4
PENGEMBANGAN AGEN BIOLOGIS UNTUK TERAPI ASMA Hingga saat ini, terapi pada serangan akut asma masih bertumpu pada obat bronkodilator, yaitu golongan beta-2 agonis, antikolinergik, dan metil-ksantin. Untuk pengatasan inflamasinya, obat golongan glukokortikoid masih merupakan terapi utama, termasuk untuk terapi pemeliharaannya.

ppt farmol

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmol

Citation preview

Pengembangan agen biologis untuk terapi asma

Pengembangan agen biologis untuk terapi asma

Hingga saat ini, terapi pada serangan akut asma masih bertumpu pada obat bronkodilator, yaitu golongan beta-2 agonis, antikolinergik, dan metil-ksantin. Untuk pengatasan inflamasinya, obat golongan glukokortikoid masih merupakan terapi utama, termasuk untuk terapi pemeliharaannya.agen biologis yang telah di kembangkan untuk terapi asma.

2. Anti IL-5asma eosinofilik merupakan suatu fenotif asma yang dikarakterisasi oleh peningkatan jumlah eosinofil pada darah maupun sputum yang jumlahnya berkolerasi dengan keparahan penyakit

3. Anti IL-4 dan IL-13peran IL-4 dan IL-13 dalam patofisiologi asma telah banyak diketahui dan saat ini IL-4 dan IL-13 menjadi target molekuler baru dalam pengembangan obat asma. Beberapa agen biologis yang telah dikembangkan adalah lebrikizumab, tralokinumab, pitrakinra, dan dpilumab.

Lebrikizumab merupakan antibodi monoklonal igg4 terhadap IL-13 manusia dan bekerja mengikat IL-13 agar tidaak bekerja pada reseptornya. Lebrikizumab telah selesai menjalani uji klinis fase II dan terbukti efektif meningkatkan fungsi paru walaupun tidak sangat signifikan. Efek ini lebih terlihat nyata pada pasien asma dengan kadar periostin tinggi. Periostin adalah protein yang memengaruhi sel epitelial dan fibroblas yang terlibat dalam remodelling jaringan saluran napas. Sampai saat ini, lebrikizumab masih dalam tahap uji klinik fase III untuk pasien asma dengan asma tidak terkontrol yang menggunakan inhalasi steroid plus satu terapi pemeliharaan lainnya.