15
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT I UJI BENEDICT Diajuakan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Shinta Selviana NRP :123020011 Kel /Meja : A/5 (Lima) Asisten :Noorman Adhi Tridhar Tgl . Percobaan :22 Maret 2014 LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK

Laporan Uji Benedict

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN

KARBOHIDRAT IUJI BENEDICT

Diajuakan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

Oleh :Nama : Shinta SelvianaNRP :123020011Kel /Meja : A/5 (Lima)Asisten :Noorman Adhi TridharTgl . Percobaan :22 Maret 2014

LABORATORIUM BIOKIMIA PANGANJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG 2014

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4)Reaksi Percobaan.

1.1.Latar Belakang Percobaan

Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita makan adalah beras, jagung, sagu, dan kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai

pati saja, tetapi terdapat pula sebagai gula misalnya dalam buah-buahan, dalam madu lebah dan lain-lainnya. Protein dan lemak relatif tidak begitu banyak terdapat dalam makanan bila dibandingkan dengan karbohidrat.

Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolism karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalamhati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh contoh tadi dapat diketahui bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa

senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia(Poedjiadi, 2005).

Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa. Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi.

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktivitas enzim (Anonim, 2013).

1.2. Tujuan PercobaanUntuk mengetahui adanya gula pereduksi pada bahan

pangan.

1.3 Prinsip PercobaanBerdasarkan adanya gugus karbonil bebas yang

mereduksi Cu2+ dalam suasana basa membentuk Cu2O (endapan warna merah bata atau kuning).

1.4 Reaksi percobaan

Gambar 1. Reaksi Uji Benedict

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode percobaan

2.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang di gunakan dalam Uji Benedict adalah

Larutan Benedict, dan sampel yang akan dianalisis kandungan monosakarida pereduksinya. sampel G ( leunca), sampel B( selai Monita), sampel I ( kaldu), sampel D(nutrisari, dan sampel M (bubur bayi nestle)

2.2. Pereaksi yang Digunakan Larutan benedict yaitu 173 g Na-Citrat + 100 Na2CO3

dalam 800ml yang sudah dimasak, diaduk dan ditambah 17,3 g CuSO4 dalam 100ml air.

2.3. Alat yang DigunakanPeralatan yang digunakan pada uji Barfoed ini antara

lain (1) tabung reaksi sejumlah sampel yang digunakan, (2) pipet tetes sejumlah sampel yang akan dianalisis, dan (3) Waterbath untuk pemanasan, (4)penjepit pipet.

2.4. Metode Percobaan

Metode percobaan yang digunakan dalam Uji Barfoed adalah seperti gambar di bawah ini:

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Benedic

Tambahkan 3ml larutan barfoed

Panaskan 5 menit

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan, (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Benedict

Sampel Pereaksi Warna Hasill I

Hasil IISebelum

pemanasan

Sesudah pemanasan

G(leunca)BENEDICT

Biru Biru +endapan

merah

+ +

B(selai monia)

Biru Biru kehijauan

+ +

I (kaldu) Biru Biru - +D(nutrisari) Biru Biru+enda

pan merah+ +

M(bubur bayi)

Biru Biru +endapan

merah

+ +

Keterangan : + ( jika mengandung gula monosakarida)- (jika tidak mengandung gula monosakarida)

Sumber : Hasil I : Shinta dan Fitriani, Kelompok A, Meja 5, 2014

Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2014

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Benedict

3.2 PembahasanKarbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau

polihidroksiketon dan meliputi kondensat polimer-polimernya yang terbentuk. Nama karbohidrat dipergunakan pada senyawa-senyawa tersebut, mengingat rumus empirisnya yang berupa CnH2nOn atau mendekati Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami hidratasi (Sudarmadji, 2003).

Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal. Contoh dari monosakarida adalah glukosa (dextrosa), fruktosa (levulosa), galactosa, xylosa dan ribosa. Monosakarida

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

merupakan senyawa pembentuk disakarida (seperti sukrosa) dan polisakarida (seperti selulosa dan amilum) (Anonim, 2012).

Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain, membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain ialah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak terdapat dalam alam ialah disakarida (Poedjiadi, 2005).

Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak memiliki sifat mereduksi (Poedjiadi, 2005).

Gula reduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi senyawasenyawa penerima electron. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu ++dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi- pereaksi tertentu. Gula reduksi dapat mereduksi ion logam karena mempunyai gugus aldehida atau keton yang dapat menarik kembali O2 dari logam basa, sehingga logam basa akan tereduksi dan mengendap sebagai Cu2O. Ujung dari suatugula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus

aldehida atau keto bebas. Adapun senyawa-senyawa gula reduksi adalah glukosa dan fruktosa. Semua monosakarida(glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida(laktosa, maltosa) termasuk sebagai gula pereduksi, kecuali sukrosa dan pati( polisakarida) (Anonim, 2009).

Uji benedict adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu bahan pangan. Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sulfat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Adanya natrium karbonat dan natrium sulfat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarnakuning, hijau, atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa (Poedjiadji, 2005).

Gula reduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi senyawasenyawa penerima electron. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi (Anonim, 2009).

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

Pada uji benedict terdapat 2 indikator karena uji benedict tujuannya untuk menentukan ada nya gula pereduksi ,gula perduksi itu terdiri dari gula monosakarida pereduksi dan disakarida pereduksi jika indicator berwana merah berarti terdapat gula monosakarida pereduksi , jika indikator berwarna biru kehijauan maka terdapat gula pereduksi disakarida.

Gula reduksi dengan larutan benedict (campuran garam kuprisulfat, natrium sitrat, natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi oksidasi dan di hasilkan endapan berwarna merah dan kuproksida (sudarmadji, 2010)

Gula pereduksi akan berlangsung cepat pada suasana asam atau bersifat reaktif maka waktu pemanasan hanya 5 menit , penambahan reigenruh tidak akan berpengaruh karena ini adalah uji kulitatif hanya akan mempengaruhi waktu pemansan saja.

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

4.1 Kesimpulan

Gula pereduksi banyak terdapat pada bahan pangan. Uji Benedict ini spesifik untuk mendeteksi ada atau tidaknya monosakarida pereduksi dan disakarida pereduksi dalam suasana basa. Dalam percobaan kali ini sampel yang mengandung gula monosakarida adalah sampel G ( leunca), sampel B( selai Monita), sampel I ( kaldu), sampel D(nutrisari, dan sampel M (bubur bayi nestle) di tandai dengan dengan adanya endapan merah untuk gula monosakarida pereduksi dan untuk biru kehijaan untuk gula disakarida pereduksi.

4.2 Saran

Yang perlu diingat dalam uji benedict ini adalah tujuannya dan prinsip uji ini. Tujuan dari uji Benedict didukung dengan penggunaan suasana basa pada uji ini. Waktu Pemanasan pun sangat perlu diperhatikan dan penambahan larutan benedict.

Laboratorium Biokimia pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2009). Gula Pereduksi. Melalui http://eiodiaforever.blogspot.com. Diakses 14-03-2012. Bandung.

Anonim. (2012). Isi Kandungan Susu Kental Manis. Melaluihttp://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-susukental-manis-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html.Diakses : 19-03-2013. Bandung.

Poedjiadji, anna. (2005). Dasar-Dasar Biokimia. PenerbitUniversitas Indonesia. Jakarta.