2
flood tsunami volcano earthquake enurut analisis risiko bencana global Bank Dunia, Indonesia menempati urutan 12 di antara negara- M negara dengan risiko kematian yang relatif tinggi akibat berbagai macam bahaya. Dalam konteks Indonesia, telah diamatinya hubungan antara kerentanan, perubahan iklim dan meningkatnya peristiwa ekstrim hidrometeorologi (seperti kekeringan, banjir, longsor dan badai). Letak geografis Indonesia yang berada pada "Cincin Api Pasifik” (Pacific Ring of Fire) mengakibatkan Indonesia sering dihadapkan dengan berbagai bencana alam geofisika yang merusak seperti gempa bumi, letusan gunung berapi dan longsor. Dari kenyataan tersebut upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) telah diakui ditingkat internasional, terutama dengan mendirikan Badan Nasional Penang- gulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan diperkuat dengan pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Meskipun pembentukan badan penanggulangan bencana merupakan langkah penting dalam menangani kebutuhan masyarakat rentan, namun begitu pemerintah Indonesia mengakui akan membutuhkan waktu untuk melengkapi lembaga tersebut dengan keahlian teknis dan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi mandat mereka serta berkontribusi terhadap manajemen bencana nasional dan tujuan pembangunan . engurangi risiko bencana merupakan bagian penting dalam terciptanya pembangunan yang M berkelanjutan. Untuk itu IOM sangat berkomitmen terhadap agenda Pengurangan Resiko Bencana dan melaksanakan kegiatan nyata untuk membantu dalam mengurangi dan mencegah resiko bencana di Indonesia. Dengan kegiatan advokasi kepada lembaga-lembaga pemeritah akan pentingnya integrasi konsep pengurangan resiko bencana dalam kebijakan pemerintah, peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparat pemerintah yang bergerak dalam penanggulangan bencana, meningkatkan ketahanan dan kesadaran masyarakat akan resiko bencana merupakan bahagian kegiatan IOM dalam pengurangan resiko bencana. Latar Belakang Pengurangan Resiko Bencana (PRB) IOM STRENGTENING Fact DISASTER RISK REDUCTION CAPACITY AND PROMOTING COMMUNITY RESILIENCE IN ACEH Project Januari 2013 IOM Disaster Risk Reduction (DRR) in Aceh

Project Fact IOM DRR Aceh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1st factsheet from IOM DRR Aceh

Citation preview

flood tsunami volcano earthquake

enurut analisis risiko bencana global Bank Dunia, Indonesia menempati urutan 12 di antara negara-M negara dengan risiko kematian yang relatif tinggi akibat berbagai macam bahaya. Dalam konteks

Indonesia, telah diamatinya hubungan antara kerentanan, perubahan iklim dan meningkatnya peristiwa

ekstrim hidrometeorologi (seperti kekeringan, banjir, longsor dan badai). Letak geografis Indonesia yang

berada pada "Cincin Api Pasifik” (Pacific Ring of Fire) mengakibatkan Indonesia sering dihadapkan dengan

berbagai bencana alam geofisika yang merusak seperti gempa bumi, letusan gunung berapi dan longsor. Dari kenyataan tersebut upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi Pengurangan Risiko

Bencana (PRB) telah diakui ditingkat internasional, terutama dengan mendirikan Badan Nasional Penang-

gulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan diperkuat dengan

pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Meskipun pembentukan badan penanggulangan bencana merupakan langkah penting dalam menangani

kebutuhan masyarakat rentan, namun begitu pemerintah Indonesia mengakui akan membutuhkan waktu

untuk melengkapi lembaga tersebut dengan keahlian teknis dan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi

mandat mereka serta berkontribusi terhadap manajemen bencana nasional dan tujuan pembangunan .

engurangi risiko bencana merupakan bagian penting dalam terciptanya pembangunan yang M berkelanjutan. Untuk itu IOM sangat berkomitmen terhadap agenda Pengurangan Resiko Bencana dan

melaksanakan kegiatan nyata untuk membantu dalam mengurangi dan mencegah resiko bencana di

Indonesia.

Dengan kegiatan advokasi kepada lembaga-lembaga pemeritah akan pentingnya integrasi konsep

pengurangan resiko bencana dalam kebijakan pemerintah, peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparat

pemerintah yang bergerak dalam penanggulangan bencana, meningkatkan ketahanan dan kesadaran

masyarakat akan resiko bencana merupakan bahagian kegiatan IOM dalam pengurangan resiko bencana.

Latar Belakang

Pengurangan Resiko Bencana (PRB) IOM

STRENGTENING

FactDISA STE R RISK RE DU C TIO N CAPACITY AND

PROMOTING COMMUNITY RESILIENCE IN A C E H

Project

Januari 2013IOM Disaster Risk Reduction (DRR) in Aceh

PRB IOM di AcehBulan 2012, program IOM untuk Pengurangan Resiko Bencana dimulai di provinsi Aceh.

Program ini merupakan replikasi dari kegiatan PRB IOM yang telah sukses dan teruji di daerah

Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Program yang diberi nama Penguatan Kapasitas

Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Peningkatan Ketahanan Masyarakat bertujuan untuk

membangun sebuah model ditingkat lokal dimana kemitraan yang efektif antara pemerintah daerah,

masyarakat dan sektor akan mendorong terciptanya agenda untuk kegiatan PRB. Agenda ini

secara langsung akan mencerminkan tujuan nasional serta prioritas dari Badan Nasional

Penangulangan Bencana (BNPB).

September

publik

Penguatan kapasitas BPBD di tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan untuk mengurangi

risiko bencana, searah dengan kebijakan, prioritas, dan sistem nasional

Peningkatan kesiapsiagaan untuk respon yang efektif dan terkoordinasi di tingkat Provinsi dan

Kabupaten

Partisipasi aktif dari masyarakat dalam pengurangan risiko bencana yang komprehesif dan inklusif

secara sosial melalui kesadaran yang lebih tinggi, kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai

pemangku kepentingan PRB.

Hasil Yang Akan Dicapai

1

2

3

Pendekatan PRB IOM

Penanggulangan Bencana Berbasis

masyarakat

Koordinasi dengan Pemerintah Indonesia

dan Pemangku Kepentingan PRB

Peningkatan Kapasitas lembaga / Penguatan

Rencana Penanggulangan Bencana

ForumP R B

Skor indeks bencana (BNPB) :111Kerawanan bencana : TINGGISkor indeks bencana (BNPB) :66Kerawanan bencana : TINGGI

Skor indeks bencana (BNPB) :111Kerawanan bencana : TINGGISkor indeks bencana (BNPB) :77Kerawanan bencana : TINGGI

Skor indeks bencana (BNPB) :111Kerawanan bencana : TINGGISkor indeks bencana (BNPB) :74Kerawanan bencana : TINGGI

Skor indeks bencana (BNPB) :111Kerawanan bencana : TINGGI

Kab. Simeulue

Skor indeks bencana (BNPB) :100Kerawanan bencana : TINGGI

Kota Banda Aceh

Skor indeks bencana (BNPB) :111Kerawanan bencana : TINGGISkor indeks bencana (BNPB) :111Kerawanan bencana : TINGGI

Kab. A. Singkil

Kab. A. Tenggara

Kab. Bener Meriah

Berdasarkan Skor Indeks Bencana dari Badan Nasional

Penanggulangan Bencana bahwa untuk daerah Aceh

terdapat wilayah yang tingkat rawan bencananya tinggi.

Untuk itu program PRB IOM telah menempatkan District

Coordinator di daerah-daerah tersebut agar memudahkan

koordinasi dengan pemerintah daerah, masyarakat dan

sektor publik demi terciptanya agenda PRB.

Wilayah Kerja PRB IOM di Aceh

DRR ACEHIOJalan Soekarno Hatta Lr. Tgk Meunara

VII No. 43 Geuceu Meunara, Desa Garot Banda Aceh 23237

Phone: 0651-48719email:

/pages/IOM-DRR-ACEH/538403856178094

[email protected]

Januari 2013

PRBIOM

Program ini terlaksana didukungan oleh :

FactProject

PETA PROVINSI ACEH

IOM Disaster Risk Reduction (DRR) in Aceh