PPT Filariasis

Embed Size (px)

Citation preview

  • FilariasisKrissi Stiffensa 10.2010.125

  • AnamnesisKeluhan Utama : bengkak pada tungkai kiri,demam naik turun setiap 3 hari, kencing berwarna keputihan. Riwayat penyakit Sekarang: tanyakan gejala dengan rinci Lingkungan tempat tinggalFaktor pencetus

  • Pemeriksaan FisikInspeksi warna, permukaan (misal:licin) Palpasi permukaan, nyeri, pitting/non- pitting Tanda-tanda VitalSuhu tubuh normal : 36-37.4 CelciusTekanan darah diukur dengan sfigmamometerDenyut nadi di a.radialis

  • Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Parasitologimenemukan mikrofilaria dalam sediaan darah, cairan hidrokel atau cairan kiluria pada pemeriksaan darah tebal dengan pewarnaan Giemsa, tehnik Knottpengambilan darah harus dilakukan pada malam hari antara pukul 22.0-02.00(mikrofilaria umumnya nokturna)diperlukan 50ml darah.

  • Pemeriksaan ImunologiDeteksi AntibodiDeteksi Antigen : ELISA & ICTDeteksi ParasitRadiodiagnostik

  • DiagnosisFilariasis seringkali berupa demam tinggi (demam filarial atau elefantoid), limfangitis, dan limfadenitis. Demam filarial disertai dimulai dengan demam tinggi dan menggigil satu sampai lima hari sebelum secara spontan berkurang.

  • Differential diagnosisLimfedema : Pitting edema tanpa rasa nyeri Ulcer VarisesTerjadi pada satu atau dua ekstremitas bawahLimfedema disebabkan: obstruksi dan dilatasi pembuluh limfe dengan akumulasi cairan interstisial di tempat yang dialiri oleh pembuluh limfe bersangkutan.Limfedema : Primer dan Sekunder

  • Limfedema Primer 1. Limfedema praecox : usia muda 35 tahun 2. Limfedema tardum : > 35 tahun

    Limfedema Sekunder : karena faktor eksternal yang mengubah anatomi fisiologi s.limfatik normal.

  • Limfedema sekunder disebabkan oleh:TraumaMalignansiKelenjar limfe yang diangkat dengan operasiParasit seperti pada filariasis

  • Limfangitis dan Limfadenitis : infeksi pembuluh limfe yang mengaliri suatu lokus inflamasi Disebabkan : Streptococcus beta-hemolyticus atau Streptococcus aureus, muncul dari daerah luka.Luka kecil -> selulitis / asbes yang nyata -> bakteri masukGejala klinis : mengigil, demam (38-40 C), malaise, nyeri di area selulit, berkeringat, anoreksia. Pembuluh limfe yang melebar terisi oleh sel-sel neutrofil dan histiosit.

  • EtiologiWuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori Cacing dewasa : saluran dan kelenjar limfe Halus dan putih susu. Jantan : 40mm x 0,1mmBetina : 65-100mm x 0,25mmMikrofilaria : 250 - 300 mikron x 7-8 mikron Nokturna Perkotaan : nyamuk Culex quinquefasciatus

  • EpidemiologiDaerah endemik: 80% infeksiAsia : filaria endemik terjadi di Indonesia, Myanmar, India, dan Sri Lanka.Di daerah endemik-> pemaparan: masa anak-anak berusia muda (mikrofilaria meningkat dengan meningkatnya umur)Masyarakat berisiko : bekerja pada daerah yang terkena paparan menahun oleh nyamuk yang mengandung larva.

  • Gejala KlinikGejala-gejala yang terdapat pada penderita Filariasis meliputi : Gejala awal (akut) Gejala lanjut (kronik)

  • Patogenesis Hospes perantaranya :Culex quinquefasciatus Nyamuk->mikrofilia->L1L2->hari ke-11 dan 13, L2 -> L3 atau larva infektif (filiform) sangat aktif -> migrasi ke rongga abdomen -> kepala dan alat tusuk nyamuk.

  • Infeksi: nyamuk infektif menggigit manusia, L3 keluar dari probosis -> menembus dermis -> menuju sistem limfe. L3 ->L4 (hari ke 9-14) -> cacing dewasa (12 bulan) -> inseminasi (pemasukan mani kedalam vagina) -> zigot -> mikrofilaria -> sirkulasi limfe -> sirkulasi darah periferCacing dewasa--di pembuluh limfe -> pembuluh berdilatasi -> memperlambat aliran cairan limfe.

  • PenatalaksanaanPerawatan umum Istirahat dari tempat tidur.Antibiotik untuk mengurangi infeksi sekunder dan abses. Pengetahuan->pada pasien untuk menjaga kebersihan.

  • PengobatanDietilkarbamasin sitrat (DEC)Dosis :6mg/kg berat badan/hari selama 12 hari. Dosis harian: 3x pemberian sesudah makan Ivermektin-Dosis tunggal: 400 g/kg berat badan, - sebagai obat tunggal (diberikan 6 bulan sekali) / dikombinasikan dengan dietil-karbamasin (diberikan setahun sekali).Bila sudah mencapai hidrokel dan elephantiasis lanjut biasanya ditanggulangi dengan cara pembedahan

  • PrognosisPengobatan akan memberikan kesembuhan pada penderita mikrofilaremia, stadium akut, limfadema stadium 1-2, kiluria, dan stadium dini elefantiasis. Bila sudah mencapai hidrokel dan elefantiasis lanjut (kronik) biasanya ditanggulangi dengan cara pembedahan.

  • Tindakan PreventifMenghindari gigitan nyamuk dengan : memakai kelambu dan repellent. Edukasi untuk melindungi diri dari gigitan nyamukMenjaga kebersihan lingkungan--mencegah terjadinya perkembangan nyamuk.

  • KesimpulanFilariasis adalah penyakit yang mengenai kelenjar dan saluran limfe yang disebabkan oleh parasit yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori yang ditularkan melalui nyamuk. Filariasis tidak menyebabkan kematian karena jika seseorang terkena sampai stadium filariasis kronik, hal tersebut dapat diatasi dengan pembedahan walaupun hasilnya tidak seperti semula, yaitu menyebabkan cacat fisik permanen.Diperlukan kerjasama multi disiplin untuk melakukan pendekatan diagnostik dan penanganan penyakit.

  • Thank You...