Upload
sdafitawijaya
View
29
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Presentasi IMUNISASI.
Citation preview
IMUNISASIIMUNISASI
Proseptor : dr. Aspri sulanto Sp. ANur laila zuhria
Pengertian
Imunisai Adalah usaha untuk memberikan kekebalan pada tubuh seseorang dengan cara pemindahan transfer antibodi secara pasif sehingga bila kelak terpajan dengan antigen yang serupa tidak terjadi penyakit.
Vaksin adalah kuman yang dimasukkan kedalam tubuh untuk membantu mancegah suatu penyakit
Jenis kekebalan dilihat dari cara timbulnya :
a. Kekebalan aktif → Kekebalan yang dibuat tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi, atau terpajan secara alamiah, prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama
- Kekebalan aktif alamiah : tubuh membuat kekebalan itu sendiri setelah sembuh dari suatu penyakit.
- Kekebalan aktif buatan : kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapatkan vaksin
b. Kekebalan pasif → kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dbuat oleh individu itu sendiri atau setelah mendapat zat penolak, sehingga prosesnya cepat tetapi tidak bertahan lama..
- Kekebalan pasif alamiah : Kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya. Tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Waktu paruh IgG misalnya adalah 28 hari.
- Kekebalan pasis buatan : kekebalan didapat setelah memperoleh suntikan zat penolak. Penyntikan serum imunoglobulin.
Tujuan pemberian imunisasi dasar
a. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.
b. Apabila terjadi penyakit, tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian
Cellular Interactions9.
4 faktor syarat vaksin: 1. Mengkaktivasi APC untuk mempresentasikan
antigen dan memproduksi interleukin 2. Menaktivasi sel Tdan sel B untuk banyak
membentuk sel memori 3. Mengaktivasi sel T dan sel Tc terhadap
beberapa epitop untuk 4. Membrei antigen yang persisten sehingga
dapat merangsang sel B sewaktu waktu untuk membentuk antibodi terus menerus sehingga
kadarnya tetap tinggi
Vaksin dibagi menjadi 2: 1. Live attenuated: bakteri atau virus yang
dilemahakan. Contoh: virus: campak, gondongan (parotitis), rubella, polio, rotavirus, dan demam kuning. Bakteri: vaksin BCG dan demam tioid.
2. Inactivated: bakteri atau virus yang komponennya dibuat tidak aktif. Contoh: virus: influenza, polio, rabies, lepra, hepatitis A. Bakteri: pertusis, tipoid, kolera, dan lepra
Prosedur imunisasi
Tata cara pemberian vaksinasi Penjelasan kepada orang tua mengani
imunisasi Pencatatan imunisasi dan kartu imunisasi
Reaksi reaksi setelah imunisasi: Biasanya ringan dan mudah diatasi oleh pengasuh misal: - Timbul kemerahan, gatal, nyeri selama 1-2 hari dapat
mengatasinya dengan kompres dingin.- Bila panas berikan sebelum atau sesudah imunisasi 15
mg/kgbb maks 6 kali dalam 24 jam dan pakai pakaian yang tipis.
- Bila ada ulkus kompres dengan antiseptik bila tambah banyak dan menjadi koreng bawa ke dokter
- Timbulnya jaringan parut- Dianjurkan memberi minum lebih banyak ASI atau air buah.
Imunisasi bayi beresiko: Pernah mendapatkan KIPI pada imunisasi terdahulu
(tidak boleh vaksin hidup)* Imunisasi pada pasien imunokompremais* Pasien dengan sistem imun tertekan* Pasien dengan infeksi HIV, Penyakit Hodgkin dan
transplatasi sum-sum tulang (TST).* Bayi prematur Air susu ibu dan imunisasi : tidak ada kontaindikasi
ibu yang diberikan imunisasi untuk menyusui
Jadwal imunasasi rekomendasi IDAI
Imunisasi yang diwajibkan meliputi: BCG, polio, hepatitis B, DPT, dan campak
Imunisasi yang dianjurkan meliputi: Hib, MMR, tifoid, hepatitis A, dan varisela
Macam-macam imunisasi dasar
a. 1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)Berasal dari kuman Basillus Calmette Guerin yang telah dilemahkan. Memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC. Efek samping dari vaksin BCG dapat menimbulkan pembengkakan pada bekas suntikan yang biasanya akan hilang dengan sendirinya. Vaksin BCG tidak dapat diberikan pada anak yang menderita TBC positif.
Diberikan umur ssetelah lahir sampai < 2 bulan dosis bayi: 0,05 ml anak: 0,10 ml. Secara intrakutan di insersio M. Deltoid kanan
2. Vaksin DPT ( Dipteri, Pertusis, Tetanus )Berasal dari kuman Bordetella Pertusis yang telah dimatikan, dikemas dengan vaksin Diptheri dan Tetanus yang berasal dari racun kuman yang dilemahkan. Memberikan kekebalan terhadap penyakit difteria, pertusis (batuk rejan) dan tetanus. Efek samping vaksin DPT antara lain adalah demam, sehingga anak yang menderita kejang demam atau penyakit parah dan defisiensi imun tidak boleh diberikan vaksin DPTDiberikan usia > 2 bulan dosis 0,5 ml, intrakutan , diberikan 3 kali.
3. Vaksin PolioBerasal dari kuman Polio yang dilemahkan. Memberikan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis. Vaksin polio pada umumnya tidak memiliki efek samping. Kontra indikasi dari vaksin polio adalah anak dengan diare berat dan defisiensi imun. Diberikan setelah lahir. Diulang 5 kali pada imunisasi ke 2,3,4 interval tidak kurag 4 minggu ke 5 setelah 1 tahun dari yang ke 4. OPV (Oral polio vacsine) 2 tetes per-oral, sedangkan IPV (innactivated polio vacsine) dalam 0,5 ml secara IM.
4. Vaksin CampakBerasal dari virus Campak yang telah dilemahkan. Memberikan kekebalan terhadap penyakit campak. Efek sampingnya antara lain adalah demam atau kejang yang ringan. Vaksin Campak tidak boleh diberikan pada anak dengan sakit parah, defisiensi imun dan defisiensi gizi. Diberikan secara subkutan dosis 0,5 ml pada umur 9 tahun.
5. Vaksin Hepatitis BBerasal dari protein khusus kuman Hepatitis B. Memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC. Semua bukti menunjukan bahwa vaksin HB aman dan efektif serta efek sampingnya minim. Diberikan setelah lahir dosis 0,5 ml sampai sebelum umur 7 hari. Dilakukan pengulangan 3x.
Macam –macam imunisasi yang dianjurkan:
1. MMRMerupakan vaksin hidup yang dilemahkan terdiri dari :
– Measles strain moraten (campak) – Mumps strain Jeryl lynn (parotitis) – Rubela strain RA (campak jerman) diberikan bila umur 12 bulan belum dapat vaksin campak. • Diberikan pada umur 15 bulan. Ulangan umur 12 tahun • Dosis 0,5 ml secara sub kutan, diberikan minimal 1 bulan setelah suntikan imunisasi lain. Kontra indikasi: wanita hamil, imuno kompromise, kurang 2-3 bulan sebelumnya mendapat transfusi darah atau tx imunoglobulin, reaksi anafilaksis terhadap telur
2. Tipus Tersedia 2 jenis vaksin:
– suntikan (typhim) ® >2 tahun – oral (vivotif) ® > 6 tahun, 3 dosis • Typhim (Capsular Vi polysaccharide-Typherix) diberikan dengan dosis 0,5 ml secara IM. Ulangan dilakukan setiap 3 tahun. • Disimpan pada suhu 2-8°C• Tidak mencegah Salmonella paratyphi A atau B • Imunitas terjadi dalam waktu 15 hari sampai 3 minggu setelah imunisasi
Reaksi pasca imunisasi: demam, nyeri ringan, kadang ruam kulit dan eritema, indurasi tempat suntikan, daire, muntah
3. Hib Bukan merupakan virus influenza tetapi
merupakan bakteri gram negatif. Infeksi Hib sering menyebabkan kesakitan dan kematian anak kurang 5 bulan seperti meningitis, pneumonia, selulitis, artritis dan epiglositis. Diberikan sejak usia 2 bulan pengulangan 3 kali dengan jarak 2 bulan.
4. Hepatitis A Imunisasi diberikan pada daerah kurang
terpajan, pada anak umur > 2 tahun. Imunisasi dasar 3x pada bulan ke 0, 1, dan 6 bulan kemudian. Dosis vaksin (Harvix-inactivated virus strain HM 175) 0,5 ml secara IM di daerah deltoid. Reaksi yag terjadi minimal kadang demam, lesu, lelah, mual-muntah dan hialng nafsu makan
5. Varisela Vaksin varicella (vaRiLrix) berisi virus hidup strain OKA
yang dilemahkan. Bisa diberikan pada umur 1 tahun, ulangan umur 12 tahun. Vaksin diberikan secara sub kutan Penyimpanan pada suhu 2-8°C
Kontraindikasi: demam atau infeksi akut, hipersensitifitas terhadap neomisin, kehamilan, tx imunosupresan, keganasan, HIV, TBC belum tx, kelainan darah. Reaksi imunisasi sangat minimal, kadang terdapat demam dan erupsi papulo-vesikuler.
Jadwal Pemberian Imunisasi DasarVaksinasi Umur Pemberi
anJadwal
PemberianBooster/ Ulangan Pncegahan
PenyakitBCG 0-2 bln
(<3 bln)1x Waktu lahir - TBC
Hep. B 0-11 bln 3x H1 : 0 blnH2 : 1 blnH3 : 6 bln
1 th : pd org yg lahir dr ibu dg Hep.B
Hepatitis B
Polio 0-11 bln 4x P1 : 0 blnP2 : 2 blnP3 : 4 blnP4 : 6 bln
Bstr 1 : 18 blnBstr 2 : 6 thBstr 3 : 12 th
Polio
DPT 2-11 bln 3x DPT 1 : 2 blnDPT 2 : 4 blnDPT 3 : 6 bln
Bstr 1 : 18 blnBstr 2 : 6 thBstr 3 : 12 th
Dipteri, Pertusis. Tetanus
Campak 9-11 bln 1x 9 bln 6 th Campak
Imunisasi yang dianjurkanVaksinasi Umur Pemberian Jadwal
PemberianBooster/ Ulangan
Pncegahan Penyakit
MMR 12-15 bln 2x 1 : 15 bln2 : 6 th
4-6 th Measles, Meningitis, Rubella
Hib 2-6 bln 3x Hib 1 : 2 blnHib 2 : 4 blnHib 3 : 6 bln
15-18 bln Hemophilus Influenza Tipe B
Varisella 12-18 bln atau 10-13 th
1x - - Cacar air
Hep. A 12-18 bln. Rekomendasi : >2th
3x DPT 1 : 2 blnDPT 2 : 4 blnDPT 3 : 6 bln
- Dipteri, Pertusis. Tetanus