Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
METODE UJI PESAWAT MAMMOGRAFI
Suryo Adi Ari Santosa, [email protected]
Workshop Calon Penguji Berkualifkasi
Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X - Mammografi
2018 2
Nama : Suryo Adi Ari Santosa, M.SiTempat, tgl lahir: Sleman, 8 September 1981Jabatan : 1. Evaluator Perizinan Fasilitas Kesehatan ,
BAPETEN (2005 – Juni 2018)2. Assesor JM, SDJM-DKKN BAPETEN (Juni
2018- sekarang)3. Tim Tenaga Ahli Uji Kesesuaian (2012 –
sekarang)Pendidikan :1. S1 Teknik Nuklir – UGM2. S2 Fisika Medis – UIPelatihan :1. QA Radiologi – IAEA-Kemkes RI-UI
(2009)2. OJT Compliance Test - Westmead
Hospital, NSW (2011)
BIODATA
•3
I.1 Latar Belakang
Regulasi
Tantangan :v Details of Interest
qMicrocalcificationsühigh contrastüsmall size
qMassesülow contrastü(breast density: masking effect)ümoderate size
v High spatial resolutionv High contrast resolutionv Low dose (ALARA)
•4
I.2 Manfaat
Mempunyai pengetahuan memadai uji
kesesuaian pesawat mammografi
Mampu melakukan uji kesesuaian
pesawat mammoghrafi
Mampu menilai performa pesawat
mammografi
2
•5
Kompetensi DasarSetelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta
mampu melakukan uji kesesuaian (UK) pesawat mammografi dengan benar
Indikator Keberhasilan
Peserta dapat :•Menyebutkan parameter UK mammografi•Menyebutkan alat UK mammografi•Menjelaskan tahapan UK mammografi
Tujuan Pembelajaran
•6
Pokok Bahasan
I. Pendahuluan
Latar Belakang
Manfaat
Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan
II. Uji Kesesuaian Mammografi
Alat Uji
Parameter Uji
Protokol Uji
Tambahan
III. Penutup
Rangkuman
Mammografi DR
X-ray tube
• x-ray spectrum, filtration, kVp
• focal spot size
Compression paddle
Detector
• pixel size
• technology
Breast support platform
• grid / no grid
•7 •8
II.1 Alat Uji
Densitometer
Acredited Mammo Phantom
Dosimeter + Luxmeter
Marker
Perspex Karet Pb TimbanganKaset (CR/film)
3
•11
II.2 Parameter Uji
Uji
Generator &
Tabung
AEC
Dosis & Kualitas
Citra
Kolimasi
Perka 9 vs Perban 2
No. 2 th 2018
Sertifikasi TA 2018: Mammografi•12
Perka BAPETEN No. 9 th 2011 Peraturan BAPETEN No. 2 th 2018
A. Kolimasi Berkas Cahaya 1. Kolimasi berkas sinar-X
1. Iluminasi2. Selisih lapangan kolimasi
dengan lapangan berkas sinar-X
a) Iluminasi b) Missing tissue di chest wall c) Selisih lapangan kolimasi dg
berkas sinar-Xd) Ketegaklurusan berkas sinar-X
(???)
B. Generator & Tabung Sinar-X 2. Generator & Tabung Sinar-X
1. Akurasi tegangan2. Akurasi waktu penyinaran3. Linearitas keluaran4. Reproduksibilitas5. HVL6. Kebocoran7. AEC
a) Akurasi teganganb) Akurasi waktu penyinaranc) Linearitas keluaran radiasid) Reproduksibilitase) HVL
4
No. 2 th 2018
Sertifikasi TA 2018: Mammografi•13
Perka BAPETEN No. 9 th 2011 Peraturan BAPETEN No. 2 th 2018
C. Informasi Dosis Pasien 3. AEC
MGD a) Timer daruratb) Penjejakanc) Reproduksibilitasd) Waktu eksposi
4. Kualitas Citra
a) Fantom Image Quality Evaluation
b) Resolusi spasial & kaliperc) Artefak
5. Perkiraan Dosis
MGD
Parameter Uji:
Sertifikasi TA 2018: Mammografi15
Parameter Uji:
Sertifikasi TA 2018: Mammografi16
5
Sertifikasi TA 2018: Mammografi17
Sertifikasi TA 2018: Mammografi18
Cek kelengkapan: --data pesawat sinar-X
• Form Data Administrasi
• LHUK terdiri atas:
– data pesawat sinar-X
– data mentah; dan
– citra hasil uji
• citra
– minimal 1 citra kolimasi
– mencantumkan skala yg terbaca
– mencantumkan informasi ttg lokasi, tanggal & waktu pengujian
– bentuk utuh/tidak terpotong
19
Iluminasi Cahaya
Tujuan : Mengetahui tingkat pencahayaan lampu kolimasi
Peralatan : Light/Lux-meter
Protokol :
Ø Light/Lux-meter pada bucky support.
Ø Lepas paddle kompresi
Ø Lampu kolimasi on
Ø Catat besar cahaya (lux) yang terukur untuk masing-masing kuadran dan rata-ratakan.
Ø Catat pula besar cahaya latar.
Ø Hitung besar cahaya netto :
Lux netto = rata-rata lux terukur – lux latar
Kriteria keberterimaan : Iluminasi ≥ 100 lux pada SID maksimum
II.3 Protokol Uji
•20
6
Missing TissueTujuan : Mengetahui banyaknya jaringan yang
hilang/ tidak terakomodir dari pencitraan mammografi
Peralatan : CIRS phantom, penanda (marker)
Protokol :
Ø Tempatkan 2 buah marker tegak lurus dinding dada (chest wall) di posisi atas (top) dan samping phantom (bottom).
Ø Lakukan eksposi (bisa menggunakan AEC maupun manual). Jika perlu ulangi 3 kali.
Ø Analisis citra : Hitung berapa mm missing tissue pada penanda atas (top) dan bawah (bottom)
•21
Kriteria keberterimaan :
mode kontak ≤ 5 mm
mode pembesaran ≤ 7 mm
Missing Tissue
KolimasiTujuan :
1. Memastikan bahwa x ray tidak melebihi batas cahaya
2. Memastikan bahwa batas x ray sesuai dengan reseptor
3. Memastikan tidak ada bagian dinding dada yg terpapar x ray
Peralatan : Film screen/kaset CR, strip penanda (strip marker), baju apron
Protokol :
a. Cahaya vs x ray
b. x ray vs reseptor
c. Tepi chest wall vs tepi reseptor
Kriteria keberterimaan :
Cahaya vs x ray ≤ 1 % SID*
X ray vs reseptor ≤ 2 % SID
•23
A. Deviation between X-ray field and light field (image from receptor over the bucky)
Ca
ution of o
bject mag
nification
•24
7
B. Deviation between light field and image receptor (image from receptor on bucky)
Cau
tion of o
bject ma
gnification
•26
8
Kesesuaian Chest Wall Paddle - Image ReceptorPeralatan : Penggaris
Data lain yg dibutuhkan : uji missing tissue
Protokol :
a. Hitung selisih antara tepi paddle kompresi dan bucky support (mm) menggunakan penggaris
b. Hitung selisih tepi paddle dan image (mm) yakni dengan menjumlahkan hasil (a) dengan hasil pengukuran missing tissue pada posisi atas.
c. Analisis terhadap % SID (deviasi/SID x 100%)
Kriteria keberterimaan :
Deviasi ≤1 % SID dan pedal kompresi tidak terlihat di reseptor
•29
Akurasi dan Reproduksibilitas kVp
Tujuan : Mengetahui t ingkat keakurasian dan kedapat-ulangan parameter kV
Peralatan : kVp-meter, plat pb atau apronProtokol :Ø Tempatkan kVp-meter diatas bucky yang telah dilapisi dengan
apron atau plat PbØ Lakukan eksposi dengan seting manual pada mAs rendah (misal :
10 mAs), pasangan filter/anoda yg rutin digunakan dan variasi kVp (misal :24, 26, 28, 30 dan 32 kVp).
Ø Reproduksibilitas : Untuk variasi kVp pada seting yg paling sering digunakan, lakukan eksposi sebanyak 3-5 kali
Ø Catat semua kVp terukur dari kVp-meter
•30
Uji Kriteria keberterimaan
Akurasi kVp
Repro kVpError maks 5 %
CV 0,05
Penilaian :Akurasi :1. Hitung dalam persen selisih (eror) antara kVp terukur dengan seting2. Cari penyimpangan (eror) maksimumnya
Reproduksibilitas :Hitung koefisien variasi (CV)
4 cm
average
stdevCV
•31
Akurasi dan Reproduksibilitas Waktu Penyinaran
• Biasanya untuk peralatan mammografi khususnya CR/DR, pengujian akurasi dan reproduksibilitas waktu tidak dapat dilakukan karena parameter waktu tidak berdiri sendiri/tidak dapat diatur.
• Jika ada pengaturan waktu, maka metode sama dengan pengujian akurasi dan repro kV, hanya parameter kV dan mA dibuat tetap sedangkan waktu divariasikan
•32
9
Linearitas Keluaran Radiasi-Respon Detektor
Tujuan :
- Mengetahui tingkat linearitas/respon detektor terhadap dosis- Mendapatkan nilai offset pixel detektor (DR) faktor koreksi SNR
Peralatan : Dosimeter, 4 cm PMMA
Protokol :
Ø Pengaturan manual untuk ketebalan 4 cm PMMA. Tempatkan dosimeter diatas paddle.
Ø Lakukan eksposi dengan variasi mAs : 5, 10, 20, 40, 80, 160 dan 200 mAs.
Ø Catat dosis yang terukur oleh dosimeter.
Ø Hitung CL
Metode Alternatif : Hitung PV dan SD untuk tiap variasi mAs serta PV offset, PV linearity, SD2 linearity dan SNR2 linearity
•33
Penilaian :
a. Hitung dosis dibagi nilai mAs untuk setiap seting/pemvariasian mAs
b. Cari nilai mGy/mAs maksimum dan minimum
c. Hitung koefisien linearitas (CL)
Kriteria keberterimaan :
CL ≤ 0,1
minmax
minmax
CLCatatan :
untuk reseptor DR, respon detektor bisa dinilai dari linearitas nilai pixel (mean pixel value) dan noisenya
dengan menghitung nilai R2
•34
Reproduksibilitas Keluaran dan Informasi Dosis Pasien/MGDTujuan :
- Menilai kemampuan reproduksibilitas dosis (kerma udara) keluaran
- Mengetahui besarnya dosis rata-rata glandular
Peralatan : Dosimeter, 2 dan 6 cm PMMA, ACR Phantom
Protokol :
Ø Eksposi dengan AEC untuk kondisi ACR phantom, 2 cm PMMA dan 6 cm PMMA. Catat kondisi pra dan pasca eksposi
Ø Dengan data kV-mAs yang didapat pada eksposi auto, lakukan eksposi manual dengan dosimeter di bucky menggunakan faktor eksposi yang mendekati data kV-mAs eksposi auto. Lakukan eksposi sebanyak 3 kali.
Ø Catat nilai mAs, kerma udara (Ki) terukur, dan data uji lain (kV, HVL, ketebalan, MGD terdisplay)
•35
Penilaian :
a. Repro keluaran (Ki):
Hitung rerata dan CV untuk tiap kondisi ketebalan phantom (ACR, 2 cm PMMA dan 6 cm PMMA).
b. MGD (50% tissue, 50% fat)
Kerma udara (Ki) yang digunakan adalah hasil pada pengujian dengan ACR phantom
Faktor g dan c bergantung pada nilai HVLFaktor s bergantung pada kombinasi anoda/filter
Kriteria keberterimaan :
Repro keluaran : CV ≤ 0,1
MGD (50% tissue, 50% fat) : 2-3 mGy
•36
10
HVL
Tujuan : Mengetahui kesesuaian kualitas berkas sinar-X pada kVp klinis
Peralatan : Dosimeter, plat pb atau apron, atenuator Al
Protokol :Ø Eksposi dengan variabel kVp dan anoda/filter sesuai penggunaan klinis.
Ø Catat dosis (kerma udara) yang terukur oleh dosimeter.
Ø Ulangi eksposi dengan menambahkan filter Aluminium setebal 0.2 mm pada kolimator. Catat kembali dosis (kerma udara) yang didapat.
Ø Variasikan kembali ketebalan filter Aluminium hingga didapatkan nilai dosis (kerma udara) kurang dari nilai setengah dosis pada butir kedua
Penilaian :
Ø Hitung dengan rumus
ba
Baab
KK
KKtKKtHVL
ln
2ln.2ln. 00
•37 •38
Kriteria keberterimaan :
kVp/100 + 0.03 HVL kVp/100 + C mm Al
Anoda/filter Faktor C
Mo/Mo 0,12
Mo/Rh 0,19
Rh/Rh 0,22
W/Rh 0,30
W/Al 0,32
•39
Kebocoran TabungTujuan : Mengetahui tingkat kebocoran dari rumah tabung pesawat
sinar-X
Peralatan : Dosimeter dengan luas penampang atau volume besar, kain apron atau plat Pb, meteran, selotip
Protokol :
Ø Catat nilai maksimum kVp pesawat.
Ø Tutup lapangan kolimasi dengan plat Pb atau apron, pastikan tidak ada berkas utama yang bocor.
Ø Tempatkan dosimeter dengan penampang luas (surveymeter) pada sisi anoda dengan jarak 30 cm dari titik fokus.
Ø Lakukan eksposi dengan 30 kVp, mA paling kecil dan waktu yang cukup lama untuk respon detektor atau ikuti manual operasi.
Ø Catat dosis terukur dalam mGy. Ulangi untuk berbagai posisi
•40
11
Penilaian :§ Cari data arus kontinu pada spesifikasi pesawat (biasanya sekitar 2
mA) § Normalisasikan pengukuran ke maksimum kVp, jarak 1 m dan
penggunaan arus kontinu.§ Jika mA dan s tidak dapat diatur terpisah, maka gunakan 100 mAs
untuk eksposi. Paparan yg didapatkan dikalikan dengan faktor :
CCD adalah arus kontinu pesawat
Kriteria keberterimaan :Kebocoran ≤ 1 mGy dalam waktu 1 jam
mAs
xCCDhour
100
sec/3600
•41
Kendali Paparan Otomatis (AEC)
Tujuan : Mengetahui kemampuan unjuk kerja AEC dan timer daruratnya
Peralatan :
ü Aluminium foil dengan ukuran 10 mm x 10 mm x 0.2 mm
ü 3 buah lembaran PMMA 2 cm
ü lembar Pb atau apron
Protokol :
a. Penjejakan ketebalan dan kVp
b. Timer darurat
c. repro kV, OD dan mAs
•42
Evaluasi AEC
•43
Penilaian :• Penjejakan ketebalan dan kV
q Untuk CR/film : dinilai EI atau OD, dibandingkan variasinya
Kriteria keberterimaan :
§ Penjejakan ketebalan : deviasi OD atau EI ≤ 10 %
§ Penjejakan kV : deviasi OD atau EI ≤ 15 %
q Untuk DR : seharusnya dinilai dari CNR
• Timer darurat
Kriteria keberterimaan :
• berhenti paksa sebelum 600 mAs atau 6 s
• peringatan timer darurat befungsi
• Repro kV, OD atau EI dan mAs mode AEC• CV masing-masing ≤ 0,05
•44
12
Tujuan :
Mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam melakukan eksposi dengan mode AEC
Peralatan :
Detector Unfors atau sejenisnya, plat pb atau apron
Protokol :• Lakukan eksposi dengan pengaturan yang sama dengan pengujian 6 cm
PMMA
• Catat waktu terukur oleh detector.
• Lakukan pula pengujian untuk ukuran focus kecil (fine) dengan parameter sesuai hasil uji No. 6 – Unjuk Kerja AEC dan CNR pada kondisi 6 cm PMMA untuk Mag mode.
Kriteria keberterimaan :
• mode kontak, t ≤ 2 s
• mode pembesaran, t ≤ 3 s •45
Waktu Eksposi AEC
Tujuan : Mengetahui tingkat kualitas citra dari mammografi dengan fantom standar
Peralatan : ACR phantom
Protokol :• Tempatkan phantom pada breast support dan beri kompresi sesuai
rekomendasi
• Gunakan AEC mode standar, lakukan eksposi
• Catat anoda/filter, kV, mAs, MGD (AGD)
• Amati citra. Hitung fibre, speck group (kumpulan titik) dan massa yang tampak.
Kriteria keberterimaan :
minimal 4 fibre, 3 kumpulan titik dan 3 massa yang tampak
Ctt : Penilaian citra sebaiknya dilakukan di viewing box/monitor khusus dengan tingkat pencahayaan tertentu, diperbolehkan menggunakan kaca pembesar maksimal 2x perbesaran •46
Kualitas Citra
Untuk CR-film
Uji RANZCR Requirement
Kualitas citra dengan ACR Accreditation phantom
Gunakan faktor teknik yang sesuai, dan pastikan
•OD 1.6 in centre of film & within 0.2 of target OD which should be ≥ 1.6 and ≤ 2.0
• Fibres 4
• Speck groups 3
• Masses 3
• Contrast DOD 0.4 for 4 mm thick PMMA disk
-berdasar RANZCR accreditation
•47
ACR Accreditation Phantom
48
13
•49
ACR Phantom ACR Phantom
Chest wall
Contrast button positionOD ≥ 0.4 Note Measurement points
2.0 ≥ OD ≥ 1.6
•50
Phantom Image Quality Evaluation
51
Tujuan :
• Mengetahui besarnya resolusi spasial pesawat mammografi dalam membedakan objek yang berdekatan
• Mengetahui tingkat kesesuaian (jarak) antara citra dengan obyek sebenarnya
Peralatan :
Penggaris besi atau marker panjang 100 mm, spatial resolution (line pair) test tool
Protokol :
• Distance Caliper
• Spasial Resolusi
Kriteria keberterimaan :
• Caliper : deviasi ≤ 2 % nilai sebenarnya
• Spasial Resolusi (film screen) : ≥ 11 lp/mm•52
Resolusi Spasial & Kaliper Jarak
14
Limiting resolution
Chest wall
~ 1 cm
Hi resolution
•53
Tujuan : menilai kemungkinan penyebab artefak citra yang disebabkan oleh unit mammografi dan pendukungnya
Peralatan : -
Protokol :
• Periksa ada tidaknya debu/baret/kotoran padda bucky support maupun paddle kompresi
• Lakukan juga untuk semua tipe bucky support yang digunakan
• Untuk CR : evaluasi atas kaset melalui QC CR
Kriteria keberterimaan :
Tidak ditemukannya artefak yang mempengaruhi citra secara signifikan
•54
Artefak
Chatter
Entrance roller marks
Guide shoe marks
Run back
Hesitation linesPick-off
Artefacts
•55
Haus & Jaskulski “The Basics of Film Processing in Medical Imaging” 1997
Evaluasi Monitor dan PrinterUmumnya untuk mammografi DR yang dievaluasi
hanyalah monitornya saja, sedangkan printer tidak.
Tujuan : Mengetahui kelayakan monitor (dan printer) untuk mengevaluasi citra mammografi
Peralatan : -
Protokol :• Pada monitor, cari tampilan TG18 image
• Amati citra : apakah ada distorsi? apakah elemen resolusi terlihat,
• hitung huruf QUALITY CONTROL yang terlihat pada black, grey dan white
Kriteria keberterimaan :• Min 11 huruf terlihat, tidak ada distorsi garis,
peralihan dari hitam ke putih di sebelah kanan dan kiri terasa halus •56
TAMBAHAN
15
Uji Kompresi
Alat :
Timbangan terkalibrasi dan handuk/kain halus
Protokol :
• Tempatkan timbangan yang sudah dibungkus dengan handuk pada breast support
• Lakukan kompresi motorik, catat nilai maksimal
• Ulangi dengan kompresi manual, catat nilai maksimal
•57
Kriteria keberterimaan:
• Maksimum kekuatan kompresi motorik ≥ 150 N (15kg) dan ≤200 N (20kg)
• Maksimum kekuatan kompresi manual ≤ 300 N (30kg)
•58
Akurasi indikator ketebalan (AEC)
Alat :
Beberapa PMMA yang sudah diketahui ketebalannya
Protokol :
• PMMA pada bucky support, lakukan kompresi normal
• Catat ketebalan yang tampil pada display maupun panel kendali
• Bandingkan dengan ketebalan PMMA sebenarnya
Kriteria keberterimaan :
* Akurasi ± 5 mm dan reproduksibilitas CV ≤ 0,05
•59
40 mm PMMA
• Thickness Indicator Accuracy– Correct AEC function may depend on accuracy
•60
16
Homogenitas Detektor (DR)
Tujuan :
Mengetahui tingkat keseragaman nilai pixel pada detektor
Protokol :
• Dengan citra hasil uji reproduksibilitas AEC, hitung PV dan SD menggunakan 1 cm2 ROI pada : titik pusat, sisi kiri dinding dada, sisi kanan dinding dada, sisi kiri nipple dan sisi kanan nipple
• Hitung perbandingan PV dan SD antara keempat penjuru terhadap titik pusat
Kriteria keberterimaan :
• tidak boleh melebihi 15 %
• tidak boleh melebihi 25 %centerPV
PV
centerSD
SD
•61
Ghosting DetektorTujuan :
Mengetahui respon citra detector DR setelah menerima dosis tinggi
Peralatan :
Lembaran PMMA 4 cm
Protokol :
• Sebagian detektor tertutup oleh 4 cm PMMA, lakukan eksposi dengan seting eksposi manual pada 28 kV – 50 mAs – Mo/Mo
• Hitung PV dan SD dengan 4 cm2 ROI pada kedua image
• Hitung Ghost Factor = (PV2-PV1)/SD2
•62
Tingkat pencahayaan Viewbox
Alat yang digunakan : Lux meter
Kriteria lolos uji
• Desirable 3000 nit and acceptable > 2500 nit for luminance• Pencahayaan ruangan < 50 lux illumination
•63
Lain-lain :
Untuk CR, ada pengujian tambahan yang terkait dengan performa kaset CR, seperti : IP speed, IP homogeinity, EI calibration, dark noise, dll
•64
17
•65 •66
III. Rangkuman
1. Alat UK Mammografi
Densitometer
Acredited Mammo Phantom
Dosimeter + Luxmeter
Marker
Perspex Kain Apron TimbanganKaset (CR/film)
•67
2. Parameter UK Mammografi Perba 2/2018 lebih lengkap daripada Perka 9/2011
Kolimasi
• Iluminasi
• Missing tissue
• cahaya vs x ray
• x ray vs reseptor
• tepi chest wall vs tepi reseptor
Generator & Tabung
• Akurasi kV
• Akurasi waktu
• Linearitas keluaran
• Repro kV, waktu, dosis
• HVL
• Kebocoran
AEC
• Timer darurat
• Penjejakan kV & tebal
• Repro AEC
• Waktu eksposi AEC
Dosis & Kualitas Citra
• MGD
• Kualitas citra
• Resolusi spasial & kaliper jarak
• Artefak
•68
3. Parameter Tambahan UK Mammografi
KompresiAkurasi Indikator Ketebalan (AEC)
Homogenitas Detektor
Ghosting DetektorEvaluasi Monitor
& PrinterIluminasi Viewbox
dll
18
• Peraturan BAPETEN No. 2 tahun 2018 : Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional
• IAEA Human Health Series No. 2 : QA Programme for Screen Film Mammography
• IAEA Human Health Series No. 17 : QA Programme for Digital Mammography
• Royal Australian and New Zealand College of Radiologist : Mammography QA Program: Guidelines for QC Testing for Digital Mammography Version 2.1
• Seri Pedoman Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X No. KU/PD/DKKN/06 : Metode Uji Mammografi
PUSTAKA
Terima Kasih