24
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SATE PATIN INSTANT SEBAGAI PRODUK INOVASI MAKANAN KHAS INDONESIA YANG DIKEMAS SECARA MODERN BIDANG KEGIATAN PKMK (KEWIRAUSAHAAN) Diusulkan oleh: Mohammad Arya W F34070053 Agung Utomo F34070012 Nauafal Iza Aberdeen F340700 M.Iqbal Ardi Wibowo F34070119 Lutfah Jamilah F34080 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWASATE PATIN INSTANT SEBAGAI PRODUK INOVASI MAKANAN KHAS INDONESIA YANG DIKEMAS SECARA MODERNBIDANG KEGIATAN PKMK (KEWIRAUSAHAAN)Diusulkan oleh: Mohammad Arya W Agung Utomo Nauafal Iza Aberdeen M.Iqbal Ardi Wibowo Lutfah Jamilah F34070053 F34070012 F340700 F34070119 F34080INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 20101HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA1. Judul Kegiatan: Sate Patin Instant Sebagai Produk Inovasi Makanan Khas Indonesia

Citation preview

Page 1: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SATE PATIN INSTANT SEBAGAI PRODUK INOVASI

MAKANAN KHAS INDONESIA YANG DIKEMAS SECARA

MODERN

BIDANG KEGIATAN

PKMK (KEWIRAUSAHAAN)

Diusulkan oleh:

Mohammad Arya W F34070053

Agung Utomo F34070012

Nauafal Iza Aberdeen F340700

M.Iqbal Ardi Wibowo F34070119

Lutfah Jamilah F34080

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Page 2: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

1

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Sate Patin Instant Sebagai Produk Inovasi Makanan Khas

Indonesia yang Dikemas Secara Modern

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK

( ) PKMT ( ) PKMM

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Mohammad Arya Wicaksana

b. NIM : F34070053

c. Jurusan : Teknologi Industri Pertanian

d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

e. Alamat Rumah : Bukit Cimanggu City Blok L3 No. 5 RT.002

RW.001 Tanah Sareal, Bogor 16161

f. No. Telp/HP : 085693432547

g. Email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang

6. Dosen Pendamping 1. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Indah Yuliasih, S.TP, M.Si

2. Golongan Pangkat dan NIP : Golongan IIIC / 19700718 199512 2 001

3. Jabatan Fungsional : Secretary for Administration and Finance

4. Fakultas/Program Studi : Teknologi Pertanian/TIN

5. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

6. Bidang Keahlian : Teknologi Industri Pertanian

7. Biaya Kegiatan Total

Dikti : Rp. 6.760.000

Dana Pribadi : Rp 1.000.000

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Februari s.d. Juni 2011

Menyetujui

Ketua Departemen Teknologi Industri Bogor, 19 Oktober 2010

Pertanian Ketua Pelaksana

Prof. Dr. Ir. Nastiti Indriasti Mohammad Arya Wicaksana NIP. NIM. F34070053

Wakil Rektor Dosen Pembimbing

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S Dr. Ir. Indah Yuliasih, Msc

NIP. 1 9581228 198503 1 003 NIP. 19700718 199512 2 001

Page 3: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

2

A. Judul Program

Sate Patin Instant Sebagai Produk Inovasi Makanan Khas Indonesia yang

Dikemas Secara Modern

B. Latar Belakang Masalah

Keanekargaman makanan khas tradisional Indonesia sangat banyak. Hal

ini ditunjukkan dengan setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas sendiri-

sendiri. Seperti pempek, martabak, dan mie celor merupakan makanan khas

Sumatera Selatan, Soto Kuning merupakan makanan khas kota Bogor, Batagor

dan Somay merupakan makanan khas kota Bandung, dan Sate Madura merupakan

makanan khas kota Madura. Semakin banyaknya makanan fast food membuat

makanan khas tradisional Indonesia tergeser. Semakin lama maka akan membuat

makanan khas Indonesia akan hilang atau bahkan dicuri oleh negara lain.

Sate merupakan makanan yang terbuat dari potongan daging (ayam,

kambing, domba, sapi, babi, ikan, dan lain-lain) yang dipotong kecil-kecil, dan

ditusuki dengan tusukan sate yang biasa dibuat dari bambu kemudian dibakar

menggunakan bara arang kayu. Pengemar sate di Indonesia sangat banyak, hal ini

dilihat dari menjamurnya pedagang sate kaki lima di sepanjang jalan raya. Pada

dasarnya sate merupakan daging berbumbu yang dipanggang di atas bara api. Hal

yang membuat masyarakat menyukai sate adalah kekhasan dari rasa sate itu

sendiri dipadukan dengan aneka bumbu khas Indonesia. Keanekaragaman sate

pun kini banyak ditemukan seperti sate madura, sate padang, dan sate maranggi.

Saat ini, sate masih banyak berbahan baku berdaging merah seperti daging

ayam, daging sapi, dan daging kambing. Akan tetapi dibeberapa daerah ditemukan

pedagang menggantikan daging merah menjadi daging putih seperti ikan.

Pergantian bahan baku daging merah merupakan inovasi yang patut diberikan

apresiasi. Mengingat masih rendahnya minat masyarakat mengkonsumsi ikan

sebagai lauk pauk dan juga daging merah banyak menimbulkan penyakit.

Seperti diketahui, mengkonsumsi daging merah juga dapat menimbulkan

beberapa penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan obesitas. Banyak

masalah kesehatan yang ditimbulkan karena mengkonsumsi daging merah

terutama bagi masyarakat dengan usia diatas 40 tahun. Masyarakat yang tergolong

dalam usia tersebut mulai menjaga makanan yang konsumsi dan sangat berhati-

hati terutama dalam mengkonsumsi daging merah.

Page 4: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

3

Menurut beberapa penelitian, pemasakan daging sapi maupun daging

ayam dapat menyebabkan terbentuknya senyawa AAH (amina-amina

heterosiklis). AAH adalah zat penyebab mutasi genetik yang dapat merangsang

munculnya radikal bebas dan secara luas merusak DNA pada sel-sel tubuh

manusia.

Berbagai penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa AAH

mengakibatkan aneka kanker, seperti kanker usus besar, payudara, pankreas, hati,

dan kandung kemih. Berdasarkan penelitian di University of North California,

konsumsi hot dog maupun hamsate sebanyak sekali atau lebih dalam seminggu

dapat meningkatkan risiko kanker otak dua kali lipat dibandingkan mereka yang

tidak mengonsumsinya.

. Kesehatan menjadi yang hal utama, apalagi terhadap produk

makanan. Banyak sekali isu-isu penyakit yang timbul di dalam daging-daging

ayam maupun sapi yang menjadi bahan utama dalam pembuatan sate sekarang ini.

Hal ini membuat pemanfaatan ikan sebagai bahan alternatif utama dalam produk

sate perlu dikembangkan. Upaya penganeka ragaman makanan dari hasil olahan

ikan sebagai salah satu upaya meningkatkan gizi, kecerdasan dan kesehatan

masyarakat.

Gambar 1. Grafik total produksi ikan di Indonesia.

(Sumber : BPS dan DKP, 2008)

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

Produksi (Ton)

Produksi (Ton)

tahun

Total produksi (Ton)

Page 5: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

4

Minat terhadap ikan masih dibawah standar FAO, yakni 30 kilogram per

kapita per tahun. Dibandingkan dengan Negara Malaysia tingkat konsumsi ikan

mencapai 45 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan Thailand 35 kilogram,

Korea Selatan 85 kilogram, dan Jepang telah mencapai 130 kilogram per kapita

per tahun. Indonesia masih jauh tertinggal dibanding dengan negara-negara lain,

padahal negara kita memiliki luas perairan sangat luas dibandingkan daratan.

Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) menargetkan produksi

perikanan Indonesia pada 2009 akan naik sebesar 2 juta ton menjadi 12 juta ton

pada tahun 2010. Selain itu juga pemerintah megadakan program gemar makan

ikan dalam mengupayakan peningkatan dan pemerataan konsumsi ikan secara

nasional untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia berkualitas.

Gambar 2. Grafik Penyediaan ikan dan konsumsi ikan perkapita (tahun 2002 – 2007),

(sumber: DKP, 2007)

Pemerintah juga berpendapat bahwa potensi sumberdaya ikan belum

dimanfaatkan secara optimum untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Apabila dilihat dari grafik penyediaan ikan dan konsumsi ikan perkapita (gambar

2) konsumsi Indonesia sampai tahun 2004 kurang dari 30 Kg per kapita tiap

tahunnya maka pola pangan harapan untuk mengkonsumsi ikan sebesar 31,4 Kg

per kapita tiap tahunnya.

Penyajian makanan berbahan ikan degan produk menarik seperti sate

diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat tentang manfaat dari

pengkonsumsian ikan. Jarang sekali ditemukan sate ikan padahal dari ikan itu

Page 6: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

5

sendiri memiliki kandungan protein dan zat-zat gizi lainya yang banyak

diperlukan tubuh. Ikan patin memiliki berbagai kandungan gizi dengan kandungan

protein sebesar 68,6 %. Tingginya kandungan protein membuat ikan patin

memiliki tingkat kegurihan tinggi serta mampu mencukupi kebutuhan protein

sehari-hari.

Selain itu pemilihan ikan patin didasari pada tekstur ikan tersebut. Tidak

semua ikan dapat digunakan untuk produk sate. Ikan patin memiliki tekstur yang

padat dan kenyal ketika dikonsumsi, tekstur yang padat diharapkan dalam

pembuatan produk sate agar tidak hancur ketika penusukan daging. Peminat ikan

patin pun meningkat didukung dengan data produksi ikan patin pada tahun 2009

sebesar 132.600 ton dan akan meningkat sampai 225.00 ton per tahun menurut

Kementrian Perikan dan Kelautann RI.

Keunikan sate ikan patin instant

Produk sate ikan ini yang ditawarkan adalah sate patin beku (frozzen food).

Sate patin beku tergolong ke dalam makanan frozen food. Produk ini akan

dikemas dengan kemasan menarik dan dijual dalam keadaaan beku. Prinsipnya,

produk ini telah matang dan ketika konsumen ingin mengkonsumsi maka

konsumen hanya memanaskan produk tersebut dengan panggangan. Pemasakan

produk tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya membutuhkan waktu lebih

kurang 5 menit. Layaknya mie instant, sate ikan patin instan ini telah dibumbui

dan dilegkapi dengan lumuran kuah sarte.

Selain ini, produk ini merupakan makanan tradisional (frozen food) yang

sehat dan memberikan manfaat bagi tubuh. Hal ini memberikan produk ini tidak

jauh beda dengan komposisi gizi ikan pada umumnya yaitu memberikan

kandungan gizi yang lebih tinggi dari sumber hewani lainnya.

Page 7: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

6

C. Perumusan Masalah

Masalah yang melatarbelakangi program ini adalah:

1. Meningkatkan pemanfaatan terhadap potensi sumber daya ikan di

Indonesia yang sangat besar dan tersebar luas di seluruh wilayah perairan

Indonesia untuk dapat dikonsumsi.

2. Menyajikan produk makanan dari ikan dalam bentuk sate yang sehat dan

berprotein tinggi.

3. Memberikan diversifikasi produk sate berbahan baku ke dalam kemasan,

berbentuk makanan beku (frozen food) dan bersifat instant.

D. Tujuan Program

1. Memanfaatkan ikan sebagai salah satu potensi perairan terbesar di

Indonesia menjadi produk yang berkualitas dan memiliki nilai gizi yang

tinggi.

2. Meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produk hasil perairan yang

sehat dan bergizi serta memberikan pengetahuan pentingnya

pengkonsumsian ikan.

3. Menciptakan diversifikasi produk baru ikan yang memiliki kualitas tinggi

dengan harga yang terjangkau.

E. Luaran Yang Diharapkan

1. Dihasilkan makanan frozen food sate ikan patin instant dengan merek

“SATIN” dengan kandungan gizi tinggi, kaya akan protein, dan berkualitas

tinggi.

F. Kegunaan Program

1. Membantu konsumen untuk mendapatkan makanan sehat bergizi.

2. Melatih mahasiswa dalam berinovasi dan menciptakan ide-ide kreatif

yang berguna bagi masyarakat.

3. Melatih mahasiswa dalam memupuk jiwa kewirausahaan dengan tetap

mengindahkan gizi masyarakat sebagai tujuan awal.

Page 8: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

7

G. Gambaran Umum Rencana Usaha

1. Gagasan Penciptaan Kegiatan Usaha

Sate ikan patin terbuat dari daging yang sudah dipotong-potong, setelah itu

daging dilumuri bumbu kemudian di masak di dalam oven agar dagingnya matang

dan bumbunya meresap. Selain rasanya yang enak, nilai protein daging patin juga

tergolong tinggi, mencapai 68,6%. Kandungan gizi lainnya adalah lemak 5,8%,

abu ,5%, dan air 59,3%. Berat ikan setelah disiangi sebesar 79,7% dari berat

awalnya, sedangkan fillet yang diperoleh dari bobot ikan seberat 1-2 kg mencapai

61,7%.

Selain itu sate ikan patin kaya akan karbohidrat, protein , namun rendah

lemak, merupakan makanan yang cocok dengan selera lidah masyarakat

Indonesia. Dikarenakan sate sejak dulu merupakan masakan khas Indonesia yang

nikmat dan kaya akan citarasa bumbunya. Rasanya yang nikmat, membuat sate

digemari di seluruh penjuru negeri. Kenikmatan sate ikan patin terletak pada

tekstur dagingnya dan kekhasan bumbunya. Tekstur dagingnya yang lembut

seperti ikan salmon ditambah bumbunya yang meresap setelah dioven, dan tetap

terjaga setelah dikemas. Jadi tidak heran kalau sate daging ikan patin ini menjadi

pertimbangan seseorang untuk membelinya. Daging yang empuk dan enak akan

membuat konsumen ketagihan. Untuk menekan biaya produksi, daging ikan patin

didapat dari patin yang dibudidayakan sehingga dapat dibuat dengan rasa lain agar

menjadi ciri khas produk sendiri.

Selain daging, kualitas bumbu rempah-rempah sebagai edible coating juga

perlu diperhatikan. Sama seperti sate kambing, bumbu sate ikan patin pun terdiri

dari bawang merah, bawang putih, cabe, tomat, jeruk nipis, dan kecap.

Tingkat kecintaan masyarakat yang semakin berkurang terhadap makanan

khas Indonesia dan rendahnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging ikan

memberikan banyak persoalan tersendiri. Mulai dengan banyak jenis penyakit dari

pengkonsumsian makanan yang tidak sehat dan sampai dengan penurunan tingkat

kecerdasan pada anak-anak. Hal ini perlu ditanggapi secara serius untuk

memecahkan masalah yang ada sekarang ini. Dengan adanya variasi makanan

yang terbuat dari ikan akan memberikan kesadaran kepada nasyarakat akan

Page 9: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

8

pentingnya mengkonsumsi ikan. Terutama ikan yang sehat dan rendah lemak

seperti ikan patin.

2. Potensi Sumber Daya Ikan Patin

Meningkatnya konsumsi ikan pada masyarakat tidak hanya berarti

meningkatnya asupan gizi dan protein saja. Hal ini juga mengakibatkan produksi

ikan patin secara nasional ikut naik. Secara nasional tidak diperoleh data

mengenai besarnya permintaan konsumsi ikan patin. Namun, dari pengembangan

budidaya ikan patin yang semakin meluas diduga bahwa permintaan ikan patin

cenderung meningkat meskipun masih bersifat lokal dan belum merata di seluruh

Indonesia. Permintaan ikan patin meningkat khususnya pada bulan-bulan tertentu

yaitu pada hari raya keagamaan (Idul Fitri, Natal, dll). Hal lain yang menyebabkan

permintaan ikan patin meningkat adalah karena ikan patin tergolong menu khusus

atau istimewa menurut adat dan atau budaya lokal.

Besarnya permintaan pasar, ditandai dengan penjualan ikan patin oleh

pedagang pengumpul/agen di kabupaten OKI ke kabupaten lain seperti Lahat,

Prabumulih, Pagar Alam, Muara Enim, Palembang dan ke provinsi lain seperti

Lampung, Bengkulu dan Jambi. Penjualan ikan patin ke luar kabupaten OKI rata-

rata 40 ton per bulan. Di kabupaten OKI ada 5 pedagang pengumpul/agen,

sehingga perdagangan ikan patin mencapai 200 ton setiap bulan atau 2.400 ton

(77%) dari produksi budidaya ikan patin dalam setahun.

Produksi ikan yang meningkat memberi peluang untuk menciptakan

produk dengan bahan baku dari hasil perikanan. Departemen Kelautan dan

Perikanan (DKP) menargetkan produksi perikanan Indonesia pada 2009 akan naik

sebesar 2,31 juta ton, yaitu dengan meningkatkan produksi perikanan dari 10,42

juta ton pada 2008 menjadi12,73 juta ton. Selain itu juga pemerintah

mengupayakan meningkatkan produk hasil olahan dari 3,6 juta ton pada 2008

menjadi 4,3 juta ton di 2009. Oleh karena itu diperlukan diversifikasi produk hasil

perikanan yang mampu meningkatkan minat masyarakat tentang manfaat dari

pengkonsumsian ikan.

Ikan selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi yang sangat

berguna bagi manusia. Kandungan gizinya dapat menyebabkan terhindar dari

penyakit degeranatif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke dan

Page 10: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

9

kanker. Selain itu, kandungan protein pada ikan juga sangat baik. Berdasarkan

penelitian ditemukan bahwa mutu protein ikan patin setingkat dengan protein

daging, sedikit di bawah telur dan diatas protein serealia dan kacang-kacangan.

Asam amino ikan dapat meningkatkan mutu protein pangan lain. Ikan

mengandung protein jenis asam amino esensial omega 3 yang tidak rusak pada

waktu pemasakan dan secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat

intelegensia manusia.

Ikan patin banyak mengandung karbohidrat, dan memiliki kandungan

yodium tinggi yang bisa mencapai 830 mikro gram per kilogram. Berbeda dengan

daging yang hanya 50 mikro gram dan telur 93 mikrogram. Selain itu, ikan patin

mengandung lemak hanya sekitar 2-5%, sehingga mengurangi kemungkinan

obesitas terhadap konsumen sate ikan pati.

H. Metode Pelaksanaan Program

H.1. Kegiatan Pra Produksi

Kegiatan pra-produksi terdiri atas kegiatan survey pasar dan kegiatan

persiapan produksi. Survey pasar tersebut dilakukan dengan mendata tingkatan

konsumen penikmat sate ikan patin, serta melakukan kajian lapangan untuk

nantinya menentukan tempat pemasaran. Sedangkan, kegiatan persiapan produksi

adalah kegiatan dalam pengadaan peralatan serta bahan baku untuk membuat sate

ikan patin.

Bahan baku pembuatan sate ikan patin ini ialah daging ikan patin basah.

Sedangkan untuk bahan-bahan untuk bumbunya terdiri dari bawang merah,

bawang putih, cabe, tomat, jeruk nipis, dan kecap. Sedangkan untuk kemasannya,

kita menggunakan kemasan Nylon LDPE (food grade) yang cocok untuk bahan

baku daging dan perlakuan vaccuum serta menjaga suhu tetap dingin saat di

chilling room.

Alat yang digunakan dalam pembuatan produk sate ikan patin ini adalah

panci, pisau, wadah untuk mencuci dan memotong-motong ikan patin basah, oven

untuk memasak, tusukan sate yang terbuat dari kayu. Bahan kemasan Nylon

LDPE, mesin vaccuum, serta chilling room atau freezer untuk menjaga produk

sate ikan tetap dingin.

Page 11: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

10

H.2. Kegiatan Pengujian

Dalam menghasilkan sate ikan patin yang berkualitas maka dilakukan

pengujian terhadap kesegaran ikan yang diterima dan digunakan sebagai bahan

baku. Pengujian kesegaran yang dilakukan adalah uji kesegaran secara fisik. Uji

kesegaran fisik terhadap sampel yaitu meliputi perubahan warna, lendir, bau dan

keadaan fillet ikan. Daging ikan segar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: warna

terang, lendir bening, bau segar, dan daging berwarna putih. Sedangkan untuk

daging ikan yang busuk ciri- cirinya sebagai berikut: warna pudar, lendir kelabu,

bau asam dan busuk, serta daging yang berwarna kemerahan. Berdasarkan proses

pengolahan sate patin beku, maka uji mikrobiologi yang dapat dilakukan adalah

uji mikroba tahan panas (thermofilik) untuk mengetahui apakah ada mikroba yang

masih bertahan hidup setelah penggorengan dan pengovenan. Selain itu, uji

mikroba tahan suhu rendah (psikotrofik) juga perlu di uji untuk mengetahui

keberadaan mikroba yang masih hidup setelah pembekuan. Produk sate patin beku

mengalami proses pengolahan dengan panas dan kemudian disimpan dalam

kemasan (produk dikemas secara vakum). Sehingga perlu diketahui keberadaan

bakteri anaerob yang hidup selama penyimpanan. Sate patin beku (froozen food)

yang telah selesai dibuat beberapa sampelnya diuji untuk mengetahui tingkat

(kadar) nilai gizinya.

Page 12: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

11

H.3. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi pembuatan produk sate ikan ini dilakukan di Daerah

Perwira secara home industry. Dimana daerah ini berada di wilayah Darmaga,

Kabupaten Bogor. Proses pertama dalam pembuatan sate ikan ini ialah dengan

cara :

Gambar 3. Diagram alir pembuatan SATIN Sate Ikan Patin Instant.

Daging dibersihkan

Dipotong-potong ukuran sate

Dicuci dan diberi jeruk nipis

Ditusuk dengan tusuk sate

Direndam dalam bumbu 10 menit

Dimasukkan ke dalam oven 20 menit

Diamkan sejenak

SATIN

Dimasukkan ke dalam kemasan bersama

bungkus bumbu

Di vaccuum dan di seal

Dimasukkan ke dalam freezer

Page 13: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

12

H.4. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi akan meningkat sejalan dengan proses meluasnya

segmen pasar. Produksi sate ikan patin instant ini pada tahap awal pembuatan

akan diproduksi untuk sebanyak 100 kemasan plastic dengan bobot masing-

masing 500 gr per bulan

Dalam tahap perkenalan ini maka produk ini akan masuk ke dalam pasar

yang telah ditargetkan. Untuk tahap produksi selanjutnya maka akan dipantau dan

disesuaikan tingkat penjualan. Dengan peningkatan penjualan maka tingkat

produksi berikutnya akan ditingkatkan pula.

H.5. Pemasaran

Pemasaran didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan atau jasa yang

dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari produsen ke konsumen. Fungsi

pemasaran adalah kegiatan utama yang khusus dilaksanakan untuk menyelesaikan

proses pemasaran yang akan menunjang keberhasilan suatu usaha dan menjadikan

produk tersebut berguna di tangan konsumen dan telah terstandarisasi.

Pemasaran produk dilakukan dengan penjualan langsung atau direct

selling di sekitar kampus dengan sasaran utama mahasiswa IPB. Sebelum

melakukan penjualan produk akan dilakukan test pasar (pre test) dengan

memberikan secara gratis produk iwa sate untuk dapat menarik konsumen. Hal ini

dilakukan supaya konsumen dapat merasakan, menilai dan dapat mengubah

pandangan tentang sate ikan yang enak di makan serta menyehatkan. Hal ini harus

dilakukan karena cara pandang tentang produk seperti iwa sate masih terbilang

aneh di mata konsumen secara umum.

H.5.1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang biasa digunakan yaitu strategi STP (Segmentasi,

Targetting, Positioning). STP adalah hal yang sangat penting dalam proses

pemasaran suatu produk. Dengan melakukan STP maka kita akan lebih

mengetahui bagaimana bauran pemasaran yang akan kita lakukan, sehingga

proses pemasaran akan lebih efektif dan efisien.

Page 14: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

13

Segmentasi produk sate ikan patin ini adalah segmen menengah ke atas.

Dikarenakan bahan baku yang cukup mahal, serta kesadaran tentang makanan

yang sehat umumnya dimiliki oleh kalangan menengah ke atas.

Targettingnya adalah orang-orang di sekitar kampus yang peduli akan kesehatan

namun menggemari makanan khas Indonesia yaitu mencakup mahasiswa, dosen,

karyawan IPB dan warga masyarakat.

Positioningnya adalah sate ikan patin yang kaya manfaat dan kandungan gizi

yang tinggi sebagai upaya diversifikasi pangan dan dikemas dalam kemasan

modern, sehingga membedakan dari produk sate yang sudah ada.

H.5.2. Taktik Pemasaran

Taktik pemasaran merupakan bauran pemasaran yang mencakup Produk,

place, price dan Promotion. Bauran pemasaran ini merupakan upaya produsen

untuk meningkatkan penjualan produknya. Terutama ditengah krisis global seperti

ini

Produk, ini berupa Sate Ikan

Patin sebagai makanan khas Indonesia

namun menggunakan bahan baku

daging ikan patin yang lezat, bergizi

tinggi, dan rendah lemak.

Dikemas dengan kemasan modern

yaitu dengan LDPE yang di vacuum

dan disimpan dalam kondisi beku,

sehingga tahan lama.

Promotion, promosi awal

produk sate ikan ini akan dilakukan

penjualan gratis kepada konsumen agar

konsumen dapat merasakan, menilai

dan mengubah cara pandang tentang

sate ikan yang masih terbilang produk

baru. Setelah itu akan dilakukan

pemasaran direct selling pada

mahasiswa IPB yang selanjutnya juga

bekerjasama dengan kedai dan rumah

makan di sekitar kampus. Membuat

poster atau leaflet juga mengikuti

pameran- pameran atau bazar yang

diadakan di dalam dan luar kampus.

Dan adanya promosi yang menyasar

komunitas di IPB (UKM-UKM) dan

diharapkan terjadi efek Word of mouth

Page 15: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

14

(pemasaran dari mulut ke mulut) yang

lebih cepat, lebih efektif dan berbiaya

murah.

Place, pendistribusian produk ini

yaitu didalam dan diluar kampus IPB

dan juga kota Bogor.

Price, harga produk ini relatif

terjangkau dan berdaya saing dengan

minuman-minuman kesehatan yang

telah ada sebelumnya. Dan

menimbulkan (Customer Value).

H.5.3 Rencana Organisasi

Dalam pengorganisasian kegiatan usaha produksi dan pemasaran dari sate

ikan patin beku dalam kemasan, jalur koordinasi kerja tim adalah sebagai berikut :

Koordinator Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap segala urusan

perusahaan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

pengevaluasian kegiatan dari awal produksi hingga pemasaran. Penanggung

Jawab Keuangan bertanggung jawab melakukan survei harga peralatan dan bahan-

bahan di pasaran, mengatur arus kas dan membuat pembukuan. Penanggung

Jawab Produksi bertanggung jawab terhadap pembuatan sari buah mengkudu.

Penanggung Jawab Pemasaran bertanggung jawab menjalin kerja sama dengan

pihak luar untuk memperlancar proses pemasaran, melakukan promosi produk dan

memasarkan produk ke tempat-tempat pemasaran. Seluruh penanggung jawab

saling berkoordinasi dengan koordinator pelaksana dalam bisnis sate ikan patin.

Page 16: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

15

Gambar 4. Skema Susunan Organisasi

I. Jadwal Kegiatan Program

Program ini mulai akan dilaksanakan sesuai jadwal pada tabel 2 berikut ini :

Tabel 1. Rencana Jadwal Kegiatan

URAIAN

Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Survei pasar

Test pasar

Perizinan tempat

Pengadaan bahan baku

Produksi tahap 1

Analisis standar

kelayakan

Pengemasan dan

pelabelan

Produksi tahap 2

Produksi tahap 3

Pemasaran

Evaluasi kerja

Pembuatan laporan

Koordinator Pelaksana

Mohammad Arya W.

Penanggung

Jawab

Keuangan

Lutfa Jamilah

Penanggung

Jawab

Pemasaran

Agung

Utomo

Penanggung

Jawab

Produksi

M. Iqbal A.W

Page 17: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

16

J. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Mohammad Arya Wicaksana

b. NIM : F34070053

c. Fak/Program Studi : Fateta / Teknologi Industri Pertanian

d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

e. Waktu untuk kegiatan : 35 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : M. Iqbal Ardi Wibowo

b. NIM : F34070119

c. Fak/Program Studi : Fateta / Teknologi Industri Pertanian

d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

e. Waktu untuk kegiatan : 35 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Agung Utomo

b. NIM : F34070012

c. Fak/Program Studi : Fateta / Teknologi Industri Pertanian

d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

e. Waktu untuk kegiatan : 40 jam/minggu

4. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Lutfa Jamilah

b. NIM : F340800

c. Fak/Program Studi : Fateta / Teknologi Industri Pertanian

d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

e. Waktu untuk kegiatan : 24 jam/minggu

Page 18: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

17

K. Nama dan Biodata Dosen Pendamping

1. Nama Lengkap : Dr. Ir. Indah Yuliasih, Msc

2. Golongan Pangkat dan NIP : -

3. Jabatan Fungsional : Dosen, Departemen Teknologi

Industri Pertanian

4. Jabatan Struktural : -

5. Fakultas/Program Studi : Fakultas Teknologi Pertanian

6. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

7. Bidang Keahlian : Teknologi Pengemasan

Penyimpanan, dan Penggudangan

8. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu

L. RANCANGAN ANGGARAN

Tabel 2. Biaya Produksi (Biaya Tidak Tetap)

No Bahan Satuan Jumlah

Harga

satuan

(Rp)

Total harga (Rp)

1. Daging ikan patin Kg 10 12.000 120.000

2. Cabai merah Kg 1 30.000 30.000

3. Bawang merah Kg 3 6.500 19.500

4. Bawang putih Kg 1 15.000 15.000

5. Gula Kg 1 11.000 11.000

6. Garam Kg 1 1.100 1.100

7. Ketumbar Kg 2 9.000 18.000

8. Lengkuas Kg 1 6.000 6000

9. Jeruk nipis Kg 3 11.000 11.000

10. Kemiri Kg 0.5 12.000 6.000

11. Penyedap rasa Bungkus 1 2.000 2000

12. Kecap Bungkus 14 500 7000

13. Kunyit Kg 4 9000 36.000

14. Tusuk sate Buah 280 50 14.000

15. Plastic nylon Lembar 100 750 75000

Total biaya produksi 371.600

Keterangan : satu kali produksi menghasilkan 7 kg sate patin atau 14 kemasan

Page 19: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

18

Tabel 3. Biaya Operasional

No Jenis Biaya Satuan Jumlah Harga satuan

(Rp) Total harga (Rp)

1 Percetakan poster Lembar 30 6.000 180.000

2. Transportasi - - - 400.000

5. Laporan penelitian - - - 250.000

Total Biaya

Operasional 830.000

Tabel 4. Biaya Investasi

No Barang yang

dibutuhkan Satuan Jumlah

Harga satuan

(Rp) Total harga (Rp)

1. Freezer Unit 1 2.179.000 2.179.000

2. Oven Unit 1 1.000.000 1.000.000

3. Alat vakum Unit 1 2.500.000 2.500.000

4. Pisau Unit 4 5.000 20.000

5. Loyang stainless steel Unit 2 200.000 400.000

6. Baskom Plastik Unit 4 15.000 60.000

Total biaya tetap 6.159.000

Total Biaya

Total biaya = biaya produksi + biaya operasional + biaya investasi

= Rp. 371.600 + Rp. 830.000 + Rp. 6.159.000

= Rp. 7.360.600

Biaya Penyusutan Alat

Umur Teknis Peralatan : 10 tahun

Nilai akhir setelah umur ekonomis alat : 10%

Biaya penyusutan per tahun = harga awal – harga akhir

umur ekonomis alat

= (6.159.000 – 615.900)/10

= Rp. 554.310

Harga Pokok Produksi

Jumlah Produksi : 105 kg per bulan

Kapasitas Produksi (6 bulan) : 630 kg sate patin instan

Biaya tetap = Biaya investasi + Biaya operasional

= Rp. 554.310 + Rp. 830.000

= Rp. 1.384.310

Page 20: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

19

Harga pokok produksi = (Biaya tetap + biaya tidak tetap)

kapasitas produksi

= ( 1.384.310 +33.444.000 )/630

= Rp. 55.283/kg

= Rp.27.641/kemasan (500 gr)

Harga jual produk = Rp.33.000 /kemasan (500 gr)

Proyeksi Laba Rugi

Estimasi Penerimaan = 630 kg x Rp. 33.000

= Rp 20.790.000

Pengeluaran = 630 kg x Rp. 27.641

= Rp 17.413.830

Keuntungan = Rp. 20.790.000 – Rp 17.413.830

= Rp 3.376.170

Perkiraan penjualan pada bulan pertama

Target produk 100 kemasan/ bulan x Rp. 33.000 = Rp. 3.300.000

Cashflow

Bulan Keterangan Produksi per bulan

1 Pemasukan Rp. 3.300.000 100 kemasan

Pengeluaran Rp. 2.764.100

Saldo Rp. 535.900

2 Pemasukan Rp. 3.300.000 168 kemasan

Pengeluaran Rp. 2.764.100

Saldo Rp. 1.071.800

3 Pemasukan Rp. 3.300.000 168 kemasan

Pengeluaran Rp. 2.764.100

Saldo Rp. 1.607.700

4 Pemasukan Rp. 3.300.000 168 kemasan

Pengeluaran Rp. 2.764.100

Saldo Rp. 2.143.600

5 Pemasukan Rp. 3.300.000 168 kemasan

Pengeluaran Rp. 2.764.100

Saldo Rp. 2.679.500

6 Pemasukan Rp. 3.300.000 168 kemasan

Pengeluaran Rp. 2.764.100

Saldo Rp. 3.215.400

Page 21: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

20

Analisis Break Even Point (BEP)

BEP = belBiayaVariaaH

BiayaTetap

arg

= 1.384.310

33.000 – 27.641

= 259 unit

M. Lampiran

1. Ketua

Nama Lengkap : Mohammad Arya Wicaksana

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Januari 1990

Agama : Islam

Alamat : Bukit Cimanggu City Blok L3 No 5

Telepon : 085693432547

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1994-1995 : TK PATAL Bekasi

1995-1996 : SD Bekasi Timur 5

1996-2000 : SD Bani Saleh 5 Bekasi

2000-2001 : SD Sukadamai 3 Bogor

2001-2004 : SMP Negeri 6 Bogor

2004-2007 : SMA Negeri 2 Bogor

2007-Sekarang : Departemen Teknologi Industri Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Organisasi

2002-2003 : Ketua sekbid 7 SMP Negeri 6 Bogor

2004-2005 : Bendahara 2 MPK SMA Negeri 2 Bogor

2005-2006 : Ketua Paskibra tingkat sekolah (PKCM)

2008-2009 : Staff Departemen Agritech BEM FATETA (Fakultas)

IPB

2009-2010 : Ketua Departeman profesi Himpunan Mahasiswa

Teknologi Industri IPB

Page 22: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

21

2. Anggota

Nama : Mochammad Iqbal Ardi Wibowo

Agama : Islam

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 1 September 1989

Jenis Kelamin : Laki – Laki

No HP : 0856 911 900 76

Alamat : Kavling DKI Jl. Lembah Nyiur VII blok L3 no.15,

pondok kelapa, Jakarta Timur

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1995-2001 : SD N Tebet Barat 05 Pagi Jakarta

2001-2004 : SLTPN 115 Jakarta

2004-2007 : SMA N 26 Jakarta

2007-Sekarang :Departemen Teknologi Industri Pertanian,

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Organisasi

1999-2001 :Dokter kecil SD N Tebet Barat 05 Pagi

2004-2005 :Ketua Ekstrakurikuler Sepakbola SMA N 26

2007-2008 :Anggota UKM Max!! IPB

2008-2009 :Sekretaris UKM Bela Diri Tarung Derajat IPB

Anggota Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri

Pertanian IPB

2009-sekarang :Anggota BEM Fakultas Teknologi Pertanian IPB

3. Anggota

Nama : Agung Utomo

Agama : Islam

Tempat/Tanggal Lahir : Banda Aceh, 19 Agustus 1989

Jenis Kelamin : Laki – Laki

No HP : 081362934409

Page 23: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

22

Alamat : Komplek perumahan Dramaga Regency, lingkar

kampus IPB, Blok C No.23

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1994-1995 : TK Bungong Jeumpa

1995-2001 : SD Swasta Pertiwi

2001-2004 : SLTPN 1 Sabang

2004-2007 : SMUN 1 Sabang

2007-Sekarang :Departemen Teknologi Industri Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Organisasi

2002-2003 : Wakil Ketua Harian I OSIS SLTPN 1 Sabang

2004-2005 : Wakil Ketua Harian I OSIS SMUN 1 Sabang

2005-2006 : Ketua IKOSIS Tingkat SMUN kota Sabang

2008-2009 : Anggota Bidang Infokom Himpunan Mahasiswa

Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

4. Anggota

Nama Lengkap : Luthfa Jamilah

NIM : F34080065

Tempat Tanggal Lahir : Padang, 11 Januari 1990

Agama : Islam

Alamat : Bukit Cimanggu City Blok W1 no.1, Bogor

Telepon : 0856 9233 5707

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1994-1995 : TK Pertiwi I Padang

1995-1996 : Polisi I Bogor

1996-2002 : SD Setia Prayoga Padang

Page 24: Program Kreativitas Mahasiswa-sate Patin

23

2002-2005 : SMP N 1 Bogor

2005-2008 : SMA N Bogor

2008-sekarang : Departemen Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Organisasi

2007-2008 : BPH Teater Karsa periode 6

2008-2009 : Staff Science and technology IAAS

2009-sekarang : Staff divisi PR Himalogin