18
1 METODE UJI PESAWAT MAMMOGRAFI Suryo Adi Ari Santosa, M.Si [email protected] Workshop Calon Penguji Berkualifkasi Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X - Mammografi 2018 2 Nama : Suryo Adi Ari Santosa, M.Si Tempat, tgl lahir: Sleman, 8 September 1981 Jabatan : 1. Evaluator Perizinan Fasilitas Kesehatan , BAPETEN (2005 – Juni 2018) 2. Assesor JM, SDJM-DKKN BAPETEN (Juni 2018- sekarang) 3. Tim Tenaga Ahli Uji Kesesuaian (2012 – sekarang) Pendidikan : 1. S1 Teknik Nuklir – UGM 2. S2 Fisika Medis – UI Pelatihan : 1. QA Radiologi – IAEA-Kemkes RI-UI (2009) 2. OJT Compliance Test - Westmead Hospital, NSW (2011) BIODATA 3 I.1 Latar Belakang Regulasi Tantangan : v Details of Interest qMicrocalcifications ühigh contrast üsmall size qMasses ülow contrast ü(breast density: masking effect) ümoderate size v High spatial resolution v High contrast resolution v Low dose (ALARA) 4 I.2 Manfaat Mempunyai pengetahuan memadai uji kesesuaian pesawat mammografi Mampu melakukan uji kesesuaian pesawat mammoghrafi Mampu menilai performa pesawat mammografi

Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

1

METODE UJI PESAWAT MAMMOGRAFI

Suryo Adi Ari Santosa, [email protected]

Workshop Calon Penguji Berkualifkasi

Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X - Mammografi

2018 2

Nama : Suryo Adi Ari Santosa, M.SiTempat, tgl lahir: Sleman, 8 September 1981Jabatan : 1. Evaluator Perizinan Fasilitas Kesehatan ,

BAPETEN (2005 – Juni 2018)2. Assesor JM, SDJM-DKKN BAPETEN (Juni

2018- sekarang)3. Tim Tenaga Ahli Uji Kesesuaian (2012 –

sekarang)Pendidikan :1. S1 Teknik Nuklir – UGM2. S2 Fisika Medis – UIPelatihan :1. QA Radiologi – IAEA-Kemkes RI-UI

(2009)2. OJT Compliance Test - Westmead

Hospital, NSW (2011)

BIODATA

•3

I.1 Latar Belakang

Regulasi

Tantangan :v Details of Interest

qMicrocalcificationsühigh contrastüsmall size

qMassesülow contrastü(breast density: masking effect)ümoderate size

v High spatial resolutionv High contrast resolutionv Low dose (ALARA)

•4

I.2 Manfaat

Mempunyai pengetahuan memadai uji

kesesuaian pesawat mammografi

Mampu melakukan uji kesesuaian

pesawat mammoghrafi

Mampu menilai performa pesawat

mammografi

Page 2: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

2

•5

Kompetensi DasarSetelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta

mampu melakukan uji kesesuaian (UK) pesawat mammografi dengan benar

Indikator Keberhasilan

Peserta dapat :•Menyebutkan parameter UK mammografi•Menyebutkan alat UK mammografi•Menjelaskan tahapan UK mammografi

Tujuan Pembelajaran

•6

Pokok Bahasan

I. Pendahuluan

Latar Belakang

Manfaat

Tujuan Pembelajaran

Pokok Bahasan

II. Uji Kesesuaian Mammografi

Alat Uji

Parameter Uji

Protokol Uji

Tambahan

III. Penutup

Rangkuman

Mammografi DR

X-ray tube

• x-ray spectrum, filtration, kVp

• focal spot size

Compression paddle

Detector

• pixel size

• technology

Breast support platform

• grid / no grid

•7 •8

II.1 Alat Uji

Densitometer

Acredited Mammo Phantom

Dosimeter + Luxmeter

Marker

Perspex Karet Pb TimbanganKaset (CR/film)

Page 3: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

3

•11

II.2 Parameter Uji

Uji

Generator &

Tabung

AEC

Dosis & Kualitas

Citra

Kolimasi

Perka 9 vs Perban 2

No. 2 th 2018

Sertifikasi TA 2018: Mammografi•12

Perka BAPETEN No. 9 th 2011 Peraturan BAPETEN No. 2 th 2018

A. Kolimasi Berkas Cahaya 1. Kolimasi berkas sinar-X

1. Iluminasi2. Selisih lapangan kolimasi

dengan lapangan berkas sinar-X

a) Iluminasi b) Missing tissue di chest wall c) Selisih lapangan kolimasi dg

berkas sinar-Xd) Ketegaklurusan berkas sinar-X

(???)

B. Generator & Tabung Sinar-X 2. Generator & Tabung Sinar-X

1. Akurasi tegangan2. Akurasi waktu penyinaran3. Linearitas keluaran4. Reproduksibilitas5. HVL6. Kebocoran7. AEC

a) Akurasi teganganb) Akurasi waktu penyinaranc) Linearitas keluaran radiasid) Reproduksibilitase) HVL

Page 4: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

4

No. 2 th 2018

Sertifikasi TA 2018: Mammografi•13

Perka BAPETEN No. 9 th 2011 Peraturan BAPETEN No. 2 th 2018

C. Informasi Dosis Pasien 3. AEC

MGD a) Timer daruratb) Penjejakanc) Reproduksibilitasd) Waktu eksposi

4. Kualitas Citra

a) Fantom Image Quality Evaluation

b) Resolusi spasial & kaliperc) Artefak

5. Perkiraan Dosis

MGD

Parameter Uji:

Sertifikasi TA 2018: Mammografi15

Parameter Uji:

Sertifikasi TA 2018: Mammografi16

Page 5: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

5

Sertifikasi TA 2018: Mammografi17

Sertifikasi TA 2018: Mammografi18

Cek kelengkapan: --data pesawat sinar-X

• Form Data Administrasi

• LHUK terdiri atas:

– data pesawat sinar-X

– data mentah; dan

– citra hasil uji

• citra

– minimal 1 citra kolimasi

– mencantumkan skala yg terbaca

– mencantumkan informasi ttg lokasi, tanggal & waktu pengujian

– bentuk utuh/tidak terpotong

19

Iluminasi Cahaya

Tujuan : Mengetahui tingkat pencahayaan lampu kolimasi

Peralatan : Light/Lux-meter

Protokol :

Ø Light/Lux-meter pada bucky support.

Ø Lepas paddle kompresi

Ø Lampu kolimasi on

Ø Catat besar cahaya (lux) yang terukur untuk masing-masing kuadran dan rata-ratakan.

Ø Catat pula besar cahaya latar.

Ø Hitung besar cahaya netto :

Lux netto = rata-rata lux terukur – lux latar

Kriteria keberterimaan : Iluminasi ≥ 100 lux pada SID maksimum

II.3 Protokol Uji

•20

Page 6: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

6

Missing TissueTujuan : Mengetahui banyaknya jaringan yang

hilang/ tidak terakomodir dari pencitraan mammografi

Peralatan : CIRS phantom, penanda (marker)

Protokol :

Ø Tempatkan 2 buah marker tegak lurus dinding dada (chest wall) di posisi atas (top) dan samping phantom (bottom).

Ø Lakukan eksposi (bisa menggunakan AEC maupun manual). Jika perlu ulangi 3 kali.

Ø Analisis citra : Hitung berapa mm missing tissue pada penanda atas (top) dan bawah (bottom)

•21

Kriteria keberterimaan :

mode kontak ≤ 5 mm

mode pembesaran ≤ 7 mm

Missing Tissue

KolimasiTujuan :

1. Memastikan bahwa x ray tidak melebihi batas cahaya

2. Memastikan bahwa batas x ray sesuai dengan reseptor

3. Memastikan tidak ada bagian dinding dada yg terpapar x ray

Peralatan : Film screen/kaset CR, strip penanda (strip marker), baju apron

Protokol :

a. Cahaya vs x ray

b. x ray vs reseptor

c. Tepi chest wall vs tepi reseptor

Kriteria keberterimaan :

Cahaya vs x ray ≤ 1 % SID*

X ray vs reseptor ≤ 2 % SID

•23

A. Deviation between X-ray field and light field (image from receptor over the bucky)

Ca

ution of o

bject mag

nification

•24

Page 7: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

7

B. Deviation between light field and image receptor (image from receptor on bucky)

Cau

tion of o

bject ma

gnification

•26

Page 8: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

8

Kesesuaian Chest Wall Paddle - Image ReceptorPeralatan : Penggaris

Data lain yg dibutuhkan : uji missing tissue

Protokol :

a. Hitung selisih antara tepi paddle kompresi dan bucky support (mm) menggunakan penggaris

b. Hitung selisih tepi paddle dan image (mm) yakni dengan menjumlahkan hasil (a) dengan hasil pengukuran missing tissue pada posisi atas.

c. Analisis terhadap % SID (deviasi/SID x 100%)

Kriteria keberterimaan :

Deviasi ≤1 % SID dan pedal kompresi tidak terlihat di reseptor

•29

Akurasi dan Reproduksibilitas kVp

Tujuan : Mengetahui t ingkat keakurasian dan kedapat-ulangan parameter kV

Peralatan : kVp-meter, plat pb atau apronProtokol :Ø Tempatkan kVp-meter diatas bucky yang telah dilapisi dengan

apron atau plat PbØ Lakukan eksposi dengan seting manual pada mAs rendah (misal :

10 mAs), pasangan filter/anoda yg rutin digunakan dan variasi kVp (misal :24, 26, 28, 30 dan 32 kVp).

Ø Reproduksibilitas : Untuk variasi kVp pada seting yg paling sering digunakan, lakukan eksposi sebanyak 3-5 kali

Ø Catat semua kVp terukur dari kVp-meter

•30

Uji Kriteria keberterimaan

Akurasi kVp

Repro kVpError maks 5 %

CV 0,05

Penilaian :Akurasi :1. Hitung dalam persen selisih (eror) antara kVp terukur dengan seting2. Cari penyimpangan (eror) maksimumnya

Reproduksibilitas :Hitung koefisien variasi (CV)

4 cm

average

stdevCV

•31

Akurasi dan Reproduksibilitas Waktu Penyinaran

• Biasanya untuk peralatan mammografi khususnya CR/DR, pengujian akurasi dan reproduksibilitas waktu tidak dapat dilakukan karena parameter waktu tidak berdiri sendiri/tidak dapat diatur.

• Jika ada pengaturan waktu, maka metode sama dengan pengujian akurasi dan repro kV, hanya parameter kV dan mA dibuat tetap sedangkan waktu divariasikan

•32

Page 9: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

9

Linearitas Keluaran Radiasi-Respon Detektor

Tujuan :

- Mengetahui tingkat linearitas/respon detektor terhadap dosis- Mendapatkan nilai offset pixel detektor (DR) faktor koreksi SNR

Peralatan : Dosimeter, 4 cm PMMA

Protokol :

Ø Pengaturan manual untuk ketebalan 4 cm PMMA. Tempatkan dosimeter diatas paddle.

Ø Lakukan eksposi dengan variasi mAs : 5, 10, 20, 40, 80, 160 dan 200 mAs.

Ø Catat dosis yang terukur oleh dosimeter.

Ø Hitung CL

Metode Alternatif : Hitung PV dan SD untuk tiap variasi mAs serta PV offset, PV linearity, SD2 linearity dan SNR2 linearity

•33

Penilaian :

a. Hitung dosis dibagi nilai mAs untuk setiap seting/pemvariasian mAs

b. Cari nilai mGy/mAs maksimum dan minimum

c. Hitung koefisien linearitas (CL)

Kriteria keberterimaan :

CL ≤ 0,1

minmax

minmax

CLCatatan :

untuk reseptor DR, respon detektor bisa dinilai dari linearitas nilai pixel (mean pixel value) dan noisenya

dengan menghitung nilai R2

•34

Reproduksibilitas Keluaran dan Informasi Dosis Pasien/MGDTujuan :

- Menilai kemampuan reproduksibilitas dosis (kerma udara) keluaran

- Mengetahui besarnya dosis rata-rata glandular

Peralatan : Dosimeter, 2 dan 6 cm PMMA, ACR Phantom

Protokol :

Ø Eksposi dengan AEC untuk kondisi ACR phantom, 2 cm PMMA dan 6 cm PMMA. Catat kondisi pra dan pasca eksposi

Ø Dengan data kV-mAs yang didapat pada eksposi auto, lakukan eksposi manual dengan dosimeter di bucky menggunakan faktor eksposi yang mendekati data kV-mAs eksposi auto. Lakukan eksposi sebanyak 3 kali.

Ø Catat nilai mAs, kerma udara (Ki) terukur, dan data uji lain (kV, HVL, ketebalan, MGD terdisplay)

•35

Penilaian :

a. Repro keluaran (Ki):

Hitung rerata dan CV untuk tiap kondisi ketebalan phantom (ACR, 2 cm PMMA dan 6 cm PMMA).

b. MGD (50% tissue, 50% fat)

Kerma udara (Ki) yang digunakan adalah hasil pada pengujian dengan ACR phantom

Faktor g dan c bergantung pada nilai HVLFaktor s bergantung pada kombinasi anoda/filter

Kriteria keberterimaan :

Repro keluaran : CV ≤ 0,1

MGD (50% tissue, 50% fat) : 2-3 mGy

•36

Page 10: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

10

HVL

Tujuan : Mengetahui kesesuaian kualitas berkas sinar-X pada kVp klinis

Peralatan : Dosimeter, plat pb atau apron, atenuator Al

Protokol :Ø Eksposi dengan variabel kVp dan anoda/filter sesuai penggunaan klinis.

Ø Catat dosis (kerma udara) yang terukur oleh dosimeter.

Ø Ulangi eksposi dengan menambahkan filter Aluminium setebal 0.2 mm pada kolimator. Catat kembali dosis (kerma udara) yang didapat.

Ø Variasikan kembali ketebalan filter Aluminium hingga didapatkan nilai dosis (kerma udara) kurang dari nilai setengah dosis pada butir kedua

Penilaian :

Ø Hitung dengan rumus

ba

Baab

KK

KKtKKtHVL

ln

2ln.2ln. 00

•37 •38

Kriteria keberterimaan :

kVp/100 + 0.03 HVL kVp/100 + C mm Al

Anoda/filter Faktor C

Mo/Mo 0,12

Mo/Rh 0,19

Rh/Rh 0,22

W/Rh 0,30

W/Al 0,32

•39

Kebocoran TabungTujuan : Mengetahui tingkat kebocoran dari rumah tabung pesawat

sinar-X

Peralatan : Dosimeter dengan luas penampang atau volume besar, kain apron atau plat Pb, meteran, selotip

Protokol :

Ø Catat nilai maksimum kVp pesawat.

Ø Tutup lapangan kolimasi dengan plat Pb atau apron, pastikan tidak ada berkas utama yang bocor.

Ø Tempatkan dosimeter dengan penampang luas (surveymeter) pada sisi anoda dengan jarak 30 cm dari titik fokus.

Ø Lakukan eksposi dengan 30 kVp, mA paling kecil dan waktu yang cukup lama untuk respon detektor atau ikuti manual operasi.

Ø Catat dosis terukur dalam mGy. Ulangi untuk berbagai posisi

•40

Page 11: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

11

Penilaian :§ Cari data arus kontinu pada spesifikasi pesawat (biasanya sekitar 2

mA) § Normalisasikan pengukuran ke maksimum kVp, jarak 1 m dan

penggunaan arus kontinu.§ Jika mA dan s tidak dapat diatur terpisah, maka gunakan 100 mAs

untuk eksposi. Paparan yg didapatkan dikalikan dengan faktor :

CCD adalah arus kontinu pesawat

Kriteria keberterimaan :Kebocoran ≤ 1 mGy dalam waktu 1 jam

mAs

xCCDhour

100

sec/3600

•41

Kendali Paparan Otomatis (AEC)

Tujuan : Mengetahui kemampuan unjuk kerja AEC dan timer daruratnya

Peralatan :

ü Aluminium foil dengan ukuran 10 mm x 10 mm x 0.2 mm

ü 3 buah lembaran PMMA 2 cm

ü lembar Pb atau apron

Protokol :

a. Penjejakan ketebalan dan kVp

b. Timer darurat

c. repro kV, OD dan mAs

•42

Evaluasi AEC

•43

Penilaian :• Penjejakan ketebalan dan kV

q Untuk CR/film : dinilai EI atau OD, dibandingkan variasinya

Kriteria keberterimaan :

§ Penjejakan ketebalan : deviasi OD atau EI ≤ 10 %

§ Penjejakan kV : deviasi OD atau EI ≤ 15 %

q Untuk DR : seharusnya dinilai dari CNR

• Timer darurat

Kriteria keberterimaan :

• berhenti paksa sebelum 600 mAs atau 6 s

• peringatan timer darurat befungsi

• Repro kV, OD atau EI dan mAs mode AEC• CV masing-masing ≤ 0,05

•44

Page 12: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

12

Tujuan :

Mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam melakukan eksposi dengan mode AEC

Peralatan :

Detector Unfors atau sejenisnya, plat pb atau apron

Protokol :• Lakukan eksposi dengan pengaturan yang sama dengan pengujian 6 cm

PMMA

• Catat waktu terukur oleh detector.

• Lakukan pula pengujian untuk ukuran focus kecil (fine) dengan parameter sesuai hasil uji No. 6 – Unjuk Kerja AEC dan CNR pada kondisi 6 cm PMMA untuk Mag mode.

Kriteria keberterimaan :

• mode kontak, t ≤ 2 s

• mode pembesaran, t ≤ 3 s •45

Waktu Eksposi AEC

Tujuan : Mengetahui tingkat kualitas citra dari mammografi dengan fantom standar

Peralatan : ACR phantom

Protokol :• Tempatkan phantom pada breast support dan beri kompresi sesuai

rekomendasi

• Gunakan AEC mode standar, lakukan eksposi

• Catat anoda/filter, kV, mAs, MGD (AGD)

• Amati citra. Hitung fibre, speck group (kumpulan titik) dan massa yang tampak.

Kriteria keberterimaan :

minimal 4 fibre, 3 kumpulan titik dan 3 massa yang tampak

Ctt : Penilaian citra sebaiknya dilakukan di viewing box/monitor khusus dengan tingkat pencahayaan tertentu, diperbolehkan menggunakan kaca pembesar maksimal 2x perbesaran •46

Kualitas Citra

Untuk CR-film

Uji RANZCR Requirement

Kualitas citra dengan ACR Accreditation phantom

Gunakan faktor teknik yang sesuai, dan pastikan

•OD 1.6 in centre of film & within 0.2 of target OD which should be ≥ 1.6 and ≤ 2.0

• Fibres 4

• Speck groups 3

• Masses 3

• Contrast DOD 0.4 for 4 mm thick PMMA disk

-berdasar RANZCR accreditation

•47

ACR Accreditation Phantom

48

Page 13: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

13

•49

ACR Phantom ACR Phantom

Chest wall

Contrast button positionOD ≥ 0.4 Note Measurement points

2.0 ≥ OD ≥ 1.6

•50

Phantom Image Quality Evaluation

51

Tujuan :

• Mengetahui besarnya resolusi spasial pesawat mammografi dalam membedakan objek yang berdekatan

• Mengetahui tingkat kesesuaian (jarak) antara citra dengan obyek sebenarnya

Peralatan :

Penggaris besi atau marker panjang 100 mm, spatial resolution (line pair) test tool

Protokol :

• Distance Caliper

• Spasial Resolusi

Kriteria keberterimaan :

• Caliper : deviasi ≤ 2 % nilai sebenarnya

• Spasial Resolusi (film screen) : ≥ 11 lp/mm•52

Resolusi Spasial & Kaliper Jarak

Page 14: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

14

Limiting resolution

Chest wall

~ 1 cm

Hi resolution

•53

Tujuan : menilai kemungkinan penyebab artefak citra yang disebabkan oleh unit mammografi dan pendukungnya

Peralatan : -

Protokol :

• Periksa ada tidaknya debu/baret/kotoran padda bucky support maupun paddle kompresi

• Lakukan juga untuk semua tipe bucky support yang digunakan

• Untuk CR : evaluasi atas kaset melalui QC CR

Kriteria keberterimaan :

Tidak ditemukannya artefak yang mempengaruhi citra secara signifikan

•54

Artefak

Chatter

Entrance roller marks

Guide shoe marks

Run back

Hesitation linesPick-off

Artefacts

•55

Haus & Jaskulski “The Basics of Film Processing in Medical Imaging” 1997

Evaluasi Monitor dan PrinterUmumnya untuk mammografi DR yang dievaluasi

hanyalah monitornya saja, sedangkan printer tidak.

Tujuan : Mengetahui kelayakan monitor (dan printer) untuk mengevaluasi citra mammografi

Peralatan : -

Protokol :• Pada monitor, cari tampilan TG18 image

• Amati citra : apakah ada distorsi? apakah elemen resolusi terlihat,

• hitung huruf QUALITY CONTROL yang terlihat pada black, grey dan white

Kriteria keberterimaan :• Min 11 huruf terlihat, tidak ada distorsi garis,

peralihan dari hitam ke putih di sebelah kanan dan kiri terasa halus •56

TAMBAHAN

Page 15: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

15

Uji Kompresi

Alat :

Timbangan terkalibrasi dan handuk/kain halus

Protokol :

• Tempatkan timbangan yang sudah dibungkus dengan handuk pada breast support

• Lakukan kompresi motorik, catat nilai maksimal

• Ulangi dengan kompresi manual, catat nilai maksimal

•57

Kriteria keberterimaan:

• Maksimum kekuatan kompresi motorik ≥ 150 N (15kg) dan ≤200 N (20kg)

• Maksimum kekuatan kompresi manual ≤ 300 N (30kg)

•58

Akurasi indikator ketebalan (AEC)

Alat :

Beberapa PMMA yang sudah diketahui ketebalannya

Protokol :

• PMMA pada bucky support, lakukan kompresi normal

• Catat ketebalan yang tampil pada display maupun panel kendali

• Bandingkan dengan ketebalan PMMA sebenarnya

Kriteria keberterimaan :

* Akurasi ± 5 mm dan reproduksibilitas CV ≤ 0,05

•59

40 mm PMMA

• Thickness Indicator Accuracy– Correct AEC function may depend on accuracy

•60

Page 16: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

16

Homogenitas Detektor (DR)

Tujuan :

Mengetahui tingkat keseragaman nilai pixel pada detektor

Protokol :

• Dengan citra hasil uji reproduksibilitas AEC, hitung PV dan SD menggunakan 1 cm2 ROI pada : titik pusat, sisi kiri dinding dada, sisi kanan dinding dada, sisi kiri nipple dan sisi kanan nipple

• Hitung perbandingan PV dan SD antara keempat penjuru terhadap titik pusat

Kriteria keberterimaan :

• tidak boleh melebihi 15 %

• tidak boleh melebihi 25 %centerPV

PV

centerSD

SD

•61

Ghosting DetektorTujuan :

Mengetahui respon citra detector DR setelah menerima dosis tinggi

Peralatan :

Lembaran PMMA 4 cm

Protokol :

• Sebagian detektor tertutup oleh 4 cm PMMA, lakukan eksposi dengan seting eksposi manual pada 28 kV – 50 mAs – Mo/Mo

• Hitung PV dan SD dengan 4 cm2 ROI pada kedua image

• Hitung Ghost Factor = (PV2-PV1)/SD2

•62

Tingkat pencahayaan Viewbox

Alat yang digunakan : Lux meter

Kriteria lolos uji

• Desirable 3000 nit and acceptable > 2500 nit for luminance• Pencahayaan ruangan < 50 lux illumination

•63

Lain-lain :

Untuk CR, ada pengujian tambahan yang terkait dengan performa kaset CR, seperti : IP speed, IP homogeinity, EI calibration, dark noise, dll

•64

Page 17: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

17

•65 •66

III. Rangkuman

1. Alat UK Mammografi

Densitometer

Acredited Mammo Phantom

Dosimeter + Luxmeter

Marker

Perspex Kain Apron TimbanganKaset (CR/film)

•67

2. Parameter UK Mammografi Perba 2/2018 lebih lengkap daripada Perka 9/2011

Kolimasi

• Iluminasi

• Missing tissue

• cahaya vs x ray

• x ray vs reseptor

• tepi chest wall vs tepi reseptor

Generator & Tabung

• Akurasi kV

• Akurasi waktu

• Linearitas keluaran

• Repro kV, waktu, dosis

• HVL

• Kebocoran

AEC

• Timer darurat

• Penjejakan kV & tebal

• Repro AEC

• Waktu eksposi AEC

Dosis & Kualitas Citra

• MGD

• Kualitas citra

• Resolusi spasial & kaliper jarak

• Artefak

•68

3. Parameter Tambahan UK Mammografi

KompresiAkurasi Indikator Ketebalan (AEC)

Homogenitas Detektor

Ghosting DetektorEvaluasi Monitor

& PrinterIluminasi Viewbox

dll

Page 18: Presentasi Mammo BAPETEN UB · ,, 3dudphwhu 8ml 8ml *hqhudwru 7dexqj $(& 'rvlv .xdolwdv &lwud.rolpdvl 3hund yv 3huedq 1r wk 6huwlilndvl 7$ 0dpprjudil 3hund %$3(7(1 1r wk 3hudwxudq

18

• Peraturan BAPETEN No. 2 tahun 2018 : Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional

• IAEA Human Health Series No. 2 : QA Programme for Screen Film Mammography

• IAEA Human Health Series No. 17 : QA Programme for Digital Mammography

• Royal Australian and New Zealand College of Radiologist : Mammography QA Program: Guidelines for QC Testing for Digital Mammography Version 2.1

• Seri Pedoman Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X No. KU/PD/DKKN/06 : Metode Uji Mammografi

PUSTAKA

Terima Kasih

[email protected]