29
XII AK 3 Agnia Nabila Abdul Azis Achmad Dwi Saputra Andi Hadiana Dini Nur Utami Nisa Nurfitriani Kresna Rangga Darmansyah Rangga Riana Saputra

polimer makalah (1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: polimer makalah (1)

Agnia Nabila

Abdul Azis

Achmad Dwi Saputra

Andi Hadiana

Dini Nur Utami

Nisa Nurfitriani

Kresna Rangga Darmansyah

Rangga Riana Saputra

Page 2: polimer makalah (1)
Page 3: polimer makalah (1)

Pendahuluan

Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam

kehidupan kita sehari-hari maupun dalam industry. Polimer meliputi

plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam

tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan

asam nukleat juga merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa

polimer adalah suatu makromolekul yang terbentuk dari molekul-

molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer. Proses

pembentukan polimer dari monomernya kita sebut sebagai

polimerisasi.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang reaksi pembantukan

polimer, penggolongan polimer, serta kegunaan dan dampak

polimer.

Page 4: polimer makalah (1)

A. Apa Itu Polimer?

Seringkali kita mendengarnya,

namun mungkin belum tahu apa yang

dimaksud secara mendetail. Kadang

bayangan kita, polimer identik dengan

plastik. Lebih jauh ingin tahu tentang

polimer. Baca ulasan singkat berikut.

Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly yang berarti “many”

(banyak) dan meros yang berarti “part” (bagian). Dari sini dapat kita

katakan bahwa polimer adalah susunan dari bagian-bagian yang banyak.

Secara lengkapnya, polimer ialah rangkaian atom yang panjang

dan berulang-ulang dan dihasilkan dari sambungan beberapa molekul lain

yang dinamakanmonomer. Monomer-monomer ini mungkin serupa, atau

mungkin juga mempunyai satu atau lebih kumpulan kimia yang diganti.

Polimer kadang disebut pula dengan plastik. Namun plastik

sebenarnya hanya sebagian saja dari polimer karena polimer begitu

banyak ragamnya. Di antara polimer ada yang alami dan ada pula yang

sintetik.

Page 5: polimer makalah (1)

Contoh bahan-bahan yang berasal dari polimer adalah sebagai

berikut:

1. PVC (Polyvinyl chloride).

 

2. Polyethylen, yaitu plastik yang

biasa kita temukan sehari-hari.

 

3. PTFE (Polytetrafluoroethylene),

yang lebih terkenal dengan teflon

 

4. Rubber (karet)

B. Reaksi Pembentukan Polimer

Page 6: polimer makalah (1)

Polimerisasi merupakan suatu reaksi pembentukan polimer dari

monomernya.

Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi

dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya

mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer

adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya,

sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit

karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses

polimerisasi.

1. Polimer Adisi

Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer

berdasarkan reaksi adisi. Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang

mempunyai ikatan rangkap dua. Polimeerisasi dapat berlangsung dengan

bantuan katalisator.

Perhatikan Gambar 1 yang menunjukkan bahwa monomer etilena

mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak

terdapat ikatan rangkap dua.

Gambar 1. Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk

polietilena yang digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol.

Pasangan elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena

digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain.

Page 7: polimer makalah (1)

Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang

mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk

ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang

dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari

monomer awal. Berdasarkan Gambar 7, yang dimaksud polimerisasi

adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai

dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer-

monomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak

disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3.

Contoh lain dari polimer adisi diilustrasikan pada Gambar 8. Suatu

film plastik yang tipis terbuat dari monomer etilen dan permen karet

dapat dibentuk dari monomer vinil asetat.

Gambar 8. Polietilen dan polivinil asetat adalah contoh polimer yang

dibuat melalui polimerisasi adisi.

Dalam reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai.

Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

Page 8: polimer makalah (1)

Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan

polietilena:

a)  Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian

inisiator dan adisi molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang

terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator

sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan dengan  CH2 = CH2, maka

tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:

b)   Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul

monomer pada radikal monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi

Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar,

dimana ikatan rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah

menjadi ikatan tunggal C – C pada polimer polietilena

Page 9: polimer makalah (1)

c)   Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer

yang sedang tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari

inisiator (R’) CH2 – CH2 + R � CH2 – CH2- R atau antara radikal polimer

yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan

membentuk polimer dengan berat molekul tinggi R-(CH2)n-CH2° + °CH2-

(CH2)n-R’ � R-(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’ Beberapa contoh polimer yang

terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain.

Polivinil klorida

n CH2 = CHCl   →   [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida

polivinil klorida

Poliakrilonitril

n CH2 = CHCN →  [ - CH2 - CHCN - ]n

Polistirena

2. Polimer Kondensasi

Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada

monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi

kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil

seperti H2O, NH3, atau HCl.

Page 10: polimer makalah (1)

Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-

monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun

demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan

dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari atom-atom

monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua

gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit

lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi

kondensasi.

Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu

ujung monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang

lainnya untuk membentuk air. Reaksi kondensasi yang digunakan untuk

membuat satu jenis nilon ditunjukkan pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 –

diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis

nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit

monomer. Dalam gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer, maka

jenis nylon ini disebut nylon 66.

Page 11: polimer makalah (1)

Gambar 3. Pembuatan Nylon 66 yang sangat mudah di laboratorium.

Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang

bersifat keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan

karpet, pendukung pada tape – audio dan tape – video, dan kantong

plastik.

Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara

kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi,

seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.

C. Penggolongan Polimer

Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat

digolongkan berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer,

sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.

a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam

dan polimer sintesis.

1) Polimer Alam

Page 12: polimer makalah (1)

Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari

makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

N

o

Polimer Monomer Polimerisa

si

Contoh

1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3. Protein Asam

amino

Kondensasi Susu, daging, telur, wol,

sutera

4. Asam

nukleat

Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet

alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal

tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap minyak

bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera

dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga

wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat

hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat

sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang

lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2) Polimer Sintesis

Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak

terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli

Page 13: polimer makalah (1)

kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna

mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut

dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti

tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta

ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer

sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis

yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya

pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang

elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil

mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang

lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

N

o

Polimer Monomer Terdapat pada

1. Polietena Etena Kantung, kabel

plastik

2. Polipropena Propena Tali, karung, botol

plastik

3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis

lantai

4. Polivinil

alcohol

Vinil alcohol Bak air

5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci

anti lengket

6. Dakron Metil tereftalat dan etilena

glikol

Pipa rekam

magnetik, kain atau

Page 14: polimer makalah (1)

tekstil (wol sintetis)

7. Nilon Asam adipat dan

heksametilena diamin

Tekstil

8. Polibutadiena Butadiena Ban motor

9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil

10

.

Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas

melamin

11

.

Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol

sekunder

Penyalut cat (cat

epoksi)

b. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas

homopolimer dan kopolimer.

1) Homopolimer

Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.

Contohnya, selulosa dan protein.

(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu

berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal.

2) Kopolimer

Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang

monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol

formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu

Page 15: polimer makalah (1)

dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis

strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis

adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul

polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh

sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer

tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut

:

(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n

Kopolimer tidak beraturan

Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur

molekul yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul

polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai

berikut :

- Sistem blok : (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n (Kopolimer blok)

- Sistem berseling : (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n (Kopolimer berseling)

d) Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan

atas polimer termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer

termosting (tahan panas, seperti melamin).

1) Polimer termoplas

Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer

tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur

untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene,

polipropilena, dan PVC.

Page 16: polimer makalah (1)

2) Polimer termosting

Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer

tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan

sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

D. Berbagai Macam Polimer

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan

polimer buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita

:

1) Karet Sintetis

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan

motor, ahli-ahli kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet

sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.

Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan

dasar monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara

kopolimerisasi.

Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama

dagangnya SBR (stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu

Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1,

pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1,

sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah

7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper

menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan

karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked

Page 17: polimer makalah (1)

kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak

digunakan sebagai ban mobil.

Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang

menahan rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian

karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah meregang. Karet

sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer kloropropena,

polibutadiena, dan Thiokol.

2) Serat Sintetis

Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari

karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti

halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester

(dakron).

Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat

kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk

membuat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang dalam

perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam

magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan

dalam penelitian cuaca di atmosfer.

Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi.

Disebut nilon-66 karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-

heksametilena diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6

heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.

3) Orlon

Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini

merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai

campuran wol, karpet, dan kaus kaki

4) Plastik

Page 18: polimer makalah (1)

Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena

banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu

sebagai berikut :

a) Polietena (Polietilena)

Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat),

massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan

terbuka di udara maupun apabila terkena tanah Lumpur, tetapi tidak

tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak

lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

b) Polipropena (Polipropilena)

Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh

karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar

dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam

dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung,

bak air, tali, dan kanel listrik (insulator).

c) PVC (Polivinil Klorida)

PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa

plastik, pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

d) Teflon (Tetrafluoroetena)

Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan

terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti

lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

e) Bakelit (Fenol Formaldehida)

Page 19: polimer makalah (1)

Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis

monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik

leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi

listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting

lampu listrik.

f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang

flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer

metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat

dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan

lampu belakang mobil.

C. Kegunaan Polimer

Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai

berikut :

a) Plastik Polietilentereftalat (PET)

Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang

transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara,

fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET

menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai

kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan

poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol

dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama

dan mudah perawatannya.

Page 20: polimer makalah (1)

b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)

Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene

(LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak

digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan

barang.

Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat

mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan

televisi, serta piringan hitam.

c) Polivinil Klorida (PVC)

Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik

ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik.

Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.

Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi

bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan

hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel,

jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga

dan sekitar 68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

d) Plastik Nilon

Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses

pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan

pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika

itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik

yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak

digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan

rumah tangga serta peralatan laboratorium.

Page 21: polimer makalah (1)

e) Karet Sintetik

Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber

(SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara

stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk

membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak

mengembang apabila terkena minyak atau bensin

f) Wol

Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak

larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu

yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena dapat

mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET

untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada

saat pencucian.

g) Kapas

Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang

paling banyak digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal

dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia

sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah

perawatannya.

E. Penanganan Limbah Plastik 

Sekitar 20% volum sampah perkotaan berupa limbah plastik.

Pada umumnya, sampah tersebut dibuang ke tempat pembuangan

sampah. Oleh karena limbah plastik itu tidak dapat diuraikan oleh

Page 22: polimer makalah (1)

mikroorganisme, akibatnya kita terus menerus memerlukan areal untuk

pembuangan sampah. Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat

menyebabkan pencemaran tanah, selain merusak

pemandangan.Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi

limbah plastik adalah denganmendaur ulang (recycle), dengan incinerasi

dan dengan membuat plastik yang dapat mengalami biodegradasi.

1. Daur Ulang (Recycle)

Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan

mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan.

Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan (sortir), pelelehan,

dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan

pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika

masyarakat dengan disiplin tinggi ikut berpartisipasi, yaitu ketika

membuangsampah plastik.

Dewasa ini plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah jenis

HDPE dan botol- botol plastik.

2. Incinerasi (Incineration)

  Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan

membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai

nilai kalor yang tinggi, sehingga dapatdigunakan sebagai sumber tenaga

untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik membakar batu

bara yang dicampur beberapa persen ban dan plastik bekas. Akan tetapi

pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran

udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang

bersifat korosif/racun. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam

yang sangat pekat dan gas- gas yang bersifat korosif. Gas- gas korosif ini

membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah

Page 23: polimer makalah (1)

dibebaskannya gas Dioksin yang sangat beracun pada pembakaran

senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran

harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi

udara.

3. Plastik Yang Mudah Diuraikan Mikroorganisme

(Biodegradable Plastics)

  Sekitar setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan.

Oleh karena itu, sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau

fotodegradable. Hal ini telah diupayakan dan telah mulai dipasarkan.

Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar Amilum (Zat Tepung).

Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat

enggan untuk membayar lebih.

Page 24: polimer makalah (1)

Daftar Pustaka

- http://www.docstoc.com/docs/26656042/SENYAWA-POLIMER

- http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-polimer/klasifikasi-

polimer/polimer-berdasarkan-reaksi-pembentukannya/

- http://blowwgor-bioku.blogspot.com/2011/11/polimer-dan-

penangananya.html

- Purba, Michael (1994). Kimia 3B untuk SMA Kelas XII., Jakarta: Erlangga.

- Gonick, Larry (2006). Kartun Kimia, Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer

Gramedia).