24
 OM SWASTYASTU

ppt belajar sosial.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • OM SWASTYASTU

  • A.A GEDE NGURAH RAMA INDRA NEGARA

    ( 1213021004 )PUTU KIRANIA ANDHIKA PUTRI

    ( 1213021006 )LUH RENI PRADNYANINGSIH

    ( 1213021043 )

  • TEORI BELAJAR SOSIAL

  • PENGERTIAN TEORI BELAJAR SOSIALTeori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, yang mana konsep dari teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut Bandura, orang belajar melalui pengalaman langsung atau pengamatan (mencontoh model). Orang belajar dari apa yang ia baca, dengar, dan lihat di media, dan juga dari orang lain dan lingkungannya.

  • Albert Bandura (1971), mengemukakan bahwa teori pembelajaran sosial membahas tentang (1) Bagaimana perilaku kita dipengaruhi oleh lingkungan melalui penguat (reinforcement) dan observational learning, (2) Cara pandang dan cara pikir yang kita miliki terhadap informasi, (3) Begitu pula sebaliknya, bagaimana perilaku kita mempengaruhi lingkungan kita dan menciptakan penguat (reinforcement) dan observational opportunity.

  • KONSEP-KONSEP UTAMATerdapat beberapa pembahasan tentang konsep-konsep utama dari teori belajar sosial, diantaranya yaitu:1) Teori Pemodelan ( Modeling )

    2) Fase Belajar

    3) Belajar Vicarious

  • Ciri-ciri dari Teori Pemodelan Albert Bandura

    1.Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan

    2.Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain lain

    3.Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model

    4.Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif

    5.Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif.

  • 2) Fase Belajar

    Perhatian (Attention)

    2. Mengingat (Retention)

    3. Reproduksi gerak (Reproduction)4. Motivasi

  • Menurut teori belajar social, secara rinci dasar kognitif dalam proses belajar dapat diringkas dalam 4 tahap Perhatian (Attention)Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya. Subjek memberi perhatian tertuju kepada nilai, harga diri, sikap, dan lain-lain yang dimiliki.

    Mengingat (Retention)Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila diperlukan atau diingini.Kemampuan untuk menyimpan informasi juga merupakan bagian penting dari proses belajar.

  • Reproduksi gerak (Reproduction)Setelah subyek memperhatikan model dan menyimpan informasi, sekarang saatnya untuk benar-benar melakukan perilaku yang diamatinya. Praktek lebih lanjut dari perilaku yang dipelajari mengarah pada kemajuan perbaikan dan keterampilan.

    MotivasiMotivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia adalah penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu. Jadisubyek harus termotivasi untuk meniru perilaku yang telah dimodelkan.

  • 3) Belajar VicariousKita telah mengetahui, bahwa sebagian besar dari belajar observasional termotivasi oleh harapan bahwa meniru model dengan baik, akan menuju pada reinforsemen. Tetapi, ada orang yang belajar dengan melihat orang diberi reinforsemen atau dihukum waktu terlibat dalam perilaku-perilaku tertentu. Inilah yang di sebut dengan belajar vicarious.

  • 4) Pengaturan SendiriKonsep penting lainnya dalam belajar observasional ialah pengaturan-sendiri atau self regulation. Bandura berhipotesis, bahwa manusia mengamati perilakunya sendiri, mempertimbangkan (judge) perilaku itu terhadap kriteria yang disusunnya sendiri, dan kemudian memberi reinforsemen atau hukuman pada dirinya sendiri.

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Sosiala) Faktor IndogenFaktor yang mempengaruhi sikap sosial anak yang datang dari dalam dirinya sendiri. Dalam hal ini dapat dibedakan menjadi tiga faktor yaitu: a) faktor sugesti, b) faktor identifikasi, dan c) faktor imitasi.

  • 1)Faktor Sugesti

    Sugesti adalah proses seorang individu didalam berusaha menerima tingkah laku maupun prilaku orang lain tanpa adanya kritikan terlebih dahulu .Sugesti dapat mempengaruhi sikap sosial seseorang sedangkan anak yang tidak mampu bersugesti cenderung untuk tidak mau menerima keadaan orang lain.

  • 2) Faktor Identifikasi

    Seseorang yang berusaha mengidentifikasikan diri dengan keadaan orang lain akan lebih mampu merasakan keadaan orang lain, daripada seorang anak yang tidak mau mengidentifikasikan dirinya dengan orang lain yang cenderung mampu merasakan keadaan orang lain.

  • 3)Faktor Imitasi

    Imitasi dapat mempengaruhi sikap sosial seseorang, dimana seseorang yang berusaha meniru (imitasi) keadaan orang lain akan lebih peka dalam merasakan keadaan orang lain, apakah orang sekitarnya itu dalam keadaan susah, senang ataupun gembira.

  • b) Faktor EksogenFaktor yang mempengaruhi sikap sosial anak dari luar dirinya sendiri. Ada tiga faktor yang mempengaruhi sikap sosial anak yaitu: a) faktor lingkungan keluarga, b) faktor lingkungan sekolah dan c) faktor lingkungan masyarakat.

  • 1) Faktor Lingkungan Keluarga

    Keluarga merupakan tumpuan dari setiap anak, keluargamerupakan lingkungan yang pertama dari anak dari keluarga pulalah anak menerima pendidikan karenanya keluarga mempunyai peranan yang sangat penting didalam perkembangan anak. Keluarga yang baik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan anak, demikian pula sebaliknya.

  • 2) Faktor Lingkungan Sekolah

    Faktor lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi sikap sosial siswa adalah cara penyajian materi, prilaku maupun sikap dari para gurunya, tidak adanya disiplin atau peraturan-peraturan sekolah yang betul-betul mengikat siswa.

  • 3)Faktor Lingkungan Masyarakat

    Anak dibentuk oleh lingkungan masyarakat dan dia juga sebagai anggota masyarakat, kalau lingkungan sekitarnya itu baik akan berarti sangat membantu didalam pembentukkan keperibadian dan mental seorang anak, begitu pula sebaliknya kalau lingkungan sekitarnya kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula terhadap sikap sosial seorang anak, seperti tidak mau merasakan keadaan orang lain.

  • Kelemahan Teori Belajar Sosial

    Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru.Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.

  • Kelebihan Teori Belajar Sosial

    Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak anak, faktor social dan kognitif.

  • OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM