Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN
IMPULSE BUYING PADA WANITA BEKERJA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Bernadeta Intan Setya Rosari
NIM : 129114096
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Lebih mudah untuk tidak memilih, seolah tak ada konsekuensi.
Tetapi seperti katamu, memilih adalah jalan hidup yang berani.”
-Leila S. Chudori-
“The hardest part of anything in life is thinking about it”
- (Ajahn Brahm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji Syukur kupanjatkan kepada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus serta Bunda
Maria yang selalu menemaniku dalam suka dan duka mengerjakan skripsi ini.
Skripsi ini juga kupersembahkan untuk papa tercinta yang pasti selalu berdoa,
melihat, dan melindungiku dari rumah Bapa. I miss you so bad, and i wish you
were here.
Mama tercinta yang selalu mendukung dan bersedia menunggu dengan sabar
hingga karya ini selesai dibuat.
dan
semua orang yang aku kasihi dan yang mengasihi aku. I love you all.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN
IMPULSE BUYING PADA WANITA BEKERJA
Bernadeta Intan Setya Rosari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image
dan kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja. Hipotesis dari penelitian
ini adalah terdapat hubungan yang negatif dan signifikan body image dan
kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja. Subjek dalam penelitian ini
berjumlah 212 wanita bekerja. Alat pengumpulan data yang digunakan ialah skala
untuk mengukur body image adalah Multidimensional Body Self-Relations
Questionnaire (MBSRQ) dan skala yang digunakan untuk mengukur
kecenderungan impulse buying adalah Impulse Buying Tendency Scale (IBT
Scale) yang telah diadaptasi dalam bahasa indonesia. Skala body image memiliki
koefisien reliabilitas sebesar 0,951 dan skala kecenderungan impulse buying
memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,827. Teknik analisis data menggunakan
uji korelasi Peason Product Moment dikarenakan sebaran data pada kedua
variabel bersifat normal. Hasil penelitian ini menghasilkan r sebesar -0,208 dan
nilai p sebesar 0,001 < 0,05. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan adanya
hubungan negatif antara body image dan kecenderungan impulse buying pada
wanita bekerja. Hal ini berarti semakin tinggi body image yang dialami oleh
individu maka kecenderungan impulse buying akan semakin rendah. Demikian
pula sebaliknya, semakin rendah body image yang dialami individu maka
kecenderungan impulse buying akan semakin tinggi.
Kata kunci : body image, kecenderungan impulse buying, wanita bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN BODY IMAGE AND IMPULSE
BUYING TENDENCY TOWARDS WORKING WOMEN
Bernadeta Intan Setya Rosari
ABSTRACT
This research aimed to investigate the correlation between body image
and impulse buying tendency towards working women. The hypothesis was that
there was negative relationship between body image and impulse buying tendency
towards working women. The subject in research were 212 working women. The
scale used for measuring body image is Multidimensional Body Self-Relations
Questionnaire (MBSRQ) and the scale used for measuring Impulse Buying
Tendency is Impulse Buying Tendency Scale (IBT Scale) that has been adapted.
The alpha reliability coefficient of body image scale was 0.951 and coefficient of
impulse buying tendency scale was 0.827. The technique of data analysis being
used was Peason Product Moment correlation test because data on both variables
are normal. The research showed that value of r was 0.208 with p 0.001 < 0.05.
The results indicated a negative correlation between body image and impulse
buying tendency. It was means that the higher the body image experienced by
working women the impulse buying tendency will be lower. On the contrary, the
lower body image experienced by working women, the impulse buying tendency
will be higher.
Keyword : body image, impulse buying tendency, working women
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus
Kristus atas segala penyertaan dan pendampingan selama proses
pengerjaan skripsi ini. Pada proses penulisan skripsi ini penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si selaku Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M. Si Selaku Kepala Program
Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M. Si selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing selama proses penyusunan skripsi.
Terimakasih bapak atas semua bantuan, bimbingan, waktu, saran,
serta kesabaran yang telah diberikan.
4. Bapak Prof. A. Supratiknya, Ph.D. dan Bapak Minta Istono, M.Si.
selaku dosen penguji skripsi atas saran dan bimbingannya sehingga
dapat menjadi lebih baik.
5. Ibu Ratri Sunar Astuti, M. Si., selaku dosen pembimbing akademik
2012 yang selalu memberikan saran, dukungan dan bantuan selama
penulis menempuh studi.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma
yang telah berbagi ilmu dan memberikan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Mas Muji, Mas Gandung, Ibu
Nanik, dan juga Pak Gik terima kasih telah membantu dalam
berbagai urusan kuliah dan praktikum tes.
8. Keluarga yang selalu mendoakan, memberikan semangat, dan
menunggu dengan sabar sampai skripsi ini selesai. Terima kasih
atas segala dukungan yang telah diberikan.
9. Para sahabat yang selalu menemani dan tidak menemani dalam
jatuh bangunnya saya mengerjakan skripsi ini. Berkat skripsi ini
saya banyak belajar mengenai arti persahabatan sejati. “Kadang
yang selalu ada bisa pergi, kadang yang selalu tidak ada bisa
datang”.
10. Teman-teman Fakultas Psikologi dari berbagai angkatan dan
teman-teman tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas segala
bantuan dalam mengerjakan skripsi ini. Terima kasih banyak.
11. Para subjek dan semua pihak atas kontribusi yang diberikan dalam
penyusunan skripsi saya.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan,
untuk itu penulis sangat terbuka untuk menerima saran dan kritik yang
dapat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Tuhan memberkati kita semua. Amin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi
ASBTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II DASAR TEORI ..................................................................................... 9
A. Impulse buying ........................................................................................ 9
1. Definisi Impulse buying .................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Aspek-Aspek Impulse buying ............................................................ 10
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impulse buying .......................... 11
B. Body Image............................................................................................... 14
1. Definisi Body Image ........................................................................... 14
2. Dimensi Body Image .......................................................................... 14
C. Wanita Bekerja ......................................................................................... 16
D. Kerangka Konseptual ............................................................................... 17
E. Skema Penelitian ...................................................................................... 20
F. Hipotesis ................................................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 22
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 22
B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................ 22
C. Definisi Operasional................................................................................. 22
1. Body Image......................................................................................... 22
2. Kecenderungan Impulse buying ......................................................... 23
D. Subjek Penelitian ...................................................................................... 24
E. Instrumen Penelitian................................................................................. 25
1. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 25
2. Alat Pengumpulan Data ..................................................................... 25
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ........................................................ 31
1. Validitas Alat Ukur ............................................................................ 31
2. Daya Diskriminasi Item...................................................................... 31
3. Reliabilitas Alat Ukur ........................................................................ 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Analisis Data ............................................................................................ 35
H. Metode Pengolahan Data ......................................................................... 35
1. Uji Asumsi ......................................................................................... 35
2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 37
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 37
B. Deskripsi Penelitian ................................................................................. 37
1. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................... 37
2. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 38
C. Analisis Data Penelitian ........................................................................... 42
1. Uji Asumsi ......................................................................................... 42
2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 43
D. Analisis Tambahan ................................................................................... 45
E. Pembahasan .............................................................................................. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 50
A. Kesimpulan .............................................................................................. 50
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 50
C. Saran ......................................................................................................... 51
1. Bagi Wanita Bekerja .......................................................................... 57
2. Bagi Penelitian Selanjutnya ............................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 53
LAMPIRAN ......................................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor favourabel dan Unfavourable Kecenderungan Impulse buying (IBT
scale) .................................................................................................... 27
Tabel 3.2 Sebaran Aitem Skala Kecenderungan Impulse buying ........................ 27
Tabel 3.3 Skor Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire
(MBSRQ) ............................................................................................ 28
Tabel 3.4 Sebaran Aitem Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire
(MBSRQ) ............................................................................................ 30
Tabel 3.5 Reliabilitas Skala Kecenderungan Impulse buying .............................. 34
Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Kecenderungan Body Image ................................... 34
Tabel 4.1 Deskripsi Usia Subjek .......................................................................... 37
Table 4.2 Deskripsi Penghasilan Subjek .............................................................. 38
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Deskripsi Variabel Body image dan Kecenderungan
impulse buying ..................................................................................... 39
Tabel 4.4. Hasil Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Body Image ........................ 40
Tabel 4.5. Hasil Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Kecenderungan Impulse
buying .................................................................................................. 41
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ................................................... 42
Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas Data Penelitian..................................................... 43
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Penelitian ..................................................... 44
Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Kecenderungan Impulse buying berdasarkan
Penghasilan Perbulan ........................................................................... 45
Tabel 4.10 Hasil Uji One Way Anova .................................................................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Dinamika Hubungan Antara Body Image dan
Kecenderungan Impulse buying Pada Wanita Bekerja .......... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Uji Coba ................................................................................. 60
Lampiran 2. Reliabilitas Skala Kecenderungan Impulse buying Penelitian ........ 71
Lampiran 3. Korelasi Item Total Skala Kecenderungan Impulse buying Penelitian
........................................................................................................ 71
Lampiran 4. Reliabilitas Skala Body Image Penelitian ........................................ 72
Lampiran 5. Korelasi Item Total Skala Body Image Penelitian ........................... 72
Lampiran 6. Reliabilitas Skala Body Image Try Out ........................................... 74
Lampiran 7. Korelasi Item Total Skala Body Image Try Out .............................. 74
Lampiran 8. Skala Penelitian ............................................................................... 77
Lampiran 9. One Sample T-test Kecenderungan
Impulse buying dan Body Image ..................................................... 90
Lampiran 10. Uji Normalitas ............................................................................... 90
Lampiran 11. Uji Linearitas ................................................................................. 91
Lampiran 12. Uji Hipotesis .................................................................................. 91
Lampiran 13. Analisis Tambahan: One Way Anova ............................................ 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjadinya penguatan nilai tukar rupiah di awal tahun 2016 diprediksi
menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat Indonesia dan akan menjadi
lebih konsumtif dibanding tahun 2015 (Setiawan, 2015). Pada tahun 2015,
hasil riset dari Lembaga Riset Kandence International Indonesia menunjukkan
bahwa sebanyak 28% masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan konsumtif dan
¼ masyarakat Indonesia memiliki gaya hidup konsumtif. Riset dilakukan
dengan melakukan pencatatan pengeluaran bulanan setiap responden. Sebagian
besar responden merasa tidak sadar dan terkejut dengan hasil perhitungan
pengeluaran belanja dalam jumlah besar yang dilakukan di luar perencanaan
(Sari, 2016). Pembelian tidak terencana dapat disebut sebagai impulse buying
(Verplanken & Herabadi, 2001; Hawkins & Mothersbaugh, 2014).
Impulse buying semakin berkembang dikalangan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan hasil studi tren perbelanjaan yang dilakukan The Nielsen
Company tahun 2011 menunjukkan bahwa pembelanjaan masyarakat Indonesia
berkembang menjadi semakin impulsif (The Nielsen Company, 2011).
Fenomena impulse buying di Indonesia memiliki kecenderungan lebih besar
jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara (Sanyogo,
2013). Impulse buying adalah perilaku pembelian tidak terencana, yang
ditandai dengan mendadak, keinginan yang kuat dan teguh, mendesak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
segera dibeli, terjadi secara spontan, dan disertai perasaan senang serta gembira
(Rook, 1987).
Secara umum faktor yang mempengaruhi impulse buying dibedakan
menjadi dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal
merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang mempengaruhi dan
faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu. Faktor
eksternal yang mempengaruhi impulse buying antara lain meliputi: harga yang
menarik yang ditawarkan dan media iklan (Cahyorini & Zalfiana, 2011)
penampilan atau kemasan produk (Verplanken & Herabadi, 2001), promosi
yang inovatif dan menggunakan kecanggihan teknologi (Schiffman & Kanuk,
2010), keadaan lingkungan toko (Xu, 2007) dan penghasilan (Mai, Kwong,
Gorald, & Sandra, 2003). Individu yang memiliki penghasilan lebih tinggi
lebih impulsif dibandingkan yang dengan individu yang memiliki penghasilan
lebih rendah (Mai dkk, 2003). Impulse buying dapat dilakukan apabila individu
memiliki kemampuan finansial yang memadai (Verplanken & Herabadi, 2001).
Hal seupa juga diungkapkan dalam penelitian Gaille (2014) bahwa individu
pada usia muda yang telah memiliki pendapatan akan lebih melakukan
pembelian secara impulsif.
Faktor internal yang mempengaruhi impulse buying antara lain:
kecerdasan emosional (Lin & Chuang, 2005), suasana hati (Youn & Faber
dalam Alagoz & Ekici, 2011), usia dan jenis kelamin. Pada usia 18-39 tahun
impulse buying yang dilakukan oleh individu akan meningkat dan akan
menurun setelah usia tersebut (Wood,1998). Pada riset Giraud (2001, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Suganya & Beena, 2017) menjelaskan bahwa jenis kelamin mempunyai
pengaruh spesifik pada impulse buying seperti wanita cenderung lebih impulsif
daripada pria. Selain itu, faktor internal yang dapat mempengaruhi impulse
buying ialah konsep diri (Dittmar, Beattie, & Friese, 1995). Engel dan
Blackwell (1982) menjelaskan secara lebih khusus bahwa perbedaan konsep
diri konsumen menunjukkan perbedaan perilaku konsumen. Dacey dan Kenny
(2001) menyatakan bahwa body image adalah bagian dari konsep diri yang
mencakup sikap maupun pengalaman yang berkaitan dengan tubuh/fisik.
Body image atau citra tubuh adalah sebuah gambaran mental seseorang
terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya. Hal tersebut mencakup cara individu
mempersepsikan dan memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan
dirasakan mengenai ukuran dan bentuk tubuhnya (Honigman & Castle, 2007).
Body image merupakan penerimaan terhadap persepsi tentang penampilan fisik
yang dimiliki oleh individu (Thompson, Heinberg, Altabe & Tantleff, 2002).
Definisi lain dari body image adalah suatu sikap yang dimiliki individu
terhadap tubuhnya dapat berupa penilaian positif dan negatif (Cash &
Prunzinsky, 2002). Individu yang memandang tubuhnya secara positif akan
memiliki body image yang positif, sedangkan individu yang memandang
tubuhnya secara negatif akan memiliki body image yang negatif (National
Eating Disorders Association, 2005).
Penampilan tubuh/fisik merupakan hal yang penting dan utama bagi
wanita. Hal tersebut membuat wanita membandingkan penampilan fisiknya
dengan wanita lain (Sunartio, Sukamto, & Dianovinina, 2012). Terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
perubahan pada wanita akibat dari bertambahnya usia seringkali memberi efek
negatif misalnya rasa kecewa dan putus asa (Hurlock, 1979). Berbagai
perubahan fisik yang dialami oleh wanita menghasilkan persepsi yang berubah-
ubah mengenai body image, namun seringkali bersifat negatif dan
menunjukkan penolakkan terhadap fisiknya (Simanjutak, 2009).
Tiggeman (dalam Cash & Pruzinsky, 2002) menyatakan bahwa majalah
wanita menyajikan gambar-gambar model yang kurus sebagai figur ideal. Hal
tersebut menyebabkan wanita memiliki citra tubuh yang berkembang ke arah
citra tubuh negatif. Maulad (2008) menyatakan bahwa sebagian besar wanita
menganggap bahwa tubuh ideal identik dengan tubuh yang kurus atau langsing.
Memiliki tubuh yang langsing akan membuat mereka merasa lebih percaya
diri. Namun terjadinya kesenjangan antara diri fisik dengan tubuh ideal yang
terlalu jauh dapat memunculkan penilaian tubuh yang negatif. Menurut
Feingold dan Mazzella (dalam Davison & McCabe, 2006) persepsi yang salah
mengenai tubuh ideal membuat sebagian orang merasa khawatir dan kurang
percaya diri dengan tubuh yang mereka miliki sehingga dapat memunculkan
ketidakpuasan terhadap body image.
Sivert dan Sinanovic (2008) menunjukkan bahwa wanita usia 17-25 tahun
memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang lebih tinggi dibandingkan
wanita berusia 40-60 tahun. Wanita dewasa lebih memandang citra tubuh
secara negatif jika dibandingkan laki-laki dewasa. Hal tersebut dapat
menunjukkan bahwa wanita memiliki kecenderungan untuk lebih memelihara
dan merawat penampilan dibandingkan laki-laki (Hubley & Quinlan, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Hal serupa juga diungkapkan oleh Tiggemann (dalam Cash & Smolak, 2011)
bahwa body image negatif lebih banyak dialami oleh sebagian besar wanita
sehingga mereka memiliki ketidakpuasan terhadap tubuh mereka, terutama
terkait dengan ukuran tubuh serta berat badan. Menurut Smolak (dalam Cash &
Pruzinsky, 2002) body image negatif yang dimiliki oleh individu menunjukkan
bahwa individu merasa tidak puas terhadap keadaan fisiknya, sedangkan body
image positif yang dimiliki oleh individu menunjukkan bahwa individu merasa
puas terhadap keadaan fisiknya. Cross dan Cross (dalam Hurlock, 1979)
menyatakan bahwa citra tubuh berkaitan erat dengan penampilan fisik individu
sehingga apabila individu merasa dirinya tidak menarik maka individu tersebut
akan mencari cara untuk memperbaiki dirinya. Wanita memiliki
kecenderungan mendistorsi citra tubuh mereka sehingga menciptakan
kesenjangan antara diri fisik dan ideal. Hal tersebut memotivasi wanita untuk
membeli produk dan jasa untuk memperbaiki penampilan fisiknya (Solomon,
2009).
Usia yang telah dijelaskan di atas termasuk dalam tahap perkembangan
pada masa dewasa awal karena masa dewasa awal berkisar pada usia 20-40
tahun (Papalia, Olds & Feldman, 2009). Wanita dewasa awal menyadari bahwa
penampilan yang menarik memegang peranan penting dalam dunia usaha,
pergaulan sosial dan kehidupan keluarga. Wanita dewasa awal yakin dengan
penampilan fisik yang menarik mereka dapat lebih mudah memperoleh ternan
serta diterima oleh lingkungan (Hurlock, 1994: 255). Hal tersebut seringkali
membuat wanita sangat mengakhawatirkan mengenai penampilan fisik. Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dewasa awal yang bekerja rela melakukan berbagai cara dengan mengeluarkan
banyak uang untuk memiliki penampilan yang menarik. Hal tersebut dapat
menyebabkan wanita memiliki kecenderungan untuk berperilaku konsumtif
(Sari, 2009).
Piaget (dalam Santrock, 2002) pada tahap pekembangan dewasa awal
terjadi pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi misalnya
perkembangan karir, pemilihan pasangan dan memulai keluarga. Pada masa
dewasa awal, terjadinya perkembangan kognitif sehingga individu mampu
untuk berfikir secara reflektif, menekankan pada logika yang kompleks dan
melibatkan intuisi dan emosi (Papalia, Olds & Feldman, 2009). Seharusnya
individu pada tahap dewasa awal dapat mengontrol diri dan berfikir secara
rasional serta reflektif dalam berbelanja sehingga tidak melakukan pembelian
secara impulsif yang bersifat tidak terencana dan tidak rasional.
Berdasarkan pemaparan teoritis di atas, peneliti menduga bahwa body
image berkaitan atau berhubungan dengan kecenderungan impulse buying pada
wanita bekerja. Penelitian terkait dengan hubungan antara body image dan
kecenderungan pembelian impulsif pernah dilakukan di Indonesia namun
dengan subjek penelitian remaja (Murtiyanto, 2016). Peneliti belum
menemukan penelitian terkait body image dengan kecenderungan impulse
buying pada wanita bekerja. Dari beberapa wawancara yang dilakukan pada
wanita dewasa awal bekerja menyatakan bahwa mereka seringkali melakukan
pembelanjaan produk-produk kecantikan serta pakaian secara tidak terencana
untuk menunjang penampilan fisik agar menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang hendak diteliti dalam peneltian ini adalah apakah
terdapat hubungan body image dengan kecenderungan impulse buying pada
wanita bekerja?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan body image dan
kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan teoritis yang
baru bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang perilaku konsumen,
yaitu kecenderungan impulse buying dan body image pada wanita bekerja.
2. Manfaat Praktis
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan evaluasi kepada wanita bekerja mengenai body image yang
dapat mempengaruhi kecenderungan impulse buying sehingga dapat lebih
kesadaran terhadap perilaku membeli suatu produk atau jasa secara tidak
terencana dan tidak rasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan
untuk melakukan penelitian selanjutnya khususnya berkaitan dengan body
image dan kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. IMPULSE BUYING
1. Definisi Impulse buying
Istilah impulse buying berkembang pada tahun 1950an (clover,
1950). Impulse buying pada dasarnya memiliki persamaan dengan
unplanned buying, dimana pembeli melakukan pembelian yang tidak
direncanakan (Stern, 1962). Hausman (2000) impulse buying berhubungan
dengan seberapa cepat suatu keputusan untuk membeli. Menurut
Gasiorowska (2011) impulse buying adalah pembelian tidak reflektif,
sebenarnya tidak diharapkan, terjadi secara spontan, diiringi munculnya
keinginan mendadak untuk membeli produk tertentu dan diwujudkan
dalam reaksi terhadap suatu stimulus dari produk. Impulse buying
merupakan suatu perilaku pembelian yang tidak rasional (Verplanken &
Herabadi, 2001).
Impulse buying memiliki hubungan dengan individu yang ingin
melarikan diri dari konsep diri negatif (Verplanken & Herabadi, 2001).
Selain itu, impulse buying merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
mood individu (Muruganantham & Bhakat, 2013). Kacen dan Lee (2002)
menyatakan bahwa impulse buying memiliki karakterikstik seperti
munculnya perasaan ketertarikan terhadap produk yang dijual, perasaan
untuk segera memiliki produk yang dijual, keinginan untuk mengabaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
konsekuensi dari pembelian produk, munculnya perasaan puas, dan terjadi
konflik antara pengendalian kesukaan di dalam diri individu. Impulse
buying seringkali dipengaruhi dengan emosi individu dan kematangan
ekonomi individu. Berdasarkan penelitian Rawes (2014) menunjukkan
bahwa emosi senang pada kaum muda (18-29 tahun) dapat mempengaruhi
69% dari mereka yang melakukan impulse buying. Pada pembeli di usia
muda yang telah memiliki pendapatan sendiri juga lebih melakukan
pembelian secara impulsif (Gaille, 2014).
2. Aspek-aspek Impulse buying
Impulse buying terdiri dari dua aspek yaitu aspek kognitif dan
aspek afektif (Verplanken & Herabadi, 2001).
a. Aspek Kognitif
Aspek kognitif adalah ketika individu kurang melakukan pertimbangan
dan perencanaan atas pembelian yang dilakukan (Verplanken &
Herabadi, 2001). Pada aspek kognitif seringkali berkaitan dengan
pemikiran yang mendalam ketika melakukan pembelian (Sharma, et al,
2012). Lee dan Kacen (2007, dalam Cinjarevic, 2010) menyatakan
bahwa pemrosesan informasi dalam pembelian impulsif cenderung
dengan waktu yang sangat cepat sehingga menyebabkan kuantitas dan
kualitas dari informasi yang diterima individu sangat kurang dan tidak
ada evaluasi terhadap konsekuensi dalam waktu jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Aspek Afektif
Aspek afektif dalam impulse buying berkaitan dengan perasaan
senang, emosi, dan adanya dorongan untuk segera memiliki sesuatu
yang disukai atau diingini tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu
serta kurangnya kontrol sehingga menyebabkan munculnya penyesalan
setelah melakukan pembelian (Verplanken & Herabadi, 2001; Sharma,
et al, 2012).
Berdasarkan penjelasan kedua aspek tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat dua aspek dari impulsve buying yaitu aspek kognitif dan
aspek afektif. Aspek kognitif adalah tidak adanya perencanaan dan
pertimbangan dari konsumen dalam melakukan pembelian sehingga
konsumen tidak mempertimbangkan tujuan dan resiko dari pembelian
yang dilakukan. Sedangkan aspek afektif adalah kecenderungan
konsumen dalam melakukan impulse buying karena munculnya
perasaan senang, ketakutan dan kepuasan saat melakukan pembelian.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impulse buying
a. Faktor Eksternal
Impulse buying dapat terjadi dikarenakan adanya stimulasi
eksternal. Alagoz dan Ekici (2011) menyebutkan bahwa kemasan dan
gambar suatu produk dapat menyebabkan individu melakukan impulse
buying. Hal tersebut juga didukung dengan pendapat Jones et al (dalam
Niu & Wang, 2009) bahwa desain dan gambar kemasan produk serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
penempatan produk didekat kasir dapat menyebabkan munculnya
impulse buying. Menurut Muruganantham dan Bhakat (2013), beberapa
teknik promosi yang digunakan antara lain pengaturan posisi rak, kupon
dan demonstrasi suatu produk dalam toko. Teknik yang digunakan
dalam promosi bertujuan untuk meningkatkan impulse buying.
Selain itu ditemukan faktor eksternal lain yaitu kondisi lingkungan
toko juga dapat menyebabkan terjadinya impulse buying. Hal tersebut
dikarenakan kondisi lingkungan toko dapat mempengaruhi kondisi
emosional individu (Xu, 2007). Pemberian merchandise ritel secara
langsug juga dapat memunculkan motivasi bagi konsumen untuk
membeli. Kegiatan pemberian merchandise dapat sebagai tindakkan
salesmen yang diam di sebuah ritel outlet (Muruganantham &
Kaliyamoorthy, 2005). Selain itu, kematangan ekonomi juga dapat
menjadi salah satu faktor eksternal yang dapat menimbulkan impulse
buying. Menurut Mai et al. (2003) menyatakan bahwa individu yang
memiliki penghasilan lebih tinggi terbukti lebih impulsif dibandingkan
dengan individu yang memiliki penghasilan rendah.
Berdasarkan pemaparan tersebut, terdapat faktor-faktor eksternal
yang dapat menyebabkan impulse buying antara lain: strategi atau
teknik promosi, kemasan produk, pemberian merchandise, penataan
lingkungan toko, dan kematangan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Faktor Internal
Penelitian yang dilakukan oleh Lin dan Chuang (2005)
menyebutkan bahwa emotional intelligence memiliki pengaruh terdapat
impulse buying. Hal tersebut menjelaskan bahwa individu yang
memiliki emotional intelligence yang tinggi akan memiliki tingkat
impulse buying yang rendah, sebaliknya individu yang memiliki tingkat
emotional intelligence rendah akan memiliki tingkat impulse buying
yang tinggi. Menurut Youn dan Faber (dalam Alagoz & Ekici, 2011)
suasana hati menjadi faktor penyebab impulse buying. Contohnya saat
individu sedang merasa stress atau depresi maka individu akan
melakukan impulse buying untuk mengatasi ketegangan dalam dirinya
(Youn & Faber, dalam Alagoz & Ekici, 2011). Selain itu, faktor lain
yang mempengaruhi impulse buying adalah konsep diri (Loudon &
Bitta, 1993; Dittmar et.al., 1995). Hal itu menunjukkan bahwa individu
yang memiliki konsep diri yang positif akan memiliki tingkat impulse
buying yang rendah, sebaliknya individu yang memiliki konsep diri
negatif akan memiliki tingkat impulse buying yang tinggi. Menurut
Struart dan Sundeen (1991, 1995) konsep diri teridiri dari lima
komponen yaitu: gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran dan
identitas diri. Hal tersebut menjelaskan bahwa salah satu komponen
dari konsep diri adalah gambaran diri (body image).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
B. BODY IMAGE
1. Definisi Body image
Hardy dan Hayes (1988) menyatakan body image merupakan
sebagian dari konsep diri yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik. Hal
tersebut juga sesuai dengan pendapat Dacey dan Kenny (2001)
menyatakan bahwa body image adalah bagian dari konsep diri yang
mencakup sikap maupun pengalaman yang berkaitan dengan tubuh/fisik.
Body image adalah suatu sikap yang dimiliki oleh individu terhadap
tubuhnya dapat berupa penilaian positif maupun negatif (Cash &
Pruzinsky, 2002). Jersild (1965) mengungkapkan body image merupakan
gambaran individu tentang tingkat kepuasan pada bagian tubuh serta
penampilan secara keseluruhan. Chaplin (2011) menyatakan bahwa body
image adalah ide individu menilai betapa menarik penampilan badannya
dihadapan orang lain.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa body
image adalah gambaran dan penilaian positif dan negatif individu terhadap
penampilan tubuh atau fisik secara keseluruhan.
2. Dimensi Body image
Menurut Cash dan Pruzinsky (2000) terdapat sepuluh dimensi
dalam pengukuran body image yaitu:
2.1 Appearance Evaluation (Evaluasi penampilan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Perasaan tertarik atau tidak tertarik pada fisik; memuaskan atau tidak
memuaskan dengan penampilan yang dimiliki individu.
2.2 Appearance Orientation (Orientasi penampilan)
Meningkatkan investasi pada penampilan yang dimiliki oleh
individu.
2.3 Fitness Evaluation (Evaluasi kebugaran fisik)
Perasaan memiliki fisik yang sehat atau tidak sehat.
2.4 Fitness Orientation (Orientasi kebugaran fisik)
Meningkatkan investasi pada kesehatan fisik atau kemampuan
berolahraga
2.5 Health Evaluation (Evaluasi kesehatan)
Perasaan memiliki kesehatan fisik ataum bebas dari penyakit secara
fisik.
2.6 Health Orientation (Orientasi kesehatan)
Meningkatkan investasi pada gaya hidup sehat secara fisik.
2.7 Illness Orientation (Orientasi tentang peyakit)
Meningkatkan kewaspadaan atau tanggap terhadap penyakit.
2.8 Body Area Satisfaction (Kepuasan terhadap bagian tubuh)
Kepuasan dengan aspek-aspek dari bagian tubuh atau penampilan
individu.
2.9 Overweight Preocupation (Kecemasan menjadi gemuk)
Kecemasan menjadi gemuk, kewaspadaan terhadap berat badan,
melakukan diet, dan membatasi saat makan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.10 Self-Classified Weight (Pengkategorian ukuran tubuh)
Menggambarkan bagaimana individu mempersepsikan dan memberi
tanda berat badan dari sangat kurus hingga yang sangat gemuk.
C. WANITA BEKERJA
Menurut Van Vuuren (dalam Dwijanti, 1999) wanita kerja adalah
wanita yang memiliki peran sebagai pekerja dan mendapatkan gaji dari
pekerjaan yang telah dilakukan dengan teratur diluar rumah. Kemampuan
ketika bekerja diperoleh dari adanya tingkat pendidikan yang tinggi. Hal
tersebut berarti apabila tingkat pendidikan dan kemampuan semakin tinggi
maka kemungkinan jabatan dan gaji akan tinggi (Papalia, Olds & Feldman,
2009). Menurut data dari The Institute of Science and Technology Journal’s
menunjukkan bahwa wanita di Indonesia rata-rata mulai bekerja pada usia 22
tahun (Siregar, 2007). Pada usia tersebut masuk dalam ketegori tahap
perkembangan pada masa dewasa awal karena masa dewasa awal berkisar pada
usia 20-40 tahun (Papalia, Olds & Feldman, 2009).
Masa dewasa adalah salah satu fase kehidupan dimana individu
dianggap telah menjadi dewasa atau telah menyelesaikan pertumbuhannya dan
menyiapkan diri untuk dapat diterima dalam masyarakat (Hurlock, 1978;
Mappiare, 1983). Pada masa dewasa awal atau dini, individu akan memasuki
masa transisi antara masa remaja dan masa dewasa yang merupakan masa
perpanjangan kondisi ekonomi dan pribadi yang sementara. Namun pada masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
ini juga individu yang mulai mandiri secara ekonomi tersebut dapat mendorong
individu menjadi konsumtif dan melakukan pembelian impulsif.
Dalam masa ini individu akan berusaha untuk membentuk pribadi
yang lebih mandiri dan terlibat secara sosial (Santrock, 1995). Masa dewasa
terbagi menjadi bagian yaitu masa dewasa awal yang dimulai pada usia 18-40
tahun. Pada masa ini akan terjadi berbagai perubahan fisik dan psikologis yang
terjadi dengan disertai penurunan kemampuan reproduktif. Selanjutnya masa
dewasa madya yang dimulai dari usia 40-60 tahun. Masa dewasa madya akan
sangat tampak terjadi penurunan kemampuan fisik dan psikis. Dan yang
terakhir masa dewasa lanjut. Dalam masa dewasa lanjut dimulai dari usia 60
tahun sampai kematian (Hurlock, 1979).
Pada setiap tahap perkembangan mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda. Masa dewasa awal juga ditandai dengan karakteristik yang khas
antara lain; perkembangan fisik, kognitif dan psikososial. Berdasarkan
perkembangan kemampuan kognitif pada wanita bekerja yang memasuki usia
dewasa awal seharusnya sudah dapat membuat perencanaan, memutuskan
sesuatu atas apa yang dikerjakan dan apa yang akan dibeli (Papalia, Olds &
Feldman, 2009).
D. KERANGKA KONSEPTUAL
Tahap perkembangan pada wanita dewasa awal di mulai dari usia 20-40
tahun, diiringi dengan berbagai tugas-tugas perkembangan (Santrock, 2002).
Pada usia tersebut individu akan mengalami puncak perkembangan fisik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kognitif maupun psikososial. Mengenai perkembangan fisik, individu akan
mulai memperhatikan tentang penampilan fisiknya. Penampilan fisik
merupakan hal yang penting pada wanita. Perubahan yang terjadi pada wanita
akibat dari bertambahnya usia seringkali memberi efek negatif misalnya rasa
kecewa dan putus asa (Hurlock, 1979). Penilaian mengenai penampilan fisik
sering disebut dengan istilah body image.
Body image adalah suatu sikap yang dimiliki oleh individu terhadap
tubuhnya dapat berupa penilaian positif maupun negatif (Cash & Pruzinsky,
2002). Individu yang memiliki body image positif akan merasa memiliki tubuh
dan penampilan yang menarik serta percaya diri. Sedangkan individu yang
memiliki body image yang negatif akan merasa memiliki tubuh dan
penampilan yang kurang menarik dan kurang percaya diri (Bell & Rushfort,
2008).
Wanita dewasa lebih memandang body image secara negatif jika
dibandingkan laki-laki dewasa sehingga wanita memiliki kecenderungan
memelihara dan merawat penampilan daripada laki-laki (Hubley & Quinlan,
2003). Menurut Munfarida (dalam Astuti, 2009) munculnya ketidakpuasan
terhadap tubuh memicu wanita melakukan berbagai cara untuk memperbaiki
penampilan fisiknya misalnya melakukan perawatan tubuh. Menurut Feingold
dan Mazzella (dalam Davison & McCabe, 2006) persepsi yang salah mengenai
tubuh ideal membuat sebagian orang merasa khawatir dan kurang percaya diri
dengan tubuh yang mereka miliki sehingga dapat memunculkan ketidakpuasan
terhadap body image. Ketidakpuasan dengan penampilan fisik pada wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menyebabkan wanita melakukan berbagai cara untuk mengubah atau
memperbaiki penampilan fisik. Cara-cara yang dilakukan oleh wanita untuk
memperbaiki penampilan fisiknya menyebabkan munculnya kecenderungan
perilaku konsumtif (Sari, 2009). Dacey dan Kenny (2001) serta Hardy dan
Hayes (1988) yang mengungkapkan body image adalah bagian dari konsep diri
yang mencakup sikap maupun pengalaman yang berkaitan dengan tubuh/fisik.
Konsep diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya
impulse buying (Dittmar et.al., 1995).
Impulse buying merupakan suatu perilaku yang melibatkan keinginan
secara spontan dan unreflective untuk membeli serta tidak ada pertimbangan
mengapa dan untuk apa alasan individu membeli suatu produk (Rook, 1995;
Verplanken & Herabadi, 2001). Penelitian Giraud (2001, dalam Suganya &
Beena, 2017) mengatakan jenis kelamin mempunyai pengaruh spesifik pada
impulse buying seperti wanita cenderung lebih impulsif daripada pria. Selain
itu, wanita bekerja memiliki penghasilan lebih besar dapat lebih kecenderungan
impulse buying dibandingkan dengan yang berpenghasilan lebih rendah (Mai
et.al., 2003).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian tubuh (body
image) dapat memiliki hubungan dengan kecenderungan impulse buying pada
wanita bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
E. SKEMA HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN IMPULSE BUYING
Wanita Bekerja
Body image Body image
Positif Negatif
Memiliki Penampilan Tubuh Memiliki Penampilan Tubuh Kurang
Menarik, Merasa Puas dan Percaya Menarik, Tidak Merasa Puas dan
diri Tidak Percaya Diri
Tidak memiliki keinginan Memiliki keinginan
memperbaiki penampilan fisik memperbaiki penampilan fisik
Memiliki tingkat kecenderungan Memiliki tingkat kecenderungan
Impulse buying yang rendah Impulse buying yang tinggi
Gambar 1. Skema Dinamika Hubungan Antara Body Image Dengan
Kecenderungan Impulse buying Pada Wanita Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
F. HIPOTESIS
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif dan
signifikan antara body image dengan kecenderungan impulse buying pada
wanita bekerja. Sehingga semakin tinggi body image, maka kecenderungan
impulse buying pada wanita bekerja akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin
rendah body image, maka semakin tinggi kecenderungan impulse buying pada
wanita bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional yang
bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana hubungan variasi antar variabel.
Menurut Azwar (2012), penelitian kuantitatif merupakan pendekatan analisis
dengan menggunakan data-data numerik yang diolah menggunakan metode
statistik. Penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk
mencari suatu informasi mengenai taraf hubungan antar variabel (Azwar,
2012). Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara body image dan
kecenderungan impulse buying pada wanita dewasa awal yang bekerja.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Bebas (X) : Body image
2. Variabel Tergantung (Y) : Kecenderungan impulse buying pada
wanita bekerja.
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Body image
Body image adalah gambaran dan penilaian positif dan negatif
individu terhadap penampilan tubuh atau fisik secara keseluruhan. Body
image terdiri dari 10 dimensi yaitu evaluasi penampilan (appearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
evaluation), orientasi penampilan (appearance orietation), evaluasi
kebugaran fisik (fitness evaluation), orientasi kebugaran fisik (fitness
orientation), evaluasi kesehatan (health evaluation), orientasi kesehatan
(health orientation), orientasi tentang penyakit (illness orientation),
kepuasan area tubuh (body area satisfaction scale), kecemasan menjadi
gemuk (overweight preoccupation), persepsi terhadap ukuran tubuh (self
classification weight). Body image diukur dengan menggunakan skala
Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire (MBSRQ) yang
dibuat oleh Cash (2000). Semakin tinggi skor total MBSRQ maka
menunjukkan penilaian body image yang semakin positif. Sebaliknya
semakin rendah skor total MBSRQ maka menunjukkan penilaian body
image yang semakin negatif.
2. Kecenderungan Impulse buying
Kecenderungan impulse buying adalah kecenderungan pembelian
yang tidak rasional. Impulse buying terdiri dari dua aspek yaitu aspek
kognitif dan afektif. Kecenderungan impulse buying diukur dengan
menggunakan skala Impulse Buying Tendency Scale (IBT Scale) yang
dibuat oleh Verplanken dan Herabadi (2001). Dalam pengukuran skala
tersebut, semakin tinggi skor IBT Scale maka semakin tinggi tingkat
kecenderungan impulse buying. Sebaliknya semakin rendah skor total IBT
Scale maka semakin rendah tingkat kecenderungan impulse buying.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
D. SUBJEK PENELITIAN
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Sedangkan pengambilan sampel (sampling) adalah suatu proses memilih
sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian dan
pemahaman mengenai karakteristik terhadap sampel membuat peneliti mampu
menggeneralisasikan karakteristik tersebut pada elemen populasi (Noor, 2012).
Teknik pengambilaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik purposive sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel penelitian
dengan cara sengaja memilih atau menunjuk diantara anggota populasi yang
memenuhi syarat untuk menjadi sampel (Suryabrata, 2004).
Karakteristik subjek yang digunakan yaitu : wanita bekerja dalam
tahap perkembangan dengan awal yang berusia 22-39 tahun. Menurut data dari
The Institute of Science and Technology Journal’s menunjukkan bahwa wanita
di Indonesia rata-rata mulai bekerja pada usia 22 tahun (Siregar, 2007). Gaille
(2014) menjelaskan pada usia muda yang telah memiliki pendapatan akan lebih
melakukan pembelian secara impulsif. Selain itu, pemberian batasan usia dan
jenis kelamin subjek didasarkan pada penelitian Wood (1998) menjelaskan usia
18-39 tahun impulse buying yang dilakukan oleh individu akan meningkat dan
akan menurun setelah usia tersebut. Usia tersebut masuk dalam ketegori tahap
perkembangan pada masa dewasa awal karena masa dewasa awal berkisar pada
usia 20-40 tahun (Papalia, Olds & Feldman, 2009). Serta penelitian Giraud
(2001, dalam Suganya & Beena, 2017) mengatakan jenis kelamin mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pengaruh spesifik pada impulse buying seperti wanita cenderung lebih impulsif
daripada pria.
E. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan skala kuisioner yang disebarkan
kepada wanita bekerja dewasa awal di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta karena dianggap lebih fleksibel dan mudah (Azwar,2009).
Peneliti juga menyisipkan informed consent sebagai pernyataan sebagai
pernyataan bahwa subjek bersedia dan tidak dengan terpaksa untuk
menjadi subjek penelitian ini. Skala adalah alat ukur psikologis yang
berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menangkap respon
individu terhadap sebuah konsep yang hendak diukur sehingga
menghasilkan skor yang dapat diinterprestasikan (Azwar, 1999). Skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Skala Likert
adalah sebuah metode pengumpulan data dimana setiap item disusun
untuk mengukur atribut psikologis tertentu. Subjek penelitian diminta
untuk menyatakan pendapat ketidaksetujuan atau kesetujuannya dalam
kontinum yang terdiri dalam beberapa respon (Supratiknya, 2014).
2. Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menyebarkan alat ukur Impulse Buying Tendency Scale (IBT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Scale) untuk mengukur variabel kecenderungan impulse buying dan
Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire (MBSRQ) untuk
mengukur variabel body image. Peneliti menggunakan skala adaptasi
Impulse Buying Tendency Scale (Verplanken & Herabadi, 2001) dan
Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire (Cash, dalam
Milanzahri, 2013).
Berikut ini penjelasan terkait dengan masing-masing skala dalam penelitian
ini:
a. Kecenderungan Impulse buying
Dalam penelitian ini, menggunakan Impulse Buying Tendency
Scale (IBT Scale) dalam bentuk skala likert dengan item dalam bentuk
favourable dan unfavourable. Item favourable adalah item yang berisi
pernyataan memihak, mendukung atau menunjukkan ciri variabel yang
hendak diukur. Sedangkan item unfavourable adalah item yang berisi
pernyataan tidak memihak, mendukung atau menunjukkan ciri variabel
yang hendak diukur (Azwar, 1999). Skala kecenderungan impulse
buying dalam penelitian ini menggunakan alternatif pilihan jawaban
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak
Sesuai (STS). Penggunaan skala dengan empat pilihan jawaban
bertujuan untuk menghindari kecenderungan subjek memilih alternatif
jawaban yang dianggap paling aman. Selain itu, penggunaan skala
empat pilihan jawaban bertujuan untuk langsung mengarahkan subjek
memilih pernyataan yang bersifat favourable dan unfavourable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(Widoyoko, 2015). Setiap respon yang dipilih subjek memiliki skor
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skor Favourable dan Unfavourable Skala Kecenderungan Impulse buying
(IBT scale)
Respon Favourable Unfavourable
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak Sesuai 2 3
Sangat Tidak Sesuai 1 4
Skala kecenderungan impulse buying dalam penelitian ini berisi 20
item yaitu berupa 10 item mewakili aspek kognitif dan 10 item mewakili
aspek afektif.
Tabel 3.2
Sebaran Item Skala Kecenderungan Impulse buying
Aspek No Item
Favorabel No Item Unfavorabel Jumlah
Aspek
Kognitif 3,5,6,7,9,10 1,2,4, dan 8 10
Aspek
Afektif
11,12,13,15,16,17,18,
19, dan 20 14 10
Total 20
b. Body image
Alat ukur body image yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire (MBSRQ). Alat ukur
MBRSQ terdiri dari 69 item dari 10 dimensi yang mewakili untuk
mengukur tingkat kepuasan terhadap bentuk tubuh yaitu: Appearance
Evaluation (Evaluasi penampilan), Appearance Orientation (Orientasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
penampilan), Fitness Evaluation (Evaluasi kebugaran fisik), Fitness
Orientation (Orientasi kebugaran fisik), Health Evaluation (Evaluasi
kesehatan), Health Orientation (Orientasi kesehatan), Illness Orientation
(Orientasi tentang peyakit), Body Area Satisfaction (Kepuasan terhadap
bagian tubuh), Overweight Preocupation (Kecemasan menjadi gemuk), Self-
Classified Weight (Pengkategorian ukuran tubuh). Multidimensional Body
Self-Relations Questionnaire (MBSRQ) menggunakan alternatif pilihan
jawaban dan skor sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skor Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire (MBSRQ)
Item nomor 1-57
Respon Favourable Unfavourable
Sangat tidak setuju 1 5
Tidak setuju 2 4
Netral 3 3
Setuju 4 2
Sangat setuju 5 1
Item nomor 58
Respon Favourable Unfavourable
Tidak pernah 1 5
Jarang 2 4
Kadang-kadang 3 3
Sering 4 2
Sering sekali 5 1
Item nomor 59 dan 69
Respon Favourable Unfavourable
Sangat kurang 1 5
Agak normal 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Normal 3 3
Agak berlebihan 4 2
Sangat berlebihan 5 1
Item nomor 61-69
Respon Favourable Unfavourable
Sangat tidak puas 1 5
Tidak puas 2 4
Netral 3 3
Puas 4 2
Sangat puas 5 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.4
Sebaran Item Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire
(MBSRQ)
Subvariabel Nomor Item Jumlah
Appearance Evaluation
(Evaluasi penampilan) 5,11,21,30,39,42,48 7
Appearance
Orientation (Orientasi
penampilan)
1,2,12,13,22,23,31,32,40,41,
49, dan 50 12
Fitness Evaluation
(Evaluasi kebugaran
fisik)
24,33,dan 51 3
Fitness Orientation
(Orientasi kebugaran
fisik)
3,4,6,14,15,16,25,26,34,35,4
3,44, dan 53 14
Health Evaluation
(Evaluasi kesehatan) 7,17,27,36,45, dan 54 6
Health Orientation
(Orientasi kesehatan) 8,9,18,19,28,29,dan 38 7
Illness Orientation
(Orientasi tentang
peyakit)
37,46,47,55, dan 56 5
Body Area Satisfaction
(Kepuasan terhadap
bagian tubuh)
61,62,63,64,65,66,67,68,
dan 69 9
Overweight
Preocupation
(Kecemasan menjadi
gemuk)
10,20,57, dan 58 4
Self-Classified Weight
(Pengkategorian ukuran
tubuh)
59 dan 60 2
Total 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
F. VALIDITAS DAN RELIABLITAS
1. Validitas Skala
Validitas dilakukan untuk memastikan alat tes yang digunakan
memiliki kesesuaian dengan variabel psikologis yang diukur, perlu
dilakukan uji validitas (Supraktinya, 2014). Validitas adalah proses
pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu skala dapat
menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya
(Azwar, 2015). Peneliti menggunakan validitas isi (content validity) dalam
penelitian ini. Validitas isi dilakukan oleh seseorang yang memiliki
pengetahuan terhadap aspek yang hendak diukur (professional judgement)
(Azwar, 2015). Peneliti meminta bantuan Dosen Pembimbing Skripsi
sebagai professional judgement yang melakukan validasi skala penelitian.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala adaptasi,
maka peneliti juga melakukan proses translation yang dibantu oleh
Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ELTI, Dosen Pembimbing Skripsi dan
beberapa orang lulusan Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma untuk
menyesuaikan tata bahasa dan budaya yang ada di Indonesia.
2. Daya Diskriminasi Item
Penyusunan suatu alat ukur atau skala sebagai alat pengumpulan
data, biasanya selalu terdapat kesalahan (error) yang dapat berasal dari
berbagai faktor. Salah satu cara untuk dapat mencegah terjadinya
kesalahan (error) adalah dengan melakukan try out terhadap skala yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
try out terhadap kedua skala penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Try out ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur
tersebut reliabel atau tidak melalui nilai reliabilitas yang dimiliki. Try out
dilakukan pada hari Jumat, 24 Februari 2017 hingga hari Jumat 3 Maret
2017. Subjek try out berjumlah 148 orang yang merupakan wanita bekerja
di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada skala Impulse Buying Tendency Scale (IBT Scale) dan
Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire (MBSRQ), peneliti
menggunakan nilai koefisien korelasi item total (rix) untuk melakukan
seleksi item. Besarnya rix bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan
tanda positif atau negatif. Item yang baik dan memuaskan adalah item
yang memilik rix > 0,30. Koefisien yang kecil mendekati 0 atau yang
memiliki tanda negatif mengindikasikan bahwa item yang bersangkutan
tidak memiliki daya diskriminasi (Azwar, 2015). Namun apabila item
masih belum mencukupi maka dapat dipertimbangkan sedikit menurunkan
batasan rix menjadi 0.25 (Azwar, 2012). Peneliti menggunakan batasan
nilai rix ≥ 0.25 untuk melakukan seleksi item.
Pada skala kecenderungan impulse buying memiliki skor rix yang
bergerak dari 0.26 sampai dengan 0.56 sehingga keseluruhan item
memiliki koefisien korelasi item total yang baik dan tidak ada item yang
digugurkan. Pada skala body image memiliki skor rix yang bergerak dari
0.131 sampai dengan 0.674 dan dilakukan pengguguran pada item nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
15 (rix=0.206), item nomor 39 (rix=0.221), item nomor 45 (rix=0.131) dan
item nomor 47 (rix=0.221 karena memiliki koefisien korelasi item total
yang kurang baik (<0,30) untuk dijadikan sebagai alat ukur. Hal tersebut
menunjukkan bahwa skala kecenderungan impulse buying yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 20 item dan skala body image yang
digunakan sebanyak 65 item.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Azwar (2012) menyatakan bahwa konsep reliabel mengacu pada
kemampuan alat ukur menghasilkan skor yang cermat dengan error yang
kecil. Tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur ditunjukkan oleh skor koefisien
reliabilitas. Semakin tinggi skor koefisien reliabilitas, maka semakin baik
alat ukur yang digunakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji reliabilitas
untuk memastikan apakah alat ukur yang digunakan dapat dipercaya
kecermatannya. Reliabilitas dapat diukur dengan menghitung koefisien
reliabilitas alpha Cronbach (Supratiknya, 2014) dalam program SPSS
24.00. Sama halnya dengan reliabilitas item dimana koefisien reliabilitas
berada dalam rentang 0 sampai dengan 1.00. Apabila koefisien reliabilitas
semakin mendekati angka 1.00 berarti menunjukkan bahwa alat ukur yang
digunakan semakin reliabel. Alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang
baik apabila memiliki koefisien reliabilitas ≥ 0.70. Dalam hal ini, alat tes
yang memiliki koefisien reliabilitas < 0.70 merupakan alat tes yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
baik karena menunjukkan adanya error dan mengindikasikan bahwa hasil
tes kurang memadahi untuk digunakan (Guilford dalam Supratiknya, 2014).
a. Skala kecenderungan impulse buying
Pada skala kecenderungan impulse buying diketahui memiliki nilai
Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.827. Hal ini menunjukan bahwa skala
kecenderungan impulse buying yang digunakan memiliki reliabilitas yang
tinggi. Didapati nilai Cronbach’s Alpha skala kecenderungan impulse
buying sebagai berikut :
Tabel 3.5
Reliabilitas skala kecenderungan impulse buying
Cronbach's Alpha N of Items
,827 20
b. Skala body image
Sedangkan untuk skala body image buying diketahui memiliki nilai
Cronbach’s Alpha sebesar α = 0. 951. Hal ini menunjukan bahwa skala
body image yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Oleh
karena itu didapati nilai Cronbach’s Alpha skala kecenderungan impulse
buying sebagai berikut :
Tabel 3.6
Reliabilitas skala body image
Cronbach's Alpha N of Items
,951 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
G. ANALISIS DATA
Analisis deskriptif adalah perhitungan sederhana untuk memperjelas
data yang telah diperoleh dalam penelitian (Azwar,1999). Data-data yang telah
didapatkan oleh peneliti akan dideskripsikan sehingga dapat lebih mudah
dipahami. Deskripsi subjek penelitian yang akan dibahas secara terperinci
mengenai usia dan penghasilan per bulan. Selain itu, deskripsi data penelitian
akan membahas secara rinci mengenai mean empiris dan teoritis untuk melihat
apakah subjek penelitian memiliki tingkat kecenderungan impulse buying dan
body image yang tinggi atau rendah.
H. METODE PENGOLAHAN DATA
1. Uji asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah data
penelitian berasal dari populasi dengan sebaran normal atau tidak
normal. Data yang menunjukan taraf signifikansi (p) lebih besar dari
0,05 (p>0,05) maka disimpulkan data tersebut memiliki sebaran normal.
Sedangkan data yang menunjukan taraf signifikansi (p) lebih kecil dari
0,05 (p<0,05) maka disimpulkan data tersebut memiliki sebaran tidak
normal (Santoso, 2014). Uji normalitas dilakukan menggunakan metode
statistik Kolmogrov-Smirnov dengan bantuan program SPSS versi 24.00
for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan
antarvariabel linear atau tidak. Dua variabel dikatakan memiliki
hubungan linear apabila nilai signifikansi (linearity) kurang dari 0,05
(p<0,05). Sebaliknya hubungan tidak linear apabila nilai signifikansi
(linearity) lebih dari 0,05 (p>0,05) (Santoso, 2014). Uji linearitas
dilakukan dengan melihat test of linearity pada bantuan program SPSS
versi 24.00 for windows.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis data dengan SPSS
yaitu uji korelasi Peason Product Moment. Perhitungan yang digunakan
adalah dengan menggunakan program SPSS versi 24.00 for windows.
Koefisien korelasi bergerak dari 0 dan ±1. Apabila hasil koefisien
bergerak dari 0 sampai 1 maka korelasi tersebut positif. Sebaliknya apabila
hasil koefisien korelasi bergerak dari 0 sampai -1 maka korelasi tersebut
negatif (Hadi, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada hari Kamis, 16 Maret 2017 dan berakhir
pada Kamis, 23 Maret 2017 pada wanita bekerja di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Peneliti membagikan skala kepada subjek dengan kriteria wanita
usia 20-39 tahun yang bekerja. Setelah melakukan penyebaran skala kepada
subjek berjumlah 220 eksemplar, subjek yang mengembalikan skala kepada
peneliti berjumlah 218 eksemplar. Terdapat beberapa skala yang tidak diisi
secara lengkap, maka terdapat 6 skala yang gugur. Sehingga dalam penelitian
ini total skala yang dapat digunakan dan diolah sebanyak 212 eksemplar.
B. Deskripsi Penelitian
1. Deskripsi subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja berusia 23-
39 tahun. Setelah melalui proses penyaringan data diperoleh total data
sebanyak 212 subjek. Deskripsi data subjek yang didapatkan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Deskripsi Usia Subjek
Usia Jumlah Presentase
22 40 18,9%
23 37 17,5%
24 18 8,5%
25 17 8,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
26 11 5,2%
27 11 5,2%
28 16 7,5%
29 9 4,2%
30 14 6,6%
31 3 1,4%
32 6 2,8%
33 6 2,8%
34 5 2,4%
35 6 2,8%
36 5 2,4%
37 2 0,9%
38 3 1,4%
39 3 1,4%
Total 212 100%
Tabel 4.1
Deskripsi Penghasilan Subjek
Kategori Pengahasilan Jumlah Presentase
< Rp. 1.000.000 (Kurang dari Rp. 1.000.000) 26
12,3%
> Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 (Lebih dari Rp.
1.000.000 - Rp. 2.000.000)
89 42,0%
> Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 (Lebih dari Rp.
2.000.000 - Rp. 3.000.000)
40 18,9%
> Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 (Lebih dari Rp.
3.000.000 - Rp. 4.000.000)
22 10,4
> Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000 (Lebih dari Rp.
4.000.000 - Rp. 5.000.000)
9 4,2
> Rp. 5.000.000 (Lebih dari Rp. 5.000.000) 26 12,3
Total 212 100%
2. Deskripsi data penelitian
Berdasarkan skala penelitian yang digunakan, maka didapatkan hasil
perhitungan mean teoritik body image dan kecenderungan impulse buying
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.1 Perhitungan mean teoritik body image
Jumlah item : 65
Nilai minimum : 65 x 1 = 65
Nilai maximum : 65 x 5 = 325
Mean teoritik : (min+max)/2 = (65+325)/2 = 195
2.2 Mean teoritik kecenderungan impulse buying:
Jumlah item : 20
Nilai minimum : 20 x 1 = 20
Nilai maksimum : 20 x 4 = 80
Mean teoritik : (min+max)/2 = (20+80)/2 = 50
Tabel 4.3
Hasil Pengukuran Deskripsi Variabel Body image dan Kecenderungan
impulse buying
Variabel N Teoritik Empiris Mean
Teoritik
Mean
Empiris Min Max Min Max
Body
image
212 65 325 171 314 195 223,75
Kecender
ungan
impulse
buying
212 20 80 39 63 50 50,06
Data yang telah diperoleh peneliti akan dideskripsikan agar lebih
mudah untuk dipahami. Peneliti mendeskripsikan data penelitian dengan
membandingkan mean teoritik dan mean empiris dari data yang diperoleh
dengan menggunakan SPSS versi 24.0, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 4.4
Hasil Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Body Image
One-Sample Test
Test Value = 42
T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Body
Image
20,899 211 ,000 28,755 26,04 31,47
Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji data dari one sample t test variabel
body image menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil data
tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
mean teoritik dan mean empiris variabel body image. Hasil data
berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa mean teoritik dari variabel
body image memiliki mean empiris sebesar 223,75 yang lebih besar
dibandingkan dengan mean teoritisnya yaitu sebesar 195. Data tersebut
menunjukkan bahwa mean empiris lebih besar dibandingkan dengan mean
teoritik, maka dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki body
image yang tergolong tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 4.5
Hasil Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Kecenderungan Impulse buying
One-Sample Test
Test Value = 42
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Kecenderung
an Impulse
buying
,178 211 ,859 ,057 -,57 ,68
Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji data dari one sample t test variabel
kecenderungan impulse buying menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,859. Hasil data berdasarkan tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empiris
variabel kecenderungan impulse buying. Hasil data menunjukkan bahwa
mean teoritik dari variabel kecenderungan impulse buying memiliki mean
empiris sebesar 50,60 yang lebih besar dibandingkan dengan mean
teoritisnya yaitu sebesar 50. Data tersebut menunjukkan bahwa mean
empiris lebih besar dibandingkan dengan mean teoritik namun tidak
signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian tidak dapat
digolongkan memiliki kecenderungan impulse buying tinggi atau rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
C. Analisis Data Penelitian
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan sebelum peneliti melakukan uji
hipotesis. Apabila taraf signifikansi (p) lebih besar dari 0,05 (p>0,05)
maka disimpulkan data tersebut memiliki sebaran normal. Sedangkan
data yang menunjukan taraf signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05
(p<0,05) maka disimpulkan data tersebut memiliki sebaran tidak normal
(Santoso, 2015). Uji normalitas dilakukan menggunakan metode statistik
Kolmogrov-Smirnov.
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
Skala
Kolmogorov Smirnov
Keterangan Statistik Df Sig.
Body Image ,040 212 ,200 Data Normal
Kecenderungan
Impulse buying
,060 212 ,065 Data Normal
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa variabel
kecenderungan impulse buying dan body image memiliki data yang
terdistribusi secara normal. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
signifikansi yang diperoleh masing-masing variabel yaitu
kecenderungan impulse buying sebesar 0.065 dan body image sebesar
0.200.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan
antarvariabel linear atau tidak. Apabila nilai signifikansi (linearity)
kurang dari 0,05 (p<0,05) maka hubungan variabel bersifat linear.
Sebaliknya hubungan variabel tidak linear apabila nilai signifikansi
(linearity) lebih dari 0,05 (p>0,05) (Santosa, 2014).
Tabel 4.7
Hasil Uji Linearitas Data Penelitian
F Sig.
Body Image
Kecenderungan
Impulse buying
(Combined) 40,306 ,000
Linearity 10,914 ,000
Deviation from
Linearity
10,506 ,000
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai
signififansi sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan nilai
signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hal ini
dapat diartikan bahwa hubungan antar variabel memiliki sifat yang
linear.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis data dengan
SPSS yaitu uji korelasi Pearson Product Moment. Perhitungan yang
digunakan adalah dengan menggunakan program SPSS versi 24.00
for windows. Koefisien korelasi bergerak dari 0 dan ±1. Apabila hasil
koefisien bergerak dari 0 sampai 1 maka korelasi tersebut positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Sebaliknya apabila hasil koefisien korelasi bergerak dari 0 sampai -1
maka korelasi tersebut negatif.
Tabel 4.8
Hasil Uji Hipotesis Data Penelitian
Body
Image
Kecenderungan
Pembelian
Impulsif
Pearson
Product
Moment
Body
Image
Correlation
Coefficient
1 -,208
Sig. (1-tailed) ,001
N 212 212
Kecenderu
ngan
Impulse
Buying
Correlation
Coefficient
-,208 1
Sig. (1-tailed) ,001
N 212 212
Berdasarkan hasil dari tabel di atas dapat terlihat bahwa koefisien
korelasi sebesar -0.208 dengan nilai signifikansi 0,001 (p<0,05). Hal
tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan
antara variabel kecenderungan impulse buying dengan body image.
Hubungan negatif ini menunjukkan bahwa semakin individu memiliki
kecenderungan impulse buying yang tinggi, maka semakin rendah body
image pada individu tersebut. Sebaliknya, semakin individu memiliki
kecenderungan impulse buying yang rendah, maka semakin tinggi body
image pada individu tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
D. Analisis Tambahan
Pada penelitian ini peneliti melakukan analisis tambahan dengan
melakukan uji perbedaan terhadap penghasilan perbulan yang dimiliki
oleh wanita bekerja. Uji perbedaan dilakukan pada penghasilan perbulan
wanita bekerja dengan besaran < Rp. 1.000.000 (Kurang dari Rp.
1.000.000), > Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 (Lebih dari Rp. 1.000.000 -
Rp. 2.000.000), > Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 (Lebih dari Rp.
2.000.000 - Rp. 3.000.000), > Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 (Lebih dari
Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000), > Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000 (Lebih
dari Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000), > Rp. 5.000.0000 (Lebih dari Rp.
5.000.000). Analisis menggunakan One Way Anova untuk mengetahui
perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua kelompok. One Way Anova
diperoleh dengan bantuan program SPSS versi 24.00 for windows.
Tabel 4.9
Hasil Uji Mean Kategori Penghasilan Perbulan
Kategori Penghasilan Perbulan N Mean
< Rp. 1.000.000 (Kurang dari Rp. 1.000.000) 26 51,31
> Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 (Lebih dari Rp.
1.000.000 - Rp. 2.000.000)
89
48,73
> Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 (Lebih dari Rp.
2.000.000 - Rp. 3.000.000)
40
49,55
> Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 (Lebih dari Rp.
3.000.000 - Rp. 4.000.000)
> Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000 (Lebih dari Rp.
4.000.000 - Rp. 5.000.000)
> Rp. 5.000.0000 (Lebih dari Rp. 5.000.000)
22
9
26
50,73
50,67
53,35
Total 212 50,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.10
Hasil Uji One Way Anova
Sum Of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups
502,106 5 100,421 5,144 0,000
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signififansi
sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh
lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat
perbedaan signifikan kecenderungan impulse buying antara masing-masing
kategori penghasilan perbulan.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body
image dengan kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja dewasa
awal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa terdapat hubungan antara body image dengan kecenderungan
impulse buying pada wanita bekerja dewasa awal. Hubungan antara kedua
variabel tersebut bersifat negatif dan signifikan (r=-,208, p=,001). Hasil
perolehan angka tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian
ini diterima, yaitu bahwa terdapat hubungan negatif antara body image
dengan kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja. Dari hasil
tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi body image yang dimiliki,
maka semakin rendah kecenderungan impulse buying yang dilakukan
wanita bekerja. Sebaliknya semakin rendah body image yang dimiliki,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
maka semakin tinggi kecenderungan kecenderungan impulse buying yang
dilakukan wanita bekerja.
Hubungan negatif dan signifikan tersebut sesuai dengan penelitian
Murtiyanto (2016) yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan negatif
body image dan kecenderungan impulse buying. Menurut Tiggemann
(dalam Cash & Smolak, 2011) body image negatif lebih banyak dialami
oleh sebagian besar wanita yaitu banyak yang tidak puas dengan tubuh
mereka, terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan. Individu yang
memiliki body image yang negatif akan merasa memiliki penampilan yang
kurang menarik dan kurang percaya diri (Bell & Rushfort, 2008). Menurut
Shannon (dalam Setiawan & Thantawi, 2010) 88% dari wanita dan pria
yang berusia 18 tahun ke atas berusaha mempercantik atau merawat diri
dengan menggunakan kosmetik dan mereka merasa bahwa kosmetik
tersebut akan membuat mereka lebih menarik dan tampil percaya diri.
Selain itu, wanita juga melakukan operasi plastik, perawatan tubuh agar
memiliki penampilan yang menarik (Astuti, 2009). Wanita yang memiliki
body image yang negatif memiliki kecenderungan untuk berusaha
memperbaiki penampilan fisik menjadi ideal. Hal tersebut menyebabkan
wanita termotivasi untuk membeli produk maupun jasa yang dianggap
dapat memperbaiki dan menunjang penampilan fisik (Solomon, 2009).
Berdasarkan perbandingan mean empirik dan teoritik dengan
melakukan uji t, body image subjek relatif tinggi atau positif (223,75
>195) dengan signifikan sebesar 0.000 (p>0.05) dan kecenderungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Kecenderungan impulse buying subjek rendah atau negatif (50.60>50)
dengan signifikan sebesar 0.859 (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa
subjek yang memiliki body image tinggi atau positif dan kecenderungan
impulse buying yang rendah atau negatif. Body image yang positif
menunjukkan bahwa individu memiliki rasa puas terhadap tubuh, memiliki
penampilan fisik yang menarik dan percaya diri, namun individu yang
memiliki body image yang negatif akan cenderung melakukan
kecenderungan impulse buying karena individu tidak memiliki rasa puas
terhadap tubuh, tidak memiliki penampilan fisik yang menarik dan tidak
percaya diri
Hasil nilai koefisien determinasi (𝑟2) yang diperoleh sebesar 0.043
menunjukkan bahwa sumbangan efektif oleh variabel body image terhadap
kecenderungan impulse buying sebesar 4,3%. Sumbangan lainnya sebesar
95.7% berasal dari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
kecenderungan impulse buying pada wanita dewasa awal. Dengan
demikian, dalam penelitian ini body image bukan merupakan faktor utama
yang dapat menimbulkan kecenderungan impulse buying pada wanita
bekerja. Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kecenderungan
impulse buying yaitu, Emotional Intelligence (Lin & Chuang, 2005) dan
Suasana Hati (Youn & Faber dalam Alagoz & Ekici, 2011). Perbedaan
dari subjek penelitian mempengaruhi hasil nilai koefisien korelasi
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya (Murtiyanto, 2016). Nilai
koefisien korelasi dalam penelitian ini lebih rendah dari nilai koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
korelasi penelitian sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
body image pada kecenderungan impulse buying di tahap dewasa awal
lebih kecil daripada di tahap remaja. Pada tahap usia dewasa awal,
individu mampu berpikir untuk mengevaluasi sebuah informasi yang
didapat, memiliki keyakinan berdasarkan sebuah pemikiran yang matang
serta memiliki kontrol diri (Papalia, Olds & Feldman, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, body
image dan kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja memiliki
hubungan yang negatif serta signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi body image wanita bekerja maka kecenderungan impulse
buying akan semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah body image
wanita bekerja maka kecenderungan impulse buying akan semakin tinggi.
Sumbangan efektif oleh variabel body image terhadap kecenderungan
impulse buying sebesar 4,3%.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti sangat menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna
dan masih terdapat banyak kekurangan serta keterbatasan. Salah satu
keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu keterbatasan dari peneliti yang tidak
menjelaskan lebih lanjut terkait hubungan kecenderungan impulse buying
dengan 10 dimensi dalam body image. Penelitian ini hanya melihat
hubungan kecenderungan impulse buying dengan body image secara
keseluruhan. Selain itu, peneliti tidak melakukan back translation dalam
melakukan adaptasi sehingga terdapat beberapa item yang gugur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
C. Saran
Beradasarkan penelitian ini, terdapat bebebrapa saran yang dapat peneliti
ajukan, yaitu:
1. Bagi Wanita Bekerja
Bagi wanita bekerja yang memiliki kecenderungan impulse
buying disarankan untuk meningkatkan body image sehingga dapat
mengurangi kecenderungan membeli suatu produk atau jasa secara
berlebihan dan secara tidak sadar. Wanita bekerja diharapkan
mampu meningkatkan fitness evaluation mereka, yaitu evaluasi
mengenai seberapa sehat atau tidak sehatnya mereka secara fisik.
Hal ini dapat dilakukan dengan berolahraga ditengah-tenga
kesibukkan mereka. Olahraga sederhana yang dilakukan dengan
tidak mengeluarkan biaya misalnya jogging dan bersepeda.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, yaitu :
a. Peneliti beharap jika ada peneliti lain yang berminat untuk
menggunakan topik serupa dalam penelitiannya sebaiknya
melibatkan lebih banyak dan lebih luas subjek penelitian yang
diharapkan lebih mampu mewakili populasi. Hal tersebut
dikarenakan subjek dalam penelitian ini hanya menggunakan
wanita bekerja di Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Penelitian ini hanya berfokus pada hubungan body image dan
kecenderungan impulse buying oleh karena itu peneliti tidak
melakukan analisis lebih mendalam terkait hubungan
kecenderungan impulse buying dengan 10 dimensi dalam body
image dan perbedaan kecenderungan impulse buying antara
kategori penghasilan perbulan. Oleh karena itu, peneliti
berharap jika ada peneliti lain yang berminat untuk
menggunakan topik serupa dalam penelitiannya dapat
menjelaskan secara lebih mendalam terkait hubungan
kecenderungan impulse buying dengan 10 dimensi dalam body
image dan perbedaan kecenderungan impulse buying antara
kategori penghasilan perbulan.
c. Pada beberapa item skala body image terdapat beberapa item
yang belum diterjemahkan dengan baik sehingga item-item
tersebut harus digugurkan. Untuk penelitian selanjutnya
diharapkan saat mengadaptasi skala lebih memperhatikan
penggunaan kalimat sehingga item dapat dipahami oleh subjek
dengan lebih mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAFTAR PUSTAKA
Alagoz, S. B. & Ekici, N. (2011). Impulse Purchasing as a Purchasing Behavior
and Research on Karaman. International Research Journal of Finance and
Economics, ISSN 1450-2887 Issue 66.
Astuti, L. (2009). Hubungan Iklan Produk Kecantikan di Televisi dengan
Orientasi Tubuh Wanita Bekerja. Skripsi (tidak diterbitkan).
Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi.
Yogyakarta: Sigma Alpha.
Azwar, Saiffudin. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, Saiffudin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, Saiffudin. (2015). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Bell, L., & Rushforth, J. (2008). Overcoming Body Image Distrubance: A
Progran for People with Eating Disorder. New York: Routledge.
Cahyorini, A., & Zalfiana, E. F. (2011). The Effect of Packaging Design on
Impulse buying. Journal of Administrative Science & Organization,
January 2011. Pp 11-12.
Cash, T.F., & Pruzinsky, T. (2002). Body Image: A Handbook of Theory,
Research, and Clinical Practice. New York: The Guilford Press.
Cash, T.F. (2000). MBSRQ User’s Manual. (3rd Edition). Norfolk, VA: Old
Dominion University Press.
Cash, T.F., & Smolak, Linda. (2011). A Handbook of Science, Practice, and
Prevention. New York: The Guilford.
Chaplin, J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Cinjarevic, M. (2010). Cognitive and Affective Aspects of Impulse buying.
Sarajevo Business and Economics Review, Vol 30, 168-184.
Dacey & Kenny. (2001). Adolescent Development (2nd ed).New York: Mc Graw
Hill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Davison, T. E., & McCabe, M. P.(2006). Adolescent body image and psychosocial
functioning. Social Psychology Journal, 146(1), 15-30.
Doi:10.3200/SOCP.146.1.1530.
Dawson, S., & Kim, M. (2009). External and Internal Trigger Cues of Impulse
Buying Online. An International, Vol. 3 No. 1.
Dittmar, H., Beattie, J., & Friese, S. (1995). Gender Identity and Material
Symbols: Objects and Decision Considerations in Impulse Purchases.
Journal of Economic Psychology, Vol. 16(3), pp 491-511.
Dwijanti, J. E. (1999). Perbedaan Motif Antara Ibu Rumah Tangga yang Bekerja
dan Tidak Bekerja dalam Mengikuti Sekolah Pengembangan Pribadi di
John Robert Powers. Jurnal Anima. Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya. Vol 14 No. 55 (252-258).
Engel, J., & Blackwell, R. (1982). Consumer Behavior. Chicago: Dryden Press.
Gaille, B. (2014). 18 Dramatic Impulse Buying Statistics. Diunduh 22 Oktober
2016, dari The Business Internet Marketing Expert: Diunduh dari
http://brandongaille.com/18-dramatic-impulse-buying-statistics/
Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Andi.
Hardy, M., & Heyes, S. (1998). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Hausman, A. (2000). “A Multi-Method Investigation of Consumer Motivations in
Impulse Buying Behavior”. Journal of Consumer Marketing, Vol. 17, pp.
403-419.
Hawkins, D. L., & Mothersbaugh, D. L. (2014). Consumer Behavior Building
Marketing Strategy Twelfth Edition. Publishsing by McGraw.
Honigman, R.., & David, J. Castle. (2007). Living with Your Looks. Victoria:
University of Western Australia Press.
Hubley, A.M., & Quinlan, L. (2003). Body Image In Men and Women Across The
Adult Lifespan. Paper presented at the VIII European Congress of
Psychology, Vienna, Austria, July 6-11. Halaman. 1-7.
Hurlock, E.B. (1979). Personality Development. New Delhi: Tata McGraw Hill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan). Jakarta: Erlangga
Jersild, A. T. (1965). The Psychology of Adolescence second edition. New York:
The Macmillan Company.
Lee, J. A., & Kacen, J. J. (2007). Cultural influences on consumer satisfaction
with impulse and planned purchase decisions. Journal of Business
Research, 61, 265–272.
Lin, C. H., & Chuang, S. C. (2005). The Effect of Individual Differences on
Adolescents’ Impulse buying Behavior. Adolescence 40(159), 551-558.
Lin, C. H., & Lin, H. M. (2005). An Exploration of Taiwanese Adolescents
Impulse buying Tendency. Adolescence 40 (157), 215-223.
Loudon, D. L., Della Bitta, A. J. (1993). Consumer behavior: Concepts and
applications/ Loudon, D. L., Della Bitta, A. J., 4th ed. New York:
McGraw-Hill.
Mai, N. T. T., Kwong, J., Gorald, L., & Sandra, G. L. (2003). An Exsploratory
Investigation into Impulse Buying Behavior In a Transitional Economy: a
Study Of Urban Consumers in Vietnam. Journal of International
Marketing 11 (2): 13-35.
Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Offset Printing.
Milanzahri, B. D. Y. (2013). Transadaptasi dan Analisis Psikometri The
Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire. Skripsi (tidak
diterbitkan).
Murtiyanto, H. S. P. (2016). Hubungan antara Body Image dan Kecenderungan
Pembelian Impulsif pada Remaja. Skripsi (tidak diterbitkan).
Muruganantham, G., & Kaliyamoorthy, S. (2005). Retail Revolution. Marketing
Mastermind, June, 15-21.
Muruganantham, G., & Bhakat, R. S. (2013). A Review of Impulse buying
Behavior. International Journal of Marketing Studies.
National Eating Disorder Association. (2005). Body Image. Retrieved October 18,
2016 Retrieved from http://stuasf.hiv.ed/csds/bodyimag.pdf/
Niu, H. J. & Wang, Y. D. (2009). Work Experience Effect on Idolatry and The
Impulse buying Tendencies of Adolescents. Academic Journal Article from
Adolescence, Vol, 44, No. 173.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Noor, J. (2011). Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah.
Jakarta. Prenada Media.
Owi/Sof. (2013). Terlalu Konsumtif, 28 Persen Masyarakat Bangkrut. Diunduh 21
November 2013. http://www.jpnn.com/news/terlalu-konsumtif-28-persen-
masyarakat-bangkrut?page=1
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009). Human Development
Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Parma, S.A. (2007). Hubungan antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif
Remaja Putri dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di SMA 1
Negeri Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan).
Rawes, E. (2014, November 28). 3 Statistics You Should Know About Impulse
Buying. Retrieved December 14, 2015, from The Cheat Sheet: Save Time,
Know Everything: Retrieved from http://www.cheatsheet.com/personal-
finance/3-statistics-you-should-know-about-impulse-
buying.html/?a=viewall
Rook, D. W. (1987). The Buying Impulse. Journal of Consumer Research Vol 34.
Rook, D. W., & Fisher, R. J. (1995). Normative Influences on Impulse Buying
Behavior. Journal of Consumer Research, Vol.22.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup,
Edisi 5, Jilid II. Jakarta: Erlangga
Sari. D. P. (2016). 28% Warga Indonesia Hidup Dalam Kondisi "Besar Pasak
Daripada Tiang". Diunduh 15 September 2016.
http://lifestyle.bisnis.com/read/20160203/220/515825/28-warga-indonesia-
hidup-dalam-kondisi-besar-pasak-daripada-tiang
Sari, Tiurma Yustisi. (2009). Hubungan antar Perilaku Konsumtif dan Body
Image pada Remaja Putri. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Sumatera.
Sanyogo, M. C. (2013). Efektivitas Point Of Purchase Dalam Meningkatkan
Impulse Buying Pada Ritel Di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Manajemen, 2(3). Retrieved from
http://jurnal.wima.ac.id/index.php/JUMMA/article/view/406/379
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Schiffman, L., & Kanuk, L. (2010). Consumer Behavior. New Delhi: Prentice
Hall.
Setiadi, N.J. (2010). Perilaku Konsumen. Jakarta: Kecana.
Setiawan, S. R. D. (2015). Tahun 2016, Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi 5,2-
5,6 Persen. Diunduh 16 September 2016
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/11/17/194740426/Tahun.201
6.Pertumbuhan.Ekonomi.RI.Diprediksi.5.2-5.6.Persen
Setiawan, M., & S. Thantawi. A.(2010). Analsis Fakor-Faktor yang
dipertimbangkan Konsumen Kosmetika dalam Keputusan Pembelian
Produk Pemutih Wajah. Wacana, Vol. 13 No. 4.
Sharma, M., Sharma, A., & Mittal, V. (2012). Impulse buying Behavior Among
Proffesional Students In Reference To Gender. Journal of Human
Resource Management and Development (vol. 2, issue 2), Trans Stellar
Journal Publications.
Simanjuntak, S. R. N. P. (2009). Persepsi Remaja Tentang Body Image Ditinjau
Dari Konsep Diri. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang. Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan).
Siregar, Mastauli (2007). Keterlibatan Ibu Bekerja Dalam Pengembangan
Pendidikan Anak. Jurnal Sosiologi: Harmoni Sosial Vol. II No. I. Tahun
2007, Hal 8 -18.
Sivert, S. S & Sinanovic, O. (2008). Body Dissatisfaction is Age A Factor?.
Philosophy, Sociology, Psychology and History.Vol. 7, No 1.
Solomon, M. R. (2009). Consumer Behavior Buying, Having, and Being Eighth
Edition. New Jersey (US): Pearson Prentice Hall.
Stren, H. (1962). The Significance of Impulse Buying Today. Journal of
Marketing, 59.
Suganya, B., & M, Beena. J. (2017). A Study on Factors Influencing Impulsive on
Buying Behavior among Women in Thanjavur District. International
Journal of Applied Research; 3(1): 35-37.
Sumadi, Suryabrata. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Sunartio, L., Sukamto, M. E., & Dianovinina, K. (2011). Social comparison dan Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal. Jurnal Humanitas, 9(2), 157-168.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: USD.
The Nielsen Company. (2011). Pembelanja Indonesia Makin Impulsif. Diunduh
18 September 2016, dari www.tempo.com.
Thompson, J.K., Heinberg, L.J., Altabe, M. & Tantleff, D. (2002). Exacting
Beauty: theory assessment, and treatment of body image disturbance (1st
edition). Washington, DC: America Psychological Association.
Tifferet, S., &n Herstein, R. (2012). Gender Differences in Brand Commitment,
Impulse Buying, and Hedonic Consumption. Journal of Product & Brand
Management 21/3.
Tiggemann, M. (2002). Media Influences on Body Image Development. In T.F
Cash & T. Prunzinsky (Eds), Body Image: A Handbook of Theory,
Research, and Clinical Parctice (91-98). N.Y: Guildford Press.
Verplanken, B., & Herabadi, A. (2001). Individual Difference in Impulse Buying
Tendency: Feeling and No Thinking. European Journal of Personality,
S71-S83.
Wood, M. (1998). Socioeconomic Status, Delay of Gratification, and Impulse
Buying. Journal of Economic Psychology, 19 (3), 295-320. Retrieved from
http://dx.doi.org/10.1016/S0167-4870(98)00009-9
Xu, Y. (2007). Impact of Store Environment on Adult Generation Y Consumers’
Impulse Buying. Journal of Shopping Center Research, 14(1), 39-56.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 1.
Skala Uji Coba
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Bernadeta Intan Setya Rosari
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kepada Yth.
Ibu/Saudari
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir
saya, perkenankanlah saya memohon kesediaan Saudara untuk mengisi angket
yang saya lampirkan berikut ini.
Angket ini berisi pernyataan-pernyatan dan saya harap dapat diisi dengan
sejujur-jujurnya sesuai keadaan, perasaan, dan pikiran Saudara saat ini, tanpa
dipengaruhi oleh siapapun. Dalam hal ini jawaban yang Saudara berikan adalah
benar apabila sesuai dengan keadaan yang Saudara alami.
Perlu Saudara ketahui bahwa jawaban Saudara tidak ada hubungannya
dengan nama baik dan status pekerjaan Saudara karena semua identitas dan
jawaban Saudara saya jamin kerahasiaannya. Angket ini terbagi ke dalam dua
bagian, saya harap jangan sampai ada pernyataan yang terlewati atau tidak
terjawab. Atas bantuan dan kerjasama Saudara, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Bernadeta Intan Setya Rosari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi angket ini
dengan suka rela tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu demi membantu
terlaksananya penelitian ini. Semua jawaban dan informasi yang saya berikan
dalam penelitian ini merupakan keadaan yang saya alami dan bukan
pSaudarangan masyarakat pada umumnya. Saya mengizinkan penggunaan
jawaban dan informasi dalam angket ini sebagai data untuk penelitian.
Yogyakarta,………………………..
....…………………………
(Tanda Tangan Persetujuan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LEMBAR IDENTITAS RESPONDEN
Nama / Inisial :
Usia :
Penghasilan Per Bulan* :
a. < Rp. 1.000.000 (Kurang dari Rp. 1.000.000)
b. > Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 (Lebih dari Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000)
c. > Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 (Lebih dari Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000)
d. > Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 (Lebih dari Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000)
e. > Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000 (Lebih dari Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000)
f. > Rp. 5.000.0000 (Lebih dari Rp. 5.000.000)
*Diisi dengan melingkari pilihan huruf yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAGIAN I
Petunjuk Pengisian
Skala ini berisi sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat empat
alternatif jawaban. Pilih salah satu dari empat alternatif dan berikanlah tanda
silang (X) pada kotak jawaban yang Saudara anggap paling sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya pada diri Saudara. Pilihan jawabannya adalah :
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Contoh :
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa percaya diri ketika berbicara di
depan umum
X
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang Saudara
pilih adalah benar dan kerahasian jawaban Saudara dijamin oleh peneliti.
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya biasanya berpikir dengan hati-hati
sebelum membeli sesuatu.
2. Saya biasanya hanya membeli barang-
barang yang saya ingin saya beli.
3. Jika saya membeli sesuatu, saya biasanya
melakukannya secara spontan.
4. Sebagian besar barang-barang yang saya
beli sudah direncanakan sebelumnya.
5. Saya hanya membeli barang-barang yang
saya butuhkan.
6. Bukan gaya saya hanya membeli sekedar
beberapa barang.
7. Saya suka membandingkan berbagai
merek berbeda sebelum saya membeli
salah satu di antaranya.
8. Sebelum saya membeli sesuatu, saya
selalu mempertimbangkan dengan hati-
hati apakah saya memerlukan barang
tersebut.
9. Saya terbiasa membeli barang-barang
‘on the spot’ (secara langsung saat
melihatnya).
10. Saya sering membeli barang tanpa
berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
11. Diperlukan usaha keras agar bisa
menahan diri untuk tidak membeli
barang-barang bagus yang saya lihat di
toko.
12. Saya kadang-kadang tidak bisa menahan
perasaan ingin membeli sesuatu.
14. Saya bukan tipe orang yang ‘jatuh cinta
pada pandangan pertama’ terhadap
barang-barang yang saya lihat di toko.
15. Saya bisa menjadi sangat gembira jika
saya melihat sesuatu yang ingin saya beli.
16. Saya selalu melihat sesuatu yang bagus
kapan saja saya melewati toko-toko.
17. Sulit bagi saya untuk melewatkan sebuah
tawaran (diskon) begitu saja.
18. Jika saya melihat sesuatu yang baru, saya
ingin membelinya.
19. Saya agak ceroboh dalam membeli
barang-barang.
20. Saya kadang-kadang membeli barang
karena saya suka berbelanja, daripada
karena saya membutuhkan barang
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAGIAN II
Skala ini berisi sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat lima
alternatif jawaban. Pilih salah satu dari lima alternatif dan berikanlah tanda silang
(X) pada kotak jawaban yang Saudara anggap paling sesuai dengan keadaan
yang sesungguhnya pada diri Saudara. Pilihan jawabannya adalah :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Contoh :
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya merasa percaya diri ketika berbicara
di depan umum
X
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang Saudara
pilih adalah benar dan kerahasian jawaban Saudara dijamin oleh peneliti.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berikan saja jawaban yang paling tepat
bagi Saudara. Ingat jawaban Saudara bersifat rahasia, jadi JAWABLAH
SEJUJUR MUNGKIN dan lengkapilah semua butir yang diajukan.
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Sebelum pergi ke tempat umum,
saya selalu memperhatikan
penampilan saya.
2. Saya berhati-hati dalam membeli
pakaian yang bisa membuat saya
berpenampilan terbaik.
3. Saya akan bisa melampaui
kebanyakan tes fisik.
4. Penting bagi saya untuk memiliki
fisik yang kuat.
5. Badan saya terlihat menarik secara
seksual.
6. Saya tidak terlibat dalam program
pelatihan fisik yang teratur.
7. Saya mampu mengendalikan
kesehatan saya.
8. Saya mengetahui banyak hal yang
dapat mempengaruhi kesehatan
fisik saya.
9. Secara sadar saya telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No. Pernyataan STS TS N S SS
mengembangkan gaya hidup sehat.
10. Saya sering khawatir apabila
menjadi gemuk.
11. Saya menyukai penampilan saya
yang apa adanya.
12. Saya memeriksa penampilan saya
di kaca kapanpun saya bisa.
13. Sebelum pergi keluar, saya
biasanya menghabiskan banyak
waktu untuk mempersiapkan diri.
14. Daya tahan fisik saya baik.
15. Berpartisipasi dalam kegiatan
olahraga tidak penting bagi saya.
16. Saya tidak secara aktif melakukan
suatu kegiatan demim
mempertahankan kebugaran fisik.
17. Kesehatan saya naik dan turun
secara tidak terduga.
18. Kesehatan adalah salah satu hal
terpenting dalam hidup saya.
19. Saya tidak melakukan hal-hal yang
menurut saya dapat mengancam
kesehatan saya.
20. Saya sangat sadar terhadap
perubahan sekecil apapun pada
berat badan saya.
21. Kebanyakan orang menganggap
saya berpenampilan menarik.
22. Penting bagi saya untuk selalu
berpenampilan menarik.
23. Saya menggunakan sangat sedikit
produk-produk untuk berdandan.
24. Saya mudah mempelajari
keterampilan fisik.
25. Bugar dan sehat secara fisik bukan
prioritas dalam hidup saya.
26. Saya melakukan kegiatan untuk
meningkatkan kekuatan fisik saya.
27. Saya jarang sakit secara fisik.
28. Saya kurang memperhatikan
kesehatan saya.
29. Saya seing membaca buku dan
majalah yang berkaitan dengan
kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No. Pernyataan STS TS N S SS
30. Saya menyukai penampilan saya
apa adanya tapa pakaian yang
menutupinya.
31. Saya sadar apabila dandanan saya
tidak tepat.
32. Saya biasanya memakai apa saja
yang praktis tanpa memperdulikan
kesan yang dihasilkan
33. Saya tidak terampil dalam olah
raga atau permainan fisik.
34. Saya jarang berpikir tentang
keterampilan atletik saya.
35. Saya melakukan peningkatan pada
stamina fisik saya.
36. Dari hari ke hari, saya tidak pernah
tahu bagaimana tubuh saya akan
bereaksi.
37. Jika saya sakit, saya tidak banyak
memperhatikan gejala yang saya
alami.
38. Saya tidak melakukan upaya
khusus untuk menyeimbangkan
pola makan dan gizi saya.
39. Saya menyukai pakaian yang
terlihat sesuai dengan diri saya.
40. Saya tidak peduli dengan
pemikiran orang terhadap
penampilan saya.
41. Saya memberikan perhatian khusus
kepada dandanan rambut saya.
42. Saya tidak menyukai fisik saya.
43. Saya tidak peduli untuk
meningkatkan kemampuan saya
dalam aktivitas fisik.
44. Saya mencoba untuk aktif secara
fisik.
45. Saya sering merasa rentan terhadap
penyakit.
46. Saya memberikan perhatian khusus
terhadap gejala penyakit yang
ditunjukkan oleh tubuh saya.
47. Jika saya demam atau flu, saya
biasa mengabaikannya dan tetap
beraktivitas seperti biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. Pernyataan STS TS N S SS
48. Saya tidak menarik secara fisik.
49. Saya tidak pernah memikirkan
tentang penampilan saya.
50. Saya selalu berusaha memperbaiki
penampilan fisik saya.
51. Saya sangat terkoordinasi secara
fisik.
52. Saya memiliki banyak pengetahuan
tentang kebugaran fisik.
53. Saya berolah raga secara rutin
sepanjang tahun.
54. Saya adalah orang yang sehat
secara fisik.
55. Saya sangat waspada terhadap
perubahan sekecil apapun dalam
kesehatan fisik saya.
56. Saat gejala awal-awal penyakit
muncul, saya mencari nasihat
medis.
57. Saya sedang melakukan diet untuk
mengurangi berat badan.
Untuk nomor 58-60, pilih salah satu dari lima alternatif dan berikanlah
tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang Saudara anggap paling sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Saudara. 58. Saya pernah mencoba mengurangi berat badan dengan melakukan puasa atau
diet secara ketat :
a. Tidak pernah
b. Jarang
c. Kadang-kadang
d. Sering
e. Sering sekali
59. Saya pikir berat badan saya:
a. Sangat kurang
b. Agak normal
c. Normal
d. Agak berlebihan
e. Sangat berlebihan
60. Dengan melihat saya, kebanyakan orang mengira berat badan saya:
a. Sangat kurang
b. Agak kurang
c. Normal
d. Agak kelebihan
e. Sangat kelebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Untuk nomor 61-69, tuliskan tingkat kepuasan Anda terhadap setiap area
atau aspek dari tubuh Anda. Pilih salah satu dari lima alternatif dan berikanlah
tanda silang (X) pada kotak jawaban yang Saudara anggap paling sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Saudara. Pilihan jawabannya
adalah :
STS : Sangat Tidak Puas
TS : Tidak Puas
N : Netral
S : Puas
SS : Sangat Puas
Contoh :
No. Pernyataan STP TP N P SP
1. Saya merasa percaya diri ketika berbicara
di depan umum
X
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang Saudara
pilih adalah benar dan kerahasian jawaban Saudara dijamin oleh peneliti.
No. Pernyataan STP TP N P SP
61. Wajah (fitur wajah, kulit wajah)
62. Rambut (warna, ketebalan, tekstur)
63. Tubuh bagian bawah (pantat, pinggul,
paha, kaki)
64. Tubuh bagian tengah (pinggang, perut)
65. Tubuh bagian atas (dada atau buah dada,
bahu, lengan)
66. Otot
67. Berat Badan
68. Tinggi Badan
69. Penampilan Keseluruhan
Pastikan bahwa semua nomor telah terisi
SELESAI
Terima Kasih atas kesediaan serta kerjasamanya dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2
Reliabilitas Skala Kecenderungan Impulse buying
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.951 65
Lampiran 3
Korelasi Item Total Skala Kecenderungan Impulse buying
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 43,24 50,444 ,270 ,827
Item 2 43,76 48,658 ,415 ,819
Item 3 43,75 49,808 ,380 ,820
Item 4 43,70 49,601 ,420 ,819
Item 5 43,85 51,161 ,312 ,823
Item 6 43,78 49,222 ,344 ,823
Item 7 43,74 48,546 ,406 ,819
Item 8 43,64 51,403 ,260 ,826
Item 9 43,97 49,053 ,500 ,815
Item 10 43,86 50,218 ,358 ,821
Item 11 43,66 47,042 ,560 ,811
Item 12 43,60 48,786 ,508 ,814
Item 13 43,53 49,652 ,388 ,820
Item 14 44,02 49,830 ,353 ,822
Item 15 43,14 48,662 ,482 ,815
Item 16 43,59 50,515 ,369 ,821
Item 17 43,66 48,976 ,490 ,815
Item 18 43,75 49,277 ,452 ,817
Item 19 43,79 50,099 ,400 ,820
Item 20 43,59 50,666 ,332 ,823
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 4
Reliabilitas Skala Body Image Penelitian
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.951 65
Lampiran 5
Korelasi Item Total Skala Body Image Penelitian
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 223,78 808,964 ,490 ,950
Item 2 223,77 808,913 ,437 ,950
Item 3 224,91 804,897 ,467 ,950
Item 4 223,78 805,490 ,506 ,950
Item 5 224,69 798,229 ,561 ,950
Item 6 225,39 803,531 ,405 ,950
Item 7 224,43 808,777 ,391 ,950
Item 8 224,24 800,648 ,552 ,950
Item 9 224,66 798,323 ,571 ,950
Item 10 224,45 801,949 ,333 ,951
Item 11 224,44 802,874 ,396 ,950
Item 12 224,43 801,036 ,417 ,950
Item 13 224,65 803,767 ,383 ,950
Item 14 224,24 803,502 ,475 ,950
Item 15 225,01 801,925 ,465 ,950
Item 16 224,84 812,227 ,239 ,951
Item 17 223,53 804,291 ,614 ,950
Item 18 223,94 800,819 ,544 ,950
Item 19 224,65 805,985 ,327 ,951
Item 20 224,66 798,976 ,568 ,950
Item 21 224,09 796,108 ,609 ,949
Item 22 224,64 797,021 ,586 ,949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Item 23 224,61 802,403 ,536 ,950
Item 24 224,24 799,706 ,482 ,950
Item 25 224,57 796,029 ,624 ,949
Item 26 224,47 812,346 ,273 ,951
Item 27 224,36 791,784 ,612 ,949
Item 28 224,77 799,131 ,508 ,950
Item 29 224,52 798,496 ,482 ,950
Item 30 224,93 808,472 ,347 ,950
Item 31 224,73 796,879 ,472 ,950
Item 32 224,84 794,404 ,568 ,949
Item 33 225,06 798,357 ,518 ,950
Item 34 224,68 794,329 ,678 ,949
Item 35 224,91 806,244 ,383 ,950
Item 36 224,50 796,306 ,518 ,950
Item 37 224,64 791,170 ,607 ,949
Item 38 225,03 808,258 ,292 ,951
Item 39 224,49 806,088 ,341 ,951
Item 40 224,01 802,673 ,432 ,950
Item 41 224,46 798,849 ,595 ,949
Item 42 224,39 809,939 ,368 ,950
Item 43 224,24 803,954 ,490 ,950
Item 44 224,31 798,583 ,571 ,950
Item 45 224,18 802,663 ,460 ,950
Item 46 223,97 804,359 ,554 ,950
Item 47 224,61 799,408 ,652 ,949
Item 48 224,85 795,447 ,656 ,949
Item 49 225,11 793,667 ,643 ,949
Item 50 224,37 804,698 ,502 ,950
Item 51 224,49 799,054 ,596 ,949
Item 52 224,51 796,646 ,582 ,949
Item 53 225,01 803,612 ,291 ,951
Item 54 224,39 806,294 ,468 ,950
Item 55 224,06 795,404 ,653 ,949
Item 56 224,67 799,407 ,561 ,950
Item 57 224,37 804,004 ,454 ,950
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Item 58 224,39 810,757 ,292 ,951
Item 59 224,58 800,667 ,489 ,950
Item 60 224,73 806,103 ,315 ,951
Item 61 224,48 805,884 ,390 ,950
Item 62 224,69 801,957 ,520 ,950
Item 63 225,09 802,326 ,366 ,951
Item 64 224,40 811,534 ,334 ,950
Item 65 224,38 811,869 ,281 ,951
Lampiran 6
Reliabilitas Skala Body Image Try Out
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.949 69
Lampiran 7
Korelasi Item Total Skala Body Image Try Out
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 238,05 854,310 ,487 ,948
Item 2 238,05 854,045 ,439 ,948
Item 3 239,19 850,195 ,463 ,948
Item 4 238,06 851,268 ,490 ,948
Item 5 238,97 843,761 ,549 ,948
Item 6 239,66 848,552 ,406 ,949
Item 7 238,70 853,938 ,392 ,949
Item 8 238,52 845,830 ,548 ,948
Item 9 238,93 843,356 ,569 ,948
Item 10 238,72 847,508 ,326 ,949
Item 11 238,72 848,654 ,384 ,949
Item 12 238,71 846,725 ,406 ,949
Item 13 238,93 849,185 ,377 ,949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Item 14 238,51 848,333 ,480 ,948
Item 15 238,68 858,654 ,206 ,950
Item 16 239,28 846,708 ,470 ,948
Item 17 239,12 856,693 ,254 ,949
Item 18 237,81 849,161 ,620 ,948
Item 19 238,22 845,858 ,543 ,948
Item 20 238,93 851,280 ,325 ,949
Item 21 238,93 844,281 ,561 ,948
Item 22 238,36 841,335 ,601 ,948
Item 23 238,92 841,966 ,585 ,948
Item 24 238,89 847,776 ,529 ,948
Item 25 238,51 843,612 ,501 ,948
Item 26 238,84 841,397 ,614 ,948
Item 27 238,75 857,413 ,278 ,949
Item 28 238,64 835,837 ,624 ,948
Item 29 239,05 844,032 ,509 ,948
Item 30 238,80 842,462 ,499 ,948
Item 31 239,21 853,174 ,357 ,949
Item 32 239,01 840,973 ,485 ,948
Item 33 239,12 838,597 ,579 ,948
Item 34 239,34 843,409 ,516 ,948
Item 35 238,95 839,324 ,674 ,948
Item 36 239,19 850,903 ,393 ,949
Item 37 238,78 840,379 ,532 ,948
Item 38 238,92 835,204 ,619 ,948
Item 39 238,02 862,347 ,221 ,949
Item 40 239,30 853,097 ,299 ,949
Item 41 238,76 851,706 ,334 ,949
Item 42 238,28 847,552 ,435 ,948
Item 43 238,74 843,107 ,610 ,948
Item 44 238,66 855,450 ,362 ,949
Item 45 238,85 864,794 ,131 ,950
Item 46 238,52 848,741 ,496 ,948
Item 47 239,36 857,742 ,221 ,949
Item 48 238,59 843,183 ,578 ,948
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Item 49 238,45 846,998 ,474 ,948
Item 50 238,24 849,437 ,554 ,948
Item 51 238,89 844,655 ,645 ,948
Item 52 239,13 840,575 ,650 ,948
Item 53 239,39 838,839 ,636 ,948
Item 54 238,65 849,631 ,506 ,948
Item 55 238,77 844,328 ,589 ,948
Item 56 238,79 841,282 ,587 ,948
Item 57 239,28 849,361 ,283 ,950
Item 58 238,67 851,216 ,473 ,948
Item 59 238,34 840,552 ,647 ,948
Item 60 238,95 844,786 ,552 ,948
Item 61 238,65 849,359 ,448 ,948
Item 62 238,67 856,604 ,281 ,949
Item 63 238,86 846,340 ,476 ,948
Item 64 239,01 852,197 ,300 ,949
Item 65 238,76 851,723 ,376 ,949
Item 66 238,97 847,584 ,507 ,948
Item 67 239,36 847,295 ,368 ,949
Item 68 238,68 857,037 ,330 ,949
Item 69 238,66 857,316 ,279 ,949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 8
Skala Penelitian
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Bernadeta Intan Setya Rosari
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kepada Yth.
Ibu/Saudari
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir
saya, perkenankanlah saya memohon kesediaan Saudara untuk mengisi angket
yang saya lampirkan berikut ini.
Angket ini berisi pernyataan-pernyatan dan saya harap dapat diisi dengan
sejujur-jujurnya sesuai keadaan, perasaan, dan pikiran Saudara saat ini, tanpa
dipengaruhi oleh siapapun. Dalam hal ini jawaban yang Saudara berikan adalah
benar apabila sesuai dengan keadaan yang Saudara alami.
Perlu Saudara ketahui bahwa jawaban Saudara tidak ada hubungannya
dengan nama baik dan status pekerjaan Saudara karena semua identitas dan
jawaban Saudara saya jamin kerahasiaannya. Angket ini terbagi ke dalam dua
bagian, saya harap jangan sampai ada pernyataan yang terlewati atau tidak
terjawab. Atas bantuan dan kerjasama Saudara, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Bernadeta Intan Setya Rosari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi angket ini
dengan suka rela tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu demi membantu
terlaksananya penelitian ini. Semua jawaban dan informasi yang saya berikan
dalam penelitian ini merupakan keadaan yang saya alami dan bukan
pSaudarangan masyarakat pada umumnya. Saya mengizinkan penggunaan
jawaban dan informasi dalam angket ini sebagai data untuk penelitian.
Yogyakarta,………………………..
....…………………………
(Tanda Tangan Persetujuan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LEMBAR IDENTITAS RESPONDEN
Nama / Inisial :
Usia :
Penghasilan Per Bulan* :
a. < Rp. 1.000.000 (Kurang dari Rp. 1.000.000)
b. > Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 (Lebih dari Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000)
c. > Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 (Lebih dari Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000)
d. > Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 (Lebih dari Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000)
e. > Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000 (Lebih dari Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000)
f. > Rp. 5.000.0000 (Lebih dari Rp. 5.000.000)
*Diisi dengan melingkari pilihan huruf yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAGIAN I
Petunjuk Pengisian
Skala ini berisi sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat empat
alternatif jawaban. Pilih salah satu dari empat alternatif dan berikanlah tanda
silang (X) pada kotak jawaban yang Saudara anggap paling sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya pada diri Saudara. Pilihan jawabannya adalah :
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Contoh :
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa percaya diri ketika berbicara di
depan umum
X
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang Saudara
pilih adalah benar dan kerahasian jawaban Saudara dijamin oleh peneliti.
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya biasanya berpikir dengan hati-hati
sebelum membeli sesuatu.
2. Saya biasanya hanya membeli barang-
barang yang saya ingin saya beli.
3. Jika saya membeli sesuatu, saya biasanya
melakukannya secara spontan.
4. Sebagian besar barang-barang yang saya
beli sudah direncanakan sebelumnya.
5. Saya hanya membeli barang-barang yang
saya butuhkan.
6. Bukan gaya saya hanya membeli sekedar
beberapa barang.
7. Saya suka membandingkan berbagai
merek berbeda sebelum saya membeli
salah satu di antaranya.
8. Sebelum saya membeli sesuatu, saya
selalu mempertimbangkan dengan hati-
hati apakah saya memerlukan barang
tersebut.
9. Saya terbiasa membeli barang-barang
‘on the spot’ (secara langsung saat
melihatnya).
10. Saya sering membeli barang tanpa
berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No. Pernyataan SS S TS STS
11. Diperlukan usaha keras agar bisa
menahan diri untuk tidak membeli
barang-barang bagus yang saya lihat di
toko.
12. Saya kadang-kadang tidak bisa menahan
perasaan ingin membeli sesuatu.
14. Saya bukan tipe orang yang ‘jatuh cinta
pada pSaudarangan pertama’ terhadap
barang-barang yang saya lihat di toko.
15. Saya bisa menjadi sangat gembira jika
saya melihat sesuatu yang ingin saya beli.
16. Saya selalu melihat sesuatu yang bagus
kapan saja saya melewati toko-toko.
17. Sulit bagi saya untuk melewatkan sebuah
tawaran (diskon) begitu saja.
18. Jika saya melihat sesuatu yang baru, saya
ingin membelinya.
19. Saya agak ceroboh dalam membeli
barang-barang.
20. Saya kadang-kadang membeli barang
karena saya suka berbelanja, daripada
karena saya membutuhkan barang
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAGIAN II
Skala ini berisi sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat lima
alternatif jawaban. Pilih salah satu dari lima alternatif dan berikanlah tanda silang
(X) pada kotak jawaban yang Saudara anggap paling sesuai dengan keadaan
yang sesungguhnya pada diri Saudara. Pilihan jawabannya adalah :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Contoh :
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya merasa percaya diri ketika berbicara
di depan umum
X
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang Saudara
pilih adalah benar dan kerahasian jawaban Saudara dijamin oleh peneliti.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berikan saja jawaban yang paling tepat
bagi Saudara. Ingat jawaban Saudara bersifat rahasia, jadi JAWABLAH
SEJUJUR MUNGKIN dan lengkapilah semua butir yang diajukan.
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Sebelum pergi ke tempat umum,
saya selalu memperhatikan
penampilan saya.
2. Saya berhati-hati dalam membeli
pakaian yang bisa membuat saya
berpenampilan terbaik.
3. Saya akan bisa melampaui
kebanyakan tes fisik.
4. Penting bagi saya untuk memiliki
fisik yang kuat.
5. Badan saya terlihat menarik secara
seksual.
6. Saya tidak terlibat dalam program
pelatihan fisik yang teratur.
7. Saya mampu mengendalikan
kesehatan saya.
8. Saya mengetahui banyak hal yang
dapat mempengaruhi kesehtan fisik
saya.
9. Secara sadar saya telah
mengembangkan gaya hidup sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No. Pernyataan STS TS N S SS
10. Saya sering khawatir apabila
menjadi gemuk.
11. Saya menyukai penampilan saya
yang apa adanya.
12. Saya memeriksa penampilan saya
di kaca kapanpun saya bisa.
13. Sebelum pergi keluar, saya
biasanya menghabiskan banyak
waktu untuk mempersiapkan diri.
14. Daya tahan fisik saya baik.
15. Saya tidak secara aktif melakukan
suatu kegiatan demim
mempertahankan kebugaran fisik.
16. Kesehatan saya naik dan turun
secara tidak terduga.
17. Kesehatan adalah salah satu hal
terpenting dalam hidup saya.
18. Saya tidak melakukan hal-hal yang
menurut saya dapat mengancam
kesehatan saya.
19. Saya sangat sadar terhadap
perubahan sekecil apapun pada
berat badan saya.
20. Kebanyakan orang menganggap
saya berpenampilan menarik.
21. Penting bagi saya untuk selalu
berpenampilan menarik.
22. Saya menggunakan sangat sedikit
produk-produk untuk berdandan.
23. Saya mudah mempelajari
keterampilan fisik.
24. Bugar dan sehat secara fisik bukan
prioritas dalam hidup saya.
25. Saya melakukan kegiatan untuk
meningkatkan kekuatan fisik saya.
26. Saya jarang sakit secara fisik.
27. Saya kurang memperhatikan
kesehatan saya.
28. Saya seing membaca buku dan
majalah yang berkaitan dengan
kesehatan.
29. Saya menyukai penampilan saya
apa adanya tapa pakaian yang
menutupinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No. Pernyataan STS TS N S SS
30. Saya sadar apabila dandanan saya
tidak tepat.
31. Saya biasanya memakai apa saja
yang praktis tanpa memperdulikan
kesan yang dihasilkan
32. Saya tidak terampil dalam olah
raga atau permainan fisik.
33. Saya jarang berpikir tentang
keterampilan atletik saya.
34. Saya melakukan peningkatan pada
stamina fisik saya.
35. Dari hari ke hari, saya tidak pernah
tahu bagaimana tubuh saya akan
bereaksi.
36. Jika saya sakit, saya tidak banyak
memperhatikan gejala yang saya
alami.
37. Saya tidak melakukan upaya
khusus untuk menyeimbangkan
pola makan dan gizi saya.
38. Saya tidak peduli dengan
pemikiran orang terhadap
penampilan saya.
39. Saya memberikan perhatian khusus
kepada dandanan rambut saya.
40. Saya tidak menyukai fisik saya.
41. Saya tidak peduli untuk
meningkatkan kemampuan saya
dalam aktivitas fisik.
42. Saya mencoba untuk aktif secara
fisik.
43. Saya memberikan perhatian khusus
terhadap gejala penyakit yang
ditunjukkan oleh tubuh saya.
44. Saya tidak menarik secara fisik.
45. Saya tidak pernah memikirkan
tentang penampilan saya.
46. Saya selalu berusaha memperbaiki
penampilan fisik saya.
47. Saya sangat terkoordinasi secara
fisik.
48. Saya memiliki banyak pengetahuan
tentang kebugaran fisik.
49. Saya berolah raga secara rutin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Pernyataan STS TS N S SS
sepanjang tahun.
50. Saya adalah orang yang sehat
secara fisik.
51. Saya sangat waspada terhadap
perubahan sekecil apapun dalam
kesehatan fisik saya.
52. Saat gejala awal-awal penyakit
muncul, saya mencari nasihat
medis.
53. Saya sedang melakukan diet untuk
mengurangi berat badan.
Untuk nomor 54-56, pilih salah satu dari lima alternatif dan berikanlah
tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang Saudara anggap paling sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Saudara. 54. Saya pernah mencoba mengurangi berat badan dengan melakukan puasa atau
diet secara ketat :
a. Tidak pernah
b. Jarang
c. Kadang-kadang
d. Sering
e. Sering sekali
55. Saya pikir berat badan saya:
a. Sangat kurang
b. Agak normal
c. Normal
d. Agak berlebihan
e. Sangat berlebihan
56. Dengan melihat saya, kebanyakan orang mengira berat badan saya:
a. Sangat kurang
b. Agak kurang
c. Normal
d. Agak kelebihan
e. Sangat kelebihan
Untuk nomor 61-69, tuliskan tingkat kepuasan Anda terhadap setiap area
atau aspek dari tubuh Anda. Pilih salah satu dari lima alternatif dan berikanlah
tanda silang (X) pada kotak jawaban yang Saudara anggap paling sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Saudara. Pilihan jawabannya
adalah :
STS : Sangat Tidak Puas
TS : Tidak Puas
N : Netral
S : Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
SS : Sangat Puas
Contoh :
No. Pernyataan STP TP N P SP
1. Saya merasa percaya diri ketika berbicara
di depan umum
X
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang Saudara
pilih adalah benar dan kerahasian jawaban Saudara dijamin oleh peneliti.
No. Pernyataan STP TP N P SP
57. Wajah (fitur wajah, kulit wajah)
58. Rambut (warna, ketebalan, tekstur)
59. Tubuh bagian bawah (pantat, pinggul,
paha, kaki)
60. Tubuh bagian tengah (pinggang, perut)
61. Tubuh bagian atas (dada atau buah dada,
bahu, lengan)
62. Otot
63. Berat Badan
64. Tinggi Badan
65. Penampilan Keseluruhan
Pastikan bahwa semua nomor telah terisi
SELESAI
Terima Kasih atas kesediaan serta kerjasamanya dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 9
One Sample T-test Kecenderungan Impulse buying dan Body Image
One-Sample Test Kecenderungan Impulse buying
Test Value = 50
T df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
IMPULSIV
E
,178 211 ,859 ,057 -,57 ,68
One-Sample Test Body Image
Test Value = 195
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
BODYIMAG
E
20,899 211 ,000 28,755 26,04 31,47
Lampiran 10
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
IMPULSIVE ,060 212 ,065 ,987 212 ,054
BODYIMAGE ,040 212 ,200* ,982 212 ,008
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 11
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
IMPULSIVE
*
BODYIMAG
E
Between
Groups
(Combined) 3855,523 73 52,815 10,914 ,000
Linearity 195,044 1 195,044 40,306 ,000
Deviation
from Linearity
3660,479 72 50,840 10,506 ,000
Within Groups 667,798 138 4,839
Total 4523,321 211
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
IMPULSIVE * BODYIMAGE -,208 ,043 ,923 ,852
Lampiran 12
Uji Hipotesis
Correlations
IMPULSIVE BODYIMAGE
IMPULSIVE Pearson Correlation 1 -,208**
Sig. (1-tailed) ,001
N 212 212
BODYIMAGE Pearson Correlation -,208** 1
Sig. (1-tailed) ,001
N 212 212
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 13
Analisis Tambahan: Uji One Way Anova
Descriptives
IMPULSIVE
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
a 26 51,31 4,978 ,976 49,30 53,32 43 59
b 89 48,73 4,560 ,483 47,77 49,69 39 63
c 40 49,55 3,587 ,567 48,40 50,70 41 59
d 22 50,73 4,537 ,967 48,72 52,74 45 59
e 9 50,67 3,000 1,000 48,36 52,97 47 54
f 26 53,35 4,758 ,933 51,42 55,27 44 63
Total 212 50,06 4,630 ,318 49,43 50,68 39 63
ANOVA
IMPULSIVE
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 502,106 5 100,421 5,144 ,000
Within Groups 4021,215 206 19,520
Total 4523,321 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI