18
PRESENTASI KASUS PPOK

Ppt Presus Paru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppok

Citation preview

Page 1: Ppt Presus Paru

PRESENTASI KASUS

PPOK

Page 2: Ppt Presus Paru

PRESENTASI KASUSPPOK

PEMBIMBINGdr. ENDAH Sp.P

DIBUAT OLEHSELYA DWI (110.2008.)

FRISMA INDAH P (110.2008.108)DICKI LESMANA (110.2010.)

ELGA (110.2010.)

Page 3: Ppt Presus Paru

IDENTITAS PASIEN

NO RM : 33 69 81NAMA : EdiUMUR : 56 TAHUNAGAMA : ISLAMJENIS KELAMIN : LAKI - LAKIPEKERJAAN : -ALAMAT : JL. KEBON SIRIH BARAT GANG 12 RT 04 RW 03

Page 4: Ppt Presus Paru

ANAMNESIS

Keluhan Utama sesak nafas Riwayat Penyakit Sekarang2 hari SMRS pasien mengeluh nyeri ulu hati, perut terasa kembung, BAK dan BAB normal, pasien juga mengalami penurunan nafsu makan.1 hari SMRS, Pasien mengeluh sesak nafas, sesak dirasakan terus menerus, sesak berlangsung secara tiba – tiba , sesak nafas semakin memberat, keluhan disertai dengan mual dan muntah, muntah 1 kali berisi lendir berwarna bening seperti air liur.Pasien memiliki riwayat merokok selama 27 tahun dalam sehari pasien bisa merokok 16 batang, dan pasien berhenti merokok sejak 8 bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat penyakit paru namun pasien tidak mengetahui secara jelas nama penyakitnya sejak 10 bulan yang lalu dan pasien meminum obat paru dari dokter paru namun pasien lupa nama obatnya dan symbicort.Riwayat Penyakit Dahulu

Page 5: Ppt Presus Paru

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit Jantung : CHFRiwayat penyakit Paru : Efusi pleura 10 bulan yang laluRiwayat penyakit kencing manis : DisangkalRiwayat operasi : DisangkalRiwayat alergi : Disangkal Riwayat Penyakit KeluargaDisangkal adanya riwayat penyakit seperti pasien, darah tinggi, kencing manis

Page 6: Ppt Presus Paru

Riwayat Kebiasaan Riwayat minum obat-obatan : diakui, obat paru Riwayat merokok : diakui pasien perokok aktif sejak usia 29 tahun, bila merokok dapat menghabiskan sampai 16 batang dalam sehari, setelah mengalami sakit paru pasien mulai membatasi rokok, sehingga 8 bulan terakhir pasien mulai behenti mengkonsumsi rokok.Kebiasaan minum alkohol : disangkal

Page 7: Ppt Presus Paru

Keadaan UmumKesadaranGCSTanda Vital

PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM : TAMPAK SAKIT SEDANGKESADARAN : COMPOS MENTIS

TEKANAN DARAH : 140 / 90 mmhgNADI : 72 X / MENIT

RR : 28 X/MENITT : 36,7 C

Page 8: Ppt Presus Paru

TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: Ppt Presus Paru

Definisi Penyakit Paru Obstruksi Kronik

Penyakit Paru Obstrutif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial., bersifat progresif, biasanya disebabkan oleh proses inflamasi paru yang disebabkan

oleh pajanan gas berbahaya yang dapat memberikan gambaran gangguan sistemik

Page 10: Ppt Presus Paru

Faktor Risiko

Asap rokokPolusi tempat kerja (bahan kimia, zat iritan, gas beracun)Indoor Air Pollution atau polusi di dalam ruanganPolusi di luar ruangan, seperti gas buang kendaraan bermotor dan debu jalanan.Infeksi saluran nafas berulangStatus sosioekonomi dan status nutrisiRendahnya intake dari antioksidan AsmaUsiaOnset usia dari PPOK ini adalah pertengahanFaktor Genetik

Page 11: Ppt Presus Paru

PATOFISIOLOGIS

Page 12: Ppt Presus Paru

DiagnosisDiagnosis dibuat berdasarkan:Gambaran klinis

Anamnesis:Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasanRiwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerjaRiwayat penyakit emfisema pada keluargaTerdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, misal berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udaraBatuk berulang dengan atau tanpa dahakSesak dengan atau tanpa bunyi mengi

Page 13: Ppt Presus Paru

Pemeriksaan fisikPPOK dini umumnya tidak ada kelainan

Inspeksi- Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)- Barrel chest- Penggunaan otot bantu napas- Hipertropi otot bantu napas- Pelebaran sela iga- Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis di leher dan edema tungkai- Penampilan pink puffer atau blue bloaterPalpasiPada emfisema fremitus melemah, sela iga melebarPerkusiPada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, hepar terdorong ke bawahAuskultasi- suara napas vesikuler normal, atau melemah- terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa- ekspirasi memanjang- bunyi jantung terdengar jauh

Page 14: Ppt Presus Paru

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan rutin:1

a. Faal paruSpirometri (VEP1, VEP1 prediksi, KVP, VEP1/KVP)Obstruksi ditentukan oleh nilai VEP1 prediksi ( % ) dan atau VEP1/KVP (%).Obstruksi : % VEP1(VEP1/VEP1 pred) < 80% VEP1% (VEP1/KVP) < 75 % VEP1 merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya PPOK dan memantau perjalanan penyakit. Apabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan, APE meter walaupun kurang tepat, dapat dipakai sebagai alternatif dengan memantau variabiliti harian pagi dan sore, tidak lebih dari 20%

Page 15: Ppt Presus Paru

Uji bronkodilator- Dilakukan dengan menggunakan spirometri, bila tidak ada gunakan APE meter.- Setelah pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak 8 hisapan, 15 - 20 menit kemudian dilihat perubahan nilai VEP1 atau APE, perubahan VEP1 atau APE < 20% nilai awal dan < 200 ml- Uji bronkodilator dilakukan pada PPOK stabilb. Darah rutinHb, Ht, leukosit.c. RadiologiFoto toraks PA dan lateral berguna untuk menyingkirkan penyakit paru lain.Pada emfisema terlihat gambaran :- Hiperinflasi- Hiperlusen- Ruang retrosternal melebar- Diafragma mendatar

Page 16: Ppt Presus Paru

Pada bronkitis kronik :- Normal- Corakan bronkovaskuler bertambah pada 21 % kasusPada bronkitis kronis, foto thoraks memperlihatkan tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang paralel keluar dari hilus menuju apeks paru dan corakan paru yang bertambah.Pada emfisema, foto thoraks menunjukkan adanya hiperinflasi dengan gambaran diafragma yang rendah dan datar, penciutan pembuluh darah pulmonal, dan penambahan cortakan ke distal.

Page 17: Ppt Presus Paru

Pemeriksaan khusus (tidak rutin)a. Faal paru- Volume Residu (VR), Kapasiti Residu Fungsional (KRF), Kapasiti Paru Total (KPT), VR/KRF,VR/KPT meningkat- DLCO menurun pada emfisema- Raw meningkat pada bronkitis kronik- Sgaw meningkat- Variabiliti Harian APE kurang dari 20 %b. Uji latih kardiopulmoner- Sepeda statis (ergocycle)- Jentera (treadmill)- Jalan 6 menit, lebih rendah dari normalc. Uji provokasi bronkusUntuk menilai derajat hipereaktiviti bronkus, pada sebagian kecil PPOK terdapat hipereaktivitas bronkus derajat ringan.

Page 18: Ppt Presus Paru

Uji coba kortikosteroidMenilai perbaikan faal paru setelah pemberian kortikosteroid oral (prednison atau metilprednisolon) sebanyak 30 - 50 mg per hari selama 2minggu yaitu peningkatan VEP1 pascabronkodilator > 20 % dan minimal 250 ml. Pada PPOK umumnya tidak terdapat kenaikan faal paru setelah pemberian kortikosteroid.e. Analisis gas darahTerutama untuk menilai :- Gagal napas kronik stabil- Gagal napas akut pada gagal napas kronik