Upload
intan-indriani
View
233
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
KEHAMILAN EKTOPIK
OLEH : Intan Indriani,S.Ked
PEMBIMBING : dr. Yanuarman, Sp. OG
PENDAHULUAN
• Kehamilan ektopik merupakan masalah yang besar bagi wanita yang sedang dalam usia reproduktif.
• Tanpa diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat, kehamilan ektopik ini dapat menjadi keadaan yang membahayakan jiwa.
EPIDEMIOLOGI• Di Indonesia, berdasarkan laporan dari Biro Pusat
Statistik Kesehatan diketahui bahwa pada tahun 2007 terdapat 20 kasus setiap 1.000 kehamilan menderita kehamilan ektopik atau 0,02%. (BPS Kesehatan, 2007).
DEFINISI1. Kehamilan Ektopik ialah kehamilan dimana sel
telur setelah dibuahi (fertilisasi) berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri. (Saifuddin, 2008 - Winkjosastro, 2005 - Cunningham, 2006)
2. Kehamilan Ektopik Terganggu ialah kehamilan ektopik yang mengalami abortus atau ruptur jika masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi misalnya tuba. (Saifuddin, 2008)
TEMPAT IMPLANTASI KEHAMILAN ETOPIK
1. Tuba Fallopii2. Uterus (diluar
endometrium kavum uterus)
3. Ovarium4. Intraligamenter5. Abdominal6. Kombinasi kehamilan
didalam dan diluar uterus
ETIOLOGI
Faktor dalam lumen tuba
Faktor pada dinding tuba
Faktor diluar dinding tuba
Faktor lain
1. Endosalpingitis.2. Lumen tuba
sempit dan berlekuk.
3. Lumen tuba sempit.
1. Endometriosis tuba.
2. Divertikel tuba kongenital.
1. Perlekatan peritubal dengan distorsi.
2. Tumor
1. Migrasi luar ovum.
2. Fertilisasi in vitro
Resiko untuk mengalami kehamilan ektopik yang berulang dikatakan 7-13 kali lebih besar atau sekitar 10-25% dibandingkan wanita yang
tidak pernah mengalami kehamilan ektopik.
Risiko Tinggi•r. operasi pada tuba •r. kehamilan ektopik sebelumnya•r. kelainan pada tuba•uterus yang terpapar diethylstilbestrol
Risiko Sedang
•riwayat infeksi saluran genital•berganti-ganti pasangan seksual
Risiko Rendah
•merokok•riwayat koitus pada usia muda
GAMBARAN KLINISGambaran klinik klasik untuk kehamilan ektopik adalah trias :
• Nyeri abdomen • Amenore dan,• Perdarahan pervaginam.
Seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, penderita KET telah dapat ditangani secara adekuat, sehingga mengurangi angka kematian karena komplikasi penyakit tersebut.
DIAGNOSIS• ANAMNESIS• PEMERIKSAAN UMUM• PEMERIKSAAN GINEKOLOGI• PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Prosedur yang dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis kehamilan ektopik• Kuldosintesis• Laparoskopi• Human Chorionic Gonadotrophin• Progesteron• Ultrasonografi• Dilatasi kuretase
PENATALAKSANAAN• TERAPI BEDAH• TERAPI FARMAKOLOGI
TERAPI BEDAHPembedahan merupakan penatalaksanaan primer pada kehamilan ektopik terutama pada KET dimana terjadi abortus atau ruptur pada tuba. Penatalaksanaan pembedahan sendiri dapat dibagi atas dua yaitu pembedahan konservatif danradikal.
a. Salpingotomi linierb. Reseksi segmentalc. Salpingektomi
TERAPI FARMAKOLOGIKeuntungan dari ditegakkannya diagnosis kehamilan ektopik secara dini adalah bahwa penatalaksanaan secara medisinalis dapat dilakukan.
Penatalaksanaan medisinalis memiliki keuntungan yaitu kuranginvasif, menghilangkan risiko pembedahan dan anestesi, mempertahankan fungsi fertilitas dan mengurangi biaya serta memperpendek waktu penyembuhan.
Methotrexate(MTX)
1 mg/kg IV
methotrexate, suatu antagonis asam folat (agen kemoterapeutik antimetabolit) yang dimetabolisme di hati dan diekskresikan oleh ginjal. Methotrexate bekerja dengan menghambat sintesis basa purin dan pirimidin dengan berikatan pada enzim dihidofolat reduktase, sehingga dapat mengintervensi sintesis DNA dan multiplikasi sel.
Sel-sel dengan tingkat pembelahan tinggi paling sensitif terhadap methotrexate. Berdasarkan sifatnya, obat ini bekerja pada jaringan trofoblastik, dan juga berefek pada mukosa bukal, traktus gastrointestinal, kandung kemih, sumsum tulang dan kulit.
Methotrexate(MTX)
INDIKASI & KRITERIA PASIEN MENGGUNAKAN MTX
• Hemodinamik yang stabil, tanpa tanda atau gejala perdarahan aktif atau hemoperitoneum.
• Konfirmasi adanya kehamilan ektopik• Kadar ß-hCG tidak melebihi 15000 IU/L• Adanya resiko tinggi terkait anestesi umum• Komplians baik dan mampu kembali untuk follow-up• Ukuran kantung gestasi ≤4 cm pada dimensi
terbesarnya menggunakan pengukuran ultrasonik• Tidak ditemukan gerakan jantung fetus• Tidak ada kontraindikasi penggunaan methotrexate,
yaitu
PROGNOSIS
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. Tetapi, bila pertolongan terlambat,
angka kematian dapat tinggi. (Wiknjosastro, 2005)
DAFTAR PUSTAKA1. Sepilian, Vicken; Ellen W. Ectopic
Pregnancy. www.emedicine.com/health/topic3212.html
2. Wiknjosastro, Hanifa. Kehamilan Ektopik. Ilmu Kebidanan edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.2005.hal 323-338.
3. Wiknjosastro, Hanifa. Gangguan Bersangkutan Dengan Konsepsi. Ilmu Kandungan edisi kedua. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.2005.hal 250-260.
4. Wiknjosastro, Hanifa. Kehamilan Ektopik. Ilmu Bedah Kebidanan edisi pertama. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta. 2000.hal 198-210.
5. Della-Guistina, David; Mark Denny. Ectopic Pregnancy. Emergency Medicine Clinics of North America. Volume 21 number 3. W.B Saunders Company. August 2003.
6. Attar, Erkut. Endocrinology of Ectopic Pregnancy. Obstetric and Gynecology Clinics. Volume 31 number 4. W.B Saunders Company. December 2004.
7. Stenchever. Ectopic Pregnancy. Comprehensive Gynecology, 4th ed. Mosby Inc. 2001.
8. Sowter, Martin; Cindy Farquhar. Ectopic Pregnancy: an update. Current Opinion in Obstetrics and Gynecology. 2004, 16:289-293.
Lanjutan…
9. Lemus, Julio. Ectopic Pregnancy:an update. Current Opinion in Obstetrics and Gynecology. 2000, 12:359-376.
10.Cunnuingham, FG et. Al. Reproductive Succes and Failure. Williams Obstetrics, 21st ed. Prentice Hall International Inc. Appleton and Lange. Connecticut. 2006.
11.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Kehamilan Ektopik. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.Jakarta.2002.
12.Standar Tatalaksana Medis Rumah Sakit fatmawati. Kehamilan ektopik Terganggu.Jakarta.2002
13.Depkes RI, 2007. Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu. Jakarta
Terima kasih