Upload
faridhatul
View
15
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
xx
Citation preview
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 2/33
baru harus terus dilakukan. Antimikroba dengan senya'a anorganik yang dapat
di$adikan alternatif anti$amur salah satunya adalah nanopartikel. anopartikel
memiliki sifat fisik dan kimia yang unik sehingga dapat dimanipulasi sesuai
aplikasi yang diinginkan (Raishankar 3amuna, 2012).
Zinc Oxide (4n/) adalah salah satu material yang banyak disintesis
men$adi nanopartikel. 5ibandingkan dengan senya'a organik, bahan anorganik
seperti 4n/ memiliki daya tahan yang tinggi, selektiitas yang besar, lebih tahan
panas, serta biokompatibilitasnya baik terhadap sel manusia. %elain itu, ink
merupakan unsur mineral yang penting untuk kesehatan manusia (admaathy
Ra$agopalan, 200&). 5i samping itu, 4n/ memiliki beberapa kelebihandiantaranya adalah struktur kimia yang stabil, tidak bera#un, dan dapat digunakan
sebagai aditif ke dalam berbagai bahan, serta harganya murah karena ketersediaan
di alam yang sangat melimpah (Astuti, 2006). "erdasarkan penelitian 7l85iasty et
al ., (2019), nanopartikel 4n/ mempunyai aktiitas anti$amur terhadap $amur
dermatofit, diantaranya Candida albicans dan Trichophyton mentagrophytes
dengan penghambatan $amur terbesar ditun$ukan pada konsentrasi dari
nanopartikel 4n/ yaitu, :0mg;ml.
eneliti sebelumnya, yaitu <aryanti et al ., (201:) telah berhasil
mensintesis nanopartikel 4n/ dalam medium ekstrak air daging buah lerak
(Sapindus rarak DC ) dengan metode hidrotermal dan belum diketahui mengenai
aktiitas anti$amur dari nanopartikel 4n/ yang disintesis. "erdasarkan latar
belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui aktiitas
anti$amur dari nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging
buah lerak hasil sintesis (<aryanti et al ., 201:) terhadap $amur Pityrosporum
ovale.
1.2 Rumusan Masalah
2
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 3/33
1. Apakah nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging
buah lerak Sapindus rarak DC! mempunyai aktifitas anti$amur terhadap
$amur Pityrosporum ovale=
2. "erapakah konsentrasi nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium
ekstrak air daging buah lerak Sapindus rarak DC! yang optimal dalam
menghambat pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale=
1.3 Tujuan Peneltan
"erdasarkan rumusan masalah diatas, maka pelaksanaan penelitian ini bertu$uan >
1. <enentukan aktiitas anti$amur nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam
medium ekstrak air daging buah lerak Sapindus rarak DC! terhadap
$amur Pityrosporum ovale.
2. <enentukan konsentrasi yang efektif dari nanopartikel 4n/ yang
disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak Sapindus rarak
DC! dalam menghambat pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale.
1.! Man"aat Peneltan
1.!.1 Bag Penelt
Hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi peneliti untuk mengetahui
efektiitas nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging
buah lerak Sapindus rarak DC! terhadap daya hambat pertumbuhan $amur
Pityrospo rum ovale se#ara in"vitro#
1.!.2 Bag Instans Terkat
Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi suatu instansi kesehatan, untuk
mengembangkan penelitian ini pada tahap lebih lan$ut sehingga teru$i se#ara
preklinik dan klnik serta dapat di$adikan sebagai bahan dasar obat dalam
mendapatkan efektiitas nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium
ekstrak air daging buah lerak Sapindus rarak DC! terhadap daya hambat
3
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 4/33
pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale sebagai penyebab ter$adinya ketombe
se#ara in"vitro.
1.!.3 Bag Pr#gram $tu% Pen%%kan D#kter
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang efek yang
ditimbulkan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air
daging buah lerak Sapindus rarak DC! terhadap daya hambat pertumbuhan
$amur Pityrosporum ovale sebagai penyebab ter$adinya ketombe se#ara in"
vitro.
1.!.! Bag Mas&arakat
Hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat
bah'a nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging
buah lerak Sapindus rarak DC! tersebut terbukti dapat digunakan dalam
penatalaksanaan penyakit yang disebabkan oleh $amur Pityrosporum ovale.
1.' Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka masalah penelitian dibatasi pada
pengu$ian aktiitas anti$amur nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium
ekstrak air daging buah lerak Sapindus rarak DC! yang dilakukan dengan
metode difusi sumuran dengan mengukur diameter ona hambat disekitar
sumuran.
BAB II
4
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 5/33
TIN(AUAN PU$TA)A
2.1 )et#m*e
!etombe atau Pityriasis capitis merupakan se$enis kelainan kulit karena
ter$adinya peradangan pada kulit kepala ringan, namun sering men$adi masalah
bagi penderita dan disertai gatal yang sangat mengganggu kenyamanan dan
estetika. %e#ara periodik kulit kapala yang mati akan dikeluarkan ke permukaan
kulit. ?apisan sel kulit kepala yang mati selan$utnya akan lepas dengan
sendirinya, namun dalam kondisi tertentu pelepasan ini tidak ter$adi sehingga sel
yang mati tersebut menumpuk dipermukaan kulit kepala (@$arta, 2009).
Pityriasis capitis disebabkan oleh $amur Pityrosporum ovale# lora normal
pada kulit kepala ini $umlahnya dapat meningkat dan menghasilkan lipase#
Trigliserida yang dihasilkan oleh lipase akan merombak asam8asam lemak yang
merangsang hiperploriferasi sel8sel epidermis. %ehingga ter$adi pelepasan
keratosit se#ara pesat dan ter$adi perlekatan antara keratin yang mati, lalu
dilepaskan sebagai serpihan yang menggumpal (%eptian, 200&).
ambaran klinik Pityriasis capitis berupa sisik8sisik halus atau serbuk
kering, ber'arna putih abu8abu yang dapat menggumpal pada beberapa
permukaan kulit kepala atau menyeluruh. enderita biasanya mengeluhkan rasa
gatal pada kulit kepala, terutama bila udara panas, berkeringat dan disertai
kerontokan rambut.apabila skuama yang terlepas ari kulit kepala $atuh ke pakaian
atau bahu penderita maka akan menimbulkan gangguan estetika. 3ika ke$adian
terus berlan$ut dapat timbul kebotakan setempat atau merata (-asitaatmad$a,
2002).
7tiopatogenesis ketombe belum diketahui kepastiannya (+ardin, 1&).
amun ada beberapa faktor yang dianggap mempunyai peranan penting terhadap
ter$adinya Pityriasis capitis, antara lain>
5
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 6/33
1. roduksi sebumroduksi sebum oleh kelen$ar sebasea merupakan faktor penting ter$adinya
Pityriasis capitis bagi petumbuhan Pityrosporum ovale yang bersifat lipofilik
atau lipid8dependent. %ekresi sebum akan menurun seiring bertambahnya usia.
Hal ini disebabkan karena kelen$ar sebasea dirangsang oleh androgen yang
berasal dari testis, oarium dan kelen$ar adrenal yang berkembang saat masa
pubertas. %ebelum dihasilkan sebum oleh kelen$ar sebasea, Pityrosporum
ovale merupakan flora normal pada kulit kepala.
2. %tresseningkatan kadar asam lemak bebas yang merupakan salah satu dari
senya'a yang akan membentuk sebum dapat dipengaruhi oleh stress
emosional (-i$aya, 2001).
9. 5iet lemak
?emak merupakan komponen yang dibutuhkan tubuh, tetapi konsumsi se#ara
berlebihan dapat mempengaruhi kelen$ar sebasea dan akhirnya men$adi bahan
pembentuk sebum yang akan membuat kulit kepala berminyak (lo'ing,
2009).
:. Iritasi mekanis dan kimiaaktor fisik seperti pH, transport +/2 dan kandungan air mempengaruhi
timbulnya Pityriasis capitis, dimana suhu dan kelembaban rendah akan
memperburuk Pityriasis capitis, tetapi peningkatan suhu dan kelembaban pun
meningkatkan risiko ter$adinya Pityriasis capitis (-asitaatmd$a, 2002).
. enetik
aktor genetik memiliki peran penting dalam pathogenesis Pityriasis capitis.
Pityrosporum ovale dapat menginduksi Pityriasis capitis bila disertai fa#tor
predidposisi (+ardin,1&B -i$aya, 2001).
C. Hiperploriferasi sel epidermis Pityriasis capitis merupakan gangguan hiperploriferasi sel epidermis kulit
kepala yang menyebabkan peningkatan produksi sel tanduk yang mengalami
deskuamasi (lo'ing, 2009).
2.2 (amur Pityrosporum ovale
2.2.1 )las"kas Taks#n#m menurut +,astellan et al .- 113/0
6
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 7/33
5iisio > "asiodiomy#ota
%ubdiisi > Dstilaginomy#otina
!elas > 7Eobasidiomy#etes
/rdo > <alasseiales
amilia > +rypto#o##a#eae
%ub family > +rypto#o##oidae
enus > ityrosporum atau <alasseia
%pesies > Pityrosporum ovale
ambar 2.1. 3amur Pityrosporum ovale
(%umber> rahan, 2002)
2.2.2 M#r"#l#g %an I%ent"kas
Pityrosporum ovale adalah $amur lipofilik angota genus mallaseia
yang merupakan flora normal pada kulit. <orfologi Pityrosporum ovale
berkarakteristik oal seperti botol, berukuran 182 E 28: mm, gram positif dan
memperbanyak diri dengan #ara blastospora ; tunas (-asitaatmad$a et al .,
2002).
<orfologi yang dibentuk dari spesies $amur Pityrosporum ini berupa
ragi dan miselium. Ragi merupakan yang paling sering dikaitkan dengan flora
normal meskipun dominan ditemukan pada kultur. %e#ara in8itro dengan
7
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 8/33
menggunakan berbagai media, beberapa spesies $uga dapat menghasilkan
miselium, meskipun tidak semua isolat dari Pityrosporum mampu men$alani
transformasi tersebut.
5inding sel dari genus Pityrosporum memiliki diferensiasi yang
kurang baik. !arena dinding dari genus Pityrosporum ini sangat tebal
dibandingkan dengan ragi lainnya (sekitar 0,12<) dan merupakan 2C896*
dari olume sel $amur. !omponen yang dimiliki dari dinding sel adalah gula
(60*), lipid (1820*) dan protein (10*), dengan nitrogen dan sulfur dalam
$umlah yang sangat sedikit. Pityrosporum ovale meiliki dinding yang terdiri
dari dua lapisan dengan lekukkan pada lapisan bagian dalam dan lapisan luar
lamelar di sekitar dinding sel. ?apisan lamelar se$enis dengan
pseudomembran, yang berperan dalam adhesi pada kulit. %itoplasma
membran melekat pada permukaan dalam dinding sel. 3umlah dan bentuk
mitokondria dalam sel masing8masing dapat berariasi. ukleus memiliki
membran yang dikelilingi oleh nukleoplasma homogen granular. Fakuola
berisi lipid dan berariasi dalam ukuran yang sesuai dengan umur sel pada
$amur Pityrosporum ovale tersebut (<i#hael, 1&&).
2.3 Nan#artkel n
anopartikel merupakan suatu partikel dengan ukuran nanometer, yaitu
sekitar 18100nm (Hosoka'a, 2006).
8
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 10/33
nanometer yang disebut dengan nanocarrier dan senya'a obat yang melalui suatu
#ara tertentu dibuat berukuran nanometer yang disebut dengan nanokristal
(<ohanra$ +hen, 200C).
ada penelitian sebelumnya, <aryanti et al ., (201:) telah mensintesis
nanopartikel 4n/ dalam medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak
DC ). 7kstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) digunakan untuk
mengontrol agregasi dan stabilitas nanopartikel sehingga dapat membatasi
pertumbuhan nanoparikel serta menstabilkan dari penggumpalan dan dalam
sintesis nanopartikel 4n/ bertindak sebagai prekursor pengorol ukuran,
morfologi dan sifat nanopartikel (Rahdar, 2019).
2.! Buah Lerak + Sapindus rarak D, )
2.!.1 Menurut taks#n#mn&a- Sapindus rarak D, %klas"kaskan %alam
+Ang#serm Ph&l#gen& 4r#u III- 255/0
5iisi > %permatophyta
%ubdiisi > Angiospermae
!elas > 5y#otyledonae
"angsa > %apindales
%uku > %apinda#eae
<arga > %apindus
%pesies > Sapindus rarak
"uah lerak (Sapindus rarak DC ) merupakan tumbuhan dengan bahan
alami dan relatif mudah untuk diperoleh (Ddarno, 200). "uah lerak
(Sapindus rarak DC ) sering dipergunakan untuk men#erahkan 'arna yang
diperoleh dari soga alam;pe'arna alam, mem#u#i kain batik dan emas. %e#ara
tradisional, lerak digunakan sebagai sabun 'a$ah untuk mengurangi $era'at.
%ementara khasiat farmakologiknya antara lain sebagai anti$amur,
10
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 11/33
bakterisidal, anti radang, anti spasmodinamik, peluruh dahak, dan diuretik
(Heyne !., 1&6).
ambar 2.9 "uah lerak (Sapindus rarak DC ).
(%umber> oian, 2002)
enelitian menun$ukan bah'a lerak mengadung saponin 12*,
alkaloid 1*, steroid 0,09C*, dan triterpen 0,02*. 7kstrak lerak
mengandung saponin dan flaaoid terdapat pada kulit buah, bi$i, kulit batang
dan daun. %edangkan polifenol dan alkaloid terdapat pada kuit buahnya (Asao
et al ., 200).
<enurut Irham (2009), ekstrak buah lerak (Sapindus rarak DC )
memiliki sifat antibakteri terhadap Streptococcus mutans. 7kstrak tumbuhan
ini $uga menun$ukan aktiitas yang kuat dalam menghambat pertumbuhan
Candida albicans serta memiliki sifat bakterisida dan fungisida yang baik
(Gulinah et al#, 200).
?erak (Sapindus rarak DC ) mengandung senya'a saponin yang
beker$a sebagai antimikroba yang berfungsi sebagai surfaktan atau detergen
melalui ikatan gugus polar dan non polar yang menyerang lapisan batas sel.
%aponin yang merupakan kandungan utama dari buah lerak (Sapindus rarak
DC ) $uga dapat dikembangkan sebagai bahan baku membuat sampo.
laonoid merupakan senya'a yang dapat merusak membran sel karena
11
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 12/33
sifanya yang lipofilik dan kemampuannya membentuk kompleks dengan
protein ekstraseluler. %enya'a fenol menghambat enim penting
mikroorganisme, sedangkan alkaloid digunakan untuk mela'an sel asing
melalui ikatan 5A sel sehingga mengganggu fungsi sel (Asao et al ., 200).
2.' at Antmkr#*a %an Pengg#l#ngann&a
4at antimikroba merupakan bahan yang dapat menggangu pertumbuhan
dan metabolisme mikroba seperti sel $amur, bakteri, alga ataupun sel protooa
patogen lainnya. %el antimikroba digolongkan men$adi fungistatik, fungisida dan
antibiotik (<i#hael, 1&&).
1. ungistatik
ungistatik merupakan at kimia yang menghambat perkembangan sel8sel
$amur meskipun membunuh sel $amur se#ara tidak langsung. ungistatik
menyebabkan sel $amur men$adi sangat sensitif terhadap perubahan
lingkungan, sehingga sel $amur mudah mati. Hal itu disebabkan karena
adanya at fungistatik yang bersifat antimikroba khususnya sel8sel $amur. %el
$amur dapat tumbuh kembali $ika, at fungistatik hilang atau dikurangi
konsentrasinya. ungistatik dapat digolongkan men$adi sikonaol (mi#atin),
klotrimaol (lotrimin), haloprogin, mi#honaol dan imidaol. ungistatik
memiliki mekanisme ker$a untuk menghambat pertumbuhan analog, misalnya
at fungistatik sofonafida. ada umumnya mikroorganisme memerlukan
senya'a para8aminobenoat (A"A) untuk menghasilkan asam folat yang
diperlukan dalam sintesis purin (oor, 2000)
2. ungisida
ungisida merupakan at antimikroba memiliki kemampuan untuk membunuh
sel $amur. 4at antimikroba ini dapat membunuh sel8sel $amur penyebab
dermatomokisis diantaranya yaitu #ampuran asam asetat dan asam benoat.
Asam salisinat atau selenium sulfide $uga termasuk sebagai at fungisida
(oor, 2000).
12
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 13/33
9. Antibiotik
Antibiotik adalah at yang diperoleh dari atau dibentuk oleh berbagai spesies
mikroorganisme, dalam konsetrasi rendah namun dapat membunuh
pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Antibiotik menurut mekanisme
ker$anya dibagi men$adi bakteriosida yang menhambat pertumbuhan dan
bakteriostatik yang berfungsi membunuh sel bakteri. ada umumnya
antibiotik bersifat bakteriosida dengan menhambat sintesis dinding sel,
merusak membrane sitoplasma, menghambat biosintesis protein dan
menghambat sintesis asam nukleat (<i#hael, 1&&).
13
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 14/33
2.6 )et#k#na7#l
!etokonaol merupakan turunan imidaol sintetik dengan struktur miripklotrimaol dan mikonaol. /bat ini bersifat lipofilik dan larut dalam air pada
pH asam. !etokonaol aktif sebagai anti$amur baik se#ara sistemik maupun
nonsistemik (!atung, 16). !etokonaol beker$a sebagai penghambat sterol
1:88demetilase (sistem enim yang tergantung pada sitokrom :0 mikosomal,
dengan #ara mengganggu biosintesis ergosterol dalam sel $amur dan
dinding sel untuk membran sitoplasma sehingga menyebabkan penumpukan 1:8
8metilsterol. <etilsterol memiliki efek yang dapat merusak kerapatan rantai asli
pada fosfolipid serta merusak fungsi enim, yaituB A@ase dan enim8enim
transpor elektron yang terikat pada membran (ilman et al ., 2012).
2.8 Uj Akt9tas Antjamur
engu$ian anti$amur diukur se#ara in8itro, sehingga dapat ditentukan
potensi suatu at anti$amur dalam larutan untuk mengetahui kepekaan suatu $amur
terhadap konsentrasi8konsentrasi obat. D$i aktiitas anti$amur dapat dilakukan
dengan salah satu dari dua metode utama berikut yaitu u$i dilusi dan difusi(3a'et et al ., 2001).
1. <etode 5ilusi
<etode dilusi terdiri dari dua teknik yaitu teknik dilusi agar dan dilusi
perbenihan #air. <etode dilusi ini bertu$uan untuk menentukan aktiitas
antimikroba se#ara kuantitatif. Antimikroba dilarutkan kedalam media agar
atau kaldu, yang kemudian ditanami mikroorganisme yang akan diu$i. %etelah
diinkubasi selama 2: $am, konsentrasi terendah yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri disebut dengan <I+ (minimal inhibitory concentration).2. <etode 5ifusi
<etode difusi merupakan metode yang menggunakan kertas #akram, yang
telah dibubuhkan antimikroba dalam $umlah tertentu yang ditempatkan pada
media yang telah ditanami organisme yang akan diu$i se#ara merata.
14
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 15/33
@ingginya konsentrasi dari antimikroba ditentukan oleh difusi dari #akram
dan pertumbuhan organisme u$i yang terdapat daya hambat dan ona $ernih
disekitar #akram, sehingga bakteri tersebut merupakan bakteri yang sensitif
terhadap antimikroba. %eperti yang diukur oleh metode dilusi dan diameter
ona daya hambat pada metode difusi, konsentrasi terendah yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri disebut dengan <I+ (minimal inhibitory
concentration) (3a'et et al ., 2001).
2.: $terlsas
%terilisasi adalah proses kimia atau fisik yang bertu$uan untuk membunuh
atau menghilangkan mikroorganisme yang tidak diinginkan pada suatu ob$ek
atau spesimen pada suatu penelitian. +ara8#ara sterilisasi yaitu>
1. %terilisasi panas kering (/en)
%terilisasi panas oen biasa digunakan untuk alat8alat atau bahan8bahan yang
terbuat dari ka#a atau tidak dapat berpenetrasi se#ara mudah. ada metoda ini,
pembunuhan mikroorganisme ter$adi melalui mekanisme oksidasi hingga
ter$adi koagulasi protein pada sel (5'id$oseputro 5., 200).
2. %terilisasi dengan tekanan atau sterilisasi uap (autoclave)
%terilisasi uap merupakan proses pemaparan uap $enuh pada tekanan tertentu
selama 'aktu dan suhu tertentu pada suatu ob$ek, sehingga mengakibatkan
kematian mikroorganisme akibat denaturasi atau koagulasi protein sel. %uhu
$enuh uap air (100o+) pada tekanan 1 atmosfir ternyata tidak dapat membunuh
mikroorganisme yang resisten. /b$ek disimpan dalam 'adah tertutup rapat
sehingga dapat men#apai suhu sterilisasi, yaitu 121o+ atau lebih. %iklus
sterilisasi uap meliputi pada fase pemanasan conditioning!, pemaparan uap
exposure!, pembuangan exhaust!, dan pengeringan. aktor8faktor yang
mempengaruhi sterlisasi uap adalah 'aktu, suhu, kelembaban (Hadioetomo,
19).
15
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 16/33
9. %terilisasi radiasi
%terilisasi radiasi dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi sebagai
berikut>
a. Dltraiolet
Dltraiolet merupakan gelombang elektromagnetik dengan pan$ang
gelombang 1008:00 mm dengan efek optimal pada 2: nm. %umbernya
adalah lampu uap merkuri dengan daya tembus hanya 0,0180,2 mm.
<etode ini digunakan untuk sterilisasi ruangan pada penggunaan aseptik.
b. Ion%inar langsung yang diberikan langsung ke pusat kehidupan mikroba
(kromosom) atau se#ara tidak langsung dengan sinar terlebih dahulu
membentuk molekul yang menyebabkan ter$adinya reaksi sekunder pada
bagian molekul 5A mikroba.
#. amma
amma bersumber dari +oC0 dan +s196 dengan aktiitas sebesar 0800
kilo #urie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. 5osis efektifitasnya
adalah 2, <Rad. <etode ini digunakan untuk mensterilkan alat8alat yangterbuat dari logam, karet serta bahan sintesis seperti polietilen (Agus et al .,
1:).
:. %terilisasi filtrasi
5i dalam sterilisai se#ara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan
yang berpori sangat ke#il (0.22 mikron atau 0.: mikron) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut. roses ini ditu$ukan untuk sterilisasi bahan
yang peka panas, misalnya larutan enim dan antibiotik (Agus et al ., 1:).
2. )erangka Te#r
16
lora normal kulit kepala
( Pityrosporum ovale!
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 17/33
2.15 )erangka )erja
17
@umbuh dalam
$umlah berlebihan
@umbuh dalam
$umlah normal
%tress 5iet
lemak
Iritasi
mekanis
kimia
enetik Hiperplori
8ferasi sel
epidermis
roduksi
sebum
!etombe
!etokonaol
(senya'a organik)
Resistensi
Alternatif
antimikroba
anopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air
daging buah lerak (Sapindus rarak DC )
anopartikel 4n/ yang disintesis dalam
medium ekstrak air daging buah lerak
(Sapindus rarak DC )
engen#eran
menggunakan a+l 0,*
D$i Aktiitas
Anti$amur terhadap
Pityrosporum ovale
!ontrol ositif
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 18/33
2.11 H#tess
"erdasarkan perumusan masalah di atas, maka dibuat hipotesis yaitu>
H0 > anopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging
buah lerak Sapindus rarak DC! tidak mempunyai aktiitas
anti$amur yang dapat menghambat pertumbuhan $amur
Pityrosporum ovale#
H1 > anopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging
buah lerak Sapindus rarak DC! dapat menghambat pertumbuhan
$amur Pityrosporum ovale.
18
<enggunakan
metoda difusi
#akram
Anti$amur
standar
!etokonaol
3amur
Pityrosporum ovale
Ada daya hambat @idak ada daya
hambat
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 19/33
H2 > anopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging
buah lerak Sapindus rarak DC! mempunyai efek anti$amur yang
sama dengan !etokonaol terhadap $amur Pityrosporum ovale#
BAB III
METDE PENELITIAN
3.1 (ens %an Desan Peneltan
enelitian ini merupakan penelitian eksperimental. enelitian ini
menggunakan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air
daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) sebagai anti$amur terhadap $amur
Pityrosporum ovale.
3.2.1 ;aktu %an Temat
19
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 20/33
engu$ian aktiitas anti$amur nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam
medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) terhadap $amur
Pityrosporum ovale se#ara difusi #akram dilaksanakan di ?aboratorium
<ikrobiologi akultas !edokteran dan Ilmu !esehatan Dniersitas "engkulu
pada bulan /ktober 201: sampai bulan April 201.
3.3 Alat %an *ahan
3.3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk u$i aktiitas anti$amur meliputi> 1)
erlenmayerB 2) #a'an petriB 9) gelas ukurB :) tabung reaksiB ) ka#a arlo$iB C)
lumpang dan aluB 6) botol semprotB &) pinsetB ) sundipB 10) ka'at oseB 11)
kapasB 12) cork borer atau pipetB 19) alumunium $oil B 1:) lampu spiritusB 1)
nera#a analitikB 1C) laminar air $lo%B 16) shaker B 1&) incubator B 1) orteksB
20) be$ana ultrasonikB 21) spektrofotometerB 22) autoklafB 29) hot plateB 2:)
spuitB 2) mikro pipetB 2C) penggaris ukuran 20 #m dengan ketelitian 0, mm.
3.3.2 Bahan
"ahan yang digunakan untuk penelitian ini meliputi> 1) kultur $amur Pityosporum ovaleB 2) ketokonaolB 9) alkohol 60*B :) kertas #akramB )
akuadesB C) a+l 0.*B 6) media padat Saboroud Dextrose &gar (%5A)B &)
media #air 'utrient (roth (")B ) sampel u$i nanopartikel 4n/ dalam
medium ekstrak air daging buah lerak dengan konsentrasi 2,* b; yang telah
disintesis oleh <aryanti et al . (201:).
3.! ,ara )erja
3.!.1 $terlsas Alat %an Bahan
%emua alat sepeti labu erlenmeyer, pipet ukur, gelas ukur, #a'an petri,
tabung reaksi, pipet tetes, batang pengaduk, pen$epit, gelas kimia, medium
Saboroud Dextrose &gar (%5A) sebelumnya telah ditutup dengan alumunium
foil dan plastik tahan panas, setelah itu dimasukkan ke dalam autoklaf selama
20
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 21/33
1 menit dengan suhu 121o + dengan tekanan 1 pound per se)uence inch
(psi) untuk proses sterilisasi. roses sterilisasi dimulai dengan memasukkan
semua alat dan bahan ke dalam autoklaf sampai dengan batas yang ditentukan
untuk menempatkan alat dan bahan yang akan disterilkan.
3.!.2 Pem*uatan Me%a
1. <edia Saboroud Dextrose &gar (%5A)
%ebanyak C0 gram Saboroud Dextrose &gar (%5A) ditambahkan akuades
hingga 1000 m?, kemudian dipanaskan sambil diaduk menggunakan hot
plate magnetic stirrer hingga homogen. %etelah itu media disterilkan
dengan autoklaf selama 1 menit pada suhu 121
0
+.2. <edia 'utrient (roth (")
%ebanyak & gram 'utrient (roth (") ditambahkan akuades hingga 1000
m?, kemudian dipanaskan sambil diaduk menggunakan hot plate
magnetic stirrer hingga homogen. %etelah itu media disterilkan dengan
autoklaf selama 1 menit pada suhu 1210+.
3.!.3 Pem*uatan Bakan Peremajaan (amur Pityrosporum ovale
erema$aan $amur, perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai
pengu$ian dengan menggunakan media agar miring %5A selama 2: $am untuk
$amur Pityrosporum ovale.
embuatan agar miring %5A dilakukan dengan #ara memasukkan
media %5A ke dalam tabung reaksi, setelah itu media disterilkan dengan
autoklaf selama 1 menit pada suhu 1210 +, kemudian miringkan tabung
reaksi dengan kemiringan 900 :0. 3amur yang akan diu$ikan kemudian
dimasukkan ke dalam agar miring dengan #ara menggoreskan biakan ke
dinding agar miring. %elan$utnya lakukan inkubasi selama 2: $am pada suhu
960 +.
21
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 22/33
3.4.4 Pem*uatan $usens (amur Pityrosporum ovale
embuatan suspense $amur Pityrosporum ovale yaitu dengan #aramengambil hasi perema$aan $amur Pityrosporum ovale sebanyak dua ose dan
di#ampurkan ke dalam 100 ml media " kemudian di shaker selama 289 E 2:
$am.
3.!.' Pem*uatan Larutan Nan#artkel n &ang Dsntess %alam Me%um
Ekstrak Ar Dagng Buah Lerak + Sapindus rarak DC /
5ilakukannya u$i a'al untuk menentukan konsentrasi hambatan
karena belum adanya standar konsentrasi nanopartikel 4n/ yang disintesis
dalam medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) untuk u$i
efektiitas sebagai anti$amur. Adapun konsentrasi larutan nanopartikel 4n/
yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak
DC ) di ariasikan sebagai berikut>
!J K !etokonaol 2*
!8 K 0*A K 20*
" K :0*
+ K C0*
5 K &0*7 K 100*
Fariasi konsentrasi tersebut ber$umlah C ariabel dengan konsentrasi
0* sebagai kontrol negatif dan !etokonaol 2* sebagai kontrol positif.
!onsentrasi ini dibuat dengan #ara pengen#eran sebagai berikut > untuk
konsentrasi 20* diambil 0,2 gram nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam
medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ), kemudian
dilarutkan dengan1 ml a+l 0,*. Dntuk konsentrasi :0*, diambil 0,: gram
nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak
(Sapindus rarak DC ) menggunakan 1 ml a+l 0,*, begitu seterusnya untuk
pembuatan konsentrasi lainnya. <aka didapatkan nanopartikel 4n/ yang
disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC )
22
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 23/33
yang akan ditimbang berturutturut sebanyak 1) 0,2 grB 2) 0,: grB 9) 0,C grB :)
0,& grB ) 1 gr dengan menggunakan olume a+l 0, * yang sama untuk
setiap perlakuan yaitu 1 ml.
3.!.6 Pem*uatan Larutan Pem*an%ng )et#k#na7#l
!onsentrasi standar !etokonaol adalah 2* (ran#himont +, et al .,
2001). !etokonaol tablet dihaluskan dengan menggunakan lumpang, lalu
ditimbang sebanyak 90 mg kemudian dilarutkan dengan akuades sebanyak 1,
ml pada gelas ukur, sehingga kadar konsentrasi yang didapat 2*.
!etokonaol sebagai pembanding bertu$uan untuk mengetahui apakah
nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak
(Sapindus rarak DC ) lebih efektif atau tidak efektif dibandingkan dengan
!etokonaol.
3.!.8 Uj A<al Penentuan Minimum Inhibitory Conentration +MI,/
5ilakukannya u$i a'al untuk penentuan konsentrasi hambatan karena
belum adanya standar konsentrasi nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam
medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) untuk u$i aktiitas
sebagai anti$amur. D$i aktiitas anti$amur ini menggunakan metode difusi
sumuran.
Dntuk pembuatan media agar Pityrosporum ovale dengan metode
difusi sumuran yaitu media %5A sebanyak C gram ditambahkan akuades
sebanyak 100 ml kemudian dipanaskan sambil diaduk menggunakan hot plate
magnetic stirrer sampai homogen setelah itu disterilisasi dengan autoklaf pada
suhu 1210+ selama 1 menit. ?arutan media %5A ditambahkan 2 ml biakan
suspensi $amur kemudian digoyang sampai homogen dan tuangkan sebanyak
: ml ke masing8masing #a'an petri, biarkan sampai memadat.
23
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 24/33
%elan$utnya lubangi bagian tengah media agar di #a'an petri dengan
menggunakan cork borer ;pipet yang berdiameter C mm, kemudian isi
sumuran yang telah dibuat dengan sampel berbagai ariasi pada masing8
masing #a'an petri sebanyal 10 Ll dan beri label pada masing8masing #a'an
petri. %etelah itu diinkubasi dengan suhu 960+ selama 2E2: $am, kemudian
diamati adanya penghambatan pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale
berdasarkan ona hambat yang berbentuk pada sekeliling sumuran dan media
agar. engu$ian ini dibuat dengan kali pengulangan.
3.!.: Uj E"ekt9tas Antjamur %ar Nan#artkel n &ang Dsntess %alam
Me%um Ekstrak Ar Dagng Buah Lerak + Sapindus rarak DC /
embuatan media %5A yang akan dibuat untuk u$i efektiitas
nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak
(Sapindus rarak DC ) terhadap Pityrosporum ovale sama seperti pada u$i <I+
sebelumnya kemudian setiap #a'an petri diberi sumuran dengan cork
borer ;pipet, kemudian diisi dengan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam
medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) dengan
konsentrasi yang didapatkan pada u$i Minimum *nhibitory Concentration
(<I+), yaitu A1, A2 M9N A:, A dengan !8 sebagai kontrol negatif, dan A9
sebagai daya hambat minimum yang termasuk kategori kuat.
<enurut 5aid et al. (200&), pada penelitian in itro ini sampel
diperhitungkan dengan Rumus ederer>
( t 8 1) E ( n 1) O 1
t K $umlah sampel
n K $umlah replikasi
(81) E (n81) O 1
:(n81) O 1
24
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 25/33
:n 8 : O 1
:n O 1
n O :,6
ilai n yang diperoleh dari rumus ini adalah sampel, dengan kali
pengulangan, kemudian diinkubasi pada suhu 960+ selama 182E2: $am.
engamatan dilakukan dengan mengukur diameter ona hambat disekitar
sumuran yang berisi sampel u$i.
ada kontrol positif yaitu ketokonaol 1 Ll;ml masing8masing
dilakukan kali pengulangan, kemudian diinkubasi pada suhu 960+ selama
2E2: $am.
3.!. Perhtungan #na Ham*at
4ona hambat merupakan area yang tidak memperlihatkan adanya
pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale di sekitar sumuran yang berisi larutan
nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak
(Sapindus rarak DC ) dan kontrol positif. enghitungan ona hambat dengan
#ara u$i difusi sumuran di ukur dengan penggaris. Adanya area bening yang
terdapat pada sekitar sumuran mengindikasi adanya hambatan pertumbuhan
mikroorganisme oleh agen anti$amur pada permukaan media agar. Hambatan
akan terlihat sebagai area yang tidak memperlihatkan adanya petumbuhan
$amur Pityrosporum ovale di sekitar sumuran. erhitungan diameter daya
hambat termasuk diameter sumuran (C mm). erhitungan ona hambat ini
dilakukan 9 kali pada sisi yang berbeda.
Ta*el 3.1 )etentuan )ekuatan Mkr#*a
N#. Daerah Ham*atan )etentuan
1.
2.
N20 mm
10820 mm
%angat !uat
!uat
25
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 26/33
3.
!.
810 mm
Mmm
%edang
?emah
%umber > (5ais dan %tout, 161)
3.' I%ent"kas =ara*el
Fariabel bebas pada penelitian ini adalah penambahan berbagai ariasi
konsentrasi larutan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak
air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) tersebut pada inokulasi $amur
Pityrosporum ovale# %kala ariabel yang digunakan pada ariabel terikat ini
adalah skala rasio8kontinu. Fariabel terikat pada penelitian ini adalah ona
hambat yang terbentuk di sekitar #akram pada perlakuan ariasi konsentrasi
larutan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging
buah lerak (Sapindus rarak DC ) tersebut.
3.6 Analss Data
5ata yang diperoleh dalam penelitian ini adalah besarnya diameter
ona hambat petumbuhan $amur Pityrosporum ovale pada berbagaikonsentrasi sampel u$i serta kontrol positif dan kontrol negatif. enelitian ini
menggunakan Ran#angan A#ak ?engkap (RA?) dengan perlakuan perbedaan
ariasi konsentrasi sampel u$i. %e#ara statistik, data yang dianalisis dengan
menggunakan u$i one %ay A/FA ( &nalysis o$ +ariance) pada program
%%% 1C.0. Apabila data yang diperoleh signifikan maka dilan$utkan dengan
u$i 5un#an taraf 0,0 (*) (ingsih %%, 201:).
26
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 27/33
3.8 (a%<al )egatan
Ta*el 3.2 (a%<al )egatan
3enis !egiatan %eptembe8
/ktober
oember 5esember 3anuari ebruari8
April
<inggu ke <inggu ke <inggu ke <inggu ke <inggu ke
1 2 9 : 1 2 9 : 1 2 9 : 1 2 9 : 1 2 9 :
enga$uan $udul dan
enyusunan proposal
enelitian
engumpulan data dan
Analisis data
!onsultasi laporan
penelitian dan
embuatan laporan
penelitian
27
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 28/33
DA>TAR PU$TA)A
Agus, %., +hatim, A., %oebandrio, A., !urnia'ati, A., (1:). "uku A$ar
<ikrobiologi !edokteran 7disi Reisi. %taf enga$ar !DI. 3akarta> "inarupa
Aksara.
Asao, G., @oshio, <., Guanyuan, P., <asaki, /., <atoko, H., Hisasi, <., /samu, <.,
dan <asayuki, G. (200). %tru#tures of A#etilated /leanane8@ype @riperpene
%aponins, Rarasaponins IF, F, FI anti8hyperlipidmi# +onstituens from the
eri#arps of Sa$indus rarak DC . +hem. harm. "ull. 6(2)> 1&8209.
Astuti, 4. H (2006). !ebergantungan Dkuran anopartikel @erhadap-arna yang
5ipan#arkan pada roses 5eeksitasi, %kripsi 5epartemen isika I@", "andung.
Angiosperm hylogeny roup. (200). An Dpdate /f @he Anngiosperm /f @he
Angiosperm hylogeny roup +lassifi#ation or @he /ther And amilies /f
lo'ering lant. A III. "otani#al 3ournal /f @he ?innier %o#iety.
+ardin, +. Isolated dandruff. In> "aran R, <alba#h HI, editors. (1&). @eEtbook of
#osmeti#s dermatology. 2nd ed. ?ondon > <artin dunieB. pp. 19 200.
28
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 29/33
+astellani, A., +halmers, A. 3. (119). <anual of @ropi#al <edi#ine. e' 4ealand.
"aillere.
5ais -.-. and @.R %tout. (161). 5is# late <ethods of <i#robiologi#al Antibiotik
Assay. <i#robiology 22> C8CC.
5'id$oseputro, 5. (200). 5asar 5asar <ikrobiologi. 5$ambatan > 3akarta.
7l85iasty, 7. <., <. A. Ahmed, aga'a, /., %al'a, . <., %amaa I. 7., Hanna, <.,
<ariam, H. G. (2019) Antifungal A#tiity of 4in# /Eide anoparti#les Against
5ermatopyti# ?esions of +attle. Romanian 3. "iophys. 29(9), pp.118202.
itrah, D. ". (2010. 7fek Analgetik 7kstrak ?erak (Sapinds rarak DC ) pada igi8gigi
!elin#i 3antan (enelitian In io). %kripsi %ar$ana (%1), Dniersitas %umatera
Dtara, <edan.
ran#hmont +, ierard 7, Arrese 37, 5on#ker . (2001). 7ffe#t of !etokonaole
1* and 2* %hampoos on %eere 5andruff and %eborrhoei# 5ermatitis +lini#al,
%Quamometri# ang <y#ologi#al Assesments. 5ematology., 202> 161816C.
.+. Gi., +. -ang, -., ark. F. (200). 4n/ nanorods> synthesis, #hara#teriation and
appli#ations. %emi#ondu#tor %#ien#e and @e#hnology, pp. 2289:.
ilman, ., Hardman, 3., ?imbird, ?., (2012). 5asar farmakologi terapi.
3akarta>7+, pp> 126:8126.
rahan, R., @.". "urns. (2002). ?e#ture otes on 5ermatology. 7d. &. "la#k'ell
%#ien#e ?td.
unalan, %., %iara$, R., Ra$endran, F., (2019). reen %ynthesied 4n/
anoparti#les Against "a#terial and ungal atogen. rogress In atural
%#ien#e> <aterial International. 22(C)> C98600.
29
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 30/33
Hadioetomo., Ratna %iri. (19). <ikrobiologi 5asar 5alam raktek. 3akarta > .@.
ramedia ustaka Dtama.
Hanum, R. A. (2012). %intesis nanopartikel 4n/>% dan u$i aktiitas anti$amur
terhadap $amur Aspergillus niger. %kripsi. akultas <atematika dan Ilmu
engetahuan Alam. Dniersitas "engkulu.
Heyne, !. (1&6). @umbuhan "erguna Indonesia. Fol. III. @er$emahan> "adan
enelitian dan engembangan !ehutanan. 3akarta> %arana 3aya.
Hosoka'a, <. (2006). anoparti#le @e#hnology 1st 7dition. 7lseier ?ina#reHaouse. D!.
Irham, . (2006). 7fek Antibakteri "erbagai %ediaan dari "uah ?erak @erhadap
Streptococcus mutans, akultas !edokteran igi Dniersitas %umatra Dtara.
3a'et., 7, <elni#k 3?, 7delberg 7A. (2001). Reie' of <edi#al <ikrobiology. 29th
7d. 7lferia R, ener$emah> 3akarta. pp. 19&819, :69.
!atung, "etram, . (16). armakologi 5asar dan !linik >3ilid 1. enerbit "uku
!edokteran 7+. 3akarta.
!urnia'ati, A. (200). 7aluasi %uplementasi 7kstrak ?erak (%apindus rarak 5+)
terhadap populasi protooa, bakteri dan karakteristik fermentasi rumen sapi
peternakan ongloe se#ara In Fitro. %kripsi %ar$ana (%1) akultas eternakan,
Institut ertanian "ogor.
?iposky, A., itan, A., edanken, A., ?ubart, R., (2011). Antifungal A#tiity of
4n/ anoparti#les the Role of R/% <ediated +ell In$ury. anote#hnology>
I/%#ien#e. 22(10).
?ukas, %tefanus. (200C). ormulasi %teril. Gogyakarta > Andi.
30
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 31/33
<ansfeld, R. (2001). <ansfelds 7n#y#lopedia of Agri#ultural and Horti#ultural
+rops. e' Gork> %pringer.
<aryanti, 7., 5emi, 5., Irfan, ., %alprima, G. %. (201:). %yinthesis of 4n/
anoparti#les by Hydrotermal <ethod in AQueous Rinds 7Etra#t of %apindus
rarak 5+. <aterial ?etters. 11&> C1869.
<elinda, Arini. (2011). engaruh Aktiitas Antiketombe 7kstrak 7tanol 60* andan
'angi ( Pandanus amarylli$olius ,oxb#). @erhadap lora ormal di !ulit
!epala, 3akarta> Dniersitas an#asila, pp.19.
<i#hael, 3. el#ar. (1&&). 5asar8dasar <ikrobiologi. 3akarta> Dniersitas Indonesia,
pp.0180C.
<ohanra$, F. 3. +hen G. (200C). anopartikel > A Riie'. @ropi#al 3ournal of
harma#euti#al Resear#h, >1.
ingsih %%. (201:). %krining itokimia dan D$i Akitiitas Antibakteri 7kstrak @irhau
%in$e ( Pycnoporus sanguineus) @erhadap "akteri -scherichia coli dan Shigella
dysentriae. %kripsi. Dniersitas "engkulu. "engkulu.
oor, Hu$$atusnaini. (2000). engaruh 7kstrak 5aun !etepeng +ina (Cassia alata l#!
@erhadap enghambatan ertumbuhan Trichopyton sp# alangkaraya> DAR,
pp. .
oian. (2002). <embuat dan <emanfaatkan estisida Ramah ?ingkungan.
@anggerang. Agro<edia ustaka.
admaathy, . Ra$agopalan, F. (200&). 7nhan#ed "ioa#tiity of 4n/
anoparti#les an Antimi#robial %tudy. %#ien#e @e#nology of Adan#ed
<aterials. , pp.16.
31
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 32/33
lo'ing ., 3ansen @. (2009). %eborrhea 5ermatitis. 5alam> reed beg I<, editor.
5ermatologu in general medi#ine. e' Gork> <#ra'8Hill "ook, pp.1&820:.
u#kett, %.5., @aylor, 7., Raimondo@. (2010). "iomateterials, 91> 60C8619.
uspita. (2010). erandingan 7fektiitas 7kstrak 5aun !angkung ( *pomea reptans)
dengan !etekonaole 1* se#ara In8Fitro terhadap ertumbuhan Pityrisporum
ovale pada !etombe, Dniersitas 5iponegoro> %emarang.
Rahdar, A. (2019). %tudy of 5ifferent +apping Agent 7ffe#t on @he %tru#tural and
/pti#al roperties of <n 5oped 4n% anostru#ture. -orld Appli#ationrogramming. 9> C8C0.
Raishankar, R. F. 3amuna, ". A. (2011). anoparti#les ang @heir otential
Appli#ation as Antimi#robial. %#ien#e Againist <i#robial athogen. 1(1)> 168
20.
%ala, H.., Habib, %.%., !han, 4.H., <emi#, A., Aam, A., Alafra$, 7., 4ahed, .,
Intl.3. (2011). anomed, C > &C98&C.
%eptian, %.. (200&). D$i "anding 7fektiitas Air Rendaman !angkung ( *pomea
reptans! dengan !etokonaol 1* se#ara In8Fitro terhadap ertumbuhan
Pityrosporum ovale pada !etombe. %kripsi %ar$ana (%1) akultas !edokteran,
Dniersitas 5ipoegoro> %emarang.
%hen, ?., "ao, ., Ganagisa'a, !., 5omen, !., upita, A.,rimes, +.A., (200C).
anothe#nology, 16 > 1168129.
@$arta, A., %ularsito, %.A., !urniati, 5.5., Rihatma$a, R. (2009). <etode 5iagnostik
dan enatalaksanaan soriasis dan 5ermastitis %eboroik> akultas !edokteran
Dnersitas Indonesia, pp.618&0.
32
7/21/2019 Proposal Fix
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 33/33
Ddarno, ?. (200). ?erak Sapindus rarak DC! @anaman Industri engganti %abun.
-arta enelitian dan engembangan @anaman Industri 7disi Agustus 200
Folume 1. o.12 , pp.6.
Ds'atun, Hasanah. (2012). D$i 5aya Antifungi ropolis @erhadap Candida albicans
dan Pityrosporum ovale. Dniersitas <uhammadiyah> %urakarta, pp.11.
-asiatmad$a, %<., <enaldi, %?%., 3a#oeb, @A., -idaty, %., editors. (2002).
!esehatan dan keindahan rambut. 3akarta > !elompok %tudi 5ermatologi
!osmetik IndonesiaB pp. 18 11.
-i$aya, ?. (2001). engaruh $umlah Pityrosporum ovale dan !adar %ebum terhadap
!e$adian !etombe (kasus pada mahasis'a akultas !edokteran Dniersitas
5iponegoro semester FII). Dniersitas 5iponegoro> %emarang, pp.819.
Pie, G., He, G., Ir'in, ?., @ony, 3., %hi, P,. (2011). Antiba#terial A#tiity and
<e#anism of A#tion of 4in# /Eide anoparti#les Against +ampyloba#ter
$e$uni. %#hool of Agri#ulture and "iology. %hanghai 3iao @ong Dniersity.
+hina.