16
KELOMPOK 1 RISKI RAMADHANI FAUZI HIDAYAT

Ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ppt

KELOMPOK 1

RISKI RAMADHANI FAUZI HIDAYAT

Page 2: Ppt

SEJARAH INDONESIA

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II.

Page 3: Ppt

Kata Indonesia sebagai nama bagi tanah air kita diberikan oleh orang Inggris yang bernama James Richardsin Logan yang dalam journal of the Indian Archipelago and eastern Asia terbitan tahun 1850 menulis sbb:"..... I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for Indonesia Island of the Indian Archipelago." saya memilih istilah geografis murni Indonesia yang pada hakikatnya merupakan sinonim singkat bagi pulau-pulau Indonesia atau kepulauan India.

Page 4: Ppt

ZAMAN KERAJAAN DAN PENJAJAHAN Proses terbentuknya negara indonesia

melalui suatu sejarah yang cukup panjang ini dimulai dengan masuknya pertama kali agama hindu di Indonesia dan timbul lah kerajaan seperti kutai dan tarumanegara.Selanjutnya masuk pula agama hindu dengan adanya kerajaan sriwijaya dan majapahit. Setelah kerajaan majapahit di Indonesia datanglah bangsa eropa yang ingin mengambil hasil bumi indonesia ini,karena Indonesia ini sangat subur sehingga membuat negara eropa tertarik.

Page 5: Ppt

Negara Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia adalah portugis pada tahun 1512, di susul pula oleh Spanyol, Inggris serta yang terakhir Belanda. Mereka berlomba – lomba mengambil rempah’’ yang ada di indonesia. Setelah Belanda pergi maka masuklah bangsa jepang dengan membuat program Rodi.

Page 6: Ppt

PENGERTIAN PANCASILA

Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu

1.      Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.

2.      Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri

3.      Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berjinah4.      Jangan berkata palsu/Dilarang

berbohong/berdusta.5.      Jangan mjnum yang menghilangkan

pikiran/Dilarang minuman keras.Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M =

Madat/Mabok, Maling/Nyuri, Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.

Page 7: Ppt

Dan beberapa pengertian pancasila lainnya seperti :

1.Pengertian secara Etimologis2.Pengertian Secara Historis3.Pengertian secara Termitologis4.Pancasila menurut Mr. Moh Yamin5.Pancasila menurut Ir. Soekarno6.Pancasila menurut piagam jakarta

Page 8: Ppt

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSAPancasila sebagai dasar negara dan

landasan idil bangsa Indonesia, dewasa ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman disintegrasi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya sakralisasi dan penggunaan berlebihan dari ideologi Negara dalam format politik orde baru banyak menuai kritik dan protes terhadap pancasila.

Page 9: Ppt

Adapun pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain POLEKSOSBUDHANKAM.

1.Implementasi dalam bidang politik2.Implementasi dalam bidang Ekonomi3.Implementasi dalam bidang sosial

dan budaya4.Implementasi dalam bidang

pertahanan dan keamanan

Page 10: Ppt

AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Moerdiono (1995/1996) menunjukkan adanya 3 tataran nilai dalam ideologi Pancasila. Tiga tataran nilai itu adalah:

1.Nilai dasar2.Nilai Instrumental3.Nilai praksis

Bagi suatu ideologi, yang paling penting adalah bukti pengamalannya atau aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Page 11: Ppt

Bagi suatu ideologi, yang paling penting adalah bukti pengamalannya atau aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Artinya, Pancasila menjadi sifat-sifat dari subjek kelompok dan individual, sehingga menjiwai semua tingkah laku dalam lingkungan praksisnya dalam bidang kenegaraan, politik, dan pribadi.untuk memahami transformasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, orang harus menganalisis pasal-pasal penuangan sila ke-1, ke-2, dan ke-5 yang berkaitan dengan hidup keagamaan, kemanusiaan dan sosial ekonomis

Page 12: Ppt

PERUBAHAN DAN KEBAHARUANDewasa ini, akibat kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi, terjadilah perubahan pola hidup masyarakat yang begitu cepat. Tidak satupun bangsa dan negara mampu mengisolir diri dan menutup rapat dari pengaruh budaya asing. Demikian juga terhadap masalah ideologi. Dalam keadaan semacam ini, tidak mustahil tumbuh suatu pandangan kosmopolitan yang tidak selalu sejalan dengan tumbuhnya faham kebangsaan.

Page 13: Ppt

Untuk menghadapi tantangan masa depan perlu didorong pengembangan nilai-nilai Pancasila secara kreatif dan dinamik. Kreativitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyeleksi nilai-nilai baru dan mencari alternatif bagi pemecahan masalah-masalah politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Ideologi Pancasila tidak akan menolak bahan-bahan baru dan kebudayaan asing, melainkan mampu menyerap nilai-nilai yang dipertimbangkan dapat memperkaya dan memperkembangkan kebudayaan sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

Page 14: Ppt

KESIMPULAN

1. Dari hal-hal tersebut di atas dapat ditarik keimpulan bahwa dalam periode pra sejarah penduduk di Kepulauan Indonesia telah memiliki tingkat kebudayaan atau peradaban yang cukup tinggi. Pada jaman pra sejarah bangsa Indonesia mengenal hidup berkelompok dalam susunan desa atas dasar musyawarah dan gotong-royong. Ini berarti negara Indonesia telah mempunyai rasa persatuan dan saling bahu membahu satu sama lain.

Page 15: Ppt

2. Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warganegara terhadap Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak, apatisme dan resistensi terhadap Pancasila bisa diminimalisir. Substansi dari adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan praksis adalah selalu terjadinya perubahan dan pembaharuan dalam mentransformasikan nilai Pancasila ke dalam norma dan praktik hidup dengan menjaga konsistensi, relevansi, dan kontekstualisasinya.

Page 16: Ppt

TERIMA KASIH