Preskas Kulkel - Kondiloma Akuminata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi kasus

Citation preview

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTAPRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DANKELAMIN NO.RM : --

RM.09. ANAMNESISNama : Ny. IDARuang : Poliklinik Kulit

Umur : 57 TahunKelas : -

Nama: Ny. IDAJenis Kelamin: PerempuanUsia: 57 TahunPendidikan terakhir: Tamat SMPPekerjaan: Ibu Rumah TanggaStatus pernikahan: MenikahAlamat: Dusun Krandegan, Desa Kalisemo, LoanoAgama: IslamTanggal periksa: 30 April 2014Diagnosis masuk: Kondiloma Akuminata

Dokter yang merawat: dr. Yuli S, M. Sc, Sp.KK Co-assisten: Kanya Lalitya JS, S.KedDilakukan autoanamnesis pada tanggal 30 April 2014 di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Saras Husada Purworejo.

KELUHAN UTAMA: terdapat bintil-bintil di sekitar anus

Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Saras Husada Purworejo dengan keluhan terdapat bintil-bintil pada sekitar anusnya. Keluhan tersebut dirasa sejak 6 bulan yang lalu. Bintil-bintil pada anus pasien terasa perih dan gatal. Awalnya bintil-bintil tersebut kecil sebesar beras, lama-lama bintil-bintil tersebut dirasa membesar dan jumlahnya bertambah banyak. Bintil-bintil tersebut sewarna dengan kulit.

Disangkal adanya demam berulang, pilek berat berulang, serta penurunan berat badan. Pasien belum pernah memeriksakan dan mengobati keluhannya tersebut.

Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien menyangkal adanya riwayat keluhan serupa.

Riwayat Penyakit Keluarga :Pasien menyangkal adanya riwayat keluhan serupa pada anggota keluarga.

Riwayat Perilaku Seksual :Riwayat coitus sekitar 4-5 bulan yang lalu.Riwayat hubungan seksual melalui anogenital disangkal.Riwayat hubungan seksual lebih dari satu pria disangkal.

PEMERIKSAAN JASMANINama : Ny. IDARuang : Poliklinik Kulit

Umur : 57 TahunKelas : -

PEMERIKSAAN

Tanda vital (30 April 2014)

Kesan umum : Baik, gizi cukupKesadaran: Compos mentis, E4V5M6Tekanan Darah: Tidak dilakukan pemeriksaanNadi : 78 x/menit, isi dan tegangan: kuat dan teraturPernafasan: 19 x/menit, reguler, simetrisSuhu: Afebris

Pemeriksaan Fisik

KepalaMata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).Hidung: nafas cuping hidung (-/-), discharge (-).Mulut: mukosa bibir kering (-), sianosis (-).

LeherKelenjar getah bening tak teraba, pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP tidak meningkat.

ThoraksJantungInspeksi: ictus cordis (-)Palpasi: ictus cordis terabaAuskultas: S1 S2 reguler, bising (-)

Paru-paruInspeksi: simetris, retraksi subcostalis (-/-), retraksi suprasternalis (-/-), retraksi intercostalis (-/-), retraksi supraclavicula (-/-), ketinggalan gerak (-/-).Palpasi: ketinggalan gerak (-/-), vocal fremitus (+/+)N.Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru (+/+).Auskultasi: vesikuler (+/+), ronchi kering (-/-), ronchi basah kasar (-/-), ronchi basah halus (-/-), wheezing (-/-).

AbdomenInspeksi: distensi (-)Auskultasi: peristaltik (+) 8x/ menitPalpasi: supel, tidak teraba massa, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak terabaPerkusi: timpani (+)

EkstremitasAkral hangat, perfusi jaringan baik, capillary refill time < 2 detik, sianosis (-), deformitas (-).

Status DermatologisLokasi: Perianal.Distribusi: Lokal.Effloresensi: Tampak papul-papul sewarna dengan kulit, verucosa.

DIAGNOSIS &RENCANA TERAPINama : Ny. IDARuang : Poliklinik Kulit

Umur : 57 TahunKelas : -

DIAGNOSA BANDING :Kondiloma AkuminataKondiloma LataMoluskum Kontagiosum

PEMERIKSAAN PENUNJANGTidak dilakukan

DIAGNOSA KERJA :Kondiloma akuminata

PENATALAKSANAANFarmakoterapiManajemen kutil pada mukosa dubur harus dirujuk ke ahli.Cryosurgery dengan nitrogen cair.

Non-FarmakoterapiEdukasi : hindari hubungan seksual selama pengobatan.Kontrol rutin untuk evaluasi terapi.

TINJAUAN PUSTAKA

DefinisiKondiloma Akuminata adalah Infeksi Menular Seksual yang disebabkan oleh virus papiloma humanus (VPH) tipe tertentu dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa.

EpidemiologiDitemukan paling banyak pada pasien usia dewasa muda yang aktif melakukan hubungan seksual. Faktor resiko meningkat pada banyak jumlah pasangan seksual / frekuensi hubungan seksual, berhubungan seksual dengan EGW dan infeksi dengan IMS lainnya. Penularan melalui kontak seksual genital-genital, oral-genital, genital-anal. Dimana terjadi mikroabrasi pada permukaan epitel kulit dan mukosa, yang memungkinkan virion dari pasangan yang terinfeksi masuk melalui daerah tersebut hingga ke lapisan sel basal.

EtiologiVirus Papiloma Humanus (VPH) merupakan virus DNA yang tergolong dalam famili Papovaviridae, yang berkembangbiak di dalam nukleus pada sel-sel epitelial yang terinfeksi. Lebih dari 20 tipe VPH dapat menginfeksi saluran genital: tipe 6, 11 paling sering; juga tipe 16, 18, 31, 33. Tipe 16, 18, 31, 33, and 35 berhubungan erat dengan genital dysplasia dan karsinoma.

PatogenesisHPV tipe resiko rendah dan resiko tinggi dapat menyebabkan EGW. Infeksi HPV dapat bertahan selama bertahun-tahun dalam keadaan tidak aktif dan menjadi infeksius secara intermiten. Exophtic warts lebih infeksius dibandingkan infeksi subklinis.

Imunosupresi dapat menyebabkan lesi HPV baru yang luas, respon buruk terhadap pengobatan, peningkatan multifokal intraepithelial neoplasia. Pasien transplantasi ginjal dengan imunosupresi memiliki insidensi 17 kali lipat lebih besar dari infeksi genital HPV.

Semua tipe HPV bereplikasi secara eksklusif di dalam inti sel host. Pada lesi jinak HPV, virus berada sebagai plasmid didalam seluler sitoplasma, bereplikasi ekstrakromosom. Pada lesi ganas HPV, virus terintegrasi pada kromosom host, mengikuti pemecahan pada genome viral (sekitar region E1/E2). Fungsi E1 dan E2 di deregulasi menghasilkan perubahan tingkat seluler.

Manifestasi KlinisPeriode inkubasi dalam beberapa minggu hingga bulan atau tahun. Timbul nya lesi beberapa bulan sampai tahun. Gejala pada kulit biasanya asimptomatik, kecuali penampakan pada kulit. Dapat timbul gejala gatal, terasa panas, berdarah, discharge pada uretra atau vagina, nyeri berkemih, obstruksi bila massa besar.

Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan lesi mukokutaneus; 4 tipe klinis genital warts yang dapat timbul: papul kecil, lesi cauliflower-floret, keratotik warts, dan plaque (umum terdapat di servik). Warna lesi bisa merah muda, merah, tan, coklat. Lesi dapat solitaire, tersebar maupun terisolasi, atau membentuk massa confluent voluminous. Pada individu dengan imunosupresi massa bisa berukuran besar. Asam asetat dapat berguna untuk mengidentifikasi lesi pada servik dan anus, namun sulit menentukan pada EGW.

Diferensial DiagnosisKondiloma akuminata Kondiloma lata Molluscum contagiosum

Pemeriksaan PenunjangTes Asam AsetatBubuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas pada lesi yang dicurigai. Dalam beberapa menit lesi akan berubah warna menjadi putih (acetowhite). Perubahan warna pada lesi di daerah perianal perlu waktu lebih lama (sekitar 15 menit). Dapat mengetahui perluasan infeksi HPV pada anal dan servik.

Pap SmearSetiap wanita diharapkan melakukan pemeriksaan pap smear tahunan sejak HPV merupakan etiologi agen utama pada pathogenesis kanker serviks. Tes Pap Anal dengan sikat servik dan cairan solusi fixative berguna dalam mendeteksi dysplasia anal.

DermatopathologyBiopsi diindikasikan bila diagnosis tidak jelas; lesi tidak respon pada terapi standar, lesi memberat selama terapi; pasien dengan imunokompromis; warts berwarna, berindurasi, terfiksasi, dan atau ulserasi; semua yang dicurigai lesi serviks. Diindikasikan pada beberapa kasus untuk mengeksklusi SCCIS atau invasive SCC.

PenatalaksanaanPencegahan Penggunaan kondom mengurangi transmisi pada pasangan seks yang tidak terinfeksi. Tujuan terapi adalah melenyapkan warts exophytic dan tanda serta gejala ameliorasi. Belum ada terapi untuk eradikasi HPV. Tatalaksana lebih berhasil bila warts berukuran kecil dan timbul < 1 tahun. Resiko penularan dapat dikurangi dengan debulking warts genital. Pengambilan macam terapi harus diacukan dengan kemampuan dana pasien, toksisitas terapi, dan tehnik yang dapat meninggalkan luka parut mesti dihindari.

Indikasi TerapiKosmetik; mengurangi penularan; meredakan gejala; meningkatkan kepercayaan diri.

TerapiObat aplikasi oleh pasienImiquimod, krim 5%. Mekanisme aksi lewat pelepasan sitokin lokal (interferon, faktor nekrosis tumor, interleukin). Tidak ada aksi antivirus langsung. Krim dioleskan pada lokasi oleh pasien 3 kali dalam seminggu, biasanya saat tidur. Beberapa pasien dapat timbul dermatitis sitokin lokal. Durasi terapi dapat selama 16 minggu.Podofilox 0.5%, gel dan solusio. Bentuk stabil dan dimurnikan dengan zat aktif podofilin. Bentuk solusio dioleskan dengan cutton swab dan gel dengan jari pada condyloma atau lokasi yang terlibat (termasuk kulit yang tampak normal diantara lesi) 2 kali sehari selama 3 hari, diikuti dengan 4 hari bebas obat. Siklus ini dapat diulang sebanyak 4 siklus. Kontraindikasi pada kehamilan.

Terapi aplikasi oleh klinisiCryosurgery dengan nitrogen cair. Terapkan dengan kapas atau cryospray. Ulangi mingguan atau dua mingguan. Relatif murah, tidak memerlukan anestesi, dan tidak mengakibatkan jaringan parut.Podophyllin, 10-25 %. Dalam tingtur senyawa benzoin. Batasi penerapan total volume larutan podophyllin hingga 0,5 mL atau 10 cm2 per sesi. Cucilah pada 1 sampai 4 jam. Lakukan < 10 cm2 per sesi. Ulangi mingguan jika diperlukan. Jika kutil bertahan setelah enam kali penggunaan, metode terapi lain harus dipertimbangkan. Kontraindikasi Podophyllin digunakan selama kehamilan. Pengaplikasian yang berulang-ulang dapat menyebabkan iritasi.Asam trikloroasetat ( TCA ) atau bikarbonat asam bichloroacetic ( BCA ), 80-90 %. Hanya diterapkan untuk kutil: bubuk dengan bedak dan sodium ( baking soda ) untuk menghilangkan asam yang tidak bereaksi. Ulangi mingguan jika diperlukan. Jika kutil bertahan setelah enam kali penggunaan, metode terapi lain harus dipertimbangkan .Operasi pengangkatan. Baik dengan tangential scissor excision, tangential shave excision, kuretase , atau electrosurgery.Electrodesiccation/ electrocautery, sangat efektif dalam penghancuran HPV dan jaringan yang terinfeksi. Harus dilakukan hanya oleh dokter yang terlatih dalam penggunaan modalitas ini. Electrodesiccation dikontraindikasi pada pasien dengan alat pacu jantung.Carbondioxide laser and Electrodesiccation, berguna dalam tatalaksana kutil yang luas, terutama bagi pasien yang tidak berespon terhadap regimen lain; tidak sesuai untuk pengobatan lesi terbatas.

PrognosisHPV sangat menular , dengan masa inkubasi 3 minggu sampai 8 bulan . Kebanyakan orang yang terinfeksi HPV yang mengembangkan EGW melakukannya 2 sampai 3 bulan setelah terinfeksi . Regresi spontan terjadi pada 10 sampai 30 % dari pasien dalam waktu 3 bulan dan berhubungan dengan respon imun diperantarai sel yang tepat . Setelah regresi , infeksi subklinis dapat bertahan seumur hidup. Kekambuhan dapat terjadi pada individu dengan fungsi kekebalan tubuh normal serta dengan immunocompromise . Kondiloma bisa kambuh karena kegigihan HPV laten dalam normal-muncul kulit perilesional (lihat " Transmisi , " di atas ) . Rekurensi lebih sering hasil dari reaktivasi infeksi subklinis dibandingkan dari reinfeksi oleh pasangan seks . Jika tidak diobati , kutil kelamin dapat mengatasi sendiri , tetap tidak berubah , atau tumbuh. Dalam kasus yang diobati dengan plasebo , kutil kelamin jelas secara spontan dalam 20 sampai 30 % dari pasien dalam waktu 3 bulan .

Pada kehamilan , kutil kelamin dapat meningkatkan ukuran dan jumlah , menunjukkan peningkatan keterlibatan vagina , dan memiliki tingkat peningkatan infeksi bakteri sekunder kutil vagina . Anak-anak dilahirkan dengan normal dari ibu dengan infeksi HPV genital beresiko untuk mengembangkan papillomatosis pernapasan berulang di kemudian hari .Makna utama dari infeksi HPV adalah oncogenicity nya . HPV tipe 16 , 18 , 31 , dan 33 adalah faktor etiologi utama untuk displasia serviks dan SCC serviks ; papulosis bowenoid , in situ dan karsinoma invasif dari kedua vulva dan penis ; anal SCC homoseksual / biseksual laki-laki . Pengobatan kutil kelamin eksternal tidak mungkin mempengaruhi perkembangan kanker serviks . Pentingnya tes Pap tahunan harus ditekankan untuk perempuan dengan genital warts.

KESIMPULAN

Kondiloma Akuminata merupakan Infeksi Menular Seksual yang disebabkan oleh virus papiloma humanus (VPH) tipe tertentu dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa yang dapat menginfeksi pria maupun wanita.Transmisi: kontak seksual secara langsung; genital-genital, oral-genital, genital-anal.Manifestasi klinis kondiloma akuminata biasanya asimptomatik, kecuali penampakan pada kulit. Dapat timbul gejala gatal, terasa panas, berdarah, discharge pada uretra atau vagina, nyeri berkemih, obstruksi bila massa besar.Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang.Terapi bertujuan untuk melenyapkan warts exophytic dan tanda serta gejala ameliorasi. Pemilihan cara pengobatan yang dipakai tergantung pada besar, lokalisasi, jenis dan jumlah lesi, serta keterampilan dokter yang melakukan pengobatan.