18
MODUL PRODUKSI MEDIA PUBLIC RELATIONS Oleh: Novida Irawan, M.Si Pertemuan 1 POKOK BAHASAN Teknik Dasar & Pemetaan Desain o Proses Produksi Media Public Relations o Elemen-Elemen Desain o Prinsip Dasar Desain DESKRIPSI Mata kuliah ini membahas Produksi Media Public Relations, Elemen- Elemen Desain dan Prinsip Dasar Desain. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti dan mempelajari materi-materi kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui, memahami Produksi Media Public Relations, Elemen-Elemen Desain dan Prinsip Dasar Desain. BAHAN BACAAN Jewler & Drewniany. 2005, “Creative Strategy in Advertising”, Thomson Wadsworth Klimchuk & Krasovec. 2007. Desain Kemasan: Perencanaan Merek Produk yang berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan, Erlangga Kriyantono, Rachmat. 2008. PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat, Prenada Media Group Rustam, Surianto. 2009. Layout, Dasar & Penerapannya, Gramedia Pustaka Utama Produksi Media Public Relations Novida Irawan,M.Si Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘11 1

Produksi Media PR

Embed Size (px)

Citation preview

MODULPRODUKSI MEDIA PUBLIC RELATIONS

Oleh: Novida Irawan, M.Si

Pertemuan

1POKOK BAHASAN

Teknik Dasar & Pemetaan Desain

o Proses Produksi Media Public Relations

o Elemen-Elemen Desain

o Prinsip Dasar Desain

DESKRIPSI

Mata kuliah ini membahas Produksi Media Public Relations, Elemen-Elemen Desain dan

Prinsip Dasar Desain.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti dan mempelajari materi-materi kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat

mengetahui, memahami Produksi Media Public Relations, Elemen-Elemen Desain dan Prinsip

Dasar Desain.

BAHAN BACAAN

Jewler & Drewniany. 2005, “Creative Strategy in Advertising”, Thomson Wadsworth

Klimchuk & Krasovec. 2007. Desain Kemasan: Perencanaan Merek Produk yang berhasil

Mulai dari Konsep sampai Penjualan, Erlangga

Kriyantono, Rachmat. 2008. PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas

Korporat, Prenada Media Group

Rustam, Surianto. 2009. Layout, Dasar & Penerapannya, Gramedia Pustaka Utama

Santosa, Sigit. 2009. Creative Advertising, Elek Media Komputindo

Majalah Desain Grafis “Concept”, Volume 03 Edisi 16’ 2007

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 1

Produksi Media Public Relations

Menurut Cutlip, Center & Broom yang terkutip dalam buku Public Relations Writing

(Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat) karangan Rachmat

Kriyantono, membuat kategori berisi ringkasan yang dilakukan spesialis Public Relations di

tempat kerja salah satunya adalah produksi media PR yaitu membuat saluran komunikasi

seperti multimedia, seni, typografi, fotografi, tata letak, computer desktop publishing dan

perekaman audio visual. Computer desktop publishing merupakan sebuah revolusi bisnis di

dalam industri komputer oleh karena itu dibutuhkan kesiapan Public Relations secara kreatif

dalam memanfaatkannya. Public Relations harus mampu secara kreatif memanfaatkan media

untuk membangkitkan citra positif dari institusi atau merek perusahaan. Untuk itu bagi praktisi

PR sebaiknya memahami proses produksi media PR.

1. Proses Produksi Media PR

a. Konsep Desain

Desain atau tata letak (Layout) adalah perencanaan

untuk menyusun dan menggabungkan seluruh

elemen-elemen desain. Sebelum memulai suatu

proyek mendesain sebuah layout untuk media PR,

biasanya membuat konsep desain terlebih dulu

sebagai panduan dasar. Pembuatan konsep ini bisa

dibuat seperti “Creative Brief” atau “creative work

plan” baik secara lisan maupun tertulis. Semakin lengkap dan jelas konsep yang

diberikan, maka akan semakin cepat dan tepat dalam mengeksekusinya. Tujuannya

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 2

adalah untuk mempermudah dan memberi arah dalam mendesain layout. Untuk

dapat membuat layout yang baik dan dapat berfungsi sesuai tujuannya, biasanya

ada beberapa pertanyaan yang berkisar pada:

1) What is the purpose? Apa tujuan yang ingin dicapai?

2) Who is the audience? Siapa target audiennya?

3) What is the message? Pesan apa yang ingin disampaikan kepada target

audiens.

4) How to communicate? Bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut?

5) Where it will be seen? Di mana, di media apa?

6) When? kapan desain itu dilihat oleh target audien

Contoh Creative Work Plan

b. Media dan Spesifikasinya

Proses selanjutnya setelah

mengetahui konsep desain adalah

menentukan media yang akan

digunakan dan sepesifikasinya.

Pemilihan media ini disesuaikan

dengan kebutuhan dan keperluan.

Misalnya untuk membuat brosur

dengan menggunakan media cetak, untuk website menggunakan

media online. Untuk mengembangkan sebuah desain, harus

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 3

mempertimbangkan mengenai bahan material, ketentuan produksi harus

dipertimbangkan dengan hati-hati.

Keberhasilan desain kemasan tidak hanya terletak pada konsep yang dapat

dipasarkan tetapi juga kemampuannya untuk diproduksi dan kemampuan adaptasi

untuk melayani kebutuhan perusahaan. Sehingga biaya yang dikeluarkan bisa efektif

dan efisien.

Misalnya membuat desain X banner:

1) Bahan yang digunakan china flexy,

2) Ukurannya 160 x 60 cm

3) Kapan dan dimana dan berapa lama desain tersebut akan di distribusikan atau

diperlihatkan kepada target audien harus sudah jelas.

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 4

c. Thumbnails dan Dummy

Media yang telah ditentukan sudah dilakukan

kemudian proses selanjutnya adalah mulai

merencanakan pengorganisasian layout dengan

membuat thumbnails yaitu sketsa dalam ukuran

kecil. Proses pembuatannya sebaiknya

menggunakan pensil dan kertas. Setelah itu

membuat dummy atau mock up sebagai contoh

sebelum proses cetak. Salah satu tujuannya untutk mengurangi kesalahan-

kesalahan sebelum proses cetak.

d. Desktop Publishing

Setelah semua panduan dan material desain sudah

lengkap, barulah menggunakan Software di computer untuk

memulai eksekusi desain. Saat ini banyak program desktop

publishing di pasaran, namun dalam membuat sebuah

desain (layout) sebaiknya menggunakan Software yang

sesuai dengan kebutuhan agar lebih maksimal dalam hal

penggunaannya.

Software computer digunakan disepanjang keseluruhan proses desain, dari kreasi

konsep desain awal sampai pengembangan lanjut, hingga ke proses produksi pra-

cetak. Adobe Illutrator, Adobe Photoshop dan Adobe InDesign adalah program –

program utama yang digunakan dalam mendesain.

1) Adobe Photoshop

Adalah sebuah program penyunting gambar dimana bisa berupa foto

atau hasil scan dari computer dan pembuatan efek dalam dunia digital

imaging. Begitu populernya software ini, hingga muncul istilah photoshoping

yang berarti pengeditan foto/gambar. Istilah ini sering dipakai walau pada

proses pengeditan gambar/foto yang tidak menggunakan adobe Photoshop.

Awalnya Photoshop dibuat untuk kepentingan cetak, namun akhirnya

digunakan untuk gambar-gambar dunia maya.

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 5

Photoshop menyediakan grafik yang kaya toolset untuk fotografi

digital, produksi percetakan, desain web dan produksi video. Untuk bekerja

dengan foto digital bisa dilakukan dengan langkah-langkah pengoreksian

gambar. Misalnya dengan memproses file mentah kamera digital didalam

Photoshop banyak kendali dan mutu gambar terbaik dari file ini; mengubah

sedikit foto, tonality dan texture.

2) Adobe Illustrator

Adobe Illustrator (AI) merupakan program pengedit vektor. Ai memiliki

elemen utama yang merupakan hal baru bagi pengguna software pengedit

vektor standar bagi dunia profesional, karena AI memiliki firut-fitur yang

mampu menghasilkan karya vektor yang kompleks. AI juga lebih baik dari

software sejenis dalam mengerjakan gambar-gambar berbasis web, terutama

dengan opsi “Save for Web”-nya. Disamping itu, AI merupakan kombinasi

yang pas dengan Photoshop. Kelebihan lainya, AI bisa langsung di output di

format Adobe PDF, hingga dapat mempersingkat pengerjaan. Saat ini, file

berformat AI termasuk yang paling banyak digunakan.

Pada dasarnya adalah sebuah program untuk membuat ilustrasi,

yang terdiri dari garis, bidang, warna dan bitmap. Garis dan bidang disebut

vector, dalam penggunaannya sama seperti jika menggambar dengan

menggunakan alat gambar manual. Grafik vektor dapat diskala dan dicetak

pada resolusi manapun tanpa kehilangan kejelasan detilnya. Sedang bitmap

dalam pekerjaan ilustrasi lebih sering digunakan untuk memposisikan,

membesarkan atau mengecilkan, meng-crop atau memberi beberapa efek

yang disediakan oleh Illustrator. Sehingga Adobe Illustrator berfungsi dalam

membuat ilustrasi, Manata ulang (layout) Newsletter, Brosur, kartu nama, dan

untuk penggunaan aplikasi lainnya.

3) Adobe InDesign

InDesign versi 1.0 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1999, sebagai

kompetitor dari QuarkXpress. Pertama yang men-support Unicode untuk

memproses teks, tipografi font open Type, fitur transparansi lanjutan dan

margin optis. InDesign ini lebih mengacu pada pasar professional yang

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 6

memiliki fitur-fitur yang yang jauh lebih lengkap dari Pagemaker dan lebih

mudah dikombinasikan dengan Adobe Photoshop dan Illustrator, serta file

berformat PDF. Dengan InDesign lebih mudah dilakukan dalam hal import

dokumen Word, bahkan InDesign dapat mensupport footnote. Kelebihan

inilah tentunya akan memberikan kemudahan dan efiseinsi dalam bekerja.

Jenis Image

a) PSD (Photoshop Document)

Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini

mampu menyimpan informasi layer dan alpha channel yang terdapat pada

sebuah gambar, sehingga suatu saat dapat dibuka dan diedit kembali.

b) TIFF (Tagged Image File Format):

Format bitmap yang digunakan untuk pertukaran gambar antar aplikasi; dapat

ditempatkan pada hampir semua program grafis dan program layout serta

sering digunakan untuk menyimpan gambar. Dapat digunakan untuk keperluan

pertukaran antar platform (PC, Machintosh). Format file banyak dipilih dan

disukai oleh para pengguna komputer grafis terutama yang berorientasi pada

publikasi (cetak) karena hampir semua program yang mampu membaca format

file bitmap juga mampu membaca format file TIF.

c) EPS (Encapsulated Post Script)

Format files ini merupakan format yang sering digunakan untuk keperluan

pertukaran dokumen antar program grafis. Selain itu, dapat digunakan ketika

ingin mencetak gambar. Keunggulan format file ini menggunakan bahasa

postscript sehingga format file ini dikenali oleh hampir semua program

persiapan cetak dan mampu menyimpan clipping path. Kelemahan format file

ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel, sehingga banyak

digunakan ketika gambar yang dikerjakan sudah final. 

d) JPEG (Joint Photographic Experts Group)

Format ini cocok untuk penggunaan pada penampilan gambar fotografi. Format

file sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang akan digunakan untuk

keperluan halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya.

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 7

e) Pdf (Portable Document Format)

Format files ini digunakan oleh Adobe Acrobat, dan dapat digunakan oleh

grafik berbasis pixel maupun vektor.

e. Ouput (printing, online, audio & video)

Tahapan ini adalah tahap akhir dimana akan

menentukan teknik sesuai dengan pemilihan media

yang telah ditentukan, bisa menggunakan media

online, cetak dan lain-lain. Misalnya menggunakan

media cetak harus disesuaikan dengan desain yang

telah di buat. Setelah file data desain telah siap

dengan menginformasikan tentang jenis software,

versi, spesifikasi kertas atau media lainnya, menyertakan font, dummy atau mock up,

menginformasikan warna dan informasi lainnya kepada percetakan.

Saat ini ada lima macam teknik cetak:

1) Offset, teknik yang paling umum digunakan untuk mencetak sablon, brosur,

annual report, inhouse magazine dll.

2) Flexografi, digunakan untuk mencetak karton gelombang.

3) Rotogravure, biasanya untuk mencetak label kemasan plastik

4) Sablon, digunakan untuk cetak spanduk, kartu nama.

5) Digital Printing, kemajuan teknologi ini memungkinkan sistem (poD) print on

demand yaitu teknologi mencetak sebanyak yang diperlukan saja/produksi

sangat terbatas.

Apabila dikomparasikan dengan teknik konvensional offset printing, sistem poD

ini jauh lebih efisien untuk jumlah percetakan kartu nama, flyer, brosur,

company profile, annual report, in house magazine da sejenisnya. Sistem ini

juga memangkas beberapa proses yang harus dilalui oleh offset printing seperti

pembuatan film separasi dan plat cetak, hingga workflow jauh lebih ringkas dan

waktu cetaknya jauh lebih singkat. Secara sederhana digital printing

memungkinkan personalisasi dalam sebuah karya cetak yang relative massal

dengan kualitas produksi akhir bukan seperti dummy.

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 8

2. Elemen-Elemen Desain

a. Titik adalah bagian terkecil dari garis, karena pada dasarnya suatu garis dibentuk

oleh hubungan titik-titik yang sangat dekat. Sedangkan peranannya adalah

sebagai berikut:

- Sebagai pembentuk gambar

- Sebagai unsur nada/raster

b. Garis

Merupakan dasar yang dapat dibentuk untuk membuat huruf, grafik dan elemen

grafis lainnya. Terdapat empat macam bentuk garis yaitu vertikal, horizontal,

diagonal dan kurva. Garis akan mempunyai banyak fungsi apabila keempat

macam garis diatas dipadukan, mempunyai peran:

- Sebagai pembentuk gambar

- Sebagai unsur penekanan

c. Bentuk

Merupakan suatu wujud yang menempati ruang yang biasanya mempunyai

dimensi dua atau tiga dimensi. Suatu bentuk dapat dibuat beraturan dan

sebaliknya. Terdapat dua bentuk:

- Bentuk alami

- Bentuk Geometris

d. Tekstur

Merupakan keadaaan atau gambaran dari suatu permukaan benda atau bagian

darinya. Gambaran tekstur suatu permukaan benda atau bagian darinya.

Gambaran tekstur suatu permukaan benda dapat dijadikan suatu yang menjadi

latar belakang elemen-elemen grafis di suatu karya desain.

e. Warna

Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh di dalam membantu

menjadikan komposisi suatu disain menjadi menarik perhatian.

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 9

Fungsi warna:

- Untuk menarik perhatian

- Lebih realistis

- Memberikan suatu penekanan pada elemen tertentu.

- Unsur psikologis.

3. Prinsip Dasar Desain

Prinsip dasar desain, sebagaimana terkait dengan pengunaan elemen-elemen

desain seperti titik, garis, bentuk, warna dan tekstur, menyediakan panduan yang

membentuk komunikasi visual dan kemampuan untuk bermanuver dalam proses sebuah

desain.

Desain dua dimensi dimulai dengan suatu pemahaman tata letak, yaitu susunan

elemen-elemen desain yang memiliki tujuan untuk membentuk komunikasi visual.

Tujuan pokok tata letak adalah untuk menciptakan organisasi visual yang

memuaskan, menstimulasi, menggugah pikiran dan nyaman bagi mata. Beberapa

tata letak mengikuti grid (kerangka kerja yang menyediakan sistem tetap untuk tata

letak), sementara lainnya dipandu dengan menganalisis elemen-elemen desain dan

bagaimana fungsi setiap elemen dalam posisinya masing-masing. Langkah pertama

mencapai tujuan tersebut yaitu memahami prinsip desain, bagaimana desain

dipengaruhi oleh hubungan satu sama lain dan bagaimana pengaruhnya terhadap

komunikasi visual terhadap keseluruhan.

1. Keseimbangan

Adalah konvergensi elemen-elemen

atau bagian-bagian untuk

menciptakan suatu desain yang

membuat penampilan “keseluruhan.”

Keseimbangan visual bisa diciptakan

secara simetris maupun asimetris.

Merupakan suatu aturan yang

berusaha agar penempatan elemen di

suatu halaman mempunyai efek seimbang (balance). Keseimabangan terjadi bila

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 10

unsur-unsur dalam ruang cetak diletakkan dan disusun dengan separasi/sepadan

dan memberikan kesan mantap dan tepat., Ada 2 keseimbangan:

- Kesembangan formal (simetris)

- Keseimbangan non formal (asimetris)

2. Kontras

Diciptakan ketika elemen-elemen

ditempatkan sedemikian rupa sehingga

menekankan perbedaan. Kontras bisa

berupa bobot, ukuran, skala, warna, nilai

atau dinamika positi dan negatif suatu

ruang. Digunakan untuk menonjolkan

suatu bagian elemen yang akan

diperlihatkan sehingga pembaca

langsung melihat apa yang ditonjolkan tersebut.

Di halaman publikasi prinsip ini dicapai melalui perbedaan kualitas akibat

penggunaan sesuatu. Penekanan tergantung dari pendekatan yang dilakukan

dalam memvisualisasikan elemen-elemen yang akan ditonjolkan dan keseluruhan

komposisi elemen-elemen lainnya pada halaman publikasi.

3. Intensitas

Adalah keseimbangan antara elemen yang

berseberangan. Suatu tata letak yang

menggunakan prinsip intensitas dapat

menstimulasi ketertarikan visual dengan

memberikan penekanan lebih pada salah

satu elemen.

4. Positif dan Negatif

Mengacu pada hubungan yang berlawanan antar

elemen-elemen desain dalam suatu komposisi.

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 11

Obyek atau elemen menunjukkan bagian positif dan ruangan atau lingkungan

dimana elemen berada menjadi bagian negatif.

5. Nilai

Diciptakan oleh terang atau gelapnya warna.

Menerapkan prinsip nilai merupakan cara yang

berguna untuk mengontrol perhatian pengamat

melalui kontras gelap dan terang.

6. Bobot

Bobot mengacu pada ukuran, bentuk dan warna

visual dalam kaitannya dengan elemen-

elemen lain.

7. Posisi

Adalah penempatan elemen-elemen dalam

kaitannya antara satu elemen dengan

elemen lainnya dalam format visual. Posisi

menciptakan poin fokus yang selanjutnya

mengarahkan mata pengamat.

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 12

8. Urutan (aligment)

Adalah penyusunan elemen-elemen visual dalam

pengelompokkan logis yang nyaman bagi persepsi

manusia dan secara visual mendukung alur informasi.

9. Hirarki

Diciptakan dengan pengorganisasian elemen-

elemen visual dalam tahap-tahap atau

tingkatan urutan kepentingan. Tingkat

dominasi yang diberikan ke elemen dapat

dikomunikasikan secara visual melalui

ukuran, bobot, nilai, urutan dan skala.

10. Tekstur

Suatu komposisi dua dimensi dapat

mengkomunikasikan tekstur melalui pemakaian

gaya desain. Tekstur bisa memberikan suatu

kedalaman komposisi atau dapat

mensimulasikan kualitas fisik seperti halus,

kasar atau berbutir.

Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 13