6
Nama : Eirna Syam Fitri NIM : 20141030013 MATA UJIAN FILSAFAT ILMU & ETIKA BISNIS ISLAMI 1. Dalam pelaksanaan manajemen rumah sakit perlu dimasukkan unsur spiritual (agama). Spiritualitas memiliki kaitan dengan Yang Maha Esa. Spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia. Setiap orang memiliki dimensi spiritual. Dimensi ini mengintegrasi, memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia. Oleh alasan itulah perlunya unsur spiritual dalam melaksanakan manajemen rumah sakit, baik di jajaran manajerial, tenaga kesehatan, maupun untuk pasien sendiri. a. Jajaran manajerial Seorang pemimpin harus memilki tiga hal penting yaitu memiliki kemampuan dalam manajemen, spiritual, dan emosional yang baik b. Tenaga kesehatan Jika seseorang memegang teguh prinsip spiritualitas, maka dia akan takut pada Tuhan sehingga akan melakukan tindakan secara hati-hati. Selain itu, dengan bekal spiritualitas, akan meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan, karena semangat rohani mereka telah terisi dengan rasa penuh keikhlasan. c. Pasien Hampir semua pasien merasakan cemas ketika menunggu diagnosis atau tindakan yang diberikan oleh dokter kepadanya. Salah satu cara untuk mengurangi tingkat kecemasan adalah dengan mempersiapkan mental dari diri pasien. Persiapan mental yang kurang memadai dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pasien dan keluarga. Salah satu persiapan mental yang dipersiapkan oleh paisen adalah persiapan mental spiritual. Agama memberi kekuatan jiwa bagi seseorang untuk menghadapai tantangan dan cobaan hidup serta menimbulkan sikap rela menerima kenyataan sebagaimana Tuhan menakdirkan. Strategi dalam menerapkan unsur spiritual di rumah sakit adalah :

Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FILSAFAT

Citation preview

Nama: Eirna Syam Fitri

NIM: 20141030013MATA UJIAN FILSAFAT ILMU & ETIKA BISNIS ISLAMI

1. Dalam pelaksanaan manajemen rumah sakit perlu dimasukkan unsur spiritual (agama). Spiritualitas memiliki kaitan dengan Yang Maha Esa. Spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia. Setiap orang memiliki dimensi spiritual. Dimensi ini mengintegrasi, memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia. Oleh alasan itulah perlunya unsur spiritual dalam melaksanakan manajemen rumah sakit, baik di jajaran manajerial, tenaga kesehatan, maupun untuk pasien sendiri.a. Jajaran manajerial

Seorang pemimpin harus memilki tiga hal penting yaitu memiliki kemampuan dalam manajemen, spiritual, dan emosional yang baik

b. Tenaga kesehatan

Jika seseorang memegang teguh prinsip spiritualitas, maka dia akan takut pada Tuhan sehingga akan melakukan tindakan secara hati-hati. Selain itu, dengan bekal spiritualitas, akan meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan, karena semangat rohani mereka telah terisi dengan rasa penuh keikhlasan.

c. Pasien

Hampir semua pasien merasakan cemas ketika menunggu diagnosis atau tindakan yang diberikan oleh dokter kepadanya. Salah satu cara untuk mengurangi tingkat kecemasan adalah dengan mempersiapkan mental dari diri pasien. Persiapan mental yang kurang memadai dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pasien dan keluarga. Salah satu persiapan mental yang dipersiapkan oleh paisen adalah persiapan mental spiritual. Agama memberi kekuatan jiwa bagi seseorang untuk menghadapai tantangan dan cobaan hidup serta menimbulkan sikap rela menerima kenyataan sebagaimana Tuhan menakdirkan.

Strategi dalam menerapkan unsur spiritual di rumah sakit adalah:

1. Membekali tenaga kesehatan dengan nilai-nilai agama sehingga dapat diterapkan juga dalam kehidupan sehari-hari (contoh: pelatihan SCOPE, pengajian)

2. Membuat agenda bimbingan spiritual atau bimbingan rohani setiap pagi hari untuk semua pasien rawat inap. Dimana bimbingan spiritual merupakan pelengkap pengobatan dan pelayanan medis di rumah sakit.

Kepuasan terkait dengan kebutuhan spiritual di tempat kerja akan memberikan pengaruh positif pada kesehatan dan psikologis serta dapat dijadikan pondasi penerapan spiritual leadership. Sehingga manajemen dan spiritual tidak perlu dipisah dalam prakteknya, karena kedua hal ini merupakan satu kesatuan dan saling menguatkan.Nama: Eirna Syam Fitri

NIM: 201410300132. Holistik memiliki arti menyeluruh. Pandangan holistik bermakna membangun manusia utuh dan sehat, serta seimbang dengan seluruh aspek spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi dan fisik. Jika aspek aspek tersebut terpenuhi, maka seseorang dapat dikatakan sehat. Metode pengobatan holistik dapat dikembangkan dengan cara berikut:a. Pengaturan pola hidup dan pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang.

b. Rileksasi,dengan konsep meditasi.

c. Stimulasi otak dengan tehnik perangsangan ilmiah.d. Terapi doa

e. Hydroterapy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.

Semua praktisi kesehatan harus berupaya untuk mewujudkan pengobatan yang holistik. Hal lain yang bisa diterapkan adalah disediakannya waktu untuk konsultasi. Pasien cenderung lebih puas jika tenaga kesehatan memiliki waktu untuk mereka dan masalah mereka ; penataan furniture dan warna cata yang dapat mempengaruhi perasaan atau mood pasien; serta upaya-upaya preventive lain.Nama: Eirna Syam Fitri

NIM: 201410300133. Pelayanan kesehatan yang baik adalah berarti peayanan yang terbukti cost effective, pelayanan kesehatan yang mahal bukan berarti lebih baik, standart pelayanan minimal tertentu harus diberikan kepada semua pasien dari berbagai kelas dan usaha-usaha untuk mengendalikan biaya harus selalu dievaluasi dalam hal pengaruhnya terhadap pasien. Terlihat bahwa etika bisnis mempunyai dasar evaluasi ekonomi cost effectiveness yang mengacu pada prinsip medis.

Didalam hal perawatan pasien yang terkait dengan biaya maka ada prinsip yang harus dijadikan acuan, antara lain pelayanan kesehatan yang disebut bermutu baik pada suatu tempat adalah yang tepat berdasarkan kebutuhan pasien. Pada saat merawat pasien, sebaiknya ada mekanisme rutin yang mengkaji mutu dan efektivitas biaya pelayanan untuk para pasien yang menggunkan sumber biaya besar.

Dalam hal pemberian subsidi dan sumber biaya bagi pasien yang miskin, etika bisnis rumah sakit harus memperhatikan berbagai hal. Komitmen rumah sakit untuk memberikan pelayanan bagi orang miskin (tapa memperhatikan kemampuan/sumber pembiayaannya) tidak berarti masalah biaya merupakan hal yang tidak penting. Bagi pasien yang disubsidipun faktor biaya harus diperhatikan karena pemberi subsidi tidak berharap bahwa uang yang disumbangkan akan dipergunakan secara tidak efisien oleh rumah sakit.

Sekarang dikenal adanya asuransi kesehatan sampah. Dimana hanya berbekal sampah yang terkumpul dari rumah masing-masing, masyarakat dapat menikmati pelayanan.Daftar Pustaka:

1. Drs.Surajiyo.2012.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar.jakarta : Bumi Aksara.

2. M.Thoyibi.1999.Filsafat Ilmu dan Perkembangannya. Surakarta : MUP Press.

3. Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM.2010. Filsafat Ilmu : Sebagai dasar Pengambangan Imu Pengetahuan. Yogyakarta: Penerbit Liberty.