14
Jurnal Dinamika, April 2013, halaman 1 - 14 ISSN 2087 7889 Vol. 04. No. 1 1 POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI KECAMATAN BARA KOTA PALOPO Sri Hastuty Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon petani dalam mengelola usaha tani terpadunya yang berorientasi pada usaha agribisnis dan juga untuk mengetahui bagaimana cara agar produktifitas usaha tani terpadu yang diusahakan oleh petani dapat mendukung usaha agribisnis. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Temmalebba Kecamatan Bara Kota Palopo. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif ditujukan untuk mengetahui bagaimana respon para petani terhadap pengembangan usaha tani terpadu sehingga mendukung usaha agribisnis di Kota Palopo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon para petani terhadap pola usaha tani terpadu yang berorientasi pada usaha agribisnis adalah beragam, sebanyak 40% yaitu 8 dari 20 responden merespon dengan baik dikarenakan usaha tani terpadu yang dikelola oleh para petani telah memenuhi standarisasi yang telah ditentukan. Selanjutnya sebanyak 60% yaitu 12 dari 20 responden yang kurang merespon dengan baik terhadap usaha tani terpadu yang berorientasi pada usaha agribisnis, dikarenakan para petani responden tersebut tidak mengembangkan dan mengusahakan usaha tani terpadu sebab terkendala oleh model usaha. Namun, ada pula beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para petani agar produktifitas hasil usaha tani terpadu dapat dikelolanya dapat mendukung usaha agribisnis di Kota Palopo diantaranya dengan cara intensifikasi, diversifikasi, serta penyempurnaan system kelembagaan kelompok tani dan lembaga keuangan mikro lainnya, serta melengkapi sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah. Kata-kata Kunci: Usaha tani terpadu, usaha agribisnis PENDAHULUAN Pembangunan di era reformasi sekarang ini masih menempatkan sektor pertanian sebagai primadona pembangunan perekonomian di Indonesia yang memegang peranan strategis. Sektor pertanian masih merupakan sumber mata pencaharian utama bagi mayoritas masyarakat di negeri ini, khususnya di Kelurahan Temmalebba Kecamatan Bara Kota Palopo. Pertanian terpadu merupakan pilar kebangkitan bangsa Indonesia dengan cara menyediakan pangan yang aktual bagi rakyat Indonesia. Dalam segi ekonomi pertanian terpadu sangat menguntungkan bagi masyarakat karena output yang dihasilkan lebih tinggi dan sistem pertanian terpadu ini tidak merusak lingkungan karena sistem ini ramah terhadap lingkungan. Dengan pola usaha tani terpadu dalam rangka mendukung usaha agribisnis partisipasi petani sangat diharapkan,

POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Jurnal Dinamika, April 2013, halaman 1 - 14

ISSN 2087 – 7889

Vol. 04. No. 1

1

POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA PENGEMBANGANAGRIBISNIS DI KECAMATAN BARA KOTA PALOPO

Sri Hastuty

Program Studi Agribisnis, Fakultas PertanianUniversitas Cokroaminoto Palopo

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon petani dalammengelola usaha tani terpadunya yang berorientasi pada usaha agribisnis dan juga untukmengetahui bagaimana cara agar produktifitas usaha tani terpadu yang diusahakan olehpetani dapat mendukung usaha agribisnis. Penelitian ini dilaksanakan di KelurahanTemmalebba Kecamatan Bara Kota Palopo. Metode analisis yang digunakan yaitu analisisdeskriptif ditujukan untuk mengetahui bagaimana respon para petani terhadappengembangan usaha tani terpadu sehingga mendukung usaha agribisnis di Kota Palopo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon para petani terhadap pola usaha tani terpaduyang berorientasi pada usaha agribisnis adalah beragam, sebanyak 40% yaitu 8 dari 20responden merespon dengan baik dikarenakan usaha tani terpadu yang dikelola oleh parapetani telah memenuhi standarisasi yang telah ditentukan. Selanjutnya sebanyak 60% yaitu12 dari 20 responden yang kurang merespon dengan baik terhadap usaha tani terpadu yangberorientasi pada usaha agribisnis, dikarenakan para petani responden tersebut tidakmengembangkan dan mengusahakan usaha tani terpadu sebab terkendala oleh modelusaha. Namun, ada pula beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para petani agarproduktifitas hasil usaha tani terpadu dapat dikelolanya dapat mendukung usaha agribisnisdi Kota Palopo diantaranya dengan cara intensifikasi, diversifikasi, serta penyempurnaansystem kelembagaan kelompok tani dan lembaga keuangan mikro lainnya, sertamelengkapi sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah.

Kata-kata Kunci: Usaha tani terpadu, usaha agribisnis

PENDAHULUAN

Pembangunan di era reformasisekarang ini masih menempatkan sektorpertanian sebagai primadonapembangunan perekonomian di Indonesiayang memegang peranan strategis. Sektorpertanian masih merupakan sumber matapencaharian utama bagi mayoritasmasyarakat di negeri ini, khususnya diKelurahan Temmalebba Kecamatan BaraKota Palopo.

Pertanian terpadu merupakan pilarkebangkitan bangsa Indonesia dengan caramenyediakan pangan yang aktual bagirakyat Indonesia. Dalam segi ekonomipertanian terpadu sangat menguntungkanbagi masyarakat karena output yangdihasilkan lebih tinggi dan sistempertanian terpadu ini tidak merusaklingkungan karena sistem ini ramahterhadap lingkungan.

Dengan pola usaha tani terpadudalam rangka mendukung usaha agribisnispartisipasi petani sangat diharapkan,

Page 2: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Sri Hastuty (2013)

2

sehingga para petani dapat merencanakanpola tanam sesuai dengan potensi yangdimiliki para pelaku agribisnis dan dayadukung kondisi wilayah. Usaha taniterpadu bisa dilihat dari segi nasional,regional maupun dari segi petani. Polausahatani terpadu pada tingkat nasionalartinya memperluas macam produk yangdihasilkan negara secara total. Padatingkat regional berarti memperluasmacam produk yang dihasilkan di lahanusaha taninya yang berorientasi padausaha agribisnis. (Ekstensia Volume 9,1999).

Pertanian terpadu pada hakekatnyaadalah memanfaatkan seluruh potensienegri sehingga dapat di panen secaraseimbang. Pertanian melibatkan mahlukhidup dalam satu atau beberapa tahapnyadan memerlukan ruang untuk kegiatan ituserta jangka waktu tertentu dalam prosesproduksi. Dengan pertanian terpadu adapengikatan bahan organik di dalam tanahdan penyerapan karbon lebih rendahdibandingkan pertanian konvensionalyang memakai pupuk nitrogen dansebagainya. Agar proses pemanfaatantersebut dapat terjadi secara efektif danefisien, maka sebaiknya produksiusahatani terpadu berada dalam suatukawasan. Pada kawasan tersebutsebaiknya terdapat sektor produksitanaman, peternakan maupn perikanan.Keberadaan sektor-sektor ini akanmengakibatkan kawasan tersebut memilikiekosistem yang lengkap dan seluruhkomponen produksi tidak akan menjadilimbah karena pasti akan dimanfaatkanoleh komponen lainnya.

Pola pertanian terpadu yang dapatdilihat di Kota Palopo tepatnya berada diKelurahan Temmalebba Kecamatan Bara.

Dikelurahan Temmalebba inilah parakelompok tani melaksanakan polaintegrasi dengan beberapa unit usahadiantaranya usaha di bidang pertanianyang mengelola tanaman pangankhususnya jagung, di bidang usahapeternakan yang mengelola ayam, danpada bidang usaha perikanan mengelolakolam ikan air tawar. Dapat dilihat darihasil penanaman jagung yang apabilasudah berproduksi maka bukan hanyadapat dikonsumsi oleh manusia tapi jugadapat dibuat menjadi pakan ternak,dimana ternak unggas (ayam)menghasilkan kotoran dan kotoran ternakdapat menjadi pakan ikan dikarenakankolam ikan berada tepat di bawah kandangayam. Apabila usaha pertanian,peternakan dan perikanan ini dapattermanfaatkan dengan baik maka akandapat terjadi peningkatan hasil produksidan penekanan biaya produksi sehinggaefektifitas dan efesiensi produksi akantercapai sehingga dapat mendukung usahaagribisnis.

Pembangunan sektor pertanian yangdisusun berdasarkan visi, misi dan sasaranpembangunan pertanian Kota Palopodituntut lebih terintegrasi. Dalam rangkapeningkatan produksi dan upayapeningkatan pendapatan kesejahteraanpetani dan masyarakat dalam rangkamenciptakan usaha tani terpadu, sehinggamemiliki nilai tambah dalam mendukungusaha agribisnis Kota Palopo.

Tujuan PenelitianUntuk mengetahui bagaimana

respon petani dalam mengelola usaha taniterpadu yang berorientasi pada usahaagribisnis serta bagaimana cara agarproduktifitas usaha tani terpadu dapat

Page 3: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis

3

mendukung usaha agribisnis di KotaPalopo.

Manfaat Penelitian1. Diharapkan menjadi informasi dan

evaluasi bagi petani dalammengusahakan dan mengembangkansuatu usaha tani terpadu yangberorientasi pada usaha agribisnis.

2. Sebagai bahan informasi dan bahanreferensi bagi peneliti serta pihak-pihak yang berkepentingan yangberhubungan dengan penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKAPertanian terpadu adalah perpaduan

antara bidang pertanian dengan bidanglainnya misalnya peternakan danperikanan.Pertanian terpadu yaitumerupakan konsep pemanfaatan lahanyang tersedia semaksimal mungkin untukmenghasilkan produk pertanian yangberanekaragam dengan kualitas tinggi.

Sistem pertanian terpadu (IntegratedFarming System) didefenisikan sebagaipenggabungan semua komponen pertaniandalam suatu sistem usaha pertanian yangterpadu. Pada sistem ini mengedepankanekonomi yang berbasis teknologi ramahlingkungan dan optimalisasi semuasumber energi yang dihasilkan.(http://medion.co.id).

Sistem pertanian terpadu adalah satusistem yang menggunakan ulang danmendaur ulang menggunakan tanamandan hewan sebagai mitra, menciptakansuatu ekosistem yang meniru cara alambekerja. (http://athirah09.wordpress.com).

Pola pertanian terpadu yaitu suatupola yang mengintegrasikan beberapa unitusaha di bidang pertanian yang dikelolasecara terpadu, berorientasi ekologis

sehingga diperoleh peningkatan nilaiekonomi, tingkat efesiensi danproduktifitas yang tinggi.(http://ekabess.wordpress.com).

Usaha tani adalah ilmu yangmempelajari tentang cara petanimengelola input atau faktor-faktorproduksi (tenaga kerja, tanah, modalteknologi, pupuk, benih) dengan efektif,efisien dan kontinu untuk menghasilkanproduksi yang tinggi sehingga pendapatanusaha taninya meningkat. (Rahim, 2007).

Usaha tani yaitu suatu ilmumempelajari bagaimana seseorangmengusahakan dan mengkoordinasikanfaktor-faktor produksi berupa lahan danalam sekitarnya sebagai modal sehinggamemberi manfaat yang sebaik-baiknya.Sedang defenisi usaha tani terpadu yaitusuatu kegiatan di bidang pertanian yangdirencanakan sesuai dengan kondisiwilayah dan keluarga tani yangbersangkutan, dengan mengupayakanadanya hubungan yang saling menunjang,dari beberapa komuditi yang diusahakan,sehingga dapat dicapai hasil usaha taniyang optimal.

Definisi usaha tani terpadu adalahpenerapan pola sistem usahatani terpadutersebut akan dapat memaksimalkan hasilproduksi pertanian para petani selainmampu mendukung ketahanan pangan,juga menjadi alternatif peningkatanekonomi bagi petani.(http://poktangotro.blogspot.com).

Usaha agribisnis yaitu suatukegiatan yang berbasis pada keunggulansumber daya alam yang terkait eratdengan penerapan teknologi dankeunggulan sumber daya manusia bagiperolehan nilai tambah yang lebih besar.

Page 4: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Sri Hastuty (2013)

4

Perencanaan usaha agribisnis adalahsuatu usaha secara sistematis untukmencari alternatif-alternatif baru yangdimulai dari proses produksi sampaiproduk itu sampai ke tangan konsumen,dengan memperhitungkan konsekuensiterhadap hasil dan biaya.

Perencanaan usaha tani agribisnisterlebih dahulu harus menjawab apa yangdiinginkan oleh pembeli, dan apa yangdibutuhkan oleh industri hilir yangmeliputi kegiatan penyimpanan,pengeringan, pengolahan, danpengangkutan.agribisnis sendiri memilikiciri utama, menghasilkan komoditi dengantujuan untuk dijual guna mendapatkankeuntungan sebesar-besarnya. (PusatPenyuluhan Pertanian, 1997).

Partisipasi Petani Terhadap Pola UsahaTani Terpadu

Partisipasi pada pola usaha taniterpadu sangat diharapkan sehingga dapatmerencanakan pola tanaman sesuaidengan potensi yang dimiliki dan dayadukung kondisi wilayah. Dalampeningkatan pola usahatani terpadu taklupa peran dan partisipasi petani sangatdibutuhkan agar pola usaha tani terpadudapat meningkat.

Pola usaha tani terpadu(terintegerasi) biasa dilihat dari segiNasional, regional, maupun dari segipetani. Pola usaha tani terpadu padatingkat nasional berarti memperluasmacam produk yang dihasilkan negaratersebut secara total. Pola usahataniterpadu pada tingkat regional berartimemperluas macam produk yangdihasilkan oleh suatu daerah propinsi,kabupaten, kecamatan dan desa. Polausahatani terpadu pada tingkat petani

berarti memperluas macam produk yangdihasilkan dari setiap tanah garapannya.Dalam hal ini perlu dicata ini bahwa untukmencapai suatu usaha tani terpadu padatingkat nasional/regional dapat dicapaidengan spesialisasi tanaman pangantingkat petani. Maka dari itu pada tingkatpetani seharusnya diberikan kesempatandan bantuan untuk selalu dapatmeningkatkan produktifitas usaha taninya,serta memberikan pengetahuan teknologiyang dipergunakan untuk meningkatkanproduktifitas usaha taninya. (EkstensiaVolume 9, 1999).

Upaya Pengembangan UsahaAgribisnis Berbasis Pertanian Terpadu

Dalam pengembangan usahaagribisnis yang berbasis pada pertanianterpadu, konsep LEISA (Low EksternalInput Sustainable Agriculture) merupakanpenyangga dari pertanian terpadu. Dankonsep dari LEISA yang apabiladilaksanakan akan melahirkan manfaatdan keuntungan yaitu:1. Mengoptimalisasikan pemanfaatan

sumber daya lokal.2. Maksimalisasi daur ulang (Zero

Waste).3. Meminimalisasi kerusakan lingkungan

(ramah lingkungan).4. Diversifikasi usaha.5. pencapaian tingkat produksi yang stabil

dan memadai dalam jangka panjang.6. Menciptakan kemandirian pangan.

Konsep LEISA yangmengedepankan pada pemanfaatan padasumber daya lokal sebagai bahan bakupola pertanian terpadu akan menjagakelestarian usaha pertanian sehingga tetapeksis dan memiliki nilai efektifitas,efisiensi serta produktifitas yang tinggi.

Page 5: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis

5

Dalam konsep ini dikedepankan 2 halyaitu pertama, mengubah limbah menjadipakan ternak dan kedua, mengubahlimbah peternakan menjadi pupukorganik. (http://ekabees.wordpress.com).

Agribisnis adalah rangkaian kegiatanusaha pertanian yang terdiri atas 4 (empat)subsistem, yaitu:1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi

yang menghasilkan sarana produksi(input) pertanian.

2. Subsistem pertanian primer yaitukegiatan ekonomi yang menggunakanreproduksi yang dihasilkan subsistemhulu.

3. Subsistem agribisnis hilir yaitumengolah dan memasarkan komuditaspertanian.

4. Subsistem penunjang yaitu kegiatanyang menyediakan jasa penunjangantara lain pemodalan dan lain-lain.

Adapun permasalahan yang dihadapidalam upaya pengembangan usahaagribisnis berbasis pertanian terpadu yaitupenurunan produksi hasil pertanian danpendapatan petani yang relatif rendahdisebabkan beberapa hal, diantaranyayaitu sebagai berikut:1. Semakin meluasnya alih fungsi lahan,

lahan produktif menjadi lahanpemukiman dan digunakan untukpabrik, alih fungsi lahan pertanian kenon-pertanian.

2. Tanah semakin jenuh atas penggunaanbahan kimia sintesis khususnya pupukkimia dan pestisida kimia sintesis yangberlebihan.

3. Biaya usaha tani yang semakin mahaldan semakin sulitnya tenaga kerjapertanian.

4. Adanya serangan OPT (organismepengganggu tanaman).

5. Curah hujan yang tidak menentu,semakin menurunnya jumlah dan harihujan per tahun sehingga membuatpengurangan dan penundaan masatanam.

6. Pemakainan pupuk berimbang kianmenurun dan semakin maraknyaberedar pupuk alternatif yang tidakjelas kandungannya.

Adapun upaya pemecahan masalahuntuk meningkatkan pertanian terpaduyaitu diantaranya:1. Mensosialisasikan agar petani

mengubah pola tanam yang biasanyahanya menanam satu jenis komoditimenjadi beberapa jenis komoditiseperti komoditi pertanian, peternakan,perikanan dan perkebunan.

2. Program pemerintah yang mendukungpertanian terpadu dengan carapeningkatan kemampuan petanimelalui penyuluhan, pelatihan danmagang serta mendorong kelompoktani untuk menyiapkan kandang ternaksesuai dengan ketentuan teknis.

3. Pemamtauan penyaluran pupuk danpemberian rekomendasi pembelianpupuk bersubsidi kepada kelompoktani. (http://fitlyd14n.blogspot.com).

Perencanaan KegiatanKegiatan identifikasi dilaksanakan

bersama petani dan penyuluh lapangandimaksudkan untuk mengetahuibagaimana pola usahatani terpadu untukmeningkatkan usaha agribisnis. Selain itujuga dikumpulkan data dan informasimengenai seberapa besar peran petaniuntuk mendukung usaha tani terpadu,sehingga dengan demikian dapat tercapaikeberhasilan dalam usaha agribisnis.

Page 6: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Sri Hastuty (2013)

6

Pelatihan Usaha Tani TerpaduPelaksanaan pelatihan usaha tani

terpadu disesuaikan dengan kondisilapangan dan potensi sumber daya alamserta dukungan sarana dan prasarana.Materi pelatihan diberikan secara teoridan praktek baik materi berupa teknismaupun materi berupa ekonomi pertanian.Dan kegiatan ini akan lebih baik hasilnyajika dilaksanakan dengan metode belajarsambil bekerja (Sekolah Lapang/SL).

Adapun pelaksanaanpemasyarakatan pola usahatani terpadudilakukan melalui penerangan denganpemanfaatan berbagai media, baik mediacetak maupun elektronik serta penyuluhandengan melakukan revitalisasi sistemLAKU yaitu latihan dan kunjungan(Anonim, 2001).

Peningkatan Produksi Hasil Usaha taniTerpadu

Melalui penerapan pola usahataniterpadu akan dapat memaksimalkan hasilproduksi pertanian para petanidikarenakan para petani tidak hanya lagimenanam satu jenis tanaman saja tetapimengembangkan sistem usahatani terpaduyang mana petani menanam padi untukkebutuhan pangan, sisa jerami untukpakan ternak, sedangkan limbah ternaksebagai bahan pupuk organik finecompost. Sehingga selain mendukungketahanan pangan, juga menjadi alternatifpeningkatan ekonomi bagi petani dan jugadapat meningkatkan hasil produksiusahatani terpadu dan usaha agribisnis.

Sistem Pertanian TerpaduSistem pertanian yang selama ini

menerapkan metode monokultur danpenggunaan input dari luar, seperti pupuk

kimiawi dan pestisida kimia dalam jangkapanjang justru akan menurunkan hasilproduksi dan daya dukung lingkungan.Dengan adanya pernyataan seperti itumaka dibutuhkan pertanian yang lebihhemat energi, mempertahankankeaneragaman hayati pertanian sertamampu mencapai produksi optimunmelalui diversifikasi produk meski dalamlahan yang terbatas. Ciri tersebut dimilikioleh sistem pertanian terpadu.

Dan unggulan lain dari sistempertanian terpadu adalah petani akan dapatmemilih beragam sumber penghasilan,dikarenakan seorang petani bisa menanamdan bisa juga beternak kambing atau ayamserta menanam sayuran. Kotoran yangdihasilkan ternak dapat digunakan sebagaipupuk sehingga petani tidak perlumembeli pupuk lagi. Jika panen gagal,petani masih bisa mengandalkan dagingatau telur ayam atau bahkan menjualkambing untuk mendapatkan penghasilan.Dengan demikian sistem pertanian terpadusangat bermanfaat dikarenakan tidakhanya mengandalkan satu sumberpenghasilan saja. (http://ekonomi.kompasiana.com).

Komponen Sistem Pertanian Terpadu

Sistem ini memiliki satu pusat dansatu tujuan yaitu manusia yang harusdipenuhi kebutuhannya. Pusat inidikelilingi dengan berbagai modelkegiatan ekonomi pertanian yang salingberkaitan satu sama lain misalnyapeternakan, perikanan, ladang garingpersawahan dan pengolahan limbah(Waste Tretment). Satu per satu kita akanmembahas komponen sistem pertanianterpadu (Integrated farming System) yaitudiantaranya:

Page 7: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis

7

1. Manusia sebagai mahluk hidupmembutuhkan energi sebagai motorkehidupannya. Dengan sistempertanian terpadu, manusia tidak hanyamendapatkan keuntungan finansialtetapi juga pangan sebagai kebutuhanprimer dan energi panas listrik.

2. PeternakanPeternakan memainkan peran sebagaisumber energi dan penggerak ekonomidalam sistem pertanian terpadu.Sumber energi berasal dari daging,susu, telur, serta organ tubuh lainnyabahkan kotoran hewan. Sedangkanfungsi penggerak ekonomi berasal darihasil penjualan ternak, telur, susu, danhasil samping ternak (bulu dankotoran). Dalam mendesain komponenpeternakan yang akan digunakan untuksistem pertanian terpadu faktorbiosekuriti adalah faktor penting yangselalu diperhatikan yaitu pencegahanpenularan penyakit antar hewan yangmenjadi fokus biosekuriti.

3. Persawahan atau LadangSyarat tanaman yang bisa diusahakanadalah bernilai ekonomi dan bisamenyediakan pakan untuk peternakan.Hasil samping pertanian berupa jerami,sekam, dan sisa batang dapatdigunakan sebagai pakan ternak danikan, pembuatan biogas dan kompos.

4. PerikananIkan yang digunakan untuk sistempertanian terpadu adalah ikan air tawaryang dapat beradaptasi denganlingkungan air yang keruh, tidakmembutuhkan perawatan ekstra,mampu memanfaatkan nutrisi yang adadan memiliki nilai ekonomis. Ikandapat dipelihara secara tunggal(monokultur) atau campuran

(polikultur), asalkan jenis yangdipelihara mempunyai kebiasaanmakan berbeda agar tidak terjadiperebutan pakan. Nutrisi untuk ikanberasal dari jatuhan kotoran ternakyang kering dan sisa pakan ternak.Selain yang kering, kotoran ternakyang jatuh ke kolam juga memacuperkembangan plankton yang menjadimakanan ikan.

5. Waste TredmentKomponen ini berperan dalampenyediaan energi dan penekananpencemaran lingkungan. Hasil daripengolahan limbah tersebut adalahkompos, pupuk kandang dan jugabiogas.

Pembuatan Sistem Pertanian Terpadu

Dalam proses mendesain IntegratedFarming System harus mencakup faktor-faktor di bawah ini yaitu:1. Modal

Penekanan faktor modal meliputimodal teknis dan non teknis. Dimanamodal teknis meliputi biaya sepertipembuatan kandang, pembuatan kolam,dan sebagainya. Sedang modal nonteknis menyangkut perizinan usahatersebut, dikarenakan sistem pertanianterpadu merupakan gabungan daripertanian, peternakan dan perikananmaka peternakan wajib mengantongiizin untuk ketiganya. Namun tak lupalakukan survey pendahuluan untukmemetakan bagaimana desain sistempertanian terpadu yang akan dibuat,lalu perhitungan berapa modal yangdiperlukan, kapan modal akan kembali,berapa besar resiko yang dihadapi dansebagainya.

Page 8: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Sri Hastuty (2013)

8

2. Tenaga KerjaDalam sistem pertanian terpadu(Integrated Farming System)penggunaan tenaga kerja akan lebihsedikit dikarenakan pada pola usahatani terpadu memadukan beberapa jenisbudidaya seperti budidaya pertanian,peternakan, perikanan yang salingterintegrasi.

3. TeknologiPenerapan teknologi dalam sistempertanian terpadu akan lebih produktifnamun tentunya akan berakibat padadua hal yaitu modal dan tenaga kerjakarena dalam penggunaan teknologiyang modern membutuhkan biaya yangcukup dalam membiayai sistem polausaha tani terpadu namun dalampenggunaan teknologi dapat menekanpemakaian tenaga kerja.

4. KeuntunganKeuntungan berasal dari penjualanhasil produksi, dan keuntungan bersihdidapatkan dari selisih antara biaya(cost) dan pendapatan kotor (bruto).Gunakan perhitungan biayaberdasarkan kegiatan produksi (FC,VC, dan TC). Biaya tetap (FixedCost/FC) digunakan untuk biaya yangharus dikeluarkan meski usaha sedangtidak berjalan misalnya: penyusutankandang, retribusi dan sebagainya.Biaya tidak tetap (Variable Cost/VC)adalah biaya yang jumlahnyamengikuti volume produksi,contohnya: biaya pakan, pupuk, obat-obatan dan sebagainya. Keduanyaharus dijumlah dan digabungkanmenjadi biaya total (total cost/TC).(www.media.co.id).

Model Sistem Pertanian Terpadu

Ada dua model sistem pertanianterpadu yaitu diantaranya:1. Sistem Pertanian Terpadu

KonvensionalModel sistem pertanian terpadu

konvensional sudah banyak diterapkanoleh petani di masa lalu, namun saat inisudah banyak ditinggalkan. Tumpang sariantara ternak ayam dan ikan (longyam)dimana kotoran ayam yang terbuangdimanfaatkan sebagai pakan ikan. Dantumpang sari antara tanaman palawijadengan peternakan, dimana limbahtanamandigunakan sebagai pakankambing, sapi, sedangkan kotoran ternakdigunakan sebagai pupuk organik tanamanberikutnya. Namun praktek pertanianterpadu konvensional ini belum tentusuatu siklus berkelanjutan karena hanyamengandalkan dekomposisi biomassaalamiah yang lambat serta dapatmengurangi masukan energy dari luarsistem pertanian.2. Sistem Pertanian Terpadu Modern

(Teknologi EM)Model sistem pertanian terpadu

modern dengan menggunakan teknologiEM (effective macro-organisme).Memadukan budidaya tanamanperkebunan, peternakan, perikanan danpengolahan daur ulang limbah secaraselaras, serasi dan berkesinambungan.Budidaya tanaman yang dipilih adalahtanaman semusim.

Konsep Terapan Pertanian TerpaduKonsep terapan dari pertanian

terpadu akan menghasilkan F4 yangsebenarnya adalah langkah pengamananterhadap ketahanan dan ketersediaanpangan dan energi secara regional maupun

Page 9: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis

9

nasional, terutama pada kawasan remotearea dari jajaran kepulauan Indonesia.a. F1 – Food

Pangan manusia (beras, gandum,jagung, kedelai, kacang-kacangan, danlain sebagainya). Produk peternakan(daging, susu, telur dan lainsebagainya). Produk perikananbudidaya ikan air tawar (lele, mujair,nila, gurameh dan lain sebagainya).Dan hasil produk perkebunan (kopi,teh, gula dan lain sebagainya)

b. F2 – FeedPakan ternak termasuk didalamnyaternak ruminansia (sapi, kambing,kerbau, kelinci dan lain-lain). Ternakunggas ( ayam, itik, angsa, burung daradan lain-lain). Serta paka ikan budidayaair tawar terutama ikan herbivora danombivora yang tidak perlu proteincontent tinggi (mujair, tombro,bandeng, nila dan gurameh).

c. F3 – FuelAkan dihasilkan energi dalam berbagaibentuk mulai energi panas untukkebutuhan domestik/masak-memasak,energi panas untuk industri makanandikawasan pedesaan juga untuk industrikecil, juga akan dihasilkan powerenergi misalnya Pure Plant Oi (PPO)atau dicampur menjadi bio diesel,ethanol dan gasohol, synthetic gas yangdihasilkan dari pirolisis gasifikasimaupun enziminasi gasifikasi dan jugapemakaian tenaga langsung lembuuntuk penarikan pedati, kerbau untukmengelolah lahan pertanian sebenarnyaadalah produk berbentukFUEL/ENERGI.

d. F4 – FertilizerAkan dihasilkan juga bio fertilizer yangsemua juga memahami bahwa

bio/organic fertilizer bukan hanyasebagai penyubur tetapi juga sebagaiperawat tanaman (Soil Conditioner),yang dari sisi keekonomisan maupunkarakter hasil produknya tidak kalahdengan pupuk buatan (anorganikfertilizer) bahkan pada kondisi tertentuakan dihasilkan bio pestisida (dari asapcair yang dihasilkan pada prosespirolisis gasifikasi) yang dapatdimanfaatkan sebagai pengawetmakanan yang tidak berbahaya (biopreservative) (www.nasih.ugm.ac.id).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan diKelurahan Temmalebba Kecamatan Bara,Kota Palopo. Pemilihan lokasi didasarkanpada pertimbangan bahwa lokasi yangdipilih merupakan wilayah yangmengmbangkan pola usaha tani terpadu.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulanAgustus sampai dengan Desember 2012.

Penentuan responden dalampenelitian ini dilakukan dengan metodepurposif yaitu mengambil data secaralangsung ke 20 orang petani dalam suatukelompok tani.

Penelitian ini menggunakan duasumber data, yaitu:1. Data primer adalah data yang

dikumpulkan dari hasil wawancaralangsung dengan petani, kemudian datatersebut diolah.

2. Data sekunder adalah data yangdiperoleh dari instansi terkait yangberhubungan dengan penelitian.

Teknik Analisis DataAnalisis data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu analisis deskriptif.Dalam hal ini analisis deskriptif

Page 10: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Sri Hastuty (2013)

10

digunakan untuk mengetahui bagaimanarespon petani terhadap pengembanganpertanian terpadu sehingga dapat memilihdan menentukan cara agar produktifitaspertanian terpadu mendukung usahaagribisnis di Kota Palopo.

Dalam penelitian ini di gunakanbeberapa istilah yang mempunyai artisebagai berikut:a. Pola pertanian terpadu yaitu merupakan

suatu pola yang mengintegrasikanbeberpa unik usaha di bidang pertanianyang dikelola secara terpadu,berorientasi ekologis sehinggadiperoleh peningkatan nilai ekonomi,tingkat efesiensi dan produktifitas yangtinggi.

b. Sistem pertanian terpadu (IntegratedFarming System) didefenisikan sebagaipenggabungan semua komponenpertanian dalam suatu sistem usahapertanian yang terpadu. Pada sistem inimengedepankan ekonomi yangberbasis teknologi ramah lingkungandan optimalisasi semua sumber energiyang dihasilkan.

c. Usaha tani (farming) adalah bagian intidari prtanian karena menyangkutsekumpulan kegiatan yang dilakukandalam budidaya.

d. Usaha tani terpadu yaitu suatu kegiatandi bidang pertanian yang direncanakansesuai dengan kondisi wilayah dankeluarga tani yang bersangkutan,dengan mengupayakan adanyahubungan yang saling menunjang, daribeberapa komoditi yang diusahakan,sehingga dapat dicapai hasil usaha taniyang optimal.

e. Agribisnis adalah setiap usaha yangberkaitan dengan kegiatan produksipertanian yang meliputi pengusahaan

input pertanian atau pengusahaanproduksi itu sendiri ataupun jugapengusahaan pengelolahan hasilpertanian.

f. Produktifitas yaitu hubungan antarakualitas yang dihasilkan dengan jumlahkerja yang dilakukan untuk mencapaisuatu hasil.

Usaha agribisnis yaitu kegiatan yangberbasis pada keunggulan sumber dayamanusia bagi perolehan nilai tambah yanglebih besar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas Petani RespondenIdentitas responden merupakan ciri-

ciri yang dimiliki petani yang berkaitandengan usahanya termasuk anggotakeluarga. Dalam kaitan ini identitasresponden yang diuraikan meliputi umur,pendidikan, jumlah tanggungan, luaslahan dan pengalaman berusaha tani.

Tabel 1. Jumlah Responden MenurutUmur di Kelurahan TemmalebbaKecamatan Bara Kota Palopo

KelompokUmur

(Tahun)

Jumlah(Orang)

Persentase(%)

33 – 43 4 20,0044 – 54 12 60,0055 – 65 3 15,00

66 keatas 1 5,00Jumlah 20 100,00

Apabila diasumsikan bahwa umurproduktif berkisar pada umur 44 – 54tahun maka tabel 1 di atas menunjukanbahwa petani responden rata-rata yangberusia produktif yaitu sebanyak 20 orang.Umur maksimum petani responden adalah66 tahun, sedangkan umur minimumadalah 33 tahun.

Page 11: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis

11

Tingkat pendidikan petani respondendilihat dari pendidikan terakhirnya yangpernah diperoleh petani tersebut dapatdilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Tingkat Pendidikan PetaniResponden di KelurahanTemmalebba KecamatanBara Kota Palopo

NoKelompokPendidikan

Jumlah(Orang)

Persentase(%)

1 SD 8 40,00

2 SLTP 5 25,00

3 SLTA 7 35,00

Jumlah 20 100,00

Tabel 2 di atas menunjukan bahwa,jumlah petani responden sebagian besarberpendidikan SD dan SLTA yaitu40,00%, dan 25,00% hal ini disebabkankarena keadaan ekonomi para petani saatini masih kurang memungkinkan. Orangtua mereka lebih cenderung mengarahkananaknya pada proses produksi usaha tanidari pada melanjutkan pendidikan.

Tabel 3. Tanggungan Keluarga PetaniResponden di KelurahanTemmalebba KecamatanBara Kota Palopo

No

JumlahTanggungan

Keluarga(Jiwa)

Jumlah(Orang)

Persentase(%)

1 1-2 2 10,00

2 3-4 6 30,00

3 5-6 10 50,00

4 7-8 2 10,00

Jumlah 20 100,00

Pada tabel 3 menunjukan bahwapetani responden yang mempunyaitanggungan keluarga terbanyak adalah 5 –6 orang atau 50,00% sedangkan petaniresponden yang tanggungan keluarganyakurang adalah 1 – 2 dan 7 – 8 atau sekitar10,00%.

Tabel 4. Luas Lahan Garapan PetaniResponden di KelurahanTemmalebba Kecamatan Bara,Kota Palopo

NoLuas

Lahan(Ha)

Jumlah(Orang)

Persentase(%)

10,25 –1,00

9 45,00

2 > 1,00 11 55,00Jumlah 20 100,00

Tabel 4 di atas memperlihatkanbahwa petani responden yang memilikiluas lahan lebih dari 1,00 Ha ada 11 orangatau dengan persentase 55,00%. Hal inidapat dapat disimpulkan pemilikan luaslahan petani responden atas lahan yangdimiliki tergolong luas, namun para petanitidak merespon untuk mengembangkanpola usaha tani terpadu.

Tabel 5. Pengalaman Berusaha TaniPetani Responsen di KelurahanTemmalebba Kecamatan Bara,Kota Palopo

NoPengalamanBerusahatani

(Tahun)

Jumlah(Orang)

Persentase(%)

1 4 – 9 5 25,002 10 – 19 10 50,003 20 – 29 3 15,004 30 – 40 2 10,00

Jumlah 20 100,00

Page 12: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Sri Hastuty (2013)

12

Tabel 5 di atas menunjukan bahwa15 orang atau 75,00% petani mempunyaipengalaman berusaha tani di atas 10tahun.

[

Respon Petani dalam Mengelola PolaUsaha Tani Terpadu yang BerorientasiPada Usaha Agribisnis.

Dalam pola usaha tani terpaduyangmerupakan salah satu programpemerintah pertanian yang dilaksanakanoleh para petani di KelurahanTemmalebba Kecamatan Bara memilikirespon tersendiri oleh setiap para petani.Serta memiliki standarisasi penilaiantersendiri pula yang dianggap perlu untuklebih jauh menganalisa bagaimana responpetani terhadap pola usaha tani terpaduyang pada umumnya menghasilkanberagam produktifitas yang dapatmendukung usaha agribisnis. Adapunstandarisasi penilaiannya yaitu apa bilasuatu usaha tani terpadu yang padaumumnya menghasilkan beragamproduktiifitas yang dapat mendukungusaha agribisnis. Adapun standarisasipenilainnya yairu apabila suatu usaha taniterpadu yang diusahakan oleh para petanimampu menghasilkan yaitu diantaranya:1. Mampu menghasilkan pangan manusia

seperti produk hasil pertanian (beras,gandum, jagung, kedelai, kacang-kacangan, dan lain-lain), produk hasilpeternakan (daging, susu, telur, danlain-lain), produk hasil perikanan yaitubudidaya ikan air tawar (lele, mujair,nila, gurameh, dan lain-lain) danproduk hasil perkebunan (kopi, teh,gula).

2. Mampu menghasilkan pakan ternaktermasuk didalamnya ternak ruminasi(sapi, kambing, kerbau, kelinci), pakan

ternak unggas (ayam, itik, angsa,burung dara, dan lain-lain) dan jugapakan ikan budidaya air tawar (lele,mujair, nila, gurameh, dan lain-lain).

3. Mampu menghasilkan energi dalamberbagai bentuk diantaranya energipanas untuk kebutuhan domestik/masak-memasak dalam rumah tangga,industri makanan, dan juga industrikecil.

4. Mampu menghasilkan bio fertilizer/organik fertilizer yang digunakansebagai penyubur dan sebagai perawattanaman (soil conditioner).

Apabila standarisasi respon petaniyang telah ditentukan dapat terealisasikandengan baik oleh para petani maka dapatdinyatakan bahwa respon petani tersebutmerespon dengan baik pola usaha taniterpadu yang berorientasi pada usahaagribisnis dan para petani yang tidakmengembangkan dan mengusahakan polausaha tani terpadu atau tidak sama sekalimelaksanakan standarisasi yang telahditentukan maka dapat dinyatakan bahwapara petani tidak merespon dengan baikpola usaha tani terpadu yang berorientasipada usaha agribisnis.

Dari data yang diperoleh dapatdisimpulkan bahwa dari 20 orang petaniresponden, hanya 8 orang petani saja yangmerespon dengan baik pola usaha taniterpadi yang berorientasi pada usahaagribisnis dikarenakan usaha tani terpaduyag dikelolahnya telah memenuhistandarisasi yang telah ditentukan. Dan 12orang pettani responden lainnya kurangmerespon terhadap pola usaha tani terpaduyang berorientasi pada usaha agribisnis,dikarenakan ke 12 para petani respondentersebut tidak mengembangkan danmengusahakan usaha tani terpadu.

Page 13: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis

13

Cara Agar Produktifitas Pola UsahaTani Terpadu Dapat MendukungUsaha Agribisnis

Cara yang dilakukan agarproduktifitas hasil usaha tani terpadudapat mendukung usaha agribisnis yaitudiantaranya:1. Dengan menggunakan cara

diversifikasi merupakan suatu usahaatau cara penganekaragaman jenisusaha atau komoditi pertaniandikarenakan semakin banyak komoditiyang dipadukan maka semakin besarpula peluang untuk menghasilkanproduktifitas suatu usaha tani.Diversifikasi juga menghindariketergantungan pada satu komoditipertanian saja.

2. Dengan menggunakan caraintensifikasi merupakan suatu carauntuk meningkatkan hasil pertaniandengan cara memanfaatkan lahandengan sebaik-baiknya sepertipenggunaan teknologi secara tepat.Teknologi yang dimaksud adalahpenggunaan bibit unggul,pemberantasan hama dan penyakit,pemupukan berimbang dan pascapanen. Sehingga suatu usaha taniterpadu yang dikembangkan mulai daripertanian, peternakan, perikanan,perkebunan dapat terintegrasi secarabaik dan menghasilkan produktifitasyang baik pula agar dapat mendukungusaha agribisnis.

3. Memberikan subsidi dan insentif modalkepada para petani agar petani dapatmeningkatkan produksi hasil usaha taniterpadu yang dikelolahnya sehinggadapat pula mendukung usahaagribisnis.

4. Menyempurnakan sistem kelembagaanusaha tani melalui pembinaankelompok tani dan lembaga keunganmikro lainnya yang bertujuan untukmemberikan motivasi produktifitasagar lebih meningkat sehinggamengatasi hambatan-hambatan yangdihadapi oleh para petani dikarenakanjuga adanya penyediaan sarana danprasarana yang diberikan olehpemerintah.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Respon petani dalam mengolah usaha

tani terpadu yang berorientasi padausaha agribisnis yaitu dari 20 orangpetani responden, hanya 8 orang petanisaja yang merespon dengan baik polausaha tani terpadu yang berorientasipada usaha agribisnis, 12 orang petaniresponden lainnya kurang meresponterhadap pola usaha tani terpadi yangberorientasi pada usaha agribisnis

2. Cara agar produktifitas usaha taniterpadu dapat mendukung usahaagribisnis yaitu dengan caradiversifikasi dan intensifikasipertanian, serta penyempurnaan systemkelembagaan kelompok tani danlembaga keuangan mikro lainnya, sertamelengkapi sarana dan prasarana yangdisediakan oleh pemerintah.

Saran

1. Diharapkan dukungan dari aparatpemerintah setempat agar dapatmemberikan informasi lebih mengenaiusaha tani terpadu yang dapatmendukung usaha agribisnis sehinggapara petani lebih merespon dengan baikdan juga paham mengenai cara-cara

Page 14: POLA USAHATANI TERPADU DALAM UPAYA ...Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 (e mpat) subsistem, yaitu: 1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang

Sri Hastuty (2013)

14

agar produktifitas usaha tani terpadudapat mendukung usaha agribisnis.

2. Diharapkan kegiatan ini dapat lebihmeningkatkan kerjasama denganseluruh stakeholder dalam penerapanpola usaha tani terpadu sehingga dapatmendukung usaha agribisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Rahim, Abdul., 2007. Usahatani(Wholefarm). EkonomikaPertanian. Jakarta.

Hariyadi, Agus., 1999. KemandirianPertanian: Partisipasi PetaniTerhadap Pola TanamanDiversifikasi. Ekstensia Volume 9.

Anonim, 2011. Bulletin Pertanian. BalaiPengkajian dan PenerapanInformasi Teknologi Pertanian.Makassar.

----------, 2011. Integrated FarmingSystem. www.ekabees.wordpress.com. Diakses Pada Tanggal 22Juli.

-----------, 2009. Komponan SistemPertanian Terpadu. www.medion.co.id. Diakses Pada Tanggal 1agustus 2013.

------------, 2002. Pertanian Terpadu.www.nasih.ugm.ac.id. DiaksesPada Tanggal 18 Juli 2013.

Suprapto, Ato., 2011. Badan KetahananPangan Kementerian R.I. SinarTani.

Kelompok Tani Gotong Royong. 19 Mei2011. Pola PerencanaanUsahatani Terpadu. Poktan Gotro(online),http://poktangotro.blogspot.com.Diakses 15 Februari 2013.

Pusat Penyuluhan Pertanian. 1997.Panduan Sekolah LapangPerencanaan Usaha TaniAgribisnis. Jakarta: DepartemenPertanian.

Sistem Usaha Tani Terpadu. 2010. UpayaPengembangan AgribisnisBerbasis Pertanian Terpadu.Blogspot (online), http://fitlyd14n.blogspot.com. Diakses 15 Februari2013.