Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jjjj

Citation preview

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    1/42

    PRESENTASI KASUSBATU CETAK GINJAL

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    2/42

    ILUSTRASI KASUS

    WAKTU PENGAMBILAN DATA

    Pengambilan data pasien : 19 April 2013.

    IDENTITAS PASIEN

    No RM : 01054677

    Nama : Tn. RK

    TTL, Usia : Tanjung Merawa, 25/05/1960, 52 Tahun 11 Bulan

    Alamat : Jl. Kayu Mas No. 2 RT 02 RW 04, Pulo Gadung, Jak-Tim

    Status : Menikah

    Agama : Kristen

    Pendidikan : Tamat SLTA

    Pekerjaan : Pegawai Lepas (Supir Taksi)

    Suku : Batak

    Kebangsaan : Indonesia

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    3/42

    ANAMNESISKELUHAN UTAMA

    Pasien datang ke RSUP Fatmawati untuk menjalani operasi batuginjal kiri.

    RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

    Pasien datang ke RSUP Fatmawati untuk menjalani operasi batu

    ginjal kiri. 2 bulan SMRS konsultasi ke poli Urologi RSUP Fatmawati

    diketahui pasien menderita penyakit batu ginjal kiri.

    Tidak ada keluhan spesifik yang dirasakan.

    Sejak 4 tahun SMRS pegal-pegal di bagian pinggang kiri dan

    tidak menggangu kegiatan sehari-hari pasien menghiraukan. 5 tahun SMRS ada riwayat kencing berwarna merah berulang

    (sekitar 3 kali). Terdapat juga nyeri pinggang kiri bagian belakang

    (spt ditusuk-tusuk, hilang-timbul dan menjalar sampai ke perut)

    tidak berobat karena berpikir keluhan itu muncul karena pasien

    terlalu lelah (sbg pekerja proyek). Kencing batu saat itu disangkal.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    4/42

    Tahun 1992 riwayat keluar batu (2 butir sebesar biji pepaya)

    saat BAK pasien tidak memeriksakan dirinya ke dokter karena

    tidak ada keluhan yang dirasakan menggangu.

    Tahun 1990 riwayat operasi batu buli merasakan keluhan

    yang sangat mengganggu, seperti nyeri saat kencing pada daerahkemaluan yang menjalar sampai pinggang, kencing terputus-putus,

    dan kencing berdarah.

    Penyakit batu ginjal kiri diketahui saat pasien menjalani USG perut

    untuk persiapan operasi appendisitis pada tahun 2012 (1 tahun

    SMRS)di RSUP Fatmawati dikonsulkan ke poli urologi RSUP

    Fatmawati tidak datang untuk konsultasi ke poli urologi karena

    tidak merasakan keluhan yang menggangu untuk penyakit batu

    ginjal kirinya.

    2 bulan SMRS (Februari 2013) konsultasi ke poli urologi RSUPFatmawati atas usul istri pasien karena sampai saat itu pasien tidak

    juga merasakan ada keluhan yang mengganggu CT scan perut

    dan hasilnya semakin tegas bahwa terdapat batu ginjal kiri yang

    besar pada pasien direncanakan operasi elektif pada tanggal 18

    April 2013.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    5/42

    Keluhan BAK (-). Apabila pasien sedang buang air kecil, pinggang

    terasa sakit (-). Riwayat buang air kecil sedikit-sedikit dan tidak

    lampias serta mengedan saat kencing (-).

    Keluhan mual dan muntah (-).

    Riwayat demam, menggigil, kencing berwarna keruh dan anyang-anyangan (-).

    Riwayat trauma pada punggung dan perut (-).

    Rasa kesemutan dan rasa baal pada daerah yang pegal (-).

    Adanya lenting-lenting berisi air yang terasa nyeri bila disentuh (-).

    Hingga saat ini BAB dan buang angin masih cukup baik dan lancar.

    BAB berdarah (-), BAB berwarna pucat (-), kembung (-), dan kram

    perut (-).

    Riwayat benjolan pada perut (-). Penurunan berat badan drastis (-)

    dan nafsu makan pasien baik.

    RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

    Riwayat operasi appendisitis pada bulan Mei tahun 2012. Pasien

    juga pernah dirawat inap pada bulan Oktober tahun 2012 selama

    12 hari karena diare dan setelah dilakukan endoskopi, dikatakangastritis.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    6/42

    Riwayat infeksi saluran kemih berulang (-).

    Riwayat penyakit asma, sakit jantung, penyakit paru, darah tinggi,

    kencing manis, asam urat maupun penyakit keganasan yang harus

    dilakukan kemoterapi (-). Riwayat alergi udara, debu, obat ataupun

    makanan (-).

    RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

    Riwayat penyakit batu buli atau batu saluran kemih lainnya di

    keluarga pasien (-). Riwayat penyakit asma, sakit jantung, penyakit

    paru, darah tinggi, sakit ginjal dan kencing manis (-).RIWAYAT SOSIAL DAN KEBIASAAN

    Sehari-hari bekerja sbg supir taksi. Kebiasaan: sering menahan

    kencing sejak bekerja sebagai supir taksi 5 tahun terakhir.

    Rata-rata mengkonsumsi 3 liter air mineral per hari (2 botol aqua

    besar). Makanan dan minuman sehari-hari makanan warung

    padang (dendeng, rendang dan kikil), air putih, teh manis (3

    gelas/hari) dan jamu pegel linu.

    Terkadang mengkonsumsi jeroan, minuman bersoda dan kopi.

    Malas untuk bergerak melakukan kegiatan olah raga. Aktivitaspasien lebih banyak duduk sebagai supir taksi daripada berjalan.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    7/42

    PEMERIKSAAN FISIK

    Kesan umum : tampak sakit ringan.

    Kesadaran :kompos mentis.

    Gizi :kesan gizi berlebih.

    TB :160 cm.

    BB : 75 kg. BMI :29,3.

    TANDA VITAL

    Tekanan darah :110/80mmHg. Frekuensi nadi : 92x/mnt, reguler, isi cukup.

    Frekuensi napas :26x/mnt, teratur, kedalaman cukup, torako-

    abdominal.

    Suhu :36,5 oC.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    8/42

    STATUS GENERALIS

    KEPALA : normochepal, rambut tersebar merata, tidak

    mudah dicabut.

    MATA : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.

    THT : liang telinga lapang, serumen -/-, deviasiseptum nasal (-), sekret hidung -/-, uvula di tengah, arkus

    faring simetris, faring hiperemis (-), tonsil T1/T1.

    LEHER : trakhea terletak di tengah, kelenjar getah

    bening tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak terabamembesar. JVP 5-2 cm H2O.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    9/42

    PEMERIKSAAN FISIK THORAKS PARU

    Inspeksi: bentuk dada normal, luka (-), bekas luka (-), benjolan(-), perubahan warna (-), memar (-), pelebaran sela iga (-), kedua

    dinding dada simetris saat statis dan dinamis, dengan pola

    pernapasan torako-abdominal.

    Palpasi : benjolan (-), nyeri tekan (-), perubahan suhu (-), vocal

    fremitus paru kiri sama dengan paru kanan. Perkusi : sonor di kedua lapang paru.

    Auskultasi :vesikuler paru kanan dan kiri, rhonki -/-, wheezing -

    /-.

    JANTUNG Inspeksi:ictus cordis tidak terlihat di ICS 5 MCL sinistra.

    Palpasi :ictus cordis teraba di ICS 5 MCL sinistra, thrill (-),

    heaving (-).

    Perkusi :batas jantung dalam batas normal.

    Auskultasi:S1 dan S2 normal, gallop (-), murmur (-).

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    10/42

    STATUS GENERALIS

    ABDOMEN :

    Inspeksi :datar, terdapat bekas luka operasi di kuadran

    kanan bawah abdomen, benjolan (-), perubahan warna (-),

    memar (-), spider nevi (-).

    Palpasi :supel, nyeri tekan (-), benjolan (-), hepar dan lien

    tidak teraba besar.

    Perkusi : timpani, shifting dullness (-).

    Auskultasi: bising usus (+) normal.

    EKSTREMITAS : akral hangat, edema -/-, CRT < 2 detik.

    ANAL-PERIANAL : fistula (-), hemmoroid (-), tanda-tanda

    abses (-).

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    11/42

    STATUS UROLOGI

    REGIO CVA

    Inspeksi : datar, bekas (-)

    luka, benjolan (-),

    perubahan warna (-),memar (-), bulging (-/-).

    Palpasi : massa -/-,

    ballotement-/-, nyeri tekan

    -/-,

    Perkusi : nyeri ketok CVA-/-.

    Auskultasi : bruit -/-.

    REGIO SUPRASIMFISIS

    Inspeksi :datar, bekas luka (-),

    benjolan/ massa (-), perubahan

    warna (-), memar (-).

    Palpasi : buli tidak teraba penuh,

    nyeri tekan (-), benjolan/ massa (-).

    REGIO GENITALIA EKSTERNA

    Inspeksi : bekas luka (-), benjolan

    (-), perubahan warna (-), memar (-),sekret (-), tanda radang (-), OUE

    letak normal.

    Palpasi : nyeri tekan (-).

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    12/42

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    TANGGAL 27 MARET 2012

    USG Abdomen:

    KESAN:

    Fatty liver.

    Kista multiple ginjal

    kanan.

    Batu staghorn ginjal kiri. Tak tampak kelainan

    pada organ-organ

    intraabdomen lainnya

    saat ini.

    REN KANAN:

    Ukuran dalam batas normal, echostrukturcortex normal, batas cortex dan medula

    jelas, batu (-), tak tampak pelebaran calix.

    Tampak lesi anechoic bulat batas tegas

    pada pole tengah ginjal berukuran +/- 1,5

    x 1,3 cm dan pada pole atas ginjal

    berukuran +/- 1,3 x 1 cm.

    REN KIRI:

    Ukuran dalam batas normal, echostruktur

    cortex normal, batas cortex dan medula

    jelas, tampak lesi hiperechoic besar

    dengan PAS (+), tak tampak pelebarancalix.

    VESICA URINARIA: Dinding reguler, batu

    (-).

    PROSTAT: Bentuk dan ukuran dalam

    batas normal. Tampak kalsifikasi.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    13/42

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    14/42

    PEMERIKSAAN MSCT SCAN UROGRAFI

    TANPA KONTRAS

    GINJAL KANAN:

    Ukuran dan bentuk normal. Sinus ginjal baik. Sistem pelviokalises tak melebar. Tampak lesi hipodens (HU =/- 13) di

    pole tengah dengan ukuran 1,9 x 2,1 x 2 cm.

    Tampak kalsifikasi halus di corticomedullary junction.

    GINJAL KIRI:

    Tampak lesi hiperdens berdensitas kalsifikasi yang mengisi pelviokalisesdengan ukuran 4,13 x 2,35 x 4 cm.

    Sistem pelviokalises tak melebar.

    Kedua ureter tak melebar.

    BULI-BULI:

    Besar dan bentuk normal. Tak tampak batu, filling defect.

    PROSTAT: Ukuran tak membesar, densitas homogen.

    HEPAR, K.E, PANKREAS, LIEN: Ukuran dan bentuk normal, densitas

    homogen, tak tampak SOL.

    AORTA: Kaliber normal, tak tampak pembesaran KGB para Aortae. Tampak

    kalsifikasi aorta abdominalis.

    TANGGAL 1 FEBRUARI 2013

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    15/42

    KESAN:

    Batu cetak ginjal kiri

    (ukuran 4,13 x 2,35 x 4

    cm). Kalsifikasi halus

    corticomedullary junction

    ginjal kanan.

    Kista ginjal kanan

    (ukuran 1,9 x 2,1 x 2 cm). Tak tampak hidroureter.

    Buli-buli tak tampak

    kelainan.

    PEMERIKSAAN MSCT SCAN UROGRAFI

    TANPA KONTRAS

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    16/42

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    17/42

    PEMERIKSAAN LABORATORIUMTANGGAL 9 APRIL 2013

    HEMATOLOGI

    Hemoglobin : 15,4 g/dl

    Hematokrit : 46%

    Leukosit : 10300 /ul

    Eritrosit : 5,22 juta/ul

    Trombosit : 351 ribu/ulLED : 34 mm

    FUNGSI HATI

    SGOT : 40

    SGPT : 57

    FUNGSI GINJAL

    Asam urat darah : 9,7

    Ureum darah : 34

    Kreatinin darah : 1.7

    DIABETES

    Glukosa Darah Puasa : 83

    Glukosa Darah 2 jam PP : 195

    LEMAK

    Trigliserida : 269Kolesterol total : 264

    Kolesterol HDL : 46

    Kolesterol LDL : 164

    ELEKTROLIT DARAHNatrium : 142

    Kalium : 3,85

    Klorida : 111

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    18/42

    PEMERIKSAAN LABORATORIUMURINALISA

    Urobilinogen : 0,2

    Protein urin : Trace

    Berat Jenis :1.025

    Bilirubin : Negative

    Keton : Negative

    Nitrit : Negative

    pH : 5.5

    Leukosit : Trace

    Darah/Hb : 1+Glukosa Urin/Reduksi :

    Negative

    Warna : Yellow

    Kejernihan : Clear

    SEDIMEN URIN

    Epitel : Positif

    Leukosit : 5-8/LPB

    Eritrosit : 6-8/LPB

    Silinder : Negative

    Kristal : Negative

    Bakteri : Negative

    Lain-lain : Negative

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    19/42

    RESUME Pasien laki-laki, 52 tahun, datang ke RSUP Fatmawati untuk menjalani

    operasi batu ginjal kiri. 2 bulan SMRS konsultasi ke poli Urologi RSUP Fatmawati diketahui

    menderita penyakit batu ginjal kiri.

    Tidak ada keluhan spesifik yang dirasakan.

    Sejak 4 tahun SMRS pegal-pegal di bagian pinggang kiri dan tidak

    menggangu kegiatan sehari-hari pasien menghiraukannya.

    5 tahun SMRS riwayat kencing berwarna merah berulang. Saat itu pasienjuga merasakan keluhan nyeri pinggang kiri bagian belakang (spt ditusuk-

    tusuk, hilang-timbul dan menjalar sampai ke perut) tidak berobat saat itu

    karena berpikir keluhan itu muncul karena pasien terlalu lelah (sbg pekerja

    proyek). Kencing batu saat itu disangkal.

    Tahun 1992 riwayat keluar batu (2 butir sebesar biji pepaya) saat BAK.Tahun 1990 riwayat operasi batu buli.

    Penyakit batu ginjal kiri mulai diketahui saat pasien menjalani pemeriksaan

    USG perut (persiapan operasi appendisitis tahun 2012) yang menunjukkan

    adanya batu ginjal kiri dikonsulkan ke poli urologi RSUP Fatmawati 2

    bulan SMRS konsultasi ke poli urologi RSUP Fatmawati, dilakukanpemeriksaan CT Scan dan direncanakan operasi elektif.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    20/42

    RESUME BAK dan BAB tidak ada keluhan.

    Sehari-hari bekerja sbg supir taksi. Kebiasaan: sering menahan kencing

    sejak bekerja sebagai supir taksi 5 tahun terakhir.

    Rata-rata mengkonsumsi 3 liter air mineral per hari (2 botol aqua besar).

    Makanan dan minuman sehari-hari makanan warung padang (dendeng,

    rendang dan kikil), air putih, teh manis (3 gelas/hari) dan jamu pegel linu.

    Malas untuk bergerak melakukan kegiatan olah raga. Aktivitas pasien lebih

    banyak duduk sebagai supir taksi daripada berjalan.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan bulgingnegatif, ballotementnegatif,

    nyeri tekan pada regio CVA negatifdantidak terdapat nyeri ketok CVA.

    Pada pemeriksaan laboratoriumterakhir sebelum operasi (9 April 2013)

    menunjukkan adanya peningkatan LED (17 mm), enzim hati (SGOT:40/SGPT: 57), asam urat darah (9,7), profil lipid (trigliserida: 269/ kolesterol

    total: 264/ LDL: 164) dan ditemukan leukosit 5-8/LPB dan eritrosit 6-8/LPB

    pada sedimen urin.

    USG Abdomen dan CT Scan Abdomen menujukkan adanya batu cetak

    ginjal kiri(ukuran 4,13 x 2,35 x 4 cm) dan kista ginjal kanan (ukuran 1,9 x2,1 x 2 cm).

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    21/42

    DIAGNOSIS-ANJURAN PEMERIKSAAN-ANJURAN

    TATA LAKSANA-PROGNOSIS

    DIAGNOSIS

    Batu Cetak (Staghorn) Ginjal

    Kiri.

    Kista Ginjal Kanan.

    ANJURAN PEMERIKSAAN

    Analisis Batu Ginjal.

    PROGNOSIS

    Ad vitam : bonam

    Ad functionam : bonam

    Ad sanationam : dubia ad

    bonam

    ANJURAN TATA LAKSANAOperatif

    Open Extended PyelolitotomiSinistra.

    Medikamentosa

    Allopurinol 300 mg/hari.

    Edukasi

    Minum air putih minimal 3 liter per hari.

    Kurangi makanan dan minuman yang

    tinggi purin dan oksalat.

    Minum jeruk nipis atau lemon sesudahmakan malam.

    Berolah raga dan perbanyak berjalan,

    tidak hanya duduk sehari-hari.

    Hindari kebiasaan menahan kencing.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    22/42

    LAPORAN

    OPERASI

    Tanggal Operasi : 18 April 2013

    Ahli Bedah : dr. Amrizal, SpU

    Jenis Anestesi : General

    Anestesia

    Diagnosis Sebelum Operasi :

    Batu Staghorn Kiri Diagnosis Paska Operasi :

    Batu Staghorn Kiri

    Nama/ Macam Operasi :

    Open Ext. Pielolitotomi + DJ Stent

    Sinistra Jaringan Yang Dikeksisi/ Insisi :

    Ginjal

    Komplikasi/ Penyulit : Tidak ada

    Jumlah Perdarahan : 70 cc

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    23/42

    PROSEDUR OPERASI

    1. Insisi lumbotomi intercostal XI-XII sinistra menembus kutis dan

    subkutis, fascia, musculus obliqus externus, musculus obliqus

    internus dan musculus transversus abdominis. Peritoneum

    disisihkan ke medial tampak peritoneum terbuka, dilakukan

    penjahitan dengan interrupted suturing.2. Fascia gerota dibuka, ginjal dibebaskan.

    3. Tampak lemak berkonglomerasi sekitar pielum.

    4. Ureter dicari dan dibebaskan sampai dengan sekitar pielum.

    5. Dilakukan ext. pielolitotomi dikeluarkan batu sesuai foto,

    disondase ke ginjal, keluar 3 batu kecil-kecil.6. Sondase ke distal lancar dipasang DJ stent.

    7. Pielum dijahit.

    8. Luka operasi dijahit lapis demi lapis dengan meninggalkan drain

    18F retroperitoneal.

    9. Operasi selesai.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    24/42

    INSTRUKSI POST OPERASI

    Awasi TNSP.

    IVFD: Aminofluid 2 kolf, Dextrose 5% 1 kolf, RL 1kolf/ 24 jam.

    Puasa sampai dengan BU (+) dan pasien sadar penuh.

    Ukur Produksi Drain/ 24 jam.

    R/ Laxadin 2 x 1 gr

    Transamin 3 x 1 ampRanitidin 2 x 1 amp

    Tramadol 2 x 1 amp

    Vitamin C 1 x 400 mg

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    25/42

    (SUBJECTIVE, OBJECTIVE, ASSESMENT,

    PLANNING)

    TANGGAL 19 APRIL 2103

    S: Perut kembung, mual, nyeri pada

    luka operasi, vas 3-4.

    O: Baik, CM.

    TD: 100/70, Nadi: 88x/m, Napas:

    20x/m, Suhu: 36,5 oC.

    Status lokalis: regio flank kiri:

    tertutup kassa, rembesan darah (-).Drainase (+), produksi drain: 100

    cc/24 jam.

    Terpasang D/C, produksi (+).

    A:Pasca Ext. Pielolitotomi H+1.

    P:- Infus aminofluid 2 kolf, RL 1 kolf/24 jam.

    - Mobilisasi bertahap.

    - Makan dan minum bertahap.

    - Th/ lanjutkan.

    - Extra Alinamin F 2 x 1 amp.

    TANGGAL 20 APRIL 2103

    S: Nyeri pada luka operasi berkurang,

    vas 2-3.

    O:Baik, CM.

    TD: 110/70, Nadi: 84x/m, Napas:

    18x/m, Suhu: 36,5 oC, BU (+).

    Status lokalis:regio flank kiri:

    tertutup kassa, rembesan darah (-).Drainase (+), produksi drain: 10

    cc/24 jam.

    BAK spontan (+) sedikit pispot.

    A:Pasca Ext. Pielolitotomi H+2.

    P:- Th/ lanjutkan.- Boleh makan.

    - Infus tetap.

    - R/ aff drain hari Senin, 22 April

    2013.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    26/42

    FOLLOW UP

    (SUBJECTIVE, OBJECTIVE, ASSESMENT, PLANNING)

    TANGGAL 21 APRIL 2103

    S:Nyeri luka operasi berkurang, vas 2, batuk (+), BAK (+) kuning jernih.

    O:Baik, CM.

    TD: 120/70, Nadi: 84x/m, Napas: 20x/m, Suhu: 36,5 oC.

    Status lokalis:regio flank kiri: tertutup kassa, rembesan darah (+)sedikit.

    Drainase (+), drain: 10 cc/24 jam.

    BAK spontan (+) pispot.

    A:Pasca Ext. Pielolitotomi H+3.

    P:-Aff infus vemplon, GV.

    - Diet TKTP + banyak minum.

    - BAK pispot mobilisasi duduk di tempat tidur.

    - Th/ lain lanjutkan.

    - OBH syr 3 x CI.

    - R/ aff drain hari Senin, 22 April 2013

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    27/42

    ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)

    ANAMNESIS pasien merasakan keluhan spesifiknyeripada pinggang kanannya sejak sekitar 1 tahun SMRS.

    sejak 1 tahun SMRS pasien pernah merasakan nyeri

    p inggang kanan belakang. Nyer i pinggang dirasakansepert i di tusuk, hi lang -t imbul , dan menjalar ke punggung .

    Batu pada kaliks ginjal memberikan keluhan nyeri ringan sampai

    berat karena distensi dari kapsul ginjal. Begitu juga batu pada

    pelvis renalis, dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan

    gejala berat. Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien

    penderita batu ginjal umumnya adalah nyer i pada pinggang

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    28/42

    ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)

    Dalam menganalisis keluhan nyeri pinggang, selain

    kemungkinan diagnosis batu ginjal diagnos is band ing lainharus d is ingk irkan.

    Nyeri yang timbul dapat disebabkan adanya gangguan pada

    organ-organ antara lain kolon proksimal, ginjal, ureter, dan

    testis. Nyeri pada lokasi yang ditunjuk pasien dapat pula

    merupakan nyeri somatik (nyeri alih/referred pain) yang

    disebabkan oleh rangsangan pada organ-organ seperti kolon,

    adneksa, ureter, aorta, maupun ginjal.

    Etiologi kelainan pada pasien yang mengeluhkan nyeri

    pinggang dapat dipikirkan berasal dari sis tem

    musku losk eletal , gastro intest inal , urogenital , vaskular,

    neurolog i , kul i t dan psikog enik.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    29/42

    ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)

    Etiologi dari SISTEM GASTROINTESTINAL dapatdisingkirkan tidak ada demam, riwayat buang air besar

    yang normal, lokasi nyeri pada kuadran kanan bawah yang

    tidak menjalar, tidak terdapat riwayat kembung, dan kram

    perut. Etiologi dari SISTEM VASKULAR seperti aneurisma dapat

    disingkirkan tidak terdapat nyeri seperti tembus ke arah

    punggung, keadaan hemodinamik yang stabil, dan tidak

    terdapat bruit pada auskultasi abdomen.

    Etiologi dari SISTEM NEUROLOGI DAN KULITdapat

    disingkirkan tidak terdapat keluhan nyeri menjalar, rasa

    baal, kesemutan, ataupun nyeri pada satu dermatom

    disertai timbulnya tonjolan-tonjolan kecil berair.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    30/42

    ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)

    Kelainan pada SISTEM UROGENITAL yang dapatmenyebabkan keluhan seperti nyeri pinggang batu,

    keganasan, infeks i, atau trauma.

    Riwayat trauma pada abdomen dan punggung disangkal etiologi TRAUMA dapat disingkirkan.

    Riwayat demam dan gangguan berkemih spt disuria

    ataupun kencing berwarna keruh disangkalmenurunkankecurigaan etiologi INFEKSI perlu dibuktikan lebih lanjut

    dengan pemeriksaan laboratorium.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    31/42

    ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)

    Etiologi KEGANASANmenanyakan gejala kliniskeganasan ginjal, yaitu hematur ia makros kop is, nyer i

    p inggang, gejala obstru ksi saluran kemih bagian atas

    dan gejala perdarahan rongga peri toneal.

    ANALISIS KASUS DIAGNOSIS

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    32/42

    ANALISIS KASUS DIAGNOSIS Keluhan NYERI PINGGANG sejak 1 tahun SMRS. Nyeri yang

    dirasakan pasien saat itu merupakan khas un tuk n yeri kol ik,

    yaitu dirasakan sepert i ditus uk , dan hi lang -t imbu l. NYERI KOLIK

    karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises / uretermeningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih tekanan intraluminal meningkat peregangan dari terminal saraf

    sensasi nyeri.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    33/42

    ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)

    Pasien memil ik i kebiasaan sering menahan kenc ing . Pasienser ing m engonsumsi m inuman bersoda. Pasien mengatakan

    bahwa pasien malas un tuk b ergerak melakukan kegiatan

    olahraga.

    Dari anamnesis di atas FAKTOR-FAKTOR EKSTRINSIK yangmempermudah terjadinya batu saluran kemih diet dan aktivitas.

    DIET TINGGI PURIN, OKSALAT DAN KALSIUM mempermudah

    terjadinya penyakit batu saluran kemih dan penyakit ini sering

    dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atauKURANG AKTIVITAS.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    34/42

    ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS) PEMERIKSAAN FISIK: bulgingnegatif, ballotementkanan positif,

    nyeri ketok pada regio CVA kanan positif PEMERIKSAAN LABORATORIUM ()

    FOTO THORAK (BNO IVP)

    PF regio CVA berupa bu lging negati f , bal lotement n egat if , nyeri

    tekan pada regio CVA negatif dan tid ak terdapat nyeri ketok CVA belum terjadi peregangan kapsul ginjal karena hidronefrosis atau

    infeksi pada ginjal.

    Ditemukannya kadar asam u rat > no rmal salah satu faktor yang

    mempengaruhi terbentuknya batu saluran kemih batu asam urat.

    Hematur ia m ikrosko pis eritrosit 6-8/LPB pada sedimen urin walau pada anamnesis pasien tidak mengeluhkan hematuria saat ini.

    ANALISIS KASUS

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    35/42

    ANALISIS KASUS

    (DIAGNOSIS-TATA LAKSANA)

    Berdasarkan ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK DANPENUNJANG diagnosis kerja yang paling mungkin pada

    kasus ini adalah adanya batu ginjal dextra working

    diagnosis BATU CETAK GINJAL DEXTRA.

    Pasien direncanakan menjalani tata laksana operasiterbukaOPEN EXTENDED PYELOLITHOTOMI.

    Pem il ihan Open Ext. Pyelol i thotom i sudah tepat karenapada penatalaksanaan batu s tagho rn, terapi dengan

    operasi terbuka, stone free rate cu kup tingg i, berkisar

    antara 71%-82%.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    36/42

    ANALISIS KASUS (TATA LAKSANA)

    Pasien yang didiagnos is batu cetak ginja l dianjurkanun tuk diterapi secara akti f .

    Terapi standar, rekomendasi dan optional padapasien batu

    cetak ginjal berlaku untuk pasien dewasa dengan batu

    cetak ginjal yang kedua ginjalnya berfungsi (fungsi

    keduanya relatif sama) atau ginjal soliter dengan fungsi

    normal dan kondisi kesehatan yang secara umum, habitus,

    dan anatomi memungkinkan untuk menjalani keempat

    modalitas terapi, termasuk pemberian anestesi.

    Pedoman pilihan terapi meliputi:

    (1) PNL (dengan/tanpa ESWL);

    (2) Operasi terbuka (dengan/tanpa ESWL).

    ANALISIS KASUS

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    37/42

    ANALISIS KASUS

    (ETIOLOGI-PENCEGAHAN)

    Anjuran pemeriksaan berupa ANALISIS BATU GINJAL

    untuk mengetahui kandungan unsur yang menyusun batuginjal tersebut dapat dilakukan pencegahan terjadinya

    batu ginjal di kemudian hari.

    FAKTOR RISIKO yang dimiliki pasien adalah ser ing

    menahan kencing, ser ing mengonsumsi m inuman

    bersoda dan sedik i t akt iv i tas Perlu dilakukan

    pengaturan diet dan perbanyak berjalan/ berolah raga.

    Selain itu, disarankan teratur minum / makan buah-buahan

    yang banyak mengandung si trat (lemon/jeruk).

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    38/42

    ANALISIS KASUS (PROGNOSIS)

    PROGNOSIS AD VITAM bonam tidak ada hal yangmengancam nyawa.

    Secara AD FUNCTIONAM, PROGNOSIS pasien ini adalahad bonam Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan

    kadar ureum dan kreatinin dalam batas normal fungsi

    ginjal masih baik.

    PROGNOSIS AD SANACTIONAM dubia ad bonam

    pasien memiliki faktor risiko terhadap rekurensipembentukan batu, namun kekambuhan dapat dicegah jikapasien mampu melaksanakan edukasi yang diberikan

    minum minimal 3 liter per hari, rajin berolahraga, tidak

    sering menahan kencing dan mengatur dietnya.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    39/42

    KESIMPULAN

    1. BATU SALURAN KEMIH massa keras seperti batu yang terbentuk di

    sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,penyumbatan aliran kemih, atau infeksi.

    2. SEMUA TIPE BATU SALURAN KEMIH MEMILIKI POTENSI UNTUK

    MEMBENTUK BATU diduga ada hubungannya dengan gangguan

    aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan

    keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).3. PEMERIKSAAN PENUNJANG penegakkan diagnosis dan rencana

    terapi Foto Polos Abdomen, Pielografi Intra Vena (PIV), Ultrasonografi,

    CT Scan, pemeriksaan mikroskopik urin, Renogram, analisis batu, kultur

    urin, DPL, ureum, kreatinin, elektrolit.

    4. PENCEGAHAN berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusunbatu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu.

    5. KOMPLIKASI BATU PADA SALURAN KEMIH obstruksi dan infeksi

    sekunder, serta komplikasi dari terapi, baik invasif maupun noninvasif.

    6. PROGNOSIS BATU GINJAL tergantung dari faktor-faktor ukuran batu,

    letak batu, dan adanya infeksi serta obstruksi.

  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    40/42

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Soebadi DM. Obstruksi Saluran Kemih Atas. In: Basic

    Science on Urology. Pertemuan Ilmiah Berkala Proyek

    Trigonum Plus XIII. FK Unibraw. RSUD dr. Syaiful Anwar

    Malang; 2002. p.1-6.

    2. Soetojo, Hariyono dan Doddy M Soebadi. Hubungan

    Obstruksi Ureter Total Unilateral Buatan dengan Kadar

    Cystatin-C Serum pada Oryctalagus Cuniculus.

    In:http://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task

    =view&id=115&Itemid=5; 2007.

    3. Wein, Alan J. Et al. Campbell-Walsh Urology. Philadelphia:Saunders Elsevier; 2007. Chapter 12. p.1,5,8.

    4. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi Kedua. Jakarta:

    Penerbit CV Sagung Seto; 2009. Hal.57,62,64,65,66.

    5. Tanagho, Emil A, Jack W. McAninch. Smiths General

    Urology. San Francisco: Mc Graw Hills; 2003.

    p.181,182,189,259.

    6. Guyton, Arthur C, John E. Hall. Buku Ajar Fisiologi

    Kedokteran. Editor: Irawati S. Ed 9. Jakarta: EGC; 1997.

    Hal.397-399.

    7. Shergill. Kidney Anatomy and Physiology. Available from:http://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-

    physiology/.com; 2007.

    8. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ilmu Bedah. Edisi 2.

    Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005. Hal.756-

    764,1024-1034.

    9. Batu Salurah Kemih. Available from:

    http://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htm

    l; 2013.

    10. Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Edisi kedua. Jakarat:Sagung seto; 2007.

    11. Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta:Balai Penerbit FKUI; 2001. Hal.378.

    12. Sjamsuhidayat, De jong, wim. Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta: EGC; 2005. Hal.1024-1034.

    13. Nefrolitiasis. Available from:http://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasis; 2013.

    14. Glenn, James F. Urologic Surgery Ed.4. Philadelphia:

    Lippincott-Raven Publisher; 1991.15. Oswari, Jonatan, Adrianto, Petrus. Buku Ajar Bedah.

    Jakarta: EGC; 1995.

    16. Tiselius HG, Ackermann D, Alken P, et al. Guidelines onUrolithiasis. European Association of Urology.

    17. Tanagho EA, McAninch JW, Editors. Smiths GeneralUrology Seventeenth Edition. San Francisco: The McGraw-Hill Companies; 2008. p.78.

    18. Netto NR Jr, Claro JFA, Lemos GC, Cortado PL. Renal

    Calculi in Lower Pole Calices: What is The Best Method ofTreatment? J Urol; 1991. p.146:7213.

    19. Homer JA, Davies-Paine DL, Peddinti BS. RandomizedProspecive Comparison of Non-Contrast Enhanced HelicalComputed Tomography and Intravenous Urography in TheDiagnosis of Acute Ureteric Colic. Australasian Radiology;2001. p.45:285-90.

    20. Bariol SV, Moussa SA, Tolley DA. Contemporary Imagingfor the Management of Urinary Stones. EAU Update Series;

    2005. p.3(1):3-9.

    http://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=115&Itemid=5http://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=115&Itemid=5http://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htmlhttp://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasishttp://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasishttp://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasishttp://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasishttp://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htmlhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=115&Itemid=5http://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=115&Itemid=5
  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    41/42

    DAFTAR PUSTAKA

    21. Klee LW, Brito CG, Lingeman JE. The Clinical Implications ofBrushite Calculi. J Urol; 1991. p.145: 71587. Segura JW,

    Preminger GM, Assimos DG, et al. Ureteral Stones ClinicalGuidelines Panel Report on the Management of UreteralCalculi. American Urological Association; 1997.

    22. Irving SO, Calleja R, Lee F, et al. Is The ConservativeManagement of Ureteric Calculi of >4mm safe ? BJU Int;2000. p.85:637-640.

    23. Grasso M, Giddens J. Extracorporeal Shockwave Lithotripsy.Available from:www.emedicine.com; 2004.

    24. American Urological Association. AUA Guideline on the

    Management of Staghorn Calculi: Diagnosis and TreatmentRecommendations; 2005.

    25. Wilbert DM. A Comparative Review of Extracorporeal ShockWave Generation. BJU Int; 2002. p.90: 50711.

    26. Renner Ch, Rassweiler J. Treatment of Renal Stones byExtracorporeal Shock Wave Lithotripsy. Nephron; 1999. p.81(suppl 1): 71 81.

    27. Skolarikos A, Alivizatos G, de la Rossette J. ExtracorporealShock Wave Lithotripsy 25 Years Later: Complication and Their

    Prevention. Eur Urol; 2006.28. Atala A, Steinbock GS. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

    of Renal Calculi. Am J of Surgery; 1989. p.157: 3508.

    29. Drach GW, Dretler S, Fair W, Finlayson B, Gillenwater J,Griffith D, et al. Report of The United States Cooperative Studyof Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. J Urol; 1986. p.135:112737.

    30. Logarakis NF, Jewett MAS, Luymes J, Honey JDA. Variation inClinical Outcome Following Shock Wave Lithotripsy. J Urol;

    p.163: 7215.

    31. Mays N. Relative Costs And Cost Effectiveness Of ExtracorporealShock Wave Lithotripsy Versus Percutaneous Nephrolithotomy In

    The Treatment Of Renal And Ureteric Stone. Soc Sci Med; 1991.p.12: 140112.

    32. Segura JW. The Role Of Percutaneous Surgery In Renal AndUreteral Stone Removal. J Urol; 1989. p.141: 7801.

    33. Lingeman JE, Coury TA, Newman DM, Kahnoski RJ, Mertz JHO,Mosbaugh PG, et al. Comparison Of Results And Morbidity OfPercutaneous Nephrostolithotomy And Extracorporeal Shock

    Wave Lithotripsy. J Urol; 1987. p.138: 48590.

    34. Pak CYC, Barilla DE, Holt K, Brinkley L, Tolentino R, Zerwekh JE.

    Effect Of Oral Purine Load And Allopurinol On The CrystallizationOf Calcium Salts In Urine Of Patients With HyperuricosuricCalcium Urolithiasis. Am J of Medicine; 1978. p.85: 5939.

    35. Shekarriz B, Stoller ML. Uric Acid Nephrolithiasis : CurrentConcepts And Controversies. J Urol; 2002. p.168: 130714.

    36. Hande KR. Noone RM, Stone WJ. Severe Allopurinol Toxicity. AmJ of Medicine; 1984. p.76: 4756.

    37. Tiselius HG, Ackermann D, Alken P, Buck C, Conort P, Galucci M.Guidelines Of Urolithiasis. European Association of Urology;

    2001.38. Lingeman JE, Siegel YI, Steele B, Nyhuis AW, Woods JR.

    Management Of Lower Pole Nephrolithiasis : A Critical Analysis. JUrol; 1994. p.151: 663 7.

    39. Netto NR Jr, Claro JFA, Lemos GC, Cortado PL. Renal Calculi InLower Pole Calices : What Is The Best Method Of Treatment? JUrol; 1991. p.146: 7213.

    40. Netto NR Jr, Claro JFA, Cortado PL, Lemos GC. AdjunctControlled Inversion Therapy Following Extracorporeal Shock

    Wave Lithotripsy For Lower Pole Caliceal Stone. J Urol; 1991.p.146: 9534.

    DAFTAR

    http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/
  • 5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti

    42/42

    DAFTAR

    PUSTAKA

    41. Ackermaan D, Claus R, Zehntner C, Scheiber K. ExtracorporealShock Wave Lithotripsy For Large Renal Stones. To What SizeIs Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy Alone Feasible ? EurUrol; 1988. p.15 (1-2): 58.

    42. Cohen ES, Schmidt JD. Extracorporeal Shock Wave LithotripsyFor Stones In Solitary Kidney. Urology; 1990. p.36: 524.

    43. Klee LW, Brito CG, Lingeman JE. The Clinical Implications Of

    Brushite Calculi. J Urol; 1991. p.145: 7158.

    44. Kachel TA, Vijan SR, Dretler SP. Endourological ExperienceWith Cystine Calculi And A Treatment Algorithm. J Urol; 1991.p.145: 258.

    45. Al-kohlany KM, Shokeir AA, Mosbah A, Mohsen T, Shoma AM,Eraky I, et al. Treatment Of Complete Staghorn Stones : AProspective Randomized Comparison Of Open Surgery VersusPercutaneous Nephrolithotomy. J Urol; 2005. p.173: 469 73.

    46. Recker F, Konstantinidis K, Jaeger P, Knonagel H, Alund G,

    Hauri D. The Staghorn Calculus : Anathropic NephrolithotomyVersus Percutaneous Litholapxy And Extracorporeal ShockWave Lithotripsy Monotherapy. A Report Of Over 6 YearsExperience. Urologe A; 1989. p.28(3): 1527.

    47. Constantinides C, Recker F, Jaeger P, Hauri D. ExtracorporealShock Wave Lithotripsy As Monotherapy Of Staghorn RenalCalculi : 3 Years Of Experience. J Urol; 1989. p.142: 14158.

    48. Demirkeses O, Onal B, Tansu N, Altintas R, Yalcin V, Oner A.Efficacy Of Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy For Isolated

    Lower Caliceal Stones In Children Compared With Stones InOther Renal Locations. Urology; 2006. p.67: 1705.

    49. Ather MH, Noor MA. Does Size And Site Matter For RenalStones Up To 30-Mm In Size In Children Treated ByExtracorporeal Lithotripsy? Uology; 2003. p.61: 2125.

    50. Afshar K, McLorie G, Papanikolaou F, Malek R, Harvey E,Pippi-Salle JL, et al. Outcome Of Small Residual StoneFragments Following Shock Wave Lithotripsy In Children. JUrol; 2004. p.172: 1600 3.

    51. Gofrit ON, Pode D, Meretyk S, Katz G, Shapiro A, Golijanin D,

    et al. Is The Pediatric Ureter As Efficient As The Adult UreterIn Transporting Fragments Following Extracorporeal Shock

    Wave Lithotripsy For Renal Calculi Larger Than 10 Mm? JUrol; 2001. p.166: 18624.

    52. Villanyi KK, Szekely JG, Parkas LM, Javor E, Pusztai C. Short-Term Changes In Renal Function After Extracorporeal Shock

    Wave Lithotripsy In Children. J Urol; 2001. p.166: 2224.

    53. Orsola A, Diaz I, Caffaratti J, Izquierdo F, Alberola J, GaratJM. Staghorn Calculi In Children: Treatment With

    Monotherapy Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. J Urol;1999. p.162: 122933.

    54. Losty P, Surana R, ODonnell B. Limitations Of ExtracorporealShock Wave Lithotripsy For Urinary Tract Calculi In YoungChildren. J Ped Surg; 1993. p.28 (8): 10379.

    55. Shukla AR, Hoover DL, Homsy YL, Perlman S, Schurman S,Reisman EM. Urolithiasis In The Low Birth Weight Infant: TheRole And Efficacy Of Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. JUrol; 2001. p.165: 23203.

    56. Mor Y, Elmasry YET, Kellett MJ, Duffy PG. The Role OfPercutaneous Nephrolithotomy In The Management OfPediatric Renal Calculi. J Urol; 1997. p.158: 131921.

    57. Kurzrok EA, Huffman JL, Hardy BE, Fugelso P. EndoscopicTreatment Of Pediatric Urolithiasis. J Ped Surg; 1996. p.31(10): 14136.

    58. Rizvi SAH, Naqvi SAA, Hussain Z, Hashmi A, Hussain M,Nafar MN, et al. Management Of Pediatric Urolithiasis InPakistan : Experience With 1440 Children. J Urol; 2003.