Upload
tara-wandhita
View
177
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jjjj
Citation preview
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
1/42
PRESENTASI KASUSBATU CETAK GINJAL
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
2/42
ILUSTRASI KASUS
WAKTU PENGAMBILAN DATA
Pengambilan data pasien : 19 April 2013.
IDENTITAS PASIEN
No RM : 01054677
Nama : Tn. RK
TTL, Usia : Tanjung Merawa, 25/05/1960, 52 Tahun 11 Bulan
Alamat : Jl. Kayu Mas No. 2 RT 02 RW 04, Pulo Gadung, Jak-Tim
Status : Menikah
Agama : Kristen
Pendidikan : Tamat SLTA
Pekerjaan : Pegawai Lepas (Supir Taksi)
Suku : Batak
Kebangsaan : Indonesia
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
3/42
ANAMNESISKELUHAN UTAMA
Pasien datang ke RSUP Fatmawati untuk menjalani operasi batuginjal kiri.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke RSUP Fatmawati untuk menjalani operasi batu
ginjal kiri. 2 bulan SMRS konsultasi ke poli Urologi RSUP Fatmawati
diketahui pasien menderita penyakit batu ginjal kiri.
Tidak ada keluhan spesifik yang dirasakan.
Sejak 4 tahun SMRS pegal-pegal di bagian pinggang kiri dan
tidak menggangu kegiatan sehari-hari pasien menghiraukan. 5 tahun SMRS ada riwayat kencing berwarna merah berulang
(sekitar 3 kali). Terdapat juga nyeri pinggang kiri bagian belakang
(spt ditusuk-tusuk, hilang-timbul dan menjalar sampai ke perut)
tidak berobat karena berpikir keluhan itu muncul karena pasien
terlalu lelah (sbg pekerja proyek). Kencing batu saat itu disangkal.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
4/42
Tahun 1992 riwayat keluar batu (2 butir sebesar biji pepaya)
saat BAK pasien tidak memeriksakan dirinya ke dokter karena
tidak ada keluhan yang dirasakan menggangu.
Tahun 1990 riwayat operasi batu buli merasakan keluhan
yang sangat mengganggu, seperti nyeri saat kencing pada daerahkemaluan yang menjalar sampai pinggang, kencing terputus-putus,
dan kencing berdarah.
Penyakit batu ginjal kiri diketahui saat pasien menjalani USG perut
untuk persiapan operasi appendisitis pada tahun 2012 (1 tahun
SMRS)di RSUP Fatmawati dikonsulkan ke poli urologi RSUP
Fatmawati tidak datang untuk konsultasi ke poli urologi karena
tidak merasakan keluhan yang menggangu untuk penyakit batu
ginjal kirinya.
2 bulan SMRS (Februari 2013) konsultasi ke poli urologi RSUPFatmawati atas usul istri pasien karena sampai saat itu pasien tidak
juga merasakan ada keluhan yang mengganggu CT scan perut
dan hasilnya semakin tegas bahwa terdapat batu ginjal kiri yang
besar pada pasien direncanakan operasi elektif pada tanggal 18
April 2013.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
5/42
Keluhan BAK (-). Apabila pasien sedang buang air kecil, pinggang
terasa sakit (-). Riwayat buang air kecil sedikit-sedikit dan tidak
lampias serta mengedan saat kencing (-).
Keluhan mual dan muntah (-).
Riwayat demam, menggigil, kencing berwarna keruh dan anyang-anyangan (-).
Riwayat trauma pada punggung dan perut (-).
Rasa kesemutan dan rasa baal pada daerah yang pegal (-).
Adanya lenting-lenting berisi air yang terasa nyeri bila disentuh (-).
Hingga saat ini BAB dan buang angin masih cukup baik dan lancar.
BAB berdarah (-), BAB berwarna pucat (-), kembung (-), dan kram
perut (-).
Riwayat benjolan pada perut (-). Penurunan berat badan drastis (-)
dan nafsu makan pasien baik.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat operasi appendisitis pada bulan Mei tahun 2012. Pasien
juga pernah dirawat inap pada bulan Oktober tahun 2012 selama
12 hari karena diare dan setelah dilakukan endoskopi, dikatakangastritis.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
6/42
Riwayat infeksi saluran kemih berulang (-).
Riwayat penyakit asma, sakit jantung, penyakit paru, darah tinggi,
kencing manis, asam urat maupun penyakit keganasan yang harus
dilakukan kemoterapi (-). Riwayat alergi udara, debu, obat ataupun
makanan (-).
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat penyakit batu buli atau batu saluran kemih lainnya di
keluarga pasien (-). Riwayat penyakit asma, sakit jantung, penyakit
paru, darah tinggi, sakit ginjal dan kencing manis (-).RIWAYAT SOSIAL DAN KEBIASAAN
Sehari-hari bekerja sbg supir taksi. Kebiasaan: sering menahan
kencing sejak bekerja sebagai supir taksi 5 tahun terakhir.
Rata-rata mengkonsumsi 3 liter air mineral per hari (2 botol aqua
besar). Makanan dan minuman sehari-hari makanan warung
padang (dendeng, rendang dan kikil), air putih, teh manis (3
gelas/hari) dan jamu pegel linu.
Terkadang mengkonsumsi jeroan, minuman bersoda dan kopi.
Malas untuk bergerak melakukan kegiatan olah raga. Aktivitaspasien lebih banyak duduk sebagai supir taksi daripada berjalan.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
7/42
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum : tampak sakit ringan.
Kesadaran :kompos mentis.
Gizi :kesan gizi berlebih.
TB :160 cm.
BB : 75 kg. BMI :29,3.
TANDA VITAL
Tekanan darah :110/80mmHg. Frekuensi nadi : 92x/mnt, reguler, isi cukup.
Frekuensi napas :26x/mnt, teratur, kedalaman cukup, torako-
abdominal.
Suhu :36,5 oC.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
8/42
STATUS GENERALIS
KEPALA : normochepal, rambut tersebar merata, tidak
mudah dicabut.
MATA : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.
THT : liang telinga lapang, serumen -/-, deviasiseptum nasal (-), sekret hidung -/-, uvula di tengah, arkus
faring simetris, faring hiperemis (-), tonsil T1/T1.
LEHER : trakhea terletak di tengah, kelenjar getah
bening tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak terabamembesar. JVP 5-2 cm H2O.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
9/42
PEMERIKSAAN FISIK THORAKS PARU
Inspeksi: bentuk dada normal, luka (-), bekas luka (-), benjolan(-), perubahan warna (-), memar (-), pelebaran sela iga (-), kedua
dinding dada simetris saat statis dan dinamis, dengan pola
pernapasan torako-abdominal.
Palpasi : benjolan (-), nyeri tekan (-), perubahan suhu (-), vocal
fremitus paru kiri sama dengan paru kanan. Perkusi : sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi :vesikuler paru kanan dan kiri, rhonki -/-, wheezing -
/-.
JANTUNG Inspeksi:ictus cordis tidak terlihat di ICS 5 MCL sinistra.
Palpasi :ictus cordis teraba di ICS 5 MCL sinistra, thrill (-),
heaving (-).
Perkusi :batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi:S1 dan S2 normal, gallop (-), murmur (-).
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
10/42
STATUS GENERALIS
ABDOMEN :
Inspeksi :datar, terdapat bekas luka operasi di kuadran
kanan bawah abdomen, benjolan (-), perubahan warna (-),
memar (-), spider nevi (-).
Palpasi :supel, nyeri tekan (-), benjolan (-), hepar dan lien
tidak teraba besar.
Perkusi : timpani, shifting dullness (-).
Auskultasi: bising usus (+) normal.
EKSTREMITAS : akral hangat, edema -/-, CRT < 2 detik.
ANAL-PERIANAL : fistula (-), hemmoroid (-), tanda-tanda
abses (-).
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
11/42
STATUS UROLOGI
REGIO CVA
Inspeksi : datar, bekas (-)
luka, benjolan (-),
perubahan warna (-),memar (-), bulging (-/-).
Palpasi : massa -/-,
ballotement-/-, nyeri tekan
-/-,
Perkusi : nyeri ketok CVA-/-.
Auskultasi : bruit -/-.
REGIO SUPRASIMFISIS
Inspeksi :datar, bekas luka (-),
benjolan/ massa (-), perubahan
warna (-), memar (-).
Palpasi : buli tidak teraba penuh,
nyeri tekan (-), benjolan/ massa (-).
REGIO GENITALIA EKSTERNA
Inspeksi : bekas luka (-), benjolan
(-), perubahan warna (-), memar (-),sekret (-), tanda radang (-), OUE
letak normal.
Palpasi : nyeri tekan (-).
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
12/42
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TANGGAL 27 MARET 2012
USG Abdomen:
KESAN:
Fatty liver.
Kista multiple ginjal
kanan.
Batu staghorn ginjal kiri. Tak tampak kelainan
pada organ-organ
intraabdomen lainnya
saat ini.
REN KANAN:
Ukuran dalam batas normal, echostrukturcortex normal, batas cortex dan medula
jelas, batu (-), tak tampak pelebaran calix.
Tampak lesi anechoic bulat batas tegas
pada pole tengah ginjal berukuran +/- 1,5
x 1,3 cm dan pada pole atas ginjal
berukuran +/- 1,3 x 1 cm.
REN KIRI:
Ukuran dalam batas normal, echostruktur
cortex normal, batas cortex dan medula
jelas, tampak lesi hiperechoic besar
dengan PAS (+), tak tampak pelebarancalix.
VESICA URINARIA: Dinding reguler, batu
(-).
PROSTAT: Bentuk dan ukuran dalam
batas normal. Tampak kalsifikasi.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
13/42
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
14/42
PEMERIKSAAN MSCT SCAN UROGRAFI
TANPA KONTRAS
GINJAL KANAN:
Ukuran dan bentuk normal. Sinus ginjal baik. Sistem pelviokalises tak melebar. Tampak lesi hipodens (HU =/- 13) di
pole tengah dengan ukuran 1,9 x 2,1 x 2 cm.
Tampak kalsifikasi halus di corticomedullary junction.
GINJAL KIRI:
Tampak lesi hiperdens berdensitas kalsifikasi yang mengisi pelviokalisesdengan ukuran 4,13 x 2,35 x 4 cm.
Sistem pelviokalises tak melebar.
Kedua ureter tak melebar.
BULI-BULI:
Besar dan bentuk normal. Tak tampak batu, filling defect.
PROSTAT: Ukuran tak membesar, densitas homogen.
HEPAR, K.E, PANKREAS, LIEN: Ukuran dan bentuk normal, densitas
homogen, tak tampak SOL.
AORTA: Kaliber normal, tak tampak pembesaran KGB para Aortae. Tampak
kalsifikasi aorta abdominalis.
TANGGAL 1 FEBRUARI 2013
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
15/42
KESAN:
Batu cetak ginjal kiri
(ukuran 4,13 x 2,35 x 4
cm). Kalsifikasi halus
corticomedullary junction
ginjal kanan.
Kista ginjal kanan
(ukuran 1,9 x 2,1 x 2 cm). Tak tampak hidroureter.
Buli-buli tak tampak
kelainan.
PEMERIKSAAN MSCT SCAN UROGRAFI
TANPA KONTRAS
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
16/42
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
17/42
PEMERIKSAAN LABORATORIUMTANGGAL 9 APRIL 2013
HEMATOLOGI
Hemoglobin : 15,4 g/dl
Hematokrit : 46%
Leukosit : 10300 /ul
Eritrosit : 5,22 juta/ul
Trombosit : 351 ribu/ulLED : 34 mm
FUNGSI HATI
SGOT : 40
SGPT : 57
FUNGSI GINJAL
Asam urat darah : 9,7
Ureum darah : 34
Kreatinin darah : 1.7
DIABETES
Glukosa Darah Puasa : 83
Glukosa Darah 2 jam PP : 195
LEMAK
Trigliserida : 269Kolesterol total : 264
Kolesterol HDL : 46
Kolesterol LDL : 164
ELEKTROLIT DARAHNatrium : 142
Kalium : 3,85
Klorida : 111
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
18/42
PEMERIKSAAN LABORATORIUMURINALISA
Urobilinogen : 0,2
Protein urin : Trace
Berat Jenis :1.025
Bilirubin : Negative
Keton : Negative
Nitrit : Negative
pH : 5.5
Leukosit : Trace
Darah/Hb : 1+Glukosa Urin/Reduksi :
Negative
Warna : Yellow
Kejernihan : Clear
SEDIMEN URIN
Epitel : Positif
Leukosit : 5-8/LPB
Eritrosit : 6-8/LPB
Silinder : Negative
Kristal : Negative
Bakteri : Negative
Lain-lain : Negative
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
19/42
RESUME Pasien laki-laki, 52 tahun, datang ke RSUP Fatmawati untuk menjalani
operasi batu ginjal kiri. 2 bulan SMRS konsultasi ke poli Urologi RSUP Fatmawati diketahui
menderita penyakit batu ginjal kiri.
Tidak ada keluhan spesifik yang dirasakan.
Sejak 4 tahun SMRS pegal-pegal di bagian pinggang kiri dan tidak
menggangu kegiatan sehari-hari pasien menghiraukannya.
5 tahun SMRS riwayat kencing berwarna merah berulang. Saat itu pasienjuga merasakan keluhan nyeri pinggang kiri bagian belakang (spt ditusuk-
tusuk, hilang-timbul dan menjalar sampai ke perut) tidak berobat saat itu
karena berpikir keluhan itu muncul karena pasien terlalu lelah (sbg pekerja
proyek). Kencing batu saat itu disangkal.
Tahun 1992 riwayat keluar batu (2 butir sebesar biji pepaya) saat BAK.Tahun 1990 riwayat operasi batu buli.
Penyakit batu ginjal kiri mulai diketahui saat pasien menjalani pemeriksaan
USG perut (persiapan operasi appendisitis tahun 2012) yang menunjukkan
adanya batu ginjal kiri dikonsulkan ke poli urologi RSUP Fatmawati 2
bulan SMRS konsultasi ke poli urologi RSUP Fatmawati, dilakukanpemeriksaan CT Scan dan direncanakan operasi elektif.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
20/42
RESUME BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Sehari-hari bekerja sbg supir taksi. Kebiasaan: sering menahan kencing
sejak bekerja sebagai supir taksi 5 tahun terakhir.
Rata-rata mengkonsumsi 3 liter air mineral per hari (2 botol aqua besar).
Makanan dan minuman sehari-hari makanan warung padang (dendeng,
rendang dan kikil), air putih, teh manis (3 gelas/hari) dan jamu pegel linu.
Malas untuk bergerak melakukan kegiatan olah raga. Aktivitas pasien lebih
banyak duduk sebagai supir taksi daripada berjalan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bulgingnegatif, ballotementnegatif,
nyeri tekan pada regio CVA negatifdantidak terdapat nyeri ketok CVA.
Pada pemeriksaan laboratoriumterakhir sebelum operasi (9 April 2013)
menunjukkan adanya peningkatan LED (17 mm), enzim hati (SGOT:40/SGPT: 57), asam urat darah (9,7), profil lipid (trigliserida: 269/ kolesterol
total: 264/ LDL: 164) dan ditemukan leukosit 5-8/LPB dan eritrosit 6-8/LPB
pada sedimen urin.
USG Abdomen dan CT Scan Abdomen menujukkan adanya batu cetak
ginjal kiri(ukuran 4,13 x 2,35 x 4 cm) dan kista ginjal kanan (ukuran 1,9 x2,1 x 2 cm).
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
21/42
DIAGNOSIS-ANJURAN PEMERIKSAAN-ANJURAN
TATA LAKSANA-PROGNOSIS
DIAGNOSIS
Batu Cetak (Staghorn) Ginjal
Kiri.
Kista Ginjal Kanan.
ANJURAN PEMERIKSAAN
Analisis Batu Ginjal.
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia ad
bonam
ANJURAN TATA LAKSANAOperatif
Open Extended PyelolitotomiSinistra.
Medikamentosa
Allopurinol 300 mg/hari.
Edukasi
Minum air putih minimal 3 liter per hari.
Kurangi makanan dan minuman yang
tinggi purin dan oksalat.
Minum jeruk nipis atau lemon sesudahmakan malam.
Berolah raga dan perbanyak berjalan,
tidak hanya duduk sehari-hari.
Hindari kebiasaan menahan kencing.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
22/42
LAPORAN
OPERASI
Tanggal Operasi : 18 April 2013
Ahli Bedah : dr. Amrizal, SpU
Jenis Anestesi : General
Anestesia
Diagnosis Sebelum Operasi :
Batu Staghorn Kiri Diagnosis Paska Operasi :
Batu Staghorn Kiri
Nama/ Macam Operasi :
Open Ext. Pielolitotomi + DJ Stent
Sinistra Jaringan Yang Dikeksisi/ Insisi :
Ginjal
Komplikasi/ Penyulit : Tidak ada
Jumlah Perdarahan : 70 cc
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
23/42
PROSEDUR OPERASI
1. Insisi lumbotomi intercostal XI-XII sinistra menembus kutis dan
subkutis, fascia, musculus obliqus externus, musculus obliqus
internus dan musculus transversus abdominis. Peritoneum
disisihkan ke medial tampak peritoneum terbuka, dilakukan
penjahitan dengan interrupted suturing.2. Fascia gerota dibuka, ginjal dibebaskan.
3. Tampak lemak berkonglomerasi sekitar pielum.
4. Ureter dicari dan dibebaskan sampai dengan sekitar pielum.
5. Dilakukan ext. pielolitotomi dikeluarkan batu sesuai foto,
disondase ke ginjal, keluar 3 batu kecil-kecil.6. Sondase ke distal lancar dipasang DJ stent.
7. Pielum dijahit.
8. Luka operasi dijahit lapis demi lapis dengan meninggalkan drain
18F retroperitoneal.
9. Operasi selesai.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
24/42
INSTRUKSI POST OPERASI
Awasi TNSP.
IVFD: Aminofluid 2 kolf, Dextrose 5% 1 kolf, RL 1kolf/ 24 jam.
Puasa sampai dengan BU (+) dan pasien sadar penuh.
Ukur Produksi Drain/ 24 jam.
R/ Laxadin 2 x 1 gr
Transamin 3 x 1 ampRanitidin 2 x 1 amp
Tramadol 2 x 1 amp
Vitamin C 1 x 400 mg
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
25/42
(SUBJECTIVE, OBJECTIVE, ASSESMENT,
PLANNING)
TANGGAL 19 APRIL 2103
S: Perut kembung, mual, nyeri pada
luka operasi, vas 3-4.
O: Baik, CM.
TD: 100/70, Nadi: 88x/m, Napas:
20x/m, Suhu: 36,5 oC.
Status lokalis: regio flank kiri:
tertutup kassa, rembesan darah (-).Drainase (+), produksi drain: 100
cc/24 jam.
Terpasang D/C, produksi (+).
A:Pasca Ext. Pielolitotomi H+1.
P:- Infus aminofluid 2 kolf, RL 1 kolf/24 jam.
- Mobilisasi bertahap.
- Makan dan minum bertahap.
- Th/ lanjutkan.
- Extra Alinamin F 2 x 1 amp.
TANGGAL 20 APRIL 2103
S: Nyeri pada luka operasi berkurang,
vas 2-3.
O:Baik, CM.
TD: 110/70, Nadi: 84x/m, Napas:
18x/m, Suhu: 36,5 oC, BU (+).
Status lokalis:regio flank kiri:
tertutup kassa, rembesan darah (-).Drainase (+), produksi drain: 10
cc/24 jam.
BAK spontan (+) sedikit pispot.
A:Pasca Ext. Pielolitotomi H+2.
P:- Th/ lanjutkan.- Boleh makan.
- Infus tetap.
- R/ aff drain hari Senin, 22 April
2013.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
26/42
FOLLOW UP
(SUBJECTIVE, OBJECTIVE, ASSESMENT, PLANNING)
TANGGAL 21 APRIL 2103
S:Nyeri luka operasi berkurang, vas 2, batuk (+), BAK (+) kuning jernih.
O:Baik, CM.
TD: 120/70, Nadi: 84x/m, Napas: 20x/m, Suhu: 36,5 oC.
Status lokalis:regio flank kiri: tertutup kassa, rembesan darah (+)sedikit.
Drainase (+), drain: 10 cc/24 jam.
BAK spontan (+) pispot.
A:Pasca Ext. Pielolitotomi H+3.
P:-Aff infus vemplon, GV.
- Diet TKTP + banyak minum.
- BAK pispot mobilisasi duduk di tempat tidur.
- Th/ lain lanjutkan.
- OBH syr 3 x CI.
- R/ aff drain hari Senin, 22 April 2013
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
27/42
ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)
ANAMNESIS pasien merasakan keluhan spesifiknyeripada pinggang kanannya sejak sekitar 1 tahun SMRS.
sejak 1 tahun SMRS pasien pernah merasakan nyeri
p inggang kanan belakang. Nyer i pinggang dirasakansepert i di tusuk, hi lang -t imbul , dan menjalar ke punggung .
Batu pada kaliks ginjal memberikan keluhan nyeri ringan sampai
berat karena distensi dari kapsul ginjal. Begitu juga batu pada
pelvis renalis, dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan
gejala berat. Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien
penderita batu ginjal umumnya adalah nyer i pada pinggang
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
28/42
ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)
Dalam menganalisis keluhan nyeri pinggang, selain
kemungkinan diagnosis batu ginjal diagnos is band ing lainharus d is ingk irkan.
Nyeri yang timbul dapat disebabkan adanya gangguan pada
organ-organ antara lain kolon proksimal, ginjal, ureter, dan
testis. Nyeri pada lokasi yang ditunjuk pasien dapat pula
merupakan nyeri somatik (nyeri alih/referred pain) yang
disebabkan oleh rangsangan pada organ-organ seperti kolon,
adneksa, ureter, aorta, maupun ginjal.
Etiologi kelainan pada pasien yang mengeluhkan nyeri
pinggang dapat dipikirkan berasal dari sis tem
musku losk eletal , gastro intest inal , urogenital , vaskular,
neurolog i , kul i t dan psikog enik.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
29/42
ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)
Etiologi dari SISTEM GASTROINTESTINAL dapatdisingkirkan tidak ada demam, riwayat buang air besar
yang normal, lokasi nyeri pada kuadran kanan bawah yang
tidak menjalar, tidak terdapat riwayat kembung, dan kram
perut. Etiologi dari SISTEM VASKULAR seperti aneurisma dapat
disingkirkan tidak terdapat nyeri seperti tembus ke arah
punggung, keadaan hemodinamik yang stabil, dan tidak
terdapat bruit pada auskultasi abdomen.
Etiologi dari SISTEM NEUROLOGI DAN KULITdapat
disingkirkan tidak terdapat keluhan nyeri menjalar, rasa
baal, kesemutan, ataupun nyeri pada satu dermatom
disertai timbulnya tonjolan-tonjolan kecil berair.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
30/42
ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)
Kelainan pada SISTEM UROGENITAL yang dapatmenyebabkan keluhan seperti nyeri pinggang batu,
keganasan, infeks i, atau trauma.
Riwayat trauma pada abdomen dan punggung disangkal etiologi TRAUMA dapat disingkirkan.
Riwayat demam dan gangguan berkemih spt disuria
ataupun kencing berwarna keruh disangkalmenurunkankecurigaan etiologi INFEKSI perlu dibuktikan lebih lanjut
dengan pemeriksaan laboratorium.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
31/42
ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)
Etiologi KEGANASANmenanyakan gejala kliniskeganasan ginjal, yaitu hematur ia makros kop is, nyer i
p inggang, gejala obstru ksi saluran kemih bagian atas
dan gejala perdarahan rongga peri toneal.
ANALISIS KASUS DIAGNOSIS
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
32/42
ANALISIS KASUS DIAGNOSIS Keluhan NYERI PINGGANG sejak 1 tahun SMRS. Nyeri yang
dirasakan pasien saat itu merupakan khas un tuk n yeri kol ik,
yaitu dirasakan sepert i ditus uk , dan hi lang -t imbu l. NYERI KOLIK
karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises / uretermeningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih tekanan intraluminal meningkat peregangan dari terminal saraf
sensasi nyeri.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
33/42
ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS)
Pasien memil ik i kebiasaan sering menahan kenc ing . Pasienser ing m engonsumsi m inuman bersoda. Pasien mengatakan
bahwa pasien malas un tuk b ergerak melakukan kegiatan
olahraga.
Dari anamnesis di atas FAKTOR-FAKTOR EKSTRINSIK yangmempermudah terjadinya batu saluran kemih diet dan aktivitas.
DIET TINGGI PURIN, OKSALAT DAN KALSIUM mempermudah
terjadinya penyakit batu saluran kemih dan penyakit ini sering
dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atauKURANG AKTIVITAS.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
34/42
ANALISIS KASUS (DIAGNOSIS) PEMERIKSAAN FISIK: bulgingnegatif, ballotementkanan positif,
nyeri ketok pada regio CVA kanan positif PEMERIKSAAN LABORATORIUM ()
FOTO THORAK (BNO IVP)
PF regio CVA berupa bu lging negati f , bal lotement n egat if , nyeri
tekan pada regio CVA negatif dan tid ak terdapat nyeri ketok CVA belum terjadi peregangan kapsul ginjal karena hidronefrosis atau
infeksi pada ginjal.
Ditemukannya kadar asam u rat > no rmal salah satu faktor yang
mempengaruhi terbentuknya batu saluran kemih batu asam urat.
Hematur ia m ikrosko pis eritrosit 6-8/LPB pada sedimen urin walau pada anamnesis pasien tidak mengeluhkan hematuria saat ini.
ANALISIS KASUS
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
35/42
ANALISIS KASUS
(DIAGNOSIS-TATA LAKSANA)
Berdasarkan ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK DANPENUNJANG diagnosis kerja yang paling mungkin pada
kasus ini adalah adanya batu ginjal dextra working
diagnosis BATU CETAK GINJAL DEXTRA.
Pasien direncanakan menjalani tata laksana operasiterbukaOPEN EXTENDED PYELOLITHOTOMI.
Pem il ihan Open Ext. Pyelol i thotom i sudah tepat karenapada penatalaksanaan batu s tagho rn, terapi dengan
operasi terbuka, stone free rate cu kup tingg i, berkisar
antara 71%-82%.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
36/42
ANALISIS KASUS (TATA LAKSANA)
Pasien yang didiagnos is batu cetak ginja l dianjurkanun tuk diterapi secara akti f .
Terapi standar, rekomendasi dan optional padapasien batu
cetak ginjal berlaku untuk pasien dewasa dengan batu
cetak ginjal yang kedua ginjalnya berfungsi (fungsi
keduanya relatif sama) atau ginjal soliter dengan fungsi
normal dan kondisi kesehatan yang secara umum, habitus,
dan anatomi memungkinkan untuk menjalani keempat
modalitas terapi, termasuk pemberian anestesi.
Pedoman pilihan terapi meliputi:
(1) PNL (dengan/tanpa ESWL);
(2) Operasi terbuka (dengan/tanpa ESWL).
ANALISIS KASUS
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
37/42
ANALISIS KASUS
(ETIOLOGI-PENCEGAHAN)
Anjuran pemeriksaan berupa ANALISIS BATU GINJAL
untuk mengetahui kandungan unsur yang menyusun batuginjal tersebut dapat dilakukan pencegahan terjadinya
batu ginjal di kemudian hari.
FAKTOR RISIKO yang dimiliki pasien adalah ser ing
menahan kencing, ser ing mengonsumsi m inuman
bersoda dan sedik i t akt iv i tas Perlu dilakukan
pengaturan diet dan perbanyak berjalan/ berolah raga.
Selain itu, disarankan teratur minum / makan buah-buahan
yang banyak mengandung si trat (lemon/jeruk).
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
38/42
ANALISIS KASUS (PROGNOSIS)
PROGNOSIS AD VITAM bonam tidak ada hal yangmengancam nyawa.
Secara AD FUNCTIONAM, PROGNOSIS pasien ini adalahad bonam Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
kadar ureum dan kreatinin dalam batas normal fungsi
ginjal masih baik.
PROGNOSIS AD SANACTIONAM dubia ad bonam
pasien memiliki faktor risiko terhadap rekurensipembentukan batu, namun kekambuhan dapat dicegah jikapasien mampu melaksanakan edukasi yang diberikan
minum minimal 3 liter per hari, rajin berolahraga, tidak
sering menahan kencing dan mengatur dietnya.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
39/42
KESIMPULAN
1. BATU SALURAN KEMIH massa keras seperti batu yang terbentuk di
sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,penyumbatan aliran kemih, atau infeksi.
2. SEMUA TIPE BATU SALURAN KEMIH MEMILIKI POTENSI UNTUK
MEMBENTUK BATU diduga ada hubungannya dengan gangguan
aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan
keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).3. PEMERIKSAAN PENUNJANG penegakkan diagnosis dan rencana
terapi Foto Polos Abdomen, Pielografi Intra Vena (PIV), Ultrasonografi,
CT Scan, pemeriksaan mikroskopik urin, Renogram, analisis batu, kultur
urin, DPL, ureum, kreatinin, elektrolit.
4. PENCEGAHAN berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusunbatu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu.
5. KOMPLIKASI BATU PADA SALURAN KEMIH obstruksi dan infeksi
sekunder, serta komplikasi dari terapi, baik invasif maupun noninvasif.
6. PROGNOSIS BATU GINJAL tergantung dari faktor-faktor ukuran batu,
letak batu, dan adanya infeksi serta obstruksi.
5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
40/42
DAFTAR PUSTAKA
1. Soebadi DM. Obstruksi Saluran Kemih Atas. In: Basic
Science on Urology. Pertemuan Ilmiah Berkala Proyek
Trigonum Plus XIII. FK Unibraw. RSUD dr. Syaiful Anwar
Malang; 2002. p.1-6.
2. Soetojo, Hariyono dan Doddy M Soebadi. Hubungan
Obstruksi Ureter Total Unilateral Buatan dengan Kadar
Cystatin-C Serum pada Oryctalagus Cuniculus.
In:http://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task
=view&id=115&Itemid=5; 2007.
3. Wein, Alan J. Et al. Campbell-Walsh Urology. Philadelphia:Saunders Elsevier; 2007. Chapter 12. p.1,5,8.
4. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit CV Sagung Seto; 2009. Hal.57,62,64,65,66.
5. Tanagho, Emil A, Jack W. McAninch. Smiths General
Urology. San Francisco: Mc Graw Hills; 2003.
p.181,182,189,259.
6. Guyton, Arthur C, John E. Hall. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Editor: Irawati S. Ed 9. Jakarta: EGC; 1997.
Hal.397-399.
7. Shergill. Kidney Anatomy and Physiology. Available from:http://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-
physiology/.com; 2007.
8. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ilmu Bedah. Edisi 2.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005. Hal.756-
764,1024-1034.
9. Batu Salurah Kemih. Available from:
http://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htm
l; 2013.
10. Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Edisi kedua. Jakarat:Sagung seto; 2007.
11. Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta:Balai Penerbit FKUI; 2001. Hal.378.
12. Sjamsuhidayat, De jong, wim. Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta: EGC; 2005. Hal.1024-1034.
13. Nefrolitiasis. Available from:http://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasis; 2013.
14. Glenn, James F. Urologic Surgery Ed.4. Philadelphia:
Lippincott-Raven Publisher; 1991.15. Oswari, Jonatan, Adrianto, Petrus. Buku Ajar Bedah.
Jakarta: EGC; 1995.
16. Tiselius HG, Ackermann D, Alken P, et al. Guidelines onUrolithiasis. European Association of Urology.
17. Tanagho EA, McAninch JW, Editors. Smiths GeneralUrology Seventeenth Edition. San Francisco: The McGraw-Hill Companies; 2008. p.78.
18. Netto NR Jr, Claro JFA, Lemos GC, Cortado PL. Renal
Calculi in Lower Pole Calices: What is The Best Method ofTreatment? J Urol; 1991. p.146:7213.
19. Homer JA, Davies-Paine DL, Peddinti BS. RandomizedProspecive Comparison of Non-Contrast Enhanced HelicalComputed Tomography and Intravenous Urography in TheDiagnosis of Acute Ureteric Colic. Australasian Radiology;2001. p.45:285-90.
20. Bariol SV, Moussa SA, Tolley DA. Contemporary Imagingfor the Management of Urinary Stones. EAU Update Series;
2005. p.3(1):3-9.
http://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=115&Itemid=5http://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=115&Itemid=5http://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htmlhttp://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasishttp://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasishttp://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasishttp://www.emedicine.com/med/topic1599.htm/nefrolitiasishttp://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.htmlhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://www.healthmad.com/healthcare.../kidney-anatomy-and-physiology/.comhttp://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=115&Itemid=5http://juri.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=115&Itemid=55/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
41/42
DAFTAR PUSTAKA
21. Klee LW, Brito CG, Lingeman JE. The Clinical Implications ofBrushite Calculi. J Urol; 1991. p.145: 71587. Segura JW,
Preminger GM, Assimos DG, et al. Ureteral Stones ClinicalGuidelines Panel Report on the Management of UreteralCalculi. American Urological Association; 1997.
22. Irving SO, Calleja R, Lee F, et al. Is The ConservativeManagement of Ureteric Calculi of >4mm safe ? BJU Int;2000. p.85:637-640.
23. Grasso M, Giddens J. Extracorporeal Shockwave Lithotripsy.Available from:www.emedicine.com; 2004.
24. American Urological Association. AUA Guideline on the
Management of Staghorn Calculi: Diagnosis and TreatmentRecommendations; 2005.
25. Wilbert DM. A Comparative Review of Extracorporeal ShockWave Generation. BJU Int; 2002. p.90: 50711.
26. Renner Ch, Rassweiler J. Treatment of Renal Stones byExtracorporeal Shock Wave Lithotripsy. Nephron; 1999. p.81(suppl 1): 71 81.
27. Skolarikos A, Alivizatos G, de la Rossette J. ExtracorporealShock Wave Lithotripsy 25 Years Later: Complication and Their
Prevention. Eur Urol; 2006.28. Atala A, Steinbock GS. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
of Renal Calculi. Am J of Surgery; 1989. p.157: 3508.
29. Drach GW, Dretler S, Fair W, Finlayson B, Gillenwater J,Griffith D, et al. Report of The United States Cooperative Studyof Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. J Urol; 1986. p.135:112737.
30. Logarakis NF, Jewett MAS, Luymes J, Honey JDA. Variation inClinical Outcome Following Shock Wave Lithotripsy. J Urol;
p.163: 7215.
31. Mays N. Relative Costs And Cost Effectiveness Of ExtracorporealShock Wave Lithotripsy Versus Percutaneous Nephrolithotomy In
The Treatment Of Renal And Ureteric Stone. Soc Sci Med; 1991.p.12: 140112.
32. Segura JW. The Role Of Percutaneous Surgery In Renal AndUreteral Stone Removal. J Urol; 1989. p.141: 7801.
33. Lingeman JE, Coury TA, Newman DM, Kahnoski RJ, Mertz JHO,Mosbaugh PG, et al. Comparison Of Results And Morbidity OfPercutaneous Nephrostolithotomy And Extracorporeal Shock
Wave Lithotripsy. J Urol; 1987. p.138: 48590.
34. Pak CYC, Barilla DE, Holt K, Brinkley L, Tolentino R, Zerwekh JE.
Effect Of Oral Purine Load And Allopurinol On The CrystallizationOf Calcium Salts In Urine Of Patients With HyperuricosuricCalcium Urolithiasis. Am J of Medicine; 1978. p.85: 5939.
35. Shekarriz B, Stoller ML. Uric Acid Nephrolithiasis : CurrentConcepts And Controversies. J Urol; 2002. p.168: 130714.
36. Hande KR. Noone RM, Stone WJ. Severe Allopurinol Toxicity. AmJ of Medicine; 1984. p.76: 4756.
37. Tiselius HG, Ackermann D, Alken P, Buck C, Conort P, Galucci M.Guidelines Of Urolithiasis. European Association of Urology;
2001.38. Lingeman JE, Siegel YI, Steele B, Nyhuis AW, Woods JR.
Management Of Lower Pole Nephrolithiasis : A Critical Analysis. JUrol; 1994. p.151: 663 7.
39. Netto NR Jr, Claro JFA, Lemos GC, Cortado PL. Renal Calculi InLower Pole Calices : What Is The Best Method Of Treatment? JUrol; 1991. p.146: 7213.
40. Netto NR Jr, Claro JFA, Cortado PL, Lemos GC. AdjunctControlled Inversion Therapy Following Extracorporeal Shock
Wave Lithotripsy For Lower Pole Caliceal Stone. J Urol; 1991.p.146: 9534.
DAFTAR
http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/5/27/2018 Preskas Batu Ginjal Urologi Uin-trisakti
42/42
DAFTAR
PUSTAKA
41. Ackermaan D, Claus R, Zehntner C, Scheiber K. ExtracorporealShock Wave Lithotripsy For Large Renal Stones. To What SizeIs Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy Alone Feasible ? EurUrol; 1988. p.15 (1-2): 58.
42. Cohen ES, Schmidt JD. Extracorporeal Shock Wave LithotripsyFor Stones In Solitary Kidney. Urology; 1990. p.36: 524.
43. Klee LW, Brito CG, Lingeman JE. The Clinical Implications Of
Brushite Calculi. J Urol; 1991. p.145: 7158.
44. Kachel TA, Vijan SR, Dretler SP. Endourological ExperienceWith Cystine Calculi And A Treatment Algorithm. J Urol; 1991.p.145: 258.
45. Al-kohlany KM, Shokeir AA, Mosbah A, Mohsen T, Shoma AM,Eraky I, et al. Treatment Of Complete Staghorn Stones : AProspective Randomized Comparison Of Open Surgery VersusPercutaneous Nephrolithotomy. J Urol; 2005. p.173: 469 73.
46. Recker F, Konstantinidis K, Jaeger P, Knonagel H, Alund G,
Hauri D. The Staghorn Calculus : Anathropic NephrolithotomyVersus Percutaneous Litholapxy And Extracorporeal ShockWave Lithotripsy Monotherapy. A Report Of Over 6 YearsExperience. Urologe A; 1989. p.28(3): 1527.
47. Constantinides C, Recker F, Jaeger P, Hauri D. ExtracorporealShock Wave Lithotripsy As Monotherapy Of Staghorn RenalCalculi : 3 Years Of Experience. J Urol; 1989. p.142: 14158.
48. Demirkeses O, Onal B, Tansu N, Altintas R, Yalcin V, Oner A.Efficacy Of Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy For Isolated
Lower Caliceal Stones In Children Compared With Stones InOther Renal Locations. Urology; 2006. p.67: 1705.
49. Ather MH, Noor MA. Does Size And Site Matter For RenalStones Up To 30-Mm In Size In Children Treated ByExtracorporeal Lithotripsy? Uology; 2003. p.61: 2125.
50. Afshar K, McLorie G, Papanikolaou F, Malek R, Harvey E,Pippi-Salle JL, et al. Outcome Of Small Residual StoneFragments Following Shock Wave Lithotripsy In Children. JUrol; 2004. p.172: 1600 3.
51. Gofrit ON, Pode D, Meretyk S, Katz G, Shapiro A, Golijanin D,
et al. Is The Pediatric Ureter As Efficient As The Adult UreterIn Transporting Fragments Following Extracorporeal Shock
Wave Lithotripsy For Renal Calculi Larger Than 10 Mm? JUrol; 2001. p.166: 18624.
52. Villanyi KK, Szekely JG, Parkas LM, Javor E, Pusztai C. Short-Term Changes In Renal Function After Extracorporeal Shock
Wave Lithotripsy In Children. J Urol; 2001. p.166: 2224.
53. Orsola A, Diaz I, Caffaratti J, Izquierdo F, Alberola J, GaratJM. Staghorn Calculi In Children: Treatment With
Monotherapy Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. J Urol;1999. p.162: 122933.
54. Losty P, Surana R, ODonnell B. Limitations Of ExtracorporealShock Wave Lithotripsy For Urinary Tract Calculi In YoungChildren. J Ped Surg; 1993. p.28 (8): 10379.
55. Shukla AR, Hoover DL, Homsy YL, Perlman S, Schurman S,Reisman EM. Urolithiasis In The Low Birth Weight Infant: TheRole And Efficacy Of Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. JUrol; 2001. p.165: 23203.
56. Mor Y, Elmasry YET, Kellett MJ, Duffy PG. The Role OfPercutaneous Nephrolithotomy In The Management OfPediatric Renal Calculi. J Urol; 1997. p.158: 131921.
57. Kurzrok EA, Huffman JL, Hardy BE, Fugelso P. EndoscopicTreatment Of Pediatric Urolithiasis. J Ped Surg; 1996. p.31(10): 14136.
58. Rizvi SAH, Naqvi SAA, Hussain Z, Hashmi A, Hussain M,Nafar MN, et al. Management Of Pediatric Urolithiasis InPakistan : Experience With 1440 Children. J Urol; 2003.