Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
FUNGSI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM
PROMOSI KEGIATAN LATSAR CPNS DI PPMKP CIAWI
( Pusat Penelitian Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian )
Jalan Raya Puncak KM. 11 PO.BOX. 26 Ciawi – Bogor, Jawa Barat
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rafli Ailio
NPM : 0441 16 219
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya kepada Allah SWT. atas rahmat dan hidayahNya yang telah
membeikan kemampuan bagi penulis dalam menyelesaikan laporan ini dan
shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun maksud dari
penyusunan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat menyusun skripsi
Program Sarjana Strata-1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (Fisib), Program
Studi Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen Komunikasi, Universitas Pakuan
Bogor.
Laporan praktik kerja lapangan dengan judul “ Fungsi Desain Komunikasi
Visual dalam Promosi Kegiatan Latsar CPNS di PPMKP Ciawi ” dibuat
sebagai pertanggung jawaban mahasiswa selama melaksanaan praktik kerja
lapangan di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP)
Ciawi. Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan dari tanggal 01 Juli – 02 Agustus
2019.
Dalam kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang terkait akan terlaksananya Praktik Kerja Lapangan yang telah memberi
dukungan moral dan juga bimbingannya bagi penulis. Ucapan terima kasih ini di
tujukan kepada :
1. Ibu Dr. Agnes Setyowati H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya.
2. Bapak Muslim, M. Si. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi,
beserta jajarannya.
3. Ibu Diana Amaliasari, M.Si. Selaku dosen wali Konsentrasi Manajemen
Komunikasi atas bantuan yang diberikan sehingga kegiatan PKL dapat
berjalan dengan lancar.
4. Ibu Dini Valdiani, M.Si. Selaku dosen koordinator PKL yang telah
memberikan pembekalan serta arahan bermanfaat.
5. Ibu Tiara Puspanidra, M. Si. selaku pembimbing PKL atas nasehat dan saran
yang diberikan dalam penyusunan laporan PKL ini dari awal hingga akhir.
iv
6. Bapak Ir. Heri Suliyanto, MBA selaku Kepala Pusat PPMKP Ciawi.
7. Ibu Rita Setiawati, SP, MM selaku Kepala Bagian Umum PPMKP Ciawi.
8. Bapak Winstone,S.Sos selaku pembimbing lapangan atas saran, ilmu, dan
bimbingannya.
9. Bapak Yudi Ilyassa,SE, Mas Panji, Mas Cecep, Mba Dera, Ibu Regi, Ibu
Heni selaku Tim Publikasi yang selalu memberikan pengarahan kepada
penulis.
10. Seluruh jajaran dan staf PPMKP Ciawi atas kesempatan dan kesediaannya
menerima hingga berbagi ilmu dan pengalaman.
11. Kepada orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan bagi penulis
baik moril maupun materil.
12. Suci Mutiara Amalia selaku rekan wanita yang selalu memberi dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan PKL.
13. Sarwo Suardewa selaku rekan PKL dan teman teman PKL lain di PPMKP
Ciawi.
14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terimakasih
atas bantuan, dukungan serta doa selama ini.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini sudah dibuat sebaik-baiknya,
namun tentu maih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik dan saran
apapun sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, terutama bagi mahasiwa-
mahasiswi Ilmu Komunikasi. Demikian laporan ini dibuat, akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Bogor, 14 Juli 2019
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL) .................................. 1
1.2 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL) ................................. 3
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ............................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................ 3
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 3
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) ............................................. 3
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa ...................................................... 3
1.4.2 Manfaat Bagi Instansi/Perusahaan .......................................... 3
1.4.3 Manfaat Bagi Universitas ....................................................... 4
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Komunikasi .......................................................................................... 5
2.2 Manajemen Komunikasi ..................................................................... 6
2.3 Komunikasi Pemasaran Terpadu ......................................................... 6
2.3.1 Promosi .................................................................................... 6
2.3.2 Bauran Promosi ........................................................................ 7
2.3.3 Tujuan Promosi ....................................................................... 7
2.4 Media Sosial ........................................................................................ 8
2.4.1 Karakteristik Media Sosial ..................................................... 9
2.5 Desain ................................................................................................. 10
2.5.1 Prinsip Prinsip Desain.............................................................. 10
2.6 Desain Komunikasi Visual (DKV) ..................................................... 11
2.6.1 Fungsi Desain Komuniasi Visual (DKV) ............................... 12
2.6.2 Aspek Aspek Desain Komuniasi Visual (DKV) ..................... 12
vi
BAB III GAMBARAN UMUM PERSAHAAN
3.1 Sejarah Intansi Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
Pertanian (PPMKP) Ciawi ................................................................... 14
3.1.1 Logo PPMKP Ciawi ................................................................. 16
3.1.2 Tupoksi PPMKP Ciawi ............................................................ 16
3.1.3 Visi dan Misi PPMKP Ciawi .................................................. 18
3.1.4 Motto PPMKP Ciawi ............................................................... 18
3.2 Kegiatan Operasional Perusahaan ........................................................ 19
3.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ............................................. 20
BAB IV PELAKSANAAN PKL
4.1 Bentuk Kegiatan PKL .......................................................................... 22
4.2 Prosedur Kerja PKL ............................................................................. 23
4.3 Kendala Kerja dan Penyelesaian .......................................................... 25
BAB V PEMAHASAN
5.1 Fungsi Desain Komunikasi Visual dalam Promosi Kegiatan Latsar
CPNS di PPMKP Ciawi ....................................................................... 26
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 30
6.2 Saran ..................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31
LAMPIRAN .................................................................................................... 33
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo PPMKP Ciawi ........................................................................ 16
Gambar 2 Struktur Organisasi PPMKP Ciawi ................................................ 20
Gambar 3 Promosi Kegiatan Donor Darah ...................................................... 26
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Proses pengambilan foto dan video peserta latsar ...................... 34
Lampiran 2 : Proses editing video kegiatan latsar di PPMKP Ciawi .............. 34
Lampiran 3 : Kegiatan kelas peserta latsar ...................................................... 35
Lampiran 4 : Kegiatan baris berbaris peserta latsar ......................................... 35
Lampiran 5 : Kegiatan Public Hearing............................................................. 36
Lampiran 6 : Foto ketika di tempatkan pada bagian resepsionis ..................... 36
Lampiran 7 : Desain flayer kegiatan donor darah ............................................ 37
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL
Saat ini kita hidup di zaman yang modern di mana perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat berkembang pesat. Kita harus membuka diri
dalam menghadapi dan menerima perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut.
Hal ini juga tidak lepas dari sumber daya manusia sebagai modal utama suatu usaha.
Maka kualitas tenaga kerja harus ditingkatkan dan dikembangkan dengan baik. Jadi
perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa
untuk lebih mengenal dunia kerja sesugguhnya dengan cara menerima mahasiswa
yang ingin mengadakan kegiatan praktik kerja lapangan.
Berdasarkan hal tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas
Pakuan, menyelenggarakan kegitan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Khususnya
pada jurusan Ilmu Komunikasi konsentrasi Manajemen Komunikasi, kegiatan ini
merupakan bagian dari mata kuliah yang harus ditempuh sebagai salah satu syarat
kelulusan bagi mahasiswa. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu
bentuk pengaplikasikan ilmu-ilmu secara teoritis yang telah didapat selama
perkuliahan. Dengan kegiatan ini mahasiswa dapat mengenal dunia atau lingkungan
kerja yang akan bermanfaat bagi mahasiswa setelah menyelesaikan perkuliahaan.
Saat ini bukan hanya sekedar ilmu-ilmu yang sifatnya teoritis, melainkan manfaat
yang didapat ketika melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan ini.
Persaingan di dalam dunia kerja sangat tinggi maka dari itu harus adanya
sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat memajukan suatu perusahaan
atau organisasi. Perencanaan dan persiapan yang matang sangat diperlukan untuk
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Tak terkecuali Pusat Pelatihan
Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi yang merupakan
lembaga diklat berakreditasi B, yang menyandang gelar sebagai Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), PPMKP berfungsi sebagai pusat
pelaksanaan diklat bagi Aparatur (PNS) dan non Aparatur Pemerintah berupa
Diklat Manajemen dan Kepemimpinan.
2
Untuk itu penulis tertarik melaksanakan PKL di PPMKP Ciawi, penulis
melaksanakan PKL di PPMKP Ciawi yang beralamat di Jalan Raya Puncak KM.
11 PO.BOX. 26 Ciawi – Bogor, Jawa Barat. Penulis ditempatkan di bagian
Kepegawaian dan Tata Usaha pada staf Tim Publikasi. Penempatan itu sesuai
dengan jurusan konsentrasi yang dipilih penulis yaitu Manajemen Komunikasi.
Sebagai lembaga pusat pelatihan PPMKP Ciawi harus selalu memberikan
pelayanan dan fasilitas yang baik bagi para peserta Latsar CPNS. Kegiatan Latsar
CPNS ini merupakan tahapan wajib yang harus dilalui oleh para peserta sebelum
menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tertulis pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 101 tahun 2000 menyebutkan bahwa kegiatan latsar
CPNS ini bertujuan untuk meningatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi
kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi. Salah satu kegiatan
latsar yang ada di PPMKP Ciawi yaitu kegiatan donor darah, ini merupakan
kegiatan sosial yang melibatkan peserta latsar dan juga boleh diikuti oleh
masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari nilai-nilai dasar
Aparat Sipil Negara (ASN) yang dipelajari dalam latsar di PPMKP Ciawi. Untuk
memberikan informasi kepada khalayak maka dilakukan promosi untuk setiap
program kegiatan agar menjadi perhatian publik. Dengan berbagai informasi akan
kelebihan dan manfaat dari sebuah pelayanan yang diberikan oleh PPMKP
diharapkan khalayak tersebut mau mengikuti kegiatan pelatihan yang kita pasarkan.
Berbicara mengenai promosi, maka tidak lepas dari peran Desain Komunikasi
Visual (DKV). Desain Komunikasi Visual memiliki peran penting dalam proses
promosi dan pemasaran di sebuah media. Desain adalah sebuah metode
penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada
komunikan (Wibowo, 2013:10). Terdapat prinsip manajemen seperti mengatur
serta menyusun setiap elemen pada gambar agar menjadi satu kesatuan yang
harmonis dan dapat membuat orang lain tertarik terhadap apa yang kita
informasikan.
Dengan Desain Komunikasi Visual ini kita dapat menyampaikan pesan dan
mempengaruhi khalayak terhadap informasi yang kita sampaikan. Dilihat dari hal
ini membuat penulis yang mengambil konsentrasi Manajemen Komunikasi merasa
3
tertarik untuk mengetahui bagaimana peran Desain Komunikasi Visual dalam
promosi kegiatan Latsar CPNS yang dilakukan oleh PPMKP Ciawi. Maka dari itu,
penulis mengangat judul “ Fungsi Desain Komunikasi Visual dalam Promosi
Kegiatan Latsar CPNS di PPMKP Ciawi ”.
1.2 Ruang Lingkup PKL
Ruang lingkup Praktik kerja lapangan penulis adalah pada Bagian
Kepegawaian dan Tata usaha, ditempatkan di Tim Publikasi pada media sosial
PPMKP Ciawi. Kegiatan secara umum Bagian Kepegawaian dan Tata usaha
melakukan konsultasi informasi dan kehumasan, menyiapkan bahan publikasi,
malakukan urusan pengadaan surat dan dokumen dinas, melakukan pengelolaan
dan pengendalian kearsipan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
1.3 Tujuan PKL
1.3.1. Tujuan Umum
1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan proses pelaksanaan suatu kegiatan
lembaga/instansi/perusahaan sehingga memiliki wawasan dan pengetahuan
yang luas dan dapat mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan pada
dunia kerja.
2. Menghasilkan tenaga kerja yang kreatif dan profesional dari PPMKP Ciawi.
1.3.2. Tujuan Khusus
Mengetahui fungsi Desain Komunikasi Visual dalam promosi kegiatan
di PPMKP Ciawi.
1.4 Manfaat PKL
1.4.1. Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Meningkatkan kedisiplinan serta rasa tanggung jawab.
2. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menerapkan apa yang sudah
dipelajari semasa kuliah di dalam dunia kerja.
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk terlibat langsung dalam
aktivitas perusahaan dan bisa mengetahui bagaimana gambaran dunia kerja
yang sebenarnya.
4
1.4.2. Manfaat Bagi Instansi / Perusahaan
1. Mendapatkan informasi tentang kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa.
2. Mendapatkan tenaga kerja tambahan selama mahasiswa melaksanakan
praktik kerja lapangan.
3. Mengetahui penjurusan yang ada di Universitas Pakuan, khususnya
Manajemen Komunikasi.
1.4.3. Manfaat Bagi Universitas
1. Meningkatkan jalinan kerjasama antara Lembaga Pendidikan dengan
perusahaan dalam dunia akedemik.
2. Menjalin hubungan baik antara Pusat Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Universitas Pakuan, dan
penulis, sehingga diharapkan dapat membantu kelancaran Praktik Kerja
Lapangan (PKL) selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan kepada orang lain. Kata kunci
dalam komunikasi adalah pesan itu sendiri. Dari pesan itulah sebuah proses
komunikasi dimulai. Komunikasi terjadi karena ada pesan yang ingin atau harus
disampaikan kepada pihak lain. Pesan di sini tidak sebatas informasi, melainkan
juga simbol atau lambang. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan
untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang-
orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek
yang maknanya disepakati bersama. Kemampuan manusia menggunakan lambang
atau simbol memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara
manusia dan objek (baik nyata maupun abstrak) tanpa kehadiran manusia dan objek
tersebut. Oleh karenanya, komunikasi juga disebut-sebut sebagai proses simbolik.
(Mulyana, 2010:92)
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu cum, kata depan
yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata bilangan yang berarti
satu. Dua kata tersebut mmbentuk kata benda communio,yang dalam bahasa inggris
disebut dengan communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan,
gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk melakukan communion,
diperlukan usaha dan kerja. Kata communion dibuat kata kerja communicate, yang
berarti membagi sesuatu dengan orang, tukar menukar, membicarakan sesuatu
dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap,
bertukar pikiran, berhubungan, berteman. (Nurjaman dan Umam, 2012:35)
Sedangkan menurut DeVito (2011:24) komunikasi mengacu pada tindakan,
oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh
gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh
tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
6
2.2 Manajemen Komunikasi
Menurut Abidin (2015:52) pada prinsipnya manajemen bukan hanya ilmu dan
seni, melainkan juga kombinasi keduanya. Kombinasi itu tidak dalam proporsi yang
tetap, tetapi dalam proposi yang bermacam-macam. Pada umumnya para manajer
efektif mempergunakan pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan, apalagi
dengan berkembangnya peralatan komputer.
Michael Kaye mendefinisikan manajemen komunikasi sebagai cara individu
mengelola proses komunikasi melalui penyusunan kerangka makna dalam berbagi
lingkup komunikasi, dengan mengoptimalisasi sumber daya komunikasi dan
teknologi yang ada. Manajemen komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengontrolan penyampaian
pesan dari satu pihak, kepada pihak lain untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efisien agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya (Abidin, 2015:132).
2.3 Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications)
IMC (Integrated Marketing Communications) adalah koordinasi dan integrasi
dari semua alat pemasaran komunikasi, alat, dan sumber di suatu perusahaan yang
dirancang untuk memaksimalkan dampak pada pelanggan dan pengguna akhir lain
dengan biaya minimal. (Baack 2012 & Kenneth E. Clow, 2012:24) Sedangkan
menurut for As (The American Association Of Advertising Agency) dalam
Hermawan (2012:52) komunikasi pemasaran terpadu adalah konsep perencanaan
komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang
komperehensif yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi
misalnya iklan, respon langsung, promosi penjualan, dan humas (hubungan
masyarakat) serta memadukannya untuk meraih kejelasan pesan, konsistensi, dan
dampak komunikasi maksimal melalui keintegrasian pesan.
2.3.1. Promosi
Kolter dan Amstrong dalam Somad dan Priansa (2014:237) menyatakan
bahwa promosi merupakan kegiatan di mana perusahan mencoba untuk
menginformasikan, mengajak, dan mengingkatkan pelanggan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, tentang merek dan produk yang dijualnya.
7
Sementara McDaniel dalam Somad dan Priansa (2014:237) menyatakan
bahwa prmosi adalah komunikasi yang dilaksanakan oleh pemasar untuk
menginformasikan, mengajak, dan mengingatkan pembeli potensial dari
suatu produk, yang ditunjukan untuk mempengaruhi atau menimbulkan
sebuah tanggapan.
2.3.2. Bauran Promosi
Kotler dan Amstrong dalam Somad dan Priansa (2014:239) menyatakan
bahwa bauran promosi adalah bauran spesifik dari iklan, penjualan pribadi,
promosi penjualan, dan hubungan masyarkat yang digunakan oleh
perusahaan. Sementara McDaniel dalam Somad dan Priansa (2014:239)
menyatakan bahwa bauran promosi merupakan kombinasi dari alat-alat
promosi,yaitu iklan,hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan promosi
penjualan, yang digunakan untuk menjangkau pasar sasaran dan memenuhi
seluruh tujuan perusahaan.
Cravens dan Piecy dalam Somad dan Priansa (2014:239) menyatakan
bahwa strategi promosi mengintegrasikan inisiatif komunikasi perusahaan
melalui kombinasi periklanan, penjualan pribadi atau wiraniaga, promosi
penjualan, pemasaran melalui internet/pemasaran interaktif, pemasaran
langsung, dan hubungan masyarakat untuk berkomunikasi dengan pembeli
dan pihak lainnya yang mempengaruhi keputusan pembeli.
2.3.3. Tujuan Promosi
Menurut Swastha dan Irawan dalam Rahayu (2014:31) promosi memiliki
beberapa tujuan, antara lain :
1. Modifikasi tingkah laku
Dalam tujuan ini, kegiatan promosi dilakukan untuk mengubah sikap
atau pandangan dari konsumen akan sebuah produk atau image dari suatu
perusahaan. Kegiatan promosi yang dilakukan dapat membuat konsumen
menggunakan produk yang ditawarkan atau beralih dari produk yang terlebih
dahulu digunakan oleh konsumen tersebut. Sehingga mampu mendorong
tingkat penjualan dari sebuah produk.
8
2. Memberitahu
Kegiatan promosi dilakukan untuk memberikan informasi terhadap
sebuah produk kepada konsumen (target konsumen) dari produk tersebut.
Kegiatan promosi yang bersifat informatif tersebut biasanya dilakukan
dengan besar-besaran pada tahap awal siklus dari sebuah produk karena dari
informasi tersebut diharapkan konsumen target dari sebuah produk
menggunakan informasi tersebut sebagai pertimbangan dalam mengambil
keputusan saat akan membeli sebuah produk.
3. Membujuk
Tujuan dari kegiatan promosi ini diarahkan untuk mendorong penjualan
dari sebuah produk. Dengan berbagai informasi akan kelebihan dan manfaat
dari sebuah produk yang diberikan kepada konsumen, diharapkan konsumen
tersebut mau membeli produk tersebut. Biasanya promosi yang bersifat
persuasive ini akan menjadi dominan jika produk yang ditawarkan mulai
memasuki pertumbuhan pada siklus kehidupan jika produk yang ditawarkan
mulai memasuki tahap pertumbuhan pada siklus kehidupan sebuah produk.
4. Meningkatkan
Kegiatan promosi ini bertujuan untuk menjaga awerness konsumen akan
sebuah produk, agar tiap konsumen masih ingat akan produk tersebut dan
tetap menggunakan produk tersebut sehingga memunculkan brand loyalty di
dalam konsumennya. Biasanya kegiatan promosi pada tujuan ini digunakan
pada saat produk memasuki tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan
sebuah produk.
2.4 Media Sosial
Media sosial adalah “medium di internet yang memungkinkan pengguna
merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, berkerja sama, berbagai,
berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual”
(Nasrullah, 2017:11).
9
2.4.1. Karakteristik Media Sosial
Menurut Antony Mayfield dalam Tabroni (2012:162-163)
mendefinisikan media sosial sebagai satu kelompok jenis baru dari media,
yang mencakup karakter-karakter berikut ini:
1. Partisipasi
Media sosial medorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap
orang yang tertarik. Tidak ada yang dapat membatasi seseorang untuk
menjadi bagian dari media sosial. Setiap orang dapat melakukannya secara
bersama-sama berdasarkan kesadaran sendiri.
2. Keterbukaan
Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial berpeluang untuk
ditanggapi oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat terbuka
untuk siapa saja. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses dan
membuat isi. Karenanya setiap pengunjung akan cenderung tidak suka jika
dalam media sosial ada semacam password yang dapat menghambat proses
interaksi.
3. Percakapan
Perbedaan yang mendasar antara media konvensional dengan media sosial
adalah media konvensional bersifat menginformasikan (satu arah), sedangkan
media sosial lebih pada percakapan dua arah atau lebih.
4. Komunitas
Media sosial sering kali dimanfaatkan oleh komunitas masyarakat baik terkait
dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi maupun minat yang sama. Media
sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan
berkomunikasi secara efektif.
5. Saling terhubung
Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu dengan yang lainnya akan
saling terhubung. Keberhasilan media sosial terletak pada link yang
menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antar media sosial, juga
orang perorang.
10
Semua kegiatan acara diklat maupun yang lainnya yang ada di PPMKP Ciawi
dipubliksikan dalam bentuk visual mapun audio visual melalui media sosial
Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube. Adapun yang disiarkan melalui radio
yang dimana radio tersebut merupakan radio milik PPMKP yaitu Radio Pertanian
Ciawi (RPC) dengan frekuensi 88,6 FM unggahan mengenai kegiatan acara tersebut
dilakukan setiap hari Senin sampai Jumat pada waktu siang hari dimana waktu
tersebut orang-orang menggunakan untuk istirahat dan membuka media sosial.
2.5 Desain
Menurut Supriyono (2010:136) desain merupakan art direction, yaitu
penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art
direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara
sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar,
menentukan alternatif desain,hingga final artwork (FAW). Sedangkan menurut
Wibowo (2013:10) desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks
dan gambar dari komunikator kepada komunikan.
2.5.1. Prinsip Prinsip Desain
Menurut Supriyono (2010:138) ada beberapa prinsip dasar desain
grafis yang perlu dipelajari, yaitu:
a. Keseimbangan
Keseimbangan adalah pembagian sama berat, baik secara visual
maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di
bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada dua pendekatan untuk
menciptakan keseimbangan, pertama dengan membagi sama berat kiri-
kanan atau atas-bawah secara simetris atau setara, disebut keseimbangan
formal. Keseimbangan kedua adalah keseimbangan asimetris, yaitu
penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama antara sisi kiri dan sisi
kanan namun terasa seimbang. Keseimbangan asimetris tampak lebih
dinamis, variatif, sureprise, dan tidak formal, layout jenis ini biasa
digunakan untuk publikasi hiburan, acara anak-anak, dan dunia remaja yang
memiliki karakter dinamis. Sementara keseimbangan simetris mempunyai
kesan kokoh dan stabil, sesuai untuk citra tradisional dan konservatif.
11
b. Tekanan
Dalam seni rupa, khususnya desain komunikasi visual, dikenal dengan
istilah focal point, yaitu penonjolan salah satu elemen visual dengan tujuan
untuk menarik perhatian. Focal point juga sering disebut center of interest,
pusat perhatian. Ada beberapa cara untuk menekankan elemen visual, yaitu
dengan menggunakan warna mencolok, ukuran foto/ilustrasi dibuat lebih
besar, menggunakan huruf sans serif ukuran besar, arah diagonal, dan dibuat
berbeda dengan elemen-elemen lain.
c. Irama
Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-
elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat
berupa repetisi dan variasi. Repetisi adalah irama yang dibuat dengan
penyusunan elemen berulang kali secara konsisten. Sementara itu, variasi
adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau
posisi.
d. Kesatuan
Prinsip paling riskan dari desain komunikasi visual adalah kesatuan.
Prinsip ini bagaimana mengorganisasi seluruh elemen dalam suatu tampilan
grafis. Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak
harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur
desain lainnya.
2.6 Desain Komunikasi Visual (DKV)
Menurut Supriyono (2010:10) desain grafis belakangan lebih sering disebut
“desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan
pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti
tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi.
Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapa menampung
perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan
pada penggunaann unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain
Grafis (Graphic Design) masih sering digunakan. DKV dikategorikan sebagai
Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan
keterampila komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang
12
industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi,
menjadikan DKV berkembang pesat.
2.6.1. Fungsi Desain Komunikasi Visual (DKV)
DKV memiliki beberapa fungsi, diantaranya memberi inspirasi,
informasi, dan menggerakkan audiens untuk beraksi. Selain itu DKV juga
memiliki fungsi sosial, fungsi fisik, dan fungsi pribadi. Berikut merupakan
fungsi Desain Komunikasi Visual menurut Sunarya (2013:07) :
1. Fungsi Informasi
Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.
2. Fungsi Identifikasi
Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya
lewat karakter visual.
3. Fungsi Persuasi
Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi
atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa
musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.
2.6.2. Aspek Aspek Desain Komunikasi Visual (DKV)
1. Ilustrasi
Menurut Supriyono (2010:51) ilustrasi yang berhasil menarik
perhatian pembaca pada umumnya memenuhi beberapa kriteria yaitu antara
lain ilustrasi harus komunikatif, informatif, dan mudah dipahami,
menggugah perasaan dan hasrat untuk membaca, ide baru dan orisinil,
punya daya pukau yang kuat, serta memiliki kualitas memadai baik dari
aspek seni maupun teknik pengerjaan. Ilustrasi dapat memvisualisasikan
suatu hal agar dapat diterima dengan baik oleh seseorang. Baik dengan
teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik ilustrasi lainnya yang lebih
menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada
bentuk.
Ilustrasi merupakan elemen yang dirasakan paling penting sebagai
daya tarik dalam perancangan buku. Ilustrasi akan membantu pembaca
untuk berimajinasi sewaktu membaca buku ini, sehingga diharapkan agar
pembaca seperti tidak merasa sedang membaca sebuah buku yang
13
bertemakan sejarah. Kata ilustrasi bila dilihat dari bahasa Inggris
illustration, memiliki arti gambar, foto, atau pun lukisan. Gambar ilustrasi
adalah gambar yang menceritakan atau memberikan penjelasan pada cerita
atau naskah tertulis. Ilustrasi dalam perkembangan secara lebih lanjut
ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat
juga menghiasi ruang kosong. Misalnya dalam majalah, koran, tabloid, dan
lain-lain. Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa,
lukis, grafis, karikatural, dan akhir-akhir ini bahkan banyak dipakai image
bitmap hingga karya foto (Soedarso, 2014:566)
2. Tipografi
Menurut Wibowo (2013:115) Tipografi (typography) merupakan
ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang
yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong
pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Menurut Brewer (2013:116) Tipografi (typography) Tipografi adalah
pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun
huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf
pada halaman cetak.
3. Warna
Menurut Widada (2013:13) secara obyektif warna adalah sifat
cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga,
kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna
cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra
penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu
obyek atau benda tertentu.
Warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih
berbicara. Sebagai contoh, desain publikasi yang menggunakan warna-
warna soft dapat menyampaikan kesan lembut, tenang dan romantis. Warna-
warna kuat dan kontras dapat memberikan kesan dinamis, cenderung meriah
(Supriyono, 2010:70).
14
BAB III
GAMBARAN UMUM INTANSI
3.1 Sejarah Intansi Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian
(PPMKP) Ciawi
Awal mula keberadaan Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
Pertanian (PPMKP) Ciawi tidak lepas dari adanya Akademi Biologi yang berlokasi
di Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Akademi ini
didirikan pada tahun 1956. Peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan
oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ir. Gunung Iskandar pada tanggal
10 Maret 1956. Pada tanggal 16 Maret 1957, Akademi Biologi yang memiliki luas
areal 16,8 ha digabung dengan Kursus Akademi Penyelidikan Pertanian dan Kursus
Biologi Perikanan Laut menjadi Akademi Kementerian Pertanian (AKP) di bawah
pimpinan Prof. Dr. Ir. Koesnoto. Penggabungan ini bertujuan membentuk lembaga
pendidikan yang mendidik tenaga semi akademis untuk mengisi kekosongan
tenaga-tenaga ahli di lembaga-lembaga penelitian yang sebelumnya diisi oleh para
ahli yang berasal dari luar negeri.
Dengan adanya reorganisasi Kabinet Republik Indonesia, kelembagaan AKP
kemudian berubah menjadi Akademi Departemen Pertanian (ADP) pada tahun
1960 dan dipimpin oleh Ir. Sadikin Soeminta Wikarta. Dua tahun kemudian,
berdasarkan Pola Pembangunan Semesta Nasional Berencana, ADP berubah lagi
menjadi Akademi Pertanian (AP) yang dipimpin oleh Ir. Soepartono. Kemudian
berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. Kep.6/8/1966 tanggal 31 Agustus
1966, AP menghentikan penerimaan mahasiswa baru setelah mendidik 10 angkatan
dengan jumlah 411 orang lulusan sarjana muda pertanian.
Pada bulan Agustus 1968 Akademi Pertanian diubah menjadi Lembaga
Pendidikan Pegawai Pertanian (LPPP) dengan sebutan Lembaga Pendidikan
Upgrading Penjenjangan Kader Pertanian (LPUPKP) yang dipimpin oleh drh.
Napitupulu hingga tahun 1970. Pada periode tahun 1970-1975 lembaga ini kembali
mengalami perubahan menjadi Lembaga Pendidikan dan Latihan Departemen
Pertanian (LPL Deptan) yang dipimpin oleh Ir. Abdurachim Martawijaya.
15
Seiring dengan perjalanan waktu, lembaga ini pun terus mengalami
perubahan. Pada tahun 1975, LPL Deptan diubah menjadi Institut Pendidikan
Latihan dan Penyuluhan Pertanian (IPLPP). H. Moh. Tjoehaja Soeriatmadja
ditunjuk untuk memimpin lembaga ini hingga tahun 1984. Sejak tahun 1984, secara
resmi IPLPP berubah menjadi Balai Penataran dan Latihan Pegawai Pertanian
(BPLPP) di bawah pimpinan Dr. Ir. Ade Djuhara, MA, M.Sc. Hanya dua tahun
berselang, BPLPP kemudian mengalami pengembangan menjadi empat Unit
Pelaksana Teknis (UPT), yaitu:
a. Balai Penataran dan Latihan Pertanian (BPLP) dipimpin oleh Ir. Moh. Anas
Rasyid, M.Ed.
b. Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) dipimpin oleh Ir. Budiharti, M.Sc.
c. Balai Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Pertanian (BPPFP) dipimpin oleh
Drs. Dan Sudansyah, M.Ed.
d. Balai Metodologi Informasi Pertanian (BMIP) dipimpin oleh Ir. Sukandal,
M.Sc.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor:
526/Kpts/OT.210/11/2000, keempat UPT tersebut digabungkan kembali menjadi
Pusat Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (PMPSDMP) di
bawah pimpinan Ir. Deddy E. Rivai, MM. Lembaga ini kemudian berubah menjadi
Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) atas dasar
Peraturan Menteri Pertanian No. 14/Permentan/OT.140/2007, pada tanggal 19
Februari 2007. Lembaga baru ini ditetapkan sebagai UPT di bidang pelatihan
pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang
secara teknis dibina oleh kepala Pusat Pelatihan Pertanian. Pada tahun 2013
PPMKP mengalami perubahan organisasi. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian No. 100/Permentan/OT.140/10/2013, struktur organisasi PPMKP
mengalami perampingan. Satu jabatan eselon III yang membidangi pelatihan
multimedia dan dua jabatan eselon IV di bawahnya dilebur.
16
Sejak dibentuk hingga 26 Nopember 2010, PPMKP dipimpin oleh Dr. Ir. Drs.
Muh. Nasir Nane, MP. Estafet kepemimpinannya kemudian dilanjutkan oleh Ir.
Kemal Mahfud, MM hingga Januari 2014 . Tampuk pimpinan PPMKP selanjutnya
dipegang oleh Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS., M.Sc sampai dengan bulan Mei 2015.
Setelah melalui proses seleksi terbuka untuk jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,
terpilihlah Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc menjadi Kepala PPMKP menggantikan Dr.
Ir. Edi Abdurachman, MS., M.Sc berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian
Republik Indonesia Nomor: 466/Kpts/KP.230/7/2015. Saat ini Tongkat Estafet
Kepemimpinan PPMKP dilanjutkan oleh Ir. Heri Suliyanto, MBA sesuai dengan
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Nomor : 174/Kpts/KP.
230/3/2016. (http://ppmkp.bppsdmp.pertanian.go.id)
3.1.1. Logo PPMKP Ciawi
Gambar 1 Logo PPMKP Ciawi
( Sumber : https://www.facebook.com/ppmkpofficial/ )
3.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi PPMKP Ciawi
TUGAS
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 100/ Permentan/ OT.140/
10/ 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Pertanian, PPMKP mempunyai tugas untuk melaksanakan
pelatihan manajemen, kepemimpinan, dan multimedia bagi aparatur dan non
aparatur.
17
FUNGSI
1. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran, dan pelaksanaan
kerjasama;
2. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
3. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
bidang menajemen dan kepemimpinan, sertafungsional non-rumpun
ilmu hayat pertanian;
4. Pelaksanaan pelatihan manajemen, kepemimpinan, dan multimedia
bagi aparatur dan aparatur dalam dan luar negeri;
5. Pelaksanaan pelatihan prajabatan bagi aparatur;
6. Pelaksanaan pelatihan fungsional non-rumpun ilmu hayat pertanian
bagi aparatur;
7. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang pertanian bagi aparatur dan
non aparatur;
8. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang manajemen dan kepemimpinan
pertanian bagi aparatur;
9. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
manajemen dan kepemimpinan, serta fungsional non-rumpun ilmu
hayat pertanian;
10. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan di bidang
manajemen, kepemimpinan, dan multimediapertanian;
11. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya;
12. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang manajemen,
kepemimpinan, dan multimedia pertanian;
13. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang pertanian bagi
aparatur dan non aparatur;
14. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelengggaraan pelatihan, serta
pengembangan model dan teknik pelatihanmanajemen,
kepemimpinan dan multimedia pertanian;
15. Pengelolaan unit inkubator manajemen;
18
16. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang
manajemen, kepemimpinan, dan multimedia pertanian;
17. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta
pelaporan;
18. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis dan unit multimedia pertanian;
19. Pengelolaan urusan kepegawaian, tata usaha, keuangan, rumah tangga
dan perlengkapan, serta instalasi PPMKP.
3.1.3. Visi dan Misi PPMKP Ciawi
VISI
Menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan karakter Sumber Daya
Manusia Pertanian yang unggul di tingkat nasional dan regional.
MISI
a. Melaksanakan penyusunan rencana, program, dan mengembangkan
kerjasama diklat manajemen dan kepemimpinan pertanian
b. Menyelenggarakan pelatihan manajemen; kepemimpinan; fungsional
non RIHP dan pelatihan multimedia pertanian
c. Menyelenggarakan produksi dan penyebaran informasi pertanian
d. Menyelenggarakan pengembangan laboratorium kepemimipinan dan
laboratorium manajemen
e. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kediklatan
f. Meningkatkan kualitas kelembagaan
3.1.4. Motto PPMKP Ciawi
1. Capability (Kemampuan)
Memenuhi syarat dan mampu untuk mencapai tujuan organisasi
dengan mengembangkan potensi yang dimiliki.
2. Integrity (Integritas)
Mengikuti prinsip-prinsip moralitas dan etika dalam melaksanakan
pekerjaan.
19
3. Accountability (Akuntabilitas)
Bertanggung jawab kepada pemangku kepentingan organisasi atas
semua tindakan, produk, keputusan dan kebijakan.
4. Willingness (Kepatuhan)
Siap untuk mengikuti peraturan yang berlaku dalam mewujudkan visi
dan misi organisasi.
5. Innovation Mided (Berorientasi pada Inovasi)
Mencari cara-cara inovatif guna memberikan pelayanan yang terbaik
pada pelanggan.
3.2. Kegiatan Operasional Perusahaan
Kegiatan operasional di PPMKP Ciawi yang utama yaitu memberikan
pelatihan kepada CPNS. Pada bagian Tim Publikasi yaitu melakukan Pengelolaan
Informasi dan Dokumentasi (PID), penyediaan server penyimpanan dokumen,
Penyediaan konten elektronik, pendokumentasian, pengamanan informasi dan
pelayanan informasi publik secara cepat, tepat dan sederhana lingkup Kementerian
Pertanian. Waktu pelayanan informasi Senin – Jumat 09.00 – 15.00 WIB sekretariat
layanan berada di ruang layanan informasi publik komplek candra PPMKP Ciawi.
20
3.3. Struktur Organisasi PPMKP Ciawi
Gambar 2 Struktur Organisasi PPMKP Ciawi
(Sumber: http://ppmkp.bppsdmp.pertanian.go.id/profilppmkp/struktur-organisasi/)
21
Deskripsi Tugas Tim Publikasi PPMKP Ciawi
1. Menyiapkan bahan diseminasi, pameran, dan penyaji data
pelaksanaan pelatihan sesuai dengan peraturan dan pedoman yang
berlaku.
2. Menyimpan bahan informasi pelaksanaan dalam rangka hubungan
kerja dengan lembaga tinggi negara, lembaga pemerintah,
organisasi/asosiasi sesuai dengan peraturan dan pedoman yang
berlaku.
3. Menyimpan bahan untuk keperluan media massa meliputi penjelasan,
konferensi, kunjungan, wawancara, dengar pendapat, temu publikasi
dan sosialisasi informasi dan liputan pelaksanaan pelatihan sesuai
dengan peraturan dan pedomn yang berlaku.
4. Membangun kerjasama dengan media massa sesuai dengan peraturan
dan pedoman yang berlaku.
5. Mengelola informasi terkait dengan keterbukaan informasi publik
sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku.
6. Menyiapkan bahan penelaahan tata cara pengolahan naskah dan
perancangan penyajian pelaksanaan pelatihan sesuai dengan
peraturan dan pedoman yang berlaku.
7. Menyiapkan bahan publikasi pelaksanaan pelatihan sesuai dengan
peraturan dan pedoman yang berlaku.
8. Menyampaikan bahan pemantauan pelaksanaan kegiatan penyebaran
publikasi pelaksanaan pelatihan sesuai dengan peraturan dan
pedoman yang berlaku.
9. Menyiapkan bahan pertukaran publikasi pelaksanaan pelatihan
dengan intansi terkait sesuai dengan peraturan dan pedoman yang
berlaku.
10. Melaporkan kegiatan publikasi dan sosialisasi informasi sesuai
prosedur kepada pimpinan sehingga diperoleh bahan pertanggung
jawaban dan rencana yang akan datang.
22
BAB IV
PELAKSANAAN PKL
4.1. Bentuk Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PPMKP Ciawi yang
berlokasi di Jalan Raya Puncak KM. 11 PO.BOX. 26 Ciawi – Bogor, Jawa Barat.
Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi Manajemen Komunikasi, penulis
ditempatkan di tim publikasi, tim publikasi ini bertanggung jawab terhadap
berbagai kegiatan komunikasi dan informasi.
Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimulai pada tanggal 01
Juli sampai 02 Agustus 2019. Selama melaksanakan PKL penulis dibimbing
langsung oleh bapak Winstone selaku analis kepegawaian, yang selalu memberikan
arahan dalam melakukan pekerjaan. Selama kegiatan PKL penulis diberikan tugas
untuk mendokumentasikan dan membuat sebuah video dokumenter kegiatan latsar
CPNS dan diklat kepemimpinan untuk dipublikasikan ke media sosial PPMKP
Ciawi .
Adapun beberapa kegiatan yang dikerjakan selama PKL adalah sebagai berikut:
1. Mendokumentasikan kegiatan Latsar CPNS dan diklat kepemimpinan
Penulis ditugaskan mengambil gambar kegiatan pelatihan baik kegiatan
kelas, luar kelas, seminar rancangan, maupun kegiatan pembukaan dan
penutupan latsar CPNS di PPMKP Ciawi.
2. Liputan kegiatan Latsar CPNS dan kegiatan lainya
Penulis ditugaskan untuk membuat video dokumenter kegiatan
pelatihan dan seminar para peserta Latsar CPNS dan diklat kepemimpinan
untuk dipublikasikan di media sosial Youtube bertujuan untuk selalu
menekankan promosi bagi masyarakat.
3. Liputan dan wawancara langsung kegiatan Public Hearing
Penulis ditugaskan melakukan peliputan kegiatan Public Hearing yang
dilaksanakan di komplek Karakter PPMKP Ciawi, dan melakukan
wawancara langsung dengan Dr.Ir. Momon Rusmono, MS selaku kepala
BPPSDMP.
23
4. Membuat naskah pidato
Penulis ditugaskan untuk membuat naskah pidato untuk kepala
BPPSDMP yang nantinya digunakan untuk bahan berita yang di
publikasikan di media cetak dan radio.
5. Ditempatkan pada bagian resepsionis di PPMKP Ciawi
Penulis ditempatkan pada bagian resepsionis untuk menerima dan
menjawab telepon serta mencatat pesan pesan lewat telepon, menerima
tamu yang akan bertemu pimpinan, dan menysun surat dinas para pejabat
PPMKP Ciawi
4.2. Prosedur Kerja Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama kurang lebih 5 minggu di mulai
dari tanggal 01 Juli sampai 02 Agustus 2019 di PPMKP Ciawi yang berlokasi di
Jalan Raya Puncak KM. 11 PO.BOX. 26 Ciawi – Bogor, Jawa Barat.
Adapun prosedur kerja yang harus di taati selama Praktik Kerja Lapangan (PKL)
adalah sebagai berikut :
1. Mendokumentasikan kegiatan Latsar CPNS dan diklat kepemimpinan
Penulis diberi arahan oleh tim publikasi untuk mengambil gambar para
peserta pelatihan dari berbagai angel foto untuk membuat foto lebih menarik,
setelah mengambil gambar lalu diserahkan kepada tim publikasi PPMKP Ciawi.
Foto pengambilan gambar dapat dilihat di lampiran 1.
2. Liputan kegiatan Latsar CPNS dan kegiatan lainnya
Sebelum melakukan liputan terlebih dahulu memeriksa dan menyiapkan
peralatan liputan seperti kamera, batrai kamera, memori kamera, mic dan tripod.
Setelah itu langsung melakukan liputan kegiatan dengan mengambil beberapa
footage video untuk menjadi bahan editing. Kemudian melakukan editing video
dan setelah selesai diserahkan kepada tim publikasi untuk diunggah ke media
sosial Youtube. Foto proses editing dan hasil video dapat dilihat di lampiran 2,
3 dan 4.
3. Liputan dan wawancara langsung kegiatan Public Hearing
Melakukan briefing terlebih dahulu dengan tim pulikasi sebelum liputan,
penulis ditugaskan untuk mengambil video pidato kepala BPPSDMP dan
24
footage video para hadirin yang mengikuti acara tersebut. Kemudian setelah
acara selesai penulis ditugaskan untuk mengambil footage video wawancara
langsung dengan Dr. Ir. Momon Rusmono, MS selaku kepala BPPSDMP di
halaman depan komplek karakter. Gambar tayangan video dapat dilihat di
lampiran 5.
4. Membuat naskah pidato
Penulis mengetik perkataan yang diucapkan oleh kepala BPPSDMP saat
pidato kemudian diserahkan kepada tim publikasi untuk menjadi bahan berita
yang nantinya akan dipublikasikan di media cetak.
5. Ditempatkan pada bagian resepsionis di PPMKP Ciawi
Penulis diberi arahan saat menerima telepon dari luar harus menanyakan
nama penelepon dan keperluannya. Saat menerima tamu yang datang, penulis
mempersilahkan tamu untuk mengisi buku tamu dan menunggu di ruang tunggu.
Sedangkan saat menyusun surat tugas, penulis harus menyusun surat sesuai
urutan tanggal dan setelah selesai diberikan kepada bagian tata usaha. Foto
ketika ditempatkan pada bagian resepsionis dapat dilihat pada lampiran 6.
Peraturan yang harus diikuti selama melakukan PKL di PPMKP Ciawi :
1. Jam Kerja
Untuk jam kerja karyawan di PPMKP Ciawi khususnya bagian tim publikasi
pada umumnya masuk pada Pukul 08.00 WIB untuk hari Senin dan Kamis ada
kegiatan apel pagi terlebih dahulu, kemudian istirahat pada Pukul 12.00-13.00
WIB dan pulang kantor Pukul 16.00 WIB. Pada hari Sabtu dan Minggu adalah
hari libur untuk karyawan di PPMKP Ciawi.
2. Hari Kerja
Hari kerja yang berlaku di PPMKP Ciawi adalah lima hari mulai Senin
sampai Jumat dan Sabtu sampai Minggu para karyawan libur. Begitu pula yang
berlaku bagi penulis sebagai mahasiswa magang dimana penulis mengikuti hari
kerja karyawan di PPMKP Ciawi.
3. Pakaian Kerja
PPMKP Ciawi mempunyai aturan tersendiri mengenai aturan berpakaian
dalam bekerja, adapun peraturan tersebut yaitu pada hari Senin dan Kamis
25
menggunkan seragam PPMKP, Selasa dan Rabu menggunakan pakaian sopan
dan rapi, Jumat menggunakan pakaian batik. Sedangkan saat penulis
melaksanakan PKL, pembimbing menganjurkan pada hari Senin – Kamis
berpakaian kemeja dan untuk hari Jumat penulis memakai PDL.
4.3. Kendala Kerja dan Penyelesaiannya
Kurangnya informasi dan sedikit pemahaman tentang editing video yang
membuat proses kerja lama. Sedangkan pekerjaan harus beres dengan cepat, untuk
menyelesaikannya penulis selalu sering bertanya, mencari bahan dan informasi
melalui internet. Penulis juga mencoba terus belajar melalui video di internet untuk
dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.
26
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Fungsi Desain Komunikasi Visual dalam Promosi Kegiatan Latsar CPNS di
PPMKP Ciawi
Kegiatan “ DONOR DARAH ”
Gambar 3 Promosi Kegiatan Donor Darah
(Sumber : Arsip PPMKP Ciawi)
27
DKV memiliki beberapa fungsi, diantaranya memberi inspirasi, informasi,
dan menggerakkan audiens untuk beraksi. Selain itu DKV juga memiliki fungsi
sosial, fungsi fisik, dan fungsi pribadi. Berikut merupakan fungsi Desain
Komunikasi Visual menurut Sunarya (2013:07) :
1. Fungsi Informasi
Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.
2. Fungsi Identifikasi
Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya
lewat karakter visual.
3. Fungsi Persuasi
Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi
atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa
musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.
Gambar di atas merupakan sebuah karya grafis yang telah dibuat oleh tim
publikasi guna mempromosikan kegiatan bernama “DONOR DARAH”. Kegiatan
tersebut merupakan sebuah kegiatan yang rutin diadakan PPMKP Ciawi dan Palang
Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor bersama peserta latsar di klinik PPMKP
Ciawi. Terdapat tiga fungsi Desain Komunikasi Visual yang berkaitan dengan
karya pada promosi kegiatan “DONOR DARAH”. Berikut merupakan fungsi
Desain Komunikasi Visual menurut Sunarya (2013:07) :
1. Fungsi Informasi
Pada karya grafis yang tim publikasi buat terlihat aspek teks yang
menuliskan “AYO....!!! DONOR DARAH” terletak di kanan atas menjelaskan
bahwa maksud gambar tersebut adalah untuk memberikan informasi kepada
khalayak melalui media sosial dan flyer mengenai kegiatan donor darah yang
akan di laksanakan oleh PPMKP Ciawi. Karena kegiatan tersebut merupakan
kegiatan sosial, tim publikasi memberikan sebuah teks yang menuliskan “Bukti
Cinta Untuk Sesama” terletak di bawah logo donor darah dan “SETETES
DARAHMU MENYELAMATKAN SEJUTA JIWA” teretak di kiri bawah
yang menjelaskan sebagai wujud kepedulian dan sukarela dalam membantu
sesama serta mengandung nilai sosial yaitu membantu mereka yang
membutuhkan darah.
28
Kemudian terdapat informasi mengenai waktu pelaksanaan kegiatan,
semua itu disajikan dalam aspek teks yang dapat kita lihat dan baca karena
tipografi yang digunakan tidak terlalu rumit. Kemudian dari segi warna yang
dapat kita lihat pada text tersebut terdapat warna kuning untuk memberikan
sedikit identitas PPMKP Ciawi dengan warna teks hitam dan putih sehingga
perpaduan warna tersebut sesuai agar teks bisa terlihat dan terbaca oleh
khalayak.
2. Fungsi Identifikasi
Fungsi Desain Komunikasi Visual yang kedua adalah identifikasi,
menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter
visual. Pada karya grafis di atas, diletakkan logo PPMKP Ciawi di atas kiri
logo donor darah. Hal ini menerangkan kepada khalayak bahwa penyelenggara
kegiatan ini adalah PPMKP Ciawi. Selain itu tim publikasi mencantumkan
mengenai akun media sosial PPMKP Ciawi, hal ini menjelaskan bahwa
khalayak dapat mengetahui lebih banyak mengenai informasi kegiatan donor
darah melalui akun-akun tersebut. Penyusunan akun-akun tersebut juga terlihat
rapi dan saling mendukung satu sama lain.
3. Fungsi Persuasi
Fungsi terakhir dari Desain Komunikas Visual yang berhubungan
dengan karya grafis di atas yaitu untuk membujuk khalayak atau mengajurkan
agar dapat mengikuti kegiatan donor darah yang di selanggarakan oleh PPMKP
Ciawi. Adapun daya tarik yang dibuat guna menarik minat khalayak agar
mengikuti kegiatan tersebut adalah dengan menggunakan aspek tipografi dari
teks “AYO....!!! DONOR DARAH”. Kata-kata yang digunakan juga bisa
menjadi daya tarik untuk khalayak untuk mengikuti kegitan ini. Penempatan
tipografi pada bagian kanan atas dan berukuran besar tersebut bertujuan agar
dapat langsung terlihat oleh khalayak.
Selain itu, pada karya grafis di atas dapat dilihat ilustrasi yang
digunakan untuk menggambarkan kegiatan tersebut yaitu dengan meletakkan
gambar (vector) hati yang terletak di tengah, dan vector tangan yang sedang
diambil darahnya. Dimana hal ini akan mengekspresikan isi pesan dan
menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visual kepada
29
khalayak yang belum mengetahui mengenai kegiatan donor darah, bahwa
kegiatan ini adalah kegiatan kemanusiaan dan mengandung nilai sosial, yaitu
membantu mereka yang membutuhkan darah serta membuat badan menjadi
lebih sehat. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari nilai-nilai dasar
Aparat Sipil Negara (ASN) yang dipelajari dalam latsar.
Tidak hanya dengan gambar, karya grafis kegiatan donor darah juga
menggunakan aspek warna. Warna memiliki kekuatan yang mampu
mempengaruhi citra orang yang melihatnya, dan setiap warna juga mampu
memberikan respon secara psikologis, adapun warna-warna yang digunakan
seperti, putih memberikan rasa senang, harapan, lugu, bersih, dan terang,
kuning memberikan rasa bijaksana, hangat, dan bahagia, hitam memberikan
rasa keanggunan, kemakmuran, percaya diri, kuat, dramatis, misterius, dan
ketegasan, merah memberikan rasa nafsu untuk mengikuti, menarik, dan
kekuatan, masih banyak lagi yang akan membuat khalayak tertarik untuk
melihat informasi apa yang disampaikan pada gambar tersebut. Selain itu, teks
yang tertulis pada karya grafis pada kegiatan donor darah menggunkan jenis
huruf yang mudah dibaca oleh khalayak yang melihat, dengan begitu mereka
akan mampu memahami informasi yang disampaikan dengan cepat tanpa harus
kebingungan mengenai apa isi pesan yang disampaikan.
30
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang dilakukan kurang lebih lima minggu, maka penulis
mengambil kesimpulan, yaitu desain komunikasi visual memiliki hubungan yang
sangat erat dengan promosi, dimana promosi memiliki tujuan untuk memasarkan
produk dan desain komunikasi visual dapat mewujudkan aktivitas ke dalam bentuk
visual yang dipadukan dengan aspek-aspek desain komunikasi visual seperti warna,
tipografi, teks, ilustrasi dan kemudian diaplikasikan melalui media komunikasi
visual yang akan memiliki daya tarik tersendiri dan dapat membuat target sasaran
tertarik serta mau menerima.
Dalam melakukan promosi kegiatan latsar di PPMKP Ciawi, desain
komunikasi visual memiliki fungsinya tersendiri yaitu untuk memberi informasi,
untuk identifikasi, dan untuk membujuk (persuasi). Jadi, desain komunikasi visual
itu sangat berperan penting dalam proses aktivitas promosi dan dengan desain
komunikasi visual penyampain informasi mengenai suatu produk bisa menjadi
lebih menarik dan ilustrasi-ilustrasi yang digunakan akan membuat orang
melihatnya lebih cepat memahami pesan yang disampaikan sehingga promosi
tersebut menjadi efektif.
6.2. Saran
Dari hasil pengamatan penulis selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
PPMKP Ciawi penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Lebih gencar dalam melakukan promosi kegiatan dengan mempromosikannya
dua minggu sebelum kegiatan dimulai.
2. Menekankan pada media sosial untuk melakukan promosi kegiatan
3. Memberikan pengarahan serta informasi yang lebih rinci baik mengenai tugas
yang diberikan dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) maupun
mengenai informasi perusahaan.
4. Sebaiknya pihak PPMKP Ciawi merekrut seorang desainer grafis, karena
seorang desainer grafis sangat berperan penting untuk memberikan informasi
melalui visual.
31
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Manajemen Komunikasi, Filosofi, Konsep,
dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia.
Brewer, Roy. 2013. Buku Belajar Desain Grafis, Yogyakarta : Sudiana.
Clow, Kenneth E dan Donald Baack. 2012. Integrrated Advertising, Promotion,
and Marketing Communication. Fifth Edition. New Jersey : Pearson
Education.
Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Tanggerang : Kharisma.
Hermawan. Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta, Erlangga.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosda Karya
(Bandung : 2010), hal 92
Nasrullah, Rulli. 2017. Media Sosial (Perspektif komunikasi, budaya, dan
sosioteknologi). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam. 2012. Komunikasi & Public Relations.
Bandung : CV Pustaka Setia.
Safanayong, Yongky. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta : Arte
Intermedia.
Somad, Risma dan Donni Juni Priansa. 2014. Manajemen Komunikasi
(Mengembangkan Bisnis Berorientasi Pelanggan). Bandung : Alfabeta.
Sunarya, Lusyani. 2013. Aplikasi Komputer Mavib II. Tangerang : Perguruan
Tinggi Raharja.
Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : Andi.
32
Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Buku Belajar Desain Grafis. Yogyakarta : Buku
Pintar.
Widada, Sugeng. 2013. Diktat Mata Kuliah Nirmana. Tanggerang : Perguruan
Tinggi Raharja.
Sumber lainnya :
Profile PPMKP Ciawi. www.ppmkp.bppsdmp.pertanian.go.id
diakses pada tanggal jumat, 26 Juli 2019.pukul. 20.00 wib
LAMPIRAN
34
Lampiran 1 : Proses pengambilan foto dan video peserta latsar
Lampiran 2 : Proses editing video kegiatan latsar di PPMKP Ciawi
35
Lampiran 3 : Kegiatan kelas peserta latsar
Lampiran 4 : Kegiatan baris berbaris peserta latsar
36
Lampiran 5 : Kegiatan Public Hearing
Lampiran 6 : Foto ketika di tempatkan pada bagian resepsionis
37
Lampiran 7 : Desain flayer kegiatan donor darah