3
PITIRIASIS ALBA Ptiriasis Alba merupakan bentuk dermatitis yang tidak spesifik dan belum diketahui penyebabnya. Ditandai dengan bercak kemerahan dan skuama halus yang akan menghilang serta meninggalkan area depigmentasi Sinonim: Ptiriasis Simpleks, ptiriasis makulata, impetigo sika, impetigo pitiroides Etiologi Menurut pendapat ahli diduga adanya infeksi Streptococcus, tetapi belum dapat dibuktikan. Atas dasar riwayat penyakit dan distribusi lesi diduga impetigo dapat merupakan faktor pencetus. Pitiriasis alba juga merupakan manifestasi dermatitis non- spesifik, yang belumdiketahui penyebabnya. Sabun dan sinar matahari bukan merupakan faktor yang berpengaruh. Analisis Masalah Berdasarkan beberapa gejala yang ditemukan pada skenario, kami mengajukan beberapa diagnosis kerja: - Pitiriasis vesikolor - Morbus Hansen - Vitiligo - Psoriasis - Pitiriasis alba - Molluskum kontangiosum - Pitiriasis rosea post inflamasi Dalam scenario dikatakan bahwa pasien seorang laki-laki, usia 17 tahun, pada pityriasis alba sering terjadi pada anak usia sekolah (6-16) tahun yang mempunyai riwayat alergi dan perbandingan

PITIRIASIS ALBA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PITIRIASIS ALBA

PITIRIASIS ALBA

Ptiriasis Alba merupakan bentuk dermatitis yang tidak spesifik dan belum diketahui penyebabnya. Ditandai dengan bercak kemerahan dan skuama halus yang akan menghilang serta meninggalkan area depigmentasiSinonim: Ptiriasis Simpleks, ptiriasis makulata, impetigo sika, impetigo pitiroides

EtiologiMenurut pendapat ahli diduga adanya infeksi Streptococcus, tetapi belum dapat dibuktikan. Atas dasar riwayat penyakit dan distribusi lesi diduga impetigo dapat merupakan faktor pencetus. Pitiriasis alba juga merupakan manifestasi dermatitis non-spesifik, yang belumdiketahui penyebabnya. Sabun dan sinar matahari bukan merupakan faktor yang berpengaruh.

Analisis MasalahBerdasarkan beberapa gejala yang ditemukan pada skenario, kami mengajukan beberapa diagnosis kerja:- Pitiriasis vesikolor- Morbus Hansen- Vitiligo- Psoriasis- Pitiriasis alba- Molluskum kontangiosum- Pitiriasis rosea post inflamasi

Dalam scenario dikatakan bahwa pasien seorang laki-laki, usia 17 tahun, pada pityriasis alba sering terjadi pada anak usia sekolah (6-16) tahun yang mempunyai riwayat alergi dan perbandingan wanita dan pria sama banyak. Usia pasien pada scenario masih dapat dikatakan sebagai usia sekolah.Bercak-bercak berwarna putih pada kulit, berbentuk bulat atau lonjong, diameter 1-3 cm. Bercak putih tersebut muncul 1 bulan yang lalu di daerah punggung. Pada pityriasis alba, umumnya penderita datang dengan keluhan bercak putih pucat berbatas tegas, kadang-kadang disertai sisik tipis seperti serbuk pada permukaannya dan paling sering muncul di wajah, Lesi bentuk bulat, oval atau plakat yang tidak teratur, bercak biasanaya multiple 4 sampai 20 dengan diameter 1/2-2 cm. Predileksi pada anak-anak umumnya pada muka, paling sering di sekitar mulut, dagu, pipi serta dahi. Namun lesi dapat pula dijumpai pada ekstremitas dan badan. Dapat simetris pada bokong, paha atas, punggung dan ekstensor lengan.Untuk menegakkan diagnosis kea rah pityriasis alba, diperlukan beberapa informasi lebih lanjut dari pasien. Pada anamnesis perlu kita tanyakan bagaimana bentuk awal dari lesi tersebut, terutama warnanya, karena pada pityriasis alba lesi awalnya berbentuk eritema dengan skuama

Page 2: PITIRIASIS ALBA

halus. Setelah eritemanya menghilang akan terjadi depigmentasi sehingga terlihat gambaran bercak putih. Selain itu dapat pula ditanyakan tentang gejala lain seperti gatal untuk menyingkirkan kemungkinan tinea vesikolor. Ditanyakan pula riwayat penyakit yang sama di masa lalu, riwayat penyakit yang sama dengan keluarga atau lingkungan serta kontak dengan penderita yang memiliki gejala yang sama untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit kulit yang lain.Pada pemeriksaan fisis kita pelu melihat apakah dia berbatas tegas, simetris, dan berapa jumlah bercak yang didapatkan.Perubahan histopatologik hanya dijumpai akantosis ringan, spongiosis dengan hiperkeratosis sedang dan parakeratosis setempat. Tidak adanya pigmen disebabkan karena efek penyinaran sinar oleh stratum korneum yang menebal atau oleh kemampuan sel epidermal mengangkut granula pigmen melanin berkurang. Pada pemeriksaan mikroskop electron terlihat penurunan jumlah serta berkurangnya ukuran melanosom.

Diagnosis pityriasis alba didasarkan usia, pada temuan klinik yaitu adanya skuama halus serta distribusi lesi.

PengobatanUmumnya mengecewakan. Skuama dapat dikurangi dengan krim emolien Preparat ter, misalnya: likuor karbones detergens 3-5% dalam krim/salep, setelah dioleskan harus banyak terkena sinar matahari

PrognosisPenyakit dapat sembuh spontan setelah beberapa bulan sampai beberapa tahun

Daftar Pustaka1. Lily Soepardiman, Penyakit Kulit yang Lain. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi IV,

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Hal 333. Jakarta. 20052. Widianingsih, Susari. 2007. Kulit Sekitar Mata dan Tangan Belang-Belang.

www.cendrawasihpost.com diakses 3 Mei 2008