Upload
buinhu
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN MINYAK ATSIRI DARI EKSTRAKSI LIMBAH
KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) UNTUK PENGENDALIAN
LALAT BUAH (Bactrocera sp)
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN (PKM-P)
Disusun oleh :
Nidia Melati Al Anshori (H 0712137) (2012)
Novia Safitri (H 0813130) (2013)
Nur Fitriani (H 0813134) (2013)
Hanand Isnaini (H 0813074) (2013)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
ii
ii
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Minyak Atsiri dari Ekstraksi
Limbah Kulit Jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) untuk Pengendalian Lalat Buah
(Bactrocera sp)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nidia Melati Al Anshori
b. NIM : H0712137
c. Jurusan : Agroteknologi
d. Universitas : Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
e. Alamat Rumah dan No HP : Pilang 19/04, Pilang, Masaran, Sragen
(087736363704)
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Retno Wijayanti M.Si.
b. NIDN : 0015076603
c. Alamat Rumah : Gg Menara Air II Jonggrangan Baru Klaten
Botokan, Jonggrangan, Klaten
d. No. Tlp/Hp : 0271-632451
6. Biaya Kegiatan Total : Rp 10.050.000,-
a. DIPA : Rp 10.050.000,-
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Surakarta, 25 September 2014
iii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. .. iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii
RINGKASAN .................................................................................................. 1
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................
1
RINGKASAN
Hama lalat buah, khususnya dari jenis Bactrocera sp., adalah hama yang
sangat merugikan. Serangan lalat buah mengakibatkan menurunnya kuantitas dan
kualitas produk hortikultura, khususnya buah-buahan dan mengakibatan ekspor
buah-buahan ditolak.
Pengendalian lalat buah dapat dilakukan secara fisik, biologis, maupun
kimiawi. Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida dari
bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri. Bahan yang dapat menghasilkan
minyak atsiri diantaranya adalah limbah kulit jeruk nipis. Kulit jeruk nipis mudah
ditemui terutama di rumah makan maupun warung makan pinggir jalan menjadi
sampah yang menghasilkan polusi. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu
upaya yang bisa dilakukan adalah mengolah sampah kulit jeruk menjadi minyak
atsiri. Dengan demikian, melalui penelitian ini mampu memanfaatkan limbah kulit
jeruk yang terbuang menjadi produk yang lebih menguntungkan yang dapat
menangani permasalahan pertanian buah hortikultura akibat serangan lalat buah
yang efektif, murah dan ramah lingkungan.
Pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati reaksi dari lalat buah terhadap
minyak atsiri kulit jeruk nipis yang terdapat pada kapas untuk menentukan atraktan
atau repellent. Jika hasil yang ditunjukkan adalah atraktan maka dilanjutkan uji
perbandingan dengan metyl eugenol. Analisis dilakukan dengan melakukan
perhitungan terhadap jumlah lalat buah yang diaplikasikan dalam penelitian. Hasil
penghitungan kemudian dihitung dengan analisis analisis statistika deskriptif dan
analisis ragam (ANOVA) rancangan acak lengkap dengan taraf kepercayaan 5%
menggunakan program pengolahan data SPSS 17.
Keyword: Minyak Atsiri, Limbah, Jeruk nipis, Repellent, Atraktan.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Faktor penghambat utama dalam produksi pertanian adalah OPT (organisme
pengganggu tanaman) karena menurunkan hasil baik kualitas maupun kuantitas.
Salah satu hama penting dibidang hortikultura yakni lalat buah. Karena, merusak
buah-buahan sehingga menjadi faktor pembatas perdagangan (trade barrier). Hama
ini telah tersebar hampir di semua kawasan Asia-Pasifik dengan lebih dari 26 jenis
inang (Sodiq, 2004 dalam Agus, 2007). Hama lalat buah, khususnya dari jenis
Bactrocera sp., adalah hama yang sangat merugikan. Kerugian yang
diakibatkannya diperkirakan mencapai Rp 22 milyar per tahun. Serangan lalat buah
mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas produk hortikultura, khususnya
buah-buahan dan mengakibatan ekspor buah-buahan ditolak (Daryanto, 2003
dalam agus, 2007). Lalat buah mengakibatkan kerusakan secara kuantitatif, yaitu
dengan jatuhnya buah muda yang terserang dan secara kualitatif, yaitu buah
menjadi busuk dan berisi belatung (Kardinan, 2000).
Pengendalian lalat buah dapat dilakukan secara fisik, biologis, maupun
kimiawi. Pengendalian lalat buah yang biasa dilakukan di Indonesia yaitu, berupa
pembungkusan, sanitasi kebun, penggunaan perangkap dengan atraktan, dan
pembasmian (Soeroto et al., 1995 dalam Gilang, 2011). Namun, pengendalian
dengan pembungkusan membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang besar.
Perangkap atraktan membutuhkan biaya yang tinggi sedangkan pembasmian yang
umumnya menggunakan bahan kimia berbahaya berdampak buruk pada lingkungan
dan hasil produksinya sulit diterima di pasar Internasional. Petani untuk saat ini
masih kesulitan untuk mencari teknik pengendalian yang tepat. Perlu adanya
penelitian tentang pengendalian hama lalat buah dengan bahan ramah lingkungan.
Penelitian tentang pestisida alami lalat buah berkembang dengan cepat seperti
jeringau, sereh wangi, selasih hijau dan seledri (Salbiah et al., 2013). Namun, bahan
– bahan tersebut sulit didapat dalam jumlah besar dan butuh biaya tinggi. Bahan
yang dapat menghasilkan minyak atsiri lainnya adalah limbah kulit jeruk nipis.
Kulit jeruk nipis yang mengandung zat limonene yang dapat menjadi repellent dan
larvasida pada nyamuk (Tjokromihardjo et al, 2008). Harris (1987) menyatakan
bahwa sitronella pada jeruk bersifat racun dehidrasi (desiscant) saat kontak dengan
serangga dan mati akibat kehilangan cairan terus menerus. Selain itu, sitronella juga
berfungsi sebagai atraktan bagi serangga jantan. Dan kandungan senyawa
antibakteri dari minyak atsiri kulit buah jeruk nipis adalah senyawa β-Pinena,
limonene, Z-citral, β-mirsene, dan E-sitral.
Selain itu, kulit jeruk nipis mudah ditemui terutama di rumah makan maupun
warung makan pinggir jalan menjadi sampah yang menghasilkan polusi. Untuk
mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengolah
sampah kulit jeruk menjadi minyak atsiri. Dengan demikian, melalui penelitian ini
3
mampu memanfaatkan limbah kulit jeruk yang terbuang menjadi produk yang lebih
menguntungkan yang dapat menangani permasalahan pertanian buah hortikultura
akibat serangan lalat buah yang efektif, murah dan ramah lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pengajuan penelitian Pemanfaatan Minyak Atsiri dari Ekstraksi
Limbah Kulit Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) untuk Pengendalian Lalat Buah
(Bactrocera sp) ini, kami mencoba merumuskan masalah yang ada yaitu:
a. Apakah minyak atsiri kulit jeruk nipis berperan sebagai atraktan atau
sebagai repellent ?
b. Seberapa efektif limbah kulit jeruk nipis sebagai pengendali lalat buah ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
a. Mengetahui peran minyak atsiri dari limbah jeruk nipis terhadap
pengendalian hama lalat buah.
b. Mempelajari tingkat efektivitas dari minyak atsiri limbah kulit jeruk
dalam pengendalian hama lalat buah.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari pemanfaatan ekstraksi
minyak atsiri dari limbah kulit jeruk nipis untuk pengendalian lalat buah yang
menjadi salah satu permasalahan terbesar dalam budidaya tanaman buah sehingga
dapat direkomendasi sebagai pengendalian alternatif yang efektif.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lalat Buah
Lalat buah bersifat polifag, yaitu mempunyai sekitar 26 jenis inang, seperti
belimbing, jambu biji, tomat, cabai merah, melon, apel, nangka kuning, mangga,
dan jambu air. Intensitas serangan lalat buah di Jawa Timur dan Bali menunjukkan
variasi yang cukup besar yaitu antara 6,4%-70%. Intensitas serangan lalat buah
pada mangga berkisar antara 14,8%-23%, namun tidak jarang kerusakan yang
diakibatkan lalat buah khususnya pada belimbing dan jambu biji dapat mencapai
100%. Telah teridentifikasi sekitar 4000 spesies (jenis) lalat buah dengan tingkat
serangan yang berbeda. Sekitar 75 % tanaman buah-buahan dari berbagai jenis yang
dibudidayakan di Indonesia telah terserang lalat buah
(Sutrisno, 1999 dalam Sodiq, 2004).
Dalam siklus hidupnya, lalat buah melalui 4 fase perkembangan, yaitu telur,
larva, pupa, dan imago. Lalat buah betina memasukkan telur ke dalam kulit buah,di
dalam luka, atau cacat buah. Lalat buah betina memasukkan telur ke dalam kulit
buah,di dalam luka, atau cacat buah secara berkelompok. Lalat bertelur pada buah
yang masak dan selama hidupnya lalat buah dapat bertelur sebanyak 100-150 butir
(Pracaya, 2001). Masa larva lalat buah antara 6 - 9 hari. Larva mengorok daging
buah sambil mengeluarkan enzim perusak atau pencerna yang berfungsi
melunakkan daging buah sehingga mudah dihisap dan dicerna. Enzim tersebut
dapat mempercepat pembusukan (Kalshoven, 1981). Suhu berpengaruh terhadap
perkembangan, keperidian, lama hidup, dan mortalitas Bactrocera sp.
Perkembangan dan aktivitas hidup lalat buah umumnya pada suhu 10-30°C
(Bateman 1972 dalam Ginting, 2009).
Gejala serangan awal ditandai dengan adanya noda atau titik hitam bekas
tusukan ovipositor dan akibat serangan larva lalat buah. Titik hitam tersebut
berkembang menjadi bercak cokelat. (Surachman dan Suryanto, 2007). Serangan
lalat buah dapat dikurangi dengan menjaga sanitasi, memusnahkan buah yang
terserang, memberantas lalat jantan dengan umpan, dan lalat betina dengan
insektisida (Pracaya, 2001). Lalat buah betina mencari inangnya menggunakan bau
dan rangsangan visual, dengan menusukkan ovipositor lalat buah memasukkan
telur di bawah permukaan kulit buah (Gould dan Raga, 2002).
2.2 Minyak Atsiri Kulit Jeruk Nipis
Menurut Rukmana (2003), jeruk nipis termasuk dalam ordo rutales, famili
rutaceae, genus citrus dan spesies Citrus aurantifolia. Jeruk nipis diduga berasal
dari kawasan Asia Tenggara terutama dataran Cina, kemudian menyebar luas
keberbagai negara di dunia. Lingkungan tumbuh yang optimal untuk tanaman
iniadalah dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ±1.000 m dpl, dengan
suhu udara berkisar 25°C - 30°C.Tanaman jeruk nipis memiliki susunan tubuh yang
terdiri atas pohon, daun,bunga, buah dan akar. Pohon jeruk nipis berukuran relatif
5
kecil, berkayu dan bercabang banyak. Tinggi pohonnya dapat mencapai 1.5-3.5 m
atau lebih. Pada bagian batang, cabang dan ranting terdapat banyak duri dengan tata
letak berjauhan dan ukurannya relatif pendek (Rukmana 1996 dalam Maharani,
2009).
Kulit jeruk dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu flavedo (kulit
bagian luar yang berbatasan dengan epidermis) dan albedo (kulit bagian dalam yang
berupa jaringan busa). Epidermis merupakan bagian luar yang melindungi buah
jeruk dan terdiri dari lapisan lilin, matriks kutin, dinding sel primer dan sel
epidermal. Flavedo mengandung kloroplas, karotenoid, dan kelenjar minyak
(tempat terakumulasinya minyak atsiri). Sedangkan albedo mengandung banyak
selulosa, hemiselulosa, lignin, pektat dan hesperiodes seperti hesperin dan nagirin
serta senyawa limonin yang lebih banyak dari flavedo (Albrigo dan Carter, 1977).
Kulit jeruk dapat berpotensi menjadi repellent,karena mengandung minyak atsiri
dengan komponen diantaranya yaitu limonene, mirsen, linalool, oktanal, decanal,
sitronelol, neral, geraniol, valensen, sinnsial dan sinensial (Lota et al. 2002 dalam
Santya dan Hendri, 2013). Selain itu ekstrak jeruk juga dapat mengendalikan larva serangga
(Adrianto et al. 2014). Kulit jeruk nipis dengan analisis GCMS mengandung 44,59% I-
limonene, 5,06% linalool, dan 11,96% graniol (Tjokronegoro, 2008).
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan (Kurniawan et al., 2011).
Proses pembuatan minyak atsiri dapat dengan 3 cara yaitu : pengepresan (pressing),
ekstraksi menggunakan pelarut (solvent extraction), dan penyulingan (distilation)
(Rizal et al. 2009).
Salah satu metode pengendalian yang dapat memberikan efek repellent
terhadap lalat buah adalah penggunaan ekstrak tanaman (insektisida nabati). Efek
repellent memiliki daya proteksi terhadap tanaman inang karena dapat mengusir
hama pada wilayah tertentu sehingga dapat mengurangi intensitas peletakan telur.
Beberapa famili tanaman yang memiliki efek repellent antara lain Graminae,
Rutaceae, Labiatae, Fabaceae, dan Lamiaceae. Penggunaan minyak atsiri sebagai
pestisida nabati antara lain pengendali hama lalat buah, pengusir (repellent), anti
jamur dan anti bakteri (Kardinan, 2005).
Menurut Katsoyannos et al. (1997), imago jantan tertarik pada bau dari
minyak atsiri yang berasal dari kulit jeruk. Bau minyak atsiri dapat meningkatkan
signal seksual jantan (Papadopoulos et al., 2006) Sebaliknya minyak atsiri tidak
berpengaruh pada lalat buah betina (Katsoyannos et al. 1997). Konsentrasi minyak
jeruk yang tinggi dapat menurunkan lubang peletakan telur dan meningkatkan
kematian dengan cepat pada instar larva. Selain itu, semakin tinggi konsentrasi
minyak atsiri akan meningkatkan signal dalam menarik lalat buah.Minyak atsiri
tidak hanya memancarkan bau dari buah yang matang tetapi menekan oviposisi lalat
buah (Katsoyannos et al. 1997).
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Laboratorium
Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah kulit jeruk nipis dan lalat buah
(Bactrocera dorsalis). Bahan kulit jeruk diperoleh dari limbah rumah makan.
Lalat buah diperoleh dengan melakukan rearing dari buah belimbing yang
mulai matang di pohon kemudian disimpan dalam kandang modifikasi.
Peralatan yang digunakan adalah kandang uji, botol kedap udara, pipet, gelas
ukur, erlenmeyer, toples, kain kasa, destilator, dan karet gelang.
3.3 Pelaksanaan Penelitian
a. Ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk
Prosedur penelitian dimulai dari tahap pengambilan minyak astiri
jeruk yaitu sejumlah kulit jeruk nipis diangin-anginkan ditempat yang teduh
dan setelah itu dipotong kecil. Ekstraksi kulit jeruk kulit jeruk dilakukan
dengan menggunakan destilasi uap panas. Kulit jeruk yang telah dipotong
dimasukkan ke dalam alat destilasi. Kulit jeruk di destilasi pada suhu 110oC.
Semakin tinggi suhu pemanasan maka semakin banyak volume minyak
yang dihasilkan, karena semakin tinggi pemanasan maka minyak yang
menguap semakin banyak sehingga volume minyak yang didapat semakin
banyak (Sastrohamidjojo, 2004). Hasil ekstraksi ditampung pada botol
kedap udara yang telah disiapkan. Hasil destilasi akan menunjukkan
terdapat dua lapisan cairan dan mengambil cairan bagian paling atas yang
merupakan minyak atsiri dari hasil ekstraksi. Minyak astiri yang telah
diperoleh selanjutnya di letakkan dalam botol kaca dan di tutup dengan
alumunium foil serta menyimpannya pada suhu rendah 8-10oC. Untuk
menghindari penguapan yang tinggi dari minyak atsiri.
b. Rearing Lalat Bactrocea sp
Lalat buah diperoleh dengan melakukan rearing dari buah
penyimpanan blimbing yang mulai matang di pohon. Buah belimbing yang
dipilih adalah buah yang berwarna hijau kekuningan dan terdapat bintik-
bintik dibagian luar buah. Buah belimbing diletakkan kedalam kandang lalat
buah yang terbuat dari toples yang bagian tutupnya diganti dengan kain
kasa. Kandang yng digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3 buah. Proses
ini diulang 3 kali sebagai perlakuan ulangan.
7
c. Pengujian minyak atsiri sebagai atraktan atau repellent
Lalat buah hasil rearing dimasukkan kedalam kandang uji yang sudah
dimodifikasi dengan penambahan 4 saluran, saluran pertama mngarah ke
botol dimana terdapat kapas yang telah dilumuri minyak atsiri kulit jeruk
nipis 0,5 ml, saluran kedua 1 ml, saluran ketiga 1,5 ml dan saluran kedua
mengarah kebotol kosong. Jumlah lalat buah yang dimasukkan ke dalam
kandang modifikasi tersebut adalah 10 ekor lalat betina dan 10 lalat jantan.
Pengamatan selanjutnya yaitu mengamati reaksi dari lalat buah
terhadap minyak atsiri kulit jeruk nipis yang terdapat pada kapas untuk
menentukan atraktan atau repelent. Kemudian, pergerakan dari lalat buah
diamati setelah 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Pengujian pada setiap perlakuan
diulang sebanyak 3 kali. Jika hasil yang ditunjukkan adalah atraktan maka
dilanjutkan uji perbandingan dengan metyl eugenol.
d. Uji pembandingan metyl eugenol
Apabila hasil pengujian menunjukkan minyak atsiri sebagai atraktan
(perangkap atau penarik) maka akan dilakukan pengujian pembandingan
metyl eugenol. Penggunaan atraktan dengan menggunakan bahan metil
eugenol merupakan cara pengendalian yang ramah lingkungan dan telah ter-
bukti efektif (Vargas, 2007). Perlakuan yang dilakukan sama dengan
pengujian sebelumnya. Apabila jumlah lalat yang terperangkap pada botol
dengan mengunakan minyak atsiri hanya berbeda sedikit dengan
mengunakan metyl eugenol maka hasil uji dapat dimanfaatkan untuk
mengendalikan lalat buah.
3.4 Analisis Data
Analisis dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap jumlah lalat
buah yang diaplikasikan dalam penelitian. Hasil penghitungan kemudian
dihitung dengan analisis analisis statistika deskriptif dan analisis ragam
(ANOVA) rancangan acak lengkap dengan taraf kepercayaan 5%
menggunakan program pengolahan data SPSS 17. Analisis statistik deskriptif
dilakukan terhadap data yang telah didapatkan dari masing-masing pengujian.
Analisis dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dan menyajikannya
dalam bentuk tabel dan grafik (Mattjik dkk. 2006 dalam Alisia, 2011). Jika
Fhitung lebih dari Ftabel, maka data yang diperoleh diuji lanjut menggunakan
uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf signifikansi 5 % (Nazir,
2003 dalam Solawati, 2008).
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 3.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Investasi Awal
1. Peralatan penunjang 3.381.500
2. Bahan habis pakai 4.569.000
3. Transportasi 1.500.000
4. Lain-lain
(Publikasi hasil laporan, Penggandaan
Laporan, CD dan administrasi)
600.000
Jumlah 10.050.500
4.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan selama lima bulan, adapun rincian
jadwalkegiatan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Program
No Jenis kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan limbah
jeruk nipis
3 Pengadaan alat dan
bahan
4 Ekstraksi jeruk nipis
6 Rearing lalat buah
7 Pengujian minyak
atsiri pada lalat buah
8 Analisis data
9 Evaluasi
10 Penyelesaian laporan
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, H Yotopranoto, S Hamidah 2014. Efektivitas Ekstrak Daun Jeruk Purut
(Cytrus Hystrix), Jeruk Limau (Citrus Amblycarpa), Dan Jeruk Bali (Citrus
Maxima) Terhadap Larva Aedes Aegypti. Aspirator. 6 (1) : 1-6.
Agus K. Dan M. Syakir 2010. Potensi Bahan Alami Sebagai Pengendali Hama
Lalat Buah (Bactrocera Spp). Jurnal Bahan Alam Indonesia 7 (2) : 72-76
Agus, K. 2007. Pengaruh Campuran Beberapa Jenis Minyak Nabati Terhadap Daya
Tangkap Lalat Buah. Bul. Littro. 18 (1) : 60-66.
Albrigo, LG dan Carter, RD. 1977. Structure Of Citrus Fruits In Relation To
Processing. Connecticut : the AVI publishing compny inc.
Alisia 2011. Aplikasi Minyak Atsiri Pada Produk Gel Pengharum Ruangan Anti
Serangga [skripsi]. Bogor: institut pertanian bogor.
Gilang, A R. 2011. Keefektifan Tiga Atraktan Menggunakan Bola Berwarna Dalam
Menangkap Imago Lalat Buah Pada Jambu Biji Di Kecamatan Tanah Sereal
Kota Bogor. Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Ginting R. 2009. Keanekaragaman lalat buah (Diptera: Tephritidae) di Jakarta.
Depok. dan Bogor sebagai bahan kajianpenyusunan analisis resiko hama.
[Tesis]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Harris R 1987. Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kalshoven, LGE. 1981. The pests of crops in Indonesia. Ichtiar Baru. Jakarta
Kardinan, A. 2005. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. Agromedia. Jakarta.
Katsoyannos B.I., N.A. Kouloussis dan N.T. Papadopoulos. 1997. Response of
Ceratitis capitata to citrus chemicals under semi- natural conditions.
Entomologia Experimentalis Et Applicata 82:181-188.
Kurniawan Deddy Arifin F. 2011. Pengaruh Lama Penyulingan Terhadap
Rendemen Minyak Jeruk Purut Menggunakan Distilasi Vakum. Metana. 7
(1) : 20-28.
Maharani, D. 2009. Potensi jeruk nipis untuk pencegahan dan pengobatan infeksi
pada lele (clarias sp). Skripsi. Bogor: institut pertanian bogor.
Papadopoulos N., T. Shelly, N. Niyazi, dan E. Jang. 2006. Olfactory and Behavioral
Mechanisms Underlying Enhanced Mating Competitiveness
Following Exposure to Ginger Root Oil and Orange Oil in Males of
the Mediterranean Fruit Fly, Ceratitis capitata (Diptera: Tephritidae).
Journal of Insect Behavior:1-16.
Pracaya. 2001. Bertanam Mangga. Penebar Swadaya. Depok.
Rizal, M Rusli, SM dan Mulyadi, A. 2009. Minyak Atsiri Indonesia. Dewan Atsiri
Indonesia. Bogor.
Rukmana, R. 2003. Jeruk Nipis, Prospek Agribisnis, Budidaya Dan Pasca Panen.
Kanisius. Yogyakarta.
Salbiah, D Agus, S Dan Arianto, R. 2013. Uji Beberapa Minyak Atsiri Sebagai
Atraktan Lalat Buah Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.).
Jurnal Agroteknologi. 4 (1) : 13-18.
Santya, RNRE dan Hendri, J. 2013. Daya Proteksi Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus
Hystrix) Terhadap Nyamuk Demam Berdarah. Aspirator. 5 (2): 61-66.
Sastrohamihardjo, 2004. Kimia Minyak Atsiri.Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
Sodiq, M. 2004. Kehidupan lalat buah pada tanaman sayuran dan buah-buahan.
Pros. Lokakarya masalah kritis pengendalian layu pisang, nematode sista
kuning pada kentang dan lalat buah. Puslitbang Hortikultura. Jakarta, 18 hal.
Solawati D, 2008. Efek Maternal Terhadap Viabilitas Lalat Buah (Drosophila
melanogaster Meigen) Strain bcl[skripsi]. Jember: Universitas Jember.
Surachman, E dan Suyatno, WA. 2007. Hama Tanaman Pangan, Hortikultura, Dan
Perkebunan Masalah Dan Solusinya. Kanisius. Yogyakarta.
Tjokronegoro RK Murad S Imron SS Asnani H. 2008. A New Formulation Of
Insecticide, Repellent, And Larvacide Against Mosquitoes From The Waste
Product Of Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia). Jatinangor: Proceeding Of The
International Seminar In Chemistry.
Vargas, R., 2007. Agriculture Research Service Hawaii Area Wide Fruit fly
Control Program.http://www.findarticles.com/p/articles/. Diakses pada 23
september 2014.
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota
A. Identitas Diri
No. Nama Lengkap Nidia Melati Al Anshori
1 Jenis Kelamin Perempuan
2 Program Studi Agroteknologi/Pertanian
3 NIM H0712137
4 Tempatdan Tanggal Lahir Sragen, 7 April 1995
5 E-mail [email protected]
6 Nomor HP 087736363704
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MI Muh.
Pilang,
Masaran
SMP Muh. 2
Masaran
SMA Muh. 3
Masaran
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-K
Surakarta, September 2014
Ketua Pelaksana
Nidia Melati Al Anshori
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Novia Safitri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi/Fakultas Agribisnis/Pertanian
4 NIM H 0813130
5 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 5 november 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085799006697
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 3
Singkang
SMP N 2
Sawangsari
SMA N 2
Surakarta
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa
Kewirausahaan.
Surakarta, September 2014
Anggota 1,
Novia Safitri
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nur Fitriana saraswati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi/Fakultas Agribisnis/Pertanian
4 NIM H 0813134
5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonogiri, 4 maret 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 0856841668
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 3
Tawangrejo
MTS N 1
Wonogiri MAN Wonogiri
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa
Kewirausahaan.
Surakarta, September 2014
Anggota 2,
Nur Fitriana saraswati
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hanand Isnainy
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi/Fakultas Agribisnis/Pertanian
4 NIM H 0813074
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 19 Desember 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085725263050
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Al Islam 1
Surakarta
MTsN 1
SURAKARTA
SMA N 2
SURAKARTA
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa
Kewirausahaan.
Surakarta, September 2014
Anggota 3,
Hanand Isnainy
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ir. Retno Wijayanti, M.Si
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIDN 0015076603
5 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 15 Juli 1966
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP (0272) 3350231/ 081578765877
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Departemen
Proteksi Tanaman
IPB
Departemen
MIPA UGM
Jurusan Proteksi Tanaman Biologi
Tahun Lulus 1990 1999
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2013.
Surakarta, 25 September 2014
Dosen Pendamping,
Ir. Retno Wijayanti, M.Si
17
Lampiran 2
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
Pemanfaatan Minyak Atsiri Dari Ekstraksi Limbah Kulit Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) Untuk Pengendalian Lalat Buah (Bactrocera sp)
No. Uraian Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp) 1 Penunjang
Sewa Laboratorium dan Alat
Lab Pangan
minggu 3 Rp. 350.000
Sewa Laboratorium dan Alat
Lab hama
minggu 3 Rp. 350.000
Kandang uji unit 30 Rp. 25.000
Botol kedap air Buah 10 Rp. 12.500 Pipet Buah 3 Rp. 6.000
Gelas ukur Buah 3 Rp. 12.000
Erlenmeyer Buah 3 Rp. 12.500
Toples Buah 3 Rp. 15.000
Kain kasa meter 1 Rp. 65.000
Karet Gelang Pack 1 Rp. 5.000
Sub Total Rp. 3.381.500
2 Barang Habis Pakai
Ethanol Liter 1 Rp. 456.000
Metyl eugenol Liter 1 Rp. 1.000.000
Natrium bisulfit Gram 100 Rp. 320
n-Heksan mL 10 Rp. 75.800
KOH Liter 1 Rp. 350.000
HCl pekat mL 5 Rp. 205.200
NaCl mL 10 Rp. 73.600
Aquades Liter 10 Rp. 5.000
Kapas Kapas Pack 3 Rp. 15.000
Gas Tabung 5 Rp. 18.000
Belimbing Kg 3 Rp. 8.000
Sub Total Rp. 4.569.000
3 Perjalanan
Mengumpulkan limbah kulit jeruk minggu 3 Rp. 250.000
Pembelian senyawa kimia minggu 1 Rp. 150.000
Pembelian bahan penunjang minggu 1 Rp. 150.000
Pengumpulan telur lalat buah minggu 3 Rp. 150.000 Sub Total Rp. 1.500.000
5 Lain-lain
Publikasi hasil laporan Rp. 250.000
Penggandaan Laporan,
CD dan administrasi
Rp. 350.000
Sub Total Rp. 600.000
Total Biaya Rp.10.050.500
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Jabatan
Alokasi
Waktu
(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
1 Nidia Melati Al Anshori
(H0712137)
Ketua
Pelaksana
11 Pengadaan
bahan dan alat,
pengajuan sewa
laboratorium,
pengumpulan
limbah jeruk
nipis, ekstraksi
minyak atsiri,
rearig lalat
buah. pengujian
minyak atsiri ke
lalat buah, uji
metil eugenol,
dan analisis
data.
2 Novia Safitri
(H0813)
Anggota
1
11
3 Nur Fitriani
(H0813)
Anggota
2
11
4 Hanand Isnainy
(H0813074)
Anggota
3
11
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Surakarta 57126 Telp/ Fax (0271) 637457
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nidia Melati Al Anshori
NIM : H0712137
Program Studi : Agroteknologi
Fakultas : Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul:
Pemanfaatan Minyak Atsiri dari Ekstraksi Limbah Kulit Jeruk nipis (itrus
aurantifolia) untuk Pengendalian Lalat Buah (Bactrocera sp)
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.