10

Click here to load reader

Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

32

PROFIL DISOLUSI GRANUL LEPAS LAMBAT AMINOFILIN DENGAN KOMBINASI MATRIK EUDRAGIT RS 30 D DAN EUDRAGIT

L-50 D 55 DENGAN METODE GRANULASI BASAH

Iyan Sopyan, Yudi Padmadisastra, Dolih Gozali Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran – Jatinangor

ABSTRAK

Suatu kombinasi matrik Eudragit RS 30 D dan Eudragit L 30 D-55 telah dibuat dalam suatu sediaan lepas lambat dengan zat aktif Aminofilin menggunakan metode granulasi basah. Formula mengandung 16% campuran dari kedua matrik tersebut dengan formula 1 (6%:10%), formula II( 4%:12%), formula III (8%:8%), formula IV (6%:10%) dan formula V (12%:4%). Hasil uji disolusi menunjukan bahwa dalam waktu delapan jam masing-masing formula menghasilkan pelepasan zat aktif sebesar 87, 50%; 81,475%; 97,525%; 85,51%, dan 97%. Dari uji Anava dan Newman–Keuls, diperoleh kesimpulan bahwa formula I, III, dan IV. menunjukan profil pelepasan aminofilin yang sama, dan berbeda nyata dengan formula II dan V, dimana formula II menunjukan pelepasan zat aktif yang lebih lambat dari formula I, III dan IV, sedangkan formula V, lebih cepat dari formula I, III, dan IV. Formula yang dapat dipertimbangkan sebagai sediaan lepas lambat adalah formula I. II. III, dan IV, sedangkan formula V tidak dapat dipertimbangkan karena pelepasan zat aktifnya lebih cepat dari yang dipersyaratkan.

Kata Kunci : Sediaan Lepas Lambat, Aminofilin, Uji Disolusi

ABSTRACT A combination of Eudragit RS D and Eudragit L 30 D-55 as a matrices for

preparation of sustained release aminophyline granule have been investigated using wet granulation method. Formulas were contained total of 16 % of mixture of eudragit. Formula I (6%:10%), formula II (4%:12%), formula III (8%:8%), Formula IV (6%:10%) and formula V (12%:4%). Dissolution test of each formula above showed that in eight hours release their active component as follow : 87, 50%, 81.475%, 97.525%, 85.51%, dan 97% respectively. From the statistically analysis using Anova and Newman-Keuls test it proved that formula I, III, and IV have same percentage release, which is different with Formula II and V. However, formula II was smaller than formula I, III and IV, and percentage released of formula V was bigger than formula I, III and IV. The considerable formula as sustained release aminophyline granule were formula I, II, III and IV. Formula V couldn’t considerable because bigger than requirement. Keywords : Sustained release, Aminophylline, Dissolution test

Page 2: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

33

PENDAHULUAN

Pelepasan obat dengan segera

dalam plasma darah dengan kadar

yang tinggi dapat mengakibatkan

akumulasi kadar obat dalam darah dan

sering menimbulkan efek samping.

Untuk mengurangi efek samping dari

obat dengan pertimbangan untuk

mencegah akumulasi kadar obat yang

terlalu tinggi dalam darah secara tiba-

tiba, diperlukan suatu bentuk sediaan

alternatif yang dapat digunakan untuk

mencegah hal tersebut (Shargel, 1998).

Berbagai macam zat dapat

digunakan sebagai matrik sediaan

lepas lambat termasuk kombinasi zat

yang diharapkan memberikan

pelepasan obat sesuai dengan

konsentrasi efektif dalam darah untuk

menimbulkan efek farmakologi. Salah

satu zat yang digunakan adalah

Eudragit.

Eudragit adalah suatu polimer

metakrilat yang dapat memberikan

pelepasan obat yang diatur sehingga

dipertimbangkan sebagai matrik

sediaan lepas lambat. Jenis dari

Eudragit ini bermacam-macam. Hal ini

bisa dilihat dari bentuk fisik dan gugus

substitusi pada rantai samping dari

suatu polimernya (Ainley & Waller,

1994). Eudragit RS 30 D dan L 30 D-

55 adalah Eudragit dengan sifat fisik

sistem dispersi 30% dalam air yang

dapat digunakan sebagai matrik secara

terpisah dan digunakan sebagai matrik

dalam pembuatan sediaan lepas lambat

dengan metode granulasi basah. Kedua

jenis Eudragit ini akan dikombinasikan

dengan pertimbangan kedua jenis

Eudragit ini mempunyai bentuk fisik

yang hampir sama dan digunakan

dalam pembuatan sediaan lepas lambat

dengan konsentrasi yang sama sekitar

10-16 persen, serta dibuat dengan

metode yang sama yaitu dengan

metode granulasi basah (Lehmann,

1999).

Aminofilin merupakan suatu

senyawa dalam bentuk garam teofilin

dengan etilendiamin yang mempunyai

efek merangsang reseptor 2 yang

akan menyebabkan relaksasi otot

bronkus sehingga mengurangi

bronkospasmus. Aminofilin

mempunyai indeks terapi yang relatif

kecil yaitu 5-8 g/ml karena itu pada

Page 3: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

34

penderita asma kadarnya harus

dipertahankan sekitar 10 g/ml

(Sunaryo, 1995).

ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Alat:

Alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

Pengayak mesh 50, timbangan

analitis (METTLER TOLEDO), alat

pengukur kadar air, alat disolusi,

spektrofotometer UV-Vis (Double

Beam Spectrophotometer UV-140-

02), lemari pengering, jangka

sorong, volume pipet, batang

pengaduk, Mortir, stamper dan

piknometer.

Bahan :

Bahan yang digunakan dalam

penelitian adalah: Aminofilin

(Brataco), Eudragit RS 30 D (Rhom

GmbH), Eudragit L 30 D-55 (Rhom

GmbH), AVICELPH 101 (Vivapur),

Mg-Stearat, talk, Aerosil dan

aquades.

Metode Penelitian:

a. Pembuatan granul

Menimbang semua bahan yang

diperlukan, mencampur bahan

sampai homogen dengan cara

granulasi basah, mengayak dengan

mesh usuran 50, dikeringkan

selama 6 jam dalam oven pada

suhu 50-600C, dihaluskan dengan

mesh 50.

b. Evaluasi granul :

1. Pengujian kadar air granul :

Menimbang 10 g granul dan

memasukan ke dalam piring

alumunium pada alat pengukur

kadar air pada suhu tidak lebih

dari 700C sampai diperoleh

kadar yang tetap.

2. Penetapan keseragaman zat

aktif.

Ditimbang sebanyak 500 mg

granul , dilarutkan dalam

aquades, cuplikan diambil dan

ditetapkan kadarnya dengan

spektrometri. Kecuali

dinyatakan lain, granul yang

diperiksa masing-masing

memberikan batas 93-107%

Page 4: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

35

dari persyaratan rata-rata yang

tertera pada uraian masing-

masing monografi. Jika hanya

granul dengan bobot

memberikan hasil diluar batas,

dilakukan penetapan kadar 20

kali granul dengan bobot yang

sama. Memenuhi persyaratan

jika hanya 1 dari 30 granul

pada bobot yang sama.

c. Uji Disolusi

Alat disolusi yang digunakan

terdiri atas bejana bundar yang

ditempatkan dalam bak air yang

dilengkapi dengan termostat,

ditengah-tengah dan diputar

dengan kecepatan sesuai dengan

monografi.

Media Disolusi : media yang

digunakan adalah air suling 900

ml.

Prosedur Disolusi : Ke dalam

media disolusi dimasukan air

suling 900 ml, dipasang pemutar

dayung, dipanaskan sampai suhu

37±0,50C, dimasukan 500 gram

granul kedalam bejana disolusi

yang alat dayungnya diputar

dengan kecepatan 50 rpm. Sampel

diambil 10 ml selama selang waktu

5 menit selama 15 menit,

selanjutnya diambil dengan selang

waktu 15 menit selama 2 jam,

setelah 2 jam diambil selang waktu

30 menit selama 8 jam. Setiap

pengambilan sampel diganti lagi

dengan volume yang sama, sampel

yang diambil ditetapkan kadarnya

dengan spektrofotometer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Formula granul aminofilin

yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 1.

Formula diatas disusun berdasarkan

hasil orientasi terbaik yang merupakan

campuran kombinasi kedua matrik

dengan hasil yang menunjukkan

kedekatan dengan bentuk sediaan lepas

lambat yang digunakan dipasaran dan

yang dipersyaratkan.

Evaluasi granul :

1. Pengujian kadar air granul :

Hasil pengujian kadar air granul diperlihatkan

pada Tabel 2.

Page 5: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

36

Tabe1 1. Formula Granul Aminofilin

Formula Bahan FI F II FIII FIV F V

Aminofilin ( mg) 225 225 225 225 225 Eudragit RS D (%) 10 4 8 6 12 Eudragit L 30 D-55 (%) 6 12 8 10 4 Apicell pH 101 (%) 34,6 34,6 34,6 34,6 34,6 Talkum (%) 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 Mg Stearat (%) 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 Aerosil (%) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Keterangan F= formula

Tabel 2. Hasil Pengujian Kadar Air (%)

No F I F II F III F IV F V 1 0,9 1 0,95 1 1 2 0,85 0,9 0,9 1 1,01 3 1 0,97 1 1,03 1,03

Rata-rata 0,9167 0,9567 0,95 1,01 1,013333 SD 0,0764 0,0513 0,05 0,0173 0,0153

Hasil diatas menunjukan bahwa kadar

air dari granul menunjukan nilai di

bawah 1 %, hal ini sesuai dengan yang

dipersyaratkan.

2. Pengujian Kadar Zat Aktif Granul

Hasil pengujian kadar zat aktif

aminofilin dalam granul diperlihatkan

pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengujian Kadar Zat Aktif dari Granul Aminofilin (%)

No F I F II F III F IV F V 1 93,50 95,37 95,37 98,50 94,32 2 95,94 94,10 98,60 106,46 95,37 3 95,42 96,30 98,23 102,30 95,63 4 96,23 97,00 98,31 103,20 98,22 5 98,23 101,10 97,63 96,30 99,98 6 97,60 101,30 98,60 98,60 101,30 7 98,20 98,60 98,65 98,65 102,30 8 96,23 97,52 98,63 97,56 101,45 9 98,63 98,63 99,12 99,63 102,45 10 98,52 98,50 101,44 99,80 103,10

Rata-rata 96,86 97,84 98,44 100,10 99,41 SD 1,667 97,84 1,435 3,037 3,287

Page 6: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

37

Dari hasil uji keseragaman kandungan

zat dari 10 penimbangan granul

masing-masing 500 mg diperoleh

kandungan zat aktif berkisar 93-107%

dari bobot kandungan zat aktif, Nilai

ini memenuhi persyaratan yang

ditentukan dalam Farmakope

Indonesia III.

3. Pengujian Disolusi Granul Aminofilin

Hasil uji disolusi diperlihatkan

pada Tabel 4. profil disolusinya

diperlihatkan pada Gambar 1.

Hasil uji disolusi kelima

formula diperoleh rata-rata pelepasan

zat aktif dari masing-masing formula

yang berbeda. Acuan nilai yang

digunakan untuk pelepasan dari zat

aktif pada uji disolusi ini adalah USP

24 (2002), dengan menggunakan

media simulasi cairan pH 7 yang

mengharuskan jumlah persentasi

tertentu yang dicapai zat dalam selang

waktu (jam) tertentu sebagai berikut

Profil Disolusi Granul

0

20

40

60

80

100

120

0 10 30 60 90 120 180 240 300 360 420 480

Waktu (menit)

% Terlarut

FIF IIF IIIF IVF V

Gambar 1. Profil disolusi granul FI- FV

Page 7: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

38

Tabel 4. Hasil Pengujian Rata-rata Disolusi Granul Aminofilin

Tabel 5. Persyaratan Zat Terlarut dalam jam (%)

Jam Ke-1 (%) Zat terlarut 1 15-30 2 30-50 4 50-80 6 >70 8 >80

Dari acuan tabel tersebut di atas

kombinasi yang dapat dipertim-

bangkan sebagai suatu sediaan lepas

lambat adalah formula, I, II, III, dan

IV, sedangkan formula V tidak dapat

di pertimbangkan sebagai sediaan

lepas lambat, hal ini disebabkan oleh

pelepasan zat aktif tidak sesuai dengan

Formula

Menit I II III IV V

0 0 0 0 0 0

5 4,76 5,23 5,88 5,54 6,79

10 8,68 8,3 9,7 9,19 13,86

15 10,58 11,17 12,7 11,74 16,09

30 16,8 16,36 19,25 14,83 21,58

45 22,16 20,67 24,78 20,90 29,85

60 28,27 26,64 30,94 28,78 36,30

75 33,17 31,51 36,14 35,33 44,40

90 38,17 37,45 45,00 42,33 54,29

105 42,63 42,39 50,18 47,46 58,90

120 48,46 46,20 53,57 52,67 63,70

135 52,54 52,67 59,67 57,70 69,13

180 63,83 61,21 64,92 65,75 77,33

210 69,2 64,79 66,13 71,63 81,13

240 72,58 69,75 70,42 74,58 87,67

270 76,08 71,00 72,4 77,00 92,70

300 80,09 71,69 74,54 78,80 92,80

330 81,25 72,16 76,39 80,97 93,16

360 82,54 73,10 80,48 81,84 94,50

390 84,35 77,17 82,68 82,83 95,67

420 85,63 77,64 87,70 83,59 95,67

450 86,68 78,87 91,69 84,70 96,60

480 87,5 81,48 97,53 85,52 97,00

Page 8: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

39

yang dipersyaratkan, karena pelepasan

zat aktif lebih besar dari yang

dipersyaratkan.

Hasil uji Statistik

Uji statistik yang dilakukan terhadap

nilai rata-rata disolusi kelima formula

dengan menggunakan disain blok

lengkap acak, anava dan uji Neman–

Keuls dengan derajat kepercayaan

95%, hasil uji anava dari rata-rata

pelepasan zat aktif tiap menit

pengambilan dari kelima formula

adalah sebagai berikut: (Sudjana,

2004)

Tabel 6. Hasil Uji Anava

Sumber Variasi DK JK KT F hitung F tabel Rata-rata 1 322292,976 322291,976 Blok (menit Pengambilan) 22 100310,522 4559,5692 Formula 4 2293,87084 573,346777 kekeliruan eksperimen 88 807,42126 9,17524 62,488477 2,472 Jumlah 115 425703,79 Dari tabel anava diatas diperoleh

kesimpulan bahwa F hitung lebih besar

dari F table. Hal ini menunjukan

hipotesis nol di tolak, artinya dengan

derajat kepercayaan 95% ada

perbedaan pelapasan zat aktif yang

signifikan dari masing-masing

formula, kemudian uji setelah anava

Neman–Keuls: sebagai berikut :

Tabel 7. Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Perbandingan Selisih RST

F I terhadap F II 3,4140* 1,7785 F I terhadap F III 1,6902 1,7785 F I terhadap F IV 0,7771 1,7785 F I terhadap F V 10,095* 2,3479

F II terhadap F III 5,0541* 2,1356 F III terhadap F IV 4,1185* 2,1356 F II terhadap F V 13,474* 2,4961

F III terhadap F IV 0,8688 1,7785 F III terhadap F V 8,4198* 1,7785 F IV terhadap F V 9,2854* 2,1356

Page 9: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

40

Tanda bintang dalam tabel

menunjukan bahwa pelepasan zat aktif

dari kedua formula tersebut berbeda

signifikan. Formula I dan II berbeda

signifikan dalam pelepasan zat aktif,

demikian juga FI terhadap F V, F II

terhadap F III, F III terhadap F IV, F II

terhadap F IV, F III terhadap F V, dan

F IV terhadap F V.

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Hasil penelitian yang diperoleh

dapat disimpulkan bahwa penggunaan

kombinasi matrik Eudragit RS 30 D

dan Eudragit L 30 dan D 55 dapat

menghambat pelepasan zat aktif

sehingga dapat dipertimbangkan

sebagai matrik sediaan lepas lambat

aminofilin. Kombinasi yang digunakan

dari kedua jenis Eudragit 16% dengan

perbandingan Eudragit RS 30 D dan

Eudragit L 30 D 55 masing-masing F I

(10% : 6%), F II (4% : 12%), F III (8%

: 8%), F IV (6% : 10%) dan F V (12%

: 4%). Pelepasan zat aktif setelah

delapan jam berturut-turut dari formula

I–V yaitu 87,50%, 81,475%, 97,525%,

85,517% dan 97%.

Dari hasil disolusi pelepasan

zat aktif masing-masing formula yang

dapat dipertimbangkan sebagai suatu

sediaan lepas lambat adalah formula I,

II, III dan IV. Sedangkan formula V

tidak dapat dipertimbangkan karena

proses pelepasan zat aktifnya melebihi

dari yang dipersyaratkan.

b. Saran

Untuk penelitian selanjutnya

dapat dilakukan penelitian uji disolusi

dari formula yang dihasilkan pada

berbagai pH. Hal ini dilakukan untuk

meliht pengaruh pH pada pelepasan

zat aktif sebagai gambaran dari

ketersediaan hayati zat aktif.

Page 10: Prof Diss Gr Lps Lam Aminophylin Vol5 No2

Profil Disolusi Granul .........(Iyan Sopyan, dkk)

41

DAFTAR PUSTAKA Ansel, Howard, 1989, Pengantar

bentuk Sediaan Farmasi, terjemahan Ibrahim Farida, Edisi IV, UI press, Jakarta, Hal 287.

Ainley, Wade, & Waller, Paul J., 1994,

Hand Book Of Pharamaceutical Exipient, 2 nd edition, Royal Pharmacetical Society of Great Britain, London. p. 84-85, 186-189, 280-281, 306-308, 484-485, 519-521

Lehmann, K., 1999, Paractical Course

in Film Coating of Pharmaceutical Dosage Form with Eudragit, Paharma Polymers, Darmstat.

Shargel, L., 1985, Biofarmasetika and

Farmakokinetika Terapan, Edisi II.,Airlangga university Press, Surabaya, Hal 464-479

Sudjana, M.A., 1994, Desain dan

Analisis eksperimen, Edisi II, Tarsito Bandung, hal 59-67, 36-38, 309, 407

Sunaryo, 1995, Farmakologi dan

Terapi, edisi I, bagian Farmasi UI, hal, 232

The United States Pharmaceutical

Convention, 2000. The united States Pharmacopea XXIV. National Formualy XIX. The United States Pharmaceutical Convention. Twinbook Parkway, Rockville. p 117-118