Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
SEMESTER GASAL TA 2019/2020
By : Endah Yuniarti
Kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan bagian dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari Pendidikan dan Pengajaran,
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Program Pengabdian Kepada Masyarakat
atau biasa disingkat PKM ini merupakan kegiatan per semester yang wajib dilaksanakan oleh
para Dosen sebagai kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam
mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi adalah: 1. melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 2. mengembangkan model pemberdayaan
masyarakat; 3. meningkatkan kapasitas pengabdian kepada masyarakat; 4. memberikan
solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi
masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung; 5. melakukan kegiatan yang
mampu memberdayakan masyarakat pada semua strata, secara ekonomi, politik, sosial, dan
budaya; dan 6. melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk
pengembangan martabat manusia berkeadilan gender dan inklusi sosial serta kelestarian
sumber daya alam.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dapat berbasis pada penelitian dan
bersifat regular. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dapat berbasis pada penelitian
merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang mengimplementasikan hasil-hasil
penelitian baik yang berorientasi pada masyarakat umum, industri, instansi pemerintah
maupun untuk lingkungan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bersifat
regular merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang tidak harus merupakan
implementasi hasil-hasil penelitian. Jenis-jenis kegiatan ini, meliputi pelatihan-pelatihan,
pemberdayaan masyarakat agar mandiri, pembinaan UMKM dan kegiatan lain yang tidak
termasuk dalam ketiga jenis di atas, namun bersifat memberikan manfaat bagi masyarakat
berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi tersebut, tidak dimaksudkan
untuk menghasilkan keuntungan finansial bagi tim pengabdi maupun Perguruan Tinggi.
Pada Semester Gasal TA 2019/2020 ini, Fakultas Teknologi Kedirgantaraan Universitas
Dirgantara Marsekal Suryadarma mengadakan kegiatan PKM dengan 2 (dua) mitra yaitu SMP
& SMA Sya’airullah Bekasi dan SMKN 08 Bekasi. Kegiatan PKM FTK Unsurya semester ini
terbagi menjadi 2 (dua) tema besar yaitu:
• Mengenalkan Science, Technology, Engineering And Mathematics (STEM) Kepada
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dengan Media Lego Education
• Pengenalan Dunia Kedirgantaraan Kepada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sebagai Landasan Program: Next Generation Aviation Professional
Topik yang kedua akan terbagi menjadi 4 sub tema: yaitu:
1. Pengenalan Dunia Kedirgantaraan Melalui Jenjang Karir yang ada di Perusahaan
MRO
2. Memenuhi Kapasitas dan Kapabilitas Teknik Pesawat Udara di Indonesia
3. Praktek Pembekalan Dasar Teknisi Perawatan Pesawat Udara
4. Pengantar Ilmu Teknik Penerbangan
Mengenalkan Science, Technology, Engineering And Mathematics (STEM) Kepada Siswa Sekolah Menengah Dengan Media Lego Education
By : Endah Yuniarti
STEM merupakan singkatan dari sebuah pendekatan pembelajaran interdisiplin antara Science, Technology, Engineering and Mathematics. Tujuan dari pembelajaran dengan pendekatan STEM cocok untuk diterapkan pada pembelajaran sekolah menengah yang subjek dalam pembelajarannya membutuhkan pengetahuan yang komplek. Gonzalez & Kuenzi (2012) menemukan bahwa STEM memiliki arti pengajaran dan pembelajaran yang berkaitan dengan bidang Sains, Teknologi, Engineering dan Matematika. Pendekatan STEM tidak hanya dapat dilakukan dalam tingkat pendidikan dasar dan menengah saja, tetapi juga dapat dilaksanakan sampai tingkat kuliah bahkan sampai jenjang postdoctoral. Manfaat dari pembelajaran STEM yang berkelanjutan sebaiknya mulai ditunjukkan oleh pendidikan sejak dini dan pada tahap peserta didik sudah mampu mengkombinasikan antara pengetahuan kognitif dan psikomotorik. Penggunaan pendekatan STEM dalam bidang pendidikan memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat bersaing dan siap untuk bekerja sesuai bidang yang ditekuninya. Pada masa pendidikan sekolah menengah atas program ilmu alam, peserta didik sebaiknya disiapkan untuk dilatih dalam menggunakan segala sumber daya yang dimiliki. Bekal ini ini selanjutnya digunakan peserta didik setelah menempuh jenjang pendidikan SMA. White (2010) menyatakan bahwa pendekatan STEM dalam pembelajaran akan memberikan pengenalan yang bagi peserta didik pasca melewati masa sekolah. Pengenalan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam melanjutkan pendidikan pada tingkat universitas baik itu untuk ilmu murni maupun pada pendidikan sains terapan.
Berdasarkan data survei yang dilakukan secara global di lima Negara (United States, German, Russia, China, dan Japan) oleh The Harris Poll atas nama LEGO® Education mulai 6 - 28 Februari 2019, di antara 5.002 siswa, 5.001 orang tua, dan 1.152 guru. Kesimpulan yang didapat dari hasil survey tersebut ialah “Siswa kurang percaya diri di sekolah, terutama dalam mata pelajaran STEAM”. Kekurangan ini menjadi perhatian oleh siswa, guru, dan orangtua. Kepercayaan diri adalah pola pikir: untuk mengeksplorasi dan mengambil risiko dengan kuat, keyakinan positif dalam kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan. Hal ini mendorong kemauan untuk mencoba sesuatu yang baru, untuk merangkul proses belajar dan bekerja guna mencapai penguasaan dalam topik tertentu. Hal itu membangun kepercayaan dalam mengetahui bahwa kegagalan adalah bagian dari pembelajaran itu sendiri. Tugas bagi para pendidik adalah untuk membantu siswa membangun masa depan mereka. Pendidik harus menerapkan strategi yang bervariasi serta alat untuk menjamin siswa mereka memiliki keyakinan dalam kemampuan mereka untuk belajar dan memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk kebutuhan dunia saat ini. Tantangan dari seorang pendidik adalah menyediakan sebuah sistem pendidikan yang menciptakan kesempatan kepada peserta didik untuk menghubungkan antara pengetahuan dan keterampilan sehingga menjadi familiar bagi setiap peserta didik. Kesempatan tidak akan tercipta jika pengetahuan dan keterampilan dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran.
Sebuah artikel terbaru oleh Saga Briggs mencatat bahwa kepercayaan diri siswa dapat mempengaruhi kinerja sebanyak 12 persen. Kepercayaan diri siswa dalam kemampuan mereka untuk belajar dan memecahkan masalah adalah kunci menentukan performa pendidikan. Bahkan, rasa percaya diri, sering didefinisikan sebagai self-efficacy, tampaknya menjadi prediktor yang lebih penting dibandingkan prestasi akademik daripada harga diri. Itu berarti bahwa membangun rasa percaya diri adalah komponen kunci dari keberhasilan akademis dan seumur hidup. Jadi bagaimana kita mengolah rasa percaya diri ini pada siswa sedemikian rupa sehingga mereka merangkul trial and error, memecahkan tantangan besar atau kecil dan menyambut proses belajar.
Melalui Hands-on Learning (Belajar Sambil Praktik atau Belajar Langsung), siswa mampu menyerap pengalaman dunia nyata dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Siswa membangun kepercayaan diri karena mereka mampu bekerja dengan ide-ide, merefleksikan pengalaman mereka dan menerapkan upaya menjadi apa yang mereka buat.
Berdasarkan latar belakang maka Fakultas Teknologi Kedirgantaraan ingin mengambil
bagian dalam pengenalan Science, Technology, Engineering and Mathematics bagi siswa
sekolah menengah agar mempersiapkan mereka melanjutkan pendidikan ataupun yang akan
bekerja pada industri. Pada Mitra yang pertama yaitu Pondok Pesantren Sya’airullah Bekasi,
dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Desember 2019 dengan peserta adalah siswa dan siswa
SMA Sya’airullah. Hari kedua yaitu hari Rabu, 11 Desember 2019, dengan peserta adalah
siswa dan siswa SMP Sya’airullah Bekasi. Pada Mitra yang kedua adalah SMKN 08 Bekasi,
juga terbagi jadi dua hari yaitu hari pertama Jumat, 13 Desember 2019, dengan peserta
adalah siswa dan siswi jurusan Airframe Powerplant kelas XI. Pada hari kedua, Sabtu, 14
desember 2019 pesertanya adalah siswa dan siswi jurusan Airframe Powerplant kelas X.
Kegiatanya adalah mengajarkan konsep dan penggunaan Pulley, Gear & Screw, serta
mengajarkan konsep dengan membuat model The Walker sehingga capaian
pembelajarannya adalah siswa dapat memahami konsep dan penggunaan Structures, Wheel
& Axle dan siswa memahami dan mengeksplorasi konsep Gear, Levers, Linkages, Ratchet,
Force, Friction dan mengukur waktu. Siswa diarahkan untuk membentuk kelompok-kelompok
kecil, dimana setiap kelompok berisi sekitar 4-8 siswa, kemudian tiap kelompok diberikan 1
set lego education, buku panduan serta work sheet. Siswa dibekali panduan penyusunan
serta pengisian work sheet dengan mengamati fenomena atau gaya-gaya fisika yang terjadi.
Gambar 1. Worksheet untuk konsep pulley, gear and screw dengan menggunakan lego education
Gambar 2. Tim Dosen Unsurya sedang memberikan pengarahan mengenai PKM kepada siswa SMA
Sya’airullah Bekasi
Gambar 3. Siswa SMP Sya’airullah belajar mengaplikasikan konsep Pulley, Gear & Screw, serta membuat model The Walker
DAFTAR PUSTAKA Gonzalez, H.B. & Kuenzi, J.J., 2012, Science, Technology, engineering and Mathematics (STEM)
Education: A Primer, Congressional Research Service. White, D.W., 2010, What Is STEM Education and Why Is It Important?, Florida Association of Teacher
Educators Journal, Volume 1 Number 14 2014 1-9, http://www.fate1.org/journals/2014/white.pdf
Briggs, Saga, 2014, Why Self-Esteem Hurts Learning But Self-Confidence Does The Opposite, https://www.opencolleges.edu.au/informed/features/self-efficacy-and-learning, diakses pada 8 Agustus 2019
The Harris Poll, 2019, Harris Insights & Analytics, A Stagwell LLC Company, Confidence in Learning Poll, Lego Education
Gambar 4. Foto Bersama Dosen Unsurya, siswa dan para pengajar SMA Sya’airullah Bekasi
Gambar 5. Kegiatan pengenalan STEM kepada siswa SMKN 08 Bekasi jurusan Airframe Powerplant
Pengenalan Dunia Kedirgantaraan Kepada Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Sebagai Landasan Program: Next Generation Aviation
Professional
By : Bismil Rabeta
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang telah dilakukan oleh Fakultas Teknologi
Kedirgantaraan (FTK) merupakan perwujudan tanggung jawab dan loyalitas dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mitra kegiatan PKM yang dilakukan merupakan
SMKN 08 Bekasi yang dua tahun belakangan telah membuka program Airframe Powerplant.
Oleh karena itu sangat tepat sekali kalau FTK berperan sebagai tempat memberikan
informasi, masukan dan saran agar segala bentuk hal yang terkait dengan kurikulum
pendidikan baik teori dan praktek dapat didiskusikan ataupun dikolaborasikan. Selain itu
informasi tentang perkembangan dunia penerbangan juga dapat disharing dengan adik-adik
SMKN 08 Bekasi. Adapun tema-tema yang dibawakan oleh Dosen FTK untuk adik-adik SMKN
08 Bekasi adalah :
1. Pengenalan Dunia Kedirgantaraan Melalui Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma 2. Memenuhi Kapasitas dan Kapabilitas Teknik Pesawat Udara di Indonesia 3. Praktek Pembekalan Dasar Teknisi PerawatanPesawat Udara 4. Pengantar Ilmu Teknik Penerbangan Adapun tema pertama dibawakan oleh Bismil Rabeta, ST, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Aeronautika pada tanggal 13 Desember 2019 di ruangan kelas serbaguna SMKN 08 Bekasi. Dalam presentasinya dikenalkan profile dari Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) selain itu juga diperkenalkan prodi Diploma tiga Teknik Aeronautika beserta dengan program khusus AMTO dan Program Sarjana S1 Teknik Penerbangan serta kegiatan-kegiatan di Unsurya termasuk kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Hal lainnya yaitu kiprah lulusan yang telah bekerja di perusahaan multinasional seperti PT.GMF Aeroasia (Garuda Maintenance Facility Aeroasia), PT. Lion Air dan PT. BAT (Batam Aero Technic) dan tidak kalah pentingnya yaitu informasi mengenai masa depan dan jenjang karir didunia penerbangan kedepan untuk adik-adik SMKN 08 Bekasi dijabarkan dengan detail dan komprehensif.
Gambar 1. Paparan “Pengenalan Dunia Kedirgantaraan Melalui Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma” yang disampaikan oleh Bismil Rabeta, ST, MT
Gambar 2. Foto bersama Dosen FTK dan siswa SMKN 08 Bekasi pada kegiatan PKM hari pertama
Untuk tema kedua dibawakan oleh Tri Susilo, ST, MT selaku dosen tetap Teknik Aeronautika
pada tanggal 14 Desember 2019 yang menjelaskan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan dunia Industri saat ini yang tidak lepas dari kebutuhan sumber daya manusia.
Sebagai contoh yaitu peningkatan jumlah penumpang yang diikuti dengan peningkatan jumlah
lalu lintas udara yang berimbas pada kemampuan airport (bandar udara) dan fleet (armada)
yang tersedia untuk menampung jumlah penumpang yang meningkat tersebut. Belum lagi
peningkatan tersebut juga akan berimbas kepada pabrik pembuat pesawat terbang dan
pembuat engine pesawat serta komponen-komponennya, sehingga kehadiran dari teknisi-
teknisi perawatan pesawat masa depan sangat dibutuhkan oleh MRO (Maintenance Repair
dan Overhaul) baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu yang tidak kalah penting
untuk peningkatan kompetensi diri seorang teknisi maka dari dini perlu ditingkatkan dalam hal
kehandalan komunikasi berbahasa inggris dengan minimum TOEFL 450 (tahun 2019). Luar
biasa sekali pencerahan dari Pak Tri Susilo untuk adik-adik SMKN 08 Bekasi.
Gambar 3. Paparan “Memenuhi Kapasitas dan Kapabilitas Teknik Pesawat Udara di Indonesia” yang
disampaikan oleh Tri Susilo, ST, MT
Gambar 4. Foto bersama Dosen FTK dan siswa SMKN 08 Bekasi pada kegiatan PKM hari kedua
Untuk tema ketiga dilakukan oleh tim Instruktur Unsurya yang diawaki oleh Dendra Bradikta,
Anday Sukendar dan Duddy Abdurrahman. Praktek dilaksanakan di Workshop Unsurya pada
tanggal 15 Desember 2019. Sebelum praktek dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan
briefing sambil menikmati snack makan pagi yang telah disediakan. Kegiatan praktek
merupakan hardskill yang harus dimiliki oleh seorang teknisi perawatan pesawat terbang yaitu
locking wire dan cotter pin dimana kegiatan ini sangat seringkali dijumpai dalam perawatan
pesawat terbang, baik saat memasang komponen maupun pada saat pelepasan komponen
pesawat terbang. Kegiatan dilanjutkan dengan visit ke pesawat terbang, dimana para
instruktur menjelaskan mengenai komponen utama pesawat terbang dan komponen mesin
turbin gas yang ada dipesawat CASA 212-100 dan Marchetti SF-260.
Gambar 5. Kegiatan PKM hari ketiga diawali dengan Briefing siswa SMKN 08 Bekasi sambil makan snack pagi sebelum kegiatan praktek.
Gambar 6. Penjelasan bagaimana tahapan locking wire oleh Instruktur
Gambar 7. Foto Bersama Dosen, Instruktur dan siswa SMKN 08 Bekasi setelah kegiatan praktek pada hari ketiga kegiatan PKM
Untuk tema keempat dibawakan oleh Dosen tetap Teknik Aeronautika yaitu Mufti Arifin,
ST,MT pada tanggal 18 Desember 2019 di ruang serbaguna SMKN 08 Bekasi. Beliau
menjelaskan mengenai orang-orang yang terkait dalam sistem transportasi udara secara
detail dan komprehensif berikut dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu dalam
presentasinya juga dijelaskan mengenai pertumbuhan pesawat terbang dan juga
perkembangan teknologi dalam pesawat terbang yang dilihat dari segi material, teknologi
avionik serta endurance capability. Hal lain yang tidak kalah penting, penjelasan mengenai
konsep maintenance dan alur proses jika terjadi defect atau kerusakan pesawat dijelaskan
secara detil dalam presentasinya. Terimakasih atas pencerahannya Pak Mufti Arifin.
Gambar 8. Paparan “Pengantar Ilmu Teknik Penerbangan” yang disampaikan oleh Mufti Arifin, ST, MT
Gambar 9. Foto bersama Dosen FTK dan siswa SMKN 08 Bekasi pada kegiatan PKM hari keempat.