Pkm Kc 12 Untad Agung Pemantau Teluk Palu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gvg

Citation preview

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM:

    RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TINGKAT SEDIMENTASI

    TELUK PALU SECARA ON-TIME BERBASIS MIKROKONTROLER

    BIDANG KEGIATAN: PKM -KC

    Diusulkan oleh:

    Agung Danu Wijaya (G10110011) 2010 Satrio Amrullah (G10110001) 2010

    Kami Sahrudin (G10111013) 2011

    UNIVERSITAS TADULAKO PALU

    2012

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Rancang Bangun Alat Pemantau Tingkat Sedimentasi

    Teluk Palu Secara On- Time Berbasis Mikrokontroler

    2. Bidang Kegiatan : PKM-P PKM-K PKM-KC PKM-T PKM-M 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Agung Danu Wijaya b. NIM : G101 10 011 c. Jurusan : Fisika d. Universitas : Universitas Tadulako e. Alamat Rumah dan HP : Jl. Pendidikan, Palu / 085341224465 f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

    5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap & Gelar : Dr. M. Rusydi H, M.Si b. NIP : 19700917200031001 c. Alamat Rumah & HP : Perdos Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp. 11.692.000,- b. Sumber lain : Rp.

    6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

    Palu, 2 November 2012 Menyetujui, Pembantu Dekan III FMIPA Ketua Pelaksana (Moh. Dahlan Th Musa, S.Si.,M.Si) (Agung Danu Wijaya) NIP. 196901041998021001 NIM. G10110011 Pembantu Rektor III Universitas Tadulako Dosen Pendamping (Asmadi Weri, S.H., M.H ) (Dr. M. Rusydi H, M .Si) NIP.195808101986011003 NIDN.19700917200031001

    0013116306

  • iii

    DAFTAR ISI

    Isi Halaman

    HALAMAN JUDUL .. i

    HALAMAN PENGESAHAN ii

    DAFTAR ISI .. iii

    DAFTAR GAMBAR . iv

    DAFTAR TABEL.. v

    A. LATAR BELAKANG .. 1

    B. PERUMUSAN MASALAH. 2

    C. TUJUAN PROGRAM.. 2

    D. LUARAN YANG DIHARAPKAN .. 2

    1. Bagi Pemerintah Daerah . 2

    2. Bagi Para Peneliti... 2

    E. KEGUNAAN PROGRAM... 3

    F. TINJAUAN PUSTAKA... 3

    1. Sedimentasi. 3

    2. DAS 3

    3. SMS Gateway.. 4

    4. Mikrokontroler .... 5

    G. METODE PELAKSANAAN... 5

    1. Persiapan. 5

    2. Perancangan Sistem 5

    3. Pembuatan Perangkat Keras.... 7

    4. Pembuatan Perangkat Lunak... 8

    5. Pengujian Sistem. 9

    6. Pemasangan Alat. 9

    7. Pembuatan Laporan. 9

    8. Bagan Alur Penelitian.. 10

    H. JADWAL KEGIATAN . 10

    I. RANCANGAN BIAYA 11

  • iv

    J. DAFTAR PUSTAKA ... 13

    K. LAMPIRAN . 13

    1. Biodata Ketua Kelompok dan Anggota. 13

    2. Biodata Dosen Pendamping... 14

    3. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan. 15

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Hal

    1. Bagan Perencanaan Sistem.. 6

    2. Sensor SRF-02. 7

    3. Sensor Kecepatan Air.. 7

    4. Sensor SEN0051.. 8

    5. Rangkaian Minimum ATmega128.. 8

    6. Modem Fastrack.. 8

  • 1

    RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TINGKAT SEDIMENTASI

    TELUK PALU SECARA ON-TIME BERBASIS MIKROKONTROLER

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Teluk Palu (Anshar, 2011) memiliki potensi yang sangat baik untuk

    pengembangan kegiatan perikanan dan pembangunan di daerah Sulawesi Tengah.

    Wilayah pesisir pantai Teluk Palu terdiri atas 26 Desa/Kelurahan yang masuk

    dalam wilayah administratif Kab. Donggala dan Kota Palu dengan potensi SDA

    yang cukup besar. Teluk Palu mempunyai ekosistim pesisir yang sangat

    kompleks; ekosistim estuaria, mangrove, terumbu karang, dan padang lamun

    menjadikan teluk Palu kaya akan organisme perairan, hal ini dibarengi dengan

    makin meningkatnya populasi manusia yang tinggal dan mendiami wilayah

    pesisir sepanjang teluk Palu. Ekosistim kompleks yang dimiliki teluk Palu ini tidak

    berarti bebas dari ancaman. Pasalnya Teluk Palu sudah memperlihatkan dampak

    yang sangat serius akibat menerima beban material dan angkutan sedimentasi

    yang cukup besar dari sungai Palu yang terbawa banjir akibat adanya erosi,

    penambangan sirtu serta sampah rumah tangga.

    Data dari Badan Pusat Statistik Kota Palu menyebutkan Debit sedimentasi

    yang dibawah oleh sungai masuk ke teluk Palu berdasarkan penelitian yang

    melibatkan masyarakat setempat pada tahun 2004 sudah mencapai pada titik yang

    memprihatinkan yaitu mencapai 16.000 meter kubik perhari. Untuk sungai Palu

    sendiri, luas Deltanya sudah mencapai 7,4 Ha.

    Laju sedimen, limbah, dan sampah ini bukan hanya dapat membunuh

    ekosistim karang dan ekosisitim mangrove akan tetapi, dapat mengganggu

    kualitas air serta intensitas cahaya yang masuk yang dipergunakan biota laut

    lainnya untuk bereproduksi, dan jika hal ini terus terjadi akan sangat

    mempengaruhi populasi ikan diwilayah pesisir teluk Palu. (Anshar, 2011)

    Melihat masalah tersebut maka kami (Tim PKM-KC) menggagas sebuah

    ide kreatif, yaitu merancang dan membuat suatu alat pemantau tingkat sedimentasi

    teluk Palu yang mana alat tersebut dapat terus menerus mengirimkan data tingkat

    sedimentasi secara berkala tanpa perlu lagi bagi peneliti untuk turun kelapangan.

  • 2

    Data ini dapat langsung diakses melalui hanphone bagi mereka yang

    membutuhkan. Bagi pemerintah daerah data ini akan sangat dibutuhkan sebagai

    bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam

    peraturan daerah yang mengatur tentang pengelolaan pesisir dan laut teluk Palu

    demi kepentingan masyarakat pesisir teluk Palu dan penghidupan yang

    berkelanjutan. Data ini dapat pula digunakan bagi para peneliti AMDAL

    utamanya dalam kaitannya dengan masalah pembangunan, pertambangan,

    mitigasi bencana alam dan lingkungan hidup.

    B. PERUMUSAN MASALAH

    Dari latar belakang tersebut maka dicari suatu pemecahan masalah yaitu

    bagaimana mengukur tingkat sedimentasi teluk Palu secara kontinu dan dapat

    diakses melalui jarak jauh?

    C. TUJUAN PROGRAM

    Tujuan dilaksanakannya program ini adalah membuat alat yang mampu

    mengukur tingkat sedimentasi DAS Palu secara kontinu dan dapat diakses melalui

    jarak jauh.

    D. LUARAN YANG DI HAR APKAN

    Luaran yang diharapkan dari program ini adalah :

    1. Bagi Pemerintah Daerah

    Data yang diperoleh dari alat ini dapat digunakan sebagai bahan

    pertimbangan untuk membuat kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang

    pengelolaan pesisir dan laut teluk Palu demi kepentingan masyarakat

    pesisir teluk Palu dan penghidupan yang berkelanjutan.

    2. Bagi Para Peneliti

    Data yang diperoleh dari alat dapat langsung diakses setiap waktu apabila

    dibutuhkan

  • 3

    E. KEGUNAAN PROGRAM

    Beberapa manfaat yang dapat di peroleh dari program ini adalah :

    1. Memberikan kemudahan bagi pemerintah kota Palu dalam pemantauan

    penanganan pemulihan DAS Palu.

    2. Memberikan kemudahan bagi pemerintah kota Palu dalam pemantauan

    pendangkalan teluk Palu.

    3. Memberikan kemudahan bagi para peneliti AMDAL dalam memperoleh

    data sedimentasi DAS Palu.

    F. TINJAUAN PUSTAKA

    a. Sedimentasi

    Sedimen adalah pecahan-pecahan material umumnya terdiri atas uraian

    batu-batuan secara fisis dan secara kimia. Partikel seperti ini mempunyai ukuran

    dari yang besar (boulder) sampai yang sangat halus (koloid), dan beragam bentuk

    dari bulat, lonjong sampai persegi. Pada umumnya partikel yang bergerak dengan

    cara bergulung, meluncur dan meloncat disebut angkutan muatan dasar (bed-load

    transport), sedangkan partikel yang melayang disebut angkutan muatan layang

    (suspended load transport). Karena muatan dasar senantiasa bergerak, maka

    permukaan dasar sungai kadang-kadang naik (agradasi) tetapi kadang-kadang

    turun (degradasi) dan naik turunnya dasar sungai disebut alterasi dasar sungai

    (river bed alteration). muatan melayang tidak berpengaruh pada alterasi dasar

    sungai, tetapi dapat mengendap di dasar waduk atau muara sungai, yang

    menimbulkan pendangkalan-pendangkalan waduk atau muara sungai tersebut

    yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah. (Triyanti, 2006)

    b. DAS

    DAS (Daerah Aliran Sungai) adalah kawasan tangkapan hujan. lahan di

    mana semua air, dari hujan maupun salju, mengalir ke bawah menuju suatu

    penampung air seperti kali, sungai, danau, atau rawa-rawa. Berdasarkan peta

    Rupabumi Lembah Palu (Bakosurtanal, 2001) dapat diperkirakan bahwa terdapat

  • 4

    sekitar 48 sungai besar dan kecil yang mengalir ke dalam sungai Palu. Panjang

    profil DAS Palu sekitar 102 km dengan panjang profil Sungai Palu 42 km, Sungai

    Miu 39 km dan Sungai Gumbasa 46 km.

    Umumnya suatu DAS (Daerah Alitas Sungai) yang tidak dapat berfungsi

    stabil dalam menerima, menampung dan menyalurkan air, akan menimbulkan

    erosi dengan segala dampak negatifnya. Kondisi sungai Palu, khususnya pada

    segmen Kodya Palu, tampak semakin mengalami perubahan fungsi ekosistem,

    terutama terganggunya stabilitas ekosistem estuaria. Jika fungsi ekosistem ini

    tidak dapat dipertahankan maka dapat menimbulkan ancaman serius bagi

    kelangsungan kehidupan dalam perairan laut, khususnya di muara sungai dan

    teluk Palu. (Abdullah, 2002)

    c. SMS Gateway

    SMS Gateway ialah program aplikasi pengolahan dan penyebaran

    Informasi dengan menggunakan layanan SMS. SMS (Short Message Service)

    (Talukder, 2005) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada

    sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan

    dalam bentuk teks. SMS dapat dikirimkan ke perangkat stasiun seluler digital

    lainnya hanya dalam beberapa detik selama berada pada jangkauan pelayanan

    GSM. Dengan adanya feature seperti ini maka layanan SMS juga cocok untuk

    dikembangkan sebagai aplikasi-aplikasi seperti: pager, e-mail, dan notifikasi

    voice mail, serta layanan pesan banyak pemakai (multiple user).

    Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam suatu sistem

    adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal customer ke

    terminal yang lain. . Hal ini dapat dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam

    sistem SMS yang bernama Short Message Service Center (SMSC). Pada saat

    pesan SMS dikirim dari handphone (mobile orginated) pesan tersebut tidak

    langsung dikirim ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi terlebih

    dahulu ke SMSC, baru kemudian pesan tersebut dikirimkan ke handphone tujuan.

    (Wiharto, 2011)

  • 5

    d. Mikrokontroler

    Mikrokontroler merupakan otak dari alat ini . Komponen ini bertugas

    mengolah input kemudian memberikan output dengan tujuan untuk memerintah

    sistem lain diluar sistem mikrikontroler itu sendiri. Input yang masuk dijadikan

    referensi bagi mikrokontroler untuk dijadikan acuan output apa yang harus

    dikeluarkan ke system lain. ( Nalwan, 2003)

    Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan

    mikrokomputer, merupakan merupakan teknologi semikonduktor dengan

    kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang

    kecil serta dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat

    harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). ( Putra, 2004)

    G. METODE PELAKSANAAN

    Adapun metode pelaksanaannya yaitu sebagai berikut :

    1. Persiapan

    Persiapan proyek ini dimulai dengan mencari literature dari berbagai sumber

    untuk memperkuat ide dan mengecek lokasi penelitian. Lokasi penelitian

    diambil di muara sungai teluk Palu dimana muara sungai teluk Palu

    merupakan sumber utama masuknya sedimen ke teluk Palu.

    2. Perancanaan sistem

    Sistem dibagi menjadi enam bagian.

    1) Sensor, meliputi; sensor kecepatan air, ketinggian air dan kekeruhan air.

    Sensor ini diperlukan untuk mengukur laju sedimentasi dari sungai Palu

    yang masuk ke teluk Palu. Besarnya sedimentasi diperoleh dengan cara

    mengkalibrasi manual dari total sedimenasi zat terlarut dalam satu liter air

    dengan membadingkannya dengan tingkat kekeruhan airnya. Dengan

    mengetahui jumlah debit yang masuk (melalui sensor kecepatan dan

    ketinggian air) maka laju sedimentasi dapat diperoleh.

    2) Mikrokontroler, yaitu unit yang memproses seluruh data yang diperoleh

    dari sensor (1) kemudian mengirimnya berupa SMS melalui HP1.

  • 6

    HP 2

    GSM

    3) HP1 (Handphone 1) merupakan terminal pengirim SMS yang tersambung

    dalam satu modul bersama sensor dan mikrokontroler.

    4) GSM (Global System for Mobile Communication) merupakan fitur yang

    memungkinkan perangkat Stasius Seluler Digital (HandPhone) untuk

    dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai

    160 karakter.

    5) HP2 (Handphone 2) merupakan terminal penerima SMS yang dikirim dari

    HP1. Data yang masuk ini kemudian diteruskan ke PC/Komputer.

    6) Komputer, merupakan unit yang mengolah data yang masuk ke HP1

    menjadi besaran-besran yang diinginkan, baik berupa besaran kuantitatif,

    grafik dan sebagainya.

    Secara umum blok diagram peralatan ditunjukan pada gambar dibawah.

    Gambar 1. Bagan perencanaan system

    HP 1

    Mikrokontroler 1 2

    3

    4

    5 6

    Sensor kecepatan air

    Sensor kekeruhan air

    Sensor ketinggianair

  • 7

    3. Pembuatan perangkat keras (hardware)

    Perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan alat meliputi :

    a. Sensor ketinggian air

    Sensor ketinggian air yang digunakan adalah sensor SRF-02 . Modul ini

    nantinya akan mengeluarkan databerupa ketinggian dari air. Ketinggian air

    diperlukan untuk menghitung debit sungai.Sensor ini dipasang dimuara

    sungai teluk Palu.

    Gambar 2. Sensor SRF-02

    b. Sensor kecepatan air

    Sensor kecepatan air dibuat dari dinamo dan kincir. Sensor ini nantinya

    akan mengeluarkan data berupa tegangan yang nantinya dikalibrasi menjadi

    kecepatan dari air. Kecepatan air diperlukan untuk menghitung debit

    sungai. Sensor ini dipasang dimuara sungai teluk Palu.

    Gambar 3. Sensor kecepatan air

    c. Sensor kekeruhan air

    Sensor yang dipakai untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air adalah sensor

    SEN0051. Sensor ini dipasaran dijual dalam bentuk modul. Nilai hambatan

    dari sensor ini akan berubah sesuai tingkat itensitas cahaya yang masuk.

    Semakin keruh air maka itensitas cahaya yang masuk akan berubah pula.

    Maka hambatan dari sensor ini juga berubah sesuai tingkat kekeruhan dari

    air.

  • 8

    Tingkat kekeruhan dari air diperlukan untuk menghitung sedimentasi yang

    terkandung dalam perliter air. Sensor ini dipasang dimuara sungai teluk

    Palu

    Gambar 4. Sensor SEN0051

    d. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler

    Rangkaian minimum sistem yang digunakan adalah rangkaian ATmega

    128. Rangkaian ini akan mengambil data yang dihasilkan oleh sensor-

    sensor dan kemudian mengatur pengiriman data oleh HP.

    Gambar 5. Rangkaian minimum Atmega 128

    e. Alat pengirim dan penerima data

    Alat digunakan untuk mengirim dan menerima data adalah modem

    Fastrack.

    Gambar 6. Modem Fastrack

  • 9

    4. Pembuatan perangkat lunak (software)

    Bahasa permrograman di gunakan untuk memprogram mikrokontroler adalah

    bahasa Asembly, dan menggunakan software bantu VMLAB dalam proses

    pembuatan progam dan software bantu AVROSP II dalam proses

    pemasukannya (proes download) ke mikrokontroler. Sedangkan bahasa

    progam yang digunakan pada komputer adalah bahasa Java dengan software

    bantu Netbeans.

    5. Pengujian system

    Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kinerja masing-masing

    sistem dari hasil pembuatan perangkat keras maupun perangkat lunak dapat

    berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian alat ini dilaksanakan di

    Lab Elektro Fisika FMIPA untad. Pengujian dilakukan dengan menghitung

    secara manual besarnya sedimentasi dan kemudian membandingkanya

    dengan pembaacaan besarnya sedimentasi yang diukur oleh alat.

    6. Pemasangan Alat

    Setelah pengujian sistem berjalan sukses kemudian dilakukan pesangana alat

    berupa sensor kecepatan air, ketinggian air dan kekeruhan air dimuara sungai

    teluk Palu. Alat dipasang secara permanen dan di program untuk mengirimkan

    data sejam dua kali. Tenaga dari alat ini diperoleh dari Panel Surya.

    7. Pembuatan Laporan Akhir

    Pembutan laporan dilakukan setelah semua tahap terselesaikan sehingga hasil

    yang diperoleh dari pembuatan sistem dapat dijelaskan secara rinci sesuai

    dengan data-data yang diperoleh.

  • 10

    8. Bagan Alur Penelitian

    START

    Persiapan

    Perancanaan System

    Pembuatan Hardware

    Pembuatan Software

    Pengujian System

    Berhasil

    Pemasangan Alat

    Pembuatan Laporan

    Selesai

    H. JADWAL KEGIATAN

    Jadwal kegiatan yang akan dilakukan dapat dilihat pada table dibawah

    No Tahap Penelitian Bulan

    1 2 3 4 1. Persiapan 2. Peninjauan lokasi 3. Perancangan Alat 4. Simulasi dan pengujian alat 5. Pemasangan Alat 6. Sosialisai kepada warga 7. Penyusunan laporan

    Gagal

  • 11

    I . RANCANGAN BIAYA

    Biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan ini dapat dirinci sebagai

    berikut:

    1. Bahan Habis Pakai

    No. Nama Bahan Volume Harga Satuan

    (Rp) Jumlah Harga

    (Rp)

    1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

    Sensor SRF02 Sensor flow meter Sensor SENOO51 Modem Fastrack Modem Huawey Papan PCB DT-AVR ATmega128 Panel surya 10 W Kapasitor Resistor Pulsa GSM V100.000

    10 buah 10 buah 10 buah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah 2 buah 10 buah 10 buah 2 buah

    220.000 80.000 45.000 300.000 300.000

    5000 210.000 500.000

    500 200

    110.000

    220.000 800.000 450.000 300.000 300.000 10.000 420.000

    1.000.000 5000 2000

    220.000

    Jumlah 5.507.000

    2. Bahan Penunjang PKM

    No. Nama Bahan Volume Harga Satuan (Rp)

    Jumlah Harga (Rp)

    1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

    Solder listrik Tang Obeng Cutter Multimeter digital Dowloader Kartu GSM Kertas HVS Catridge

    2 buah 2 buah 3 buah 2 buah 2 buah 1 buah 2 buah 2 rim 1 buah

    70.000 15.000 15.000 20.000 30.000 150.000 10.000 35.000 170.000

    140.000 30.000 45.000 40.000 60.000 150.000 20.000 70.000 170.000

    Jumlah 725.000

  • 12

    3. Transportasi

    Perjalanan Tujuan Volume Harga Satuan

    (Rp) Jumlah

    Harga (Rp)

    1. Pembelian alat dan bahan

    2. Kunjungan ke lokasi penelitian

    3. Sosialisasi ke warga

    Palu

    Palu

    Palu

    1 Kali

    3 Kali

    1 Kali

    100.000

    100.000

    150.000

    100.000

    300.000

    150.000

    Jumlah 550.000

    4. Lain -lain

    Jenis Kebutuhan Volume Harga Satuan

    (Rp) Jumlah

    Harga (Rp) 1. Simulasi dan Pengujian Alat

    a) Ansipasi kerusakan

    2. Sosialisasi dan Pemasangan Alat di lokasi penelitian a) Surat Izin Pemda dan

    tokoh masyarakat sekitar

    b) Beton c) Batang Besi d) Tambang e) Sticker produk f) Spanduk g) Konsumsi Pekerja h) Dokumentasi

    3. Pembuatan dan Penggandaan laporan

    3 bulan

    10 exp

    1/4 kubik 10 batang 10 meter 100 lbr. 2 buah

    10 orang 1 roll

    1 set

    150.000

    1.000

    1.000.000 150.000 75.000 3.000

    100.000 20.000

    100.000

    200.000

    450.000

    10.000

    1.000.000 1.500.000

    750.000 300.000 200.000 200.000 100.000

    200.000

    Jumlah 4.910.000

    Rekapitulasi Biaya :

    Bahan Habis Pakai = Rp. 5.507.000,-

    Peralatan Penunjang PKM = Rp. 725.000,-

    Transportasi = Rp. 550.000,-

    Lain-Lain = Rp. 4.910.000,- +

    Total = Rp. 11.692.000,-

  • 13

    J. DAFTAR PUSATAKA

    Anasiru, Triyanti. 2006. Angkutan Sedimen Pada Muara Sungai Palu. Palu:

    Jurnal SMARTek, Vol. 4 No. 1

    Anshar. 2011. Menuju Kebijakan Pengelolaan Teluk Palu yang Harmonis. Palu :

    Media Litbang Sulteng VI

    Abdullah Asoke K. Talukder, 2005. Moblie Computing.

    Bakosurtanal. 2001. Peta Rupabumi Lembah Palu.

    BPS Kota Palu. 2004. Kota Palu Dalam Angka.

    Nalwan PA. 2003. Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C5.

    Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

    Putra AE. 2004. Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/53. Jakarta; Gava Media.

    Wiharto, Yudi. 2011. Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Gateway.

    Palembang. Jurnal Teknologi dan Informatika, Vol. 1 No. 1

    K . LAMPIRAN

    1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok

    a. Ketua Pelaksana

    a) Nama Lengkap : Agung Danu Wijaya b) NIM : G 101 10 011 c) Jenis Kelamin : Laki-Laki d) Fakultas/Program Studi : MIPA/Fisika e) Perguruan Tinggi : Universitas Tadulako f) Waktu untuk Kegiatan : 10 jam/minggu g) Alamat : Jl. Pendidikan, Tondo, Palu h) No. HP. : 085241318273

  • 14

    b. Anggota Pelaksana I

    a) Nama Lengkap : Satrio Amrullah b) NIM : G 101 10 001 c) Jenis Kelamin : Laki-Laki d) Fakultas/Program Studi : MIPA/Fisika e) Perguruan Tinggi : Universitas Tadulako f) Waktu untuk Kegiatan : 10 jam/minggu g) Alamat : Jl. Trans Sulawesi, Tondo, Palu h) No. HP. : 085211722936

    c. Anggota Pelaksana II

    a) Nama Lengkap : Kami Sahrudin b) NIM : G 101 11 013 c) Jenis Kelamin : Laki-Laki d) Fakultas/Program Studi : MIPA/Fisika e) Perguruan Tinggi : Universitas Tadulako f) Waktu untuk Kegiatan : 10 jam/minggu g) Alamat : Perumahan Dosen, Tondo, Palu h) No. HP. : 085395157785

    2. BIODATA DOSEN PENDAMPING

    Data Pribadi

    a) N a m a : Dr. M.Rusydi Hasanuddin, M.Si b) Tempat/Tgl. Lahir : Banua Majene, 13 November 1963 c) Jenis kelamin : Laki-laki d) Pekerjaan : Dosen Fakultas MIPA, Universitas Tadulako e) Pangkat/Gol/Nip : Pembina/IV a/196311131992031001 f) Jabatan : Lektor Kepala g) Bidang Keahlian : SIG,Penginderaan Jauh & Seismologi h) Alamat Kantor : Kampus Bumi Kaktus Tondo Palu i) Telepon : (0451) 422611 Faksimile : (0451) 422355 j) Alamat Rumah : Perumahan Dosen Untad Blok B1 No 11 Palu k) E-mail : [email protected] l) Jabatan Sekarang : Kepala Pusat Kebumian dan Mitigasi Bencana

    Alam UNTAD

  • 15

    M. GAMBARAN TEKNOLOGI YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN