PPT PAI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pai

Citation preview

Kelompok

HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

Kelompok 8 Bestarika Yuri Rahmaniar 121610101031Ika Ayu Fatimah121610101032Citra ayu Mawaddah121610101033Cintya Rizki Novianti 121610101034Balqis Filldzah Badzlina121610101035

Keistimewaan dibanding makhluk lainTujuan Penciptaan Manusia Konsep Manusia Menurut Ahli Antropologi

Penyebutan Manusia dalam Al-Quran

Tanggung Jawab Manusia Konsep manusia

Beberapa ilmuan mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Di sisi lain, manusia juga disebut sebagai makhluk ekonomi, yaitu makhluk yang selalu memikirkan dan menyiapkan untuk masa depannya, terutama dalam bidang materi dan kebutuhan jasmaninya. Hal ini tidak lepas dari manusia yang dianugerahi akal dan pikiran, sehingga dapat berpikir dan merencanakan masa yang akan datang.

Konsep manusia

Penciptaan manusia telah dijelaskan dalam Al-quran surat Al-Mukminun

Penyebutan Manusia dalam Al-Quran

Al Quran menggunakan beberapa istilah dalam menyebutkan manusia. Al-basyar, al i ns, an nas, al unas, bani adam, an nafs, al anfus, dan an- nufus, merupakan penyebutan manusia dalam Al-Quran. Namun menurut Khairon Nahdiyyin, penyebutan manusia dibagi menjadi lima, yaitu: ins, basyar, insan, bani adam dan nas. 1

InsKata ini dalamal-Qur'an disebutkan dalam 17 surat secara bersama-sama dengan katajinnataujaann. Kadang-kadang katainsdisebutkan mendahului kata jin dan demikian pula sebaliknya. Namun katajinnlebih banyak mendahului katains. Tampaknya hal ini menunjukkan urut-urutan keberadaan yang berawal dari yang tidak terlihat ke yang tampak.

Basyar

Kata ini muncul pada surat-surat makkiyah maupun madaniyyah. Surat-surat makkiyah yang memuat kata ini, sekitar 20 surat, yang erat kaitannya dengan penciptaan manusia, kemanusiaan para nabi dan rasul, serta ketidak-mungkinan basyar untuk berkomunikasi secara langsung dengan Allah. Sementara itu dalam surat madaniyyah kata ini muncul dalam tiga surat, yaituQS.al-Taghaabun: 6,QS.Ali Imran: 47 dan 79, dan QS. al-Maidah: 18.Dalam surat-surat tersebut kata ini berkaitan dengan ke-basyar-an para rasul, orang-orang Yahudi dan Nasrani, serta ketidakmungkinanbasyar Nabi Isa, untuk mengaku sebagai Tuhan setelah ia diberi al-Kitab, hikmah, serta kenabian.

Yang ditonjolkan pada katabasyaradalah pada aspek ini, banyak ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan katabasyar, dan ayat-ayat tersebut mengindikasikan bahwa manusia dalam pengertianbasyarini tidak memiliki kualitas kemanusiaan yang menunjukkan kelebihan manusia yang satu atas yang lainnya

Insaan

Kata ini dapat ditemukan dalam 45 surat dengan rincian 41 surat Makkiyah dan 4 surat Madiniyah. Apabila dua kata sebelumnya,insdanbasyar, tidak terkait dengan sifat-sifat dan atribut psikologis dan kognitif dari manusia, maka katainsaanjustru memperlihat kualitas dari manusia. Kata ini tidak menekankan pada aspek kemanusiaan secara fisik, seperti yang ditunjukkan pada katabasyar, atau aspek keberadaannya di dunia secara konkrit sebagaimana yang ditunjukkan dalam katains.Tetapi, kata ini lebih menekankan pada aspek psikologis manusia yang dapat berpikir dan merasakan apa yang dialaminya. Namun demikian harus dipahami bahwainsaantidak ada tanpa adabasyar, karena sifatinsaansenantiasa melekat pada sifatbasyariyahmanusia.Basyarmerupakan wujud materi, sementarainsaanmerupakan eksiden bagi materi tersebut.

Bani AdamKataBani Adammenurut bahasanya adalah keturunan atau anak-cucu Adam, karena Adam dianggap sebagaiinsaanpertama yang muncul di bumi. Kata Adam secara bahasa bisa berarti permukaan, bagian dalam dari kulit dan bagian yang menjadikan sesuatu dapat dikenali. Dari Adam inilah manusia mulai dikenali dalam pentas kehidupan di permukaan bumi. Kata ini dalamal-Qur'an disebutkan sekitar tujuh kali. Adam merupakan wujud awal dari konsepbasyaryang telah menjadiinsaan. Dia dan pasangannya merupakaninsaanpertama yang dimunculkan dalam pentas kehidupan dunia. Oleh karena itu, ungkapan bani Adam dalamal-Qur'an mengacu pada keseluruhan anak manusia semenjak dari keturunan awal Adam hingga akhir zaman

NaasAl-Qur'an paling banyak menggunakan kata ini dibandingkan dengan kata-kata yang disebut di atas meskipun sama-sama mengacu pada manusia. Kemunculan kata tersebut dalamal-Qur'an mencapai 240 kali. Yang paling banyak muncul kata tersebut dalam bentuk definit, dengan memakai partikelal. banyaknya pemakaian katanaasdalamal-Qur'an berkaitan dengan acuan yang ditunjukkan oleh kata ini.Pemakaianal-Qur'an yang semacam ini terhadap katanaastampak sejalan dengan makna kata tersebut apabila ditinjau dari sisi bahasa. Di samping dikatakan memiliki makna sepertiins, sebagaimana diterangkan di atas, katanaasdari sudut lain dapat dianggap berasal dari katanaasa-yanuusu, yang berarti bergerak ke sana kemari.katanaaslebih menunjuk pada sepak terjang manusia yang merupakan realisasi aktual dari konsep tersebut di atas,insdalam bentukbasyardaninsaansertabani Adam.

Konsep Manusia Menurut Ahli Antropologi

Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

NICOLAUS D. & A. SUDIARJAManusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. ABINENO J. IManusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.

UPANISADSManusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.

SOKRATESManusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar

KEES BERTENSManusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.

I WAYAN WATRAManusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANYManusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

ERBE SENTANUManusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.

PAULA J. C & JANET W. KManusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

Tujuan Penciptaan Manusia

Allah SWT menciptakan bumi dan alam semesta ini secara sempurna, Dia dengan rahmatnya mulai menciptakan sebuah makhuk sempurna dan mulia yang terdiri dari jasmani dan rohani. Allah SWT juga memberikan kepada makhluk mulia tersebut kemampuan untuk berpikir, fitrah dan karamah. Makhluk itu dikenal dengan panggilan manusia. Kemudian Allah Swt menjadikannya sebagai Khalifahnya di muka bumi untuk jangka waktu terbatas, supaya ia dapat memanfaatkan segala kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah persiapkan di muka bumi ini, dan dapat menjadi seorang yang berjalan di rel para Nabi dan para Imam, yaitu rel penghambaan dan ketaatan kepada Allah Swt. Sehingga dengan cara ini, seorang manusia akan meraih kesempurnaan, dimana kelak ketika ia telah meninggalkan dunia ini, ketika ia telah memasuki alam Akhirat yang abadi, ia akan merasakan hasil dari keteguhanya yang berjalan di rel para Nabi dan para Imam.

Berikut ini merupakan ayat ayat yang mengatur tujuan penciptaan manusia di muka bumi.

Kandungan ayat :

Surat Al Baqarah Ayat 30Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sempurna yang memiliki fungsi, yaitu sebagai khalifah di bumi. Fungsi khalifah di bumi, yaitu nenjadi pemimpin, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang orang lain dalam upaya mencari ridha Allah SWT. Memelihara, memakmurkan, melestarikan alam, mengambil manfaatnya, menggali, mengelola alam demi terwujudnya dan kesejahteraan segenap umat manusia.

Kandungan ayat :

Kandungan ayat :

Adz Dzariyat ayat 56

An Nahl Ayat 78Allah SWT telah menciptakan jin dan manusia dengan tujuan supaya mereka mengenal-Nya. Dengan hubungan, memuja kebesaran dan berdoa kepada Allah SWT agar dapat dekat dengan-Nya. Adapun hubungan tersebut dinyatakan dalam perbuatan ibadah yang langsung kepada Allah SWT sebagaimana rukun islam, yaitu shalat, zakat, puasa, haji, dan berdzikir hanya untuk mencari ridha-Nya.

1. Allah SWT dengan kekuasaan-Nya mengeluarkan bayi melalui proses kelahiran ibunya.2. Bayi lahir dengan lemah dan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa atau suatu apapun.3. Dengan kemurahan-Nya Allah memberikan anugerah kepada bayi tersebut di antaranya pendengaran, penglihatan, hati, agar mampu bersyukur, dengan cara pendengaran untuk mendengarkan, penglihatan untuk melihat, dan hati untuk untuk merasa.4. Dengan kesempurnaan bayi tersebut sudah barang tentu menjadi tugas kewajiban ke dua orang tua untuk merawat, membesarkan, dan memberi pendidikan hingga menjadi kuat, cerdas, dan dewasa.

Potensi yang dimiliki Manusia dan keistimewaannya dibanding makhluk lain

a. Jalaludin 1. Ruh: Potensi manusia untuk bertauhid2. Jasmani: konstitusi biokimia yang teramu dalam tubuh3. Rohani: konstitusi non materi yang terintegrasi dalam jiwaPotensi Manusia:

b. Jalaludin dan Usman Saida. Hidayah Al-ghariziyyahb. Hidayah Al-hisiyyahd. Hidayah Diniyyahc. Hidayah Al-aqliyyah

Keistimewaan Manusia

1. Dalam segi Penciptaan2. Dalam segi Ilmu3. Dalam segi Kehendak4. Dalam segi Posisi/kedudukan5. Dalam segi Kemampuan Penjelas (Berbicara)6. Dalam segi Kemampuan Akal, Pengamatan, Intuisi dan Imajinasi7 . Dalam segi tendensi akhlak dan moral

TANGGUNG JAWAB MANUSIASebagai Hamba Allahabdun (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan manusia yang hanya layak diberikan kepada Allah tanggung jawab yang dipikul manusia sebagai hamba Allah, yaitu memelihara iman dan takwa. Menjaga kontinuitas ibadahnya, terutama shalat, agar dapat menghindarkan diri dari kekejian dan kemungkaran.

B. Sebagai Khalifah Allah SWT

Manusia sebagai Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat dari Allah untuk mewujud kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan manusia bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah, mendayagunakan, serta memelihara apa yang ada di alam untuk kepentingan hidupnya.

DAFTAR PUSTAKASudarmojo, Agus Haryo. 2009. Perjalanan Akbar Ras Adam. Bandung.Hawa, Said. 2003. Ar-Rasul ShallahuAlaihi wa Sallam. Jakarta: Gema Insani Press.Nicolaus S., 2006. Karya Lengkap Driyarkara: Esai-esai Filsafat Pemikir yang Terlibat Penuhdalam Perjuangan Bangsanya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Wahyudin, Achmad, M.Ilyas, M.Saifulloh, dan Z Muhibbin. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Grasindo.http://laboratoriumstudial-quran.blogspot.com/2012/03/peran-dan-tanggung-jawab-manusia-dalam.htmlhttp://nidhomuddin01.wordpress.com/2013/01/16/hakekat-manusia-dalam-perspektif-islam/http://smaalup.wordpress.com/about/ayat-ayat-al-qur%E2%80%99an-tentang-manusia-dan-tugasnya-sebagai-khalifah-di-bumi/http://www.slideshare.net/AsmidaHerawati/hakikat-manusia-menurut-islam