62
Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Nyata Memasuki era teknologi dewasa ini, maka sangat diperlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan profesional serta mempunyai daya saing tinggi. Dengan memiliki bekalilmu pengetahuan diharapkan mampu untuk mengembangkan daya pikir, kemampuan dan kreatifitas khususnya dalam hal kritis terhadappermasalahanyang ada untuk segera mencari solusinya dengan berbasis pada disiplin ilmu yang dikuasai. Dalam era pembangunan sekarang ini dan kemajuan yang semakin pesatselalumengikutiperkembangan ilmu pengetahuandalam rangka mensukseskan pembangunan. Dengan kondisi demikian maka persaingan akan semakin ketat, sehingga sektor industri perlu dikembangkan karena merupaka sal ah sat u p enun jan g ut ama pemb ang unan di bid ang perekonomian Salah satu unsur yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah adanya Perguruan Tinggi yang merupakan Lembaga Pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang profesional, terampil dan siap pakai. Untuk mencapai keberhasilan di b i da n g industrialisasi tersebut maka diperlukan terobosan-terobosan terbaru. Oleh itu, maka perlu diadakan kerja sama yang harmonis antar perguruan tinggi ya merupakan wadah dari intelektual dengan pihak industri atau perusah untuk itu perguruan tinggi dituntut untuk selalu dapat menyesuaikan akademiknya sesuaidengan kemajuan ilmu dan teknologi. Sehingga para mahasiswa mempergunakan pengalaman dan pengetahuannya yang diperoleh dari bangku kuliah sebagai pegangan dalam menghadapi tantangan kemajuan jaman Berpangkal darifenomena tersebut maka praktisi akademissangat dibutuhkan untuk melakukaan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk Praktek Kerja. Hal inilah yang melatar belakangi perlunya dilakukan Kerja Nyata oleh mahasiswa guna menambah pengalaman serta mempersiapkan mental dalam menghadapi dunia kerja Semakin berkembangnya bidang perindustrian belakangan ini, maka salah Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 1

Pkl Andika -Pt Nayabana

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Nyata Memasuki era teknologi dewasa ini, maka sangat diperlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan profesional serta mempunyai daya saing cukup tinggi. Dengan memiliki bekal ilmu pengetahuan diharapkan mampu untuk mengembangkan daya pikir, kemampuan dan kreatifitas khususnya dalam hal kritis terhadap permasalahan yang ada untuk segera mencari solusinya dengan berbasis pada disiplin ilmu yang dikuasai. Dalam era pembangunan sekarang ini dan kemajuan yang semakin pesat selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dalam rangka mensukseskan pembangunan. Dengan kondisi demikian maka persaingan akan semakin ketat, sehingga sektor industri perlu dikembangkan karena merupakan salah satu penunjang utama pembangunan di bidang perekonomian. Salah satu unsur yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah adanya Perguruan Tinggi yang merupakan Lembaga Pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang profesional, terampil dan siap pakai. Untuk mencapai keberhasilan di bidang industrialisasi tersebut maka diperlukan terobosan-terobosan terbaru. Oleh karena itu, maka perlu diadakan kerja sama yang harmonis antar perguruan tinggi yang merupakan wadah dari intelektual dengan pihak industri atau perusahaan. Dan untuk itu perguruan tinggi dituntut untuk selalu dapat menyesuaikan program akademiknya sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Sehingga para mahasiswa mempergunakan pengalaman dan pengetahuannya yang diperoleh dari bangku kuliah sebagai pegangan dalam menghadapi tantangan kemajuan jaman Berpangkal dari fenomena tersebut maka praktisi akademis sangat dibutuhkan untuk melakukaan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk Praktek Kerja. Hal inilah yang melatar belakangi perlunya dilakukan Praktek Kerja Nyata oleh mahasis wa gun a menambah pen galaman serta mempersiapkan mental dalam menghadapi dunia kerja Semakin berkembangnya bidang perindustrian belakangan ini, maka salah Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 1

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA satu cara untuk mengaplikasikan disiplin ilmu tersebut adalah dengan melaksanakan Praktek Kerja Nyata di Perusahaan PT. SARANA JAYA SERBAGUNA Malang. Dilakukannya Praktek Kerja Nyata ini adalah untuk mengetahui keadaan perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar dan untuk mengetahui sejauh mana kualitas produk dalam perusahaan tersebut.

1.2. Tujuan Praktek Kerja Nyata Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata bertujuan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan baik secara teoritis maupun konsep-konsep yang diperoleh selama masa perkuliahan didalam permasalahan nyata pada suatu bidang industri. Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah: 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui NAYABANA. 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan marshet secara umum dan cara kerja dari mesin yang ada di PT. NAYABANA 3. Agar mahasiswa mengetahui sistem Kelistrikan listrik yang digunakan untuk melakukan proses produksi. 1.3. Ruang Lingkup Praktek Kerja Nyata Didalam penyusunan laporan ini terdapat batasan-batasan yang dibuat dengan maksud agar laporan ini dapat tersusun rapi dan sistematik, sehingga mudah dimengerti. Ruang lingkup pembahasan laporan ini mengenai Proses Produksi pembuatan marshet dan system Kelistrikan listrik. 1.4. Sistematika Penyusunan Laporan Pada dasarnya sistematika penyusunan Laporan Praktek Kerja Nyata adalah suatu hal yang diperlukan dalam pembuatan suatu laporan. Karena sistematika penyusunan memuat seluruh isi laporan secara berurutan sehingga dapat terlihat dengan jelas mengenai masalah yang akan dibahas. Untuk menghasilkan suatu penyusunan Laporan Praktek Kerja Nyata yang Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya profil dan latar belakang PT.

2

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA sistematis, maka penyajian penyusunan laporan adalah sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah dan tujuan dari Praktek Kerja Nyata yaitu sebagai salah satu metode belajar bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan, serta metode apa saja yang digunakan untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk m e m e c a h k a n m a s a l a h s e r t a s u s u n a n d a r i penyusunan laporan. 1. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai penyajian data umum pabrik marshet PT. SARANA JAYA SERBAGUNA Malang yaitu mengenai sejarah umum perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, analisa jabatan, lokasi perusahaan serta, lay out perusahaan. 2. BAB III PROSES PRODUKSI Dalam bab ini menyajikan bagaimana proses produksi dari pabrik marshet PT. SARANA JAYA SERBAGUNA mulai dari tahap awal proses (input) sampai pada tahap akhir proses produksi (output) dan tentang pengolahan bahan baku dengan menggunakan mesin-mesin beserta cara kerjanya. 4. BAB IV KELISTRIKAN Dalam bab ini menjelaskan tentang Kelistrikan listrik sebagai satu aspek yang sangat penting sebagai sumber tenaga uang dugunakan untuk kelancaran proses produksi pada suatu industri. 4. BAB V PENUTUP Dalam bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari materi secara keseluruhan dan saran-saran dari p en u l i s y an g d i h a r ap k an d a p a t m em b a n tu perusahaan secara optimal.

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

3

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang industri karet maka tepatnya di desa Bululawang Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang berdirilah sebuah Badan Usaha yang berbentuk "PT. SARANA JAYA SERBAGUNA" yang disingkat "PT. NAYA BANA". PT. SARANA JAYA SERBAGUNA adalah merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri karet dengan produk berupa marshet. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989 yang diprakarsai oleh 3 (tiga) orang yaitu : 1. Bapak Hadi Hutomo Lumaksono 2. Bapak Hendro 3. Bapak Tyoe Kay Kie Dari ketiga orang tersebut Bapak Hendro yang ditunjuk sebagai Direktur, sedangkan Bapak Hadi Hutomo Lumaksono dan Bapak Tyoe Kay Kie bertugas sebagai Dewan Komisaris. PT. SARANA JAYA SERBAGUNA memulai us ah an ya metnproduksi marshet berdasarkan nomor ijin usaha dari Bapak Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Malang No. 530-08/UB/1988 tertanggal 16 Juni 1988 dengan surat ijin perdagangan (SIUP) dari Departemen Republik Indonesia Propinsi Jawa Timur No. 288/136/PB/6/88. Pada awal usahanya PT. SARANA JAYA SERBAGUNA memproduksi 2 (dua) macam produk yaitu rubber roll dan marshet Karena mengalami beberapa hambatan dan kemacetan maka pada awal tahun 1991, produksi rubber roll dihentikan secara total. Sejak saat itu pimpinan perusahaan dipegang oleh Bapak Hadi Hutomo Lumaksono, dan pada akhirnya sampai saat ini PT. SARANA JAYA SERBAGUNA hanya memproduksi marshet. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 4

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA 2.2. Tujuan Perusahaan Dalam mendirikan suatu perusahaan sudah pasti mempunyai tujuan yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari PT. SARANA JAYA SERBAGUNA adalah sebagai berikut :A. Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang tidak lama atau pendek Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah 1. Proses produksi berjalan lancar Setiap perusahaan dalam berproduksi selalu berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu dengan melaksanakan aktivitas seefisien dan seefektif mungkin agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. 2. Mencapai target produksi yang telah ditetapkan Setiap perusahaan dalam berproduksi selalu berusaha untuk mencapai apa yang telah ditetapkan dan diharapkan oleh perusahaan tersebut, yaitu perusahaan berusaha untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan. 3. Menjaga kontinuitas perusahaan Setiap perusahaan se1alu menjaga stabi1itas dalam

menjalankan usahanya agar dalam melaksanakan aktivitasnya berjalan dengan lancar. B. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang adalah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam waktu yang lama atau panjang.Adapun tujuan jangka panjang perusahaan adalah : 1. Meningkatkan kualitas hasil produksi Dalam suatu perusahaan kualitas hasil produksi sangatlah penting, karena jika mutu dari produk tersebut baik maka target produksi Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

5

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA yang telah ditetapkan dapat dicapai. 1. Mengadakan ekspansi perusahaan Dengan adanya suatu perluasan usaha dapat meningkatkan atau memperoleh keuntungan yang maksimal. Dalam arti sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu produk maupun memasarkan produk tersebut kepada konsumen. 2.3. Stuktur Organisasi Struktur organisasi adalah merupakan sesuatu yang sangat diperlukan keberadaannya oleh oerusahaan, karena struktur oraganisasi merupakan bagian untuk mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan serta tanggung jawab tugas masing masing jabatan. Dengan adanya struktur oraganisasi maka akan memudahkan pengelolaan suatu perusahaan, sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Dalam organisasi fungsi, wewenang dan tanggung jawab melekat terhadap proses atau fungsi di seluruh departemen organisasi. Dengan demikian, para manager fungsi bertanggung jawab mengawasi bawahannya sesuai dengan funsinya masing-masing. Setiap anggota fungsi tidak dibenarkan mengerjakan fungsi lainnya, karena wewenang dan tanggungjawab setiap fungsi telah digariskan dengan sangat tegas. Adapun struktur organisasi pada PT. SARANA JAYA SERBAGUNA adalah merupakan bentuk garis , dimana wewenang dan tanggung jawab mengalir dari pucuk pimpinan langsung pada bawahan sesuai dengan tata jenjang organisasi. Dalam organisasi, fungsi setiap pegawai kecuali pimpinan puncak dapat mempunyai supervisi yang berbeda untuk setiap bidang tertentu. Para supervisi organisasi sangat ahli disetiap bidangnya, sehingga para karyawan yang ada akan dapat dengan mudah menerima instruksi yang diberikan.

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

6

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA Berikut ini struktur organisasi PT. SARANA JAYA SERBAGUNA :

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi PT. SARANA JAYA SERBAGUNA

2.4. Analisa Jabatan Pada PT. SARANA JAYA SERBAGUNA pimpinan tertinggi dipegang oleh dewan komisaris. Adapun tugas dan tanggung jawab masing masing bagian adalah : 1. Dewan komisaris a. mengawasi aktifitas perusahaan secara keseluruhan dan menentukan target penjualan maupun produksi sesuai dengan kondisi perusahaan. b. Memberikan pengarahan- pengarahan untuk hal hal yang sangat penting. 2. Direktur a. b. Membuat perencanaan dalam segala bidang pokok perusahaan. Sebagai penanggung jawab atas kemajuan dan kemunduran

perusahaan, yaitu menentukan dan menggkoordinasi serta mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan di bidang perencanaan, pengarahan, pengendalian dan pengembangan perusahaan. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

7

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA c. d. Memberikan delegasi sebagai wewenang dan tanggungjawab Bertanggungjawab langsung kepada dewan komisaris

nya sesuai dengan bidang pekerjaan yang telah ditentukan. perusahaan. 3. Kepala bagian produksi a. b. c. efisien. d. a. b. c. a. b. c. d. a. b. c. a. Bertanggung jawab kepada direktur atas segala aktifitasnya. Mengadakan penerimaan, menyeleksi dan menempatkan 4. Kepala bagian personalia karyawan. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan bagi karyawan agar Bertanggung jawab terhadap direktur Memasarkan hasil produksi dan mencari order baru. Mengadakan pengawasan terhadap proses pemasaran hasil Mengadakan penelitian dan pengembangan pasar. Bertanggung jawab terhadap Direktur. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan bidang bidang di bawah Mengelola jalannya keuangan perusahaan. Bertanggungjawab terhadap Direktur Menentukan komposisi bahan baku dan bahan pembantu untuk mereka dapat memperoleh kemajuan dalam pekerjaan. 5. Kepala bagian pemasaran Menjamin kelancaran proses produksi yaitu pada saat pencampuran bahan sampai menjadi produk jadi. Bertanggung jawab terhadap standar kualitas hasil produksi. Menciptakan suatu sistem proses produksi yang efektif dan

produksi.

6. Kepala bagian administrasi dan keuangan kewenangannya

7. Bagian gudang proses produksi.

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

8

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA b. c. a. b. c. d. a. b. c. a. b. c. Mengadakan inventarisasi terhadap bahan baku dan bahan Bertanggungjawab terhadap kepala bagian produksi Melaksanakan tugas yang telah di bebankan kepadanya. Bertanggung jawab terhadap hasil produksi. Menjaga peralatan-peralatan produksi agar tetap baik dan dapat Bertanggungjawab terhadap kepala bagian produksi. Melaksanakan pembelian dan penyediaan bahan baku untuk Mencari informasi mengenai sumber bahan baku, mesin mesin Bertanggung jawab terhadap kepala bagian produksi. Mengatur pelaksanaan dan pengawasan dibidang keuangan, Menyusun dan menyimpan semua arsip- arsip perusahaan. Bertanggung jawab terhadap kepala bagian administrasi dan

pembantu. 8. Bagian produksi

dipergunakan. 9. Bagian pembelian proses produksi serta pengadaan barang barang produksi. maupun peralatan lainnya. 10. Bagian pembukuan pembukuan dan kegiatan administrasi.

keuangan. 11. Bagian kasir a. b. Melaksanakan pengeluaran dan penerimaan keuangan administrasi. Bertanggung jawab terhadap kepala bagian administrasi dan keuangan. 2.5. Ketenagakerjaan Suatu perusahaan dalam melaksanakan atau menjalakan aktivitasnya selalu berhubungan dengan faktor produksi, dimana faktor produksi tersebut erat kaitannya dengan sumberdaya manusia yang dalam hal ini adalah tenaga kerja. Manusia sangat dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis yang pada akibatnya dapat Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

9

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA mempengaruhi kapasitas kerja, selain itu juga dipengaruhi oleh pendidikan dan pengalaman kerja. Tenaga kerja dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1.Tenaga kerja pemikir Yang dimaksud dengan tenaga kerja pemikir adalah pimpinan perusahaan, para ahli teknis dan para staf pimpinan yang dalam aktivitasnya membutuhkan pemikiran demi untuk kemajuan perusahaan. 2. Tenaga kerja pelaksana Yang dimaksud tenaga kerja pelaksana adalah para karyawan yang melaksanakan perintah atau ketentuan dari tenaga kerja pemikir. Bedasarkan tingkat keahliannya tenaga kerja dapat dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Tenaga kerja terdidik Adalah tenaga kerja yang memiliki dasar pendidikan tertentu serta pengalaman dalam memperoleh keahlian tersebut 2. Tenaga kerja terlatih Adalah tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus yang didapat bedasarkan pengalaman 3. Tenaga kerja tidak terdidik Adalah tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan khusus dan tidak membutuhkan pemikiran yang disebut dengan tenaga kasar. Bedasarkan keterangan diatas maka untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai ketenagakerjaan yang berlaku dapat diuraikan sebagai berikut : A. JUMLAH TENAGA KERJA PT. SARANA JAYA SERBAGUNA memiliki karyawan sebanyak 32 orang yang terdiri dari 3 golongan yaitu : a. Tenaga kerja bulanan Yang termasuk di dalam tenaga kerja bulanan adalah Direktur, kepala bagian administrasi dan keuangan, kepala bagian personalia, kepala bagian pemasaran. b. Tenaga kerja harian Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

10

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA Yang termasuk didalam tenaga kerja harian adalah bagian gudang, bagian bengkel, bagian kebun. c. Tenaga kerja borongan Yang termasuk didalam tenaga kerja borongan adalah bagian produksi yang dibagi menjadi : i. Bagian penggilingan ii. Bagian pembuat profil iii. Bagian pengepresan dan pencetakan Adapun perincian mengenai jumlah tenaga kerja PT. SARANA JAYA SERBAGUNA adalah sebagai berikut : NO 1. 2. 3. KETERANGAN Tenaga kerja bulanan Tenaga kerja harian Tenaga kerja borongan TOTAL JUMLAH 9 orang 7 orang 16 orang 32 orang

Jumlah tenaga kerja yang ada di PT. SARANA JAYA SERBAGUNA berasal dari jenjang pendidikan yang bervariasi mulai dari tingkat SD, SLTP, SMU sampai dengan sarjana. B. SISTEM PEREKRUTAN Untuk memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan PT. SARANA JAYA SERBAGUNA bekerja sama dengan kantor kelurahan Bululawang malang untuk mendapatkan tenaga kerja. Seorang pelamar kerja yang ingin kerja di perusahaan tersebut harus datang dan mendaftar langsung ke perusahaan. Bagi calon pelamar kerja yang telah mendaftarkan harus mengikuti beberapa seleksi yang dilaksanakan oleh perusahaan, maka pelamar pekerjaan tersebut akan mendapat training selama kurang lebih 3 bulan. Setelah melakukan training selama kurang dari 3 bulan maka karyawan baru tersebut akan di tempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan masing Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 11

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA masing. Training bagi karyawan baru sangatlah penting dilakukan oleh perusahaan karang dengan melakukan training pihak perusahaan dapat mengetahui kemampuan dari karyawan tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menempatkan karyawan pada bagiannya agar tercipta efektifitas, efisiensi dan produktifitas kerja. C. UPAH DAN SISTEM PENGGAJIAN Sistem kerja dan gaji yang berlaku sesuai dengan golongan kerja yang ada yaitu : 1. Tenaga kerja bulanan Upah dan gaji tenaga kerja akan diberikan setiap bulan. Besarnya gaji dan upah adalah tetap setiap bulannya. 2. Tenaga kerja harian Upah dan gaji untuk tenaga kerja harian akan diberikan setiap akhir pekan sejumlah hari masuk kerja. Besarnya upah dan gaji dihitung dari hari masuk kerja selama 1 minggu. 3. Tenaga kerja borongan a. Bagian penggilingan Untuk hasil penggilingan upah dan gaki yang diperoleh sesuai dengan hasil yang diperoleh, yang besarnya dihitung dari hasil perkilogram(Kg) b. Bagian pembuat profil Untuk bagian pembuat profil upah dan gaji yang diberikan sesuai dengan hasil yang diperoleh, yang besarnya dihitung sesuai dengan hasil perkilogram(Kg) c. Bagian pengepresan dan percetakan Untuk kegiatan pengepresan dan percetakan marshet upah dan gaji yang diterima sesuai dengan hasil yang diperoleh, dan hasilnya dihitung sesuai dengan marshet yang dihasilkan. Selain mendapat upah dan gaji pokok seperti yang disebutkan di atas, para karyawan juga mendapatkan upah dan gaji tambahan yaitu : 1. Tunjangan hari raya baik Idul Fitri maupun Natal 2. Tunjangan sakit akibat kecelakaan pada saat menjalankan aktifitas kerja 3. Upah dan gaji apabila karyawan melaksanakan lembur di luar jam kerja efektif Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

12

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

2.6. Lokasi Perusahaan Lokasi perusahaan adalah tempat di mana perusahaan didirikan untuk melakukan segala aktifitas perusahaan. Pemilihan lokasi penting bagi perusahaan karena bisa dapat mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan penentuan lokasi perusahaan adalah membantu perusahaan agar beroperasi lebih lancar, efektif dan efisien. Ini berarti penentuan lokasi perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi dan distribusi serta barang barang yang diambil, diproduksi, dan dijual sehingga biaya biaya tersebut ditekan serendah mungkin dan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dalam mendirikan perusahaan, penentuan lokasi perusahaan sangatlah penting karena tidak dapat dilihat dari lingkungan fisik saja, melainkan juga harus dipertimbangkan jangka panjangnya. Sehingga dapat menentukan lokasi yang tepat dan benar bagi perusahaan serta akan memperoleh keuntungan keuntungan yaitu : 1. Kemampuan melayani konsumen 2. Kemampuan mendapatkan bahan baku dan bahan penolong secara kontinyu dengan harga yang menguntungkan 3. Memudahkan memperoleh tenaga kerja Adapun gambar lokasi pabrik PT. SARANA JAYA SERBAGUNA terlihat pada gambar 2.2

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

13

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 2.2 Lokasi Perusahaan PT NAYABANA

2.7. Lay out Perusahaan

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

14

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

H

H

H

H

H

F E D

G

Q

I J K L

C BO A

MP

N

H

V

UGambar 2.3

T

S

R

R

Lokasi Perusahaan PT NAYABANA

Keterangan: Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 15

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA A. Pintu Masuk B. Satpam C. Gudang obat D. Gudang barang jadi E. Garasi A. Bengkel B. Gilingan kecil C. Mess / perumahan D. Open the E. Kantor F. Produksi G. Gudang H. Gedung karet dan tepung I. Gilingan besar J. Gedung obat K. Perumahan L. Ruangan Generator M. Kamar mandi N. Garasi O. Kantin P. Mushola Q. Rumah Direktur

BAB III PROSES PRODUKSI Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

16

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

3.1. Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah suatu cara atau metode serta teknik dalam merubah sumber bahan baku (input) menjadi suatu hasil (output) melalui suatu transformasi. Selain itu proses produksi juga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berguna untuk menciptakan dan menambah kegunaan barang dengan sumber daya yang tersedia sehingga dapat memberikan atau menghasilkan keuntungan bagi pabrik atau perusahaan. Menurut Drs. Harsono dalam bukunya Manajemen Pabrik, proses produksi adalah semua usaha manusia yang membawa benda kedalam suatu keadaan tertentu, sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih baik. Tipe suatu proses produksi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu: 1. Tipe produksi untuk persediaan (Production to Stock) Tipe produksi untuk pemesanan (Job Order Production) Secara umum aplikasi dari proses produksi yang terjadi pada suatu industri manufacturing dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus (continuius industri): Pada tipe ini proses produksi berlangsung selama 24 jam terus menerus. Begitu proses produksi mulai dijalankan, maka tidaklah mungkin untuk menghentikannya dalam beberapa saat atau setiap saat. Karena apabila dilakukan pemberhentian, maka akan mengakibatkan kerugian besar. Proses produksi type ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor teknis dari proses yang dipergunakan. Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang kembali (repetative-procces industry): Pada tipe ini produk dihasilkan dalam jumlah yang besar atau banyak dan biasanya proses berlangsung dalam pengerjaan yang berulang-ulang. Proses produksi tipe ini sewaktu-waktu tanpa menimbulkan banyak kerugian. Industri yang proses produksinya berlangsung secara terputus-putus (intermittent procces industry): Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

17

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA Pada tipe ini proses berlangsung sesuai dengan order atau pesanan yang diterima. Proses produksi tipe ini berdasarkan order pesanan yang dilakukan sewaktu-waktu dan terkadang proses ini bisa disebut dengan job lot in industry Bila diaplikasikan kedalam dunia nyata, maka salah satu penerapan aplikasi tersebut adalah dengan melihat proses produksi yang sudah diterapkan pada PT. SARANA JAYA SERBAGUNA Malang. Pada perusahaan PT. SARANA JAYA SERBAGUNA tampak dengan jelas bahwa aplikasi yang diterapkan adalah aplikasi proses produksi yang tergolong pada tipe proses produksi terputus-putus. Proses produksi tersebut pada umumnya merupakan satu unit komponen yang harus dikerjakan atau diproses dengan masing-masing mesin yang ada secara bergantian dan berurutan sampai pada hasil akhir, dimana semua kegiatan ini ada apabila order telah diterima dan disepakati untuk selanjutnya dikerjakan. 3.2 Persiapan Tenaga Kerja Dalam proses produksi persiapan tenaga kerja sangat penting terutama tenaga kerja yang melaksanakan proses produksi dan staf administrasi, karena jika tenaga kerja tidak dipersiapkan maka proses produksi tidak berjalan. Adapun cara mempersiapkannya adalah dengan memberikan pelatihan atau training untuk bagian proses produksi dan dengan melakukan testing untuk staf administrasi. Tenaga kerja ini diperoleh dari daerah sekitar perusahaan yang datang melamar secara langsung dan kemudian mengikuti seleksi. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan maka dipilih tenaga kerja yang mempunyai kecakapan dan keahlian dalam bidangnya serta mampu bertanggungjawab baik terhadap pekerjaannya maupun terhadap atasannya.

3.3. Persiapan bahan baku

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

18

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA Persiapan bahan baku pada proses produksi sangat penting dilakukan,karena tanpa bahan baku perusahaan tidak dapat melakukan proses Yang dimaksud dengan bahan baku adalah semua bahan-bahan yang terlibat atau digunakan sebagai input baik bahan baku utama maupun bahan baku tambahan atau pembantu. Untuk menghasilkan suatu produk yang dalam hal ini adalah marshet, sonzat diperlukan bahan baku yang berkualitas, mulai dari bahan utama yaitu secagai bahan dasar sampai pada bahan penunjang yaitu sebagai bahan campuran. Karena kedua bahan tersebut yang terdiri dan bahan utama dan bahan yang sangat diperlukan dan yang memiliki peranan penting untuk menentukan hasil produksi, maka PT. SARANA JAYA SERBAGUNA dalam memproduksi marshet menggunakan bahan-bahan sebagai berikut : A. Bahan Baku Utama Dalam memproduksi marshet, selama ini bahan baku utama yang digunakan sebagai mayoritas dan dianggap cukup memenuhi kualitas bahan yang diinginkan adalah : Bahan karet Bahan tepung Dimana kedua bahan baku utama tersebut mempunyai jenis masingmasing. Adapun jenis dari kedua bahan baku tersebut adalah sebagai berikut: I. Bahan karet terdiri dari Karet RSS I Karet RSS II Karet RSS III Karet kompo II Karet kompo III Karet cutting Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 19

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA 2. Bahan tepung terdiri dari : Tensil Caoline Calsium 800 Calsium 1200 B. Bahan Baku Penunjang Bahan baku penunjang merupakan bahan yang diperlukan sebagai bahan campuran dari bahan dasar. Bahan baku ini bermanfaat sebagai bahan yang membantu didalam proses pembuatan marshet, sehingga dapat menghasilkan produk yang balk dan berkualitas. Adapun bahan baku penunjang yang digunakan untuk memproduksi marshet adalah : Bahan minyak Bahan kimia A Bahan kimia B Dimana ketiga bahan baku penunjang tersebut mempunyai jenis masing-masing. Adapaun jenis dari ketiga bahan baku penunjang tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bahan minyak terdiri dari : Solar Dea solar Residu pewarna 2. Bahan kimia A terdiri dari : Zine Oxide Redseal Stearic Acid D.E.G. Arpus Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 20

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA Malam R.P.O. Flowaid N.K Titanium Flektol pastiles Pewarna 3. Bahan kimia B terdiri dari : Santocour C2 Santocour mour Monothiurad Sulphur 3.4. Persiapan Mesin dan Peralatan Alat dan mesin merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk memproduksi suatu produk, yang mana dalam hal ini adalah memproduksi marshet. Marshet adalah produk yang dihasilkan oleh PT. SARANA JAYA SERBAGUNA yang berfungsi untuk menahan panas yang ditimbulkan dari rem yang dapat mengakibatkan resiko ban meletus sebagai akibat dari beban yang berlebihan. Untuk bahan yang telah dicampur membutuhkan proses yang lebih lanjut yaitu dengan menggunakan peralatan dan mesin agar dapat menghasilkan produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Adapun peralatan dan mesin yang digunakan untuk memproduksi marshet adalah sebagai berikut :

A. Mesin Produksi Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 21

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mesin Giling Mesin Extruder Mesin Ketel Mesin Hidrolik 20 R Mesin Hidrolik 20 MZ Mesin Hidrolik 16 M Mesin Hidrolik 16 S Mesin Hidrolik 15 LA Mesin Flap 20 R

10. Mesin Flap 20 MZ 11. Mesin Flap 16 M 12. Mesin Flap 16 S 13. Mesin Flap 15 LA Mesin-mesin yang disebut diatas merupakan penjabaran dari mesinmesin yang ada didalam pembuatan marshet pada PT. SARANA JAYA SERBAGUNA. Dalam pembuatan marshet, mesin-mesin tersebut dirakit sedemikian rupa sehingga menghasilkan beberapa mesin yang digunakan selama proses produksi pembuatan marshet. Adapun mesin-mesin yang digunakan untuk membuat marshet adalah sebagai berikut :

No

NAMA MESIN

FUNGSI

JUMLAH 22

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA 1 2 Mesin Potong Mesin Giling Berfungsi untuk memotong karet alam dan karet sintetis. Berfungsi untuk menggiling b a h a n baku yang berupa karet alam dan karet sintetis serta bahan 1 2

tambahan, sehingga menghasilkan bahan setengah jadi berupa karet 3 Mesin Cuk Extruder lembaran. Berfungsi untuk mengolah karet 3

lembaran yang sudah dipotongpotong memanjang profil. menjadi bentuk

4

Mesin Pres Hidrolik

Berfungsi untuk mengepres atau mencetak yang telah profil yang s u d a h 10

ditimbang sesuai dengan ukuran ditentukan, sehingga menjadi marshet. Tabel 3.1 Alat-a1at Produksi Keterangan : 1 . Mes i n P em o t o n g Mesin ini digunakan untuk memotong bahan baku karet karet untuk yan g alat alam maupun karet Un tuk khusus, sintetis. dipotong memoton g karena bahan Karet yang akan dengan t ers ebut karet membuat dibutuhkan . pemotong marshet, sesuai karet baku

tersebut tidak mudah dipotong dengan menggunakan alat pemotong biasa. Oleh sebab itu pada PT. SARANA JAYA SERBAGUNA dipergunakan mesin khusus untuk memotong karet.

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

23

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 3.1 Mesin Pemotong

2. Mesin Giling Mesin ini digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan compound setengah jadi. Dalam proses compound setengah jadi ini, mesin penggiling bekerja dengan arah berputar yaitu dengan arah yang saling berlawanan. Arah berlawanan terjadi pada dua silinder besar yang hampir berhimpitan atau keadaan ini biasa disebut dengan mengerol, dimana dalam proses mengerol diperlukan air sebagai pendingin. Air yang dibutuh kan pada proses mengerol mengalir terus untuk menhindari panas dari mesin yang dapat mengakibatkan kerusakan pada compound. Pada bagian bawah dari mesin penggiling disediakan penampungan, sehingga bahan-bahan yang jatuh tidak rusak dan dapat dipakai kembali.

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

24

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 3.2 Mesin Giling

3 Mesin Cuk Extruder Mesin ini digunakan untuk mengubah compound setengah jadi menjadi bentuk-bentuk batangan. Setelah berbentuk batangan yang disebut dengan profil, maka profil-profil tersebut ditimbang sesuai dengan ukuran ketentuan yang telah ditetapkan. Profil yang sudah ditimbang kemudian dipotong-potong sesuai dengan berat yang telah ditimbang, sehingga profil dapat dipasang tepat pads mesin pres hidrolik. Adapun cara kerja dari mesin ini adalah compound setengah jadi yang berupa lembaran dimasukkan kedalam sebuah lubang yang menghadap keatas, kemudian compound tersebut akan masuk sehingga terjadi proses extruder. Setelah diproses secara kontinyu maka lembaran yang dimasukkan tadi akan keluar dalam bentuk profil dan kemudian akan turun pada sebuah konveyor seperti tangga, dimaksudkan agar hasil yang diperoleh tidak rusak.

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

25

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 3.3 Mesin Cuk Extruder

4. Mesin Pres Hidrolik Mesin ini bekerja dengan jalan mengepres compound, dimana compound diletakkan pada tempat yang posisinya benarbenar pas dan disertai dengan panas yang sesuai ukuran. Maksud dari penggunaan panas yang sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan adalah agar apabila pada waktu yang telah ditentukan, mesin pres dapat dibuka secara otomatis sehingga compound akan menghasilkan marshet yang sesuai dengan bentuk dari mesin pres tersebut.

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

26

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 3.4 Mesin Press

B. Peralatan Produksi Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan sarana produksi yang mampu memberikan, mendorong dan meningkatkan proses pencapaian produktifitas kerja yang efektif, efisien dan berkualitas. PT. SARANA JAYA SERBAGUNA berusaha untuk menyediakan sarana yang dibutuhkan dan dianggap penting didalam kelancaran proses pembuatan marshet. Adapun peralatan atau sarana yang dibutuhkan untuk membuat marshet adalah sebagai berikut : 1. Kaos Tangan Digunakan untuk melindungi tangan dari iritasi terhadap bahan-bahan kimia serta dapat melindungi tangan dari panas. Selain itu juga untuk melindungi tangan dari benda tajam atau benda-benda yang dapat mengakibatkan cedera pada tangan. 2. Masker Digunakan untuk melindungi pernafasan sebagai akibat dari debu atau Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 27

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA benda-benda berbahaya yang beterbangan. 3. Seng Bergelombang Digunakan untuk membantu atau mempercepat proses pendinginan dan pengamanan pada compound, dengan tujuan agar compound tidak rusak. Selain itu juga untuk membantu memperlancar proses pengepresan dan ekstruding. 4. Timbangan atau Takaran Digunakan untuk membantu menimbang compound agar sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, untuk kemudian akan dimasukkan ke dalam mesin pres. Maksud dari penimbangan tersebut 5. Gunting Digunakan untuk merapikan sisa-sisa bahan dari marshet yang telah dihasilkan atau untuk memotong bagian yang tidak dipergunakan dalam produk jadi marshet. Selain itu juga digunakan untuk memotong compound setengah jadi, dengan tujuan agar proses ekstruder dapat berjalan lancar. 6. Pengeruk Digunakan untuk mengambil bahan-bahan yang jatuh pada saat dilakukan proses penggilingan. 7. Cutter Digunakan untuk merobek miring compound setengah jadi yang akan dihasilkan selama proses penggilingan. Tujuan dari perobekan miring ini adalah untuk kemudian sobekan tersebut ditumpukkan pada compound yang lainnya agar compound setengah jadi tersebut dapat tercampur secara rata. 8. Gledekan Digunakan untuk membantu membawa barang-barang yaitu bahan baku dari gudang penyimpanan bahan baku ke tempat pemrosesan bahan baku dan untuk memindahkan bahan dari Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 28 adalah agar marshet yan g dihasilkan ti dak mengalami kelebih an atau kekurangan bahan.

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA mesin satu ke mesin lainnya untuk dilakukan prcses yang berikutnya. Selain itu juga dipergunakan untuk membawa marshetmarshet yang telah jadi dari tempat pengepresan ke gudang penyimpanan. 9. Tenaga Diesel Merupakan tenaga cadangan yang dibutuhkan apabila terjadi keadaan darurat yaitu padamnya arus listrik PLN. Karena seluruh proses kegiatan pembuatan marshet menggunakan mesin-mesin yang dijalankan oleh tenaga listrik. 9. Tenaga Listrik Merupakan sumber tenaga untuk penerangan dan untuk menjalankan mesin-mesin produksi. 10. Air Sebagai sarana untuk mengisi radiator mesin-mesin produksi agar berumur panjang, selain itu juga digunakan untuk minum, mandi dan cuci tangan. 3.5. Uraian Proses Produksi Sesuai dengan batasan penelitian dan pengamatan yang dilakukan pada PT. SARANA JAYA SERBAGUNA Malang, maka proses produksi dalam hal ini difokuskan pada proses pembuatan marshet dengan berbagai ukuran serta sesuai dengan kegunaannya yaitu untuk melindungi ban dalam dari tekanan, panas dan gesekan yang berlebihan. Proses pembuatan marshet ini merupakan alur perjalanan bahan dari gudang bahan baku yang terdiri dan bahan karet, bahan tepung, bahan kimia d a n b a h a n lainnya yang dicampur dengan menggunakan komposisi tertentu, yang kemudian menuju ke mesin produksi untuk selanjutnya diolah dan diproses sampai tahap akhir yaitu menjadi produk jadi. PT. SARANA JAYA SERBAGUNA memproduksi marshet dalam dua macam ukuran yaitu : 1. Ukuran besar 2. Ukuran kecil 20 R (2,35 kg) 16 R (1,4 kg)

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

29

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA Meskipun terdapat 2 (dua) ukuran, tetapi cara pemrosesan kedua ukuran tersebut sama. Adapun proses pembuatan marshet dilakukan dalam 5 (lima) tahapan proses yand terdiri dari : I. Tahap Pertama : Proses Pembuatan Compound Setengah Jadi Untuk membuat compound setengah jadi dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut : a. Bahan karet terdiri dari : Karet RSS I Karet RSS II Karet RSS III Karet kompo II Karet kompo III Karet cutting b. Bahan tepung terdiri dari : Tensil Caoline Calsium 800 Calsium 1200 c. Bahan kimia A terdiri dari : Zine Oxide Redseal Stearic Acid D.E.G. Arpus Malam R.P.O. Flowaid N.K Titanium Flektol pastiles Pewarna

Kesemua bahan-bahan yang disebut diatas adalah bahanTeknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 30

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA bahan yang dibutuhkan untuk membuat compound setengah jadi. Adapun cara pemrosesannya adalah sebagai berikut : Pertama- tama bahan baku karet dipotong dengan menggunakan mesin potong sesuai dengan jenis, ukuran dan komposisi yang akan dibuat dan kemudian ditimbang sesuai berat yang telah ditentukan. Sesudah ditimbang sesuai dengan berat dan komposisiya maka kemudian dilanjutkan pada p r o s es

penggilingan. Pada proses penggilingan ini ditambahkan atau dicampurkan dengan bahan penunjang yaitu bahan kimia A yang digiling secara bersamaan dan berulang-ulang selama. Dilakukan penggilingan secara berulang-ulang dengan tujuan agar campuran tersebut menjadi lembek dan halus, yang kemudian dilanjutkan dengan penambahan tepung dan minyak supaya karet tidak lengket pada saat digiling. Pada proses penggilingan ini membutuhkan waktu kurang lebih 18 menit sampai terbentuk menjadi gulungan compound setengah jadi. 2. Tahap Kedua : Proses Pembuatan Menjadi Compound jadi

Compound setengah jadi yang sudah selesai dikumpulkan yang selanjutnya akan diproses kembali menjadi compound jadi dengan menambahkan bahan-bahan sebagai berikut : a. Bahan baku terdiri dari : v Compound setengah jadi v Tepung Caolin b. Bahan Kimia B terdiri dari : v Santocour Cz v Santocour Mour v Monothiurad v Sulphur Untuk menghasilkan compound jadi maka harus diproses kembali. Adapun cara pemrosesannya adalah sebagai berikut : Compound setengah jadi yang telah dihasilkan pada proses tahap pertama dilakukan penggilingan kembali dengan menambahkan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 31

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA bahan penunjang yaitu bahan kimia B. Tujuan dari penambahan bahan kimia B adalah untuk mendapatkan compound yang sesuai dengan kemampuan dan kegunaan. Agar bahan tersebut tidak lengket pada saat diolah maka perlu ditaburi atau ditambahkan tepung caolin dengan digiling secara terus-menerus sampai terbentuk compound jadi yang berbentuk 10 menit. 3. Tahap Ketiga : Proses Pembuatan Menjadi Batangan Compound Jadi (Profil) Compound jadi yang sudah didinginkan kemudian dikirim ke mesin cuk extruder tetapi sebelum diolah menjadi batangan compound, compound jadi yang berbentuk lembaran tersebut dibiarkan terlebih dahulu kurang lebih 1 (satu) hari. Setelah dibiarkan selama kurang lebih 1 (satu) hari, compound yang berbentuk lembaran dipotong-potong memanjang dengan ukuran sesuai dengan lubang pada mesin cuk extruder. Kemudian compound yang telah dipotong-potong tersebut dimasukkan kedalam mesin cuk extruder untuk diproses. Hasil yang keluar dari mesin cuk extruder adalah compound jadi yang berbentuk batangan atau yang biasa disebut dengan profil dengan bentuk bulat panjang. Batangan-batangan compound tadi dipotong-potong dan kemudian ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan beratukuran marshet yang telah ditentukan. Selanjutnya batangan-batangan compound tersebut diletakkan di atas seng bergelombang dengan tujuan untuk dapat membantu atau mempercepat proses pendinginan serta sebagai pengaman, agar compound tidak rusak. Selain itu juga untuk mempercepat proses pengepresan. 4. Tahap Keempat : Proses Pengepresan Compound Batangan-batan gan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya compound yan g telah din gin lembaran tipis dan panjang. Dalam proses pembuatan compound jadi ini dibutuhkan waktu kurang lebih selama

32

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA dimasukkan ke dalam mesin pres. Adapun cara pengepresan compound adalah sebagai berikut : Batang compound dililitkan pada cetakan pres, dimana cetakan pres terlebih dahulu dioleskan minyak pelicin yang disebut dengan silicon, diberi silicon agar karet tidak lengket pada cetakan. Selanjutnya mesin ini bekerja dengan jalan mengepres compound, yang mana compound diletakkan pada tempat yang posisinya benarbenar pas dan diberi panas sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Apabila sudah mencapai waktu yang telah ditentukan maka mesin pres dapat membuka sendiri secara otomatis, sehingga akan menghasilkan marshet yang berbentuk sesuai dengan cetakan pada mesin pres. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengepresan ini adalah kurang lebih selama 5 menit, dan selanjutnya marshet akan dikeluarkan dari mesin pres yang kemudian didinginkan. Sisa-sisa karet yang melekat pada marshet dibuang dengan menggunakan gunting, selain itu juga dibuat lubang kecil untuk saluran udara dari ban dalarn. Kemudian marshet yang sudah jadi dikumpulkan berdasarkan jenis dan ukurannya. 5. Tahap Kelima : Proses Pengepakan Marshet

Marshet yang sudah dikumpulkan berdasarkan jenis dan ukurannya dipindahkan ke gudang penyimpanan untuk disimpan yang akan dilanjutkan dengan proses pengepakan. Pemindahan marshet ke gudang penyimpanan dilakukan keesokan harinya pada waktu pagi hari. Marshet yang sudah dibawa ke gudang kemudian dipak dalarn karung yang masing-masing berisi : Marshet ukuran besar : berisi 20 buah marshet

Marshet ukuran kecil :

berisi 30 buah marshet

Marshet yang sudah dipak kemudian disimpan menurut jenis dan ukurannya, untuk pesanan juga dipisahkan secara tersendiri. Setelah selesai dipak maka siap untuk dikirimkan ke distributor. Berikut ini adalah bagan arus produksi : Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 33

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 3.5 Bagan Arus Produksi

3.6. Produk Marshet dan Ukurannya PT. SARANA JAYA SERBAGUNA Menghasilkan atau memproduksi produk berupa marshet, yang mana marshet tersebut terdiri dari 2 (dua) macam jenis yaitu : 1. Marshet warna coklat dengan ukuran sebagai berikut : Ukuran 20 R Ukuran 20 MZ Ukuran 16 M Ukuran 16 S Ukuran 15 LA 2. Marshet warna coklat dengan ukuran sebagai berikut : Ukuran 20 R Ukuran 20 MZ Ukuran 16 M Ukuran 16 S Ukuran 15 LA 34

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

A. Simbol-simbol Standar Pembuatan Peta Kerja OPERASI Kegiatan operasi terjadi apabila suatu obyek atau material akan mengalami perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi dalam suatu proses produksi. INSPEKSI Kegiatan inspeksi atau pemeriksaan terjadi apabila kuantitas dengan suatu dan obyek apakah diperiksa, sudah baik pemeriksaan pada segi kualitas maupun sesuai karakteristik performance

yang distandarkan. Adapun contoh yang termasuk dalam kegiatan inspeksi adalah : 1. Meneliti dimensi dari bendakerja 2. Menghitung jumlah benda kerja y a n g d i t e r i m a d a r i h a s i l pembelian. TRANSPORTASI Kegiatan transportasi terjadi apabila b e n d a k e r j a , p ek e r j a a t a u p u n peralatan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan kegiatan dari bagian suatu o p e r a s i . A d a p u n c o n t o h y a n g termasuk dalam kegiatan transportasi adalah : 1. Bergerak atau membawa obyek dari satu lokasi ke lokasi kerja yang lain 2. Memindahkan material dengan menggunakan konveyor, truk. 3. Memindahkan material menuju ke mesin, konveyor dan lain sebagainya. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

35

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

DELAY Kegiatan menunggu terjadi apabila material, benda kerja, pekerja atau perlengkapan kerja berada dalam kondisi berhenti yaitu tidak melakukan kegiatan apapun selain menunggu. Adapun contoh yang termasuk dalam kegiatan menunggu adalah : 1. Material diletakkan 2. Material atau di benda kerja menunggu sewaktu kerusakan container, diproses

untuk dipindahkan ke stasiun berikutnya menunggu machine time karena adanya teknis pada mesin. AKTIVITAS GANDA Kondisi-kondisi dimana dua elemen kerja harus dilaksanakan secara bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan, yaitu pada stasiun kerja yang sama. Untuk itu penggambaran simbol yang digunakan adalah dengan meletakkan simbol kerja yang satu diatas simbol kerja yang lain. PENYIMPANAN Kegi atan penyimpanan terj adi apabila

benda disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut diambil kembali, maka tertentu. Adapun contoh yang termasuk dalam kegiatan penyimpanan adalah sebagai berikut : 1. Bahan baku yang disimpan di dalam Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 36 biasanya memerlukan prosedur

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA gudang. 2 . D o k u m e n a t a u a r s i p y a n g disimpan dalam lemari khusus. B.Peta Proses Operasi Peta adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja dari awal yaitu raw material atau bahan baku sampai menjadi produk jadi yaitu finishing good product. Peta proses operasi adalah suatu peta yang menggambarkan urutan operasi dan pemeriksaan mulai dari awal sampai menjadi produk jadi dengan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen operasi secara detail dan memuat informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut seperti : waktu, produk yang dihasilkan, material yang digunakan, tempat dan alat atau mesin yang dipergunakan. Adapun manfaat dari peta proses operasi adalah : Mengetahui kebutuhan akan bahan baku Mengetahui kebutuhan jenis proses atau mesin yang diperlukan Memperhitungkan kebutuhan akan bahan baku Memperhitungkan efisiensi pada tahap operasi kerja atau pemeriksaan Menghitung waktu produksi Menentukan pola tata letak fasilitas kerja dan aliran pemindahan Aternatif perbaikan prosedur dan cara kerja yang dipakai

material

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

37

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA PETA PROSES OPERASI RINGKASAN KEGIATAN Operasi Operasi & Pemeriksaan Transportasi Penyimpanan TOTAL TOTAL 13 4 14 1 32 Bahan Baku karet Ditambahkan bahan kimia A Diberi tepung Pekerjaan No. Peta Tanggal : Pemrosesan marshet :1 : 1 Desember 2009

Dipetakan oleh : Andika Wijaya S.

Dipotong-potong Ditimbang Digiling Pendinginan & inspeksi

Ditambahkan bahan kimia B Digiling Pendinginan & inspeksi Dipotong-potong Ekstruding Ditimbang Pendinginan & inspeksi

A A

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

38

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Proses Pengepresan Proses Pengepresan Pemotongan sisa karet Melubangi bagian tengah Inspeksi Penyimpanan

Gambar 3.6 Peta Proses Operasi C. Peta Aliran Proses Peta aliran proses adalah diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari proses operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, aktivitas ganda, dan penyimpanan yang terjadi selama suatu proses berlangsung. Di dalam peta aliran proses ini memuat informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.

PETA ALIRAN PROSES KEGIATAN

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

39

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANAKEGIATAN Operasi Pemeriksaan Operasi & pemeriksaan Transportasi Menunggu Menyimpan TOTAL NO. JUMLAH 11 1 3 5 1 1 22 URAIAN WAKTU 91 5 1860 20 120 2096

Pekerjaan No. Peta Dipetakan Oleh Tanggal dipetakan

: Pemrosesan Marshet : 1 : Andika Wjaya S. (0510633005) : 1 Desember 2009 JARAK (m) 30 WAKTU ( menit ) 5 4 2 24 3 20 1440 18 27 120 4 2 18 2 300 28 3 6 2 2 120 5 15 5

LAMBANG

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.

Bahan baku dari bahan tambahan diambil dari gudang Bahan baku karet dipotong-potong Bahan baku karet dan bahan tambahan dibawa ke mesin penggilingan. Karet giling dan ditambahkan bahan pembantu kimia A Didinginkan dan dilakukan pemeriksaan Karet digiling kembali dan ditambahkan bahan pembantu kimia B Karet digiling kembali dan ditambahkan bahan pembantu kimia B Didinginkan dan dilakukan pemeriksaan Karet lembaran dibawa ke mesin Cuk Ekstruder Karet lembaran dipotong-potong Proses Ekstruding Profil ditimbang Didinginkan dan dilakukan pemeriksaan Profil dibawa ke mesin Press Proses pengepresan profil menjadi marshet Pemotongan sisa-sisa karet Melubangi bagian tengah marshet Didinginkan Inspeksi Pengepakan Dibawa ke gudang Disimpan

50

BAB IV SISTEM KELISTRIKAN DI PT. NAYABANA

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

40

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA 4.1. Pemeliharaan Kelistrikan listrik merupakan salah satu aspek terpenting dari suatu industri. Tidak luput dari keadaan ini adalah industri mesin dimana mesin-mesin perkakas yang digunakan sebagai alat produksi dan dimana pemeliharaan mesin perkakas memerlukan tenaga listrik sebagai sumber tenaga. Secara garis besar Sistem kelistrikan di PT. NAYABANA terlihat pada gambar 4.1 : Sistem Kelistrikan dibagi menjadi 4 bagian : a. b. c. d. Kelistrikan Gedung A Kelistrikan Gedung B Kelistrikan Gedung C Kelistrikan Gedung D

Gambar 4.1 Diagram garis Sumber-beban sistem kelistrikan di PT. NAYABANA

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

41

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

42

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 4.3a Gardu listrik

Gambar 4.3b Gardu listrik

Kelistrikan Gedung A Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

43

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA Pada Gedung A , sistem kelistrikan dibagi menjadi dua yaitu : Kelistrikan Gedung A-Produksi Pada Bagian ini terdapat panel utama/induk yang terhubung dengan panel sekunder. Pada tiap panel tedapat fuse atau sekring untuk masing-masing mesin. Spesifikasi data panel press

.

Gambar 4.4 Kotak panel press

MCCBMerlin Gerlin / MG Model Kapasitas MCB Press LM Merlin Gerlin Model Kapasitas MCB Press LB Merlin Gerlin Model Kapasitas MCB Press LC Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas MCB Press NA Merlin Gerlin /MG Model Kapasitas MCB Press NB Merlin Gerlin / MG : C 101 N : 80 ampere : NC 45 a : C 25 ampere : NC 45 a : C 16 ampere : NC 45 a : C 32 ampere : NC 45 a : C 40 ampere

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

44

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANAModel Kapasitas MCB Press NC Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas MCB Press ND Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas MCB Press NE Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas MCB Press NF Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas MCB Press NG Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas MCB Press NH Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas Rusak Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas : NC 45 a : C 16 ampere : NC 45 a : C 16 ampere : NC 45 a : C16 ampere : NC 45 a : C 16 ampere : NC 45 a : C 16 ampere : NC 45 a : C 16 ampere : NC 45 a : C 20 ampere : NC 45 a : C 16 ampere

Gambar 4.5 Penampakan dalam kotak panel press

Spesifikasi data panel Extrusion Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 45

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 4.6 Kotak panel ekstrusion

MCCBMerlin Gerlin / MG Model Kapasitas MCB Extruder 01 Fuji Auto Breaker ( Fuji Electric ) Model Kapasitas MCB Extruder 02 Merlin Gerlin Model Kapasitas MCB Extruder 03 Merlin Gerlin / MG ( 3 phase ) Model Kapasitas MCB Extruder 04 Merlin Gerlin /MG ( 3 phase ) Model Kapasitas MCB Extruder 05 Merlin Gerlin / MG ( 3 phase ) Model Kapasitas MCB Extruder 06 Merlin Gerlin / MG ( 3 phase ) Model Kapasitas Extruder 07 Easy pack Model Kapasitas MCCB : C 161 N : 160 ampere : EA 103 B : 100 ampere : C 101 N : 63 ampere : NC 45 N : C 32 ampere : NC 45 a : C 40 ampere : NC 45 a : C 40 ampere : NC 45 a : C 32 ampere : EZC 100 B : 50 ampere

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

46

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANAMerlin Gerlin / MG Model Kapasitas

: NC 45 a : C 32 ampere

Gambar 4.7 Penampakan dalam kotak panel ekstrusion

.

Kelistrikan Gedung A-Ruang Administrasi Pada kelistrikan gedung administrasi hanya digunakan untuk menyuplai beberapa peralatan kantor seperti komputer, lampu dan televisi

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

47

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANAJenis Mesin Merk Day a (HP ) Arus (A) 20. 3 19. 4 12. 1 12. 1 19. 4 12. 1 12. 1 12. 1 20. 9 12. 1 12. 1 11. 7 11. 3 11. 1 11. 1 11. 2 11. 1 11. 1 11. 1 12. 1 11. 1 11. 1 12. 7 Spesifikasi n (rp m) 144 0 144 5 144 0 145 0 145 0 145 0 145 0 145 0 145 0 145 0 144 0 Tegangan cos Hubung an lilitan 0.8 0.8 0.8 3 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 3 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y -Y

Mesin Hidrolik 1 Mesin Hidrolik 2 Mesin Hidrolik 3 Mesin Hidrolik 4 Mesin Hidrolik 5 Mesin Hidrolik 6 Mesin Hidrolik 7 Mesin Hidrolik 8 Mesin Hidrolik 9 Mesin Hidrolik 10 Mesin Hidrolik 11 Mesin Hidrolik 12 Mesin Extruder 1 Mesin Extruder 2 Mesin Extruder 3 Mesin Extruder 4 Mesin Ketel

(V) 22 38 YAOTA 7.5 0 0 22 38 YAOTA 7.5 0 0 Elektri 22 38 m 7.5 0 0 22 38 TECO 7.5 0 0 22 38 China 7.5 0 0 22 38 TECO 7.5 0 0 Elektri 22 38 m 7.5 0 0 22 38 TECO 7.5 0 0 22 38 TECO 7.5 0 0 22 38 TECO 7.5 0 0 22 38 XDO 7.5 0 0 Tatung 22 38 Co. 7.5 22 960 0 - 0 22 38 5 14 960 0 0 22 38 5 14 960 0 0 22 38 5 14 960 0 0 22 38 5 14 960 0 0 144 22 38 5 16 0 0 0 Tabel 4.1 Mesin-mesin Listrik Pada gedung A

Menentukan sekering yang digunakan di sistem kelistrikan Gedung A Dalam menentukan jenis sekering, hal utama harus menentukan besarnya kemampuan arus nominal suatu jalur listrik yang akan dipasang sebuah sekering

Day a

Tegangan Fasa

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

48

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA220 VAliranMenggunakan Pengaman lebur Pengaman lebur Diameter Pipa

380 VDiameter Pipa

Menggunakan Aliran

Penampang hantaran

Pk 0.5 0.7 5 1 1.5 2 2.5 3 4 5 6 7.5 10 12 15 20 25 30 40

A 1.7 2.5 3.2 4.6 6 7.3 8.5 11. 6 13. 6 16. 5 19 26. 5 31. 8 39 52 63 76

A 6 6 10 15 15 15 15 15 20 20 25 35

mm2 1.5 1.5 1.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 4 4 6 10

inc hi 5/8 5/8 5/8 3/4 3/4 3/4 3/4 3/4 3/4 3/4 1 1

Penampang hantaran

A 0.9 1.3 1.8 2.7 3.5 4.2 5 6.7 8 9.6 11.6 15.3 18,4 23 30 37 44 56.5 70 79.1 99 125. 3

A 4 4 4 6 10 10 10 15 15 15 15 20 25 25 35 60 60 60 80 100 125 160

mm2 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 2.5 2.5 2.5 2.5 4 6 6 10 16 16 16 25 35 50 70

inc hi 5/8 5/8 5/8 5/8 5/8 5/8 5/8 3/4 3/4 3/4 3/4 3/4 1 1 1 5/4 5/4 5/4 3/2 3/2 2 2

98 12 50 0 14 60 7 18 75 3 22 95 8 28 120 6 Tabel 4.2 Kebutuhan

35 10 1 60 16 5/4 60 16 5/4 80 25 3/2 80 25 3/2 10 0 35 3/2 12 5 50 2 16 0 70 2 20 0 95 2 26 0 120 5/2 30 0 150 5/2 hantaran, pengaman

215 240 120 5/2 lebur dan pipa untuk penyambungan

motor listrik

Untuk menetukan sebuah sekering atau pengaman yg akan dipakai dalam Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

49

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA suatu mesin, terlebih dahulu melihat jenis kabel dan besarnya daya pada mesin tersebut,setelah diketahui bagaimana kedua hal ersebut, maka dipilih kemampuan arus yang sesuai dg tabel diatas

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

50

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

51

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Kelistrikan Gedung B Pada Kelistrikan Gedung B dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : a. Kelistrikan Ruang Bahan dan Giling Pada bagian ini jaringn digunakan untuk menyuplai beberapa mesin berdaya besar dan Kelistrikan penerangan. Pada bagian ini disuplai dua kabel utama yg masing-masing berkapasitas hantar daya 1 Pk. Pada Mesin-mesin besar memiliki Kelistrikan terpisah dengan Kelistrikan penerangan. b. Kelistrikan Ruang Administrasi Bagian Bahan dan Giling Pada ruangan administrasi memiliki satu fasa Kelistrikan dan jadi satu dengan Kelistrikan yang terdapat pada ruangan laboratorium. Pada ruangan administrasi listrik menyuplai beberpa alata perkantoran dan lampu penerangan. c. Kelistrikan Laboratorium Pada ruangan laboratorium Kelistrikan menyuplai daya untuk beberapa alat perkantoran, lampu serta rheometer (alat untuk mengetes compound) serta Air conditioningMer k Day a (kW ) Mesin Giling 1 45 Aru s (A) 72 n (rp m) 980

Jenis Mesin

Spesifikasi Tegang an (V) 38 0

cos

Hubunga n lilitan

0.8

-Y

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

52

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA38 0 38 0 38 0 38 0 38 0

Mesin Giling 2 Mesin Giling 3 Mesin Giling 4-non aktif

45 45

72 72

980 980

0.8 0.8 0.8 0.8 0.8

-Y -Y -Y -Y -Y

45 72 980 0.73 144 Mesin Potong 1 PK 6 6 0 1.47 145 Mesin Potong 2 PK 2 6 0 Tabel 4.3 Mesin-mesin (Beban) Listrik Pada gedung B

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

53

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 4.11 Kelistrikan Gedung B-Administrasi

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

54

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 4.12 Kelistrikan Gedung B-Laboratorium

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

55

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Kelistrikan Gedung C Pada jarinan Gedung C dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : a. Kelistrikan Ruang Giling Pada bagian ini jaringn digunakan untuk menyuplai beberapa mesin berdaya besar dan Kelistrikan penerangan. Pada bagian ini disuplai dua kabel utama yg masing-masing berkapasitas hantar daya 1 Pk. Pada Mesin-mesin besar memiliki Kelistrikan terpisah dengan Kelistrikan penerangan. b. Bengkel Pada bagian bengkel, terdapat mesin-mesin tiga fasa dan satu fasa berkapasitas cukup besar seperti 2 mesin bubut, mesin las, dan lain-lain serta beberapa lampu neon sebagai penerangan untuk pekerja. c. Ruangan Genset/ Pembangkit Tenaga Diesel Didalam ruangan ini terdapat panel distribusi yang terdiri dari breaker induk,breaker distribusi (untuk seluruh bagian), dan juga panel extruder. Mesin diesel dalam ruangan ini digunakan untuk mengkopel putaran generator listrik yang dapat menghasilkan listrik untuk menyuplai seluruh kebutuhan pabrik pada saat sumber listrik dari PLN padam. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya 56

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA Spesifikasi data panel distribusi

Gambar 4.13 Kotak Panel Distribusi MCCB Merlin Gerlin / MG ( compact ) Model : NB 400 H Kapasitas : 300 ampere

Arus listrik

: 380 / 415 volt

Gambar 4.14 Breaker/MCCB Panel Distribusi

DistribusiMCCB Panel Press Merlin Gerlin / MG ( compact ) Model Kapasitas MCCB Boiler Merlin Gerlin / MG Model Kapasitas : C 101 N : 80 ampere : C 101 N : 40 ampere

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

57

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

Gambar 4.15 Breaker/MCCB Panel Distribusi

MCCB Panel Extruder Merlin Gerlin /MG ( compact ) Model Kapasitas

: C 161 N : 160 ampere

Gambar 4.16 MCCB Panel Extruder MCB Press A Merlin Gerlin / MG ( 3 phase ) Model : NC 45 a Kapasitas : C 16 ampere MCB 01-Penerangan kantor produksi, Pompa air panas / buangan steam trap Merlin Gerlin / MG ( single phase ) Model : C 45 Kapasitas : 20 ampere MCB 02-Penerangan Gedung E ( gudang marset / gedung baru ) Merlin Gerlin / MG ( single phase ) Model : C 45 Kapasitas : 20 ampere MCB 03-cadangan Merlin Gerlin / MG ( single phase )

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

58

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANAModel Kapasitas MCB 04-cadangan Merlin Gerlin / MG ( 3 phase ) Model Kapasitas : C 45 : 20 ampere : NC 45 a : C 20 ampere

Gambar 4.17 MCB Press A, MCB 01,MCB 02,MCB 03 dan MCB 04Mer k Spesifika si Daya (kW) Giling Mesin Giling 5 Mesin Extuder 5 Bengkel Mesin Bor Mesin Bubut 5Pk Mesin Bubut 3Pk Mesin las Mesin Gerinda 0.1 3680 2208 18 100 2 10 6 34 4 22 0 38 0 38 0 38 0 22 -Y -Y -Y -Y -Y 37 5 72 14 980 960 38 0 38 0 0.8 0.8 -Y -Y Aru s (A) n (rp m) Teganga n (V) cos Hubunga n lilitan

Jenis Mesin

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

59

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA0 Tabel 4.4 Beban Listrik Pada gedung C (Giling dan Bengkel)

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

60

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan, maka kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari praktek kerja lapangan ini adalah sebagai berikut : 1 PT. NAYABANA merupakan pelanggan PLN APJ malang yang menggunakan spesifikasi tegangan menegah 20kV dengan transformer step down 20kV/380 V digunakan untuk memenuhi kebutuhan listriknya. 2 Konfigurasi sistem kelisrikan dari PT. NAYABANA menggunakan sistem radial. Sistem ini sangat baik dalam pelayanannya terhadap beban yang memiliki kontinuitas yang tinggi, sebab apabila PLN mengalami gangguan, maka suplai daya tetap dilayani oleh genset. 3 Beban-beban listrik yagn terdapat di PT. NAYABANA kebanyakan adalah jenis motor listrik 3 fasa yang digunakan untuk proses industri. Selain itu juga terdapat beban lain, seperti beban penerangan dan beban alat-alat elektonik. 5.2. Saran Saran Pada akhir penyusunan laporan Praktek Kerja Nyata ini, penyusun memberikan saran-saran bagi perusahaan dengan harapan semoga saran-saran Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

61

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. NAYABANA tersebut dapat memberikan manfaat Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut : Untuk Tata meningkatkan letak pabrik produktifitas diusahakan kerja, sebaiknya diatur perusahaan dengan memberikan bonus bagi karyawan yang hasil kerjanya baik. sebaiknya mempertimbangkan gerak, jarak dan waktu agar dapat dihindari gerak yang tidak diperlukan dan jarak yang terlalu jauh serta adanya penghematan waktu, sehingga produktifitas yang dicapai tinggi. Mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Sistem Kelistrikan memiliki kontinuitas yang tinggi akan tetapi kurang memiliki proteksi yang lemah. Diharapkan dapat memperhatikan sistem proteksi kelistrikan sehingga memiliki keamanan terhadap alat dan pekerja yang tinggi. Pada saat listrik dari PLN padam, Generator listrik akan dinyalakan untuk menyuplai semua beban. Akan tetapi tegangan yang dihasilkan oleh generator tidak stabil sehingga dapat membahayakan alat-alat listrik yang memiliki kapasitas daya yang relative kecil, seperti komputer atau sejenisnya sehingga nantinya dapat mengakibatkan efek jangka panjang yang kurang baik. Beberapa peralatan yang berkaitan proses produksi, sebaiknya dilengkapi pengaman lebur untuk melindungi peralatan tersebut dari gangguan listrik. Kurang adanya pemeliharaan berkala atau intensif untuk kelistrikan di pabrik, untuk menjaga kontinuitas dari kinerja Kelistrikan.

Teknik Elektro Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya

62