48
Ir, Evwi N TRAINING AHLI K3 UMUM PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1

Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bb

Citation preview

Page 1: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Ir, Evwi N

TRAINING AHLI K3 UMUM

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI1

Page 2: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

MATERI POKOK

Ruang lingkup objek pengawasan norma K3 lingkungan kerja

Pengetahuan objek pengawasan norma K3 lingkungan kerja

Dasar hukum dan pengertian istilah lingkungan kerja

Syarat-syarat penerapan dan tata cara pemeriksaan norma K3 lingkungan kerja

2

Page 3: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

OBJEK OBJEK PENGAWASAN NORMA K3 LINGKUNGAN KERJA

3

Page 4: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

DASAR HUKUM

4

Page 5: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

5

Page 6: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

6

Page 7: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

FAKTOR FISIK

Kebisingan

Iklim Kerja

Getaran

Radiasi Sinar UV

Gelombang Mikro

Medan Magnet7

Page 8: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Didefinisikan sebagai :

Semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.

KEBISINGAN

8

Page 9: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

NAB Kebisingan :

angka dB yang dianggap aman untuk sebagian

besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau

40 jam/minggu

Alat Ukur yang digunakan :

Sound Level Meter

KEBISINGAN

9

Page 10: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

SOUND LEVELMETER

SOUND LEVELMETER

10

Page 11: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Pasal 5

NAB kebisingan sebesar 85 dBKebisingan yang melampaui NAB, waktu

pemajanannya sebagai berikut :

NORMA KEBISINGAN

11

Page 12: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

NILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN

12

Page 13: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Te= waktu pemajanan

SPL = Sound Presure Limit (kebisingan)

Formula Menghitung Waktu PajanFormula Menghitung Waktu Pajan

13

Page 14: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

EAR PLUGEAR PLUG

EAR MUFFEAR MUFF14

Page 15: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Kebisingan perusahaan A setelah dilakukan

pemeriksaan oleh PJK3/Balai Hyperkes adalah 94 dB

dari suara genset yang dekat dengan ruang produksi.

Apakah melebihi NAB?

NAB = 85 dB < 94 dB (melebihi NAB)

Berapa maksimum pemajanannya?

94 dB = 1 jam (maks)

Contoh Kasus

15

Page 16: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Setelah dilakukan Engineering Control (hierarki

ke I), berupa pemasangan muffler tambahan

dan isolasi dinding ruang genset kebisingan jadi

90 dB.

  Dengan hierarki ke II (Administrasi Control)

berupa rotasi kerja.

Waktu pemajanan untuk 90 dB = 2,52 jam

Contoh Kasus

16

Page 17: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Perusahaan berkeberatan. 

Hierarki ke III, memakai ear muff atau ear plug ?

Dengan menggunakan ear plug dapat mereduksi kebisingan antara 7,5 – 15 dB.

90 dB – 7,5 dB = 82,5 dB (sudah dibawah NAB)

Ear muff dapat meredam kebisingan hingga 30 dB

Contoh Kasus

17

Page 18: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Adalah :

Hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya, yang dimaksudkan dalam peraturan ini adalah iklim kerja panas.

IKLIM KERJA

18

Page 19: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

HEAT STRESS METER

HEAT STRESS METER

…. oC

• Dry temperature• Wet temperature• Globe

temperature

19

Page 20: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Pasal 4

NAB iklim kerja menggunakan parameter ISBB sebagaimana tercantum dalam Lampiran I nomor 1 Peraturan Menteri ini.

NORMA IKLIM KERJA

20

Page 21: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

NABIKLIM KERJA

Pengaturan waktu kerja setiap jam

ISBB (oC)Beban Kerja

Ringan Sedang Berat

75% - 100% 31,0 28,0 -50% - 75% 31,0 29,0 27,525% - 50% 32,0 30,0 29,00% - 25% 32,2 31,1 30,5

ISBB untuk di luar ruangan dengan panas radiasi : ISBB = 0,7 Suhu basah alami/WB + 0,2 Suhu bola/WT + 0,1 Suhu kering.  ISBB untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa panas radiasi : ISBB = 0,7 Suhu basah alami + 0,3 Suhu bola.

21

Page 22: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Catatan (Iklim Kerja)Catatan (Iklim Kerja)

Beban kerja ringan membutuhkan kalori sampai

dengan 200 Kilo kalori/jam.

Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih dari

200 sampai dengan kurang dari 350 Kilo kalori/jam.

Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih dari

350 sampai dengan kurang dari 500 Kilo kalori/jam.

22

Page 23: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Adalah :

Gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya.

GETARAN

23

Page 24: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Pasal 6 (1) NAB getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat (m/det2).

(2) Getaran yang melampaui NAB, waktu pemaparan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I nomor 3 Peraturan Menteri ini.

NORMA GETARAN

24

Page 25: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

NAB GETARAN

Jumlah waktu pemaparan

Per hari kerja

Nilai percepatan pada frekuensi dominan

Meter per detik kuadrat

( m/det2)Gravitasi

4 jam dan kurang dari 8 jam

4 0,40

2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0,611 jam dan kurang dari 2 jam 8 0,81

Kurang dari 1 jam 12 1,22

NAB Getaran Untuk Pemaparan Lengan dan Tangan

Pasal 7NAB getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh tubuh ditetapkan sebesar 0,5 meter per detik kuadrat (m/det2)

25

Page 26: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

VIBRATION METERVIBRATION METER

26

Page 27: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Radiasi frekuensi radio dan gelombang mikro (Microwave) adalah :radiasi elektromagnetik dengan frekuensi 30 Kilo Hertz sampai 300 Giga Herzt.

GELOMBANG MIKRO

27

Page 28: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Pasal 8

NAB radiasi frekuensi radio dan gelombang mikro ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I nomor 4 Peraturan Menteri ini.

NORMA GELOMBANG MIKRO

Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

28

Page 29: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

NABGELOMBANG MIKRO

Frekuensi

Power

Density

( mW/cm2 )

Kekuatan

Medan

listrik

( V/m )

Kekuatan

medan

magnit

( A/m )

Waktu

pemaparan

( menit )

30 kHz – 100 kHz 1842 163 6100 kHz – 1 MHz 1842 16,3/f 61 MHz – 30 MHz 1842/f 16,3/f 6

30 MHz – 100 MHz 61,4 16,3/f 6100 MHz – 300 MHz 10 61,4 0,163 6

300 MHz – 3 GHz f/30 63 GHz – 30 GHz 100 33.878,2/f1,079

30 GHz – 300 GHz 100 67,62/f 0,476

29

Page 30: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Radiasi ultra ungu (ultraviolet) adalah :Radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180 nano meter sampai 400 nano meter (nm).

RADIASI SINAR UV

30

Page 31: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Pasal 9 (1) NAB radiasi sinar ultra ungu ditetapkan sebesar 0,0001

milliWatt per sentimeter persegi (mW/cm2).

(2) Radiasi sinar ultra ungu yang melampaui NAB waktu pemaparan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I nomor 5 Peraturan Menteri ini.

NORMA RADIASI SINAR UV

31

Page 32: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

NAB RADIASI SINAR UV

Masa pemaparan per hari Iradiasi Efektif ( IEff ) mW / cm2

8 jam 0,00014 jam 0,00022 jam 0,00041 jam 0,0008

30 menit 0,001715 menit 0,003310 menit 0,0055 menit 0,011 menit 0,0530 detik 0,110 detik 0,31 detik 3

0,5 detik 60,1 detik 30

32

Page 33: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

UV RADIOMETE

R

UV RADIOMETE

R

33

Page 34: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Medan magnet statis adalah :Suatu medan atau area yang ditimbulkan oleh pergerakan arus listrik.

MEDAN MAGNET

34

Page 35: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Pasal 10NAB medan magnit statis untuk seluruh tubuh ditetapkan sebesar

2 Tesla.

Pasal 11NAB medan magnit statis untuk bagian anggota tubuh (kaki dan

tangan) ditetapkan sebesar 600 milli tesla (mT). NAB medan magnit untuk masing-masing anggota badan tercantum dalam Lampiran I nomor 6 Peraturan Menteri ini.

NORMA MEDAN MAGNET

Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

35

Page 36: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

NABMEDAN MAGNET

No. Bagian TubuhKadar Tertinggi Diperkenankan

(Ceiling )

1Seluruh Tubuh (tempat kerja umum)

2 T

2Seluruh Tubuh (pekerja khusus dan lingkungan kerja yang terkendali)

8 T

2 Anggota gerak (Limbs) 20 T

3Pengguna peralatan medis elektronik

0,5 mT

Keterangan: mT ( milli Tesla)

NAB Pemaparan Medan Magnet Statis Yang Diperkenankan

36

Page 37: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

NABMEDAN MAGNET

No. Bagian Tubuh NAB (TWA)Rentang

Frekuensi1 Seluruh tubuh 60/f mT 1 – 300 Hz

2Lengan dan paha

300/f mT 1 – 300 Hz

3 Tangan dan kaki 600/f mT 1 – 300 Hz

4Anggota tubuh dan seluruh tubuh

0,2 mT 300Hz – 30KHz

Keterangan: f adalah frekuensi dalam Hz

NAB medan magnet untuk frekwensi 1 - 30 kHz

Lanjutan…37

Page 38: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

FAKTOR KIMIA

• Faktor fisik bahan kimia dikelompokkan :– Padat, seperti debu, serat atau partikel yang dapat berasal

dari debu rokok, debu logam, debu mineral, serat kapas dan kain.

– Cair misalnya cairan semprotan pembasmi serangga, solvent dan lain-lain

– Gas dan Uap, seperti O2, N2, CO2, SO2,NH3, NO2, H2S yang berbentuk gas, sedangkan dalam bentuk uap misalnya pelarut cat atau tinner yang mengandung benzene, toluene, xylene dan derifat-derifatnya, uap pelarut atau pembersih gemuk, uap pencuci dipercetakan/printing, uap pelarut, perekat dan sebagainya

38

Page 39: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Mengidentifikasi bahaya faktor kimia lingkungan di tempat kerja

Membuat nota pemeriksaan agar perusahaan melakukan pengukuran faktor kimia lingkungan tersebut

Pengukuran faktor kimia lingkungan

Membuat nota pemeriksaan agar perusahaan melakukan pengendalian terhadap bahaya lingkungan tersebut

Terdapat potensi bahaya

Tidak terdapat potensi bahaya

Pemeriksaan selesai

Pengukuran dilakukan oleh Balai hyperkes, PJK3 riksa uji lingkungan, universitas/balai penelitian yg memiliki peralatan ukur

Hasil pengukuran melebihi NAB/NAK

Hasil pengukuran tidak melebihi NAB/NAK

Pemeriksaan selesai

Prosedur pengawasan objek faktor kimia di lingkungan kerja :

39

Page 40: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

FAKTOR BIOLOGI

• Merupakan faktor lingkungan kerja yang berkaitan dengan

makhluk hidup seperti virus, bakteri, jamur, debu-debu

organik (debu kapas), dan makhluk hidup mikro lainnya.

• Penyakit akibat kerja yang ditimbulkan seperti tabakosis,

bagasosis, grain asma sporotrichisis, dll.

• Nilai Ambang Batas untuk faktor Biologi yaitu menggunakan

BEI’s yaitu Biological Exposure Indexs dari ACGIH.

40

Page 41: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

FAKTOR ERGONOMI

• Ergonomi adalah keserasian dan kesesuaian alat kerja,

tempat kerja, posisi kerja dengan bentuk bagian tubuh

manusia

• Dampak yang dihasilkan adalah kelelahan, penyakit

akibat kerja yang berkaitan dengan otot dan tulang

• Dalam bekerja diharapkan didapatkan hasil sebesar-

besarnya dengan usaha yang sekecil-kecilnya

41

Page 42: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

FAKTOR PSIKOLOGI

• Terkait dengan Pasal 86 ayat 1 huruf (b) UU No.13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan , menyebutkan bahwa setiap

pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan

atas moral dan kesusilaan.

• Terkait dengan Pasal 8 UU no.1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja, salah satu poinnya menyebutkan adanya

pemeriksaan kondisi mental pekerja

42

Page 43: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

POTENSI BAHAYA PADA PEKERJAAN LAS

PENGERTIAN

Welding atau pengelasan adalah suatu proses dari

penggabungan metal/logam melalui pemanasan,

dimana pengelasan menghasilkan perbedaan sumber

panas, debu/partikel, gas atau fume dan radiasi non

mengion.

43

Page 44: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

POTENSI BAHAYA PADA PEKERJAAN LAS

Faktor fisika yang timbul :

• Adanya sumber panas yang menimbulkan panas

cukup besar, maka terjadi perubahan iklim kerja.

( Standar NAB iklim kerja 21 – 30 °C )

• Radiasi non mengion

44

Page 45: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

POTENSI BAHAYA PADA PEKERJAAN LAS

Faktor kimia yang timbul :• Debu atau partikel logam, seperti : carbon steel, alloy

steel yang rendah, stainless steel, aluminium, Zn/zink dan Cu /copper.

• Gas atau fume yang dari hasil pembakaran

Kesehatan kerja berpengaruh pada organ tubuh dimata yang akan menyebabkan penyakit Konjuctivitis.

45

Page 46: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

SYARAT-SYARAT PENERAPAN PEMERIKSAAN SYARAT-SYARAT PENERAPAN PEMERIKSAAN NORMA LINGKUNGAN KERJANORMA LINGKUNGAN KERJA

• Setiap perusahaan wajib melakukan penilaian risiko, agar diketahui ruang/area kerja yang memiliki potensi pemajanan faktor fisika, kimia, biologi, psikologi dan fisiologi

• Setelah dilakukan identifikasi, pengusaha wajib melakukan pemeriksaan dan pengujian lingkungan kerja.

• Pengujian lingkungan kerja dilakukan pemantauan lingkungan kerja secara periodik / bertahap

• Dokumen hasil pemantauan lingkungan kerja yang ditanda tangani oleh Kepala dinas yang membidangi ketenagakerjaan disimpan minimal selama 5 (lima) tahun

• Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan oleh petugas K3 pemantauan lingkungan kerja yang telah ditunjuk atau Balai K3 atau PJK3 bidang pemantauan lingkungan kerja

• Dokumen hasil pemantaun lingkungan kerja dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja setempat atau kantor yang membidangi ketenagakerjaan setempat.

46

Page 47: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

• Membuat rencana tahunan pelaksanaan pemeriksaan/ pengujian penerapan persyaratan lingkungan kerja.

• Kadisnaker setempat memberikan pengesahan rencana tahunan pemeriksaan lingkungan kerja kepada perusahaan.

• Pemeriksaan dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri atau di luar perusahaan seperti lembaga yang telah ditunjuk oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu; Balai Hiperkes, dan PJK3 yang telah mendapatkan Penunjukan dari Kemenakertrans untuk melakukan pemeriksaan lingkungan kerja.

• Pemeriksaan dilakukan oleh personil yang kompeten (pengawas spesialis Lingkungan Kerja atau ahli K3 spesialis lingkungan kerja) dibidangnya, untuk melakukan pengujian penerapan persyaratan lingkungan kerja.

• Membuat laporan tentang hasil pengujiannya setelah selesai melakukan pemeriksaan kepada kadisnaker setempat.

MEKANISME PEMERIKSAAN MEKANISME PEMERIKSAAN NORMA LINGKUNGAN KERJANORMA LINGKUNGAN KERJA

47

Page 48: Pn k3 Lingkungan Kerja_2013

Love Your Environment… Be Proud of It

48