3
PR THT 1. Tanda dan gejala sinusitis maxillaris,etmoidalis,frontalis, dan sfenoidalis? Sinusitis Maillaris Gejala sinusitis maksilaris akut berupa demam, malaise, nyeri kepala, wajah terasa bengkak dan penuh, gigi terasa nyeri pada gerakan kepala mendadak (sewaktu naik atau turun tangga), nyeri pipi khas yang tumpul dan menusuk, sekret mukopurulen dapat keluar dari hidung dan berbau busuk. Batuk iritatof non produktif seringkali ada. Selama berlangsungnya sinusitis maxillaris akut, pemeriksaan fisik akan mengungkapkan adanya pus dalam hidung, biasanya dari meatus media, atau pus atau sekret mukopurulen dalam nasofaring. Sinus maxillaris terasa nyeri pada palpasi dan perkusi. Transluminasi berkurang bila sinus penuh dengan cairan. Gambbaran sinusitis maxillaris akut mula-mula berupa penebalan mukosa, selanjutnya diikuti opasifikasi sinus lengkap akibat mukosa yang membengkak hebat, atau akibat akumulasi cairanyang memenuhi sinus. Akhirnya terbentuk gambaran air fluid level yang khas akibat akumulasi cairan pus yang dapat dilihat pada foto tegak sinus maxillaris. Sinusitis Frontalis Pada sinusitis frontalis terdapat nyeri kepala yang khas, nyeri berlokasi diatas alis mata, biasanya pada pagi hari dan memburuk menjelang tengah hari, kemudian perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam. Pasien

PR THT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

THT

Citation preview

Page 1: PR THT

PR THT

1. Tanda dan gejala sinusitis maxillaris,etmoidalis,frontalis, dan sfenoidalis?

Sinusitis Maillaris

Gejala sinusitis maksilaris akut berupa demam, malaise, nyeri kepala, wajah

terasa bengkak dan penuh, gigi terasa nyeri pada gerakan kepala mendadak (sewaktu

naik atau turun tangga), nyeri pipi khas yang tumpul dan menusuk, sekret

mukopurulen dapat keluar dari hidung dan berbau busuk. Batuk iritatof non produktif

seringkali ada. Selama berlangsungnya sinusitis maxillaris akut, pemeriksaan fisik

akan mengungkapkan adanya pus dalam hidung, biasanya dari meatus media, atau pus

atau sekret mukopurulen dalam nasofaring. Sinus maxillaris terasa nyeri pada palpasi

dan perkusi. Transluminasi berkurang bila sinus penuh dengan cairan. Gambbaran

sinusitis maxillaris akut mula-mula berupa penebalan mukosa, selanjutnya diikuti

opasifikasi sinus lengkap akibat mukosa yang membengkak hebat, atau akibat

akumulasi cairanyang memenuhi sinus. Akhirnya terbentuk gambaran air fluid level

yang khas akibat akumulasi cairan pus yang dapat dilihat pada foto tegak sinus

maxillaris.

Sinusitis Frontalis

Pada sinusitis frontalis terdapat nyeri kepala yang khas, nyeri berlokasi diatas

alis mata, biasanya pada pagi hari dan memburuk menjelang tengah hari, kemudian

perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam. Pasien biasanya menyatakan dahi

terasa nyeri bila disentuh dan mungkin terdapat pembengkakan supra orbita. Tanda

patognomonik adalah nyeri yang hebat pada palpasi atau perkusi di atas daerah sinus

yang terinfeksi.

Sinusitis Etmoidalis

Gejala yang khas dari sinusitis Etmoidalis adalah nyeri dan nyeri tekan

diantara kedua mata dan diatas jembatan hidung, drainase dan sumbatan hidung.

Sinusitis Sfenoidalis

Sinusitis sfenoidalis akut terisolasi amat jarang. Sinusitis ini dicirikan oleh

nyeri kepala yang mengarah ke verteks kranium. Namun Penyakit ini lebih lazim

menjadi bagian dari pansinusitis, dan oleh karena itu gejalanya menjadi satu dengan

infeksi sinus lainnya.

Page 2: PR THT

2. Tempat masuknya infeksi gigi menjadi sinusitis maxillaris

Bentuk penyakit geligi-maxillaris yang khusus bertanggung jawab pada 10%

kasus sinusitis yang terjadi setelah gangguan pada gigi. Penyebab tersering adalah

ektraksi gigi molar, biasanya molar pertama, dimana sepotong kecil tulang diantara

akar gigi molar dan sinus maksilaris ikut terangkat . Adalah Nathaniel Highmore yang

mengemukakan tentang tulang tipis yang memisahkan geligi dari sinus pada tahun

1651. Tulang yang membungkus antrum maksilaris dan memisahkannya dari soket

geligi, tebalnya tidak melebihi kertas pembungkus. Karena itu antrum maksilaris

sering kali disebut sebagai antrum highmore. Infeksi gigi lainnya seperti abses apikal

atau penyakit periodontal dapat menimbulkan kondisi serupa.

3.