26
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Minyak Mineral terhadap Stabilitas Oksidasi Pelumas BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN DIUSULKAN OLEH : Tita Diana Ningsih 2013430036 / 2013 Retno Farida 2013430031 / 2013 Esa Ramadhanni 2013440027 / 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA 2015

PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

  • Upload
    doannhi

  • View
    238

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Minyak Mineral

terhadap Stabilitas Oksidasi Pelumas

BIDANG KEGIATAN

PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

Tita Diana Ningsih 2013430036 / 2013

Retno Farida 2013430031 / 2013

Esa Ramadhanni 2013440027 / 2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA

2015

Page 2: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

i

DAFTAR ISI

Page 3: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

ii

Lembar Pengesahan ........................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................... iii

Ringkasan ........................................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................ 1

1.4 Kegunaan ....................................................................................... 2

1.5 Luaran ............................................................................................ 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

BAB 3. METODA PENELITIAN ..................................................................... 5

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 9

4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 9

4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Page 4: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ................................................. 9

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ................................................................... 9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian ................................................................... 6

Page 5: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

iv

RINGKASAN

Pelumas merupakan suatu bahan yang digunakan untuk melapisi permukaan

sehingga dapat terpisah dari permukaan lain yang melakukan gerak relatif

terhadap permukaan lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi

penggunaan pelumas yang berasal dari minyak mineral, dimana ketersediaannya

terbatas, tidak terbarukan juga memiliki kelemahan diantaranya tidak terdegradasi

sehingga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan dan memperbaiki karakteristik

minyak mineral adalah dengan melakukan blending antara minyak mineral dan

minyak nabati. Minyak nabati umumnya memiliki memiliki viskositas yang tinggi

dan meski stabilitas oksidasi yang rendah, tetapi memiliki sifat lubrisitas yang

bagus. Oleh karena itu minyak nabati dapat digunakan untuk mensubstitusi

penggunaan minyak mineral sebagai base oil pelumas. Beberapa minyak nabati

yang banyak terdapat di Indonesia dan dapat digunakan sebagai base oil pelumas,

diantaranya adalah minyak sawit, minyak kelapa, minyak jarak, minyak dedak

padi.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh

penambahan minyak nabati pada base oil dari minyak mineral terhadap stabilitas

oksidasinya, ditinjau dari sifat fisik dan kimia pelumas, yaitu Total Acid Number

(TAN), Indeks Viskositas (IV), dan Uji ketahanan terhadap korosi. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mencampurkan minyak lumas

dasar sintetik dan mineral dengan minyak nabati, agar kualitas minyak lumas

dasar campuran dapat meningkat. Pencampuran dilakukan berdasarkan

perbandingan % (w/w) minyak nabati hasil sintesis terhadap minyak mineral.

Konsentrasi minyak nabati yang ditambahkan terhadap pelumas minyak mineral

pada penelitian ini, yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, serta 20%, kemudian dilakukan

blending selama 15 menit dengan suhu 600C sampai 700C dan didiamkan selama

30 hari. Selanjutnya dilakukan pengujian TAN, IV, dan selanjutnya diuji

ketahanan terhadap korosi.

Luaran hasil penelitian ini dipublikasikan dalam seminar, jurnal ilmiah dan

akan menghasilkan teknologi tepat guna dalam bentuk HaKi, sehingga dapat

dimanfaatkan oleh semua pihak, pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum.

Kata Kunci: Base Oil, Blending, Minyak Nabati, Stabilitas Oksidasi

Page 6: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan pelumas di Indonesia setiap tahun terus meningkat. Seiring

dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya, hal itu

sebanding dengan dampak yang ditimbulkan oleh pemakaian pelumas. Oleh

karena itu, Saat ini banyak dikembangkan produk ramah lingkungan

menggantikan mineral oil sebagai bahan baku pelumas dengan cara mensubsitusi

atau mencampurkan dengan bahan nabati. Hal ini di dasari oleh tersedianya bahan

baku nabati yang melimpah di Indonesia.

Menurut Honary, 2011 Base Oil bisa berasal dari minyak bumi, minyak

sintetis maupun turunan minyak bumi, minyak nabati maupun minyak sintetis

turunan minyak nabati. Ketersediaan minyak bumi tidak terbarukan, maka

penggunaan minyak nabati sebagai base oil dapat menghasilkan pelumas dengan

harga murah dan terbarukan

Beberapa penelitian mengenai modifikasi kimiawi terhadap minyak nabati

untuk meningkatkan performanya sebagai base oil telah banyak dilakukan antara

lain modifikasi kimiawi ekspodasi, hidroksilasi, dan asetilasi terhadap minyak

jarak pagar (Nugrahani, 2007).

Talkit dkk, 2012 menyatakan bahwa pencampuran beberapa minyak nabati

merupakan upaya untuk memeperbaiki sifat pelumasan sehingga bisa

menggantikan minyak bumi.

Pada penelitian ini akan di kaji pemanfaatan dan blending minyak nabati

pada mineral oil untuk tujuan mengurangi penggunaan mineral oil dan

memperbaiki sifat fisik dan sifat kimianya.

1.2 Perumusan Masalah

1) Apakah mineral oil dapat disubsitusikan atau diganti dengan minyak

nabati untuk mengurangi penggunaan minyak mineral ?

2) Apakah minyak nabati dapat meningkatkan sifat atau karakteristik

pelumas dari minyak mineral ?

3) Berapa perbandingan komposisi minyak mineral dan minyak nabati

terbaik dalam formula pelumas?

1.3 Tujuan

1) Mempelajari pengaruh penambahan minyak nabati terhadap pelumas

berbasis mineral

2) Menentukan komposisi terbaik penambahan minyak nabati terhadap

stabilitas oksidas ditinjau dari sifat fisika dan sifat kimianya dan ketahanan

terhadap korosi.

Page 7: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

2

1.4 Kegunaan

1. Bagi Mahasiswa, Sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan,

sehingga menambah wawasan terutama mengenai manfaat bahan-bahan

alam.

2. Bagi masyarakat, menambah wawasan tentang manfaat dari pelumas

ramah lingkungan, sehingga dapat mengaplikasikannya sebagai peluang

bisnis baru.

3. Bagi Institusi, menambah data dan khasanah keilmuan tentang pengaruh

blending minyak nabati pada pelumas berbasis minyak mineral terhadap

stabilitas oksidasi.

1.5 Luaran

1. Memperoleh perbandingan komposisi terbaik minyak nabati dan minyak

mineral.

2. HaKi dan teknologi tepat guna blending minyak nabati dan minyak

mineral sebagai base oil pelumas.

3. Jurnal ilmiah atau prosiding seminar.

Page 8: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pelumas

Pelumas merupakan suatu bahan yang digunakan untuk melapisi

permukaan sehingga dapat terpisah dari permukaan lain yang melakukan gerak

relative terhadap permukaan lainnya. Fungsi pelumas adalah untuk mencegah

kontak langsung dua permukaan yang bergerak, sehingga dapat mengurangi

keausan dan gesekan, selain itu pelumas dapat pula berfungsi sebagai pendingin,

seal, mencegah terjadinya korosi, dan mengurangi kebisingan (Dermawan dkk,

2011).

Komponen penyusun pelumas adalah base oil dan aditif. Berdasarkan

jenis base oilnya minyak pelumas di klasifikasikan menjadi 3 yaitu minyak

pelumas mineral, minyak pelumas sintetis dan minyak pelumas semi sintetis.

Base Oil dari Minyak Nabati

Umumnya pelumas dibuat dari minyak mineral sebagai base pelumas dan

pelumas bio yang berasal dari minyak nabati maupun hewani. Pertimbangan

menggunakan minyak nabati adalah ekonomis, terbarukan, tidak berbahaya,

ramah lingkungan, sehingga berpotensi untuk menggantikan minyak mineral

(Kim,2012).

Keuntungan dari minyak nabati sebagai base oil dalam pelumas

dibandingkan dengan minyak mineral yang tidak beracun, biodegradasi, lebih

ramah sumber daya, biaya aplikasi terjangkau, indeks viskositas tinggi, dan

sebagainya. Minyak nabati biasanya jauh lebih murah daripada minyak berbasis

ester dan karena itu memberikan lebih banyak potensi untuk keberhasilan

pelaksanaan sebagai pelumas dalam base oil.

Sedangkan kelemahan minyak nabati adalah rendahnya ketahanan terhadap

oksidasi pada temperature tinggi dan jeleknya sifat pelumas pada temperature

rendah (Nizam, 2009). Kelemahan minyak nabati dapat diatasi atau di modifikasi

dengan cara blending.

Suatu minyak dapat dijadikan minyak lumas bi1a memiliki sifat-sifat fisika,

kimia dan mekanis yang sesuai. Untuk menguji performa ketahanan keausan suatu

minyak dapat menggunakan metode four hall wear test, yaitu salah satu metode

untuk mengetahui performa minyak lumas dalam mengurangi keausan.

Hasil penelitian Aini, 2012 menunjukkan bahwa pencampuran minyak

nabati hasil sintesis kedalam base oil jenis mineral dapat memperbaiki 3

karakteristik base oil mineral tersebut, yaitu total acid number (TAN), indeks

viskositas, dan ketahanan terhadap keausan. Karina, 2010, melakukan blending

pelumas nabati, namun dilihat dari kelarutan,kedua campuran antara minyak

nabati dan minyak mineral tidak dapat larut dengan baik karena perbedaan

kepolarannya. Oleh karena itu, untuk menghasilkan kompatibilitas yang sempurna

sehingga perlu ditambahkan aditif emusifier

Page 9: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

4

Blending atau pencampuran dengan minyak nabati lain atau minyak bumi

Talkit dkk, 2012 menyatakan bahwa pencampuran beberapa minyak nabati

merupakan upaya untuk memeperbaiki sifat pelumasan sehingga bisa

menggantikan minyak bumi. Parameter yang digunakan sebagai ukuran sifat

pelumasan adalah indeks viskositas, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan

bilangan iod. Untuk meningkatkan stabilitas oksidasi, melting point, viskositas

dicampurkan minyak kedelai dengan minyak castor, minyak kacang tanah dan

minyak kapuk. Pencampuran minyak kedelai dengan minyak kelapa 90:10

menunjukkan viskositas tertinggi dan bilangan asam terendah. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Abdulbari dkk., 2011 menuliskan bahwa minyak nabati

bersifat biodegradable, beberapa minyak digunakan untuk pangan sehingga

kurang layak digunakan untuk keperluan non pangan seperti pelumas. Sedangkan

minyak goring bekas (minyak jelantah) akan dapat bersifat toxic, berubah warna

dan bau, oleh karena itu berpotensi digunakan sebagai campuran base oil. Talkit

dkk, 2012 juga menyatakan bahwa Minyak nabati seperti minyak kelapa , minyak

kedelai , minyak mengerahkan , minyak bunga matahari , dibeli dari pasar super

lokal. Sifat physiochemical seperti viskositas , nilai asam dari empat minyak

nabati yang berbeda dan campuran mereka dievaluasi . minyak kelapa sawit dan

campuran mereka dengan minyak kedelai yang ditemukan lebih stabil terhadap

ketengikan daripada minyak nabati lainnya . Untuk stabilitas terhadap oksidasi

dan titik leleh kelapa sawit dengan campuran mereka dengan minyak kedelai

ditemukan lebih baik .

Page 10: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

5

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

a. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah beker Glass,

Magnetic Stirrer, Hotplate, Termometer, dan beberapa alat untuk uji sifat fisik

dan kimia (TAN, IV, uji ketahanan korosi), Buret ukuran 10 atau 20 ml dengan

skala 0.05 ml, Beaker glass 100 ml,

2. Bahan

Minyak Mineral (Minyak Mineral Komersial, HVI), Minyak Nabati :

Minyak Kelapa, Minyak Dedak Padi (Modifikasi Kimia), Emulsifier, KOH

Alkoholis 0.1 N, Butanol, Air, Sampel Baja ST 37.

Page 11: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

6

b. Prosedur Penelitian

Penelitian mengikuti Diagram Alir sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

. Di diamkan selama 30 hari

Pengujian TAN, IV

Uji Ketahanan Korosi

Melaui Kehilangan berat

Minyak Dedak Padi

dam Minyak Kelapa

Minyak Pelumas

Komersial

Blending selama 15 menit suhu 60ºc-

70ºC : Minyak Nabati 100%, Minyak

Mineral 100%, (minyak nabati 0%) .

Penambahan Minyak Nabati : 5%, 10%,

15%, serta 20%,

Uji Stabilitas Oksidasi

Pelumas Blending

Optical Microscope (OM), X-Ray Diffraction

(XRD), Scanning Electron Microscope (SEM),

Energy Dispersive X- ray Spectrometry (EDX).

Air 0 ppm, 1000 ppm,

2000 ppm, 3000 ppm,

4000 ppm

Page 12: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

7

c. Pengujian Sifat Fisik dan Kimia

1. Uji Kestabilan Oksidasi (ASTM D943)

Minyak pelumas mungkin dipanaskan pada temperatur relatif tinggi di lingkungan

udara, logam katalis aktif atau senyawa logam. Proses oksidasi menjadi kritis jika

minyak beroperasi diatas 66C. Laju oksidasi 2 kali untuk tiap kenaikan 10C

pada suhu minyak diatas 66C. Resultan oksidasi minyak menghasilkan

kenaikkan viskositas, asam, residu karbon, sludge dan aspal. Uji oksidasi

dilakukan dengan menngunakan alat mikrooksidasi dengan data massa deposit.

Massa deposit yang terbentuk dihitung pada waktu yang divariasikan, dalam

penelitian ini akan dianalisis perubahan TAN dan IV.

2. TAN

Timbang ±2.0 gram sample pelumas dalam beaker 100 ml, Tambahkan 50 ml

Naptolbenzena, Titrasi dengan menggunakan TAN meter, dengan titran KOH

Alkoholis 0.1 N, Tekan tombol Read dan tunggu hasil pembacaan, Hasil

langsung terbaca secara komputerisasi.

3. IV

Indeks viskositas (VI) dapat dihitung berdasarkan hasil pengukuran viskositas

kinematik pada suhu 40C dan 100C.

HL

xULVI

100

H = viskositas standar pada VI = 100 pada suhu 40C (ASTMD 2270)

L = Viskositas standar dengan VI = 0 pada suhu 40C (ASTMD 2270)

U = Viskositas kinematik pada suhu 40C

4. Uji Ketahanan Korosi

Langkah- langkah yang dilakukan dalam uji ketahanan korosi adalah sebagai

berikut :

Sampel Baja ST 37, Pembuatan Larutan Korosi pelumas dicampur dengan air

sebanyak 0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, dan 4000 ppm. Sampel

dimasukkan ke dalam larutan campuran. Untuk proses korosi selama 10 hari

pada suhu kamar dan selama 1 hari, 2 hari, dan 3 hari dalam oven pada suhu

Page 13: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

8

60°c, Sampel dibersihkan, Sampel dikering dalam oven. Perilaku korosi di uji

dengan metode kehilangan massa, Pada yang kehilangan massa nya terkecil,

selanjutnya diuji Optical Microscope (OM), X-Ray Diffraction (XRD), Scanning

Electron Microscope (SEM), Energy Dispersive X- ray Spectrometry (EDX).

Page 14: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan penunjang 3.090.000

2 Bahan habis pakai 5.020.000

3 Perjalanan 3.140.000

4 Lain-lain 1.250.000

Jumlah 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 Studi Kepustakaan

2 Persiapan Bahan dan

Alat

3 Penelitian q

4 Analisa Hasil dan

Data

5 Pembuatan Laporan

6 Publikasi : Jurnal

atau Seminar

Page 15: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

10

DAFTAR PUSTAKA

Abdulbari, H.A., Rosli, M.Y., Abdurrahman H.N., Nizam, M.K., 2011,

Lubricating Grease from spent bleaching carth and waste cooking oil :

Tribology Properties, International Journal of the Physical Science, Vol 6

(20), 4695-4699.

Aini, N. dan Triwikantoro, Pengaruh Konsentrasi Air dalam Pelumas terhadap

Sifat Korosi Baja Karbon ST 37. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-

Undergraduate-23787-Paper-856382.pdf

Dermawan, D., Pertiwi, D.S., Siddik, A., Pahlevi, S.R., 2011,

PENGEMBANGAN MINYAK LUMAS BIOBASED FORMULASI

DENGAN ASHLESS ANTIWEAR AGENT, Prosiding SEMINAR

REKAYASA KIMIA DAN PROSES, ISSN : 1411-4216

Honary, L.A, James, W., 2011, Performance Properties of Biobased Rail Curve

Grease, Seminar Proceeding, Minneapolis

Karina, R.M., Yuliani, C. 2010. Kompatibilitas Campuran Minyak Lumas Dasar

Jenis Mineral dengan Minyak Nabati sebagai Minyak Lumas Dasar Pelumas

Mesin Kendaraan Bermotor., Lembaran Publikasi Lemigas, 44 (3).

Kim K., 2012, Epoxidation of Vegetables Oils Using the Heterogeneous

Catalysis, Amorphous Ti-SiO2, Disertation Institute of Chemical

Thecnology and Heterogeneous

Krishna Reddy, Naval Kabra, Umesh Kunchum, and T. Vijayakumar, 2014,

Experimental Investigation on Usage of Palm Oil as a Lubricant to

Substitute Mineral Oil in CI Engines, India

Nardi., Uji keausan minyak biji kepoh menggunakan metode four ball wear tes

(Dengan pembanding minyak mineral HVI 60 dan minyak jarak).

http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20247136&lokasi=lokal

Nizam, M.K., dan Abdulbari H.A., 2009, THE USE OF VEGETABLE OIL IN

LUBRICANT AS BASE OIL : A REVIEW, Proseding National Conference

on Postgraduate Research (NCON-PGR) Oktober. University Malaysia

Pahang.

Nugrahani, R.A., 2007. Perancangan Proses Pembuatan Pelumas Dasar Sintetis

Dari Minyak Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) melalui Modifikasi Kimiawi.

Disertasi Program Doktor. IPB

Talkit Marotrao,K. 2012 PHYSIOCHEMICAL PROPERTIES OF OIL BLEND

AND THEIR EFFECTS ON LUBRICATION PROPERTIES, E-

ISSN2249–8974

http://aby-alice.blogspot.co.id/2011/12/analisa-pelumas-mesin.html

Page 16: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral
Page 17: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

Page 18: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

Biodata Ketua Pelaksana

Page 19: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Ratri Ariatmi Nugrahani., MT

2 Jenis Kelamin L/P

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIDN 0330046901

5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 30 April 1969

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP (021)-(87757310) / 0811870169 /

085781798605

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Institusi Universitas Gadjah

Mada

Universitas

Indonesia

Institut Pertanian Bogor

Jurusan Teknik Kimia Teknik Kimia Teknologi Industri

Pertanian

Tahun Masuk –

Lulus

1987-1992 1998-2000 2004-2008

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

tempat

1. Seminar Nasional Kimia dan

Industri, ISBN 979-5624-0-7

Sintesis Epoksi Minyak Jarak

Pagar dan Uji Tarik sebagai

Plasticizer pada Formulasi

Plastik PVC

2006, Universitas

Negeri Surakarta

2 Seminar Nasional Teknik

Kimia Indonesia, ITB ISBN

978-979-98300-1-2

PARAMETER KINETIKA

DAN TERMODINAMIKA

PROSES EPOKSIDASI

MINYAK JARAK PAGAR

(JATROPHA CURCAS L.)

MENGGUNAKAN

HIDROGEN PEROKSIDA

2009, ITB

Page 20: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

Biodata Anggota Pelaksana

Page 21: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantita

s

Harga

Satuan

(Rp)

Biaya

Keseluruhan

Keterangan

Beaker Glass 1 Buah 40.000 40.000 Pembelian

Magnetic

Stirrer

Hotplate

Pengujian

Sampel

1 Buah 200.000 200.000 Sewa

Termometer Alat pengukur 1 Buah 50.000 50.000 Pembelian

TAN Meter Pengujian

sampel

6 Buah, 100.000 600.000 Sewa

Indeks

Viskositas

Pengujian

sampel

6 buah

100.000 600.000

SEM DEX Pengujian

sampel

1 500.000 500.000 Uji di Lab

Serpong

Buret 1 set Alat titrasi 1 100.000 100.000 Sewa

XRD Pengujian 1 500.000 500.000 Uji di Lab

Serpong

OM Pengujian 1 500.000 500.000 Uji di Lab

Serpong

SUB TOTAL (Rp) 3.090.000

Page 22: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

2. Bahan Habis Pakai

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan

(Rp)

Biaya

Keseluruhan

Keterangan

Minyak

Pelumas

Komersial

Bahan baku

utama

5 Liter 60.000,-

/Liter

300.000 Pembelian

Minyak Kelapa Bahan baku

utama

5 Liter 20.000,-

/Liter

100.000 Pembelian

Minyak Dedak

Padi (

Bahan baku

utama

5 Liter 60.000,-

/Liter

300.000 Pembelian

Emulsifier Bahan baku

tambahan

1 200.000 200.000 Pembelian

KOH Alkoholis

0.1 N

Titrasi 1 800.000 800.000 Pembelian

Naptolbenzena Pengujian 1 800.000 800.000 Pembelian

Indikator PP 25 gram,

kebutuhN

10 gram

800.000,- 320.000 Pembelian

Butanol 1 Liter 1.200.00

0,-/Liter

1.200.000 Pembelian

Lempeng

Logam

Pengujian

TAN

10 Buah 100.000,-

/Buah

1000.000 Pembelian

SUB TOTAL (Rp) 5.020.000

3. Perjalanan

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Biaya

Keseluruhan

Keterangan

Perjalanan ke

Pasar

Tradisional dan

Supplier Bahan

kimia

Pencarian

bahan baku

4 60.000 240.000 Bolak-Balik

Perjalanan ke

Petrolab

Pengujian

sample

6 150.000 900.000 Bolak-balik

Perjalanan ke

Serpong

Pengujian

sample

4 200.000 800.000

Perjalanan

Seminar

2 600.000 1.200.000

SUB TOTAL (Rp) 3.140.000

Page 23: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

2. Lain-lain

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan

(Rp)

Biaya

Keseluruhan

Keterangan

Materi

kepustakaan,

Penggunaan

media cetak,

Internet,

Perpustakaan

dll.

3 Jenis 100.000

Pembuatan

Laporan

Print, foto

kopi dll

3 Rangkap 150.000 Pembuatan

/percetakan

HAKI 1.000.000 1.000.000 Luaran

SUB TOTAL (Rp) 1.250.000

TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 12.500.000

Page 24: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama /NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian

Tugas

1. Tita Diana

Ningsih

Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

20 Persiapan

bahan baku

dan Proses

2. Retno

Farida

Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

20 Pengujian

Produk

3. Esa

Ramadhanni

Syuhada

Teknik

Mesin

Teknik

Mesin

10 Analisis

Sifat

Pelumasan

Page 25: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral
Page 26: PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral