Upload
muhammad-fathin-ibnu-harly
View
16
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Dosen : Dwi Yuni H., S. Tp, DEAHari/tanggal : Jumat/ 7 Maret 2014Responsi Ke : 4
IDENTIFIKASI BAHAYA DI LABORATORIUM
Kelompok : 4
SJMP B-P2
1. Faisal Salman Alparisi J3E2121352. Alfian Dwi Nugroho J3E1121153. Santo Adil S. J3E112005
SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Judul : Pengujian Selaning Strength Dan Identifikasi Defect Kemasan
Sachet Susu Kental Manis Pada Divisi Packaging Di Pt Frisina
Flag Indonesia
Penulis : Nahrul Hidayat
NIM : J3E110055
Tahun : 2013
Nilai mutu bagaimana?
PT Frisian Flag Indonesia sudah menerapkan proses produksi yang baik
dengan memperhatikan hal-hal seperti Good Manufacturing Practice(GMP),
Sanitation Standard Operating Procedures(SSOP), maupun Hazard analisis and
critical contorl point(HACCP). Keadan kemasan perlu diperhatikan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti nilai tambah produk hilang,
kontaminasi dengan zat zat kimia, udara dan bakteri, kerusakan atau
pengembalian produk .
Bagaimana pengujian lab? Adakah SOP?
Prosedur pengujian sealing strength kemasan meliputi pengumpulan
sampel kemasan yang mengalami cacat atau masalah dari produksi. Sampel
dipotong sesuai standar ASTM F88 (American Society for Testing and Material).
Pengaktifan software simplicity pada komputer. tombolpower dihidupkan pada
instrument thwing albert dihidupkan. Pengujian lab bagian sealing strenght.
Bagaimana hasil data pengujian dikumpulkan
Pertama terlibat langsung pada proses, observasi atau pengamatan
langsung terutama data yang berkaitan dengan sealing strenght dan identifikasi
defect kemasan, wawancara langsung dengan pimpimnan atau kepala produksi
atau pihak terkait yang pada perusahaan,dan studi pustaka.
Indentifikasi jenis cacat yang ditemukan dan datanya dimasukan kedalam
check sheet. Dapat ditelusuri kembali karena data bersifat rekaman dan dokumen.
Bagaimana data hasil pengujian didokumentasikan?
Hasil sealing strength dapat dibaca secara langsung dengan melihat kurva.
Hasil pengujian sealing strength kemasan susu kenatal manis diolah menggunakan
software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Pengujian sealing
strength terhadap kekuatan seal pada kemasan dapat diketahui dan dibaca dengan
melakukan analisis statistik deskriptif dan analisis uji sidik ragam yaitu rancangan
acak rengkap atau one way ANOVA (Analiysis of variance).
Bagaiman kegiatan lab. Dilakukan?
Pertama untuk identifikasi uji kemasan dilakukan pada saat setelah proses
produksi baik produk trial/mesin maupun produk yang sudah ada di pasaran.
Pengujian sealing strength dilkukan pada saat kemasan baru datang dan setelah
proses produksi apabila adanya keluhan dari plant produksi.Apabila hasil tidak
menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan stanfar perusahaan, maka bahan
kemasan tidak digunakan. Hubungan pengujian sealing strength dengan
identifikasi defect kemasan meliputi hasil defect kemasan terhadap tipe defect,
yang dimaksudkan untuk menguji kekuatan seal dari setiap defect.
Personil?
Manusia
Faktor manusia harus diperhatikan karena berpengaruh pada pengawasan
lancarnya proses yang sedang berlangsung. Training dan peningkatan
kertrampilan yang kurang akan membuat opertor mengalami penurunan
kehandalan operator, dikarenakan penurunan pengalaman dipengaruhi oleh
keahlian operator.
Selain memiliki keahlian dan keterampilan tinggi operator juga harus meniliti
cek suhu, tekanan dan waktu pada mesin.tingkat ketekunan dan ketelitian
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kelelahan, kelalaian, sakit dan lain-
lain.
Metode
Faktor yang mempengaruhi metode adalah pengawasan mutu, maintenance
dan standarisasi. Metode sebagai faktor penyebab kerusakan kemasan yang
difokuskan adalah maintenance, Maintenance dalam hal ini adalah pengecekan
secara rutin.
Mesin
Mesin merupakan faktor penyebab yang dipercaya oleh para operator
berpegaruh terhadap kerusakan kemasan sachet. Kondisi mesin dan perlengkapan
sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses pengemasan yang
menghasilkan output yang sesuai standar.
Material
Material merupakan hal penting dalam membentuk kemasan. Faktor material
yang mempengaruhi adalah kualitas bahan pengemas dan jenis bahan baku. Bahan
pengemasan klasifikasinya lebih dititik beratkan pada bahan baku yang
dipergunakan
2.2 Pembahasan
Pada laporan PKL ini menjelaskan secara detail tentang nilai mutu yang
berada pada PT. Frisian Flag seperti halnya menerapkan pada proses produksi
yang baik dengan memperhatikan hal-hal seperti Good Manufacturing Practice
(GMP), Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP), maupun Hazard
Analisis And Critical Contorl Point (HACCP). Nilai mutu ini berpengaruh pada
keamanan produk itu sendiri yang menyangkut Keadan kemasan perlu
diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti nilai tambah
produk hilang, kontaminasi dengan zat zat kimia, udara dan bakteri, kerusakan
atau pengembalian produk.
SOP merupakan mekanisme penggerak organisasi/lembaga agar dapat
berjalan/berfungsi secara efektif dan efisien. Pengujian lab yang dilakukan
terdapat bagian sealing strength, prosedur pengujian sealing strength kemasan
meliputi pengumpulan sampel kemasan yang mengalami cacat atau masalah dari
produksi lalu SOP yang digunakan pada pengujian kekuatan sealing ini
menggunakan pemotongan sampel kemasan dengan standar ASTM F88
(American Society for Testing and Material) yaitu Pengaktifan software simplicity
pada komputer. tombolpower dihidupkan pada instrument thwing albert
dihidupkan.
Pada pengumpulan data hasil pengujian ini pertama terlibat langsung pada
proses, observasi atau pengamatan langsung terutama data yang berkaitan dengan
sealing strenght dan identifikasi defect kemasan, wawancara langsung dengan
pimpimnan atau kepala produksi atau pihak terkait yang pada perusahaan,dan
studi pustaka.Indentifikasi jenis cacat yang ditemukan dan datanya dimasukan
kedalam check sheet.
Hasil pengujian dibaca secara langsung dengan melihat data berbentuk
kurva. Hasil pengujian sealing strength kemasan susu kenatal manis diolah
menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Pengujian sealing strength terhadap kekuatan seal pada kemasan dapat diketahui
dan dibaca dengan melakukan analisis statistik deskriptif dan analisis uji sidik
ragam yaitu rancangan acak rengkap atau one way ANOVA (Analiysis of
variance) maka dari itu data ini bisa berbentuk softcopy dari aplikasi SPSS dan
hard copy hingga menjadi data bersifat rekaman atau dokumen dan Dapat
ditelusuri kembali.
Pengujian lab yang dilakukan pertama untuk identifikasi uji kemasan
dilakukan pada saat setelah proses produksi baik produk trial/mesin maupun
produk yang sudah ada di pasaran. Pengujian sealing strength dilakukan pada saat
kemasan baru datang dan setelah proses produksi apabila adanya keluhan dari
plant produksi.Apabila hasil tidak menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan
stanfar perusahaan, maka bahan kemasan tidak digunakan. Hubungan pengujian
sealing strength dengan identifikasi defect kemasan meliputi hasil defect kemasan
terhadap tipe defect, yang dimaksudkan untuk menguji kekuatan seal dari setiap
defect.
Pada personil, laporan PKL ini hanya menjelaskan empat faktor saja dari
faktor manusia, material, mesin dan metode. Pada faktor keuangan hal ini
dijelaskan pada sarana di lab dan tempat produksi sehinggga dijelaskan alat yang
digunakan serta sarana apa saja yang ada. faktor manusia diperhatikan pada PT
Frisian flag ini menceritaka perpengaruh pada pengawasan lancarnya proses yang
sedang berlangsung. Training dan peningkatan kertrampilan yang kurang akan
membuat opertor mengalami penurunan kehandalan operator, dikarenakan
penurunan pengalaman dipengaruhi oleh keahlian operator.
Selain memiliki keahlian dan keterampilan tinggi operator juga harus meniliti
cek suhu, tekanan dan waktu pada mesin.tingkat ketekunan dan ketelitian
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kelelahan, kelalaian, sakit dan lain-
lain.
Faktor yang mempengaruhi metode adalah pengawasan mutu, maintenance
dan standarisasi. Metode sebagai faktor penyebab kerusakan kemasan yang
difokuskan adalah maintenance, Maintenance dalam hal ini adalah pengecekan
secara rutin.
Mesin merupakan faktor penyebab yang dipercaya oleh para operator
berpegaruh terhadap kerusakan kemasan sachet. Kondisi mesin dan perlengkapan
sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses pengemasan yang
menghasilkan output yang sesuai standar.
Material merupakan hal penting dalam membentuk kemasan. Faktor material
yang mempengaruhi adalah kualitas bahan pengemas dan jenis bahan baku. Bahan
pengemasan klasifikasinya lebih dititik beratkan pada bahan baku yang
dipergunakan