Upload
agus-eka
View
31
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
UPT
Citation preview
PEMBIMBING:PEMBIMBING:dr I Gusti Putu Wiadnjana, MPHdr I Gusti Putu Wiadnjana, MPH
OLEH:OLEH:P.Agus Eka WahyudiP.Agus Eka Wahyudi
Gusti Ngurah Agung Eka WigunaGusti Ngurah Agung Eka Wiguna
PROFIL PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF : STUDI KASUS PROFIL PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF : STUDI KASUS IBU BATITA YANG BEKERJA DI WILAYAH UPT KESMAS IBU BATITA YANG BEKERJA DI WILAYAH UPT KESMAS
SUKAWATI I GIANYAR BULAN OKTOBER 2014SUKAWATI I GIANYAR BULAN OKTOBER 2014
CAKUPAN PEMBASAHAN
BAB I Pendahuluan BAB II Tinjauan Pustaka BAB III Kerangka Konsep dan Definisi
Operasional Variabel BAB IV Metode Penelitian BAB V Hasil Penelitian BAB VI Pembahasan BAB VII Kesimpulan dan Saran
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah peningkatan tahanan arteri sistolik/diastolik (140/90mmHg).
Penyakit kardiovaskular WHO & CDC (2008) Penderita HT 600 juta
orang 3 juta kematian / tahun. Penderita HT di UPT Kesmas Sukawati I 70% (2012)
menjadi 63,3% (2013) Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
bekerja 42,1% yang memberikan ASI eksklusif Peraturan Menteri Kesehatan No 15 tahun 2013
tentang fasilitas khusus menyusui dan memerah ASI
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah gambaran faktor resiko pasien hipertensi yang berkunjung ke di wilayah Puskesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar?
TUJUAN
UMUMMengetahui dan mendapatkan profil pasien hipertensi yang berkunjung di Puskesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar.
TUJUAN KHUSUS• Mengetahui karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan
dan pendidikan pada penderita hipertensi di wilayah UPT Kesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar.
• Mengetahui tingkat Pengetahuan penderita hipertensi di wilayah UPT Kesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar.
• Mengetahui gambaran merokok pada penderita hipertensi di wilayah UPT Kesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar.
• Mengetahui gambaran pola makan pada penderita hipertensi di wilayah UPT Kesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar.
• Mengetahui gambaran aktivitas fisik pada penderita hipertensi di wilayah UPT Kesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar.
• Mengetahui gambaran kebiasaan minum alkohol pada penderita hipertensi di wilayah UPT Kesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar
• Mengetahui gambaran riwayat hipertensi pada keluarga pada pasien hipertensi di wilayah UPT Kesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar
• Mengetahui gambaran status gizi pada pasien hipertensi di wilayah UPT Kesmas Sukawati 1 Kabupaten Gianyar
MANFAAT PENELITIANBagi Pengembangan Program•Diharapkan pihak UPT Kesmas Sukawati I penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi yang dapat membantu tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang optimal
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI• Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.1
KLASIFIKASI HIPERTENSI
EPIDEMIOLOGI
• Stroke 15.4%• Hipertensi 6.8%• Penyakit jantung iskemik 5.1%• Perempuan > Laki-laki
ETIOLOGI
• Hipertensi esensial/ Primer: tidak diketahui secara pasti, karena tidak disebabkan oleh faktor tunggal atau khusus
• Hipertensi sekunder: faktor primer; kerusakan ginjal, gangguan obat tertentu, kerusakan vaskular, dll.
FAKTOR RISIKO
HIPERTENSI
TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
DAPAT DIMODIFIKASI
GENETIKUMUR
JENIS KELAMINETNIS
STRESSTATUS GIZIMEROKOK
AKTIVITAS FISIKALKOHOL
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS• Nyeri kepala saat terjaga, kadang disertai mual dan
muntah.• Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena
hipertensi.• Ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan
susunan syaraf.• Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan
filtrasi glomerolus.• Edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler
GEJALA KLINIS con’t
• komplikasi: ginjal, mata, otak dan jantung sakit kepala, epistaksis, telinga berdengung, sakit pada tengkuk, sulit tidur, dll.
DIAGNOSIS• Sebelum dilakukan pemeriksan tekanan darah, responden dianjurkan atau dipastikan tidak melakukan aktifitas fisik yang melelahkan, agar tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan.
PENCEGAHAN• Mengukur tekanan darah secara teratur• Menurunkan berat badan pada
obesitas/kegemukan• Pembatasan konsumsi garam dapur• Menghentikan konsumsi alkohol• Menghentikan kebiasaan merokok• Melakukan olahraga teratur dan istirahat cukup• Diet rendak lemak jenuh• Menghindari stress• Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur
dan buah)
PENGOBATAN
• Berobat secara teratur• Minum obat, walaupun tidak ada
keluhan (obat seumur hidup)• Ikuti nasehat dokter• Diit rendah garam dan lemak jenuh• Olah raga secara teratur• Hadapi persoalan tidak dengan
emosional
DIET HIPERTENSI• Hindari beberapa jenis makanan di bawah ini:• Semua makanan termasuk buah dan sayur yang diolah dengan
menggunakan garam dapur/soda; biskuit, daging asap,dendeng, abon, ikan asin, sayur dalam kaleng, ikan kaleng, kornet, ebi, telur asin, telur pindang, asinan, acar, dll.
• Otak, ginjal, lidah, keju.• Margarin dan mentega biasa.• Bumbu-bumbu; garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin,
kecap, terasi,maggi, tomato kecap, petis, taoco, dan lain-lain.
CARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Pada hari pertama dan kedua lama pemberian 5-10 mnt pd tiap payudara
Hari ke 3-seterusnya 15-20 mntASI dapat terus diberikan hingga umur 2
thCara pemberian ASI Eksklusif
a. Langsung
b. ASI Perah (ASIP)
BAB IIIKERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
KERANGKA KONSEP
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
A. Usia Lama waktu hidup sejak lahir yang ditentukan berdasarkan KTP (,<45 dan >45 tahun).
B. Pekerjaan Mata pencaharian responden untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
C. Pendidikan Sekolah atau jenjang pendidikan terakhir yang ditamatkan responden.
D. Pengetahuan tentang Hipertensi baik, sedang dan kurang
E. Sikap Setuju dan tidak setuju.F. Prilaku merokok berat, ringan dan sedang.G. Pola makan makan > 3 x1 porsi/hari dan <
3x1 porsi/ hari.
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
H. Aktivitas fisik aktif dan tidak aktif
I. Kebiasaan mengkomsumsi alkohol > seperempat gelas sehari, < seperempat gelas sehari dan tidak memiliki kebiasaan mengkomsumsi alkohol.
J. Riwayat hipertensi dalam keluarga ada anggota keluarga dari responden yang menderita hipertensi; orang tua, kakek/nenek, saudara kandung, sepupu dan paman/bibi .
K. Status gizi kurus, normal, berat badan lebih dan obesitas.
BAB IVMETODE PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Banjar Tegenungan, kebalian, bakbakan,palak, bedil, jungut, glumpungan, glunggungan dan delod pangkung. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 juli 2015 sampai 26 juli 2015.
DESAIN PENELITIANDesain penelitian dipergunakan deskriptif cross sectional
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi target : seluruh pasien hipertensi di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati 1
Populasi terjangkaunya : pasien hipertensi yang berobat di UPT Kesmas Sukawati 1 dari tanggal 1 april 2015 sampai 30 juni 2015
Sampel : populasi target yang dipilih dengan metode systematic random sampling. Penelitan ini menggunakan 45 sampel,
PENGUMPULAN DATAData primer yaitu data yang diperoleh
secara langsung dari responden dengan pedoman wawancara
TEKNIK ANALISIS DATACoding entry ke spss 21 koreksi di olah dan dianalisis dengan statistik deskriptif untuk menggambarkan frekuensi variabel tertentu dan tabulasi silang
BAB VHASIL PENELITIAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Tempat Kerja
Frekuensi
Persentase (%)
CV Jani Silver
11
42,3
Pasar Seni Sukawati 15 57,7 Total
26
100
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Kerja
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Tempat Kerja n
Pemberian ASI Eksklusif
Non ASI Eksklusif (%)
ASI Eksklusif (%)
CV Jani Silver
11
7 (63,6)
4 (36,4)
Pasar Seni Sukawati 15 13 (86,7) 2 (13,3) Total
26
20 (76,9)
6 (23,1)
Tabel 5.2 Tabulasi Silang Tempat Kerja Terhadap Pemberian ASI Eksklusif
CARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Tempat Kerja n
Cara Pemberian ASI Eksklusif
Langsung (%)
ASI Perah (%)
CV Jani Silver
4 0 (0,0) 4 (100,0)
Pasar Seni Sukawati 2 2 (100,0) 0 (0,0) Total
6 2 (33,3) 4 (66,7)
Tabel 5.3 Tabulasi Silang Tempat Kerja Terhadap Cara Pemberian ASI Eksklusif
PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF
DAN ASI PERAH
Pengetahuan Ibu
Frekuensi
Persentase (%)
ASI Eksklusif
Baik 11 42,3
Kurang 15 57,7
ASI Perah
Baik 12 46,2
Kurang 14 53,8
Tabel 5.4 Distribusi Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dan ASI Perah
PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN ASI
PERAH
Pertanyaan
Jawaban Responden
Benar (%)
Salah (%)
Pengertian ASI Eksklusif
11 (42,3)
15 (57,7)
Manfaat ASI Eksklusif 26 (100,0) 0 (0,0)
Pengertian ASI Perah 14 (53,8) 12 (46,2)
Produksi ASI saat pemberian ASI perah 19 (73,1) 7 (26,9)
Penggunaan dot saat pemberian ASI perah 4 (15,4) 22 (84,6)
Tabel 5.5 Jawaban Responden tentang Pengetahuan ASI Eksklusif
SIKAP IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF
Sikap Ibu
Frekuensi
Persentase (%)
Sesuai 10
38,5
Tidak sesuai 16 61,5 Total
26
100
Tabel 5.6 Distribusi Sikap Ibu tentang ASI Eksklusif
PERSEPSI IBU PRODUKSI ASI
Persepsi Produksi ASI n
Pemberian ASI Eksklusif
Non ASI Eksklusif (%)
ASI Eksklusif (%)
Kurang
9 9 (100,0) 0 (0,0)
Cukup 11 7 (63,6) 4 (36,4)
Lebih 6 4 (66,7) 2 (33,3) Total
26 20 (76,9) 6 (23,1)
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Persepsi Produksi ASI terhadap Pemberian ASI Eksklusif
KONDISI PAYUDARA
Kondisi Payudara n
Pemberian ASI Eksklusif
Non ASI Eksklusif (%)
ASI Eksklusif (%)
Tidak Ada Masalah
21 16 (76,2) 5 (23,8)
Puting Lecet 3 2 (66,7) 1 (33,3)
Bengkak 2 2 (100,0) 0 (0,0) Total
26 20 (76,9) 6 (23,1)
Tabel 5.8 Tabulasi Silang Kondisi Payudara Ibu terhadap Pemberian ASI Eksklusif
KONDISI BAYI
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Kondisi Bayi terhadap Pemberian ASI Eksklusif
Kondisi Bayin
Pemberian ASI Eksklusif
Non ASI
Eksklusif (%)
ASI Eksklusif
(%)
Tidak ada masalah 23 17 (73,9) 6 (26,1)
Bingung puting 2 2 (100,0) 0 (0,0)
Bayi sakit 1 2 (100,0) 0 (0,0)
Total 2620 (76,9) 6 (23,1)
KETERSEDIAAN FASILITAS ASI EKSKLUSIF DI RUMAH
Ketersediaan Fasilitas ASI
Eksklusif
n
Pemberian ASI Eksklusif
Non ASI Eksklusif (%)
ASI Eksklusif (%)
Tidak tersedia 21
17 (90,5)
2 (9,5)
Tersedia 5 1 (20,0) 4 (80,0) Total
26 20 (76,9) 6 (23,1)
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Ketersediaan Fasilitas ASI Eksklusif terhadap Pemberian ASI Eksklusif
KETERSEDIAAN FASILITAS ASI EKSKLUSIF DI RUMAH
Hasil wawancara“Saya punya alat untuk memerah, dulu saya pernah pakai tapi cuma beberapa bulan karena mertua saya bilang masak ASI sudah lama dikulkas diberikan anaknya. Dia juga bercerita kalau ada anak temannya yang sakit waktu diberikan ASI yang sudah disimpan dikulkas. Selain itu, karena anak saya cowok jadi saya juga berikan susu formula karena kuat minum.”
KETERSEDIAAN FASILITAS ASI EKSKLUSIF DI TEMPAT KERJA
Hasil wawancara di Jani Silver“Kalau tempat seperti itu tidak ada disini, tapi dikamar mandi itu bersih dan ada wastafel, jadi bisa dipakai untuk memerah ASI. Tapi selama ini tidak ada yang pernah memerah ASI disini.”
KETERSEDIAAN FASILITAS ASI EKSKLUSIF DI TEMPAT KERJA
Hasil wawancara di Pasar Sukawati“Di sini ya tidak ada ruang seperti itu. Saya juga tidak pernah pergi ke puskesmas. Kayaknya tidak ada yang pernah kesana untuk menyusui atau memerah ASI.”
KEBIJAKAN TEMPAT KERJA TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Hasil wawancara di Jani Silver
Tidak terdapat kebijakan tertulis, akan tetapi terdapat kebijakan lisan yang sudah lama dilaksanakan:
Cuti melahirkan selama 3 (tiga) bulan Pegawai yang menyusui mendapat kebijakan khusus untuk
pulang memberikan ASI satu kali dalam satu hari selama satu sampai satu setengah jam
Menyediakan ranjang bayi untuk pegawai yang memiliki anak sehingga dapat memberikan ASI di tempat kerja
Tidak memiliki ruang ASI Tidak pernah diadakan penyuluhan tentang ASI Eksklusif
BAB VIPEMBAHASAN
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Hasil penelitian 23,1% responden memberikan ASI Eksklusif. Dari 6 responden 23,1% yang memberikan ASI Eksklusif, 4 responden (66,7%) berasal dari CV Jani Silver
Penelitian tersebut berbanding lurus dengan penelitian Andi (2013) bahwa ibu bekerja lebih sedikit memberikan ASI Eksklusif (42,1%)
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Sebesar 76,9% responden tidak memberikan ASI Eksklusif
Dari 20 respoden (76,9%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif, 13 responden (65,0%) berasal dari Pasar Seni Sukawati
Ibu yang bekerja mempunyai risiko 1,16 kali untuk menghentikan pemberian ASI dibandingkan ibu yang tidak bekerja.
Terdapat hubungan bermakna antara bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif dengan diare
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Faktor ibu Pengetahuan ibu
Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang tentang ASI eksklusif (55,7%) dan ASI perah (53,8%)
Ditinjau dari jenis pertanyaan, sekitar 57,7% ibu menjawab salah pertanyaan pengertian ASI eksklusif.
Selain itu, hampir sebagian ibu (46,2%) menjawab salah pertanyaan mengenai pengertian ASI perah.
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Dalam suatu penelitian menyatakan bahwa ibu yang berpengetahuan baik 1,9 kali berpeluang memberikan ASI Eksklusif
Penelitian oleh andi (2013), ibu yang pernah melakukan konseling ASI lebih banyak memberikan ASI Eksklusif dibandingkan yang tidak.
Perlu kerja sama dari pihak ibu, keluarga dan petugas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ASI Eksklusif dan ASI perah.
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Sikap Ibu Hasil penelitian hanya 38,5% responden
yang memiliki sikap yang sesuai ttg pemberian ASI Eksklusif
Penelitian oleh Yuliarti (2008) 48,3% mempunyai sikap tidak sesuai dan 51,7% yg mempunyai sikap sesuai
Terdapat berbagai faktor yg mempengaruhi sikap yaitu faktor internal dan eksternal
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Persepsi produksi ASI Terdapat kecenderungan ibu yang
memiliki persepsi produksi ASI kurang cenderung tidak memberikan ASI eksklusif
Ada banyak faktor yang menyebabkan pemberian ASI tidak terlaksana dengan baik salah satunya kesalahan dalam tatalaksana laktasi
• Terdapat kecenderungan ibu yang memiliki masalah dengan payudara cenderung tidak memberikan ASI eksklusif
• Rasa tidak nyaman pada payudara akan meningkatkan penggunaan ssu formula dan penggunaan dot
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Faktor bayi Terdapat kecenderungan bayi yang
memiliki masalah cenderung tidak memberikan ASI eksklusif
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah bingung putting dan bayi sakit
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Ketersediaan fasilitas pemberian ASI Eksklusif terdapat 4 responden menggunakan ASI
Perah dan mempunyai fasilitas untuk memerah ASI dirumahnya, dan 1 responden yg memiliki fasilitas tetapi tidak memberikan ASI Eksklusif
dukungan dari orang sekitar sangat penting untuk meningkatkan ASI Eksklusif
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Fasilitas di tempat kerjaDi CV Jani Silver dan Pasar Sukawati tidak tersedia
fasilitas ASI Eksklusif Peraturan Menkes no 15 th 2013 tentang fasilitas
khusus menyusui dan memerah ASI Pasal 3a. Menyediakan fasilitas untuk menyusui/memerahb. Pemberian kesempatan utk ibu bekerja utk
memberikan ASI di tmpt kerjac. Pembuatan peraturan internal yang mendukung
keberhasilan program pemberian ASI Eksklusifd. Penyediaan tenaga terlatih pemberian ASI
Eksklusif
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Kebijakan tempat kerja terhadap program pemberian ASI pekerja wanita Walaupun tidak terdapat kebijakan
tertulis di CV Jani silver tetapi terdapat kebijakan lisan yang telah dilaksanakan
Bayi seharusnya diberikan ASI setiap 2 jam sekali
Permenkes no 15 th 2013 sangat perlu dilakukan
dilakukan penyuluhan kepada pekerja wanita tentang ASI
CARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Hasil penelitian 6 responden yang memberikan ASI Eksklusif, 4 responden (66,7%) melakukan ASI Perah semuanya dari CV jani terikat oleh waktu
2 responden dengan cara yang benar, 2 responden dengan menggunakan dot
CARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
33,3% menggunakan ASI secara langsung yang seluruhnya dari pasar sukawati tidak terikat oleh waktu
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian oleh Putri (2013) yang menyatakan bahwa 76,7% ibu menyusui yang bekerja tidak melaksanakan ASI perah.
KETERBATASAN PENELITIAN
Wawancara dilakukan saat responden sedang bekerja, sehingga lingkungan menjadi tidak kondusif untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan terutama di Pasar Seni Sukawati.
KETERBATASAN PENELITIAN
Oleh karena sampel yang dipergunakan adalah ibu yang memiliki anak di bawah 3 tahun, maka kemungkinan terjadi bias recall dalam jawaban responden, terutama bagi responden yang telah selesai menyusui.
BAB VIIPENUTUP
SIMPULAN
• Sangat sedikit (23,1%) proporsi ibu bekerka yang memberikan ASI eksklusif
• Sebagian besar ibu bekerja (66,7%) memberikan ASI eksklusif dengan cara ASI perah
• Sebagian besar ibu bekerja memiliki pengetahuan yang kurang mengenai ASI eksklusif dan ASI perah, yakni 57,7% dan 53,8%
• Sangat sedikit ibu bekerja (19,2%) yang mempunyai fasilitas memerah ASI dirumah, seperti pemerah ASI, botol ASI, dan lemari pendingin, tetapi sebagian besar ibu (73%) telah memiliki lemari pendingin di rumah
• Tidak tersedia fasilitas menyusui atau memerah ASI di tempat kerja.
SARAN
• Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang ASI eksklusif dan ASI perah kepada ibu yang bekerja
• Agar puskesmas melakukan advokasi kepada manajemen perusahaan untuk menyediakan fasilitas menyusui dan memerah ASI di tempat kerja
• Merencanakan kegiatan ASI perah khusus bagi ibu bekerja dalam program ASI eksklusif