90
UJI TOKSISITAS SUBAKUT INFUSA BIJI Persea americana Mill. TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS SPRAGUE DAWLEY SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Trifonia Ingrid Octavia NIM : 118114138 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

UJI TOKSISITAS SUBAKUT INFUSA BIJI Persea americana Mill.

TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI

TIKUS SPRAGUE DAWLEY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Trifonia Ingrid Octavia

NIM : 118114138

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

i

UJI TOKSISITAS SUBAKUT INFUSA BIJI Persea americana Mill.

TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI

TIKUS SPRAGUE DAWLEY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Trifonia Ingrid Octavia

NIM : 118114138

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Filipi 1:6: “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai

pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada

akhirnya pada hari Kristus Yesus.”

Apapun yang telah Tuhan mulai dalam kehidupanku, Ia akan menyelesaikan

karyaNya hingga pada akhirnya, Ia tidak akan meninggalkan karya yang telah Ia

mulai. Kita bisa meninggalkan Allah, namun Allah tidak akan pernah

meninggalkan kita, meskipun kita sering meninggalkan dan mengecewakan Allah.

Kupersembahkan karya ini bagi ....

Tuhan Yesus yang selalu menerangi jalanku dikala ku tersesat dan tak kenal arah

serta melimpahkan berkat kasih karunia kepadaku.

Keluarga tercinta yang selalu mendukung dan melimpahiku dengan kasih yang menguatkan aku.

Teman-teman yang selalu mendukungku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Uji Toksisitas Subakut Infusa Biji Persea americana Mill. terhadap

Gambaran Histopatologis Hati Tikus Sprague Dawley” ini dengan baik. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan dan campur tangan berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

2. Ibu drh. Sitarina Widyarini MP., PhD selaku Pembimbing I skripsi ini, atas

segala kesabaran dalam membimbing, memberi masukan dan memotivasi

penulis selama pelaksanaan dan penulisan skripsi.

3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Pembimbing II skripsi ini atas

segala kesabaran untuk selalu membimbing dan memberikan masukan kepada

penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji skripsi atas

bantuan dan masukkan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji skripsi atas

bantuan dan masukkan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

viii

6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Farmasi yang telah memberikan ijin dalam penggunaan semua fasilitas

laboratorium selama penelitian ini.

7. Bapak Heru Purwanto selaku Laboran Farmakologi dan Toksikologi, Bapak

Supardjiman selaku Laboran Imono, Bapak Kayatno selaku Laboran Biokimia,

Bapak Wagiran selaku Laboran Farmakognosi-Fitokimia, Bapak Kunto selaku

Laboran Kimia Analisis, Bapak Ottok selaku pengelola gudang kefarmasian atas

segala bantuan selama pelaksanaan penelitian skripsi ini.

8. Bapak Sugiyono yang telah banyak membantu dalam pemeriksaan dan

menentukan diagnosis histopatologis organ, serta Bapak Lilik selaku laboran

Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM yang membantu

dalam pembuatan preparat histopatologis.

9. Segenap dosen dan karyawan atas ilmu yang diberikan.

10. Kedua orang tua penulis, Yusuf Evol Chairul dan Merani Leo yang

memberikan doa, kasih sayang, semangat dan telah mendanai sebagian besar

penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Keponakan tersayang Golvinus Noah Suciptan yang selalu menjadi semangat

dikala sedih, kakak perempuan Theresia Imelda Octavia dan sepupu

tersayang Sunny Cheryline yang selalu mendukung dalam penyelesaian

penelitian dan penyusunan skripsi ini.

12. Sahabat dan rekan sekerja “Tim Biji Alpukat” Marselina Cresentia Tisera,

Agustina Iswara Maharani, Rosita Olimpia Bagiastrasari, Christina Desi,

Betzylia Wahyuningsih, dan Levina Apriyani atas kerjasama, bantuan, motivasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

ix

perjuangan, dan kebersamaan selama penelitian dan pengerjaan skripsi ini

sampai akhir.

13. Sahabat terkasih, Verni Emelia, Esterina Dwi Astuti, Fransisca Andriani,

Theresia Eviani, Gretta Paulina, Lusia Drikti, Stefani Agustina, Juventia Tjoa,

dan Daisy Orlana atas bantuan, dukungan, perhatian dan motivasi dalam suka

maupun duka selama ini.

14. Teman-teman Farmasi angkatan 2011, khususnya FSM C dan FKK B 2011

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selalu

memberikan dukungan, motivasi dan masukan terhadap penelitian maupun

penyusunan skripsi ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan

masukan demi kemajuan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga

tugas akhir ini dapat memberikan manfaat sekecil apapun bagi perkembangan

ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu kefarmasian, serta semua pihak, baik

mahasiswa, maupun masyarakat.

Yogyakarta, 22 April 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ….................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN …................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …....................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …....................................... vi

PRAKATA ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvi

INTISARI ....................................................................................................... xvii

ABSTRACT ..................................................................................................... xviii

BAB 1. PENGANTAR ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

1. Rumusan masalah ................................................................... 3

2. Keaslian penelitian ................................................................. 4

3. Manfaat penelitian .................................................................. 6

a. Manfaat teoritis ........................................................ 6

b. Manfaat praktis ......................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

xi

B. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

1. Tujuan umum ......................................................................... 6

2. Tujuan khusus ......................................................................... 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................ 7

A. Persea americana Mill. ...................................................................... 7

1. Deskripsi tanaman .................................................................. 7

2. Taksonomi biji alpukat ........................................................... 8

3. Kandungan kimia dan kegunaannya ...................................... 8

B. Toksikologi ......................................................................................... 9

C. Toksisitas Subakut .............................................................................. 10

D. Hati ..................................................................................................... 12

1. Anatomi hati .......................................................................... 12

2. Fisiologi hati .......................................................................... 15

E. Hepatotoksisitas ................................................................................. 16

F. Infusa .................................................................................................. 18

G. Keterangan empiris ............................................................................ 18

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 19

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 19

B. Variabel dan Definisi Operasional ...................................................... 19

1. Variabel utama ........................................................................ 19

2. Variabel pengacau .................................................................. 19

3. Definisi operasional ................................................................ 20

C. Bahan Penelitian ................................................................................. 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

xii

D. Alat atau Instrumen Penelitian ........................................................... 22

1. Alat pembuatan simplisia ....................................................... 22

2. Alat penetapan kadar air ......................................................... 22

3. Alat pembuatan infusa biji Persea americana Mill. .............. 22

4. Alat uji perlakuan dan pemeriksaan histopatologis ................ 23

E. Tata Cara Penelitian ........................................................................... 23

1. Determinasi serbuk biji Persea americana Mill. ................... 23

2. Pengumpulan bahan ............................................................... 23

3. Pembuatan serbuk .................................................................. 23

4. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill…..... 23

5. Pembuatan infusa biji Persea americana Mill. ...................... 24

6. Penetapan dosis infusa biji Persea americana Mill. .............. 24

7. Penetapan dosis kontrol negatif (aquadest )............................ 25

8. Penyiapan hewan uji ............................................................... 26

9. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji ............................ 26

10. Prosedur pelaksanaan penelitian ............................................ 26

11. Prosedur pemusnahan hewan uji ............................................ 27

12. Pengamatan ............................................................................ 27

a. Penimbangan berat badan hewan uji .......................... 27

b. Pengukuran asupan pakan dan minum hewan uji....... 27

13. Pembuatan preparat dan pemeriksaan histologis ................... 28

F. Tata Cara Analisis Hasil ..................................................................... 29

1. Pemeriksaan histopatologis organ .......................................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

xiii

2. Uji reversibilitas ..................................................................... 29

3. Pengamatan berat badan hewan uji ........................................ 29

4. Pengukuran asupan pakan dan minum hewan uji .................. 29

G. Alur Penelitian .................................................................................... 30

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 31

A. Determinasi Tanaman ......................................................................... 31

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill. ............... 31

C. Gambaran Histopatologis Hati Tikus Sprague Dawley yang Diberi

Infusa Biji Persea americana Mill. .................................................... 32

D. Perubahan Berat Badan ...................................................................... 41

E. Asupan Pakan Tikus Jantan dan Betina .............................................. 44

F. Asupan Minum Tikus Jantan dan Betina ............................................ 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 49

A. Kesimpulan ......................................................................................... 49

B. Saran ................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

LAMPIRAN ................................................................................................... 53

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil pemeriksaan histopatologis hati pada tikus jantan hari ke-

28 .................................................................................................. 33

Tabel II. Hasil pemeriksaan histopatologis hati pada tikus betina hari ke-

28 .................................................................................................. 33

Tabel III. Hasil pemeriksaan histopatologis hati pada tikus jantan hari ke-

42 .................................................................................................. 39

Tabel IV. Hasil pemeriksaan histopatologis hati pada tikus betina hari ke-

42 .................................................................................................. 39

Tabel V. Purata berat badan ± SE tikus jantan akibat pemberian infusa biji

Persea americana Mill. selama 28 hari ........................................ 42

Tabel VI. Purata berat badan ± SE tikus betina akibat pemberian infusa biji

Persea americana Mill. selama 28 hari ........................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah Persea americana Mill. .................................................... 7

Gambar 2. Hati dalam sistem pencernaan .................................................... 12

Gambar 3. Hati tampak depan ...................................................................... 13

Gambar 4. Struktur dasar lobulus hati .......................................................... 13

Gambar 5. Histopatologi hati ....................................................................... 14

Gambar 6. Histopatologi hati normal ......................................................... 38

Gambar 7. Gambar perubahan struktur histopatologis hati .......................... 38

Gambar 8. Grafik perubahan berat badan tikus jantan selama 28 hari

pemberian infusa biji alpukat ..................................................... 42

Gambar 9. Grafik perubahan berat badan tikus betina selama 28 hari

pemberian infusa biji alpukat ..................................................... 43

Gambar 10. Grafik asupan pakan tikus jantan selama 28 hari pemberian

infusa biji Persea americana Mill. ............................................. 45

Gambar 11. Grafik asupan pakan tikus betina selama 28 hari pemberian

infusa biji Persea americana Mill. ............................................. 45

Gambar 12. Grafik asupan minum tikus jantan selama 28 hari pemberian

infusa biji Persea americana Mill. ............................................. 47

Gambar 13. Grafik asupan minum tikus betina selama 28 hari pemberian

infusa biji Persea americana Mill. ............................................. 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto biji Persea americana Mill. ............................................. 54

Lampiran 2. Foto serbuk biji Persea americana Mill. ................................. 54

Lampiran 3. Foto infusa biji Persea americana Mill. .................................. 54

Lampiran 4. Foto instrumen pembuatan infusa biji Persea americana Mill.

................................................................................................... 55

Lampiran 5. Hasil replikasi perhitungan kadar air serbuk biji Persea

americana Mill. ........................................................................ 55

Lampiran 6. Surat pengesahan determinasi biji Persea americana Mill.

................................................................................................... 56

Lampiran 7. Surat pengesahan Medical and Health Research Ethics

Commitee (MHREC) ............................................................... 57

Lampiran 8. Surat Amandment Approval Medical and Health Research

Ethics Commitee (MHREC) ..................................................... 58

Lampiran 9. Hasil histopatologi ................................................................... 59

Lampiran 10. Analisis statistik berat badan tikus jantan ................................ 61

Lampiran 11. Analisis statistik berat badan tikus betina ................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

xvii

INTISARI

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek toksik penggunaan biji

Persea americana Mill. pada pemberian subakut terhadap perubahan struktural

histopatologis hati tikus galur Sprague Dawley dan mengetahui reversibilitas sifat

efek toksik yang ditimbulkannya.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah. Lima puluh ekor tikus galur Sprague Dawley

(25 jantan dan 25 betina), umur 2-3 bulan, dibagi dalam 5 kelompok secara acak.

Kelompok I-IV dipejankan infusa biji alpukat selama 28 hari secara peroral pada

dosis 202,25 ; 360 ; 640,8 ; 1140,6 mg/kgBB, Kelompok V kontrol negative

14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan

lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis hati. Sisa hewan uji

dipelihara tanpa diberi perlakuan selama 14 hari untuk melihat reversibilitas efek

toksik yang ditimbulkan. Pada hari ke-15, tikus yang tersisa dikorbankan dan

diambil organ hati untuk dilakukan pemeriksaan histopatologis. Perubahan

struktural histopatologis hati yang diamati meliputi kejadian degenerasi dan

nekrosis dari sel hati di sekitar vena porta dan vena sentralis. Pengamatan

dilakukan di bawah mikroskop cahaya (Olympus PP 10®) di Laboratorium

Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Yogyakarta.

Hasil analisis gambaran histopatologis hati hewan uji menunjukkan

bahwa pemberian infusa biji Persea americana Mill. secara subakut selama 28

hari tidak memiliki efek toksik terlihat dari tidak adanya wujud perubahan

struktural yang diamati dari histopatologis hati tikus Sprague Dawley.

Reversibilitas sifat efek toksik infusa biji Persea americana Mill. tidak dapat

ditentukan dikarenakan tidak ditemukan perubahan struktural histopatologis hati

akibat pemberian infusa biji Persea americana Mill pada tikus Sprague Dawley.

Kata kunci : biji Persea americana Mill., infusa, subakut, histopatologis hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

xviii

ABSTRACT

The aim of this study is to determine the subacute toxic effects of the use

of Persea americana Mill. seed infusion on structural changes of liver

histopathologic in Sprague Dawley rats and to know reversibility of toxic effects

caused.

This study is a pure experimental design with randomized design pattern.

A total of 50 Sprague Dawley rats (25 males and 25 females), aged 2-3 months,

were randomly divided into 5 groups. Group I-IV were administered avocado seed

infusion during 28 days, orally at a dose of 202.25; 360; 640.8; 1140.6 mg/kg,

Group V negative control 14.285 mg/kg. On day 29, three rats from each dose

was sacrificed and then performed surgery to examine the liver histopathology.

The rest of the test animals were reared without treated for 14 days to see the

reversibility of toxic effects caused. On the 15th

day, the remaining rats were

sacrificed and the liver was taken for histopathological examination. Structural

changes in liver histopathologic which is observed were the incidence of

degeneration and necrosis of liver cells around the portal vein and central vein.

Observations were carried out under a light microscope (Olympus PP 10®) at the

Faculty of Veterinary Pathology UGM Laboratory, Yogyakarta.

Liver histopathologic analysis results showed that there are no subacute

toxic effects of the use of Persea americana Mill. seed infusion on structural

changes of liver histopathologic in Sprague Dawley rats. Reversibility of toxic

effects of the use of Persea americana Mill. seed infusion can not be determined

because there are no structural changes in liver histopathologic due to the usage of

Persea americana Mill. seeds infusion in Sprague Dawley rats.

Keywords: Persea americana Mill. seed, infusion, subacute, liver histopathologic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Penelitian

Di Indonesia ini, penggunaan obat tradisional sebagai terapi utama atau

alternatif telah menjadi trend saat ini. Munculnya trend penggunaan obat

tradisional ini disebabkan karena obat tradisional memiliki harga yang murah,

mudah didapat dan adanya sugesti bahwa obat tradisional tidak memiliki efek

samping dan aman digunakan (Ozolua, Anaka, Okpo, Idogun, 2009).

Biji alpukat (Persea americana Mill.) merupakan salah satu obat

tradisional yang telah diketahui sebelumnya melalui uji praklinik efek

farmakologinya memiliki fungsi sebagai antihipertensi dan penyakit

kardiovaskuler (Imafidon dan Amaechina, 2010), agen nefroprotektif (Yoseph,

2013), agen hepatoprotektif (Permatasari, 2013), dapat menurunkan kadar gula

darah (Alhassan, Sule, Atiku, Wudil, Abubakar, dan Mohammed, 2012), memiliki

aktivitas antimikroba (Idris, Ndukwe, dan Gimba, 2009), dan memiliki aktivitas

antiinflamasi dan meningkatkan sistem imun (Arukwe, Amadi, Duru, Agomuo,

Adindu, Odika, et al., 2012).

Secara farmakokinetika, setiap senyawa xenobiotika yang masuk ke

dalam tubuh akan mengalami proses absorbsi, distribusi, metabolisme, dan

eliminasi. Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dan memiliki

kapasitas yang tinggi untuk mengikat zat kimia (Baradero, Dayrit, dan Siswadi,

2008). Hati juga merupakan filter utama untuk mengeliminasi senyawa

xenobiotika atau racun (Donatus, 2005). Proses eliminasi tersebut memungkinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

2

terjadinya penumpukkan senyawa xenobiotika pada hati sehingga dapat

menimbulkan efek hepatotoksik. Salah satu wujud efek ketoksikan pada hati

adalah perubahan struktural, yakni seperti degenerasi melemak, nekrosis, dan lain-

lain (Gad, 2002), di mana telah diketahui meskipun hati berperan penting dalam

tubuh, organ hati rentan terhadap kerusakan dan penyakit diakibatkan sistem

sirkulasi darahnya yang tidak biasa (Wibowo dan Paryana, 2009).

Bahaya pemaparan suatu zat pada manusia dapat diketahui dengan

mempelajari efek kumulatif, dosis yang dapat menimbulkan efek toksik pada

manusia, dan lain-lain. Informasi tersebut dapat diperoleh dari uji toksisitas,

meliputi uji toksisitas akut, toksisitas subakut, dan lain-lain, tergantung dari tujuan

penggunaan suatu zat dan kemungkinan terjadinya risiko akibat pemaparan pada

manusia (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014). Uji

toksisitas subakut merupakan salah satu contoh uji ketoksikan tak khas yang

dirancang untuk mengevaluasi keseluruhan spektrum efek toksik suatu senyawa

pada aneka ragam hewan uji (Donatus, 2005). Uji ini dapat memberikan

gambaran tentang toksisitas calon obat herbal terstandar pada penggunaan

berulang untuk jangka waktu yang relatif lama dan kecenderungan akumulasi dan

reversibilitas efek toksik calon obat herbal terstandar (Menteri Kesehatan

Republik Indonesia, 1992).

Penelitian ini merupakan penelitian paralel di mana pengamatan yang

dilakukan antara lain toksisitas akut, kadar BUN dan kreatinin, kadar SGPT dan

SGOT, kadar glukosa darah, histopatologis ginjal, histopatologis hati,

histopatologis pankreas, dan histopatologis testis dan uterus. Namun, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

3

penelitian ini peneliti berpusat pada perubahan struktural histopatologis hati.

Penelitian ini penting dilakukan untuk memperoleh informasi efek toksik pada

penggunaan obat tradisional infusa biji Persea americana Mill. secara subakut

terhadap perubahan struktural histopatologis hati tikus galur Sprague Dawley,

serta untuk mengetahui efek kumulatif dan efek reversibilitas sifat efek toksik

yang ditimbulkan infusa biji Persea americana Mill. terhadap perubahan

struktural hati.

Sedian infusa dipilih peneliti karena merupakan salah satu bentuk

sederhana dalam pembuatan obat tradisional yang sering digunakan oleh

masyarakat dan mudah dilakukan (Badan Pengawas obat dan Makanan Republik

Indonesia, 2010).

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

a. Apakah pemberian infusa biji Persea americana Mill. secara subakut

memiliki efek toksik pada tikus Sprague Dawley yang dilihat dari wujud

perubahan struktural histopatologis hati tikus?

b. Bagaimana reversibilitas sifat efek toksik penggunaan infusa biji Persea

americana Mill. secara subakut terhadap perubahan struktural hati?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

4

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan pada biji alpukat, yaitu:

a. “Chemical Composition of Persea americana Leaf, Fruit and Seed” yang

menyatakan bahwa biji Persea americana Mill. mengandung tanin,

saponin, flavonoid, alkaloid, steroid, sianogenik glikosida dan fenol yang

memiliki aktivitas antiinflamasi, antioksidan serta meningkatkan sistem

imun (Arukwe, et al., 2012).

b. “Pengaruh Waktu Pemberian Infusa Biji Alpukat Persea Americana Mill

Secara Akut sebagai Hepatoprotektif terhadap Aktifitas ALT-AST Serum

pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida” menyatakan bahwa

pemberian infusa biji Persea americana Mill. pada dosis 360,71 mg/kgBB

dan dalam jangka waktu 4 jam setelah tikus terinduksi karbon tetraklorida

mampu memberikan efek hepatoprotektif (Permatasari, 2013).

c. “Efek Nefroproktetif Pemberian Jangka Panjang Infusa Biji Persea

Americana Mill. terhadap Kadar Kreatinin dan Gambaran Histologi Ginjal

Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida” menyatakan bahwa variasi dosis

biji alpukat (Persea americana Mill.) 360,71 mg/kgBB; 642,06 mg/kgBB;

1142,86 mg/kgBB mampu memberikan efek nefroprotektif (Yoseph,

2013).

d. “Effects of Aqueous Seed Extract of Persea americana Mill. (Avocado) on

Blood Pressure and Lipid Profile in Hypertensive Rats” menyatakan

bahwa ekstrak air biji alpukat (Persea americana Mill.) memiliki aktivitas

antihipertensi (Imafidon dan Amaechina, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

5

e. “Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol

Biji alpukat (Persea americana Mill.)” menyatakan bahwa biji alpukat

(Persea americana Mill.) mengandung alkaloid, triterpenoid, tannin,

flavonoid dan saponin serta Nilai LC50 biji alpukat biasa segar dan kering

yaitu masing-masing sebesar 42,270 mg/L, 36,078 mg/L, 36,924 mg/L dan

34,302 mg/L (Marlinda, Sangi, dan Wuntu, 2012).

f. “Acute and Sub-acute Americana Mill (Lauraceae) in Rats” penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui keamanan serta ketoksisitasan ekstrak air

serbuk biji alpukat yang direndam selama 24 jam serta dibuat konsentrat

dengan rotari evaporator dan dikeringkan di oven pada suhu 300C selama 3

hari. Penelitian ini menyatakan bahwa LD50 tidak ditemukan pada uji

toksisitas akut sedangkan pada uji toksisitas subakut ditemukan kenaikan

jumlah minum pada tikus dan kenaikan total protein pada hematologi

darah (Ozulua, dkk., 2009) Perbedaan penelitian yang dilakukan Ozulua,

dkk. (2009) dengan penelitian yang akan dilakukan adalah cara pembuatan

infusa biji alpukat dan pengamatan yang dilakukan.

Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa penelitian uji toksisitas

subakut infusa biji alpukat terhadap gambaran histopatologis hati tikus jantan

dan betina Sprague Dawley belum pernah dilakukan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

6

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan

kefarmasian dalam memberikan kajian efek toksik subakut mengenai

penggunaan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.).

b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang dosis yang menyebabkan toksisitas infusa biji alpukat (Persea

americana Mill.) pada penggunaan subakut terhadap wujud perubahan

struktural histopatologis dan reversibilitas sifat efek toksik hati.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ketoksikan dari

pengunaan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) secara subakut.

2. Tujuan khusus

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan ada tidaknya efek toksik

pada pemberian infusa biji Persea americana Mill. secara subakut yang

diberikan pada tikus Sprague Dawley terhadap wujud perubahan struktural

histopatologis hati tikus.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi reversibilitas dari sifat efek

toksik penggunaan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) secara

subakut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Persea americana Mill.

1. Deskripsi tanaman

Gambar 1. Buah Persea americana Mill. (Plantamor, 2012)

Pohon Persea americana Mill. berukuran sedang hingga besar dengan

tinggi ±10 m, batang berkayu, bulat, bercabang, berwarna coklat. Daun

tunggal, bulat telur, bertangkai, letak tersebar, ujung dan pangkal runcing,

berbulu, panjang 10-20 cm dan lebar 3-10 cm. Warna daun kemerahan ketika

masih muda dan ketika menua berwarna hijau tua dan teksturnya halus.

Bunganya majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, tumbuh di ujung ranting,

benang sari duabelas, ruang kepala sari empat, berwarna putih kekuningan

dengan diameter 1-1,5 cm. Biji bulat, diameter 2,5-5cm, keping biji putih

kemerahan. Akar tunggang, bulat berwarna coklat (Napitupulu dan Wisaksono,

2008). Buahnya memiliki biji tunggal yang besar, berbentuk bulat hingga

lonjong (Gambar 1.) dan beratnya hingga 2,3 kg. Buah matang berwarna hijau,

hitam, ungu atau kemerahan tergantung dari varietasnya (World Agroforestry

Centre, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

8

2. Taksonomi biji alpukat

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Persea

Spesies : Persea americana Mill.

(Plantamor, 2012)

3. Kandungan kimia dan kegunaannya

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Malangngi, Meiske, dan Jessy,

(2012), biji Persea americana Mill. memiliki kandungan kimia berupa tannin.

Selain itu, biji Persea americana Mill. juga memiliki kandungan saponin,

flavonoid, alkaloid, steroid, glikosida sianogen dan fenol (Arukwe, dkk., 2012).

Infusa biji alpukat dapat digunakan sebagai agen nefroprotektif pada

tikus terinduksi karbon tertraklorida (Yoseph, 2013). Infusa biji alpukat dapat

digunakan sebagai agen hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon

tertraklorida (Permatasari, 2013). Ekstrak etanol biji alpukat memiliki aktivitas

antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas DPPH (Malangngi dkk.,

2012). Ekstrak air biji alpukat memiliki aktivitas mengontrol hipertensi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

9

penyakit kardiovaskular (Imafidon dan Amaechina, 2011). Ekstrak air biji

alpukat juga memiliki efek hipoglikemik pada tikus diabetes yang terinduksi

aloksan (Alhassan, et al., 2012) dan memiliki aktivitas antimikroba (Idris dkk.,

2009). Biji alpukat memiliki aktivitas antiinflamasi dan meningkatkan sistem

imun (Arukwe, et al., 2012).

B. Toksikologi

Toksikologi dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari

antaraksi berbahaya zat kimia atau senyawa asing terhadap sistem biologi

makhluk hidup (Donatus, 2005).

Kondisi efek toksik adalah keadaan atau faktor yang mempengaruhi

keefektifan absorpsi, distribusi, dan eliminasi zat beracun di dalam tubuh sehingga

menentukan keberadaan (kadar dan lama tinggal) senyawa atau metabolitnya di

tempat aksi dan keefektifan antaraksinya (mekanisme aksi). Keadaan ini

bergantung pada kondisi pemejanan dan kondisi makhluk hidup (Donatus, 2005).

Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat

pada sistem biologi dan untuk memperoleh data dosis-respon yang khas dari

sediaan uji. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memberi informasi

mengenai derajat bahaya sediaan uji tersebut bila terjadi pemaparan pada manusia,

sehingga dapat ditentukan dosis penggunaannya demi keamanan penggunaan pada

manusia (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014).

Pada dasarnya, uji toksikologi dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni

uji ketoksikan tak khas dan uji ketoksikan khas. Uji ketoksikan tak khas adalah uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

10

toksikologi yang dirancang untuk mengevaluasi keseluruhan atau spektrum efek

toksik suatu senyawa pada aneka ragam jenis hewan uji. Contoh uji ketoksikan

tak khas adalah uji ketoksikan akut, subkronis dan kronis. Uji ketoksikan khas

adalah uji toksikologi yang dirancang untuk mengevaluasi secara rinci efek yang

khas suatu senyawa pada aneka ragam jenis hewan uji. Contoh uji ketoksikan khas

adalah uji potensiasi, kekarsinogenikan, kemutagenikan, reproduksi, kulit, mata,

dan perilaku (Donatus, 2005).

C. Toksisitas Subakut

Toksisitas subakut merupakan salah satu jenis uji toksikologi. Uji

toksisitas subakut adalah uji ketoksikan suatu senyawa yang diberikan dengan

dosis berulang pada hewan uji tertentu, selama kurang dari 3 bulan (Gad, 2002).

Tujuan uji toksisitas subakut adalah untuk memperoleh informasi adanya efek

toksik zat yang tidak terdeteksi pada uji toksisitas akut; informasi kemungkinan

adanya efek toksik setelah pemaparan sediaan uji secara berulang dalam jangka

waktu tertentu; informasi dosis yang tidak menimbulkan efek toksik (No

Observed Adverse Effect Level / NOAEL); dan mempelajari adanya efek

kumulatif dan efek reversibilitas zat tersebut (Kepala Badan Pengawas Obar dan

Makanan Republik Indonesia, 2014).

Uji ini dapat memberikan gambaran tentang toksisitas calon obat herbal

terstandar pada penggunaan berulang untuk jangka waktu yang relatif lama.

Kecenderungan akumulasi dan reversibilitas efek toksik calon obat herbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

11

terstandar juga dapat dinyatakan dari hasil uji toksisitas subakut (Menteri

Kesehatan Republik Indonesia, 1992).

Uji toksisitas subakut tidak difokuskan pada titik akhir tertentu,

melainkan untuk mengeksplorasi secara luas keseluruhan efek biologis yang

ditimbulkan pada tempat aksi yang diberikan pada rentang dosis tertentu. Uji

toksisitas subakut dapat menentukan toksisitas secara kualitatif (organ target dan

efek yang ditimbulkan) dan kuantitatif (perubahan struktural atau efek yang

ditimbulkan terhadap jaringan dan plasma darah) dari pemberian dosis berulang

pada hewan uji (Gad, 2002).

Sarana utama dalam mendeteksi respon toksisitas apabila tidak terdapat

kematian seperti organisme atau jaringan adalah:

1. Perubahan biokimia melibatkan efek pada enzim seperti inhibitor atau

perubahan jalur metabolik tertentu. Munculnya enzim atau substansi tertentu

dalam cairan tubuh menunjukkan kebocoran dari jaringan dan merupakan

indikasi perubahan patologis.

2. Perubahan status normal yakni perubahan berat badan, asupan makanan dan

minuman, output urin, dan berat organ merupakan indicator umum dan

spesifik untuk toksisitas (Timbrell, 2008).

Reversibilitas (keterbalikan) toksisitas terjadi apabila efek yang tidak

diinginkan (efek toksik) dapat dikembalikan apabila perlakuan dihentikan.

Reversibilitas toksisitas bergantung pada sejumlah faktor, antara lain tingkat

pemaparan (waktu dan jumlah racun) dan kemampuan jaringan yang terkena

untuk memperbaiki atau meregenerasi (Williams, James, dan Roberts, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

12

D. Hati

1. Anatomi hati

Gambar 2. Hati dalam sistem pencernaan (Baradero, dkk., 2008)

Hepar atau hati (Gambar 2.) adalah kelenjar yang paling besar dalam

tubuh manusia dengan berat 1,5 kg. Hati berwarna merah coklat, sangat

vaskular dan lunak. Bagian superior dari hati berbentuk cembung dan terletak

di bawah kubah kanan diafragma. Bagian inferior hati berbentuk cekung dan

dibawahnya terdapat ginjal kanan, gaster, pankreas, dan usus (Baradero, dkk.,

2008). Hati dilapisi peritoneum kecuali pada bagian terbuka (Faiz dan Moffat,

2002).

Gambar 3. Hati Tampak Depan (Gibson, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

13

Hati (Gambar 3.) terdiri dari banyak unit fungsional yaitu lobulus.

Setiap lobulus terdiri dari sel-sel hati yang berbentuk segi enam atau

heksagonal. Hati dibagi menjadi dua lobus, yaitu lobus kiri dan kanan.

Ligamen falsiform membagi lobus kanan menjadi segmen anterior dan

posterior serta membagi lobus kiri menjadi segmen medial dan lateral. Dari

hati, ligamen falsiform melintasi diafragma sampai ke dinding abdomen

anterior (Baradero, dkk., 2008).

Gambar 4. Struktur Dasar Lobulus Hati (Baradero, dkk., 2008).

Saluran-saluran yang berada di hati terdiri dari (Gambar 4.) : arteri

hepatika yang berfungsi untuk menyuplai darah ke hati; vena porta hepatika

yang berfungsi untuk membawa darah dari vena ke seluruh traktus

gastrointestinal ke hati, darah yang dibawa ini mengandung zat-zat makanan

yang telah diserap oleh vili usus halus; vena sentralis berfungsi untuk

membawa darah vena dari hati ke vena inferior; saluran-saluran bilier juga

disebut kanalikuli empedu, dibentuk oleh kapiler-kapiler empedu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

14

menyatu dan menyalurkan empedu yang dihasilkan oleh sel-sel hati (Baradero,

dkk., 2008).

Gambar 5. Histopatologi hati (Thoolen, dkk., 2010).

Secara histologis, hati dibagi menjadi lobulus. Pusat lobulus adalah

vena sentralis dan bagian perifer lobus disebut triad portal. Secara fungsional,

hati dibagi menjadi 3 zona (Gambar 5.). Zona 1 (periportal) mengelilingi

saluran vena porta di mana darah yang mengandung paling banyak oksigen

dari arteri hepatika masuk, akibatnya zona ini pertama kali yang akan

terpengaruh oleh perubahan darah yang masuk. Zona 1 memiliki hepatosit

khusus yang berfungsi dalam proses oksidatif hati seperti glukoneogenesis, β-

oksidasi asam lemak, dan sintesis kolesterol. Zona 2 (transitional; midzonal)

merupakan zona sel yang memberikan respon kedua terhadap darah yang

masuk. Zona 3 (centro lobular) terletak disekitar vena sentralis, di mana zona

ini menerima darah yang sedikit mengandung oksigen, sehingga zona ini

paling rentan terhadap cidera iskemik. Hepatosit pada zona 3 berfungsi dalam

proses glikolisis, lipogenesis, dan detoksifikasi xenobiotika oleh sitokrom P-

450 (Thoolen, Maronpot, Harada, Nyska, Rousseaux, Nolte, dkk., 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

15

Hati mempunyai struktur seragam yang terdiri dari kelompok sel-sel

yang dipersatukan oleh sinusoid (Gambar 4.). Sinusoid adalah saluran

pembuluh darah yang dilapisi oleh hepatosit. Di mana darah yang mengalir

melalui sinusoid akan diproses dan diolah oleh hepatosit serta sel Kupffer yang

bertugas untuk membersihkan darah dari patogen asing seperti bakteri sebelum

akhirnya bermuara keluar melalui vena sentralis (Barron, 2009). Sel-sel hepar

mendapat suplai darah dari vena porta hepatika yang kaya akan makanan, tidak

mengandung oksigen dan terkadang toksik, serta dari arteri hepatika yang

mengandung oksigen menuju vena sentralis, karena mempunyai sistem

peredaran darah yang tidak biasa ini, maka sel-sel hepar mendapat darah relatif

kurang oksigen. Keadaan ini menjelaskan mengapa hati lebih rentan terhadap

kerusakan dan penyakit (Wibowo dan Paryana, 2009).

2. Fisiologi hati

Fungsi hati bersangkutan dengan metabolisme tubuh, khususnya

mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah. Hati merupakan pabrik kimia

terbesar dalam tubuh, dalam hal menjadi “perantara metabolisme”, artinya hati

mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan disimpan, guna

dikeleluarkan sesuai pemakaiannya di dalam jaringan tubuh. Hati juga

berfungsi menghancurkan atau mengubah zat toksik menjadi senyawa yang

kurang berbahaya bagi tubuh (Pearce, 2009).

Beberapa fungsi penting lain hati yakni memproduksi empedu, yang

digunakan oleh usus kecil untuk mengahancurkan dan menyerap lemak,

menyimpan vitamin, seperti B12, A, D, E dan K, menghancurkan eritrosit tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

16

dan melepaskan bilirubin, menghasilkan berbagai protein darah, seperti

protrombin dan fibrinogen, yang membantu dalam pembekuan darah (Gylys

dan Wedding, 2009).

E. Hepatotoksisitas

Hati merupakan organ yang luar biasa dalam mempertahankan fungsinya,

sehingga masih dapat mempertahankan fungsi normalnya meskipun hanya dengan

10-12% unit fungsional yang normal (Soeksmanto, 2008). Enzim-enzim yang

biasanya digunakan dalam mendiagnosis kerusakan hati adalah SGPT dan SGOT.

Keberadaan aktivitas SGPT dalam plasma menunjukkan bahwa adanya kerusakan

pada hati, sedangkan enzim GOT tersebar dalam sel-sel tubuh di mana terbanyak

dimiliki oleh otot jantungm kemudian hepar, otot tubuh, ginjal, dan pankreas. Bila

terjadi kerusakan pada membran sel hati maka kenaikan SGPT lebih menonjol.

Bila terjadi kerusakan organel sel hati maka kenaikan SGOT akan lebih menonjol.

Pada cidera sederhana yang meluas, kadar SGPT dan SGOT umumnya tidak

memperlihatkan peningkatan, sehingga produksi enzim GOT dan GPT tidak

bertambah (Carl, Edward, David, 2006).

Jenis-jenis kerusakan hati yang digunakan sebagai parameter perubahan

struktural histopatologis hati :

1. Nekrosis hati: kematian hepatosit, dapat bersifat fokal (sentral, pertengahan,

perifer) atau difus. Nekrosis hati merupakan suatu manifestasi toksik yang

berbahaya tetapi tidak kritis, karena hati memiliki kemampuan regenerasi

yang luar biasa cepat (Lu, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

17

2. Sirosis hati: penyakit kronis pada hati dengan inflamasi dan fibrosis serta

hilangnya sebagian besar fungsi hati. Menurut Lu (2006), sirosis ditandai oleh

adanya septa kolagen, kumpulan hepatosit dan jaringan parut yang tersebat di

sebagian besar hati.

3. Degenerasi hidropik adalah degenerasi sel dalam bentuk hidropik adalah

adanya akumulasi cairan pada sitoplasma sel yang terlihat seperti vakuola.

Secara mikroskopis terlihat bahwa sel mengandung ruang-ruang jernih yang

mengelilingi hati Cheville (2006). Degenerasi hisropik merupakan perubahan

struktural akut yang bersifat reversibel yang dihasilkan sebagai respon

terhadap cidera yang tidak mematikan. Degenerasi hidropik merupakan

akumulasi air pada intrasitoplasma yang disebabkan karena ketidakmampuan

sel untuk mempertahankan homeostasis ion dan cairan sehingga

menyebabkan gangguan integritas sel membran. Jika terjadi pada organ hati

biasanya disebabkan oleh hepatitis atau hipoksia (Danciu, Mihailovici, Dima,

Cucu, 2014).

4. Steatosis (perlemakan/degenerasi lemak): adanya penimbunan trigliserida di

hepatosit yang bersifat reversible (Corwin, 2009). Degenerasi melemak

adalah munculnya droplet lemak dalam sitoplasma sel tanpa perubahan

nukleus. Degenerasi melemak muncul akibat ketidakmampuan hati untuk

memetabolisme lemak (Kumar, Abbas, Aster, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

18

F. Infundasi

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi

simplisia nabati dengan air pada suhu 900C selama 15 menit. Pembuatan infusa

merupakan cara yang paling sederhana untuk membuat sediaan herbal dan dapat

diminum panas atau dingin. Cara pembuatan infusa adalah dengan mencampur

simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya,

panaskan ditangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 900C

sambil sekali-sekali diaduk. Penyarian dilakukan menggunakan kain flanel dengan

penambahan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa

yang diinginkan (Badan Pengawas obat dan Makanan Republik Indonesia, 2010).

G. Keterangan Empiris

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif untuk mendapatkan bukti

adanya tidaknya efek toksik subakut dari infusa biji alpukat terhadap perubahan

struktural histopatologis hati tikus jantan dan betina galur Sprague Dawley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

Penelitian toksisitas subakut infusa biji Persea americana Mill.terhadap

gambaran hispatologis hati tikus Sprague Dawley ini merupakan penelitian

eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian

menggunakan hewan uji ini telah mendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik

Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (Lampiran 7 dan 8).

B. Variabel Dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis

pemberian infusa biji Persea americana Mill.

b. Variabel tergantung. Variabel tergantung penelitian ini adalah wujud

perubahan struktural histopatologis hati tikus galur Sprague Dawley.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam

penelitian ini adalah, kondisi hewan uji, yaitu tikus galur Sprague Dawley,

jenis kelamin jantan dan betina, berat badan 150-250 g, dan umur 2-3 bulan

diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono, Fakultas Farmasi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta. Selain itu variabel pengacau juga dari bahan

uji yang digunakan berupa biji Persea americana Mill. yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

20

mempunyai waktu panen, waktu tumbuh dan panen yang sama. Frekuensi

pemberian infusa biji Persea americana Mill. secara per oral satu kali sehari

selama dua puluh delapan hari berturut-turut dengan waktu pemberian yang

sama di mana bahan uji berupa biji Persea americana Mill. diperoleh dari

Depot Es Teller 77, Galeria Mall, Yogyakarta yang diambil pada bulan Juni

2014.

b. Variabel Pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam

penelitian ini adalah keadaan patologis tikus jantan dan betina galur

Sprague Dawley yang digunakan.

3. Definisi operasional

a. Biji Persea americana Mill. Biji Persea americana Mill. yang digunakan

adalah biji alpukat segar dan tidak busuk.

b. Infusa biji Persea americana Mill. Infusa didapatkan dengan cara

menginfudasi 8 g serbuk kering biji Persea americana Mill. ke dalam

100,0 ml air pada suhu 900C selama 15 menit sehingga diperoleh

konsentrasi infusa biji P. americana Mill. 8% b/v.

c. Dosis infusa biji P. americana Mill. Dosis yang diberikan kepada hewan

uji yakni : Dosis I = 202,24 mg/kgBB, Dosis II = 360 mg/kgBB, Dosis III

= 640,8 mg/kgBB dan Dosis IV = 1140,6 mg/kgBB.

d. Parameter efek toksisitas subakut. Parameter efek toksisitas subakut pada

organ hati ditunjukkan dengan adanya perbedaan gambaran histopatologis

organ hati antara kelompok perlakuan dan kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

21

e. Perubahan struktural histopatologis hati. Perubahan histopatologis hati

merupakan gambaran perubahan struktural histopatologis kelompok

perlakuan yang dibandingkan terhadap kelompok kontrol negatif.

f. Sifat efek toksik. Sifat efek toksik yang mungkin muncul adalah reversible

atau irreversible pada organ hati.

g. Uji toksisitas subakut. Uji toksisitas subakut adalah uji ketoksikan infusa

biji Persea americana Mill. secara per oral satu kali sehari selama dua

puluh delapan hari berturut-turut pada waktu yang sama.

C. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Biji Persea americana Mill. yang diperoleh dari Depot Es Teller 77, Galeria

Mall, Yogyakarta, pada bulan Juni 2014.

b. Hewan uji yang digunakan, yaitu tikus galur Sprague Dawley, umur 2-3 bulan,

berat badan 150-250 g yang diperoleh dari Laboratorium Imono, Fakultas

Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

c. Aquadest yang digunakan sebagai pelarut infusa dan larutan kontrol negatif

hewan uji, diperoleh dari Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia, Fakultas

Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

d. Moisture Balanced, alat penetapan kadar air serbuk biji Persea americana

Mill. yang berasal dari Laboratorium Kimia Analisis, Fakultas Farmasi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

22

e. Pellet AD-2, asupan pakan hewan uji dan air reverse osmose, asupan minum

hewan uji yang diperoleh dari Laboratorium Imono, Fakultas Farmasi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

f. Bahan pemeriksaan histologis adalah formalin 10% yang dibuat dengan

mengencerkan formalin 30% dengan aquadest sesuai volume yang telah

dihitung menggunakan rumus pengenceran. Formalin 30% diperoleh dari

Laboratorium Kimia Analisis, Fakultas Farmasi, Sanata Dharma, Yogyakarta.

D. Alat Atau Instrumen Penelitian

1. Alat pembuatan simplisia : timbangan digital, oven, blender, ayakan no.40,

wadah untuk menyimpan serbuk biji alpukat.

2. Alat penetapan kadar air : Moisture balanced dan sendok.

3. Alat pembuatan infusa biji Persea americana Mill. : panci enamel, termometer,

stopwatch, bekker glass, gelas ukur, cawan porselen, batang pengaduk,

corong, labu alas bulat, penangas air, timbangan analitik, kain flannel.

4. Alat uji perlakuan dan pemeriksaan histopatologis : kandang metabolik

(metabolic cage) tikus, jarum suntik per oral, spuit injeksi, timbangan,

seperangkat alat bedah, pipa kapiler (haematokrit), eppendorf alat-alat gelas

dan pot-pot untuk menyimpan organ.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

23

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi serbuk biji Persea americana Mill

Determinasi serbuk biji Persea americana Mill. dilakukan di Fakultas

Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

2. Pengumpulan bahan

Bahan uji yang digunakan adalah biji Persea americana Mill. yang

diperoleh dari Penjual dari Depot Es Teller 77, Galeria Mall, Yogyakarta pada

bulan Juni 2014.

3. Pembuatan serbuk

Biji Persea americana Mill. dibersihkan dari kulit luarnya lalu dicuci

dengan air mengalir kemudian dipotong tipis, lalu dikeringanginkan hingga biji

tidak tampak basah kemudian dilakukan pengeringan menggunakan oven pada

suhu 50˚C selama 72 jam. Potongan biji yang sudah kering kemudian diserbuk

dan diayak dengan ayakan no. 40 agar kandungan fitokimia yang terkandung

lebih mudah terekstrak karena luas permukaan serbuk yang berkontak dengan

pelarut semakin besar (Lampiran 3.).

4. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill.

Sampel serbuk biji Persea americana Mill sebanyak 5 g dimasukkan

ke dalam alat Moisture Balanced pada suhu 1050C selama 15 menit, kemudian

secara otomatis persen kadar air akan muncul pada alat Moisture Balanced.

Kadar air yang baik tidak lebih dari 10%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

24

5. Pembuatan infusa biji Persea americana Mill.

Serbuk biji Persea americana Mill.yang kering ditimbang

sebanyak 8 g. Kemudian serbuk kering tersebut dibasahi aquadest dengan 2

kali bobot serbuk. Lalu dimasukkan ke dalam 100,0 ml pelarut aquadest,

sehingga total aquadest yang digunakan adalah 116,0 ml. Campuran tersebut

diinfudasi pada suhu 900C selama 15 menit, waktu 15 menit dihitung ketika

suhu campuran mencapai 900C. Setelah 15 menit, campuran tersebut diambil

dan diperas menggunakan kain flannel lalu dimasukkan ke dalam labu ukur.

Apabila infusa yang didapatkan belum tepat 100,0 ml maka ditambahkan

dengan air panas melalui flannel tersebut kembali (Lampiran 4.).

6. Penetapan dosis infusa biji Persea Americana Mill.

Peringkat dosis infusa biji alpukat didasarkan pada pengobatan yang

biasa digunakan oleh masyarakat yaitu ± 2 sendok makan (4 g) serbuk yang

direbus dengan 250 ml air. Maka dosis perlakuan yang digunakan adalah

4g/70kgBB manusia. Berdasarkan data di atas maka konversi dosis manusia 70

kg ke tikus 200 g = 0,018

Dosis untuk tikus 200 g = 0,018 x 4 g – 0,72 g/200 g BB = 360 mg/kgBB

Berdasarkan hasil orientasi infusa penelitian yang dilakukan oleh

Yoseph (2013), konsentrasi maksimal infusa biji alpukat yang dapat dibuat

adalah 8g/100ml dengan asumsi berat badan hewan uji maksimal adalah 350 g

dan volume maksimal pemberian infusa secara p.o = 5 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

25

Maka dilakukan perhitungan untuk menetukan dosis tinggi perlakuan

dengan rumus : D x BB = C X V

D x 350 g = 8 g/100ml x 5 ml

D = 1142,8 mg/kgBB

Kemudian dihitung faktor kelipatan dari dosis rendah dan dosis tinggi

untuk menentukan peringkat dosis infusa biji Persea americana Mill.

dilakukan perhitungan sebagai berikut:

= √

(Faktor Kelipatan)

Berdasarkan faktor kelipatan yang maka diperoleh 4 peringkat dosis yaitu:

Dosis I : 360 mg/kgBB : 1,78 = 202,24 mg/kgBB

Dosis II : 360 mg/kgBB

Dosis III : 360 mg/kgBB x 1,78 = 640,8 mg/kgBB

Dosis IV : 640,8 mg/kgBB x 1,78 = 1140,6 mg/kgBB

7. Penetapan dosis kontrol negatif (aquadest)

Berdasarkan perhitungan di atas diasumsikan berat badan hewan uji

maksimal adalah 350 g dan volume maksimal pemberian infusa secara p.o = 5 ml.

Menurut Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (1995) konsentrasi aquadest

sebesar 0,998 g/ml yang dibulatkan menjadi 1g/ml maka didapatkan dosis kontrol

negatif (aquadest), yakni :

D x BB = C x V

D x 350 g = 1 g/ ml x 5 ml

D =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

26

D =

D = 14285 mg/kgBB

Maka dosis aquadest adalah 14285 mg/kgBB

8. Penyiapan hewan uji

Hewan uji tikus yang digunakan berjumlah 50 ekor (25 ekor jantan

dan 25 ekor betina) dari galur Sprague Dawley dengan umur 2-3 bulan dan

berat badan 150-250 g. Hewan uji ditempatkan dalam metabolic cage secara

acak. Sebelum perlakuan hewan uji diadaptasikan dengan lingkungan selama 3

hari. Penelitian dengan hewan coba telah mendapat ethical clearance dari

Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (Lampiran 7 dan 8.).

9. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji

Penelitian ini menggunakan 50 ekor tikus yakni 25 ekor tikus jantan

dan 25 ekor tikus betina yang masing-masing dibagi secara acak ke dalam lima

kelompok di mana setiap kelompok akan berisi 5 ekor tikus. Kelompok I

sampai IV diberi perlakuan infusa biji alpukat dengan peringkat dosis berturut-

turut 202,24 ; 360 ; 640,8 ; 1140,6 mg/kgBB. Kelompok V adalah tikus yang

diberikan aquadest sebagai kontrol negatif. Pemberian infusa biji Persea

americana Mill. dilakukan satu kali sehari selama dua puluh delapan hari

berturut-turut secara peroral.

10. Prosedur pelaksanaan penelitian

Uji toksisitas subakut dilakukan dengan cara pemberian infusa biji

Persea americana Mill. satu kali sehari selama 28 hari pada hewan uji sesuai

dosis pemberian di mana tikus tetap diberi makan dan minum. Pada hari ke-29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

27

sebanyak 3 ekor hewan uji dari tiap kelompok dilakukan pembedahan baik

jantan maupun betina. Sementara hewan uji yang tersisa yakni sebanyak 2 ekor

dipelihara tanpa diberi perlakuan infusa biji Persea americana Mill., selama 14

hari untuk melihat sifat efek toksik reversible atau irreversible, lalu pada hari

ke-15 hewan uji dilakukan pembedahan.

11. Prosedur pemusnahan hewan uji

Sebelum pembedahan, hewan uji dikorbankan dengan cara anastetika

overdosis yakni memasukkan tikus kedalam wadah tertutup berisi eter yang

akan diinhalasi oleh tikus. Setelah dibedah, organ yang diinginkan diambil

menggunakan pinset dan gunting bedah, kemudian organ dicuci dengan larutan

NaCl 0,9% dan dimasukkan kedalam pot formalin 10% untuk diawetkan.

Hewan uji yang telah diambil organnya kemudian dikubur.

12. Pengamatan

a. Penimbangan berat badan hewan uji

Data penimbangan berat badan hewan uji dihitung purata

perubahan berat badan tiap kelompok hewan uji pada hari ke-0, 7, 14, 21

dan 28. Data perubahan berat badan hewan uji antar minggu dan

kelompok perlakuan dianalisis secara statistik dengan menggunakan

General Linier Model (Multivariate).

b. Pengukuran asupan pakan dan minum hewan uji

Hewan uji asupan 30 g setiap harinya dan asupan minum 100 ml

setiap harinya. Pengukuran dilakukan dengan cara menimbang sisa pakan

dari wadah pakan hewan uji. Selisih penimbangan berat pakan pada hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

28

pertama dan kedua dihitung sebagai asupan pakan yang dikonsumsi pada

hari pertama, metode yang sama juga dilakukan pada pengukuran asupan

minum setiap harinya selama 28 hari perlakuan.

13. Pembuatan preparat dan pemeriksaan histopatologis

Organ yang telah disimpan dalam larutan formalin 10% dilakukan

trimming yakni pemotongan tipis jaringan setebal ±4mm dengan orientasi

sesuai dengan organ yang akan dipotong. Potongan jaringan kemudian

dimasukkan dalam embeding cassete lalu dilanjutkan dengan proses dehidrasi

menggunakan tissue processor untuk mengeluarkan kandungan air dalam

jaringan organ. Proses dehidrasi ini menggunakan cairan dehidran, seperti

etanol atau isopropil alkohol. Cairan dehidran kemudian dibersihkan dari

jaringan menggunakan reagen pembersih, yaitu xilol selama 1 jam, yang

kemudian diganti dengan parafin dengan metode penetrasi ke dalam jaringan

selama 2 jam. Setelah melalui proses dehidrasi, jaringan yang berada dalam

embeding cassete dipindahkan ke base mold yang berisi parafin cair. Jaringan

kemudian dipotong menggunakan mikrotom, lalu dilakukan pewarnaan

menggunakan hematoksilin-eosin. Setelah jaringan pada preparat diwarnai,

kaca preparat ditutup dengan cover glass (Carson, 1990). Preparat yang sudah

dibuat, dilakukan pembacaan dan pengamatan untuk mendiagnosis gambaran

histopatologis organ hati. Prosedur ini dilakukan oleh pihak Laboratorium

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

29

F. Tata Cara Analisis Hasil

1. Pemeriksaan histopatologis organ

Data pemeriksaan histopatologis organ dianalisis secara kualitatif

dengan menggunakan mikroskop cahaya (Olympus dp 10) berdasarkan

perubahan struktural yang terjadi dibandingkan dengan kelompok kontrol

negatif. Data ini digunakan untuk melihat hubungan antara dosis dan spektrum

efek toksik.

2. Uji reversibilitas

Data uji reversibilitas dianalisis secara kualitatif berdasarkan

perubahan struktural yang terjadi pada kelompok tikus yang diberhentikan dari

pemberian infusa biji alpukat dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.

3. Pengamatan berat badan hewan uji

Data penimbangan berat badan hewan uji dihitung purata perubahan

berat badan tiap kelompok hewan uji pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28. Data

perubahan berat badan hewan uji antar minggu dan kelompok perlakuan

dianalisis secara statistik dengan analisis General Linier Model (Multivariate).

4. Pengukuran asupan pakan dan minum hewan uji

Data asupan pakan dan minum dianalisis dengan cara menghitung

purata makanan dan minuman yang dihabiskan tiap kelompok hewan uji setiap

harinya, kemudian dibuat grafik perubahan pola makan dan minum hewan uji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

30

G. Alur Penelitian

50 ekor tikus yakni 25 jantan dan 25 betina

masing-masing dibagi kedalam 5 kelompok

Kel.

II

Infusa biji

alpukat dosis

360

mg/kgBB

Selama 28 hari injeksi infusa biji alpukat secara peroral pada

hewan uji dilakukan pada jam yang sama dengan hari pertama

Kemudian 2 hewan uji sisanya dipelihara tanpa perlakuan

selama 14 hari untuk uji reversibilitas, pada hari ke-15

diakukan pembedahan dan pengamatan histopatologis

Kel.

III

Infusa biji

alpukat dosis

640,8

mg/kgBB

Kel.

IV

Infusa biji

alpukat dosis

1140,6

mg/kgBB

Kel.

V

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/kgBB

Kel.

I

Infusa biji

alpukat dosis

202,24

mg/kgBB

Hewan uji ditempatkan dalam metabolic cage secara acak

dan diadaptasikan selama 3 hari sebelum memulai perlakuan

Hari I hewan uji diberikan

infusa biji Persea americana Mill. secara peroral

Hewan uji dikembalikan dalam metabolic cage dan diberi

asupan pakan

Pada hari ke-29 Diambil 3 hewan uji untuk dilakukan

pembedahan dan pengamatan histopatologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian toksisitas subakut ini bertujuan untuk membuktikan ada

tidaknya potensi efek toksik dari infusa biji Persea americana Mill. terhadap

histopatologis hati tikus Sprague Dawley serta mengungkapkan sifat efek toksik

senyawa bersifat reversibel atau tidak.

A. Determinasi Tanaman

Tujuan dari determinasi serbuk biji Persea americana Mill. ini adalah

untuk membuktikan bahwa serbuk biji yang digunakan dalam penelitian benar

berasal dari tanaman Persea americana Mill. Determinasi dilakukan dengan cara

mencocokan ciri-ciri morfologi dari biji Persea americana Mill. dengan biji

Persea americana Mill. yang telah diketahui pasti merupakan biji tanaman Persea

americana Mill.. Determinasi ini dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta. Hasil determinasi membuktikan bahwa biji yang

digunakan benar berasal dari tanaman Persea americana Mill. (Lampiran 6.)

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill.

Sebelum digunakan untuk penelitian, serbuk biji Persea americana Mill.

terlebih dahulu dilakukan penetapan kadar air yang bertujuan untuk mengetahui

kandungan air dalam serbuk biji tersebut memenuhi persyaratan kadar air serbuk

simplisia yang baik atau tidak. Berdasarkan Direktorat Jendral Pengawasan Obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

32

dan Makanan RI (1995), syarat kadar air yang baik adalah kurang dari 10%,

dikarenakan simplisia yang memiliki kadar air lebih dari 10% memungkinkan

tumbuhnya mikroorganisme yang nantinya akan menjadi kontaminan yang dapat

mengganggu hasil penelitian.

Penetapan kadar air ini dilakukan dengan menggunakan alat Moisture

Balanced. Prinsip penetapan kadar air pada alat Moisture Balanced ini adalah

penetapan jumlah sampel berdasarkan pengukuran berat zat konstan (Sujadi,

2010). Sebanyak 5g serbuk biji Persea americana Mill. dipanaskan di dalam alat

pada suhu 105˚C selama 15 menit. Hasil rata-rata kadar air yang diperoleh yaitu

5,63% (Lampiran 5.) sehingga diketahui bahwa serbuk biji Persea americana

Mill. yang digunakan telah memenuhi syarat kadar air simplisia yang baik yaitu

kurang dari 10%.

C. Gambaran Histopatologis Hati Tikus Sprague Dawley yang Diberi

Infusa Biji Persea americana Mill.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya

efek toksik pada pemberian infusa biji Persea americana Mill. secara subakut

(selama 28 hari) yang diberikan pada tikus Sprague Dawley terhadap gambaran

histopatologis hati tikus, oleh karena itu pada hari ke-28 dibuat preparat dari 3

ekor tikus jantan dan betina dari masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol

aquadest. Selain itu, untuk mengetahui sifat efek toksik bersifat reversible atau

irreversible maka pada hari ke-42 juga dibuat preparat 2 ekor tikus jantan dan

betina dari masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol aquadest. Hasil

pemeriksaan histopatologis hati dapat dilihat pada tabel I – IV (Lampiran 9.).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

33

Tabel I . Hasil pemeriksaan histopatologis hati pada tikus jantan hari ke-28

Perlakuan

Jumlah hewan uji yang mengalami perubahan

struktural pada organ hati (n=3)

DM DH DHCL ASH RPV

IBA Dosis I

202,24 mg/kgBB - - - - -

IBA Dosis II

360 mg/kgBB -

1

(33,3%) - - -

IBA Dosis III

640,8mg/kgBB -

2

(66,7%) - - -

IBA Dosis IV

1140,6 mg/kgBB -

1

(33,3%) - - -

IBA Kontrol aquadest

14285 mg/kgBB

1

(33,3%) - - - -

Keterangan : IBA = Infusa Biji Alpukat

DM = Degenerasi Melemak

DH = Degenerasi Hidropik

DHCL = Degenerasi Hidropik Centro Lobular

ASH = Atrofi sebagian hepatosit

RPV = Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(-) = Tidak ada perubahan struktural

Tabel II . Hasil pemeriksaan histopatologis hati pada tikus betina hari ke-28

Perlakuan

Jumlah hewan uji yang mengalami perubahan

struktural pada organ hati (n=3)

DM DH DHCL ASH RPV

IBA Dosis I

202,24 mg/kgBB - - - - -

IBA Dosis II

360 mg/kgBB - - - - -

IBA Dosis III

640,8mg/kgBB - - - - -

IBA Dosis IV

1140,6 mg/kgBB - -

1

(33,3%) - -

IBA Kontrol aquadest

14285 mg/kgBB -

1

(33,3%) -

1

(33,3%)

1

(33,3%)

Keterangan : IBA = Infusa Biji Alpukat

DM = Degenerasi Melemak

DH = Degenerasi Hidropik

DHCL = Degenerasi Hidropik Centro Lobular

ASH = Atrofi sebagian hepatosit

RPV = Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(-) = Tidak ada perubahan struktural

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

34

Gambar 6. Histopatologi Hati Normal. Anak panah biru menunjukkan vena

sentralis, anak panah hijau menunjukkan sinusoid, anak panah

oranye menunjukkan hepatosit (Pewarnaan H&E, Perbesaran

100x).

Gambar 7. Gambar perubahan struktur histopatologis hati (A) Atrofi

sebagian hepatosit pada tikus betina kelompok kontrol

aquadest, (B) Radang di sekitar pembuluh vaskuler pada tikus

betina kelompok kontrol aquadest, (C) Degenerasi Hidropik

pada tikus jantan kelompok dosis 640,8 mg/kgBB, (D)

Degenerasi Hidropik Centro Lobular tikus betina kelompok

dosis 1140,6 mg/kgBB, (E) Degenerasi Melemak pada tikus

jantan kelompok kontrol aquadest, (Pewarnaan H&E,

Perbesaran 400 x).

A B

C D

E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

35

Berdasarkan Tabel I dan II. di atas dapat dilihat bahwa tidak terjadi

perubahan struktural histopatologis hati (Gambar 6.) pada tikus jantan dosis

202,24 mg/kgBB, tikus betina dosis I 202,24 mg/kgBB, dosis II 360 mg/kgBB,

dan dosis III 640,8 mg/kgBB, namun sebagian tikus baik jantan dan betina baik

pada kelompok pemberian infusa biji Persea americana Mill. maupun kelompok

kontrol aquadest menunjukkan beberapa perubahan struktural pada histopatologis

hati, di mana berdasarkan urutan keparahannya, yaitu, pertama adalah atrofi

sebagian hepatosit, kedua adalah radang di sekitar pembuluh vaskular, ketiga

adalah degenerasi hidropik, degenerasi hidropik centro lobular, dan degenerasi

melemak yang memiliki tingkat keparahan perubahan struktural yang sama.

Atrofi sebagian hepatosit ditandai dengan penyusutan sel-sel hepatosit

dan pelebaran sinusoid yang disebabkan oleh mengecilnya sel atau berkurangnya

jumlah sel. Kondisi ini terjadi dikarenakan lingkungan sel atau asupan sel yang

tidak memadai sehingga sel tersebut perlu mengecil sampai ke tingkat di mana sel

dapat melangsungkan kehidupannya. Perubahan struktural ini hanya merupakan

homeostatis adaptif yang bersifat reversibel jika penyebabnya dapat dieliminasi

atau diperbaiki (Donatus,2005). Penyebab dari atrofi dapat disebabkan oleh

banyak faktor, antara lain karena berkurangnya aktivitas, fisiologis/proses

metabolik normal dalam tubuh misal saat infant berubah menjadi dewasa akan

membuat menghilangnya timus, pasokan darah yang kurang/anemia, nutrisi yang

tidak adekuat, luka pada sistem saraf, hilangnya stimulasi endokrin, kondisi

patologis hewan uji dan penuaan (Kumar, Cotran, Robbins, 2007). Atrofi sebagian

hepatosit (Gambar 7.) ini terjadi pada tikus betina kontrol aquadest perlakuan 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

36

hari (Tabel II.), sehingga dapat diketahui bahwa atrofi sebagian hepatosit yang

terjadi tidak diakibatkan dari pemberian infusa biji Persea americana Mill..

Radang di sekitar pembuluh vaskuler ditandai dengan munculnya

neutrofil dan limfosit di sekitar pembuluh darah vena porta. Inflamasi merupakan

respon luka ekstra sel yang muncul sebagai mekanisme pertahanan diri dan respon

terhadap xenobiotika agar sel yang cidera dapat diperbaiki (Donatus, 2005).

Radang di sekitar pembuluh vaskular (Gambar 7.) ini terjadi pada tikus betina

kontrol aquadest perlakuan 28 hari (Tabel II.), sehingga dapat diketahui bahwa

radang di sekitar pembuluh vaskuler yang terjadi tidak diakibatkan dari pemberian

infusa biji Persea americana Mill..

Hati merupakan organ yang mampu memperbaiki dan melindungi dirinya

sendiri, tergantung pada keparahan cidera yang terjadi padanya dan kemampuan

beregenerasi hati itu sendiri (Gupta, 2007). Degenerasi hidropik merupakan

manifestasi pertama yang muncul pada hampir semua jenis cidera sel. Degenerasi

hidropik merupakan perubahan struktural akut yang bersifat reversibel (Kumar,

Abbas, Aster, 2015). Degenerasi hidropik ditandai dengan pelebaran vakuola

berbatas tidak jelas pada sel epitel kuboid di sitoplasma (Gambar 7.). Degenerasi

ini terjadi akibat adanya gangguan oksidasi pada sel hati (kerusakan mitokondria,

penghentian produksi ATP, kegagalan pompa natrium), sehingga meningkatkan

tekanan osmotik dan menyebabkan sel tidak dapat mengeliminasi air dan air

tertimbun di dalam sel, sehingga terjadi pembengkakan (Donatus, 2005).

Degenerasi hidropik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain trauma

mekanik misal pemejanan hewan uji secara peroral, kondisi hipoksia misal hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

37

uji mengalami anemia, kurangnya nutrisi yang adekuat atau tidak seimbang, dan

kondisi patologis hewan uji (Kumar, Abbas, Aster, 2015). Degenerasi hidropik

terjadi pada tikus betina kontrol aquadest pada hari ke-28 (Tabel II.) dan tikus

jantan kelompok perlakuan 28 hari, dosis II 360 mg/kgBB, dosis III 640,8

mg/kgBB, dosis IV 1140,6 mg/kgBB (Tabel I.). Degenerasi hidropik yang muncul

baik pada kelompok kontrol dan perlakuan menandakan bahwa perubahan

struktural ini bukan disebabkan akibat pemberian infusa biji Persea americana

Mill..

Degenerasi hidropik centro lobular merupakan degenerasi hidropik yang

terletak pada zona centro lobular (Gambar 7.). Centro lobular merupakan salah

satu zona yang terletak disekitar vena sentralis di mana area tersebut merupakan

area di mana sel-sel pada zona ini mendapat suplai darah yang kurang oksigen

sehingga rentan terhadap kerusakan atau cidera. Hepatosit pada zona centro

lobular berfungsi dalam proses glikolisis, lipogenesis, dan detoksifikasi

xenobiotika oleh sitokrom P-450 (Thoolen, Maronpot, Harada, Nyska, Rousseaux,

Nolte, dkk., 2010). Degenerasi hidropik centro lobular ini hanya terjadi pada tikus

betina dosis IV 1140,6 mg/kgBB pada hari ke-28 (Tabel II.), hal ini menandakan

bahwa degenerasi hidropik centro lobular memiliki potensi disebabkan oleh

pemberian infusa biji Persea americana Mill. namun perubahan struktural ini

hanya terjadi pada 1 tikus saja dari semua kelompok perlakuan baik pada tikus

jantan maupun tikus betina dengan presentase sebesar 33,3%. Data ini dapat

dikatakan kurang representatif sehingga degenerasi hidropik centro lobular ini

bukan disebabkan akibat pemberian infusa biji Persea americana Mill..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

38

Berdasarkan Tabel I. dapat dilihat bahwa degenerasi melemak terjadi

pada kelompok kontrol aquadest tikus jantan hari ke-28. Degenerasi melemak

merupakan akumulasi lemak yang ditandai dengan adanya vakuola-vakuola

berbatas jelas dalam sitoplasma yang mendesak inti ke membran sel tepi vena

porta (Gambar 7.). Degenerasi melemak yang muncul pada kelompok kontrol di

mana selama penelitian hanya diberikan aquadest ini diduga disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain peningkatan asam lemak bebas (akibat kelaparan,

diabetes, atau alkoholisme), pengurangan oksidasi asam lemak bebas akibat

hipoksia sel, kondisi patologis hewan uji dan obesitas (Kumar, Abbas, Aster,

2015).

Berdasarkan analisis data histopatologis hewan uji di atas dapat

dikatakan bahwa pemberian infusa biji Persea americana Mill. secara subakut

selama 28 hari tidak menimbulkan perubahan struktural histopatologis hati tikus

Sprague Dawley. Pernyataan ini juga didukung dari hasil analisis data terhadap

kadar SGPT dan SGOT pada penelitian paralel yang dilakukan oleh Maharani

(2014), di mana hasil analisis data kadar SGPT dan SGOT dalam darah

menunjukkan perubahan berbeda tidak bermakna (p>0,05). Pada cidera sederhana

yang meluas, kadar SGPT dan SGOT umumnya tidak memperlihatkan

peningkatan, sehingga produksi enzim GOT dan GPT tidak bertambah (Carl,

Edward, David, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

39

Tabel III . Hasil pemeriksaan histopatologis hati pada tikus jantan hari ke-42

Perlakuan

Jumlah hewan uji yang mengalami perubahan

struktural pada organ hati (n=2)

DM & DH DM DH DHCL ASH RPV

IBA Dosis I 202,24

mg/kgBB

1

(50%) - - - - -

IBA Dosis II 360

mg/kgBB

- -

1

(50%) - - -

IBA Dosis III

640,8mg/kgBB

- -

1

(50%) - - -

IBA Dosis IV 1140,6

mg/kgBB

- -

1

(50%) - - -

IBA Kontrol aquadest

14285 mg/kgBB

- - - - - -

Keterangan : IBA = Infusa Biji Alpukat

DM = Degenerasi Melemak

DH = Degenerasi Hidropik

DHCL = Degenerasi Hidropik Centro Lobular

ASH = Atrofi sebagian hepatosit

RPV = Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(-) = Tidak ada perubahan struktural

Tabel IV . Hasil pemeriksaan histopatologis hati pada tikus betina hari ke-42

Perlakuan

Jumlah hewan uji yang mengalami perubahan

struktural pada organ hati (n=2)

DM & DH DM DH DHCL ASH RPV

IBA Dosis I 202,24

mg/kgBB

- - - - - -

IBA Dosis II 360

mg/kgBB

1

(50%) - - - - -

IBA Dosis III

640,8mg/kgBB

- - - - - -

IBA Dosis IV 1140,6

mg/kgBB

- 2

(100%) - - -

IBA Kontrol aquadest

14285 mg/kgBB

- - - - - -

Keterangan : IBA = Infusa Biji Alpukat

DM = Degenerasi Melemak

DH = Degenerasi Hidropik

DHCL = Degenerasi Hidropik Centro Lobular

ASH = Atrofi sebagian hepatosit

RPV = Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(-) = Tidak ada perubahan struktural

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

40

Pada pemeriksaan histopatologis hati uji reversibilitas (Tabel III.)

degenerasi hidropik masih muncul pada tikus jantan dosis II 360 mg/kgBB, dosis

III 640,8 mg/kgBB, dan dosis IV 1140,6 mg/kgBB hal ini menandakan bahwa

waktu reversibilitas selama 42 hari yang diharapkan terjadi pemulihan organ hati

diduga belum mencukupi, karena telah diketahui bahwa degenerasi hidropik

merupakan cidera yang bersifat reversible (Kumar, Abbas, Aster, 2015). Pada

tikus jantan dosis I 202,24 mg/kgBB hari ke-42 (Tabel III.) dan tikus betina dosis

II 360 mg/kgBB hari ke-42 (Tabel IV.) muncul perubahan struktural berupa

degenerasi hidropik dan degenerasi melemak di mana pada hari ke-28 tidak terjadi

perubahan struktural hal ini menandakan bahwa degenerasi hidropik dan

degenerasi melemak yang terjadi bukan karena perlakuan infusa biji Persea

americana Mill..

Degenerasi melemak merupakan cidera pada hati yang bersifat reversibel

(Gupta, 2007). Degenerasi melemak terjadi pada tikus betina dosis IV 1140,6

mg/kgBB (Tabel IV.), pada hari ke-42 pada 2 ekor tikus betina dengan presentase

sebesar 100% namun pada hari ke-28 tidak terjadi perubahan struktural. Hal ini

menandakan bahwa degenerasi melemak yang terjadi bukan karena perlakuan

infusa biji Persea americana Mill..

Berdasarkan analisis data di atas, maka reversibilitas sifat efek toksik

infusa biji Persea americana Mill. terhadap perubahan struktural organ hati tidak

dapat ditentukan dikarenakan tidak adanya perubahan struktural akibat pemberian

infusa biji Persea americana Mill..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

41

Hal ini membuktikan bahwa pemberian infusa biji Persea americana

Mill. selama 28 hari tidak menimbulkan efek toksik terhadap hati.

Ketidakadaanya pengaruh pemberian infusa biji Persea americana Mill. selama

28 hari terhadap perubahan struktural histopatologis hati, maka perlu dilakukan

penelitian serupa namun dengan waktu yang lebih lama yaitu selama 90 hari

untuk melihat efek toksik yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.

D. Perubahan Berat Badan

Penimbangan berat badan tikus dilakukan setiap hari selama 28 hari

perlakuan infusa biji Persea americana Mill., kemudian pada hari ke 0, 7, 14, 21,

dan 28 di rata-rata per kelompok perlakuan. Tujuannya adalah untuk mengetahui

kondisi kesehatan fisik hewan uji karena seiring bertambahnya umur tikus, maka

massa tubuh juga akan bertambah akibat berkembangnya sel yang ditandai dengan

kenaikan berat badan. Selain untuk menentukan volume pemberian infusa biji

Persea americana Mill., penimbangan berat badan tikus dilakukan untuk

mengetahui apakah pemberian infusa biji Persea americana Mill. dapat

mempengaruhi perubahan berat badan hewan uji. Perubahan berat badan hewan

uji dalam penelitian ini dianalisis menggunakan uji General Linear Model

(Multivariate). Hasil perhitungan purata berat badan hewan uji dapat dilihat pada

Tabel V dan VI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

42

Tabel V. Purata berat badan ± SE tikus jantan akibat pemberian infusa biji

Persea americana Mill. selama 28 hari

Kelompok Perlakuan

(g/kgBB)

Purata berat badan (g) ± SE

Hari

ke- 0

Hari

ke- 7

Hari

ke- 14

Hari

ke- 21

Hari

ke- 28

I IBA 202,24

mg/kgBB

178,8 ±

7,65

185 ±

12,08

193,4 ±

16,91

220,2 ±

11,16

239 ±

9,38

II IBA 360

mg/kgBB

199,8 ±

9,62

202,8 ±

12,12

210,8 ±

14,6

238,4 ±

12,11

262,2 ±

12,19

III IBA 640,8

mg/kgBB

154,8 ±

1,85

195 ±

7,15

228,8 ±

5,13

255 ±

11,66

271,4 ±

9,07

IV IBA 1140,6

mg/kgBB

198,6 ±

12,20

214,2 ±

8,83

220,6 ±

10,56

242,4 ±

9,03

259 ±

10,39

V Kontrol Aquadest

14285 mg/kgBB

192,8 ±

13,89

192,2 ±

8,20

193,2 ±

6,61

216,6 ±

6,17

221,6 ±

20,22

Keterangan :

SE = Standar Error of Mean

IBA = Infusa Biji Alpukat

Gambar 8. Grafik purata perubahan berat badan tikus jantan selama 28

hari pemberian infusa biji alpukat

Keterangan : Dosis 1 : kelompok pemberian IBA 202,24 mg/kgBB

Dosis 2 : kelompok pemberian IBA 360 mg/kgBB

Dosis 3 : kelompok pemberian IBA 640,8 mg/kgBB

Dosis 4 : kelompok pemberian IBA 1140,6 mg/kgBB

Kontrol : kelompok pemberian kontrol aquadest 14285 mg/kgBB

IBA : Infusa Biji Alpukat

0

50

100

150

200

250

300

Hari 0 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28

Berat

Bad

an

(g)

Kontrol

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

43

Tabel VI. Purata berat badan ± SE tikus betina akibat pemberian infusa biji

Persea americana Mill. selama 28 hari

Kelomp

ok

Perlakuan

(g/kgBB)

Purata berat badan (g) ± SE

Hari

ke- 0

Hari

ke- 7

Hari

ke- 14

Hari

ke- 21

Hari

ke- 28

I IBA 202,24

mg/kgBB

173,2 ±

6,8

186,4 ±

15,64

173 ±

7,72

184,4 ±

8,11

199 ±

7,58

II IBA 360 mg/kgBB

153,4 ±

11,19

156,4 ±

5,06

148 ±

6,33

159,4 ±

5,58

173,6 ±

5,95

III IBA 640,8

mg/kgBB

171,2 ±

8,85

157,4 ±

11,44

161,2 ±

12,20

174,8 ±

11,05

188,2 ±

11,35

IV IBA 1140,6

mg/kgBB

157,2 ±

5,99

158,8 ±

3,21

169,8 ±

6,39

162,6 ±

3,10

167,8 ±

5,03

V Kontrol Aquadest

14285 mg/kgBB

150,8 ±

4,35

151,8 ±

7,51

154,4 ±

11,37

157,8 ±

9,80

170 ±

7,54

Keterangan :

SE = Standar Error of Mean

IBA = Infusa Biji Alpukat

Gambar 9. Grafik purata perubahan berat badan tikus betina selama 28

hari pemberian infusa biji alpukat

Keterangan : Dosis 1 : kelompok pemberian IBA 202,24 mg/kgBB

Dosis 2 : kelompok pemberian IBA 360 mg/kgBB

Dosis 3 : kelompok pemberian IBA 640,8 mg/kgBB

Dosis 4 : kelompok pemberian IBA 1140,6 mg/kgBB

Kontrol : kelompok pemberian kontrol aquadest 14285 mg/kgBB

IBA : Infusa Biji Alpukat

Berdasarkan grafik (Gambar 8 dan 9.) dan data purata perubahan berat

badan hewan uji baik jantan maupun betina (Tabel V dan VI.) menunjukkan

0

50

100

150

200

250

Hari 0 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28

Berat

Bad

an

(g)

Kontrol

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

44

adanya peningkatan berat badan tikus baik pada kelompok kontrol aquadest

maupun kelompok perlakuan infusa biji Persea americana Mill., data berat badan

selanjutnya dilakukan analisis menggunakan uji General Linear Model

(Multivariate) terhadap perubahan berat badan tikus jantan (Tabel V.) dan tikus

betina (Tabel VI.) yang dibandingkan mulai dari hari ke-0,7,14, sampai hari ke-28

menunjukkan hasil berbeda bermakna antara kelompok perlakuan dan kontol

aquadest (p<0,05) (Lampiran 10 dan 11.).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa infusa biji Persea

americana Mill. tidak mempengaruhi berat badan tikus jantan namun perubahan

berat badan disebabkan karena proses pertumbuhan dari hewan uji.

E. Asupan Pakan Tikus Jantan dan Betina

Asupan pakan hewan uji merupakan salah satu data pendukung yang

cukup penting dalam penelitian uji toksisitas. Perubahan berat badan hewan uji

juga dipengaruhi oleh asupan pakan, meskipun kondisi fisologis dan patologis

juga dapat mempengaruhi berat badan. Data asupan pakan tikus jantan dan betina

tidak dianalisis menggunakan uji statistik karena tujuan dari pengamatan ini

adalah untuk melihat pola pakan hewan uji. Hewan uji diberi asupan pakan berupa

pelet AD II sebanyak 30g setiap harinya selama 28 hari perlakuan. Jumlah asupan

pakan yang telah dihabiskan oleh tikus kemudian dihitung rata-ratanya pada tiap

kelompok perlakuan selama 28 hari perlakuan. Asupan pakan Hasil pengamatan

pola asupan pakan hewan uji dapat dilihat pada Gambar 10 dan 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

45

Gambar 10. Grafik asupan pakan tikus jantan selama 28 hari pemberian

infusa biji Persea americana Mill.

Keterangan : Dosis 1 : kelompok pemberian IBA 202,24 mg/kgBB

Dosis 2 : kelompok pemberian IBA 360 mg/kgBB

Dosis 3 : kelompok pemberian IBA 640,8 mg/kgBB

Dosis 4 : kelompok pemberian IBA 1140,6 mg/kgBB

Kontrol : kelompok pemberian kontrol aquadest 14285 mg/kgBB

IBA : Infusa Biji Alpukat

Gambar 11. Grafik asupan pakan tikus betina selama 28 hari pemberian

infusa biji Persea americana Mill.

Keterangan : Dosis 1 : kelompok pemberian IBA 202,24 mg/kgBB

Dosis 2 : kelompok pemberian IBA 360 mg/kgBB

Dosis 3 : kelompok pemberian IBA 640,8 mg/kgBB

Dosis 4 : kelompok pemberian IBA 1140,6 mg/kgBB

Kontrol: kelompok pemberian kontrol aquadest 14285 mg/kgBB

IBA : Infusa Biji Alpukat

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728

Mak

an

(g)

Hari

Kontrol

Dosis 1

Dosis 2

Dosis 3

Dosis 4

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728

Ma

ka

n (

g)

Hari

Kontrol

Dosis 1

Dosis 2

Dosis 3

Dosis 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

46

Berdasarkan grafik asupan pakan di atas (Gambar 10 dan 11.), pola

makan baik tikus jantan dan betina terlihat normal dan tidak jauh berbeda

dibandingkan dengan kelompok kontrol, meskipun terjadi penurunan dan

peningkatan asupan pakan. Pengamatan ini menunjukkan bahwa perubahan berat

badan hewan uji disebabkan oleh banyaknya jumlah asupan pakan dan proses

pertumbuhan serta umur hewan uji. Sehingga dapat disimpulkan bahwa asupan

pakan tikus jantan dan betina menunjukkan pola normal dan tidak menunjukkan

adanya tanda-tanda toksisitas akibat pemberian infusa biji Persea americana

Mill..

F. Asupan Minum Tikus Jantan dan Betina

Asupan minum merupakan salah satu data pendukung dalam penelitian

ini. Data asupan minum tidak dianalisis dengan statistik karena tujuan dari

pengamatan asupan minum ini adalah untuk melihat pola minum dari hewan uji.

Setiap hari hewan uji diberi minum air Reverse Osmosis (RO) sebanyak 100 ml

yang diberikan melalui wadah botol lalu dimasukkan ke dalam kandang. Jumlah

asupan minum yang telah dihabiskan oleh tikus kemudian dihitung rata-ratanya

pada tiap kelompok perlakuan selama 28 hari perlakuan. Hasil pengamatan dapat

dilihat pada Gambar 12 dan 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

47

Gambar 12. Grafik asupan minum tikus jantan selama 28 hari pemberian

infusa biji Persea americana Mill.

Keterangan : Dosis 1 : kelompok pemberian IBA 202,24 mg/kgBB

Dosis 2 : kelompok pemberian IBA 360 mg/kgBB

Dosis 3 : kelompok pemberian IBA 640,8 mg/kgBB

Dosis 4 : kelompok pemberian IBA 1140,6 mg/kgBB

Kontrol: kelompok pemberian kontrol aquadest 14285 mg/kgBB

IBA : Infusa Biji Alpukat

Gambar 13. Grafik asupan minum tikus betina selama 28 hari pemberian

infusa biji Persea americana Mill.

Keterangan : Dosis 1 : kelompok pemberian IBA 202,24 mg/kgBB

Dosis 2 : kelompok pemberian IBA 360 mg/kgBB

Dosis 3 : kelompok pemberian IBA 640,8 mg/kgBB

Dosis 4 : kelompok pemberian IBA 1140,6 mg/kgBB

Kontrol: kelompok pemberian kontrol aquadest 14285 mg/kgBB

IBA : Infusa Biji Alpukat

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728

Min

um

(m

l)

Hari

Kontrol

Dosis 1

Dosis 2

Dosis 3

Dosis 4

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728

Min

um

(m

l)

Hari

Kontrol

Dosis 1

Dosis 2

Dosis 3

Dosis 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

48

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa asupan minum pada tikus jantan

dan betina menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan, namun tidak ada

perubahan yang bermakna, dilihat dari pola garis grafik kelompok perlakuan yang

tidak terlalu berbeda dengan kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan

bahwa asupan minum tikus jantan dan betina menunjukkan pola normal dan tidak

menunjukkan adanya tanda-tanda toksisitas akibat pemberian infusa biji Persea

americana Mill..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

49

BAB V

KESIMPULAN DAN DARAN

A. Kesimpulan

1. Pemberian infusa biji Persea americana Mill. secara subakut selama 28 hari

tidak memiliki efek toksik terlihat dari tidak adanya wujud perubahan

struktural yang diamati dari histopatologis hati tikus Sprague Dawley.

2. Reversibilitas sifat efek toksik infusa biji Persea americana Mill. tidak dapat

ditentukan dikarenakan tidak ditemukan perubahan struktural histopatologis

hati akibat pemberian infusa biji Persea americana Mill pada tikus Sprague

Dawley.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian mengenai toksisitas infusa biji Persea

americana Mill. dengan jangka waktu yang lebih lama yaitu 90 hari untuk melihat

efek toksik yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

50

DAFTAR PUSTAKA

Alhassan, A.J., Sule, M.S., Atiku, M.K., Wudil, A.M., Abubakar, H., dan

Mohammed, S.A., 2012, Effect of Aqueous Avocado Pear (Persea

americana) Seed Extract on Alloxan Induced Diabetes Rats, Greener

Journal of Medical Sciences, 2(1): 005-011.

Arukwe, U., Amadi, B., Duru, M., Agomuo, E., Adindu, E., Odika, P., et al.,

2012, Chemical Composition of Persea americana Leaf, Fruit and Seed,

International Journal of Research and Reviews in Applied Sciences 11 (2).

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2010, Acuan Sediaan

Herbal, 5(1), Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia,

hal. 3.

Baradero, M., Dayrit, M.W., dan Siswadi, Y., 2008, Klien Gangguan Hati, Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 1-3.

Barron, J., 2009, Understanding The Liver and Cholesterol, Baseline of Health

Foundation, http://jonbarron.org/article/understanding-liver-and-

cholesterol#.VMjiVaMk_pw, diakses tanggal 29 Januari 2015.

Berkowitz, V., 2014, The Weight-Loss Secret You’ve Never Heard,

http://www.shape.com/weight-loss-strategies/weight-loss-secret-

you%E2%80%99ve-never-heard, diakses tanggal 9 Mei 2014.

Carl, A., Edward, R., David, E., 2006, Clinical Chemistry and Molecular

Diagnostic II, 4th edition, Elsevier, USA, pp. 1678.

Carson, F. L., 1990, Histotechnology : A Self-Instructional Text, Departement of

Pathology Baylor University Medical Center Dallas, Texas, pp. 427-429,

456-457.

Cheville, I., 2006, Introduction to Veterinary Pathology, 2nd

edition, Iowa State

University Press-AMES, United State.

Danciu, M., Mihailovici, M.S., Dima, A., Cucu, C., 2014, Atlas of Pathology 3rd

edition, http://www.pathologyatlas.ro/cell-injury-adaptation.php, diakses

tanggal 17 April 2014.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1986, Sediaan Galenik,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Donatus, I.A., 2005, Toksikologi Dasar, Edisi 2, Bagian Farmakologi dan Farmasi

Klinik Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia, edisi ke-4,

Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta, hal. 112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

51

Faiz, O., dan Moffat, D., 2002, Anatomy at a Glance, Erlangga, Jakarta, hal. 41.

Gad, S.C., 2002, Drug Safety Evaluation, John Wiley and Sons Inc., New York,

pp. 237, 238.

Gibson, J., 2002, Fisiologi & Anatomi Modern untuk Perawat, Edisi 2, Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 208.

Gylys, B.A., dan Wedding, M. E., 2009, Medical Terminology System : A Body

Systems Approach, 6th Edition, F.A. Davis Company, Philadelphia, pp. 110.

Gupta, R.C., 2007, Veterinary Toxicology : Basic and Clinical Principles,

Elsevier Inc., New York, pp.150-153.

Idris, S., Ndukwe, G.I., and Gimba, C.E., 2009, Preliminary Phytochemical

Screening and Antimicrobial Activity of Seed Extracts of Persea

americana (Avocado Pear), Journal of Pure and Applied Science, 2(1): 173-

176.

Imafidon, K.E., dan Amaechina, F.C., 2010, Effects of Aqueous Seed Extract of

Persea americana Mill. (Avocado) on Blood Pressure and Lipid Profile in

Hypertensive Rats, IDOSI Publication, 4 (2). 116-121.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014, Pedoman

Uji Toksisitas NonKlinik secara In Vivo, Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia.

Kumar, V., Abbas, A.K., Aster, J.C., 2015, Robbins and Cotran Pathologic Basis

of Disease, 9th edition, Elsevier, Canada, pp. 39, 44, 62.

Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007, Robbins : Buku Ajar Patologi, edisi

7, diterjemahkan oleh Prasetyo dkk., EGC, Jakarta, pp.36.

Lu, F.C., 2006, Toksikologi Dasar, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Maharani, A.I., 2015, Uji Toksisitas Subakut Infusa Biji Alpukat (Persea

americana Mill.) terhadap Kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase Darah pada Tikus Sprague

Dawley, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Malangngi, L., Meiske, S., dan Jessy, J., 2012, Penentuan Kandungan Tanin dan

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji alpukat (Persea americana Mill),

Jurnal MIPA UNSRAT, 1 (1), 5-10.

Marlinda, M., Sangi, M.S., Wuntu, A.D., 2012, Analisis Senywa Metabolit

Sekunder dan UJi Toksisitas Ekstrak Etanol Biji alpukat (Persea

americana Mill.), Jurnaml MIPA UNSRAT, 1 (1), 24-28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

52

Napitupulu, R., Wisaksono, S.L., (Eds.), 2008, Taksonomi Koleksi Tanaman Obat

Kebun Tanaman Obat Citeureup, Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia, Jakarta, hal.67.

Ozolua, R.I., Anaka, O.N., Okpo, S.O., Idogun, S.E., 2009, Acute and Sub-acute

Americana Mill (Lauraceae) in Rats, Afr. J. Traditional, 6 (4), 573 – 578.

Pearce, E. C., 2009, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, hal. 247.

Permatasari, I.D., 2013, Pengaruh Waktu Pemberian Infusa Biji Alpukat Persea

Americana Mill secara Akut sebagai Hepatoprotektif terhadap Aktifitas

ALT-AST Serum pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi,

23-25, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Plantamor, 2012, Informasi Spesies Persea Americana Mill.,

http://www.plantamor.com/index.php?plant=970, diakses tanggal 22 April

2014.

Soeksmanto, Arif, 2008, Pengaruh Ekstrak Butanol Buah Tua Mahkota Dewa

terhadap jaringan Hati Mencit, Biodiversitas, 340-343.

Thoolen, B., Maronpot, R.R., Harada, T., Nyska, A., Rousseaux, C., Nolte, T.,

dkk., 2010, Proliferative and Nonproliferative Lesions of the Rat and

Mouse Hepatobiliary System, Toxicologic Pathology, 38: 5S-81S.

Timbrell, J.A., 2008, Principles of Biochemical Toxicology, 4th ed, Informa

Healthcare USA, New York, pp. 235.

Wibowo, D.S., dan Paryana, W., 2009, Anatomi Tubuh Manusia, Graha Ilmu

Yogyakarta, pp. 347-352.

William, P.L., James, R.C., Roberts, S.M., 2000, Principles of Toxicology

Environmental and Industrial Application, 2nd

ed, John Wiley & Sons Inc.,

New York, pp.4.

World Agroforestry Centre, 2002, Botanic Nomenclature to Agroforestry trees:

PerseaAmericana,http://www.worldagroforestry.org/sea/products/afdbases

/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=1274, diakses tanggal 5 Mei 2014.

Yoseph, G.K., 2013, Efek Nefroproktetif Pemberian Jangka Panjang Infusa Biji

Persea Americana Mill. terhadap Kadar Kreatinin dan Gambaran

Histologi Ginjal Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, 26-28,

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

53

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

54

Lampiran 1. Foto biji Persea americana Mill.

Lampiran 2. Foto serbuk biji Persea americana Mill.

Lampiran 3. Foto infusa biji Persea americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

55

Lampiran 4. Foto instrumen pembuatan infusa biji Persea americana Mill.

Sebanyak 5g serbuk biji Persea americana Mill. dipanaskan dalam

Moisture Balanced pada suhu 1050C selama 15 menit.

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Kadar air (%) 5,88 5,51 5,51

Rata-Rata (%) 5,63

Lampiran 5. Hasil replikasi perhitungan kadar air serbuk biji Persea

americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

56

Lampiran 6. Surat pengesahan determinasi biji Persea americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

57

Lampiran 7. Surat pengesahan Medical and Health Research Ethics Commitee

(MHREC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

58

Lampiran 8. Surat Amandment Approval Medical and Health Research Ethics

Commitee (MHREC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

59

Lampiran 9. Hasil histopatologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

61

Lampiran 10. Analisis statistik berat badan tikus jantan

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

BB0 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0% BB7 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

BB14 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

BB21 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0% BB28 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

Report

Kelompok BB0 BB7 BB14 BB21 BB28

IBA 202,24 mg/kgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 178,8000 185,0000 193,4000 220,2000 239,0000

Std. Deviation 17,09386 27,00926 37,82592 24,95396 20,97618

Std. Error of Mean 7,64461 12,07891 16,91626 11,15975 9,38083

IBA 360 mg/kgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 199,8000 202,8000 210,8000 238,4000 262,2000

Std. Deviation 21,52208 27,09613 32,69098 27,07951 27,27086

Std. Error of Mean 9,62497 12,11776 14,61985 12,11033 12,19590

IBA 640,8

mg/kgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 154,8000 195,0000 228,8000 255,0000 271,4000

Std. Deviation 4,14729 16,00000 11,47606 26,07681 20,28053

Std. Error of Mean 1,85472 7,15542 5,13225 11,66190 9,06973

IBA 1140,6

mg/kgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 198,6000 214,2000 220,6000 242,4000 259,0000

Std. Deviation 27,29102 19,75348 23,61779 20,20643 23,24866

Std. Error of Mean 12,20492 8,83403 10,56220 9,03659 10,39711

Kontrol

aquadest 14285,7

mg/kgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 192,8000 192,2000 193,2000 216,6000 221,6000

Std. Deviation 31,05962 18,34939 14,78851 13,81304 45,21394

Std. Error of Mean 13,89028 8,20610 6,61362 6,17738 20,22029

Total N 25 25 25 25 25

Mean 184,9600 197,8400 209,3600 234,5200 250,6400

Std. Deviation 26,61841 22,61209 27,94471 25,53938 32,13627

Std. Error of Mean 5,32368 4,52242 5,58894 5,10788 6,42725

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

62

General Linear Model

Between-Subjects Factors

Value Label N

Kelompok perlakuan 1,00 Infusa biji alpukat 202,24 mg/kgBB 5

2,00 Infusa biji alpukat 360 mg/kgBB 5

3,00 Infusa biji alpukat 640,8mg/kgBB 5

4,00 Infusa biji alpukat 1140,6 mg/kgBB 5

5,00 kontrol aquadest 14285,7 mg/kgBB 5

Multivariate Testsc

Effect

Value F

Hypothesis

df

Error

df Sig.

Intercept Pillai's Trace ,993 464,086a 5,000 16,000 ,000

Wilks' Lambda ,007 464,086a 5,000 16,000 ,000

Hotelling's Trace 145,027 464,086a 5,000 16,000 ,000

Roy's Largest Root 145,027 464,086a 5,000 16,000 ,000

Kelompok_

perlakuan

Pillai's Trace 1,100 1,441 20,000 76,000 ,130

Wilks' Lambda ,169 1,915 20,000 54,016 ,030

Hotelling's Trace 3,461 2,509 20,000 58,000 ,003

Roy's Largest Root 3,041 11,557b 5,000 19,000 ,000

a. Exact statistic

b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance

level.

c. Design: Intercept + Kelompok_perlakuan

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

Berat badan hari ke-0 3,680 4 20 ,021

Berat badan hari ke-7 ,168 4 20 ,952

Berat badan hari ke-14 ,795 4 20 ,542

Berat badan hari ke-21 ,768 4 20 ,559

Berat badan hari ke-28 1,474 4 20 ,247

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Kelompok_perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

63

Post Hoc Multiple Comparisons

Tukey HSD

Dependent

Variable

(I)

Kelompok (J) Kelompok

Mean

Differenc

e (I-J)

Std. Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

BB 0 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB -21,0000 14,09142 ,580 -63,1668 21,1668

IBA 640,8 mg/KgBB 24,0000 14,09142 ,454 -18,1668 66,1668

IBA 1140,62 mg/KgBB -19,8000 14,09142 ,632 -61,9668 22,3668

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

-14,0000 14,09142 ,855 -56,1668 28,1668

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 21,0000 14,09142 ,580 -21,1668 63,1668

IBA 640,8 mg/KgBB 45,0000* 14,09142 ,033 2,8332 87,1668

IBA 1140,62 mg/KgBB 1,2000 14,09142 1,000 -40,9668 43,3668

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

7,0000 14,09142 ,987 -35,1668 49,1668

IBA 640,8

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -24,0000 14,09142 ,454 -66,1668 18,1668

IBA 360 mg/KgBB -45,0000* 14,09142 ,033 -87,1668 -2,8332

IBA 1140,62 mg/KgBB -43,8000* 14,09142 ,039 -85,9668 -1,6332

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

-38,0000 14,09142 ,090 -80,1668 4,1668

IBA

1140,62 mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 19,8000 14,09142 ,632 -22,3668 61,9668

IBA 360 mg/KgBB -1,2000 14,09142 1,000 -43,3668 40,9668

IBA 640,8 mg/KgBB 43,8000* 14,09142 ,039 1,6332 85,9668

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

5,8000 14,09142 ,993 -36,3668 47,9668

Kontrol aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 14,0000 14,09142 ,855 -28,1668 56,1668

IBA 360 mg/KgBB -7,0000 14,09142 ,987 -49,1668 35,1668

IBA 640,8 mg/KgBB 38,0000 14,09142 ,090 -4,1668 80,1668

IBA 1140,62 mg/KgBB -5,8000 14,09142 ,993 -47,9668 36,3668

BB 7 IBA 202,2 mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB -17,8000 13,99028 ,710 -59,6642 24,0642

IBA 640,8 mg/KgBB -10,0000 13,99028 ,951 -51,8642 31,8642

IBA 1140,62 mg/KgBB -29,2000 13,99028 ,264 -71,0642 12,6642

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

-7,2000 13,99028 ,985 -49,0642 34,6642

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 17,8000 13,99028 ,710 -24,0642 59,6642

IBA 640,8 mg/KgBB 7,8000 13,99028 ,980 -34,0642 49,6642

IBA 1140,62 mg/KgBB -11,4000 13,99028 ,923 -53,2642 30,4642

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

10,6000 13,99028 ,940 -31,2642 52,4642

IBA 640,8

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 10,0000 13,99028 ,951 -31,8642 51,8642

IBA 360 mg/KgBB -7,8000 13,99028 ,980 -49,6642 34,0642

IBA 1140,62 mg/KgBB -19,2000 13,99028 ,651 -61,0642 22,6642

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

2,8000 13,99028 1,000 -39,0642 44,6642

IBA

1140,62

IBA 202,2 mg/KgBB 29,2000 13,99028 ,264 -12,6642 71,0642

IBA 360 mg/KgBB 11,4000 13,99028 ,923 -30,4642 53,2642

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

64

mg/KgBB IBA 640,8 mg/KgBB 19,2000 13,99028 ,651 -22,6642 61,0642

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

22,0000 13,99028 ,531 -19,8642 63,8642

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 7,2000 13,99028 ,985 -34,6642 49,0642

IBA 360 mg/KgBB -10,6000 13,99028 ,940 -52,4642 31,2642

IBA 640,8 mg/KgBB -2,8000 13,99028 1,000 -44,6642 39,0642

IBA 1140,62 mg/KgBB -22,0000 13,99028 ,531 -63,8642 19,8642

BB 14 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB -17,4000 16,51109 ,827 -66,8074 32,0074

IBA 640,8 mg/KgBB -35,4000 16,51109 ,241 -84,8074 14,0074

IBA 1140,62 mg/KgBB -27,2000 16,51109 ,486 -76,6074 22,2074

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

,2000 16,51109 1,000 -49,2074 49,6074

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 17,4000 16,51109 ,827 -32,0074 66,8074

IBA 640,8 mg/KgBB -18,0000 16,51109 ,809 -67,4074 31,4074

IBA 1140,62 mg/KgBB -9,8000 16,51109 ,974 -59,2074 39,6074

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

17,6000 16,51109 ,821 -31,8074 67,0074

IBA 640,8

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 35,4000 16,51109 ,241 -14,0074 84,8074

IBA 360 mg/KgBB 18,0000 16,51109 ,809 -31,4074 67,4074

IBA 1140,62 mg/KgBB 8,2000 16,51109 ,987 -41,2074 57,6074

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

35,6000 16,51109 ,236 -13,8074 85,0074

IBA

1140,62

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 27,2000 16,51109 ,486 -22,2074 76,6074

IBA 360 mg/KgBB 9,8000 16,51109 ,974 -39,6074 59,2074

IBA 640,8 mg/KgBB -8,2000 16,51109 ,987 -57,6074 41,2074

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

27,4000 16,51109 ,479 -22,0074 76,8074

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -,2000 16,51109 1,000 -49,6074 49,2074

IBA 360 mg/KgBB -17,6000 16,51109 ,821 -67,0074 31,8074

IBA 640,8 mg/KgBB -35,6000 16,51109 ,236 -85,0074 13,8074

IBA 1140,62 mg/KgBB -27,4000 16,51109 ,479 -76,8074 22,0074

BB 21 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB -18,2000 14,51923 ,721 -61,6470 25,2470

IBA 640,8 mg/KgBB -34,8000 14,51923 ,157 -78,2470 8,6470

IBA 1140,62 mg/KgBB -22,2000 14,51923 ,557 -65,6470 21,2470

Kontrol aquadest 14285,7 mg/KgBB

3,6000 14,51923 ,999 -39,8470 47,0470

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 18,2000 14,51923 ,721 -25,2470 61,6470

IBA 640,8 mg/KgBB -16,6000 14,51923 ,782 -60,0470 26,8470

IBA 1140,62 mg/KgBB -4,0000 14,51923 ,999 -47,4470 39,4470

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

21,8000 14,51923 ,573 -21,6470 65,2470

IBA 640,8 mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 34,8000 14,51923 ,157 -8,6470 78,2470

IBA 360 mg/KgBB 16,6000 14,51923 ,782 -26,8470 60,0470

IBA 1140,62 mg/KgBB 12,6000 14,51923 ,905 -30,8470 56,0470

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

38,4000 14,51923 ,099 -5,0470 81,8470

IBA

1140,62

IBA 202,2 mg/KgBB 22,2000 14,51923 ,557 -21,2470 65,6470

IBA 360 mg/KgBB 4,0000 14,51923 ,999 -39,4470 47,4470

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

65

mg/KgBB IBA 640,8 mg/KgBB -12,6000 14,51923 ,905 -56,0470 30,8470

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

25,8000 14,51923 ,413 -17,6470 69,2470

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -3,6000 14,51923 ,999 -47,0470 39,8470

IBA 360 mg/KgBB -21,8000 14,51923 ,573 -65,2470 21,6470

IBA 640,8 mg/KgBB -38,4000 14,51923 ,099 -81,8470 5,0470

IBA 1140,62 mg/KgBB -25,8000 14,51923 ,413 -69,2470 17,6470

BB 28 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB -23,2000 18,28617 ,712 -77,9191 31,5191

IBA 640,8 mg/KgBB -32,4000 18,28617 ,416 -87,1191 22,3191

IBA 1140,62 mg/KgBB -20,0000 18,28617 ,808 -74,7191 34,7191

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

17,4000 18,28617 ,873 -37,3191 72,1191

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 23,2000 18,28617 ,712 -31,5191 77,9191

IBA 640,8 mg/KgBB -9,2000 18,28617 ,986 -63,9191 45,5191

IBA 1140,62 mg/KgBB 3,2000 18,28617 1,000 -51,5191 57,9191

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

40,6000 18,28617 ,213 -14,1191 95,3191

IBA 640,8

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 32,4000 18,28617 ,416 -22,3191 87,1191

IBA 360 mg/KgBB 9,2000 18,28617 ,986 -45,5191 63,9191

IBA 1140,62 mg/KgBB 12,4000 18,28617 ,959 -42,3191 67,1191

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

49,8000 18,28617 ,086 -4,9191 104,5191

IBA

1140,62

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB 20,0000 18,28617 ,808 -34,7191 74,7191

IBA 360 mg/KgBB -3,2000 18,28617 1,000 -57,9191 51,5191

IBA 640,8 mg/KgBB -12,4000 18,28617 ,959 -67,1191 42,3191

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

37,4000 18,28617 ,282 -17,3191 92,1191

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -17,4000 18,28617 ,873 -72,1191 37,3191

IBA 360 mg/KgBB -40,6000 18,28617 ,213 -95,3191 14,1191

IBA 640,8 mg/KgBB -49,8000 18,28617 ,086 -104,5191 4,9191

IBA 1140,62 mg/KgBB -37,4000 18,28617 ,282 -92,1191 17,3191

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 835,960.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

66

Lampiran 11. Analisis statistik berat badan tikus betina

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

BB0 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

BB7 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0% BB14 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

BB21 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

BB28 * Kelompok 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

Report

Kelompok BB0 BB7 BB14 BB21 BB28

IBA 202,2

mg/KgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 173,2000 186,4000 173,0000 184,4000 199,0000

Std. Error of Mean 6,80000 15,64800 7,72658 8,11542 7,58288

Std. Deviation 15,20526 34,99000 17,27715 18,14663 16,95582

IBA

360

mg/KgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 153,4000 156,4000 148,0000 159,4000 173,6000

Std. Error of Mean 11,19643 2,15870 6,33246 5,58211 5,95483

Std. Deviation 25,03597 4,82701 14,15980 12,48199 13,31540

IBA 640,8 mg/KgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 171,2000 157,4000 161,2000 174,8000 188,2000

Std. Error of Mean 8,85099 11,44814 12,20410 11,05622 11,35077

Std. Deviation 19,79141 25,59883 27,28919 24,72246 25,38110

IBA 1140,62

mg/KgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 157,2000 158,8000 169,8000 162,6000 167,8000

Std. Error of Mean 1,39284 3,21559 6,39844 3,10805 5,03389

Std. Deviation 3,11448 7,19027 14,30734 6,94982 11,25611

Kontrol aquadest

14285,7

mg/KgBB

N 5 5 5 5 5

Mean 150,8000 151,8000 154,4000 157,8000 170,0000

Std. Error of Mean 1,06771 7,51266 4,73920 9,80000 7,54983

Std. Deviation 2,38747 16,79881 10,59717 21,91347 16,88194

Total N 25 25 25 25 25

Mean 161,1600 162,1600 161,2800 167,8000 179,7200

Std. Error of Mean 3,46539 4,61110 3,74412 3,89658 4,01477

Std. Deviation 17,32695 23,05551 18,72058 19,48290 20,07386

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

67

General Linear Model

Between-Subjects Factors

Value Label N

Kelompok 1,00 IBA 202,2 mg/KgBB 5

2,00 IBA 360 mg/KgBB 5

3,00 IBA 640,8 mg/KgBB 5

4,00 IBA 1140,62 mg/KgBB 5

5,00 Kontrol aquadest 14285,7 mg/KgBB 5

Multivariate Testsc

Effect Value F

Hypothesis

df

Error

df Sig.

Intercept Pillai's Trace ,997 1108,333a 5,000 16,000 ,000

Wilks' Lambda ,003 1108,333a 5,000 16,000 ,000

Hotelling's Trace 346,354 1108,333a 5,000 16,000 ,000

Roy's Largest Root 346,354 1108,333a 5,000 16,000 ,000

Kelompok Pillai's Trace 1,133 1,502 20,000 76,000 ,106

Wilks' Lambda ,206 1,649 20,000 54,016 ,074

Hotelling's Trace 2,387 1,731 20,000 58,000 ,054

Roy's Largest Root 1,676 6,369b 5,000 19,000 ,001

a. Exact statistic

b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the

significance level.

c. Design: Intercept + Kelompok

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

Berat badan hari ke-0 10,282 4 20 ,000

Berat badan hari ke-7 2,865 4 20 ,050

Berat badan hari ke-14 1,478 4 20 ,246

Berat badan hari ke-21 1,490 4 20 ,243

Berat badan hari ke-28 1,607 4 20 ,211

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

68

Poshoc Multiple Comparisons

Tukey HSD

Depend-

ent Variable (I) Kelompok

(J)

Kelompok

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

BB0 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB 19,8000 10,06022 ,316 -10,3039 49,9039

IBA 640,8 mg/KgBB 2,0000 10,06022 1,000 -28,1039 32,1039

IBA 1140,62 mg/KgBB 16,0000 10,06022 ,520 -14,1039 46,1039

Kontrol aquadest

14285,7mg/KgBB

22,4000 10,06022 ,211 -7,7039 52,5039

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -19,8000 10,06022 ,316 -49,9039 10,3039

IBA 640,8 mg/KgBB -17,8000 10,06022 ,417 -47,9039 12,3039

IBA 1140,62 mg/KgBB -3,8000 10,06022 ,995 -33,9039 26,3039

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

2,6000 10,06022 ,999 -27,5039 32,7039

IBA 640,8

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -2,0000 10,06022 1,000 -32,1039 28,1039

IBA 360 mg/KgBB 17,8000 10,06022 ,417 -12,3039 47,9039

IBA 1140,62 mg/KgBB 14,0000 10,06022 ,640 -16,1039 44,1039

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

20,4000 10,06022 ,289 -9,7039 50,5039

IBA 1140,62

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -16,0000 10,06022 ,520 -46,1039 14,1039

IBA 360 mg/KgBB 3,8000 10,06022 ,995 -26,3039 33,9039

IBA 640,8 mg/KgBB -14,0000 10,06022 ,640 -44,1039 16,1039

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

6,4000 10,06022 ,967 -23,7039 36,5039

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -22,4000 10,06022 ,211 -52,5039 7,7039

IBA 360 mg/KgBB -2,6000 10,06022 ,999 -32,7039 27,5039

IBA 640,8 mg/KgBB -20,4000 10,06022 ,289 -50,5039 9,7039

IBA 1140,62 mg/KgBB -6,4000 10,06022 ,967 -36,5039 23,7039

BB7 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB 30,0000 13,37700 ,205 -10,0290 70,0290

IBA 640,8 mg/KgBB 29,0000 13,37700 ,232 -11,0290 69,0290

IBA 1140,62 mg/KgBB 27,6000 13,37700 ,274 -12,4290 67,6290

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

34,6000 13,37700 ,111 -5,4290 74,6290

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -30,0000 13,37700 ,205 -70,0290 10,0290

IBA 640,8 mg/KgBB -1,0000 13,37700 1,000 -41,0290 39,0290

IBA 1140,62 mg/KgBB -2,4000 13,37700 1,000 -42,4290 37,6290

Kontrol aquadest 14285,7 mg/KgBB

4,6000 13,37700 ,997 -35,4290 44,6290

IBA 640,8

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -29,0000 13,37700 ,232 -69,0290 11,0290

IBA 360 mg/KgBB 1,0000 13,37700 1,000 -39,0290 41,0290

IBA 1140,62 mg/KgBB -1,4000 13,37700 1,000 -41,4290 38,6290

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

5,6000 13,37700 ,993 -34,4290 45,6290

IBA 1140,62 mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -27,6000 13,37700 ,274 -67,6290 12,4290

IBA 360 mg/KgBB 2,4000 13,37700 1,000 -37,6290 42,4290

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

69

IBA 640,8 mg/KgBB 1,4000 13,37700 1,000 -38,6290 41,4290

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

7,0000 13,37700 ,984 -33,0290 47,0290

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -34,6000 13,37700 ,111 -74,6290 5,4290

IBA 360 mg/KgBB -4,6000 13,37700 ,997 -44,6290 35,4290

IBA 640,8 mg/KgBB -5,6000 13,37700 ,993 -45,6290 34,4290

IBA 1140,62 mg/KgBB -7,0000 13,37700 ,984 -47,0290 33,0290

BB14 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB 25,0000 11,17390 ,207 -8,4365 58,4365

IBA 640,8 mg/KgBB 11,8000 11,17390 ,826 -21,6365 45,2365

IBA 1140,62 mg/KgBB 3,2000 11,17390 ,998 -30,2365 36,6365

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

18,6000 11,17390 ,476 -14,8365 52,0365

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -25,0000 11,17390 ,207 -58,4365 8,4365

IBA 640,8 mg/KgBB -13,2000 11,17390 ,762 -46,6365 20,2365

IBA 1140,62 mg/KgBB -21,8000 11,17390 ,324 -55,2365 11,6365

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

-6,4000 11,17390 ,978 -39,8365 27,0365

IBA 640,8

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -11,8000 11,17390 ,826 -45,2365 21,6365

IBA 360 mg/KgBB 13,2000 11,17390 ,762 -20,2365 46,6365

IBA 1140,62 mg/KgBB -8,6000 11,17390 ,936 -42,0365 24,8365

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

6,8000 11,17390 ,972 -26,6365 40,2365

IBA 1140,62

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -3,2000 11,17390 ,998 -36,6365 30,2365

IBA 360 mg/KgBB 21,8000 11,17390 ,324 -11,6365 55,2365

IBA 640,8 mg/KgBB 8,6000 11,17390 ,936 -24,8365 42,0365

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

15,4000 11,17390 ,648 -18,0365 48,8365

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -18,6000 11,17390 ,476 -52,0365 14,8365

IBA 360 mg/KgBB 6,4000 11,17390 ,978 -27,0365 39,8365

IBA 640,8 mg/KgBB -6,8000 11,17390 ,972 -40,2365 26,6365

IBA 1140,62 mg/KgBB -15,4000 11,17390 ,648 -48,8365 18,0365

BB21 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB 25,0000 11,40105 ,223 -9,1162 59,1162

IBA 640,8 mg/KgBB 9,6000 11,40105 ,914 -24,5162 43,7162

IBA 1140,62 mg/KgBB 21,8000 11,40105 ,343 -12,3162 55,9162

Kontrol aquadest 14285,7 mg/KgBB

26,6000 11,40105 ,176 -7,5162 60,7162

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -25,0000 11,40105 ,223 -59,1162 9,1162

IBA 640,8 mg/KgBB -15,4000 11,40105 ,664 -49,5162 18,7162

IBA 1140,62 mg/KgBB -3,2000 11,40105 ,999 -37,3162 30,9162

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

1,6000 11,40105 1,000 -32,5162 35,7162

IBA 640,8 mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -9,6000 11,40105 ,914 -43,7162 24,5162

IBA 360 mg/KgBB 15,4000 11,40105 ,664 -18,7162 49,5162

IBA 1140,62 mg/KgBB 12,2000 11,40105 ,819 -21,9162 46,3162

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

17,0000 11,40105 ,580 -17,1162 51,1162

IBA 1140,62

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -21,8000 11,40105 ,343 -55,9162 12,3162

IBA 360 mg/KgBB 3,2000 11,40105 ,999 -30,9162 37,3162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

70

IBA 640,8 mg/KgBB -12,2000 11,40105 ,819 -46,3162 21,9162

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

4,8000 11,40105 ,993 -29,3162 38,9162

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -26,6000 11,40105 ,176 -60,7162 7,5162

IBA 360 mg/KgBB -1,6000 11,40105 1,000 -35,7162 32,5162

IBA 640,8 mg/KgBB -17,0000 11,40105 ,580 -51,1162 17,1162

IBA 1140,62 mg/KgBB -4,8000 11,40105 ,993 -38,9162 29,3162

BB28 IBA 202,2

mg/KgBB

IBA 360 mg/KgBB 25,4000 11,02978 ,185 -7,6052 58,4052

IBA 640,8 mg/KgBB 10,8000 11,02978 ,861 -22,2052 43,8052

IBA 1140,62 mg/KgBB 31,2000 11,02978 ,070 -1,8052 64,2052

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

29,0000 11,02978 ,102 -4,0052 62,0052

IBA 360

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -25,4000 11,02978 ,185 -58,4052 7,6052

IBA 640,8 mg/KgBB -14,6000 11,02978 ,680 -47,6052 18,4052

IBA 1140,62 mg/KgBB 5,8000 11,02978 ,984 -27,2052 38,8052

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

3,6000 11,02978 ,997 -29,4052 36,6052

IBA 640,8

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -10,8000 11,02978 ,861 -43,8052 22,2052

IBA 360 mg/KgBB 14,6000 11,02978 ,680 -18,4052 47,6052

IBA 1140,62 mg/KgBB 20,4000 11,02978 ,375 -12,6052 53,4052

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

18,2000 11,02978 ,485 -14,8052 51,2052

IBA 1140,62

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -31,2000 11,02978 ,070 -64,2052 1,8052

IBA 360 mg/KgBB -5,8000 11,02978 ,984 -38,8052 27,2052

IBA 640,8 mg/KgBB -20,4000 11,02978 ,375 -53,4052 12,6052

Kontrol aquadest

14285,7 mg/KgBB

-2,2000 11,02978 1,000 -35,2052 30,8052

Kontrol

aquadest

14285,7

mg/KgBB

IBA 202,2 mg/KgBB -29,0000 11,02978 ,102 -62,0052 4,0052

IBA 360 mg/KgBB -3,6000 11,02978 ,997 -36,6052 29,4052

IBA 640,8 mg/KgBB -18,2000 11,02978 ,485 -51,2052 14,8052

IBA 1140,62 mg/KgBB 2,2000 11,02978 1,000 -30,8052 35,2052

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 304,140.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 14.285 mg/kgBB. Pada hari ke-29 sebanyak tiga tikus dari tiap dosis dikorbankan lalu dilakukan pembedahan untuk melihat histopatologis

71

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Toksisitas Subakut Infusa

Biji Persea americana Mill. terhadap Gambaran

Histopatologis Hati Tikus Sprague Dawley” dengan nama

lengkap Trifonia Ingrid Octavia. Penulis lahir di Palembang

pada tanggal 18 Oktober 1993, merupakan anak ketiga dari

empat bersaudara dalam keluarga pasangan Yusuf Evol dan

Merani Leo. Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis

yaitu TK Xaverius I Putri Palembang (1998-1999), tingkat

Sekolah Dasar di SD Xaverius I Putri Palembang (1999-

2005), tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Xaverius

Maria Palembang (2005-2008), tingat Sekolah Menengah Atas di SMA Xaverius I

Palembang (2008-2011). Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan

sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Semasa

menempuh pendidikan sarjana, penulis aktif dalam kegiatan kepanitiaan seperti

Aksi Hari Kesehatan dan Lingkungan Hidup di SD Pangudi Luhur sebagai Ketua

Panitia, Longmarch dan Seminar Nasional bertemakan “Young Generation with

No More HIV Infections, Discriminations, and AIDS Related Deaths” sebagai

seksi perlengkapan, perayaan ekaristi pekan suci 2012 Campus Ministry USD

sebagai seksi liturgi-tim I, Kepengurusan JMKI Komisariat Sanata Dharma

periode 2012-2013 sebagai Divisi Humas, Kepengurusan JMKI Komisariat

Sanata Dharma periode 2013-2014 sebagai Bendahara, panitia Dies Natalis XIX

Fakultas Farmasi USD, panitia Malam keakraban JMKI Komisariat Sanata

Dharma 10-11 Maret 2012 sebagai Sie Humas dan Dokumentasi, panitia Malam

keakraban JMKI Komisariat Sanata Dharma 13-14 April 2013 sebagai bendahara.

Penulis juga berperan aktif sebagai Asisten Dosen di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma pada Laboratorium Biokimia (2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI