Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
0
PROFIL & STRUKTUR
SISTEM PENJAMIN MUTU INTERNAL
STIKes PERTAMEDIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir - Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan
12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 723412
1
KATA PENGANTAR
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamina Bina Medika (STIKes Pertamedika) sebagai salah
satu institusi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia, melalui visi dan misinya berkomitmen
untuk memberikan kontribusi kepada Negara dan masyarakat dengan menghasilkan SDM
kesehatan yang berkualitas agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur serta sehat
sejahtera sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Sistem Penjaminan Mutu Internal merupakan salah satu aspek organisasi yang dibangun oleh
pimpinan STIKes Pertamedika sejak berdirinya sampai saat ini, agar tercapai standar mutu
yang diharapkan.
Menyadari arti pentingnya suatu system Penjamin Mutu Internal (SPMI) di Perguruan Tinggi
maka di masukan ke dalam struktur organisasi STIKes Pertamedika.
Dengan adanya SPMI STIKes Pertamedika diharapkan bagi pengelola SPMI untuk
melaksanakan tugas maupun sebagai dasar penyempurnaan system yang ada.
Jakarta, Januari 2021
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Ketentuan Umum
1.2 Tujuan Penyusunan Pedoman SPMI
BAB II Mekanisme Sistem Penjaminan Mutu Internal
2.1 Sistem Penjaminan Mutu Berkelanjutan
STIKes Pertamedika
2.2 Menuju Pemenuhan Penjaminan Mutu
2.3 Perangkat Sistem Penjaminan Mutu
2.4 Skema Mekanisme SPMI STIKes Pertamedika
BAB III Sistem Penjaminan Mutu STIKes Pertamedika
3.1 Umum
3.2 Sistem Penjaminan Mutu Akademik
3.3 Sistem Penjaminan Mutu Non Akademik
BAB IV Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi mendorong perubahan
dalam pengelolaan suatu lembaga, untuk itu Perguruan Tinggi harus memiliki
Manajemen Penjaminan Mutu dalam menjamin mutu proses, sumberdaya dan Content
Perguruan Tinggi sebagai centre of excellent layaknya harus terus mengembangkan
dan meningkatkan kemampuan dan mutu lembaga pendidikan yang berkomitmen
penuh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perguruan Tinggi harus memiliki rencana strategis guna mengatur, mengembangkan
dan mengacu pada pedoman dalam menjalankan tugas dan fungsi Perguruan Tinggi
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, proses penjaminan mutu Perguruan Tinggi
merupakan kegiatan mandiri dari STIKes Pertamedika, sehingga proses tersebut
dirancang, dijalankan, dan dikendalikan sendiri oleh STIKes tanpa campur tangan dari
pihak luar. Secara umum penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan
standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholder
memperoleh kepuasan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional antara lain perubahan struktur tanggung jawab
pengawasan pendidikan tinggi dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pelaksanaan penjaminan mutu di perguruan tinggi
merupakan kegiatan yang wajib dilakukan.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM-PT) adalah proses yang menetap dan
pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan
berkelanjutan sehingga stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia kerja atau institusi
Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dll, pemerintah dosen tenaga penunjang serta pihak
lain yang berkepentingan) memperoleh kepuasan dalam layanan dari SDM yang kami
hasilkan. Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas, Badan Penjaminan Mutu STIKes
PERTAMEDIKA membuatkan buku Profil dan struktur organisasi SPMI.
B. Profile STIKes Pertamedika
1 STIKes PERTAMEDIKA adalah perkembangan dari Akademi Perawatan
PERTAMEDIKA yang didirikan berdasarkan SK Men. Kes. RI No.
130/KEP/DIKNAKES/VI/1989 tanggal 15 Mei 1989 dan telah terakreditasi A pada
tahun 2001 sampai dengan sekarang dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
4
2 Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: SK.
Mendiknas RI nomor. 25/D/0/2008 , Tanggal 13 Februari 2008 (Pemberian Ijin
Penyelenggaraan Program-program Studi dan Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Pertamedika)
3 Surat Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Nomor HK.03.2.4.1.03205
(Rekomendasi pembukaan program studi dan pendirian S1 Keperawatan STIKes
Pertamedika), tanggal 10 Juli 2007.
4 Surat Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Nomor:
366/PP.PPNI/S/VI/2007 (Rekomendasi pembukaan Program Pendidikan S1
Keperawatan pada STIKes Pertamedika), tanggal 8 Juni 2007.
5 Perpanjangan ijin Program Studi Keperawatan :
a. Jenjang D3 SK. Mendiknas RI No. 3104/D/T/K-III/2010
b. Jenjang S1 SK. Mendiknas RI No. 3923/D/T/K-III/2010
6 Program Studi S1 Keperawatan telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi berdasarkan Keputusan BAN PT Nomor : 013/BAN-PT/ Ak-
XIV/S1/VII/2011, tanggal 14 Juli 2011 dengan kategori C
7 Program Studi Diploma III Keperawatan telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi berdasarkan Keputusan BAN PT Nomor : 190/SK/BAN-
PT/ Ak-XIII/Dpl-III/IX/2013, tanggal 21 September dengan kategori B
C. VISI DAN MISI
Menjadi STIKes Unggul dalam Menghasilkan Tenaga Kesehatan Profesional dan
Berwawasan Global yang Amanah, Kompeten, Harmonis, loyal, Adaptif dan kolaboratif
(AKHLAK) Tahun 2040.
Misi adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan Kesehatan berkualitas dengan iklim
akademi yang
2. kondusif dan inovatif disesuaikan dengan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
3. Melaksanakan penelitian ilmiah dibidang kesehatan secara profesional berdasarkan
evidence based.
5
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam konteks kesehatan
sesuai dengan perkembangan IPTEK sebagai bentuk kepedulian insan akademik
merujuk pada AKHLAK.
5. Mewujudkan kerjasama dalam dan luar negeri dalam peningkatan mutu pendidikan.
TUJUAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika Jakarta mempunyai tujuan :
1. Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang siap pakai dan memiliki nilai-nilai
AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
2. Menghasilkan produk penelitian dibidang kesehatan dan digunakan dalam rangka
mengembangkan pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan masyarakat.
3. Meningkatkan derajat kesehatan dengan menerapkan hasil penelitian sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat.
4. Menjalin kerjasama dalam pengembangan sumber daya institusi di tingkat nasional
dan internasional
1. LOGO
2. CORE VALUES
Layanan yang Profesional, Ramah, Ikhlas, Bermutu dan Antusias ( LA PRIMA )
BAB II
Organisasi Sistem Penjamin Mutu Internal
A. Umum
Sistem penjaminan mutu internal yang ada di STIKes Pertamedika ditetapkan berdasarkan
surat keputusan ketua STIKes No Kpts. 960.A/100000/2009-S6, sistem penjaminan mutu
dikepalai oleh koordinator tentang penjaminan mutu, yang bertanggungjawab langsung
6
kepada Ketua STIKes Pertamedika, maka pelaksanaannya adalah : Kebijakan mutu yang
diterapkan di institusi STIKes Pertamedika mulai dari pimpinan dan seluruh civitas
akademika berkomitmen untuk menjalankan mutu diseluruh kegiatan baik operasional
maupun dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan surat keputusan tersebut, maka disusunlah tugas dan tanggungjawab bagian
mutu antara lain :
Pada tahap awal disosialisasikan standar penjaminan mutu meliputi: Standar mutu
akademik, kinerja dosen, serta unsur lain yang terkait dengan penjaminan mutu.
Penjaminan mutu dilakukan melalui evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa dan
dosen pada akhir semester, melakukan evaluasi penelaahan RPP oleh tim pengajar yang
diketahui oleh kepala program studi pada akhir semester, melakukan monitor dan evaluasi
tentang kehadiran dosen dan mahasiswa pada setiap akhir semester, dan melakukan uji
validitas dan reliabilitas terhadap soal ujian pada setiap akhir semester, melakukan
pengembangan kurikulum pada tahun ketiga. Pendokumentasian seluruh kegiatan
dilakukan dengan cara menyiapkan formulir dan dimasukan dalam SIM serta dilaporkan
dalam bentuk laporan harian, mingguan, bulanan dan trimester dan semesteran.
Badan Penjaminan Mutu adalah Suatu lembaga didalam institusi STIKes Pertamedika
Jakarta, yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua STIKes. Bertugas
penyelenggaraan sistem penjaminan mutu di STIKes Pertamedika Jakarta, guna mencapai
indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk kurun waktu tertentu. Sistem penjaminan
mutu dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat STIKes , Prodi dan Unit Penunjang
(perpustakaan, laboratorium). Secara umum, organisasi penjaminan mutu di STIKes
Pertamedika adalah lembaga fungsional yang melekat dengan lembaga struktural,
sehingga dalam menjalankan tupoksi-nya selalu melibatkan pejabat struktural. Dalam hal
ini, antara unit penjaminan mutu PRODI SI KEPERAWATAN,I Gizi , DAN D III
KEPERAWATAN dan D III Radiologi masing-masing bertanggungjawab terhadap pimpinan
tUPM. Namun Seluruh standarnya sama hanya disesuaikan dengan unit kerjanya. Berikut
ini adalah bagan struktur organisasi STIKES PERTAMEDIKA secara keseluruhan dan
struktur organisasi penjaminan mutu di STIKes Pertamedika.
Struktur Organisasi STIKES PERTAMEDIKA
7
Struktur Organisasi Penjaminan Mutu di STIKES PERTAMEDIKA
B. Penjaminan Mutu Akademik Internal
Bagian SPMI STIKes PERTAMEDIKA JAKARTA bertanggung jawab langsung kepada Ketua
STIKes.
UNIT PENGAJARAN PRODI. S1 KEP.
Nila R, S. Kep., Ns., M. Kep,
UNIT PENGAJARAN PRODI. D.III KEP.
Hanik, RI,., M. Kep., sp Mat
UNITPENGAJARAN PRODI. D.III TRO.
Septiana
UNITPENGAJARAN
PRODI. S1 Gizi.
Dwi
Septiana
Ketua UPM
Alfonsa Reni Oktavia, S. Kep., Ns., MKM
Sekretaris UPM Irfan Said, SKM., M. Kes
8
C. Visi Dan Misi SPMI STIKes PERTAMEDIKA
Menjadikan SPMI sebagai budaya dalam menghasilkan mutu dan kepuasan pelanggan di
seluruh unit kerja STIKES PERTAMEDIKA.
Misi SPMI STIKes PERTAMEDIKA
1. Memberdayakan semua unit untuk mengembangkan dan menerapkan sistem
manajemen mutu
2. Mengembangkan dan menerapkan sistem monitoring dan audit internal.
3. Mengembangkan dan menerapkan sistem monitoring dan audit eksternal
Tugas SPMI STIKes PERTAMEDIKA
1. Mengolah data dari semua unit kerja yang ada di STIKes PERTAMEDIKA
2. Merencanakan, melaksanakan SPMI-STIKes PERTAMEDIKA.
3. Menyusun dokumen-dokumen mutu sebagai pedoman pelaksanaan SPM-STIKes
PERTAMEDIKA JAKARTA.
4. Melakukan koordinasi pelaksanaan SPMI-STIKes PERTAMEDIKA.
5. Memantau, menilai, mengaudit dan mengevaluasi pelaksanaan STIKes PERTAMEDIKA
serta memberikan hasil analisa dari kajiannya.
Fungsi Badan SPMI STIKes PERTAMEDIKA
1. Memberikan informasi dan konsultasi terkait kegiatan pada unit kerja diSTIKes
PERTAMEDIKA
2. SPMI bertanggungjawab menyelenggarakan sistem penjaminan mutu secara keseluruhan
diSTIKes PERTAMEDIKA dan berusah mencapai indikator sasaran mutu sesuai target yang
telah ditetapkan.
3. Mengembangkan system penjaminan mutu yang berkelanjutan (Continuous Quality
Improvement) di STIKes PERTAMEDIKA
4. Memberikan layanan konsultasi, pendampingan dan kerjasama dalam bidang penjaminan
mutu .
5. Mengembangkan sistem informasi penjaminan mutu yang adaptif dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
9
BAB IV
Kebijakan SPMI
Kebijakan SPMI-PT adalah dokumentasi tertulis berisi garis besar penjelasan tentang
bagaimana suatu Perguruan Tinggi memahami, merancang, dan melaksanakan SPMI dalam
penyelenggaraan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat sehingga terwujud budaya
mutu pada perguruan tinggi .
SPMI STIKes PERTAMEDIKA adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu Perguruan Tinggi
secara internal guna mengawasi penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan dilakukan secara
berkelanjutan (continuous improvement ) dalam artian pengawasan ini dilakukan secara
mandiri oleh semua unit kerja di lingkungan STIKes .
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dipandang sebagai salah satu cara untuk menjawab
berbagai permasalahan pendidikan tinggi di Indonesia. Selain itu, SPMI dianggap mampu
untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi.
Secara umum, pengertian penjaminan mutu (quality assurance) pendidikan tinggi adalah:
1. Proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pendidikan secara konsisten dan
berkelanjutan sehingga pelanggan memperoleh kepuasan.
2. Proses untuk menjamin agar mutu lulusan sesuai dengan kompetensi yang
ditetapkan/dijanjikan sehingga mutu dapat dipertahankan secara konsisten dan
ditingkatkan secara berkelanjutan.Dengan kata lain, perguruan tinggi dikatakan bermutu
apabila mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek
deduktif), serta mampu memenuhi kebutuhan/memuaskan stakeholders (aspek induktif)
yaitu kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional. Sehingga, perguruan tinggi
harus mampu merencanakan, menjalankan dan mengendalikan suatu proses yang
menjamin pencapaian mutu.
Untuk mewujudkan itu semua, diperlukan syarat-syarat normatif yang wajib dipenuhi oleh
setiap Perguruan Tinggi. Syarat-syarat tersebut tertuang dalam beberapa asas, yaitu:
1. Komitmen
2. Internally driven
3. Tanggungjawab/pengawasan melekat
4. Kepatuhan kepada rencana
5. Evaluasi
10
6. Peningkatan mutu berkelanjutan
Tujuan penjaminan mutu adalah memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara
berkelanjutan, yang dijalankan secara internal untuk mewujudkan visi dan misi PT, serta untuk
memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.
Hal tersebut dapat dilaksanakan secara internal oleh PT yang bersangkutan, dikontrol dan
diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN)
Perguruan Tinggi atau lembaga lain secara eksternal. Sehingga obyektifitas penilaian terhadap
pemeliharaan dan peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan di suatu perguruan tinggi
dapat diwujudkan.
Landasan kebijakan implementasi SPMI di STIKES PERTAMEDIKA meliputi:
1. Permendikbud No 03 tahun 2020
2. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Pasal 53 UU Dikti
Selain kebijakan-kebijakan tersebut, SPMI di STIKES PERTAMEDIKA juga merujuk kepada
instrumen akreditasi nasional yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN-PT) . dapat digambarkan sebagai berikut:
11
Gambar Skema Penjaminan Mutu STIKES PERTAMEDIKA
Skema tersebut memiliki tujuan antara lain:
1. Mencapai visi-misi melalui pemenuhan standar mutu dengan
2. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
3. Kepuasan pelanggan terpelihara (customer care)
12
Untuk menjalankan SPMI, menerapkan langkah-langkah yang disebut “siklus penjaminan
mutu”, yaitui:
1. Menyusun organisasi penjaminan mutu
2. Menyusun sistem (Kebijakan, Sistem Dokumen (standar mutu, manual mutu, manual
prosedur
3. Sistem dijalankan (sosialisasi dan menjadi acuan kerja)
4. Melakukan Audit Internal Mutu (AIM).
5. Rencana Tindak Lanjut
Gambar 1. Siklus SPMI
13
BAB VI
TATA KELOLA SISTEM MUTU
A . MODEL PENGELOLAAN
Upaya peningkatan mutu secara terus menerus yang dilakukan di STIKes PERTAMEDIKA
diharapkan akan menumbuhkan budaya mutu sehingga akan tercapai peningkatan standar
yang berkelanjutan (continous quality improvement). Di dalam Pasal 52 ayat (2) UU Dikti
disebutkan bahwa penjaminan mutu dilakukan melalui 5 (lima) langkah utama yang disingkat
PPEPP, yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi
(pelaksanaan), Pengendalian (pelaksanaan), dan Peningkatan Standar Dikti. Hal ini berarti
bahwa kelima langkah utama tersebut harus ada dalam melaksanakan SPMI, bahkan
merupakan inti dari SPMI di setiap perguruan tinggi.
Untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan akademik dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi, STIKes PERTAMEDIKA mengatur melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
1. Tahap pertama, berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan yang telah ditetapkan STIKes
PERTAMEDIKA tersebut diatas, maka Manjemen menetapkan kebijakan dan standar.
2. Tahap kedua, berdasarkan kebijakan dan standar yang telah ditetapkan, pimpinan STIKes
PERTAMEDIKA menyusun renstra yang berisi rencana kerja . Penyusunan renstra dilakukan
melalui pembahasan pimpinan STIKes PERTAMEDIKA dengan pimpinan Program Studi,
Unit Pelayanan Teknis (UPT) terkait.
3. Tahap ketiga, berdasarkan renstra yang telah disahkan menyusun rencana kerja dan
anggaran secara lebih rinci untuk kurun waktu 1 tahun yang Disahkan oleh Ketua STIKES.
4. Tahap keempat, Membuat standar operasional kegiatan akademik. Pengesahan standar
akademik ini dilakukan oleh Ketua STIKes PERTAMEDIKA
5. Tahap kelima, Menyusun , menyusun ketentuan dan peraturan akademik serta Standard
Operating Procedure (SOP) agar dapat menjadi pedoman pelaksanaan di Program Studi
terkait.
6. Tahap keenam, secara periodik ( minimal setiap semester ) Pimpinan Program Studi
terkait. membuat laporan pelaksanaan kegiatan akademik beserta realisasi anggarannya.
7. Tahap ketujuh, berdasarkan laporan pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh
pimpinan Program Studi, Ketua STIKes melakukan evaluasi dengan meminta UPT
14
Penjaminan Mutu (UPT-SP) melakukan audit. Laporan hasil audit oleh UPT-SP akan
diserahkan ke Ketua STIKes dengan tembusan pimpinan Program Studi, UPT terkait.
Laporan hasil audit dan rekomendasi UPT-SP akan dijadikan dasar oleh Ketua STIKes
dengan tembusan pimpinan Program Studi, UPT terkait melakukan tindak lanjut
penyelesaian atau untuk menjadi bahan pertimbangan dalampenyempurnaan kebijakan,
standar, dan peraturan/SOP dimasa mendatang.
15
BAB V
SASARAN MUTU
A. Pernyataan Sasaran Mutu
Sasaran Mutu adalah Pernyataan berisi tingkat yang telah ditetapkan (kriteria) yang ingi
dicapai dalam suatu periode tertentu. dari suatu pendidikan (mis: mutu Program studi,
mutu dosen, mutu lulusan). Pernyataan berisi jabaran/rincian karakteristik dari suatu hal
(mis: kompetensi lulusan dan kualifikasi dosen).
Standar Mutu STIKes PERTAMEDIKA JAKARTA adalah Pernyataan berisi kriteria untuk
menetapkan dan/atau mengevaluasi mutu dari suatu hal (mis: mutu Program studi, mutu
dosen, mutu lulusan, mutu pengabdian masyarakat) di STIKes PERTAMEDIKA JAKARTA
B. Penjelasan Sasaran Mutu
Sasaran Penjaminan Mutu Internal STIKes PERTAMEDIKA, Berdasarkan Pasal 54 ayat (4)
UU Dikti, struktur Standar Dikti yang ditetapkan sendiri oleh perguruan tinggi terdiri atas
Kelompok Standar Bidang Akademik dan Kelompok Standar Bidang Non
Akademik sebagai berikut:
a. Kelompok Standar Bidang Akademik untuk Pendidikan Akademik antara lain
dapat
terdiri atas:
1) Standar pendidikan untuk Pendidikan Akademik yang substansi/isi dan/atau
jumlahnya melampaui standar dalam Kelompok Standar Nasional Pendidikan dalam SN
Dikti;
2) Standar penelitian untuk Pendidikan Akademik yang substansi/isi dan/atau
jumlahnya melampaui standar dalam Kelompok Standar Nasional Penelitian dalam SN
Dikti;
3) Standar pengabdian kepada masyarakat untuk Pendidikan Akademik yang
substansi/isi dan/atau jumlahnya melampaui standar dalam Kelompok Standar Nasional
Pengabdian Kepada Masyarakat dalam SN Dikti;
16
b. Kelompok Standar Bidang Non Akademik untuk Pendidikan Akademik antara
lain dapat terdiri atas:
1) Standar pengelolaan untuk Pendidikan Akademik yang substansi/isi dan/atau
jumlahnya melampaui Standar Pengelolaan dalam SN Dikti;
2) Standar keuangan untuk Pendidikan Akademik yang substansi/isi dan/atau
jumlahnya melampaui Standar Pendanaan dan Pembiayaan dalam SN Dikti;
3) Standar ketenagaan untuk Pendidikan Akademik yang substansi/isi dan/atau
jumlahnya melampaui Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan dalam SN Dikti;
4) Standar sarana prasarana untuk Pendidikan Akademik yang substansi/isi
dan/atau jumlahnya melampaui Standar Sarana dan Prasarana dalam SN Dikti;
5) Standar kemahasiswaan untuk Pendidikan Akademik yang melampaui SN Dikti
karena tidak ada di dalam SN Dikti;
6) Standar kerjasama untuk Pendidikan Akademik yang melampaui SN Dikti karena
tidak ada di dalam SN Dikti; dan
7) Standar lain yang diturunkan dari visi perguruan tinggi untuk Pendidikan
Akademik yang melampaui SN Dikti karena tidak ada di dalam SN Dikti.
1) Kelompok Standar Nasional Pendidikan yang terdiri atas:
a) Standar kompetensi lulusan;
b) Standar isi pembelajaran;
c) Standar proses pembelajaran;
d) Standar penilaian pembelajaran;
e) Standar dosen dan tenaga kependidikan;
f) Standar sarana dan prasarana pembelajaran;
g) Standar pengelolaan pembelajaran; dan
h) Standar pembiayaan pembelajaran.
2) Kelompok Standar Nasional Penelitian yang terdiri atas:
a) Standar hasil penelitian;
b) Standar isi penelitian;
c) Standar proses penelitian;
d) Standar penilaian penelitian;
e) Standar peneliti;
17
f) Standar sarana dan prasarana penelitian;
g) Standar pengelolaan penelitian; dan
h) Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
3) Kelompok Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri atas:
a) Standar hasil PKM;
b) Standar isi PKM;
c) Standar proses PKM;
d) Standar penilaian PKM;
e) Standar pelaksana PKM;
f) Standar sarana dan prasarana PKM;
g) Standar pengelolaan PKM; dan
h) Standar pendanaan dan pembiayaan PKM.
18
DAFTAR PUSTAKA
_____________________________, Accreditation Board for Engineering and Technology
(ABEI). 2000. Annual Report. New
York.
______________, Buku Pedoman Evaruasi Diri. 2002. Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN-PT).
______________, Buku "Tanya Jawab Seputar Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di
Perguruan Tinggi". 2005, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
________________, Pedoman Pengelolaan Standar Mutu Perguruan Tinggi. 2006. Direktorat
Jenderal pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
______________, Pendidikan Tinggi. 2003. Departemen
Pendidikan Nasional, Dire ktorat Jendel Pendidikan Tinggi.
______________, Praktek Baik dalam penjaminan Mutu pendidikan Tinggi, Buku I Proses
Pembelajaran. 2004. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal
pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan.
______________, Praktek Baik (Good Practices) Penjaminan Mutu Kurikulum. Program
Studi Perguruan Tinggi, Ditjen Dikti, Depdiknas,2005.
______________, Panduan Pelaksanaan Sistem penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-
PT) Bidang Akademik, (2006), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
pendidikan Nasional.
______________, lnstrumen Akredilasi Institusi Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi.
______________, Higher Education Long Term Strategy (HETL). 2010, Direktorat
Pendidikan Tinggi dan Departement Pendidikan Nasional,2003.
Abduh S., 2008 Strategi Membangun Kerjasama Perguruan Tinggi dan Pemerintah
19
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LAINNYA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003.
Undang-Undang Nomor 1B Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan
dan Penerapan llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Estándar Nasional
pendidikan.
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999. Tentang Perguruan Tinggi dan No. 61 Tahun 1999
Tentang Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik lndonesia Nomor 42 tahun 2007 tentang
Sertifikasi Dosen.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 36/D/O/2001 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik lndonesia Nomor 234/u/2000 Tentang
pedoman pendirian Perguruan Tinggi.
Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 38/Kep/Mk.waspan/8/1999 Tentang Jabatan
Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
(SPM Dikti).
UU Dikti dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang SN Dikti