1
Malang/Gev TeS’Gra- venshage . K e m u dian dinasio- na lisasi berdasarkan UU Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958 jo PP No. 19 Tahun 1959 dan diserahkan ke PPN Antan XII Sum- berjeru dan PPN Karet XV Pancursari. Dalam perkembangannya, sejak 1996 Kebun Pancursari dikelola PT Perke- bunan XXIII (Persero) kemudian dilebur menjadi PTPN XII hingga sekarang. Bangun pabrik karet Rp7,5 miliar Tanaman karet bakal menjadi komo- ditas andalan Kebun Pancursari pada tahun-tahun mendatang. Saat ini saja areal karet di kebun tersebut mencapai 1.187 ha berupa TBM 5 (tanaman be- lum menghasilkan berumur 5 tahun) dan TTAD (tanaman tahun akan datang), dan direncanakan bertambah menjadi 1.445,95 ha. Jarak tanam karet 3 m x 6 m dengan populasi 555 pohon per ha. Tahun 2016 sebagian areal karet su- dah bisa disadap, maka tahun ini disiap- kan pabrik pengolahan lateks dengan memanfaatkan bangunan eks pabrik kopi. “Kami sudah mengajukan dana in- vestasi pembangunan pabrik karet se- nilai Rp7,5 miliar ke Direksi dan sudah disetujui. Dijadwalkan pembangunan pabrik itu selesai tahun depan, kemudi- an langsung melakukan sadapan,” tutur Hendrianto, Manajer Kebun Pancursari. Beroperasinya pabrik pengo- lahan karet yang didukung areal seluas 1.445,95 ha menjadikan Kebun Pancursari kelak seba- gai kebun karet terbesar di Wilayah III. Karet merupa- kan komoditas yang sangat menjanjikan. “Tidak ber- lebihan jika Kebun Pancursari disebut raksasa yang sedang tidur,” papar Hen- drianto. Saat ‘Sang Raksasa’ kelak bangun bertepatan seluruh tanaman karet bisa disadap, maka diyakini akan mampu menghimpun revenue yang besar. Manajemen Kebun Pancursari men- jadikan tanaman karet sebagai peng- himpun pendapatan harian dari hasil sadapan getah setiap hari. Sedangkan pendapatan mingguan diperoleh dari budidaya pisang mas Kirana yang dimu- lai sejak 2011 di areal 70 ha. Populasi- nya 800 – 1.000 pohon per hektar. Menurut Wakil Manajer Kebun Pan- cursari, Amir Sutarto, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pembeli lokal, dengan volume 20 ton per bulan. Harga jual pisang mas Kirana Rp6.000/ kg grade A, Rp3.500/kg grade B, dan Rp2.500/kg grade C di tingkat kebun. Setiap tandan rata-rata berbobot 5 kg. “Pada tahun 2014 kami merealisasi- kan penjualan pisang mas Kirana senilai Rp1 miliar, pendapatan dari buah tersebut tahun ini diperkirakan Rp1 miliar juga,” tuturnya seraya menjelaskan bahwa ada mitra bisnis dari Jakarta yang membeli pisang. Keberagaman tanaman di Kebun Pancursari memberikan nilai positif berupa kelancaran dana masuk, dian- taranya dari cengkeh Zanzibar yang dijadikan pendapatan tahunan. Harga komoditas tersebut cukup bagus yakni Rp135.000/kg. Tanaman cengkeh di kebun tersebut dikembangkan sejak 1970, dan tahun ini arealnya seluas 870, 59 ha sebagian un- tuk pohon induk yang dipasok ke kebun- kebun lain lingkup PTPN XII. Hendrianto menyebutkan hasil pen- jualan cengkeh tahun lalu sebesar Rp12 miliar yang merupakan pendapatan pe- nopang. Aneka kayu (sengon, jabon, mahoni, jati) pun dapat digunakan peno- pang, dengan volume penjualan 2.000 m3 pada tahun 2014 atau lebih tinggi Profil Kebun 08-buletin ptpn12 Maret - April 2015, Maret - April 2015, Edisi 09 Edisi 09 M alang /G ev T e S G ra - venshage . K e m u d i a n d in as i o - na li sas i Kami sudah mengajukan d vestasi pembangunan pabrik ka nilai Rp7,5 miliar ke Direksi dan disetujui. Dijadwalkan pemba pabrik itu selesai tahun depan, k an langsung melakukan sadapan Hendrianto, Manajer Kebun Panc Beroperasinya pabrik lahan karet yang didukun seluas 1.445,95 ha men Kebun Pancursari kela gai kebun karet terbe Wilayah III. Karet m kan kom yang men j a n SUSUNAN MANAJEMEN KEBUN PANCURSARI Manajer : Hendrianto Wakil Manajer : Amir Sutarto Asisten Administrasi Keuangan & Umum : Budianto Asisten Teknologi & Pengolahan : Sugiyono Asisten Tanaman Afdeling Pancursari Timur : Soeyono Asisten Tanaman Afdeling Pancursari Barat : Ghunthur Sheto Ari U Asisten Tanaman Afdeling Pager Gunung : Bagus Wahyu N Asisten Tanaman Afdeling Glagah Arum : Supriyadi Asisten Tanaman Afdeling Bumirejo : Mulyadi Hadi Pranoto Asisten Tanaman Afdeling Sumber Manggis : Pancoro Budi S Areal pohon cengkeh (foto: Dok. Humas) Hendrianto Hendrianto

Profil Kebun MMaret - April 2015, aret - April 2015 ... 8.pdf · Jarak tanam karet 3 m x 6 m dengan populasi 555 pohon per ha. Tahun 2016 sebagian areal karet su- ... nopang. Aneka

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Profil Kebun MMaret - April 2015, aret - April 2015 ... 8.pdf · Jarak tanam karet 3 m x 6 m dengan populasi 555 pohon per ha. Tahun 2016 sebagian areal karet su- ... nopang. Aneka

M a l a n g / G e v T e S ’ G r a -v e n s h a g e . K e m u d i a n d i n a s i o -n a l i s a s i

berdasarkan UU Nasionali sasi No. 86 Tahun 1958 jo PP No. 19 Tahun 1959 dan dise rahkan ke PPN Antan XII Sum-berjeru dan PPN Karet XV Pancursari. Dalam perkembangannya, sejak 1996 Kebun Pancursari dikelola PT Perke-bunan XXIII (Persero) kemudian dilebur menjadi PTPN XII hingga sekarang.

Bangun pabrik karet Rp7,5 miliarTanaman karet bakal menjadi komo-

ditas andalan Kebun Pancursari pada tahun-tahun mendatang. Saat ini saja areal karet di kebun tersebut mencapai 1.187 ha berupa TBM 5 (tanaman be-lum menghasilkan berumur 5 tahun) dan TTAD (tanaman tahun akan datang), dan direncanakan bertambah menjadi 1.445,95 ha. Jarak tanam karet 3 m x 6 m dengan populasi 555 pohon per ha.

Tahun 2016 sebagian areal karet su-dah bisa disadap, maka tahun ini disiap-kan pabrik pengolahan lateks dengan memanfaatkan bangunan eks pabrik kopi.

“Kami sudah mengajukan dana in-vestasi pembangunan pabrik karet se-nilai Rp7,5 miliar ke Direksi dan sudah disetujui. Dijadwalkan pembangunan pabrik itu selesai tahun depan, kemudi-an langsung melakukan sadapan,” tutur Hendrianto, Manajer Kebun Pancursari.

Beroperasinya pabrik pe ngo -lahan ka ret yang didukung areal

seluas 1.445,95 ha menjadikan Kebun Pancursari kelak seba-

gai kebun karet terbesar di Wilayah III. Karet merupa-

kan komoditas yang sangat menjanj ikan.

“Tidak ber -

lebihan jika Kebun Pancursari disebut raksasa yang sedang tidur,” papar Hen-drianto.

Saat ‘Sang Raksasa’ kelak bangun bertepatan seluruh tanaman karet bisa disadap, maka diyakini akan mampu menghimpun revenue yang besar.

Manajemen Kebun Pancursari men-jadikan tanaman karet sebagai peng-himpun pendapatan harian dari hasil sadapan getah setiap hari. Sedangkan pendapatan mingguan diperoleh dari budidaya pisang mas Kirana yang dimu-lai sejak 2011 di areal 70 ha. Populasi-nya 800 – 1.000 pohon per hektar.

Menurut Wakil Manajer Kebun Pan-cursari, Amir Sutarto, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pembeli lokal, dengan volume 20 ton per bulan. Harga jual pisang mas Kirana Rp6.000/kg grade A, Rp3.500/kg grade B, dan Rp2.500/kg grade C di tingkat kebun. Setiap tandan rata-rata berbobot 5 kg.

“Pada tahun 2014 kami merealisasi-kan penjualan pisang mas Kirana senilai Rp1 miliar, pendapatan dari buah tersebut tahun ini diperkirakan Rp1 miliar juga,” tuturnya seraya menjelaskan bahwa ada mitra bisnis dari Jakarta yang membeli pisang.

Keberagaman tanaman di Kebun Pancursari memberikan nilai positif berupa kelancaran dana masuk, dian-taranya dari cengkeh Zanzibar yang dijadikan pendapatan tahunan. Harga komoditas tersebut cukup bagus yakni Rp135.000/kg.

Tanaman cengkeh di kebun tersebut dikembangkan sejak 1970, dan tahun ini arealnya seluas 870, 59 ha sebagian un-tuk pohon induk yang dipasok ke kebun-kebun lain lingkup PTPN XII.

Hendrianto menyebutkan hasil pen-jualan cengkeh tahun lalu sebesar Rp12 miliar yang merupakan pendapatan pe-nopang. Aneka kayu (sengon, jabon, mahoni, jati) pun dapat digunakan peno-pang, dengan volume penjualan 2.000 m3 pada tahun 2014 atau lebih tinggi

Profil Kebun

08-buletin ptpn12

Maret - April 2015, Maret - April 2015, Edisi 09Edisi 09

M a l a n g / G e v T e S ’ G r a -v e n s h a g e .K e m u d i a nd i n a s i o -n a l i s a s i

“Kami sudah mengajukan dvestasi pembangunan pabrik kanilai Rp7,5 miliar ke Direksi dandisetujui. Dijadwalkan pembapabrik itu selesai tahun depan, kan langsung melakukan sadapanHendrianto, Manajer Kebun Panc

Beroperasinya pabrik lahan ka ret yang didukun

seluas 1.445,95 ha menKebun Pancursari kela

gai kebun karet terbeWilayah III. Karet m

kan komyang menjan

SUSUNAN MANAJEMEN KEBUN PANCURSARI

Manajer : HendriantoWakil Manajer : Amir SutartoAsisten Administrasi Keuangan & Umum : BudiantoAsisten Teknologi & Pengolahan : SugiyonoAsisten Tanaman Afdeling Pancursari Timur : SoeyonoAsisten Tanaman Afdeling Pancursari Barat : Ghunthur Sheto Ari UAsisten Tanaman Afdeling Pager Gunung : Bagus Wahyu NAsisten Tanaman Afdeling Glagah Arum : SupriyadiAsisten Tanaman Afdeling Bumirejo : Mulyadi Hadi PranotoAsisten Tanaman Afdeling Sumber Manggis : Pancoro Budi S

Areal pohon cengkeh (foto: Dok. Humas)

HendriantoHendrianto