1
Propofol Dosis Tinggi Memicu Neuroproteksi Jangka pendek dan Neurodegenerasi Jangka Panjang pada kultur saraf pusat dari embrio tikus Studi ini meneliti efek dari propofol pada kultur saraf pusat dari embrio tikus. Kultur sarat kortikal pusat dipersiapkan dari embrio tikus wistar (E18). Viabilitas sel digabungkan dosis 0,01, 0,1 atau 1 mg/ml propofol selama 48 jam yang dinilai menggunakan uji methyl tertrazolium. Untuk mengevaluasi peran reseptor asam amino butirik acid A (GABA A ), sel juga di preinkubasi dengan reseptor antagonis GABA A , gabazine dan pikrotoxin. Propofol pada konsentrasi 1 mg/ml secara signifikan mengurangi viabilitas sel setelah 12 jam. Pada kontras, konsentrasi ini membawa penigkatan signifikan pada viabilitas sel 3 dan 6 jam. Reseptor antagonis GABA A tidak mempengaruhi efek neurodegeneratif dari propofol tetapi menghapus neuroprotektif. Fragmentasi DNA sebagai marker apotoksis ditingkatkan setelah 24 jam pemberian propofol. Hasil ini membenarkan bahwa dosis tinggi propofol dapat menyebabkan reseptor GABA A memicu neuroproteksi dan tergantung pada waktu selanjutnya, tetapi GABA A independent, neurodegenerasi pada saraf kortikal pusat. PENDAHULUAN Ada hal yang tak terbantahkan pada anastesi umum pada bayi baru lahir dan bayi sedang menjalani diagnostik atau bedah intervensi. Meningkatnya kompleksitas dalam kombinasi obat penenang, anxiolytic dan obat analgesik yang digunakan, walaupun, bertentangan dengan keadaan saat ini penelitian pengetahuan tentang efek dari agen ini. Temuan Ikonomidou et al.1 pada tahun 2000 menegaskan kecurigaan bahwa induksi neurodegeneration di otak embrio bisa dipicu melalui N-methyl- D-aspartate (NMDA) reseptor

Propofol Dosis Tinggi Memicu Neuroproteksi Jangka Pendek Dan Neurodegenerasi Jangka Panjang Pada Kultur Saraf Pusat Dari Embrio Tikus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhbui

Citation preview

Page 1: Propofol Dosis Tinggi Memicu Neuroproteksi Jangka Pendek Dan Neurodegenerasi Jangka Panjang Pada Kultur Saraf Pusat Dari Embrio Tikus

Propofol Dosis Tinggi Memicu Neuroproteksi Jangka pendek dan Neurodegenerasi Jangka Panjang pada kultur saraf pusat dari embrio tikus

Studi ini meneliti efek dari propofol pada kultur saraf pusat dari embrio tikus. Kultur sarat kortikal pusat dipersiapkan dari embrio tikus wistar (E18). Viabilitas sel digabungkan dosis 0,01, 0,1 atau 1 mg/ml propofol selama 48 jam yang dinilai menggunakan uji methyl tertrazolium. Untuk mengevaluasi peran reseptor asam amino butirik acid A (GABAA), sel juga di preinkubasi dengan reseptor antagonis GABAA, gabazine dan pikrotoxin. Propofol pada konsentrasi 1 mg/ml secara signifikan mengurangi viabilitas sel setelah 12 jam. Pada kontras, konsentrasi ini membawa penigkatan signifikan pada viabilitas sel 3 dan 6 jam. Reseptor antagonis GABAA tidak mempengaruhi efek neurodegeneratif dari propofol tetapi menghapus neuroprotektif. Fragmentasi DNA sebagai marker apotoksis ditingkatkan setelah 24 jam pemberian propofol. Hasil ini membenarkan bahwa dosis tinggi propofol dapat menyebabkan reseptor GABAA memicu neuroproteksi dan tergantung pada waktu selanjutnya, tetapi GABAA independent, neurodegenerasi pada saraf kortikal pusat.

PENDAHULUAN

Ada hal yang tak terbantahkan pada anastesi umum pada bayi baru lahir dan bayi sedang menjalani diagnostik atau bedah intervensi. Meningkatnya kompleksitas dalam kombinasi obat penenang, anxiolytic dan obat analgesik yang digunakan, walaupun, bertentangan dengan keadaan saat ini penelitian pengetahuan tentang efek dari agen ini. Temuan Ikonomidou et al.1 pada tahun 2000 menegaskan kecurigaan bahwa induksi neurodegeneration di otak embrio bisa dipicu melalui N-methyl-D-aspartate (NMDA) reseptor