Upload
adhani-k
View
95
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum
Sistem Mekanisme Dasar Penyakit ( BMD ) pada uji Benedict dan Peragian.
Dalam menyusun laporan ini penyusun telah banyak mendapatkan
bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Penyusun juga
mengucapkan rasa terima kasih kepada dr. Kartono selaku dosen
pembimbing, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam laporan ini. Dan oleh karna itu, kritik dan saran yang
membangun sangat di harapkan untuk kedepannya agar lebih baik.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Cirendeu, 8 Desember 2009
Penyusun
1
PRAKTIKUM I
PERAGIAN
1. Alat dan Bahan
1. Larutan Glukosa 2 %.2. Larutan Laktosa 2 %.3. Dua buah mortir.4. Dua buah tabung peragian.
2. Tujuan
o Untuk mengetahui bahwa glukosa dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi
o Untuk mengetahui bahwa laktosa tidak dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi
o Dapat membedakan glukosa dari laktosa yang terdapat pada urine wanita hamil apabila tes benedict urine positif
3. Landasan Teori Reaksi kimia pada peragian yang berbunyi:Glukosa
NAD+
NAD+ + H+
2 Piruvat Asetil Dehida Alkohol
Pada Glukosa:
C6H1206 2CO2 + 2C2H5OH
4. Prosedur Kerja
1. Haluskan dalam sebuah mortar 2 gram ragi roti dengan 20 ml larutan glukosa 2 % dalam mortir yang lain haluskan dengan cara yang sama dengan 20 ml larutan laktosa 2 %.
2
2. Pindahkan campuran tersebut ke tabung peragian sampai bagian tertutup peragian terisi penuh.
3. Letak tabung peragian dalam keadaan tegak dan biarkan 1 jam, apabila terjadi peragian maka bagian tertutup peragian akan timbul gas CO2 menurut reaksi tersebut:
C6H1206 2C2H5OH + 2CO2
5. Hasil Pengamatan
1.1. Tabung Peragian Berisi Larutan Ragi-Glukosa
Pada tabung peragian berisi glukosa, banyak timbul gas CO2
karena ragi mampu melakukan glikolisis anaerobik yang berguna untuk mengkatalis glukosa. Gas CO2 ini mampu menekan larutan ragi sehingga apabila didiamkan terlalu lama, larutan bisa keluar dari tabung peragian.
1.2. Tabung Peragian Berisi Larutan Ragi-Laktosa
Pada tabung peragian berisi laktosa, seharusnya tidak timbul gas CO2 karena ragi tidak mempunyai enzim laktase yang mengakatalis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Tetapi karena sebagian bahan telah tercemar sehingga tidak murni lagi larutannya, timbullah gas CO2 meskipun lebih sedikit daripada tabung peragian berisi glukosa.Berikut skemanya:
Laktosa Glukosa + Galaktosa
Tabung Hasil pengamatan Keterangan
1
o Jumlah larutan berkurang sangat banyak
o Terjadi fermentasi di ujung tabung yang atasnya tertutup
-
2
o Jumlah larutan berkurang sangat sedikit, tidak sebanyak tabung pertama
o Terjadi fermentasi di ujung tabung tapi jumlahnya sedikit
Mungkin ketika dihaluskan bercampur dengan larutan glukosa
Kesimpulan:
Ternyata glukosa dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi, sedangkan laktosa tidak dapat difermentasikan karena sel-sel ragi tidak mempunyai enzim laktase untuk mengkatalis laktosa.
Fermentasi Alkohol terjadi pada proses pembuatan anggur (minuman beralkohol) dan tape. Dilakukan oleh bakteri anaerob dan bakteri ragi. Adapun langkah reaksi fermentasi alkohol, sebagai berikut :
3
1. Asam piruvat melepaskan CO2 menjadi asetildehid2. Asetildehid direduksi oleh NADH, menghasilkan etanol dan
dilepaskan NAD+
NAD+ masuk kembali ke glikolisis. Asetildehid berperan sebagai akseptor elektron. Hasil fermentasi setiap 1 alkohol glukosa, yaitu 2 etanol, 2 CO2, 2ATP
C6H12O6 peragian 2CO2↑ + 2 CH3−CH2OH
Peragian berlangsung menghasilkan gas CO2 karena mengalami dekarboxilase
Laktosa tidak dapat diragi Laktosa + Ragi → Tidak timbul gas
PRAKTIKUM II
UJI BENEDICT1. Alat dan Bahan
1. Larutan Benedict.2. 2 buah tabung reaksi.3. 2 buah stanfer.
2. Tujuan
o Untuk mengetahui bahwa glukosa dapat mereduksi preaksi benedict
o Untuk mengetahui bahwa laktosa dapat mereduksi preaksi benedict
o Dapat membedakan glukosa dari laktosa yang terdapat pada urine wanita hamil apabila tes benedict urine positif
3. Landasan Teori
Reaksi kimia pada larutan benedict yang membuktikan suatu zat merupakan positif benedict adalah:
glukosa/laktosa
CuO Cu2Omerah biru
Warna biru menandakan bahwa zat adalah positif benedict.
4
4. Cara Kerja
1. Sediakan satu buah tabung reaksi yang berisi 2,5 ml pereaksi benedict.
2. Perlakuan tabung : Tambahkan 4 tetes larutan glukosa 2 %.Panaskan selama 5 menit pada penangas air mendidih atau
didihkan diatas api kecil selama 1 menit. Biarkan menjadi
dingin perlahan-lahan, perhatikan perubahan warnanya.
Tabel Penilaian Benedict semi kualitatif
6. Hasil Pengamatan
Setelah dipanaskan selama 5 menit dalam penangas air, ternyata pereaksi
Benedict sebanyak 2,5 ml yang telah ditetesi larutan glukosa 2% berubah
menjadi warna merah.
Kesimpulan:
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa glukosa dapat mereduksi pereaksi benedict.
Pengaruh Glukosa dan Laktosa pada Urine Wanita Hamil
Fungsi peragian dapat digunakan dalam bidang kebidanan dengan menggunakan urine ibu hamil
a. Uji Benedict- Glukosa : +- Laktosa : +
b. Peragian- Glukosa : + (menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami Diabetes
Melitus sehingga memerlukan perawatann yang intensif)
5
TABUNGBAHANml 2,5Larutan Benedicttetes 4%2 Glukosa
- Laktosa : − (menunjukkan adanya kandungan ASI di dalam urine merupakan kondisi normal yang akan dijumpai pada ibu hamil)
PENUTUP
Demikianlah hasil penyusunan laporan praktikum sistem mekanisme
dasar penyakit ( BMD ) pada uji benedict dan peragian. Penyusun menyadari
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini. Dan
oleh karna itu, kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan untuk
kedepannya agar lebih baik.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah banyak membantu, sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Cirendeu ,8 Desember 2009
Penyusun
6