Cbd Periodontitis

7/26/2019 Cbd Periodontitis

1/29

CASE BASED DISCUSSION

MODUL 2 PENYAKIT KELAINAN JARINGANPERIODONTAL

PERIODONTITIS

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi

Kepaniteraan Klinik di Modul !enyakit Kelainan "aringan !eriodontal

Oleh :

REZKI ALFURQAN

1110070110026

Pembimbin ! "#$ %i' Le(&'#i) MDS*) S+$Pe#i,

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNI-ERSITAS .AITURA/MA/

PADANG

2016


2/29

CASE BASED DISCUSSION

MODUL 2PENYAKIT KELAINAN JARINGAN PERIODONTAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNI-ERSITAS .AITURRA/MA/

PADANG

/ALAMAN PENGESA/AN

P'"'n) Mei 201

Di(e&i O3e4

Pen'nn J'5'b M,"3

"#$ %i' Le(&'#i) MDS*) S+$Pe#i,

ii


3/29

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan berkat rahmat-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan laporan kasus ini. Adapun dalam laporan kasus ini penulis

membahas secara rinci mengenai Periodontitis. Dimana meliputi defenisi

periodontitis etiologi periodontitis klasifikasi periodontitis serta melaporkan

kasus mengenai diagnosis periodontitis rencana pera!atan dan prognosisnya.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih

kepada drg. "itra #estari $DSc Sp.Perio selaku dosen pembimbing yang telah

begitu sabar dalam memberikan bimbingan !aktu perhatian saran-saran serta

dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini.

Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya

kepada kita semua dan semoga laporan ini dapat bermanfaat serta dapat

memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang

memerlukan.

Padang $ei %&'(

Penulis

iii


4/29

DAFTAR ISI

/ALAMAN PENGESA/AN........................................................................ ii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... i)

.A. I PENDA/ULUAN............................................................................. '

.A. II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... %

%.' Definisi....................................................................................................... %

%.% *lasifikasi................................................................................................... +

%.+ ,tiologi....................................................................................................... +

%.+.' aktor #okal.......................................................................... /%.+.% aktor Sistemik.......................................................................... 0

%./ Pencegahan................................................................................................. 1

%.( Pera!atan Penyakit Periodontal................................................................. '%

.A. III PEM.A/ASAN............................................................................... '/

+.' 2dentifikasi Pasien...................................................................................... '/

+.% Pemeriksaan Subjektif............................................................................... '/

+.+ Pemeriksaan 3bjektif................................................................................. '(

+./ Pemeriksaan 4ontgen oto........................................................................ '0

+.( oto *linis............................................................................................. '0

+.5 Diagnosis....... '1

+.0 aktor ,tiologi........................................................................................... %&

+.1 Prognosis..... %&

.A. I- REN%ANA PERA8ATAN.............................................................. %'

DAFTAR PUSTAKA

i)


5/29

.A. I

PENDA/ULUAN

Penyakit pada gigi dan rongga mulut merupakan salah satu jenis penyakit

yang banyak diderita oleh sebagian besar masyarakat di dunia terutama pada

orang-orang yang memiliki kebersihan rongga mulut yang buruk. Salah satu

contohnya adalah penyakit periodontal. Penyakit periodontal merupakan salah

satu penyakit kronis yang paling umum terjadi pada indi)idu de!asa. Penyakit ini

menempati urutan kedua setelah karies gigi sebagai penyebab kehilangan gigi

pada orang de!asa di negara-negara berkembang.

Penyakit periodontal dibagi atas dua golongan yaitu gingi)itis dan

periodontitis. 6entuk penyakit periodontal yang paling sering dijumpai adalah

proses inflamasi dan mempengaruhi jaringan lunak yang mengelilingi gigi tanpa

adanya kerusakan tulang keadaan ini dikenal dengan gingi)itis . Apabila penyakit

gingi)a tidak ditanggulangi sedini mungkin maka proses penyakit akan terus

berkembang mempengaruhi tulangal)eolar ligamen periodontal atau sementum

keadaan ini disebut dengan periodontitis.

Periodontitis umumnya disebabkan oleh plak-plak yang terdiri dari lapisan

tipis biofilm yang mengandung bakteri produksi bakteri dan makanan. #apisan

ini melekat pada permukaan gigi dan ber!arna putih atau putih kekuningan. Plak

yang menyebabkan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis

gingi)a. 6akteri dan produknya dapat menyebar keba!ah gingi)a sehingga terjadi

proses peradangan dan terjadilah periodontitis. Periodontitis dapat juga

melibatkan hilangnya progesif dari tulang al)eolar di sekitar gigi dan jika tidak

diobati dapat menyebabkan pengenduran dan selanjutnya kehilangan gigi.

'


6/29

.A. II

TINJAUAN PUSTAKA

2$1 De9ini(i

Periodontitis merupakan panyakit peradangan pada jaringan periodontal

yang disebabkan terutama oleh bakteri spesifik pada subgingi)a yang dapat

menimbulkan respon inflamasi gingi)al dan berlanjut ke struktur jaringan

penyangga gigi yaitu sementum ligamentum periodontal dan tulang al)eolar.

*eadaan ini mengakibatkan hilangnya perlekatan gingi)al dan terjadinya

kerusakan tulang al)eolar lebih dalam pembentukan poket periodontal migrasi

patologis yang menimbulkan diastema dan kegoyangan gigi yang berakibat

tanggalnya gigi.

7ambar '. Periodontitis

%


7/29

2$2 K3'(i9i:'(i

*lasifikasi penyakit dan kondisi periodontal berdasarkan the International

Workshop for Classification of Periodontal Diseases 8

'. Penyakit gingi)al 9gingival diseases:

%. Periodontitis kronis 9chronic periodontitis:

+. Peridontitis agresif 9aggressive periodontitis:

/. Periodontitis sebagai manifestasi penyakit sistemik 9periodontitis as a

manifestations of systemic diseases:

(. Penyakit periodontal nekrotik 9necrotizingperiodontal diseases:

5. Abses periodonsium 9abscesse of the periodontium:

0. Periodontitis berkaitan dengan lesi endodontic 9periodontitis associated

with endodontic lesions:

1. Deformitas dan kondisi perkembangan atau didapat 9developmental or

acquired deformities and conditions:

2$; E&i,3,i

aktor penyebab penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua bagian

yaitu faktor lokal 9ekstrinsik: dan faktor sistemik 9intrinsik:. aktor lokal

merupakan penyebab yang berada pada lingkungan disekitar gigi sedangkan

faktor sistemik dihubungkan dengan metabolisme dan kesehatan umum.

*erusakan tulang dalam penyakit periodontal terutama disebabkan oleh faktor

lokal yaitu inflamasi gingi)a dan trauma dari oklusi atau gabungan keduanya.

*erusakan yang disebabkan oleh inflamasi gingi)a mengakibatkan pengurangan

ketinggian tulang al)eolar sedangkan trauma dari oklusi menyebabkan hilangnya

tulang al)eolar pada sisi permukaan akar.

+


8/29

2$;$1 F':&,# L,:'3

a: Plak bakteri 9bacterial plaque:

Plak bakteri merupakan deposit lunak yang membentuk biofilm

yang menumpuk ke permukan gigi. 6erdasarkan lokasinya pada

permukaan gigi plak diklasifikasikan atas plak supragingi)al dan plak

subgingi)al. 6akteri yang terkandung dalam plak di daerah sulkus gingi)a

mempermudah kerusakan jaringan. ;ampir semua penyakit periodontal

berhubungan dengan plak bakteri dan telah terbukti bah!a plak bakteri

bersifat toksik. 6akteri dapat menyebabkan penyakit periodontal secara

tidak langsung dengan jalan meniadakan mekanisme pertahanan tubuh

mengurangi pertahanan jaringan tubuh menggerakkan proses immuno

patologi.

b: *alkulus

*alkulus terdiri dari plak bakteri dan merupakan suatu massa yang

mengalami pengapuran terbentuk pada permukaan gigi secara alamiah.

*alkulus merupakan pendukung penyebab terjadinya gingi)itis 9dapat

dilihat bah!a inflamasi terjadi karena penumpukan sisa makanan yang

berlebihan: dan lebih banyak terjadi pada orang de!asa kalkulus bukan

penyebab utama terjadinya penyakit periodontal. aktor penyebab

timbulnya gingi)itis adalah plak bakteri yang tidak bermineral melekat

pada permukaan kalkulus mempengaruhi gingi)a secara tidak langsung.

/


9/29

c: 2mpaksi makanan

2mpaksi makanan 9tekanan akibat penumpukan sisa makanan:

merupakan keadaan a!al yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit

periodontal. 7igi yang berjejal atau miring merupakan tempat

penumpukan sisa makanan dan juga tempat terbentuknya plak sedangkan

gigi dengan oklusi yang baik mempunyai daya self cleansing yang tinggi.

Tanda-tanda yang berhubungan dengan terjadinya impaksi makanan yaitu8

a. Perasaan tertekan pada daerah proksimal

b. 4asa sakit yang sangat dan tidak menentu

c. 2nflamasi gingi)a dengan perdarahan dan daerah yang terlibat

sering berbau.

d. 4esesi gingi)al

e. Pembentukan abses periodontal menyebabkan gigi dapat

bergerak dari soketnya sehingga terjadinya kontak prematur

saat berfungsi dan sensitif terhadap perkusi.

d: Pernafasan mulut

*ebiasaan bernafas melalui mulut merupakan salah satu kebiasaan

buruk. ;al ini sering dijumpai secara permanen atau sementara. Permanen

misalnya pada anak dengan kelainan saluran pernafasan bibir maupun

rahang juga karena kebiasaan membuka mulut terlalu lama. Sementara

misal pasien penderita pilek dan pada beberapa anak yang gigi depan atas

protrusi sehingga mengalami kesulitan menutup bibir. *eadaan ini

menyebabkan )iskositas 9kekentalan: sali)a akan bertambah pada

permukaan gingi)a maupun permukaan gigi aliran sali)a berkurang

(


10/29

populasi bakteri bertambah banyak lidah dan palatum menjadi kering dan

akhirnya memudahkan terjadinya penyakit periodontal.

e: Sifat fisik makanan

Sifat fisik makanan merupakan hal yang penting karena makanan yang

bersifat lunak seperti bubur atau campuran semili


11/29

2$;$2 F':&,# Si(&emi:

a: Demam yang tinggi

Pada anak-anak sering terjadi penyakit periodontal selama

menderita demam yang tinggi 9misal disebabkan pilek batuk yang parah:.

;al ini disebabkan anak yang sakit tidak dapat melakukan pembersihan

mulutnya secara optimal dan makanan yang diberikan biasanya berbentuk

cair. Pada keadaan ini sali)a dan debris berkumpul pada mulut

menyebabkan mudahnya terbentuk plak dan terjadi penyakit periodontal.

b: Defisiensi )itamin

Di antara banyak )itamin )itamin " sangat berpengaruh pada

jaringan periodontal karena fungsinya dalam pembentukan serat jaringan

ikat. Defisiensi )itamin " sendiri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit

periodontal tetapi adanya iritasi lokal menyebabkan jaringan kurang dapat

mempertahankan kesehatan jaringan tersebut sehingga terjadi reaksi

inflamasi 9defisiensi memperlemah jaringan:.

c: Drugs atau pemakaian obat-obatan

3bat-obatan dapat menyebabkan hiperplasia hal ini sering terjadi

pada anak-anak penderita epilepsi yang mengkomsumsi obat anti kejang

yaitu phenytoin 9dilantin:. Dilantin bukan penyebab langsung penyakit

jaringan periodontal tetapi hyperplasia gingi)a memudahkan terjadinya

penyakit. Penyebab utama adalah plak bakteri.

d: ;ormonal

Penyakit periodontal dipengaruhi oleh hormon steroid.

Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama masa remaja dapat

0


12/29

memperhebat inflamasi margin gingi)a bila ada faktor lokal penyebab

penyakit periodontal.

2$< Pen*e'4'n

Pencegahan penyakit periodontal merupakan kerja sama yang

dilakukan oleh dokter gigi pasien dan personal pendukung. Pencegahan

dilakukan dengan memelihara gigi-gigi dan mencegah serangan serta

kambuhnya penyakit. Pencegahan dimulai pada jaringan periodontal yang

sehat yang bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan

jaringan periodontal dengan mempergunakan teknik sederhana. Pencegahan

penyakit periodontal meliputi beberapa prosedur yang saling berhubungan

satu sama lain yaitu 8

1$ K,n,3 P3':

*ontrol plak merupakan cara yang paling efektif dalam mencegah

pembentukan kalkulus dan merupakan dasar pokok pencegahan penyakit

periodontal tanpa control plak kesehatan mulut tidak dapat dicapai atau

dipelihara. Setiap pasien dalam praktek dokter gigi sebaiknya diberi

program kontrol plak.

a. 6agi pasien dengan jaringan periodonsium yang sehat kontrol plak

berarti pemeliharaan kesehatan.

b. 6agi penderita penyakit periodontal kontrol plak berarti

penyembuhan.

c. 6agi pasien pasca pera!atan penyakit periodontal kontrol plak

berarti mencegah kambuhnya penyakit ini.

$etode kontrol plak dibagi atas dua yaitu secara mekanis dan kimia 8

1


13/29

a. Secara mekanis merupakan cara yang paling dapat dipercaya

meliputi penggunaan alat-alat fisik dengan memakai sikat gigi alat

pembersih proksimal seperti dental floss tusuk gigi dan kumur-

kumur dengan air.

b. *ontrol plak secara kimia adalah memakai bahan kumur - kumur

seperti chlorhe=idine 96etadine 2sodine:.

2$ P#,9i3':(i( m3&

Profilaksis mulut merupakan pembersihan gigi di klinik terdiri

dari penyingkiran materi alba kalkulus stain dan pemolisan gigi. >ntuk

memberikan manfaat yang maksimum bagi pasien profilaksis mulut harus

lebih luas dan meliputi hal-hal berikut 8

a. $emakai larutan pe!arna 9disclosing solution: untuk mendeteksi

plak. 7incu kue !arna ros dapat dipakai untuk mendeteksi plak

pada anak-anak.

b. Penyingkiran plak kalkulus 9supra dan sub gingi)a: pada seluruh

permukaan.

c. $embersihkan dan memolis gigi menggunakan pasta

pemolis?pasta gigi

d. $emakai @at pencegah yang ada dalam pasta pemolis?pasta gigi.

e. $emeriksa tambalan gigi memperbaiki tepi tambalan yang

menggantung

f. $emeriksa tanda dan gejala impaksi makanan.


14/29

;$ Pen*e'4'n 'm' "'#i ,:3(i

$enyesuaikan hubungan gigi-gigi yang mengalami perubahan

secara perlahanlahan 9akibat pemakaian yang lama:. ;ubungan tonjol gigi

asli dengan tambalan gigi yang tidak tepat dapat menimbulkan kebiasaan

oklusi yang tidak baik seperti bru=im atau clenching.


15/29

masyarakat dapat diberikan melalui kontak pribadi akti)itas dalam

kelompok masyarakat media cetak maupun elektronik perkumpulan

remaja sekolah dan !adah lainnya. Perlu diluruskan adanya pertentangan

psikologis pada masyarakat seperti 8

a. $enerangkan bah!a kerusakan yang disebabkan penyakit

periodontal pada orang de!asa dimulai pada masa anak-anak.

b. $enghilangkan dugaan bah!a pyorrhea 9gusi berdarah: tidak

dapat dielakkan dan disembuhkan. Buga menghilangkan pendapat

masyarakat bah!a kehilangan gigi selalu terjadi bila mereka

sudah tua.

c. $enegaskan bukti bah!a seperti karies gigi penyakit

periodontal biasanya tidak menimbulkan rasa sakit pada a!alnya

sehingga masyarakat tidak menyadarinya.

d. Pemeriksaan gigi dan mulut secara teratur diperlukan untuk

mengetahui adanya karies gigi dan penyakit periodontal

secepatnya kemudian segera mera!atnya bila ditemukan adanya

penyakit.

e. $emberi penjelasan bah!a pera!atan periodontal yang efektif

adalah bila segera dira!at sehingga lebih besar kemungkinan

berhasil disembuhkan. Disamping itu !aktu yang digunakan

lebih sedikit dan merupakan cara yang paling ekonomis daripada

menanggulangi penyakit.

f. $enegaskan manfaat pencegahan dengan higine mulut yang baik

dan pera!atan gigi yang teratur .

''


16/29

g. $enerangkan bah!a tindakan pencegahan penyakit gigi dan

mulut harus merupakan inti dari perencanaan kesehatan gigi

masyarakat.

7$ Pen*e'4'n :'mb4n=' +en=':i&

Setelah kesehatan jaringan tercapai diperlukan program yang

positif untuk mencegah kambuhnya penyakit periodontal. 2ni merupakan

tanggung ja!ab bersama antara dokter gigi dan pasien 9untuk pasien anak

peran orang tua juga dibutuhkan:. Pasien harus mentaati pengaturan untuk

menjaga higine mulut dan kunjungan berkala dokter gigi harus membuat

kunjungan berkala sebagai pelayanan pencegahan yang bermanfaat.

2$ Pe#'5'&'n Pen=':i& Pe#i,",n&'3

Tujuan dari pera!atan ini adalah untuk mencegah kerusakan

jaringan yang lebih parah dan kehilangan gigi. $enurut 7lickman ada

empat tahap yang dilakukan dalam mera!at penyakit periodontal yaitu 8

'. Tahap jaringan lunak

Pada tahap ini dilakukan tindakan untuk meredakan inflamasi

gingi)a menghilangkan saku periodontal dan faktor-faktor penyebabnya.

Disamping itu juga untuk mempertahankan kontur gingi)a dan hubungan

mukogingi)a yang baik. Pemeliharaan kesehatan jaringan periodontal

dapat dilakukan dengan penambalan lesi karies koreksi tepi tambalan

proksimal yang cacat dan memelihara jalur ekskursi makanan yang baik.

%. Tahap fungsional

;ubungan oklusal yang optimal adalah hubungan oklusal yang

memberikan stimulasi fungsional yang baik untuk memelihara kesehatan

'%


17/29

jaringan periodontal. >ntuk mencapai hubungan oklusal yang optimal

usaha yang perlu dan dapat dilakukan adalah 8 occlusal adjustment

pembuatan gigi palsu pera!atan ortodonti splinting 9bila terdapat gigi

yang mobiliti: dan koreksi kebiasaan jelek 9misal bruksim atau clenching:.

+. Tahap sistemik

*ondisi sistemik memerlukan perhatian khusus pada pelaksanaan

pera!atan penyakit periodontal karena kondisi sistemik dapat

mempengaruhi respon jaringan terhadap pera!atan atau mengganggu

pemeliharaan kesehatan jaringan setelah pera!atan selesai. $asalah

sistemik memerlukan kerja sama dengan dokter yang biasa mera!at pasien

atau merujuk ke dokter spesialis.

/. Tahap pemeliharaan

Prosedur yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan

periodontal yang telah sembuh yaitu dengan memberikan instruksi higine

mulut 9kontrol plak: kunjungan berkala ke dokter gigi untuk memeriksa

tambalan karies baru atau faktor penyebab penyakit lainnya.

'+


18/29

.A. III

PEM.A/ASAN

;$1 I"en&i9i:'(i P'(ien

No. 4$ 8 &%0/0

Nama Pasien 8 ,lda

>mur 8 (( Tahun

Benis *elamin 8 Perempuan

Pekerjaan 8 Wiras!asta

Alamat 8 6ypass

Tanggal Pemeriksaan 8 %( ebruari %&'(

;$2 Peme#i:('''n Sbe:&i9

'. *eluhan >tama 8 Pasien datang ke 4S7$P >ni)ersitas 6aiturrahmah

dengan keluhan gigi ba!ah goyang dan ingin membersihkan karang

gigi

%. 4i!ayat $edis 7igi dan $ulut

Sebelumnya pasien tidak pernah datang atau berkunjung ke dokter

gigi

Pasien sebelumnya pernah mencabut gigi di tukang gigi

+. 4i!ayat $edis >mum

Pasien tidak memiliki penyakit sistemik

Pasien tidak memiliki alergi obat-obatan

'/


19/29

/. 4i!ayat *esehatan 7igi dan $ulut

a. $enyikat 7igi

2nter)al 8 % kali sehari

Waktu 8 Pagi dan $alam

7erakan 8 Certikal dan ;ori@ontal

ang disikat 8 3ral dan Cestibular

b. Pasta 8 Pepsodent

c.3bat *umur 8 -

;$; Peme#i:(''n Obe:&i9

1$ G(i

a. Warna

$erah 8 +/ ++ +% +' /' /% /+ // 9Cestibular:

$erah *ebiruan 8 -

Pucat 8 -

b. *onsistensi

3edema 8 +/ ++ +% +' /' /% /+ // 9Cestibular:

ibrous 8 -

c. 4esesi 7ingi)a

9Cestibular: 8 %% %/ %( +/ ++ +% +' /' /% /+ //

93ral: 8 +0 +5 +/ ++ +% +' /' /% /+ //

d. 7ingi)a ,nlargement8 -

%. Gii

'(


20/29

'1 '0 '5 '( '/ '+ '% '' %' %% %+ %/ %( %5 %0 %1

/1 /0 /5 /( // /+ /% /' +' +% ++ +/ +( +5 +0 +1

Atrisi mobility derajat '

*eterangan 8

4A?46 8 "?S 8 %?+

+. Selaput #endir 8 Normal

/. 3ral ;ygiene 93;: 8 6uruk

6erdasarkan dari hasil pengukuran 3ral ;ygiene 2nde= 93;2: 8 Debris 2nde= 9D2: E '+

"alculus 2nde= 9"2: E %

3;2 E D2 F "2 E ++

*eterangan 8

S:,# O#'3 /=iene

&& G '% 6aik

'+ G +& Sedang

+' G 5& 6uruk

(. Pengukuran Papilary 6leeding 2nde= a!al pada bagian )estibular dan oral

a. Cestibular E H

b. 3ral E H

5. Pengukuran Pla


21/29

KG 1 1 '& 0 5

AG 5 5 ( 0 / /

;$< Peme#i:(''n R,n&en F,&,

Ke#(':'n &3'n !

;ori@ontal 8 4egio +%+'/'/%

;$F,&, K3ini(

96agian Cestibular: 8

96agian 3ral: 8

'0


22/29

;$6 Di'n,(i( ! Pe#i,",n&i&i( K#,ni( L,:'3i('&'

Periodontitis kronis adalah periodontitis yang paling umum terjadi.

6iasanya terjadi pada orang de!asa namun dapat pula ditemukan pada

anak-anak. Tipe ini adalah tipe periodontitis yang berjalan lambat terjadi

pada +( tahun keatas. Periodontitis kronis disebabkan oleh akumulasi plak

dan kalkulus dan kebanyakan perkembangan penyakitnya tergolong

lamban namun dapat pula ditemukan dengan perkembangan cepat.

*ecepatan perkembangan penyakit dapat disebabkan oleh faktor local

sistemik dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi interaksi host-

bakteri. aktor local dapat mempengaruhi akumulasi plak. aktor sistemik

misal Diabetes $ellitus dan ;2C dapat mempengaruhi kemampuan

pertahanan host faktor lingkungan missal kebiasaan merokok dan stress

dapat juga mempengaruhi respon host terhadap akumulasi plak.

*ehilangan tulang berkembang lambat dan didominansi oleh bentuk

hori@ontal.

aktor etiologi utama adalah faktor lokal terutama bakteri gram

negatif. Tidak ditemukan kelainan sel darah dan disertai kehilangan tulang.

*arakteristik periodontitis kronis 8

'. Terjadi pada orang de!asa namun dapat pula terjadi pada anak-anak.

'1


23/29

%. *alkulus subgingi)al sering ditemukan

+. Disebabkan oleh bermacam bentuk mikroba.

/. *ecepatan perkembangan penyakit tergolong lamban hingga sedang dan

ada kemungkinan menjadi cepat.

(. Dapat dipengaruhi oleh faktor local sistemik dan faktor lingkungan.

*lasifikasi kronis periodontitis dibagi menjadi % macam 8

'. *lasifikasi berdasarkan distribusi penyakit

a. Periodontitis *ronis #okalisata

Dikatakan periodontitis kronis lokalisata apabila jumlah gigi yang

terkena kurang dari +&H atau kurang dari +&H dari seluruh sisi di

mulut yang terlibat.

b. Periodontitis *ronis 7eneralisata

Apabila lebih dari +&H dari seluruh sisi mulut yang terlibat.

%. *lasifikasi berdasarkan keparahan penyakit

a. Taraf 4ingan

Ditandai oleh adanya kehilangan perlekatan yang hanya berkisar '-% mm.

b. Taraf Sedang

Ditandai oleh adanya kehilangan perlekatan sebesar +-/mm.

c. Taraf Parah

Ditandai dengan hilangnya perlekatan ( mm atau lebih.

7ambaran *linis 8

a. Akumulasi plak supra dan subgingi)a

b. *eradangan gingi)al

c. Terbentuknya poket

d. ;ilangnya perlekatan periodontal

e. ;ilangnya tulang al)eolar

f. Stippling gingi)al 9-:

g. Perubahan topografi permukaan

;$7 F':&,# E&i,3,i

'


24/29

Plak

*alkulus

;$> P#,n,(i( ! .'i:

Pasien tidak memiliki penyakit sistemik sehingga tidak ada faktor

sistemik yang mempengaruhi proses pera!atan serta penyembuhan.

Pasien kooperatif dalam hal ini pasien melakukan pera!atan atas

kemauan sendiri.

Pasien komunikatif

%&


25/29

.A. I-

REN%ANA PERA8ATAN

Knn'n I Se&&in I ! Membe#(i4:'n :'3:3( (+#'ini?'3 "'n

(bini?'3 +'"' #'4'n '&'(

Prosedur 8

'. $elakukan pengukuran Papilary 6leeding 2nde= a!al pada bagian

)estibular dan oral

a. Cestibular

Setting 2

A!al Akhir

H H

b. 3ral

Setting 2

A!al Akhir

H H

%. $elakukan pengukuran Pla


26/29

/. $elakukan pengukuran 3ral ;ygiene 2nde= 9Debris 2nde= dan "alculus

2nde=:

Se&&&in S:,# %I S:,# DI S:,# O/ Le?e3 O/I

(. $elakukan skeling pada rahang atas untuk menyingkirkan kalkulus

supragingi)al dan subgingi)al.

5. $elakukan pengukuran Papilary 6leeding 2nde= akhir pada bagian

)estibular dan oral

0. $elakukan pengukuran Pla


27/29

''. $elakukan pengukuran kedalaman saku 9*S: jarak ",B-"7$ 9"":

#e)el Attachment 9#A: #ebar *eratin 7ingi)a 9*7: dan #ebar Attached

7ingi)a 9A7:

'%. $elakukan pengukuran 3ral ;ygiene 2nde= 9Debris 2nde= dan "alculus

2nde=:

'+. $elakukan skeling pada rahang ba!ah saja guna untuk menyingkirkan

kalkulus supragingi)al dan subgingi)al.

'/. $elakukan pengukuran Papilary 6leeding 2nde= akhir pada bagian

)estibular dan oral

'(. $elakukan pengukuran Pla


28/29

'0. $elakukan pengukuran Papilary 6leeding 2nde= a!al pada bagian

)estibular dan oral

'1. $elakukan pengukuran Pla


29/29

DAFTAR PUSTAKA

Andrisyah 4. %&''. !ambaran Periodontitis Pada Ibu "amil di Wilayah #er$aPuskesmas %anggalo Padang. akultas *edokteran >ni)ersitas

Andalas. Padang. ;lm8 '-+.

"happle #." and 7enco 4. %&'+. Diabetes and Periodontal Diseases &Consensus 'eport of the (oint )*P+,,P Workshop on Periodontitisand -ystemic Diseases.(ournal Periodontal.Col. 1/ 9/:. ;lm8 '&5.

Daliemunthe S.;. %&&5. erapi Periodontal. Departemen Periodonsia akultas*edokteran 7igi >ni)ersitas Sumatera >tara. $edan. ;lm8 +/-+.

Daliemunthe S.;. %&&1. Periodonsia. Departemen Periodonsia akultas*edokteran 7igi >ni)ersitas Sumatera >tara. ,d 8 4e)isi. $edan.;lm8 '&'-'&%.

atima I 6ey A $ian and Iia A. %&'/. anagement of /ocalized,ggressive Periodontitis 0y 'esective and 'egenerative ethods.,sian Pacific (ournal of "ealth -ciences.Col. ' 9+:. ;lm8 %&0-%&.

2rlina #. %&'%. "ubungan Periodontitis Dengan Penderita -troke di '-1P Dr.#ariadi -emarang. akultas *edokteran >ni)ersitas Diponegoro.Semarang. ;lm8 '-1.

#inden 7.B and ;er@berg $.". %&'+.Periodontitis and -ystemic Diseases & ,'ecord of Discussions of Working !roup 2 of the (oint )*P+,,PWorkshop on Periodontitis and -ystemic Diseases. (ournal

Periodontal.Col. 1/ 9/:. ;lm8 %&.

San@ $ and *ornman *. %&'+.Periodontitis and ,dverse Pregnancy 3utcomes& Consensus 'eport of the (oint )*P+,,P Workshop on Periodontitisand -ystemic Diseases.(ournal Periodontal.Col. 1/ 9/:. ;lm8 '5/.

Siampa .A. %&'+. )fek enghisap 'okok erhadap -tatus #esehatanPeriodontal & -ebuah Penelitian #omporatif4 Cross5-ectional.akultas *edokteran 7igi >ni)ersitas ;asanuddin. $akassar. ;lm8 '-+.

>S> 3pen "ourse Ware. %&&1. -treptococcus utans. >S> $edan. 63n /ine7.Dari& http&++ocw.usu.ac.id+cour...penyakit8periodontal.pdf 69 ei:;ni)ersitas;asannudin. $akassar. ;lm8 0-'0.

Documents

Cbd Periodontitis