16
Pembangunan Pujasera Magani, Kecamatan Nuha, menjadi salah satu kegiatan PMDM sektor ekonomi yang mewadahi pedagang kuliner skala kecil. Kegiatan yang direncanakan lintas tahun anggaran itu diselaraskan dengan penataan kawasan Kelurahan Magani yang merupakan gerbang masuk kota Sorowako. PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha Kecil Laporan Utama > Hal 4 Dukungan bagi Pendidikan Anak Usia Dini Safety > Hal 11 Hindari Bahan Berbahaya pada Jajanan Dokter Menjawab > Hal 10 Etika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan Pertanian SOSOK > HAL 7 Rano Arna Odenjar: Menggali Kreativitas untuk Kemajuan Bersama TabloidVerbeek @TabloidVerbeek EDISI 21 I 2015 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk - Tidak Diperjualbelikan - Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. KREASI > HAL 12 Daur Ulang Botol Plastik

PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Pembangunan Pujasera Magani, Kecamatan Nuha, menjadi salah satu kegiatan PMDM sektor ekonomi yang mewadahi pedagang kuliner skala kecil. Kegiatan yang direncanakan lintas tahun anggaran itu diselaraskan dengan penataan kawasan Kelurahan Magani yang merupakan gerbang masuk kota Sorowako.

PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha Kecil

Laporan Utama > Hal 4Dukungan bagi Pendidikan Anak Usia Dini

Safety > Hal 11Hindari Bahan Berbahaya

pada JajananDokter Menjawab > Hal 10

Etika Batuk dan Bersin

I n f o r m a s i , I n t e r a k s i , I n s p i r a s iWAWASAN > HAL 9

Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan Pertanian

SOSOK > HAL 7

Rano Arna Odenjar:Menggali Kreativitas untuk Kemajuan Bersama

TabloidVerbeek @TabloidVerbeek

E D I S I 2 1 I 2 0 1 5 I 1 6 H A L A M A N

D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T V a l e I n d o n e s i a T b k- T i d a k D i p e r j u a l b e l i k a n -

Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.

KREASI > HAL 12

Daur Ulang Botol Plastik

Page 2: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 20152 EDITORIAL

Tabloid Verbeek@TabloidVerbeekTabloidVerbeekTabloid Verbeek08114056715 570946F9

Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Basrie Kamba (Direktur Komunikasi & Urusan Luar), Busman Dahlan Shirat (Manajer Senior Program Pengembangan Sosial) | Penanggungjawab & Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela, | Editor: Bayu Aji Suparam (Manajer Senior Perencanaan Strategis), La Ode M. Ichman, Aswaddin, Iskandar Ismail, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Misdar | Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi | Fotografer: Doni Setiadi | Desain & Tata Letak: Azwar Marzuki | Alamat Redaksi: Kantor Departemen Komunikasi & Urusan Luar, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.

Zaenal, warga Desa Sorowako, merupakan salah satu pembaca setia Tabloid Verbeek.

Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mengampanyekan transparansi dari pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Juga sebagai media alternatif masyarakat dalam memperoleh informasi dan wawasan. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email [email protected] atau surat ke alamat redaksi.

Pembaca yang budiman.Pelan tapi pasti, PMDM telah mem-

buahkan inisiatif-inisiatif baru di luar program-program yang telah disepakati bersama. Inisiatif-inisiatif baru itu juga dipandang sangat penting untuk diwujud-kan. Maka patut disyukuri bahwa sema-ngat pelaksanaan PMDM telah dihayati oleh masyarakat.

Di Desa Wawondula misalnya. Dalam musyawarah desa, awalnya hanya terce-tus usulan kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa susu bagi para Lansia. Tapi setelah Komite Desa, peme-rintah, dan masyarakat berdiskusi lebih jauh, kegiatan itu dirasa perlu dikem-bangkan lebih jauh. Maka digagaslah kegiatan yang mengarah pada perubahan perilaku.

Contoh lain, Desa Ledu-ledu. Di desa ini ada dua TK yang menjadi sasaran PMDM, yakni TK Kalvari yang mendapat bantu-an berupa mobiler dan alat permainan. Kedua, TK Darmawanita. Awalnya di TK Darmawanita disepakati untuk meme-nuhi pengadaan alat permainan. Namun setelah dipertimbangkan kembali, kesela-matan anak-anak menjadi prioritas.

Maka TK yang belum punya pagar sekolah ini berfokus pada pembuatan pagar dan pemasangan instalasi listrik untuk menunjang kegiatan belajar. “Kalau jalanan sudah ramai, saya biasanya jadi pagar buat anak-anak. Saya pasang badan supaya mereka tidak berhamburan lari ke jalan. Tapi, kan, tidak bisa begitu terus. Harus dicari solusinya,” kata Wasiati Manangke, Kepala Sekolah TK Darmawa-nita.

Pembaca, selain Laporan Utama, patut disimak rubrik-rubrik lain, misalnya rub-rik Wawasan yang menampilkan tulisan seputar agrowisata dan manfaat pangan organik. Dua hal tersebut menjadi tren di berbagai daerah di Indonesia, bahkan di dunia, sehingga ada baiknya petani dan pelaku usaha di Luwu Timur melihat keduanya sebagai peluang bisnis yang menarik sekaligus ramah lingkungan.

Akhirnya, Redaksi tak bosan menyam-paikan rasa terima kasih kepada Anda semua, pembaca Verbeek yang setia.

Selamat membaca.

PELATIHAN MENULISHalo tabloid Verbeek, Saya senang membaca tulisan-tulisan di Ver-

beek. Tulisannya bagus, foto-fotonya juga enak dilihat. Saya ingin sekali belajar menulis. Siapa tahu tulisan saya nanti bisa dimuat di Verbeek. Bisakah Verbeek mengadakan pelatihan menulis untuk Komite Desa dan KPMD seperti saya ini? Kalau ada, saya senang sekali. Pelatihan menulis juga membantu kami dalam membuat lapor-an kegiatan PMDM dan pasti banyak manfaat lainnya. Semoga bisa menjadi pertimbangan bagi teman-teman redaksi tabloid Verbeek.

Milda Abdin, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Nikkel, Kecamatan Nuha

Halo Milda,Pelatihan jurnalistik dan fotografi bagi

fasilitator PMDM dan KPMD sudah pernah dilakukan di Sorowako pada Desember 2014. Pelatihan itu bertujuan memberikan keterampilan kepada pelaku program dalam penulisan laporan dan mendokumentasikan aktivitas PMDM. Usulan Milda, Kami pertimbangkan.

DIBAHAS PER KECAMATANBisakah tabloid Verbeek membahas kegiatan-

kegiatan PMDM yang dibagi menurut kecamat-an? Menurut saya, kalau dibagi jadi lebih mudah membacanya. Lagi pula kita bisa lihat perban-dingannya di tiap kecamatan. Misalnya ada kecamatan yang lebih maju di program kesehat-an. Atau ada yang program ekonominya masih kurang, juga bisa kelihatan.

Sukri Nur, Ketua Komite Desa Sorowako, Kecamatan Nuha

Kami membahas kegiatan PMDM di rubrik “Laporan Utama”. Pembahasan bukan berdasarkan lokasi, melainkan kelompok kegiatan, yaitu kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Dan biasanya kegiatan yang diulas merupakan kegiatan unggulan atau mengandung unsur pembelajaran. Dengan membagi berdasarkan kelompok, diharapkan pembaca bisa mendapat cerita utuh dari pelaksanaan sebuah kegiatan, serta mendapatkan gambaran yang lebih besar tentang PMDM.

SURAT PEMBACA

Page 3: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 20153LAPORAN UTAMA

Seminar “Perilaku Hidup Sehat bagi Lansia” yang digelar di Desa Wawondula, Juli 2015. Seminar dirangkaikan dengan kegiatan bakti sosial bersih lingkungan dan pemberian makanan tambahan bagi 127 orang Lansia yang hadir.

Kegiatan pemeriksaan bayi dan Balita di Posyandu Melati, Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, setiap taggal 18. Posyandu ini mendapat bantuan dana untuk renovasi bangunan dari PMDM.

PMDM Bidang Kesehatan

Mendorong Promosi Kesehatan dan Pencegahan PenyakitDi tahun anggaran baru, program ini didominasi kegiatan edukasi, perbaikan sanitasi, dan optimalisasi Posyandu.

P rogram Mitra Desa Mandiri (PMDM) tahun anggaran baru telah bergulir. Setelah melewati tahap persiapan

dan perencanaan, PMDM memasuki fase pelaksanaan kegiatan tahap pertama. Ber-beda dengan tahun sebelumnya, di mana PMDM berjalan hampir serentak di 38 desa, tahun ini beberapa desa memulai kegiatan jauh lebih awal. Hal itu bergan-tung pada kesiapan Komite Desa, peme-rintah desa, dan semangat masyarakat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan-nya dalam PMDM.

Desa Wawondula, Kecamatan Towuti, misalnya. Komite Desa, Kader Pemberda-yaan Masyarakat Desa (KPMD), pemerin-tah setempat, dan masyarakat, berhasil menyelesaikan seluruh pelaksanaan ke-giatan tahap pertama sepanjang Juli 2015. Dalam suasana Ramadan, kegiatan demi kegiatan diselesaikan dalam waktu sing-kat. Kegiatan PMDM bidang kesehatan yang dilakukan di Desa Wawondula me-narik untuk dilihat lebih jauh.

Dalam musyawarah desa, tercetus usulan kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa susu bagi para Lansia di Desa Wawondula. “Tapi sete-lah kami–Komite Desa, pemerintah, dan masyarakat–berdiskusi lebih jauh, kami merasa kegiatan itu perlu dikembangkan sehingga lebih dari sekadar PMT. Kami lalu menggagas kegiatan yang menga-rah ke perubahan perilaku,” kata Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Wawondula, Denny Patandung. Akhirnya musyawarah desa memutuskan untuk mengadakan seminar bertema “Perilaku Hidup Sehat untuk Lansia”.

Ditargetkan 50 peserta, ternyata semi-nar yang diadakan pada awal Juli 2015 itu dihadiri 127 orang Lansia. “Belum pernah ada kegiatan seperti ini di Wawondula. Awalnya hanya istri saya yang dapat un-dangan, tapi karena acara ini sepertinya menarik, jadi saya ikut datang. Senang dapat banyak ilmu baru tentang kese-hatan,” kata Idris Laenus, salah satu pe-serta seminar.

Materi seminar seputar pola hidup, penyakit degeneratif, dan kebutuhan gizi Lansia dibawakan oleh dr Risnawati dari Puskesmas Wawondula. Acara dirangkai-kan dengan bakti sosial bersih lingkungan, yang dilakukan oleh Kepala Dusun, Ketua RT, staf BPD, anggota Komite Desa, dan para Kader Posyandu.

Camat Towuti Aswan Azis juga tam-pak di antara pegawai pemerintahan dan masyarakat yang melakukan bakti sosial. Usai seminar, peserta mendapat sekan-

tong bingkisan, yang salah satu isinya adalah susu khusus Lansia. Secara kese-luruhan, seminar dan bakti sosial terse-but menyerap dana Rp35,5 juta.

Prinsip keberlanjutan juga sudah dipi-kirkan. Sebagai tindak lanjut dari tindakan promotif dan preventif kesehatan Lansia, pada pelaksanaan PMDM tahap ke-2, Desa Wawondula menyepakati penyediaan alat kesehatan, seperti alat pengukur kadar kolesterol dan gula darah, yang diberikan kepada Posyandu Kuncup dan Posyandu Mekar. Bantuan alat kesehatan tersebut menghidupkan kegiatan Posyandu Lansia di Desa Wawondula.

Sanitasi lingkunganUpaya kesehatan dikelompokkan da-

lam kategori edukasi dan pemberdayaan masyarakat (promotif), pencegahan atau minimalisasi potensi resiko (preventif), pengobatan (kuratif), pemulihan atau op-timalisasi fungsi (rehabilitatif). Kegiatan PMDM menitikberatkan pada upaya pro-motif dan preventif, salah satunya melalui penguatan Posyandu.

Di Desa Sorowako, renovasi Posyandu Melati dilakukan menjadi salah satu kegi-atan PMDM, yang selesai di tahap pertama dengan dana Rp6,86 juta. Di tahap kedua, Desa Sorowako menyalurkan bantuan bagi Posyandu Usia Lanjut (Usila). Semen-tara di Desa Magani, Kecamatan Nuha, penguatan Posyandu dilakukan melalui pengadaan prasarana senam ibu hamil, prasarana Posyandu Usila, dan pemberian makanan tambahan bagi bayi dan Balita.

Pada siklus pertama PMDM, pemba-ngunan jamban keluarga merupakan ke-giatan bidang kesehatan yang banyak di-lakukan. Di siklus kedua, kegiatan seru-pa masih berlanjut di beberapa desa. Di Desa Baruga, Kecamatan Malili, dilakukan pembangunan 17 jamban baru dan reno-vasi 10 jamban keluarga. Seluruh pemba-ngunan jamban di desa tersebut selesai di tahap 1 dengan total dana Rp83 juta.

Selain membangun dan merenovasi jamban, kegiatan terkait sanitasi ling-kungan juga dilakukan di Desa Sorowa-ko, Kecamatan Nuha, melalui perbaikan drainase. Saluran pembuangan air di Jl. Andi Panguriseng tersebut sudah sejak lama rusak dan tertimbun puing-puing

sisa kebakaran yang melanda rumah-rumah warga Desa Sorowako beberapa waktu lalu.

“Kalau hujan, air langsung tergenang sehingga menimbulkan bau dan jadi sa-rang nyamuk. Kalau dibiarkan, lingkungan semakin tidak sehat. Selain itu, ada poten-si air buangan merembes ke rumah war-ga, karena lokasi drainase yang berbatas-an langsung dengan rumah,” kata Yunus Arhing, anggota Tim Penyusun Usulan Kegiatan dan Monitoring Desa (TPUMD) Sorowako. Pembangunan drainase se-panjang 50 meter itu dikerjakan selama dua minggu pada Juni 2015. Dana sebe-sar Rp34,3 juta digunakan untuk menye-lesaikan kegiatan tersebut.[]

Page 4: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 2015

LAPORAN UTAMA4

Pelatihan kompetensi pendidikan Alquran bagi 30 guru TPA di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Juli 2015. Pelatihan yang didukung oleh PMDM itu membekali guru TPA dengan teknik mengajar yang menyenangkan.

Kegiatan belajar siswa TK Kalvari, Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasuponda. Bantuan PMDM berupa mobiler dan alat permainan senlai Rp38,8 juta merupakan bagian dari kegiatan PMDM sektor pendidikan di desa tersebut.

PMDM Bidang Pendidikan

Dukungan bagi Pendidikan Anak Usia DiniPendidikan merupakan bidang pengembangan baru. Hasil kegiatannya langsung dirasakan oleh masyarakat desa.

D i siklus kedua, PMDM menambahkan satu bidang pengembangan masya-rakat, yaitu bidang pendidikan. Se-

suai panduan teknis operasional (PTO), PMDM memberi dukungan pada kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD), yaitu TK, kelompok bermain, dan lembaga pen-didikan sederajat. Berbagai pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan, mulai dari pembangunan ruang kelas, penambahan fasilitas, hingga pelatihan guru mulai ter-lihat di desa-desa.

Di Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasu-ponda, misalnya. Ada dua lokasi PAUD yang menjadi sasaran PMDM tahap 1. TK Kalvari mendapat bantuan berupa mo-biler dan alat permainan, sementara TK Darmawanita fokus pada pembuatan pa-gar dan pemasangan instalasi listrik un-tuk menunjang kegiatan belajar.

“Awalnya di musyawarah disepakati pengadaan alat permainan untuk TK Dar-mawanita. Namun setelah kami pertim-bangkan kembali, keselamatan anak-anak menjadi prioritas, sehingga pembangun-an pagar kami rasa lebih perlu untuk TK tersebut. Setelah kami buat RAB-nya, ter-nyata masih ada sisa dana, yang lalu kami gunakan untuk pemasangan listrik dan pengadaan permainan dalam ruangan,” kata Ketua Komite Desa Ledu-ledu Baso Aldin. Pembangunan pagar selesai pada awal Agustus.

Mencari solusiPerubahan kegiatan di TK Darmawani-

ta, dari semula pengadaan alat permainan menjadi pembangunan pagar, dilandasi latar belakang yang jelas. TK Darmawa-nita berada di Jl. Sangke, yang merupa-kan jalan utama bagi warga Kecamatan Wasuponda untuk pergi ke pasar. Jalan itu menjadi sangat ramai ketika tiba hari pasar, yaitu Kamis, sehingga membahaya-kan keselamatan 60 siswa yang berang-kat dan pulang sekolah.

“Kalau jalanan sudah ramai, saya bi-asanya jadi pagar buat anak-anak. Saya pasang badan supaya mereka tidak ber-hamburan lari ke jalan. Tapi, kan, tidak bisa begitu terus. Harus dicari solusinya,” kata Wasiati Manangke, Kepala Sekolah TK Darmawanita. Dia menambahkan, ba-nyak orangtua yang urung menyekolah-kan anaknya di TK binaannya karena ke-tiadaan pagar yang sangat penting untuk mencegah kecelakaan.

Selain itu, halaman sekolah yang ter-buka membuat siapapun, termasuk ok-num yang tidak bertanggung jawab, bisa mengakses ruangan-ruangan di dalam. “Bangku, meja, dan dinding sekolah kami rusak dicoret-coret. Biarpun sudah di-gembok, tetap saja dicongkel lalu mereka

masuk,” kata Wasiati. Setelah pagar se-lesai dibangun dengan dana Rp38,8 juta, diharapkan siswa dan guru bisa melaku-kan kegiatan belajar dengan lebih aman dan nyaman.

Pembangunan pagar juga dilakukan di TK Al-Misfalah di Desa Baruga, Kecamatan Malili dengan dana sebesar Rp36,4 juta. Lebih dari 80 siswa di sekolah tersebut menjadi sasaran perbaikan prasarana.

Sementara untuk pengadaan mobiler dan alat permainan dalam ruangan bagi TK Kalvari, kegiatan dengan pendanaan Rp38,8 juta itu telah selesai pada akhir Juli sehingga saat ini siswa dan guru su-dah bisa merasakan manfaat dari bantuan tersebut. “Kami baru pertama kali men-dapat bantuan dari pihak ketiga. Jum-lahnya besar pula. Ini benar-benar tidak disangka, dan kami sangat berterima ka-sih,” kata Maria Tandiabang, Kepala Se-kolah TK Kalvari yang sudah menjabat selama 23 tahun. Selama ini, TK Kalvari yang berdiri 1984 menjalankan kegiatan operasional murni dari iuran 100 siswa sebesar Rp50 ribu per bulan.

Menambah fasilitasDi Desa Wawondula, Kecamatan To-

wuti, anggaran pendidikan sebesar Rp80 juta dialokasikan untuk dua fasilitas PAUD, yakni TK Bina Kasih dan TK Babul Jan-nah. Di tahap pertama, PMDM mendukung pembangunan dua ruang kelas di TK Bina Kasih dengan anggaran Rp46 juta. “TK Bina Kasih memang sudah ada rencana untuk membangun dua ruang kelas. Ren-cana itu mendapat dukungan dari PMDM

untuk pembangunan dinding dan atap, se-mentara pembuatan pondasi sudah dila-kukan lebih awal oleh yayasan mereka,” kata Paul, Ketua Komite Desa Wawondula.

TK Bina Kasih yang semua hanya mem-buka dua kelas, TK A dan TK B dengan jumlah siswa sebanyak 157 anak, kini te-lah menerima murid kelompok bermain. Penerimaan siswa baru untuk usia kelom-pok bermain dimulai pada tahun ajaran 2015-2016. Sementara bantuan untuk TK Babul Jannah akan dilaksanakan pada ta-hap ke-2, yang dimulai pada Agustus 2015.

Selain pembangunan infrastruktur, pe-latihan untuk meningkatkan kompetensi guru juga merupakan kegiatan PMDM bi-dang pendidikan. Di Desa Sorowako, Ke-camatan Nuha, masyarakat menggagas pelatihan bagi 30 guru Taman Pendidikan Alquran (TPA), orangtua, serta beberapa

santri. “Guru-guru TPA sehari-hari meng-hadapi anak-anak, bahkan Balita. Kami butuh upaya khusus supaya anak tidak bosan di kelas dan enjoy belajar mengaji,” kata Rahmayanti, Ketua TPA Al-Hikmah yang menjadi penanggung jawab kegiatan.

Pelatihan yang berlangsung satu hari pada 8 Juli tersebut menghadirkan dua ustazah dari warga lokal sebagai pema-teri. Materi tentang mendidik anak men-cintai Alquran dan tips sukses membuat anak bahagia dengan Alquran menjadi inti pelatihan bertema “Bahagia Men-didik Alquran” itu. “Setelah pelatihan, peserta dibagikan CD berisi lagu-lagu yang memudahkan anak untuk mengha-fal berbagai macam doa. Dengan meto-de belajar yang fun, anak-anak diharap-kan bisa lebih mencintai Alquran,” kata Rahmayanti.[]

Page 5: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 2015

LAPORAN UTAMA 5

Proyek Pujasera Magani, Kecamatan Nuha, memasuki tahap pembangunan kios usaha dan renovasi fasilitas utama. Pujasera yang dibangun dengan konsep ruang terbuka itu diharap dapat menggerakkan ekonomi, mempercantik kawasan.

PMDM Bidang Ekonomi

Mengembangkan Usaha KecilDari penataan kawasan perdagangan hingga bantuan untuk pelaku UMKM, program di bidang ekonomi menunjukkan keberpihakan bagi usaha kecil.

Warga Sorowako sudah tidak asing dengan tempat jajan di area termi-nal kendaraan kecil tak jauh dari

Pasar Magani. Tempat jajan yang terletak di wilayah Kelurahan Magani itu seolah merupakan “gerbang masuk” ke Sorowa-ko, karena di sanalah armada angkutan menurunkan penumpang yang berasal dari kota-kota lain di sekitar Sorowako, seperti Towuti, Malili, hingga Palopo. Na-mun sayang, “gerbang masuk” yang seha-rusnya bisa menjadi ikon itu kondisinya tak banyak berubah sejak pertama kali berdiri awal 1990-an.

Tenda-tenda non-permanen beratap terpal menjadi dapur, sekaligus tempat makan dan lingkungan sekitar yang ku-rang bersih. Sudah sejak lama warga Ke-lurahan Magani menginginkan sebuah taman jajan dengan tampilan dan fasi-litas penunjang yang bisa dibanggakan.

Harapan itu perlahan terwujud mela-lui PMDM. Di tahun anggaran 2014, ma-syarakat mengusulkan kegiatan pena-taan taman jajan alias Pujasera Magani. Untuk tahap pertama, dana PMDM sebe-sar Rp108 juta digunakan untuk pemba-ngunan kios-kios pedagang kuliner dan merenovasi fasilitas utama, seperti toilet dan tempat pembuangan sampah. Agar dapat berfungsi secara maksimal, dana yang diperlukan untuk pembangunan Pujasera Magani diperkirakan sekitar Rp300 juta. “Karena itu, kegiatan ini kami proyeksikan berjalan lintas tahun ang-garan atau multiyear,” kata Lurah Ma-gani Chaeruddin.

Agar semakin cantik, taman jajan di-rancang dengan konsep ruang terbuka.

“Selain bagus dilihat, konsep open spa-ce juga menumbuhkan kebersamaan di antara pedagang. Kalau area makan di-beri sekat, mereka akan memikirkan ki-osnya sendiri. Tapi kalau kita bikin open space, mereka bekerja sama membersih-kan dan merapikan tempat makan,” kata Rano Arna Odenjar, Ketua Komite Kelu-rahan Magani.

Pujasera Magani disiapkan untuk 20 pedagang kuliner, 11 di antaranya ada-lah pedagang yang sudah berjualan saat ini. “Kios sisanya kami siapkan untuk pe-dagang-pedagang baru dengan prioritas warga yang miskin dan rentan. Kami se-laraskan dengan prinsip PMDM,” kata Chaeruddin.

Pembangunan Pujasera dibarengi de-ngan penataan PKL di samping Kopera-si Karyawan, yang sering disebut warga dengan lokasi ex-Pelangi, yang juga di-kerjasamakan dengan PT Vale melalui Departemen General Facilities & Servi-ces (GFS).

“Tujuan akhirnya adalah penataan ka-wasan di Kelurahan Magani, yang meru-pakan gerbang masuk kota Sorowako. Penataan kawasan tersebut diharapkan dapat menggerakkan UMKM,” kata Rano.

Bantuan untuk pedagang Masih di Kecamatan Nuha, yaitu di

Desa Sorowako, dana PMDM tahun ang-garan 2014 bidang ekonomi disalurkan kepada 52 peternak, pemilik kebun, dan pengusaha skala rumah tangga yang ber-gerak di bidang perbengkelan, jahit-men-jahit, dan usaha kuliner. Tiap orang me-nerima bantuan senilai Rp2,5 juta, yang

diserahkan dalam bentuk barang mau-pun ternak.

Bantuan senilai Rp2,5 juta tidak banyak tapi bermanfaat bagi pengusaha kecil. “Se-belumnya saya masih kerja sama orang. Setelah mendapat bantuan alat pres ban dan lain-lain ini, saya mau buka bengkel sendiri. Saya berniat dan bersemangat se-kali,” kata Alimuddin, warga Rusunawa.

Hal senada juga disampaikan oleh Yus-tina, penjual coto di Pasar Sorowako yang mendapat bantuan peralatan memasak dan makan. “Saya sudah empat tahun ber-jualan, dan rasanya sudah saatnya me-ngembangkan usa-ha. Saya mau teri-ma pesanan juga. Jadi bantuan alat-alat begini sangat saya perlukan,” kata Yustina.

Di sisi lain, tidak menutup kemung-kinan bahwa ban-tuan berupa peng-adaan barang bagi individu penerima manfaat bisa dimaknai sebagai bentuk lain dari mekanisme "bagi-bagi uang" yang kerap mendapat kritik dari masya-rakat pada pelaksanaan program sosial PT Vale di tahun-tahun sebelumnya. Di siklus mendatang, kualitas usulan yang dihasilkan dari musyawarah di tingkat desa diharap sudah meningkat. Dengan demikian masyarakat dapat memanfaat-kan dana PMDM untuk alokasi kegiatan yang memerhatikan prinsip keberlan-jutan, tepat sasaran, memberi manfaat

yang lebih luas.Fasilitator Kecamatan Nuha Ideham

menyampaikan kepada penerima manfaat bahwa penyerahan bantuan bukan akhir dari siklus PMDM. “Bantuan ini harus di-pelihara dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Akan ada monitoring, evaluasi, dan audit dari PT Vale maupun pemerin-tah. Jadi program ini tidak hanya mem-beri bantuan lalu lepas tangan,” kata Ide-ham dalam acara serah terima bantuan, akhir Juni 2015.

Sementara di Desa Wawondula, Ke-camatan Towu-ti, dana PMDM bi-dang ekonomi di-salurkan kepada pengusaha depot air minum Theo Forbes dan bantu-an prasarana bagi pedagang di Pasar Wawondula. Ban-tuan senilai Rp4 juta berupa galon air kepada depot

air isi ulang di Dusun Wawomeusa itu dapat meningkatkan penjualan hingga dua kali lipat.

Di Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasu-ponda, bantuan diberikan kepada 31 pe-tani sawah dan kebun. Setiap petani men-dapatkan sekitar 100 karung pupuk se-nilai Rp3 juta. Bantuan tersebut diharap bisa meringankan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani mengingat per-tanian merupakan sektor andalan yang menggerakkan perekonomian warga Desa Ledu-ledu.[]

"K ios d i Pu jase ra Magan i d i s i apkan un tuk pedagang-pedagang makanan dengan p r i o r i t as warga yang m isk in dan ren tan . Kami se l a raskan dengan p r ins ip PMDM." Lurah Magani, Chaeruddin.

Page 6: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 20156 SOSOK

Rano Arna bersama Lurah Magani Cheruddin M. Arfah dan penyedia layanan PMDM mengamati proses pembangunan Pujasera. Rano terpilih menjadi Ketua Komite Kelurahan melalui musyawarah desa yang dilakukan pada Desember 2014.

Ketua Komite Kelurahan Magani, Rano Arna Odenjar

Menggali Kreativitas untuk Kemajuan BersamaMenjalankan usaha di bidang event organizing menuntut Rano Arna Odenjar untuk selalu menghasilkan ide-ide kreatif. Semangat yang sama dia bawa ketika terpilih menjadi Ketua Komite Kelurahan Magani dalam Program Mitra Desa Mandiri (PMDM).

“Pemuda harus kreatif. Dari kreativitas itulah kita gali potensi menarik untuk memajukan dae-rah. Supaya kampung kita lebih keren,” kata

Rano kepada tabloid Verbeek dengan gaya bicara khas anak muda. Pria yang pernah mengikuti seleksi dalam kompetisi Master Chef Indonesia itu begitu bangga akan kota kelahirannya, Sorowako. Berbekal kebanggaan, se-mangat muda, dan kreativitas yang tinggi, dia bertekad untuk terlibat langsung dalam pembangunan daerah.

Anda, kan, punya banyak kesibukan, mengapa masih tertarik menjadi Ketua Komite Kelurahan?

Saya ini anak Sorowako asli, tepatnya anak Kelurah-an Magani. Saya cinta sekali dengan daerah saya. Semua berangkat dari kecintaan itu. Kalau tidak punya rasa cin-ta, tidak mungkin kita bisa berikan yang terbaik untuk kemajuan daerah. Dan karena rasa cinta itu juga, saya mau melaksanakan tanggung jawab saya di Komite Ke-lurahan Magani untuk PMDM 2014.

Selain itu, saya juga merasa bahwa pembangunan daerah menjadi tanggung jawab bersama, bukan ha-nya pemerintah atau pihak tertentu. Ada tanggung ja-wab warga juga di dalamnya. Dan sebagai pemuda, saya merasa miris kalau daerah saya tidak berkembang. Saya mau terlibat langsung dalam pembangunan daerah, sa-lah satunya dengan terlibat dalam PMDM.

Apa tantangan terbesar menjadi pelaku PMDM?

Menurut saya nyaris tidak ada. Hanya sebagian ke-cil warga yang agak keberatan dengan pelaksanaan PTPM atau PMDM. Tapi itu jumlahnya kecil sekali dan bagi kami di Komite sama sekali tidak menjadi rintang-an. Kalaupun ada tantangan, mungkin ketika fase-fase awal memulai kegiatan. Mengubah pola pikir dan peri-laku masyarakat, kan, butuh waktu, tidak bisa instan.

Mengubah pola pikir yang seperti apa?Kami ini, masyarakat dan Komite Kelurahan Maga-

ni, punya visi yang sama, yaitu ingin wilayah kami lebih bersih, rapi, dan maju. Untuk itu, kami perlu melakukan penataan ruang. Penataan itu tentunya melibatkan per-ubahan dan penyesuaian, misalnya pedagang kaki lima yang sudah punya zona nyaman dengan berjualan di area parkir, perlu kami relokasi ke area yang memang

Nama : Rano Arna Odenjar

Tempat, tanggal lahir : Sorowako, 1 September 1980

Pendidikan : D3 Akademi Pariwisata Makassar jurusan F&B Product, S1 Komunikasi Universitas Hasanuddin Makassar

Pekerjaan : Wirausaha

Hobi : Memasak

diperuntukkan bagi PKL. Penataan seperti itu, kan, tu-juannya baik, mengubah yang kurang rapi menjadi rapi, yang kurang bersih menjadi jauh lebih bersih, dan ter-utama mengubah yang biasa menjadi keren. Tapi ka-rena beberapa pedagang mungkin sudah merasa nya-man, maka perlu waktu untuk memberi pemahaman dan mengubah pola pikir mereka.

Lalu apa yang Anda dan teman-teman di Komite lakukan untuk merangkul para pedagang?

Kami berdiskusi dengan mereka bersama pemerin-tah kelurahan dan tokoh masyarakat. Diskusi itu kami lakukan di Aula Kantor Lurah Magani. Dan setelah diberi penjelasan, mereka menerima gagasan penataan lahan tersebut dengan baik. Sebenarnya, segala sesuatu asal di-komunikasikan dengan benar pasti ada jalan tengahnya.

Tujuan utama PTPM-PMDM adalah mendorong kemandirian masyarakat. Apakah kelak Pujasera Magani bisa berjalan secara mandiri?

Saya, teman-teman di Komite, dan Pemerintah Ke-lurahan sedang membahas mekanisme pengelolaan Pujasera. Ke depannya pasti ada semacam iuran dari pedagang untuk kebersihan dan perawatan fasilitas. Itu akan kami jalankan. Dengan begitu, fasilitas ini bisa beroperasi secara mandiri.

Apa yang paling membuat Anda senang dalam menjalankan tugas sebagai Ketua Komite?

Saya, dan teman-teman di Komite, paling enjoy ketika bisa menyumbangkan ide-ide kreatif untuk masyarakat dan ide itu diterima. Bahkan sekelompok warga bilang, “Wah, kenapa tidak dari dulu dibuat begini?” Kalau su-dah begitu saya senang sekali.

Ide kreatif yang seperti apa misalnya?Misalnya membuat area khusus di sentra PKL atau di

Pujasera Magani yang bisa digunakan oleh anak-anak muda di sini untuk nge-band. Kreativitas anak muda ter-salur dengan cara yang positif, masyarakat juga punya hiburan yang asyik, yaitu mendengarkan musik sambil makan malam. Dan ternyata kalau diajak diskusi ma-syarakat juga punya ide kreatif lho. Misalnya memba-

ngun Pujasera dengan konsep open space, itu luar biasa. Senang sekali mendengarnya.

Apa itu artinya PMDM menggali kreativitas warga karena program ini berbasis usulan masyarakat?

Jelas. Saya sa-ngat setuju de-ngan PMDM. Program Com-dev yang dulu ada bagusnya

juga. Namun tidak bisa dipungkiri, PTPM/PMDM ini jauh lebih baik. Selain menggali usulan melalui musya-warah warga, program ini juga lebih tepat sasaran. Per-usahaan juga tidak memberi bantuan lalu ditinggalkan begitu saja, melainkan ada pengawasan.

Apa harapan Anda untuk Kelurahan Magani?Saya ingin sekali melihat kampung saya menjadi ka-

wasan sentral di Sorowako yang layak dicontoh oleh kampung-kampung lain. Untuk menjadi percontohan, Magani harus menjadi kampung yang harmonis, bersih, rapi, dan maju. Kami harus memberikan citra yang baik tentang Sorowako. Potensinya sudah ada. Di Magani ada pejabat dan staf pemerintah yang baik, ada PT Vale yang peduli terhadap masyarakat. Semua potensi itu harus kita jemput untuk memajukan daerah ini.

Apa potensi terbesar dalam diri masyarakat Magani menurut Anda?

Kami ini punya rasa menghargai yang besar. Para orang tua tidak segan-segan meminta pendapat dari anak muda. Mereka mau mendengarkan masukan dari orang yang usianya jauh di bawahnya. Itu sesuatu yang unik. Dan kami anak-anak muda juga menghormati

orang tua. Kami tidak pernah bilang mereka

kuno atau apa. Jus-tru kami sangat hormat dan sebisa mungkin membu-at mereka nyaman. Rasa saling meng-hargai mungkin sudah punah di banyak tempat,

tapi di Magani ma-sih kami pegang terus. Semoga semangat ini

bisa kami jaga.

Page 7: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 20157WAWASAN

Benarkah yang Organik Lebih Baik?Petani dan kosumen semakin melirik produk-produk organik. Meskipun harganya lebih mahal, mengonsumsi pangan organik punya sederet manfaat.

S etiap pagi dan sore, ibu-ibu yang tinggal di Sorowako dan sekitarnya mendatangi Balai Penyuluhan Per-

tanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Model di Kecamatan Nuha. Setelah 30 menit berkeliling, mereka pulang dengan membawa kantong plastik berisi aneka sayuran yang dipetik langsung dari po-honnya. Semuanya organik, tanpa pupuk dan pestisida kimia. Beras organik juga mulai dinikmati oleh masyarakat Luwu Timur setelah demplot-dempot padi or-ganik memasuki masa panen jelang akhir tahun 2015.

Apa yang membuat orang tertarik me-ngonsumsi makanan organik? “Saya agak khawatir dengan beras yang terlalu putih, terlalu mulus, atau terlalu wangi. Jangan-jangan pakai bahan kimia berlebihan. Ka-rena itu, supaya perasaan ini agak tenang saya mulai rutin konsumsi beras orga-nik,” kata Ari Rustadewi, seorang war-ga Sorowako yang mengonsumsi beras organik sejak Oktober 2015. Alasan lain adalah soal citarasa dan keawetan ma-kanan. Buah dan sayur organik memiliki rasa yang lebih enak dan renyah. Bebe-rapa orang dengan indera perasa yang sensitif mengatakan bahwa sayur ber-pestisida masih mengandung rasa pahit bahkan setelah dicuci, sementara sayur organik terasa lebih manis.

Guru Besar Keamanan Pangan Dan Gizi Institut Pertanian Bogor Ahmad Su-laeman mengatakan bahwa pangan orga-nik umumnya lebih tahan lama. “Hal ini mungkin disebabkan karena sayur dan buah organik, sempurna matangnya. Se-lain itu, tanpa campur tangan manusia, tanaman organik memiliki pertahanan alami sendiri baik terhadap hama ma-upun cuaca sehingga tidak mudah bu-suk,” kata Ahmad dikutip dari national-geographic.co.id.

Lebih aman dikonsumsiPenulis studi Charles Benbrook yang

juga profesor di Center for Sustaining Ag-riculture and Natural Resources di Was-hington State University mengatakan, bahan makanan organik mengandung peningkatan nutrisi yang signifikan. Da-lam studi yang dipublikasi dalam British Journal of Nutrition edisi Juli 2014, para peneliti menyimpulkan bahwa kadar anti-oksidan meningkat 17% pada pangan or-ganik. Antioksidan dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan karena merokok, stres, dan konsumsi daging olahan yang berisiko tinggi mengandung elemen-ele-men berbahaya bagi tubuh.

Kendati demikian, hasil studi tersebut masih menjadi kontroversi. Sebuah ulasan sistematik tahunan yang dikeluarkan oleh Food Standard Agency (FSA) di Inggris

pada 2009 dan dilakukan oleh London School of Hygiene & Tropical Medicine berdasarkan bukti yang dikumpulkan se-lama 50 tahun menyimpulkan bahwa be-lum ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa bahan pangan organik bermanfaat bagi kesehatan terkait kandungan nutri-sinya. Artinya, zat gizi dalam pangan or-ganik tidak berbeda dengan nutrisi yang terkandung dalam pangan konvensional.

Lalu apakah hal itu berarti mengon-sumsi buah, sayur, dan beras organik menjadi percuma? Tidak juga. Tanaman yang dibudidayakan secara konvensio-nal mengandalkan pupuk dan pestisida kimia untuk melindungi serangan hama, penyakit, serta meningkatkan produkti-vitas. Ketika petani menyemprotkan zat kimia, residu menetap di dalam tanaman. Paparan berlebihan pada pestisida dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan keracunan. Sebuah studi skala besar oleh Consumers Union, organisasi konsumen terbesar di Amerika Serikat, yang meli-batkan 94.000 sampel makanan organik menyimpulkan bahwa pangan yang di-budidayakan secara alami mengandung residu pestisida hanya sepertiga diban-dingkan pangan konvensional.

Dari hal itu disimpulkan bahwa tanam-an organik menyehatkan konsumen ka-rena lebih aman disantap, meskipun per-bedaan kandungan nutrisi masih menjadi perdebatan. Membatasi kadar zat kimia yang masuk ke dalam tubuh menjadi alas-an kuat untuk mengonsumsi sayur dan buah organik.

Menyehatkan lingkunganKetika Anda sudah memilih makan-

an organik untuk dikonsumsi, imbangi dengan cara pengolahan dan penyajian yang tepat untuk mendapatkan manfaat maksimal. Sangat disayangkan jika sayur organik ditumis dengan margarin dalam jumlah besar. Margarin mengandung le-mak trans yang dapat meningkatkan ko-lesterol darah dan risiko penyakit jantung. Selain itu, coba selaraskan konsumsi ma-kanan organik dengan mengurangi asu-pan gula dan garam sehingga risiko ber-bagai penyakit bisa ditekan.

Bagi Anda yang peduli terhadap ke-lestarian lingkungan, konsumsi pangan organik menjadi semakin masuk akal. Praktik pertanian organik dirancang un-tuk memberi manfaat kepada lingkungan

dengan cara mengurangi polusi, menghe-mat air, dan menjaga kualitas tanah. Se-orang pakar serangga dari Cornell Uni-versity, David Pimentel, pernah menulis-kan bahwa hanya sekitar 0,1% pestisida yang disemprotkan dapat menjangkau hama tanaman. Sementara selebihnya yaitu 99,9% meninggalkan jejak berba-haya bagi lingkungan.

Di balik penampilan “buruk” sayuran organik karena berlubang dimakan ulat, ada misi lingkungan yang sedang dija-lankan. Mikroorganisme tanah, serang-ga, katak, burung, menjalankan perannya masing-masing dalam ekosistem yang komplet dan sehat. Dengan dukungan lingkungan yang sehat, tubuh dan men-tal kita menjadi lebih sehat.

Page 8: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 20158 WAWASAN

Perbaiki Mutu Kakao Melalui FermentasiPenanganan pasca-panen yang mendongkrak kualitas kakao Indonesia.

K akao merupakan salah satu hasil perkebunan Indonesia yang potensi-al menyumbang devisa negara, ter-

besar ketiga setelah kelapa sawit dan ka-ret. Di tingkat dunia, ekspor kakao Indo-nesia menempati posisi ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana. Luas area per-kebunan kakao negara kita sekitar 1,85 juta hektar dengan rata-rata produktivi-tas 1 ton per ha per tahun. Sulawesi Se-latan merupakan salah satu sentra kakao Indonesia.

Mutu biji kakao Indonesia, khususnya kakao rakyat, umumnya masih rendah. Bahkan industri cokelat dalam negeri pun masih kesulitan mendapat biji berkuali-tas baik, sehingga harus mengimpor dari luar. Salah satu upaya yang sangat di-anjurkan untuk meningkatkan mutu biji kakao adalah melalui proses fermentasi sebelum diolah oleh industri.

Fermentasi merupakan proses yang sa-ngat menentukan kualitas biji kakao yang dihasilkan karena terjadi pembentukan rasa dan aroma. Pada saat fermentasi, terjadi perubahan kimia dan biologi biji kakao yang mengakibatkan lendir (pulp) hancur dan terbentuk enzim-enzim yang mengurangi rasa pahit dan sepat. Pada saat fermentasi juga terjadi perubahan warna pada keping biji, yang semula ber-warna ungu atau putih menjadi cokelat. Selain itu, biji kakao fermentasi juga ta-han terhadap jamur dan pembusukan. Biji kakao fermentasi bisa disimpan hingga 3 bulan sementara biji kakao non-fermen-tasi hanya tahan selama 1 bulan.

Teknik fermentasiProses fermentasi sangat menentukan

mutu biji kakao yang dihasilkan terutama dalam hal warna, aroma, rasa, dan kon-

sistensi. Pertama, buah kakao yang baru dipanen dipisahkan antara yang baik dan yang rusak. Buah yang baik dikeluarkan dengan alat pemukul dan biji kakao dima-sukkan ke dalam peti fermentasi.

Peti terbuat dari kayu, dinding dan alasnya diberi lubang-lubang dengan ja-rak 10cm dan diameter sekitar 1 cm. Lu-bang berfungsi untuk memastikan sir-kulasi udara lancar serta mengeluarkan pulp yang sudah hancur dan terlepas dari keping biji. Agar aliran udara semakin lancar, peti disimpan di ruang setengah terbuka. Lalu tutup peti dengan karung goni untuk menghambat panas yang ke-luar pada saat fermentasi.

Aduk biji kakao dalam peti setiap hari untuk mendapatkan proses fermentasi yang merata. Proses fermentasi berlang-sung selama 4-7 hari. Fermentasi sudah dianggap cukup jika pulp mudah terle-pas dari kulit biji, berwarna cokelat, dan beraroma khas. Jika pulp masih berwarna putih, kulit biji belum berwarna cokelat, dan tercium bau alkohol, maka proses fer-mentasi masih perlu dilanjutkan.

Perlu dukunganFermentasi kakao memang masih men-

jadi permasalahan yang krusial bagi para petani. Meski pemerintah mewajibkan pe-tani agar memfermentasi kakao, kenyata-annya masih banyak yang belum mene-rapkan. Setidaknya ada dua faktor yang membuat petani enggan memfermenta-si biji kakao. Pertama, proses fermentasi yang memakan waktu. Kedua, tidak ada perbedaan harga signifikan antara biji fermentasi dan non-fermentasi.

Proses menjadikan biji kakao fermen-tasi memang memerlukan waktu setidak-nya hingga 7 hari. Waktu tersebut bagi

petani sangat panjang karena mengham-bat penghasilan. Di sisi lain, petani ber-harap biji kakao fermentasi harganya agak jauh di atas kakao yang tidak dife-rmentasi. Namun perbedaan harga an-tara biji fermentasi dan non-fermentasi hanya berkisar Rp2.000 per kilogram.

Asosiasi Kakao Fermentasi Indone-sia (AKFI) menyatakan bahwa petani sebenarnya tidak keberatan melakukan proses fermentasi. Namun karena kakao non-fermentasi masih ada yang mem-beli, baik itu pengumpul maupun pab-rikan, petani menjadi malas melakukan fermentasi. Dari 700.000 ton produksi kakao yang dihasilkan Indonesia, baru 30% yang difermentasi. Selain membuat kualitas kakao Indonesia kalah bersaing, biji mentah non-fermentasi yang dieks-por Indonesia juga terkena bea jika ma-suk ke pasar Eropa. Padahal jika biji ka-kao sudah difermentasi, eksportir akan mendapat insentif.

Untuk mendorong petani meningkat-kan mutu kakao, perlu dukungan beru-pa teknologi yang dapat mempersingkat waktu fermentasi. Saat ini Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca-panen Kementerian Pertanian sedang melakukan penelitian terkait masalah tersebut. Dukungan kedua adalah pe-netapan harga kakao fermentasi yang seharusnya lebih tinggi signifikan di-bandingkan biji yang belum difermen-tasi. Semoga dua instrumen yang men-dukung petani kakao itu sudah terlak-sana sebelum Kementerian Pertanian mewajibkan penjualan kakao fermentasi ke industri pengolahan pada Mei 2016. Tujuan akhirnya sangat baik: mening-katkan kesejahteraan petani dan mutu kakao Indonesia di pasar dunia.[]

Page 9: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 20159WAWASAN

Tea walk atau kegiatan berjalan menyusuri perkebunan sambil melihat keseharian para pemetik teh menjadi atraksi andalan di lokasi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat.

Kampung wisata Cinangneng, Bogor, sebagai tempat rekreasi sekaligus wadah pembelajaran pertanian bagi siswa sekolah.

Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan PertanianMelihat geliat agrowisata di Jawa Barat. Bagaimana cara memulainya?

“B ack to kampung. Sawah, ker-bau, sungai, gamelan, dan tari-an. Di sini Anda bisa merasakan

hidup ala masyarakat kampung, karena kebiasaan dan adat istiadat masyarakat di desa ini masih tetap terpelihara.”

Begitulah bunyi pariwara Kampoeng Wisata Cinangneng di Bogor, Jawa Barat, di salah satu portal wisata di internet. Cinangneng merupakan destinasi agro-wisata yang berada di Kabupaten Bogor. Seperti mottonya, tempat ini didesain agar pengunjungnya merasakan penga-laman pedesaan. Dikelilingi petak-petak sawah, kerbau-kerbau yang berkeliaran di kubangan, kolam ikan, hingga kebun sa-yuran yang tubuh subur. Kegiatan untuk pengunjungnya pun diarahkan agar ber-interaksi dengan alam. Menanam padi di sawah, memandikan kerbau, memancing ikan hingga memanen sayuran.

Tak jauh dari sana, tepatnya di kawa-san Cisarua, Puncak Bogor. Ada pula Ta-man Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas. Tempat wisata ini memberikan peng-alaman kepada pengunjungnya menjela-jah dan melihat kebun dan proses pem-buatan teh. Tiket masuknya dibanderol Rp10.000 per orang. Di sana, pengunjung dapat memetik daun teh, meramu teh, berkuda atau sekadar jalan-jalan sambil berfoto ria. Tempat ini, tidak hanya di-gandrungi wisatawan asal Jakarta yang datang ketika akhir pekan atau musim liburan. Namun juga dari seluruh Nusan-tara hingga turis mancanegara. Tak heran jumlah pengunjungnya bisa mencapai 265-340 ribu turis per tahun.

Dua tempat di atas merupakan salah satu sampel bisnis agrowisata di Indo-nesia yang masih bertahan, bahkan kian berkembang dan diminati masyarakat sampat saat ini. Bisnis agrowisata bu-kanlah hal yang baru di Indonesia. Telah booming sejak tahun 2006 lantaran men-dapat dukungan dari pemerintah. Ketika itu, Pemerintah punya Program Revita-lisasi Pertanian yang melirik agrowisata sebagai salah satu strategi pengembang-an pertanian dan perkebunan di Indone-sia. Alhasil, Menteri Pertanian bersama Menteri Pariwisata mengeluarkan surat keputusan dua menteri yang menyebut-kan agrowisata merupakan termasuk ke-giatan pariwisata yang perlu mendapat-kan perhatian dan dukungan.

Pasca itu, daerah-daerah yang selama ini dikenal sebagai areal pertanian dan perkebunan berkembang menjadi agro-wisata. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi (selain Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara) yang dikenal per-tumbuhan agrowisatanya paling signifi-kan dalam beberapa tahun belakangan. Pengembangan agrowisata di Jawa Barat terbagi dalam berbagai sektor seperti;

pertanian, suaka alam, dan pertamanan. Dengan potensi lahan pertanian dan

perkebunan mencapai 498.000 hektar, 30 jenis komoditas yang dikembangkan dan keindahan alam yang menakjubkan, Jawa Barat tampil menjadi tempat pe-ngembangan agrowisata yang ideal. Ka-rakter dan potensi tersebut mendorong munculnya strategi pengembangan dan pemasaran agrowisata yang unik dari para pelaku bisnisnya.

Di Jawa Barat, pengembangan agrowi-sata yang paling pesat berada di tiga ka-bupaten; Bogor, Subang, dan Purwakar-ta. Sedikitnya terdapat 18 spot destinasi agrowisata di daerah ini. Obyeknya sepu-tar kebun teh, kebun kopi, dan tanaman hortikultura lainnya dengan mengincar pengunjung dari kelompok keluarga, tu-ris domestik dan mancanegara, hingga grup korporasi untuk kegiatan pertemu-an atau liburan. Tempat-tempat tersebut juga ditopang dengan jaringan transpor-tasi dan jalan yang memadai. Serta di-lengkapi penginapan, restoran, tempat pertemuan, parkir kendaraan, toko su-venir, wahana permainan anak hingga kolam renang.

Sedangkan tiket bagi pengunjung rata-rata cukup rasional. Kampung Wisata Ci-nangneng, misalnya, salah satu paket wi-satanya dibanderol Rp115.000 per orang. Dengan harga tersebut, pengunjung bisa menanam padi, observasi tanaman hor-tikultura, belajar berkebun, belajar ang-klung dan lagu Sunda, membuat topi ca-ping, hingga blusukan ke kampung. Har-ga itu juga sudah termasuk makan siang dan asuransi. Bagi tamu rombongan se-perti keluarga atau perusahaan, tempat ini juga menyiapkan wahana outbond se-kaligus pemandunya.

Merintis bisnisLalu, bagaimana dengan Luwu Timur

yang memiliki potensi pertanian dan per-

kebunan seluas 71.000 hektar dan pesat-nya budidaya beberapa komoditas, apa-kah berpeluang mengembangkan bisnis agrowisata? Sebelum jauh ke sana, mari kita lihat beberapa hal mendasar dalam pengembangan bisnis agrowisata.

Agrowisata pada dasarnya adalah bis-nis yang memadukan potensi pertanian/perkebunan dengan kreativitas dan rekre-asi sebagai objeknya. Tak jarang agrowi-sata juga disebut ecotourism karena pe-ngunjungnya diajak menikmati alam dan diperkenalkan tentang potensi pertanian/perkebunan. Agrowisata juga merupakan cara paling efektif bagi petani pemilik ke-bun untuk mengembangkan usaha sekali-gus menambah pendapatan. Petani tidak hanya mengerjakan hal rutin menanam dan memanen hasil, namun juga ditantang untuk mengelola bisnis yang sesungguh-nya. Namun untuk memulai hal itu perlu dukungan dan kapasitas. Baik itu sumber daya manusia, kemampuan mengelola or-ganisasi bisnis, termasuk melihat potensi pasar wisata dan mengembangkannya.

Jadi langkah awal apa yang dapat dila-kukan petani yang ingin merintis bisnis agrowisata? Pertama, tentu adalah keter-sediaan lahan dan komoditas. Karena dua hal ini adalah obyek utama dalam agro-wisata. Dari komoditas tersebut dapat di-pikirkan aktivitas-aktivitas bagi pengun-jung. Misalnya un-tuk kelompok tani yang fokus dalam budidaya hortikul-tura, pengembang-an kegiatannya, sederhananya, se-putar seluk-beluk hortikultura.

Perlu diingat, ti-dak selamanya bis-nis dirintis berda-sarkan keberadaan pasar. Justru pasar

yang potensial dapat dibentuk bila stra-tegi dan penyiapan bisnis ditopong fasi-litas, sarana, dan pemasaran yang baik.

Untuk mencapai hal itu, agrobisnis me-merlukan dukungan sumber daya manu-sia. Merealisasikan hal ini sebenarnya ti-dak susah, apalagi bagi masyarakat desa dan petani yang kental dengan semangat gotong-royongnya. Semakin banyak yang terlibat, semakin banyak yang mendu-kung dan memudahkan dalam merintis usaha tersebut.

Pelibatan masyarakat di sekitar lokasi juga kelak memunculkan sumber-sum-ber penopang aktivitas agrowisata lain-nya, misalnya munculnya penyedia jasa transportasi, pedagang kuliner, dan se-bagainya. Hal ini juga sejalan dengan se-mangat agrowisata yakni pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata (commu-nity based tourism). Sifat gotong-royong pada masyarakat desa itu nantinya jus-tru dapat menjadi “jualan” agrowisata tersebut.

Yang perlu diingat adalah agrowisata tidak cuma usaha jasa yang hanya menju-al jasa rekreasi bagi para pengunjungnya. Namun juga dapat dimanfaatkan sebagai media pendidikan masyarakat tentang pertanian dan ekologi. Termasuk mem-buka peluang diversifikasi produk perta-nian dan pertumbuhan kawasan baru.{}

Page 10: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 201510 DOKTER MENJAWAB

Etika Batuk dan BersinOleh: dr. Kristiawan Basuki, Mkes, occupational health specialist RS PT Inco

B erlainan dengan anggapan umum, batuk dan bersin bukanlah suatu pe-nyakit. Batuk merupakan mekanis-

me pertahanan tubuh atau reaksi tubuh terhadap iritasi pada sa-luran pernafasan karena adanya lendir, makanan, debu, asap atau substansi lainnya. Se-dangkan bersin berfungsi membersihkan rongga antara hidung, mulut, dan tenggorakan dari kuman atau bakteri de-ngan udara bertekanan tinggi yang dipompakan dari paru-paru.

Walaupun bukan penya-kit, batuk dan bersin dapat di-boncengi berbagai jenis virus, bakteri, kuman, dan spora yang potensial menu-larkan penyakit dari seseorang ke orang lain. Di sisi lain, batuk dan bersin di muka umum secara sembarangan dinilai kurang sopan. Oleh sebab itu, batuk dan bersin pun ada etikanya.

Batuk menyebabkan kelelahan fisik, gangguan tidur, perubahan pola hidup, nyeri otot, radang tenggorokan, dan gang-guan pernafasan. Sedangkan bersin akan menimbulkan masalah jika ditahan. Kece-patan udara yang dipompa dari paru-paru saat seseorang bersin adalah 161km/jam, jauh lebih kencang dibandingkan kecepatan rata-rata kendaraan bermo-tor. Jika kita menahan bersin, misalnya dengan memencet hidung, maka muncul risiko rusaknya fungsi organ tubuh dan

kuman/bakteri yang seharusnya dike-luarkan dari tubuh kembali mengendap dalam tubuh kita.

Dengan mempratikkan etika batuk dan bersin, kita telah menjaga kesehat-an pribadi dan orang-orang di sekitar

kita. Tujuan adanya etika batuk dan bersin, selain alasan kesopan-

an, adalah untuk mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara dan menjaga kenyamanan orang di sekitarnya. Salah satu etika umum saat batuk

dan bersin adalah dengan menutup hidung dan mulut

dengan tisu, saputangan, atau lengan baju.

Etika lainnya sebagai berikut:1. Saat batuk atau bersin, berpalinglah

dari orang yang ada di sekitar Anda. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu, saputangan, atau lengan dalam baju Anda.

2. Membuang tisu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.

3. Mencuci tangan setelah digunakan un-tuk menutup mulut atau hidung saat batuk dan bersin. Cucilah tangan de-ngan air dan sabun atau gel pembersih tangan berbasis alkohol.

4. Jangan membuang ludah di sembarang tempat.

5. Menggunakan masker saat menderita batuk atau flu.

Fakta-fakta batuk dan bersinPemicu batuk dan bersin antara lain:

1. Infeksi2. Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan.

Misal: flu, bronchitis, dan penyakit yang cukup serius seperti pneumonia, tuberculosis (TB), atau kanker paru-paru.

3. Alergi4. Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernapas-

an, seperti debu, asap, makanan dan cairan.5. Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran

pernapasan. Misalnya rhinitis alergi, batuk pilek.6. Penyempitan pada saluran pernapasan. Misal: asma.

Risiko yang bisa ditimbulkan apabila menahan bersin

1. Patah tulang rawan hidungBersin biasanya terjadi berulang-ulang, jika menahannya terlalu sering tulang rawan pada hidung berisiko patah.

2. MimisanBakteri atau kuman tertahan dalam hidung jika tidak dikeluarkan lewat ber-sin dan berpotensi menyebabkan mimisan.

3. Pecah gendang telinga dan gangguan pendengaran.Menahan bersin bisa memicu infeksi gendang telinga, bahkan pecah.

4. VertigoSakit akibat tertahannya bakteri dan kuman yang seharusnya keluar bersa-maan dengan bersin.

5. EmfisemaKondisi terbatasnya pasokan udara yang ditandai pembengkakan pada leher.

Page 11: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 201511SAFETY

Hindari Bahan Berbahaya pada JajananYang menawan belum tentu sehat.

A nak-anak umumnya suka jajan, baik di kantin sekolah, di penjual kaki lima yang sudah menunggu di ger-

bang sekolah, atau di warung dekat ru-mah. Padahal kebanyakan jajanan ping-gir jalan tidak tergolong dalam makan-an sehat.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), 40-44% jajanan anak sekolah mengandung bahan berbahaya atau bahan pangan tambahan yang ka-darnya melebihi batas. BPOM mendata bahwa sepanjang 2014 terjadi 540 kasus keracunan makanan dan 515 keracunan minuman. Salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan bahan berbahaya.

Bahan berbahaya adalah bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup. Bahan kimia ber-bahaya yang sering disalahgunakan pada pangan, antara lain, boraks, formalin, rho-damin B, dan kuning metanil.

Boraks merupakan racun bagi semua sel tubuh. Bila tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan efek negatif pada susun-an saraf pusat, ginjal, dan hati. Formalin mengakibatkan luka pada saluran pencer-naan dan jika dikonsumsi terus-menerus akan merusak susunan saraf pusat hingga menyebabkan koma dan menghentikan fungsi sel. Sementara paparan zat pewar-na seperti rhodamin B dan metanil dapat merusak fungsi hati dan memicu pertum-buhan sel kanker.

Bahan kimia yang mu-dah diperoleh di pa-saran dengan har-ga relatif murah serta mem-buat makan-an menjadi m e m i k a t memancing produsen nakal untuk mengguna-kan bahan b e r b a h a y a tersebut. Ka-rena itu, kon-sumen sebaiknya berhati-hati dalam memilih produk pangan antara lain dengan mengenal ciri-ciri produk pangan yang mengandung bahan berbahaya.

Kenali bahan berbahayaBukan hanya orang dewasa yang per-

lu jeli, anak-anak juga bisa diajari untuk berhati-hati dalam memilih jajanan. Mi-salnya, jajanan yang mengandung forma-lin mempunyai bentuk fisik yang terlam-pau keras, kenyal namun tidak padat, bau agak menyengat yang keluar dari forma-lin, terasa pahit saat dimakan, dan tidak

rusak sampai tiga hari pada suhu ruang.Zat berbahaya lainnya adalah boraks.

Makanan yang disusupi zat itu biasanya menjadi sangat kenyal, renyah, getir di lidah, dan terkadang menimbulkan rasa gatal di kulit setelah dikonsumsi. Semen-tara rhodamin B merupakan pewarna sin-tetik yang lazim digunakan pada industri tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut, dan sabun. Ciri-ciri pangan yang mengandung zat ini, antara lain, warnanya cerah me-ngilap dan lebih mencolok, terkadang warna terlihat tidak rata, ada gumpalan warna pada produk, dan bila dikonsum-si rasanya sedikit lebih pahit. Biasanya produk pangan yang mengandung zat ini tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya.

Methanil yellow merupakan bahan pe-warna sintetik berwarna kuning kecok-latan yang fungsi aslinya adalah pewar-na tekstil, kertas, tinta, dan cat. Ciri-ciri pangan yang mengandung zat methanil kuning adalah produk pangan berwarna kuning mencolok dan berpendar. Selain itu, terdapat titik-titik warna akibat pe-warna tidak tercampur rata.

PencegahanUntuk pencegahan terbaik, sebisa

mungkin hindari jajanan. Pastikan si kecil sarapan sebelum pergi ke sekolah agar dia merasa kenyang dan menekan rasa ingin

jajan. Selain itu, bawakan bekal untuk makan siang jika jam

sekolah anak melewati waktu makan siang.

Selalu sediakan ma-kanan yang bersih dan bergizi di ru-mah. Buat sendi-ri kudapan sehat sebagai makan-an selingan.

Anda juga da-pat mencari infor-

masi tentang ma-kanan sehat atau

bahan berbahaya dari berbagai media, seper-

ti televisi, internet, koran, buklet, atau poster. Informasi se-

putar makanan sehat juga bisa diperoleh melalui konsultasi ke tenaga kesehatan atau mengikuti penyuluhan dan seminar.

Jika memang tidak bisa menghindari jajanan 100%, latih diri Anda dan anak untuk mengenali jajanan yang aman. Ajari anak untuk selalu membeli makanan di tempat yang bersih, terhindar dari sinar matahari, debu, hujan, dan angin, dan jauh dari tumpukan sampah. Selain itu, pilih makanan dari penjual yang tampak sehat dan bersih, tidak ada luka terbuka, kuku dan tangan bersih, dan memakai pera-

latan yang bersih. Makanan yang sudah dimasak matang dan disajikan selagi pa-nas lebih direkomendasikan.

Gunakan sendok atau penjepit saat mengambil makanan. Pangan yang su-dah pernah dipegang oleh orang lain ja-ngan dibeli. Hindari minuman yang dibu-at menggunakan air mentah atau dicam-pur es yang kotor. Baca label kemasan dengan seksama. Informasi yang perlu dilihat pada label, antara lain nama dan alamat produsen, bahan yang digunakan, nomor pendaftaran pangan, dan tanggal kedaluwarsa.

Selain membeli pangan yang aman dari bahaya biologis dan kimia, pilih pangan yang aman dari bahaya benda lain se-

perti rambut, pecahan kaca, dan kerikil. Juga hindari pangan yang kemasannya distapler.

Ada baiknya Anda sering berkunjung ke sekolah anak untuk melihat sendiri kondisi kantin dan tempat jajan. Dengan demikian, Anda bisa mengajarkan jajan-an mana yang layak untuk dikonsumsi.

Edukasi media juga tak kalah penting untuk menghindarkan anak membeli ja-janan yang tidak sehat. Ada kecenderung-an keinginan jajan dipengaruhi oleh iklan makanan dan minuman televisi. Karena itu, orangtua perlu mendampingi anak saat menonton televisi dan beri pengerti-an bahwa yang terlihat enak belum tentu baik untuk kesehatan.[]

Pelatihan membuat bekal makan yang praktis dan bergizi diadakan bagi ibu-ibu anggiota Tim Penggerak PKK Desa Baruga, Kecamatan Towuti. Pelatihan yang diadakan awal November 2015 itu mendapat bantuan pendanaan dari Program Mitra Desa Mandiri (PMDM).

Page 12: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 201512 KREASI

Daur Ulang Botol PlastikSetelah air dalam kemasan habis diminum, Anda bisa mendaur ulang botol bekas menjadi benda cantik yang punya nilai guna.

S esegar apa pun minuman dalam kemasan yang Anda konsumsi, Anda masih harus berhadapan dengan botol plastik yang punya potensi mencemari lingkungan. Sudah banyak sumber yang menyebutkan bahwa tanah dan mikroorganisme di dalamnya butuh ratusan tahun untuk mengurai sampah plastik.

Alangkah bijak dan menyenangkan, jika Anda sekeluarga bisa mengolah botol bekas menjadi aneka kreasi yang memperpanjang usia pakai si barang plastik. Mari kita coba satu per satu tiap akhir pekan.

Taman vertikalCocok bagi Anda yang memiliki ru-

mah tanpa halaman yang luas atau ingin memanfaatkan tembok kosong di pe-karangan. Gunakan botol ukuran besar 1,5 liter, lubangi bagian tengah dan isi dengan media tanam. Setelah itu, Anda bisa menggunakan botol bekas sebagai pot gantung yang akan mempercantik tampilan luar rumah.

Lampu plastikGunakan botol ukuran besar seba-

gai dasar lampu. Lalu manfaatkan sen-dok plastik yang Anda gunakan untuk menjamu tamu-tamu kecil di ulang ta-hun anak beberapa bulan yang lalu. Re-katkan kepala sendok ke botol plastik menggunakan lem tembak atau lem li-lin. Lampu gantung hasil kreasi daur ulang siap menghiasi ruang keluarga Anda.

Wadah susun perhiasanKumpulkan botol dengan ukuran ber-

beda, mulai dari botol besar hingga ke-cil. Potong bagian pangkal hingga me-nyerupai mangkok dan lubangi bagi-an tengahnya. Gunakan besi ulir untuk menghubungkan “mangkok” dan pasang mur beserta ring sebagai pengunci. Ber-kat wadah sederhana kreasi sendiri, kini Anda tidak lagi kesulitan mencari akse-soris kesayangan.

Tirai tutup botolTutup botol plastik juga bisa “disu-

lap” menjadi benda cantik yang meng-hiasi kamar anak. Kumpulkan sebanyak mungkin tutup botol plastik, lubangi ba-gian atas dan bawah, lalu buat rangkai-an menggunakan tali nilon. Ikat ujung tali pada sebilah kayu lalu gantung di kusen pintu atau jendela. Agar sema-kin cantik, Anda bisa mewarnai tutup botol sesuai selera. Selamat mencoba!

Page 13: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 201513INSPIRASI

Koran Tempel, media publikasi yang diterbitkanPemerintah Desa Panggungharjo untuk memyosialiasikan kebijakan pemerintah.

Inovasi dari Desa Terbaik se-IndonesiaSebuah desa di Yogyakarta punya sejumlah inovasi di bidang tata kelola pemerintahan, kesehatan, pendidikan, hingga pariwisata.

J ika Anda punya kesempatan berli-bur ke Yogyakarta, coba sempatkan untuk mengunjungi Desa Panggung-

harjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Ban-tul. Kemungkinan besar Anda akan men-dapat banyak inspirasi dari peraih Jua-ra I dalam Lomba Desa Terbaik Tingkat Nasional tahun 2014 itu. Mulai dari tata kelola pemerintahan, inovasi di bidang pendidikan dan kesehatan, upaya peles-tarian budaya, hingga sistem informasi desa yang unik. Dan yang paling menarik untuk dicermati adalah upaya pemerin-tah desa dan masyarakat untuk memun-culkan potensi lokalnya.

Dari sisi tata kelola, Kepala Desa Wah-yudi Nugroho Hadi membuat gebrakan birokrasi dengan menggandeng Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta un-tuk mewujudkan akuntabilitas dan trans-parasi di bidang pemerintahan. Prinsip transparansi juga diwujudkan melalui penerbitan koran desa yang diberi nama Koran Tempel. Sesuai namanya, koran ini ditempelkan di tempat-tempat strategis di 118 RT dan dipublikasikan sebulan seka-li. Isinya memuat seluruh kebijakan yang diterbitkan pemerintah desa.

Selain transparan, Pemerintah Desa Panggungharjo juga kreatif. Kreativitas telah menghasilkan inovasi di berbagai sektor. Di sektor kesehatan, misalnya, pemerintah desa menjalin kerja sama de-ngan Balai Pengobatan dan Rumah Ber-salin Laras Hati untuk menerbitkan Kar-tu Kartu Insentif Anak (KIA). Pemegang Kartu KIA berhak atas berbagai layanan, mulai dari pemeriksaan kehamilan, per-salinan normal, hingga paket imunisasi lengkap secara gratis.

Sementara bagi ibu hamil yang memer-lukan tindakan rujukan, Desa Panggung-harjo bekerja sama dengan perusahaan transportasi dalam penyediaan ambulans gratis yang siap sedia 24 jam penuh. Tak heran jika desa tersebut menyabet Juara I dalam Lomba Bina Keluarga Balita (BKB) Tingkat Nasional 2013.

Sampah untuk bayar sekolahPemerintah desa berkeyakinan bah-

wa jalan untuk memutus rantai kemis-kinan adalah melalui pendidikan. Maka mulai 2013, Badan Pelaksana Jaring Peng-aman Sosial (Bapel JPS) Desa Panggung-harjo, badan desa yang didirikan untuk melindungi kelompok rentan, menginisi-asi program “Satu Rumah Satu Sarjana” dengan memberikan dukungan pembia-yaan melalui skema asuransi pendidikan

bagi anak-anak dari keluarga miskin. Pro-gram tersebut memanfaatkan dana CSR dari Asuransi Bumiputera. Hingga akhir 2013 program ini telah mengampu 11 anak dari keluarga miskin.

Sepak terjang Pemerintah Desa Pang-gungharjo yang penuh inovasi diikuti oleh warganya. Satu contoh prakarsa masyara-kat dilakukan oleh PKK Pedukuhan Pan-des. Sejak 2011, PKK mendirikan Kelom-pok Bermain (KB) Amongsiwi menggu-nakan hasil pengelolaan sampah rumah tangga sebagai pengganti iuran SPP.

Sampah rumah tangga kemudian dio-lah oleh Kelompok Usaha Pengelola Sam-pah (KUPAS), yang merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pelanggan KUPAS bukan hanya rumah tangga, te-tapi juga rumah makan di wilayah Desa Panggungharjo. Dalam sebulan, pemasuk-an dari pengelolaan sampah mencapai Rp15-20 juta. Saat ini, total aset yang di-kelola oleh KUPAS mencapai Rp350 juta.

Lingkungan menjadi bersih, orangtua siswa tidak perlu membayar uang seko-lah secara tunai, dan sampah menjadi pemasukan bagi kas desa. Semua pihak diuntungkan. BUMDes sendiri didirikan oleh Pemerintah Desa sejak 2013 dengan modal Rp25 juta, dan kini telah membe-ri manfaat langsung dan tidak langsung bagi 1.500 KK.

Melestarikan tradisiPotensi lain yang juga dimiliki oleh

Panggungharjo adalah tradisi membuat mainan anak. Jeli melihat hal itu, salah satu dusun di desa yang menjadi proyek percontohan Desa Ramah Anak 2013 ter-sebut dikembangkan menjadi Kampoeng Dolanan (kampung mainan). Dusun Pan-des menjadi ikon baru Kabupaten Ban-tul setelah menjadi sentra mainan tra-disional.

Di samping mainan anak, desa berpen-duduk sekitar 25.000 jiwa itu juga me-

ngembangkan usaha kecil berupa batik eceng gondok, konveksi dari kain bekas, serta makanan khas desa yang mendu-kung sektor pariwisata Kampoeng Dolan-an. Kampoeng Dolanan pun masuk dalam 5 besar nominator penerima Eagle Awar-ds 2014, kompetisi film dokumenter ta-hunan yang diadakan Metro TV.

Tata kelola pemerintah yang baik dan kreativitas telah berhasil “menyulap” Alo-kasi Dana Desa (ADD) yang hanya seki-tar Rp150 juta menjadi Pendapatan Asli Desa yang mencapai Rp1,5 miliar. Un-dang-Undang Nomor 06/2014 tentang Desa yang bakal diberlakukan dalam wak-tu dekat menuntut kesiapan Pemdes dan masyarakat untuk mengelola anggaran yang jumlahnya lebih dari Rp1 miliar per desa.

Di situlah kelebihan Desa Panggung-harjo. Mereka punya kemampuan yang baik dalam mengelola pendanaan dan menjadi catatan penting dalam penilai-an Lomba Desa Terbaik karena berha-sil memasukkan perspektif pelaksanaan UU Desa.

Prestasi Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul:1. Dalam menjalankan tugas, Pemerintah

Desa memiliki catatan yang dapat di-pertanggung jawabkan (akuntabel) dan transparan.

2. ADD sebesar Rp150 juta dikelola dengan baik sehingga menghasilkan Pendapat-an Asli Desa Rp1,5 miliar.

3. Pemerintah Desa bekerja sama dengan Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin untuk memastikan warga desa menda-pat pemeriksaan kesehatan, cek keha-milan, hingga imunisasi bayi dan Balita secara gratis.

4. Program “Satu Rumah Satu Sarjana” memberi asuransi pendidikan bagi ma-syarakat miskin.

5. Warga desa juga berinovasi. Anggota PKK mendirikan Kelompok Bermain yang SPP-nya berupa sampah.

6. Sampah rumah tangga dikelola oleh BUMDes yang asetnya saat ini menca-pai Rp350 juta.

7. Salah satu dusun yang dikembangkan se-bagai kampung mainan menjadi proyek percontohan Desa Ramah Anak 2013 .

Page 14: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 201514 GALERI

Dr. Risnawati dari Puskesmas Wawondula memberikan materi seminar “Perilaku Hidup Sehat untuk

Lansia” bagi warga Desa Wawondula, Kecamatan Towuti, awal Juli 2015. Seminar tersebut memberi

wawasan seputar pola hidup sehat, memperkecil risiko penyakit degeneratif, dan kebutuhan gizi

Lansia.

Peserta dan Komite Desa Wawondula berfoto bersama usai seminar “Perilaku Hidup Sehat untuk

Lansia”. Seminar yang diikuti lebih dari 100 peserta itu merupakan kegiatan pertama untuk Lansia

yang pernah diadakan di Desa Wawondula.

Program guru magang di TK Sorowako merupakan salah satu program PTPM bidang Pendidikan. Program tersebut diikuti oleh lebih dari 300 guru TK di empat wilayah terdampak operasi PT Vale yang berlangsung September 2015 hingga Februari 2016.

Siswi SMP 1 Wasuponda belajar di laboratorium yang belum lama ini direnovasi. Bantuan renovasi

bangunan laboratorium merupakan program PTPM bidang Pendidikan yang diserah terimakan

kepada pihak sekolah pada Juni 2015.

Galeri FotoMomen yang tertangkap kamera sepanjang pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Jika Anda memiliki fotofoto yang terkait dengan pelaksanaan PTPM, silakan kirim ke Redaksi Tabloid Verbeek melalui email [email protected] (ukuran foto minimal 500KB). Foto yang dimuat akan mendapatkan suvenir menarik.

Kunjungan siswa SD YPS Singkole ke BP3K Model-Kecamatan Nuha pada September 2015. Dalam field

trip tersebut, siswa memelajari teknik budidaya sederhana dan mengenal aneka tanaman organik yang

ada di fasilitas tersebut.

Page 15: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 201515EVENT

Bukik Setiawan, penulis buku Anak Bukan Kertas Kosong dan salah satu penggagas lembaga pengembangan guru Lifelong Learner School of Education.

"Mudik", Ajang Belajar Para GuruSesama guru saling belajar secara singkat, praktis, dan konkret.

P ertengahan September 2015 lalu, 60 guru dari berbagai desa di Ke-camatan Nuha mengikuti kegiatan

Mudik. Tapi Mudik kali ini bukan pulang kampung menjelang Lebaran melainkan singkatan dari Temu Pendidik, sebuah ajang yang mempertemukan guru da-lam suasana tidak formal dan memberi kesempatan guru untuk saling bertukar pengalaman. Dari kegiatan Mudik itulah guru bisa belajar dari guru-guru lainnya.

Mudik digagas oleh lembaga pengem-bangan guru di Jakarta, Lifelong Learner School of Education, dengan Bukik Seti-awan sebagai salah satu tokohnya. Bukik adalah praktisi pendidikan, perintis bis-nis sosial Indonesia Bercerita dan aplika-si pendidikan Takita, serta penulis buku Anak Bukan Kertas Kosong. Kegiatan Mu-dik baru dilakukan di dua kota di Indo-nesia, yaitu di Jakarta dan di Sorowako.

Selain memperkenalkan dan meman-du Temu Pendidik, Bukik Setiawan juga menjadi narasumber dalam seminar ber-tema “Menumbuhkan Kegemaran Belajar”

di Kecamatan Wasuponda. Seminar ter-sebut diikuti oleh 300 guru TK se-Wasu-ponda, orangtua murid, kepala desa, dan undangan dari luar wilayah terdampak operasi PT Vale. Seminar yang digagas oleh Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Wasuponda dan IGTKI Kabupaten Luwu Timur itu didukung penuh oleh Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) Kecamatan Wasuponda. Bukik mengulas tentang apa sebenarnya yang perlu dipelajari Balita di TK, menumbuhkan kegemaran bela-jar, hingga salah kaprah baca-tulis-ber-hitung (Calistung).

Sesama guru saling menginspirasi

Tiga guru berbagi kisah dalam Temu Pendidik yang diadakan di aula SD YPS Sorowako. Emanuel Randa, guru SMA YPS Sorowako, menceritakan pengalaman me-nariknya saat mengajar di sebuah SMA di Jakarta. Dia memiliki siswa yang tergolong “sulit” tapi punya keinginan kuat untuk mewujudkan cita-cita. Kini siswa tersebut

telah sukses mendirikan bakery ternama berkat kegigihannya dan dukungan guru. Inspirator kedua adalah Fadli Herman, guru SMP YPS yang bekerja keras mem-bangun kepercayaan diri anak. Sementara inspirator ketiga Rahman Patiwi, trainer dan penulis buku Metamorfosa, punya pengalaman melontarkan stimulus agar siswa menjadi lebih santai dalam belajar.

Setelah ketiga guru berbagi kisah me-narik, Mudik berlanjut ke sesi inspirasi. Pada sesi ini, guru dibagi menjadi men-jadi delapan kelompok dan berdiskusi tentang inspirasi yang didapatkan dari tiga inspirator, tantangan yang dihadapi di kelas mengajar, dan rencana aksi yang akan dilakukan. Dalam diskusi kelom-pok itu, guru saling belajar secara sing-kat, praktis, dan konkret. Itulah inti dari Temu Pendidik.

Usai berdiskusi, masing-masing guru menuliskan rencana aksi mereka. “Saya akan menjadi sahabat bagi murid-murid saya,” tulis Ayu Rezky Pratiwi, guru SMP YPS Sorowako yang terinspirasi kisah Emanuel Randa yang memberi dukungan besar kepada siswanya yang “bermasa-lah”. Sementara Hernius Sakede dari SDN 255 Bonepute rela berkendara selama tiga jam dari lokasi sekolahnya menuju Sorowako untuk mengikuti kegiatan Mu-dik. “Saya senang sekali mendengar ceri-ta dari teman-teman guru, terutama Pak Fadli Herman yang menyebutkan bahwa belajar itu harus menantang, menyenang-kan, dan berhasil.”

Sukarela dan gotong royongSelama ini, kegiatan peningkatan ku-

alitas guru melulu diadakan oleh peme-rintah. Seolah guru hanya berpangku ta-ngan menunggu datangnya “kesempatan belajar” datang dari pemerintah. Pada-hal, tulis Bukik di situs pribadinya bukik.

com, ada atau tidak ada dukungan dari pemerintah, belajar tetaplah jadi kebu-tuhan alami seorang guru. Bukan lantas memaksakan diri untuk mengikuti pela-tihan yang mahal, tapi mencari cara yang mudah dan bisa dilakukan.

Temu Pendidik menjawab kebutuhan tersebut. Sekelompok guru menggagas Komunitas Guru Belajar Sorowako dan menginisiasi ajang Mudik. Guru bisa bela-jar dari pendidik lain tanpa perlu banyak biaya karena semua dilakukan secara su-karela dan gotong royong. “Temu Pendi-dik tidak perlu ruangan khusus. Kita bisa pakai ruang kelas. Tidak perlu perangkat canggih karena intinya kita sharing ringan tapi bermanfaat,” kata Hesti Wulandari, salah satu penggagas Komunitas Guru Belajar Sorowako.

“Saya sering mendengar atau mene-mui guru-guru yang luar biasa. Sayangnya banyak praktik bagus yang tidak terse-bar luas. Selama ini yang sering diadakan adalah kegiatan peningkatan kapasitas guru yang satu arah. Guru hanya seba-gai pendengar padahal mereka punya banyak pengalaman. Dalam Temu Pen-didik guru-guru diberi kesempatan un-tuk bicara, untuk berbagi dengan rekan sesama guru. Apalagi Indonesia kaya bu-daya tutur, terbiasa kongko-kongko (ng-obrol, red). Ini sama konsepnya. Dengan kongko, kita saling belajar,” kata Bukik yang langsung menuliskan pengalaman-nya bertemu para pendidik di Sorowako dalam bukik.com dengan judul “Sorowako, Semangat Guru Belajar yang Berkobar”.

Rencananya, Mudik akan dilakukan setiap dua bulan sekali atas inisiatif Ko-munitas Guru Belajar Sorowako. Silakan bergabung di grup Facebook Komunitas Guru Belajar untuk mendiskusikan ga-gasan, rencana, dan ide mengenai Temu Pendidik.[]

Page 16: PMDM Bidang Ekonomi Mengembangkan Usaha · PDF fileEtika Batuk dan Bersin Informasi, Interaksi, Inspirasi WAWASAN > HAL 9 Agrowisata, Bisnis Alternatif Pengembangan ... suai panduan

Verbeek edisi 21 | 201516 EVENT

Kirimkan jawaban melalui email [email protected] atau melalui surat ke alamat redaksi tabloid Verbeek, Kantor Communications & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate 44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Sepuluh pengirim yang beruntung akan mendapatkan suvenir dari redaksi. Nama-nama pemenang kuis diumumkan melalui Facebook Tabloid Verbeek.

Belajar Pertanian Berkelanjutan di BP3K ModelSiswa Sekolah Dasar mengunjungi fasilitas yang digagas oleh PTPM PT Vale.

M engenal seluk-beluk pertanian bisa dimulai sejak usia dini. Anak-anak yang haus eksplorasi tentu sangat

senang ketika diberi kesempatan untuk memelajari teknik budidaya sederhana dan mengenal aneka jenis tanaman. Se-perti yang dilakukan oleh 129 siswa kelas 2 SD YPS Singkole pada akhir September lalu. Para siswa berkunjung ke Balai Pe-nyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehu-tanan (BP3K) Model di Kecamatan Nuha untuk belajar cara menanam sayuran dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Pembangunan BP3K Model-Kecamat-an Nuha merupakan bagian dari Program Pertanian Berkelanjutan yang digagas oleh Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM).

Siswa yang dibagi ke dalam dua ke-lompok secara bergantian menyemai biji sayuran, berkeliling kompleks BP3K Mo-del untuk mencatat jenis-jenis tanaman yang ada, hingga memelajari budidaya

lebah madu Trigona dan melihat kolam ikan air tawar. Di sela-sela pembelajaran, para PPL menyelipkan kuis yang hanya bisa dijawab jika anak-anak mendengar-kan penjelasan dari penyuluh. Hadiah-nya adalah kesempatan untuk mencicipi madu Trigona yang langsung dipanen dari sarang-sarang lebah yang tergan-

tung di bagian atas rumah lebah madu. “Siswa dari semua sekolah boleh belajar di sini. Salah satu fungsi BP3K Model me-mang sebagai pusat edukasi pertanian. Bukan hanya petani atau penyuluh yang bisa belajar, tapi masyarakat, termasuk siswa sekolah, juga bisa,” kata Novem-rawati, PPL di BP3K Model Kecamatan

Nuha. Jika Anda tertarik mengajak siswa untuk belajar bertani, kirimkan surat ke Kantor BP3K Model Kecamatan Nuha, Jl. Soemantri Brojonegoro, Sorowako. Surat permohonan diterima paling lambat satu minggu sebelum tanggal kunjungan yang direncanakan. Mari belajar![]

Kuis kali ini berupa pilihan ganda dengan topik lingkungan. Pilihlah jawaban yang benar dari pilihan yang ada. Sepuluh pengirim kuis yang beruntung dan bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar akan mendapat suvenir menarik dari PT Vale.

1. Perkiraan kondisi udara dan temperatur pada suatu daerah dalam waktu singkat disebut……..A. CuacaB. Hujan C. KemarauD. Mendung

2. Berikut adalah cara sederhana untuk menghemat pemakaian air kecuali….A. Mematikan keran air saat menggosok gigiB. Memerbaiki keran yang rusak agar air tidak terus mengalir percumaC. Mandi dengan durasi lama dan menggunakan air berlebihanD. Menggunakan air bekas mencuci sayur dan buah untuk menyiram

tanaman

3. Berikut adalah konsekuensi dari buang sampah sembarangan kecuali……..A. Mendegradasi lingkungan alami, membunuh hewan dan tanamanB. Merusak kualitas air tanahC. Menumbuhkan kuman, bakteri, dan virusD. Menjaga lingkungan tetap lestari

4. Indonesia berada di daerah beriklim…….A. Sub TropisB. KhatulistiwaC. TropisD. Artik

5. Upaya memperpanjang usia pakai barang dapat dilakukan dengan, kecuali:A. Reuse; digunakan kembaliB. Recycle; didaur ulangC. Reduce; mengurangi pemakaian suatu bahanD. Repackage; melakukan pengemasan ulang

6. Benda yang memerlukan ratusan bahkan 1000 tahun untuk bisa diurai oleh tanah adalah…A. Kulit buahB. Batang kayuC. Kantong plastikD. Kertas

7. Yang bukan penyebab banjir…..A. Penebangan hutanB. Hujan terus-menerusC. Kurangnya intensitas matahariD. Buang sampah di aliran sungai

8. Cara untuk menghemat penggunaan listrik………..A. Menggunakan lampu hemat energiB. Mencabut kabel kontak peralatan listrik dari terminal bila tidak

digunakanC. Mematikan lampu bila tidak digunakanD. Semua benar

9. Aktivitas-aktivitas yang baik untuk kelestarian lingkungan, kecuali……………A. Membuang sampah pada tempatnyaB. Menghemat pemakaian listrik dan BBMC. Membuka lahan dengan membakar hutanD. Tidak membuang sampah di aliran sungai

10. Ragam pencemaran lingkungan….A. Polusi udara dari kendaraan bermotorB. Kabut asap dari kebakaran hutanC. Pencemaran air oleh limbah berbahayaD. Semua benar

Ku is

Sebagai wadah pembelajaran pertanian berkelanjutan, BP3K Model-Kecamatan Nuha menerima kunjungan siswa sekolah. SD YPS Singkole yang berkesempatan melakukan kunjungan lapangan dan mengeksplorasi dunia pertanian pada September 2015.