dari pirolisis tersebut bisa digunakan sebagai sumber energi, karena di tempat tersebut tidak membutuhkan lagi tambahan pasokan listrik, ataupun menggunakan crude oil yang dihasilkan untuk maksud yang sama.

http://jfe-pyroproject.blogspot.com/2011/12/pirolisis-ban-bekas-sebuah-efisien-cara.html