Upload
yendhika-ivo-apsectya-n
View
10
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PERANAN MEDIA BELAJAR dalam KBM di KELAS
Kelompok 7 :Suci Afrimadhani
Wezi Yetri YeniYendhika Ivo Apsectya
Yolanda Putri D.Mulliyanti
Peranan Media Belajar dalam KBM di Kelas
Saat proses pembelajaran (KBM) sedang berlangsung, guru mungkin menampilkan atau menggunakan media belajar (pembelajaran) dengan suatu atau beberapa tujuan. Beberapa tujuan yang menjadikan alasan seorang guru menggunakan media belajar adalah:• 1. Sumber bahan belajar siswa.• 2. Memperjelas bahan pengajaran oleh guru• 3. Memancing atau memicu munculnya
persoalan untuk diangkat ke permukaan dan dikaji secara lebih mendalam
Kegunaan Media dalam Situasi-Situasi KBM Tertentu
Pada saat-saat tertentu di dalam KBM atau pembelajaran guru dapat pula menggunakan media pembelajaran karena alasan-alasan tertentu, di antaranya sebagai berikut:• 1. Bahan Pembelajaran Sulit dan Kompleks
untuk Dipahami Siswa• 2. Terbatasnya Sumber Pengajaran.• 3. Berkurangnya atensi siswa terhadap KBM• 4. Guru terlalu lelah dan kehilangan gairah
dalam mengajar.
MEDIA DAN KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
A. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJARDalam perkembangan profesi dan fungsi guru, serta
kegiatan belajar-mengajar akhir-akhir ini, harus diakui bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Namun harus diakui pula bahwa tugas dan fungsi guru dalam kegiatan belajar-mengajar masih sangat penting dan tak dapat ditinggalkan sebab hanya sebagian kecil fungsi guru saja yang dapat diartikan oleh sumber belajar yang lain, yaitu fungsinya dalam menyalurkan pesan. Hal ini berarti bahwa kegiatan belajar dapat terjadi pula apabila siswa secara aktif interaksi dengan sumber belajar yang lain, salah satunya adalah media pengajaran. Dengan perkataan lain, proses belajar dalam diri seseorang itu dapat terjadi melalui interaksi orang tersebut dengan guru yang mengajarnya dan atau dengan sumber-sumber belajar lainnya.
B. PERANAN MEDIA PADA TAHAP PRA-INSTRUKSIONALPada tahap pelajaran atau awal kegiatan belajar-mengajar (pra-instruksional) guru seringkali mengalami kesulitan dalam mengarahkan perhatian, minat atau motivasi siswa terhadap pokok bahasan yang sesaat lagi akan dipelajari. Keadaan tersebut akan semakin terasa sulit apabila guru itu menginginkan kegiatan pengajarannya sebagai suatu proses yang mengundang peran serta siswa secara aktif atau yang mendorong terjadinya interaksi instruksional.Media-media pembelajaran seperti realita, poster, dan rekaman audio dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mencari lebih banyak informasi dari sumber belajar lain di dalam dan di luar sekolah. Upaya tersebut bisanya ditempuh siswa guna memenuhi rasa ingin tahunya tentang pokok bahasannya yang relevan dengan media yang ia gunakan. Namun besar kecilnya peranan media tahap ini sangat tergantung pada kemauannya dan kreativitas guru dalam menciptakan dan mengkodisikan lingkungan yang dibutuhkan
Dalam kondisi yang demikian pengetahuan, kemampuan dan wawasan guru terhadap gambar dan visualisasi yang disukai siswa SD akan sangat membantu guru dalam memilih media yang tepat.Uraian di atas menjelaskan bahwa gambar termasuk media sederhana yang dapat digunakan dengan baik di SD. Sebab gambar itu:• a. Disukai siswa• b. Murah harganya• c. Tak sulit mencarinya
Molenda (1989) menyarankan pada kita supaya dapat membedakan;• 1. Gambar yang disukai orang karena mereka suka
melihatnya dan menikmatinya,• 2. Gambar yang dapat membantu proses belajar dengan
baik.
C. PERANAN MEDIA PADA TAHAP PENYAJIAN PELAJARANMasalah yang banyak dihadapi oleh guru adalah berhubungan dengan bagaimana mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung, dan bagaimana cara membantu siswa mengingatkan kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya.
Media seperti transparasi, papan tulis, atau lembar balik (flip chart) dapat dipakai untuk menyajikan garis-garis besar permasalahan atau pokok bahasan yang akan dipelajari.Bagan (chart) bisa digunakan untuk membantu siswa memahami hubungan antara konsep yang sedang dipelajari dengan konsep yang dipeajari sebelumnya.
Rekaman video dan film dapat digunakan untuk menyajikan bagian-bagian dari suatu proses dan prosedur secara utuh sehingga memudahkan siswa dalam mengamati, dan menirukan langkah-langkah suatu prosedur yang dipelajari. Misalnya memahami perkembangan
D. PERANAN MEDIA UNTUK MENGUNDANG PARTISIPASI AKTIF SISWA
Tujuan mengajar di kelas bukan semata-mata transformasi pengetahuan, namun sebagai upaya pendidikan untuk menghasilkan manusia seutuhnya. Oleh karena itu guru harus memeperhatikan hasil belajar yang langsung maupun tidak langsung. Hasil belajar yang langsung ialah hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan hasil belajar tidak langsung dapat dinyatakan dalam bentuk kemandirian, sikap sosial, daya kreatif siswa dan kemampuan siswa bersaing secara sehat.
Karena itu guru harus berusaha menumbuhkan peran aktif siswa dalam pelajaran yang diberikannya. Namun upaya mengundang peran serta aktif ini sering kali terhambat oleh;• 1. Cara dan kemauan guru dalam mengelola kelas,• 2. Keadaan pribadi siswa seperti pemalu, tidak cukup
keberanian, kurang gagasan, dan takut gagal
Dalam hal ini media-media seperti gambar, poster, model, realia, dan lain-lain dapat membantu mengatasi hambatan tersebut di atas. Media tersebut dapat digunakan untuk merangsang diskusi di antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, serta dapat membantu menemukan gagasan untuk mengawali kegiatan mengarang, bercerita, dan kegiatan kerja kelompok, serta dapat dipakai sebagai sumber kegiatan belajar mandiri untuk melengkapi atau memperkaya pengetahuan yang dipelajari di kelas.
Media lainnya seperti permainan, mampu mengundang keterlibatan kognitif dan emosional siswa secara spontan
E. PERANAN MEDIA PADA TAHAP TINDAK LANJUTTahap tindak lanjut yaitu bagian dari kegiatan
belajar-mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba, menerapkan berbagai pengetahuan atau prosedur yang baru dipelajari. Kesempatan tersebut dapat diberikan dalam bentuk latihan, tugas terstruktur, atau tugas mandiri sesuai pilihannya.
Siswa yang lambat belajar dibandingkan dengan teman-temannya dapat dikenai program remediasi, ditambah latihan tentang pelajaran yang baru saja dipelajarinya. Kegiatan remediasi akan lebih mudah dilaksankan bila di sekolah terdapat cukup banyak media yang dapat digunakan untuk keperluan belajar individual. Model, globe, dan peta, pita audio dan video adalah contoh-contoh media yang cukup efektif untuk keperluan pengulangan remediasi atau pengulangan.
Untuk keperluan latihan dan pengayaan siswa dapat diberi tugas membuat kliping dari Koran atau majalah. Siswa dapat juga ditugaskan mengumpulkan gambar, foto berbagai binatang dari kelompok sejenis. Tugas lain yang menarik adalah membuat laporan hasil pengamatan di lapangan atau di laboratorium. Siswa dapat juga diberi tugas mencari berita atau informasi tentang seorang tokoh yang disenangi anak-anak, atau tentang upacara tradisional yang masih berlaku di lingkungan keluarganya, tentang makanan bergizi, dan sebagainya. Berita tersebut kemudian ditulis dalam bentuk karangan singkat, selanjutnya dapat dipajang dikoran dinding atau dalam bentuk cerita yang disajikan di depan teman-teman sekelasnya
Thank You