Upload
prabu-siliwangi
View
174
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Pada jaman modern ini dimana teknologi sudah semakin maju
dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil. Kebutuhan ini tidah
begitu saja diperoleh, memang banyak sumber daya manusia yang di
miliki oleh negara kita namun sumber daya manusia tersebut tidak
seperti apa yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan maka setiap
perusahaan harus mengadakan penseleksian terhadap orang yang
melamar pekerjaan dan harus mengadakan pendidikan tambahan
(trainning) terhadap setiap karyawannya.
Semua itu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Oleh sebab itu pemerintah mulai mencari pemecahan masalah sumber
daya manusia tersebut. Akhirnya pemerintah menemukan pemecahan
masalah tersebut, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
pemerintah menetapkan kebijaksanaan link and match yang berlaku
pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Untuk itu
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan untuk mengembangkan dan
melaksanakan pendekatan pendidikan dengan Sistem Ganda pada
Sekolah Menengah Kejuruan.
Dengan diadakannya Pendidikan Sistem Ganda pada setiap
Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan dapat menciptakan sumber
daya manusia yang terampil. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan
atas kerja sama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
melalui sekolah dengan Perusahaan yang terkait. Kerja sama ini
diharapkan dapat memecahkan masalah tentang tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh dunia industri.
I.2 RASIONAL
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) mengandung makna bahwa
pendidikan kejuruan bukan bukan hanya milik Depdiknas saja tapi
merupakan milik masyarakat, terutama masyarakat dunia
usaha/industri. Keterkaitan dan keterpaduan kerja proses pendidikan
di sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah dan
dunia usaha/industri.
Dunia usaha/ industri yang merupakan tempat dan wadah
para tamatan bekerja setelah tamat sangat ideal bila sejak dalam masa
pendidikan siswa, dunia usaha/ industri ikut berperan aktif bersama-
sama sekolah menciptakan tamatan yang bermutu sesuai tuntutan
dunia usaha/industry
Dengan kesejajaran tanggung jawab walaupun berbeda dalam
implementasi untuk peningkatan mutu, karena sekolah akan
menyiapkan ketrampilan dasar dan dunia usaha/ industri
memberikan keahlian profesi, maka kemitraan merupakan hal yang
sudah sepatutnya.Dan bentuk kemitraan tersebut adalah secara
bersama-sama menjadi institusi pasangan dalam program praktik
kerja industri pendidikan sistem ganda SMK
I.3 LANDASAN TEORI
1.3.1 PENGERTIAN
Pendidikan Sistem Ganda pada hakikatnya adalah
pelaksanaan pendidikan yang dilkasanakan secara bersama-sama oleh
pihak instansi, pengusaha dan atau industriawan dengan pihak
sekolah menjadi tanggung jawab bersama untuk meningkatkan mutu
tamatan (yang berwawasan mutu dan keunggulan serta bernuansa
ekonomi)
Pendidikan Sistem Ganda merupakan suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan
secara sistemik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional tertentu.
1.3.2 TUJUAN
Penyelenggaran pendidikan sistem ganda bertujuan untuk :
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian
profesionanl, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja
b. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dan dunia
kerja
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja yang berkualitas
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai proses pendidikan
1.3.3 FUNGSI
Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) Mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidik.
b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
c. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
d. Dasar pembinaan dan bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan.
e. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Akhir Nasional.
f. Bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan pegawai atau
karyawan baru di Instansi Pemerintah maupun swasta dan
Dunia Usaha maupun Industri.
1.4 DASAR PENYELENGGARAAN
Mengacu kepada undang-undang no.2 tentang sistem
pendidikan nasional dan peraturan pemerintah Nomor 29 tahun 1990
tentang pendidikan menengah dan peraturan pemrintah Nomor 39
tahun 1992 tentang Peranan masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, dan
Kepmendikbut Nomor 080 / U / 1993 tetntang Kurikulum SMK, sebagi
berikut :
1. " Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2
( dua ) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah". [ UUSPN, Bab IV, pasal 10, ayat (
1 ) ]
2. " Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama
dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para
dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka
menunjang penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan". [ PP 29, Bab XI, pasal 29, ayat ( 1 ) ]
3. " Pengadaan dan pendayagunaan sumberdaya pendidikan
di lakukan oleh Pemerintah, masyarakat, dan / atau
keluarga peserta didik. [ UUSPN, Bab VIII, pasal 33 ]
4. " Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan
yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan pendidikan Nasional ". [ UUSPN, Bab
XIII, pasal 47, ayat ( 1 ) ]
5. " Peranserta masyarakat dapat berbentuk pemberian
kesempatan untuk magang dan atau latihan kerja ". [ PP
39, Bab III, pasal 4, butir ( 8 ) ].
6. " Pemerintah dan Masyarakat menciptakan peluang yang
lebih besar untuk meningkatkan peranserta masyarakat
dalam Sistem pendidikan Nasional ". [ PP 39, Bab VI, pasal
8, ayat ( 2 ) ]
7. " Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba
gagasan baru yang di perlukan dalam rangka
pengembangan pendidikan menengah ". [ PP 29, Bab XIII,
pasal 32, ayat ( 2 ) ]
8. Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola
penyelenggaraan pengajaran sebagai berikut:
a. Menggunakan unit produksi sekolah yang
beroperasi secara profesional sebagai wahana
pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran
keahlian kejuruan di sekolah, dan sebagian lainnya
di dunia usaha atau industri.
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian
kejuruan sepenuhnya di masyarakat, dunia usaha
dan industri.[ Kepmendikbud, No : 080 / U / 1993,
Bab IV, butir C.I kurikulum 1994, SMK ]
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Sehubungan pelaksanaan P raktik Kerja Industri ( Prakerin )
tersebut kiranya perlu disusun rencana kerja pelaksanaan Praktik
Kerja Industri ( Prakerin ) menyangkut seluruh aspek kegiatan.
Perencanaan tersebut tersusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN , terdiri dari :
Latar Belakang, Rasional, Landasan Teori, Dasar Penyelenggaran dan
Sistematika Penulisan.
BAB II PROGRAM, terdiri dari :
Persiapan Administrasi, Peserta Prakerin, Tempat Prakerin, Jadwal
Kegiatan Prakerin, dan Kepanitiaan.
BAB III PENYELENGGARAAN, terdiri dari :
Lingkup Kerja Sama Tempat Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri,
Pelaksanaan Ujian Sidang Praktik Kerja Industri, Penilaian Ujian
Praktik Kerja Industri, Pengolahan dan Penentuan Kelulusan,
Penerbitan Sertifikat Kompetensi, dan pemantauan Pelaksanaan Ujian
Praktik Kerja Industri
BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA, terdiri dari :
Bahan-Bahan, Peralatan, Insentif/Honor, Dekorasi, Dokumentasi,
Konsumsi dan Biaya Persiapan Pelaksanaan.
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB II
PROGRAM
2.1 PERSIAPAN ADMINISTRASI
Persiapan administrasi adalah sebagai awal pelaksanaan
program yang ditentukan. Persiapan yang akan dan telah
dilaksanakan antara lain :
a. Pembuatan daftar peserta prakerin
b. Mendata Dunia Usaha dan Industri yang sudah dan akan
melakukan kerja sama dengan piha sekolah
c. Membuat layout Penempatan Peserta Prakerin
d. Mendata Pembimbing Prakerin.
2.2 PESERTA PRAKERIN
Peserta Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) Merupakan siswa
SMK Amaliah 1 Kelas Sebelas yang terdiri dari dua program keahlian
yaitu Program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan serta Program
keahlian Multimedia, dengan jumlah total dari semua program
keahlian 216 siswa yang terdiri dari 162 Laki – Laki dan 54
Perempuan.
KelasTKJ MM
L P L P1 33 3
20 202 34 63 23 74 31 55 21 13
Total 142 34 20 20
2.2.1 Kelompok Peserta Prakerin
Pembagian kelompok prakerin dilakukan dengan cara
mengambil perwakilan per kelas untuk dijadikan kelompok prakerin.
Kelompok prakerin ini dibuat disesuaikan dengan jumlah industry
yang bekerja sama dengan pihak smk amaliah 1.
2.3 TEMPAT PRAKERIN
Tempat Praktik Kerja Industri Merupakan Industri atau
Instansi yang telah melakukan kerja sama dengan SMK Amaliah 1
yang terdiri dari Instansi Pemerintah, Instansi Swasta, Instansi
Pendidikan serta Industri Manufacture. Adapun nama instansi dan
industry itu sebagai berikut :
No. Nama Instansi1 FMIPA UNPAK (D3 Komputer)2 AMIK Tunas Patria3 Mahkamah Agung RI4 LP3i Bussines College5 Stasiun III BMG Cisarua6 SMPN 2 Megamendung7 SDIT Al-Hidayah8 Koran Lingkar Bogor9 Oke Print
10 LIPI Bagian Puslit Biologi11 Penelitan Bioteknologi LIPI12 LIPI Bagian Ecology Park13 SMAN 1 Cigombong14 STPP Cinagara15 SMP Plus At-Tahirin16 Politeknik KENT17 SMPN 2 Ciawi
18BP4K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan)
19 UPT. Pertanian & Kehutanan20 STP. Perikanan21 Akbid Al-Ikhlas22 Balai Penelitian Ternak Ciawi23 SMPN 1 Ciawi24 SMAN 1 Ciawi25 SMA PGRI 62 Ciawi26 STT. Telematika27 SMPN 1 Cigombong28 SMPN 1 Caringin29 D3 Komputer UNPAK
30 STAI Al-Hidayah31 SMK Dewantara32 Politeknik Tugu Jagakarsa Jakarta Selatan33 PT. Dian Televisi Putera Pertama34 Diploma IPB35 STMIK Pranata Indonesia36 PT. Radio Fajar Imani
2.4 JADWAL KEGIATAN PRAKERIN
Rangkaian jadwal prakerin SMK Amaliah 1 tahun pelajaran
2012 – 2013 sebgai berikut :
NO KEGIATAN TGL/BLN/THN BENTUK KEGIATANPENANGGUNG
JAWAB
1. PERSIAPAN 20 - 31 Juli 2012 Pembuatan Program
Kerja PrakerinPanitia/POKJA
3 Agustus 2012Rapat Panitia Panitia/POKJA
4 Agustus 2012 Rapat Orang Tua
Panitia/POKJA
6 Agustus s.d 10
Desember 2012
Penyebaran Surat
Prakerin Ke Pihak
DU/DI
2. PELAKSANAAN 29 s.d 31 Agustus
2012
Pembekalan Umum
Peserta Prakerin,
dilanjutkan dengan
Kunjungan Instansi
KaProli
17 – 22 Desember
2012
Pelepasan Peserta
Prakerin
KepSek
17 – 22 Januari
2012
Penyerahan Peserta
DU/DI
Guru Pembimbing
Minggu I bulan
Januari
Monitoring tahap ke-
1
Guru Pembimbing
Minggu III bulan
Januari
Monitoring tahap ke-
2
Guru Pembimbing
28 Januari s.d 02
Februari 2013
Penjemputan peserta
prakerin
Guru Pembimbing
3. PELAPORAN 16 Februari 2013 Pengumpulan
Laporan Prakerin
Sebelum Sidang
Panitia / POKJA
20-21 Februari
2013
Sidang PrakerinPanitia/POKJA
22 – 27 Februari Revisi Laporan Pembimbing
28 Februari 2013 Pengumpulan
LaporanKetua Prakerin
2.5 KEPANITIAAN
Penanggungjawab 1 : Purwanto, S.Pd
2 : Fenni Santana, S.S
Ketua Prakerin : Deden Ardiansyah, S.T
Sekretaris : 1. Alifya Gilang Santoso, A.md
2. M. Adi Riadi
Bendahara : Yolanda, S.H
Marketing Officer : 1. Eka Atmajaya, S. Pd 8. Kurnianti, Y.P, S.Pd
2. Miftah Mustafa, S.Pd 9. Yeni Latifah, S.Kom
3. Ami Listiami, S.Pd 10. M. Hakim Karim, S.E
4. Sanny Alfarisy, S. Kom 11. Anwar iskandar, S.Pd
5. Amirudin Muslim, S. Pd. I 12. Nurwati, S.H, M.H
6. Sahrul Kamal, S. Sos. I 13. Muhaimin
7. Nelawati, S.Pd
Anggota : 1. Azis 5. Malida Riani, S.S
2. Reni 6. Mila
3. Rivan 7. Wadiah
4. Atung S 8. Resti Nuraina, S.Pd
BAB IIIPENYELENGGARAAN
3.1 Lingkup Kerja Sama Tempat Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri
1. Pihak perusahaan/instansi pemerintah diharapkan bersedia menerima
Peserta Didik dari SMK AMALIAH 1 Ciawi Bogor sesuai dengan
kompetensi keahlian dan profil dari program keahlian tersebut
2. Pihak perusahaan/instansi diharapkan dapat menempatkan Peserta
Didik sebanyak mungkin, yang disesuaikan pula dengan tingkat
kebutuhan pada perusahaan/instansi masing-masing
3. Pihak perusahaan/instansi dan SMK AMALIAH 1 Ciawi Bogor secara
bersama dapat memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan
program secara teratur dan terarah
4. Secara bertahap diharapkan pihak perusahaan/instansi dapat menjadi
“Bapak Asuh“ SMK AMALIAH 1 dan Pimpinan perusahaan/instansi
berkenan duduk dalam keanggotaan Majlis Sekolah (MS) SMK
AMALIAH 1 Ciawi Bogor
5. Hasil kerjasama ini dapat dituangkan dalam bentuk MoU
3.2 Pelaksanaan Ujian Sidang Praktik Kerja Industri
1. Ujian praktik Kerja Industri dilaksanakan secara serentak pada
bulan Februari tahun 2012.
2. Durasi waktu pelaksanaan ujian praktik kerja industri adalah
antara 30 menit sampai dengan 2 jam sesuai dengan
karakteristik program keahlian dan judul laporan yang dibuat.
3. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan melakukan kerjasama
dengan dunia usaha/dunia industri/asosiasi profesi/institusi
pasangan dalam pelaksanaan ujian praktik kerja Industri.
4. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan dapat melaksanakan
ujian praktik kejuruan di SMK yang memenuhi persyaratan
kelayakan maupun di dunia usaha/dunia industry/institusi
pasangan;
5. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan menyiapkan bahan,
peralatan dan alat/ komponen penunjang ujian praktik kerja
Industri.
6. Penyelenggara Tingkat satuan Pendidikan merekomendasikan
Penguji/Asesor dari dunia usaha/industry/asosiasi profesi/guru
berdasarkan criteria yang telah ditetapkan;
7. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan dapat memberikan
soal praktik kerja Industri kepada peserta uji sebelum
pelaksanaan ujian;
8. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan melaksanakan ujian
praktik kerja Industri untuk setiap peserta uji secara perorangan
(tidak dalam kelompok);
9. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan melaksanakan ujian
praktik kerja Industri sesuai dengan standard an ketentuan yang
berlaku.
3.3 Penilaian Ujian Praktik Kerja Industri
1. Penguji/Asesor melakukan penilaian dengan menggunakan
format lembar penilaian yang telah tersedia;
2. Penguji/Asesor melakukan penilaian sesuai karakteristik
program keahlian berdasarkan unjuk kerja/kinerja/produk /
laporan yang dihasilkan oleh peserta uji;
3. Penguji/Asesor memberikan bobot dan skor untuk setiap
komponen penilaian menggunakan format lembar penilaian;
4. Penguji/asesor dapat menambahkan komponen penilaian
melebihi yang telah ditetapkan penyelenggara Satuan
Pendidikan.
5. Penguji/Asesor dapat menetapkan indicator yang lebih tinggi
dari yang telah ditetapkan penyelenggara Penyelenggara satuan
pendidikan.
6. Penguji/Asesor dapat melaksanakan ujian praktik ulangan bagi
peserta didik yang belum mencapai standar kompetensi untuk
komponen yang dinyatakan belum tercapai;
7. Penguji/Asesor menyerahkan nilai hasil ujian praktik kejuruan
kepada Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan dan menjaga
kerahasiaannya.
3.4 Penerbitan Sertifikat Kompetensi
1. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan
dunia usaha/industri/asosiasi profesi atau institusi terkait yang
terlibat dalam ujian/tempat praktik kerja industri dalam
menyiapkan penerbitan sertifikat kompetensi;
2. Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko
sertifikat kompetensi merujuk pada contoh format pada
lampiran dan dapat disesuaikan berdasarkan masukan dari
industri mitra atau institusi pasangan;
3. Sertifikat kompetensi ditandatangani oleh Penyelenggara
Tingkat satuan Pendidikan dan penguji/asesor sebagai penguji
eksternal;
4. Sertifikat kompetensi hanya diberikan bagi peserta uji yang lulus
ujian praktik kerja industry.
5. Sertifikat kompetensi dapat diterbitkan oleh dunia
usaha/industry/asosiasi profesi atau institusi pasangan yang
terlibat dalam ujian / atau penyedia tempat kerja Industri.
BAB IVANGGARAN BIAYA
A. BAHAN
NO
RINCIAN SATUANVOL
HARGA JUMLAH
( RP ) ( RP )
1 Kertas HVS Folio 70 gr rim 5 30,000.00 150,000.002 Kertas HVS A4 80 gr rim 5 33,000.00 165,000.003 Kertas Concord (sertifikat) lbr 250 1,000.00 250,000.004 Amplop Putih Besar pack 5 20,000.00 100,000.005 Tinta Printer ( Black ) botol 5 40,000.00 200,000.006 Tinta Printer (Red ) botol 2 45,000.00 90,000.007 Tinta Printer (Yellow ) botol 2 45,000.00 90,000.008 Tinta Printer ( Blue ) botol 2 45,000.00 90,000.006 Penggandaan + Jilid
Proposal Pengajuan Prakerin bundel 60 3,500.00 210,000.00Buku Jurnal & Modul Prakerin bundel 230 10,000.00 2,300,000.00
Program Kerja bundel 5 22,500.00 112,500.00
LPJ bundel 5 22,500.00 112,500.00
TOTAL 3,870,000.00
B. BIAYA PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
NO
RINCIANSATUA
NVOL
HARGA JUMLAH
( RP ) ( RP )1 TRANSPORT ( Lihat Lampiran ) - Posting Surat Inst 60 20,000.00 1,200,000.00 Monitoring Inst 240 25,000.00 6,000,000.002 Marketing Set 1 4,000,000.00 4,000,000.003 Souvenir Set 60 50,000.00 3,000,000.004 Seragam Pcs 230 85,000.00 19,550,000.005 Sertifikat - Peserta Prakerin Pcs 230 10,000.00 2,300,000.00 Mou Instansi Inst 60 10,000.00 600,000.00 -
TOTAL 36,650,000.00
C. Konsumsi
NO RINCIAN SATUAN VOL HARGA JUMLAH
( RP ) ( RP ) 1 konsumsi Persiapan Pelaksanaan hari 30 50,000.00 1,500,000.002 Konsumsi Sidang 3 Hari Paket 120 10,000.00 1,200,000.00
-
TOTAL 2,700,000.00
D. Dokumentasi dan Dekorasi
NO RINCIAN SATUAN VOL HARGA JUMLAH
( RP ) ( RP ) 1 Dokumentasi Pkt 1 200,000.00 200,000.002 Banner Sidang Prakerin Pkt 1 150,000.00 150,000.00 -
TOTAL 350,000.00
E. Insentif / Honor
NO RINCIAN SATUAN VOL HARGA JUMLAH
( RP ) ( RP ) 1 Penguji selama 3 hari org 10 150,000.00 1,500,000.002 Pembimbing org 230 25,000.00 5,750,000.00
3Tool Man ( Penyedia Alat dan Bahan )
org 6 30,000.00 180,000.00
4 Kepanitiaan ( Lihat Lampiran ) set 1 15,000,000.00 15,000,000.00 -
TOTAL 22,430,000.00
Biaya Pelaksanaan Praktik Kerja Industri 66,000,000.00
Terbilang : “ Enam Puluh Enam Juta Rupiah “
Mengetahui, Ciawi, 01 Oktober 2012
Kepala Sekolah Ketua Bendahara
( R ) ( Deden Ardiansyah, S.T ) ( Yolanda, S.H )
BAB V
PENUTUP
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan hidayah-Nya pada kita sekalian, dan atas ijin-Nya
pula penyusunan “Program Kerja Praktik Kerja Industri ( PraKerIn ) Tahun
Pelajaran 2012 – 2013 ” bisa diselesaikan dengan cepat.
Program Kerja ini disusun sebagai acuan maupun panduan bagi
semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ujian praktik kejuruan sejak
tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi praktik kerja
industri.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan program kerja ini beserta perangkat ujian praktik
kejuruan ini, semoga kegiatan ini bermakna dan menjadi bagian dari upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan petunjuk
pelaksanaan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
partisipasi dan sumbangan pemikiran yang diharapkan baik berupa saran,
tanggapan, pendapat maupun kritik yang bersifat konstruktif.