sa as a muml ui k

ll a a

Jaundice

DEFINISI

Ikterus Pewarnaan bilirubin

Membran mukosa

↑ dalam darah

Kulit

Sklera mata

Perubahan warna m

enjadi kuning

ANATOMI SALURAN EMPEDU

ETIOLOGI

• IKTERUS OBSTRUKSIS INTRA HEPATIKdisebabkan oleh penyakit hepatoselular dengan kerusakan sel parenkim hati akibat hepatitis virus atau berbagai jenis sirosis

• IKTERUS OBSTRUKSI EKSTRA HEPATIK sumbatan batu empedu, biasanya

pada ujung bawah duktus koleduktus; kaput pangkreas dan karsinoma ampula vateri

Gambar 2. Berbagai macam kelainan penyebab ikterus

Sirosis hepatis Abse

s hepar

Carsinoma

Striktur

Ca Caput pangcreas

Batu

Ascaris

PATOGENESIS DAN PATOLOGI

KLASIFIKASI

• Menurut Benjamin IS 1988, klasifikasi ikterus obstruksi terbagi atas 4 tipe yaitu :

• Tipe I : Obstruksi komplit..• Tipe II : Obstruksi intermitten• Tipe III : Obstruksi inkomplit kronis. • Tipe IV : Obstruksi segmental.

GAMBARAN KLINIS

a) Jaundice (Ikterus)b) Urine pekatc) Feses pucat seperti dempuld) Puritus general (ciri jaundice obstruksi)e) Riwayat demamf) Kolik bilierg) Nyeri yang menjalar ke punggungh) Pembesaran kandung empedu

PEMERIKSAAN FISIS• Ikterus pada sklera atau kulit, terdapat bekas

garukan di badan, febris / afebril. Bila obstruksi karena batu, penderita tampak gelisah, nyeri tekan perut kanan atas, kadang-kadang disertai defans muscular dan “Murphy Sign” positif, hepatomegali disertai / tanpa disertai terabanya kandung empedu. Bila ikterus obstruksi karena tumor maka tidak ada rasa nyeri tekan. Ditemukan “Courvoisier sign” positif , splenomegali, “occult blood” (biasanya ditemukan pada karsinoma ampula dan karsinoma pankreas).

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PEMERIKSAAN RUTINTES FAAL HATIPEMERIKSAAN USGPEMERIKSAAN CT – SCANPTC (PERCUTANEUS TRANSHEPATIC

CHOLANGIOGRAPHY)DUODENOGRAPHY HIPOTONIK (DH )PEMERIKSAAN ENDOSKOPIERCP ( ENDOSCOPIC RETROGRADE CHOLANGIO

PANCREATOGRAPH )

DIAGNOSIS

DIAGNOSISDiagnosis ikerus obstruksi

beserta penyebabnya dapat ditegakan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, pemeriksaan fisis, laboratorium dan pemeriksaan penunjang diagnostik invasive maupun non invasive

PENATALAKSANAAN

• Bila penyebabnya adalah batu, dilakukan tindakan pengangkatan batu dengan cara operasi laparotomi atau papilotomi dengan endoskopi / laparoskopi. Bila penyebabnya adalah tumor dan tindakan bedah tidak dapat menghilangkan penyebab obstruksi karena tumor tersebut maka dilakukan tindakan drainase untuk mengalihkan aliran empedu tersebut.

DAFTAR PUSTAKA• Adeyinka, Adisa Charles. JAUNDICE. Associated

professor of Surgery.Abia StateUniversity Teaching Hospital. ABA Nigeria

• Lesmana L.A, Batu Empedu. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi III, BalaiPenerbit FKUI, Jakarta, 1996, hal. 380-90

• Price S.A, Wilson L.M,Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, EGC,Jakarta, 1994, Hal. 453.

• Podolsky D.K, Issel B.K, Penyakit Kandung Empedu dan Duktus Biliaris, Harrison;Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 4, Edisi 13, EGC, Jakarta, 2000, Hal.1688-1693