151
JUDUL PENELITIAN PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SMP NEGERI 2 PUNGGELAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan SMP Negeri 2 Punggelan sangat ditentukan dari kinerja dan keefektifan para guru dalam menjalankan tugas. Setiap organisasi pada umumnya mengharapkan para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan efektif, efisien, produktif dan profesional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan sekaligus memiliki daya saing yang tinggi. SMP Negeri Punggelan sebagai organisasi pemerintah dimana satu sisi melaksanakan tugas-tugas birokrasi dan disisi lain melayani masyarakat khususnya petani, sehingga dituntut untuk mampu bekerja secara profesional, berwawasan luas, berdisiplin dan memiliki 1

Proposal Marjan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh

Citation preview

Page 1: Proposal Marjan

JUDUL PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA TERHADAP

KINERJA GURU DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING PADA SMP NEGERI 2 PUNGGELAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan SMP Negeri 2 Punggelan sangat ditentukan dari kinerja dan

keefektifan para guru dalam menjalankan tugas. Setiap organisasi pada umumnya

mengharapkan para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan efektif, efisien,

produktif dan profesional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber

daya manusia yang berkualitas dan sekaligus memiliki daya saing yang tinggi. SMP

Negeri Punggelan sebagai organisasi pemerintah dimana satu sisi melaksanakan

tugas-tugas birokrasi dan disisi lain melayani masyarakat khususnya petani, sehingga

dituntut untuk mampu bekerja secara profesional, berwawasan luas, berdisiplin dan

memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan organisasi. Kinerja guru akan

sangat memiliki kontribusi positif dalam mendukung kinerja organisasi secara

keseluruhan.

Sedangkan pokok permasalahan yang teramati dilapangan bahwa

karakteristik pegawai cenderung bervariasi, baik ditinjau dari kemampuan, tingkat

pendidikan, masa kerja maupun motivasi masing-masing individu sangat beda dan

beragam. Disisi lain teramati bahwa masih terdapat beberapa guru yang cenderung

1

Page 2: Proposal Marjan

bersikap pasif terhadap perubahan, sehingga usaha untuk mengembangkan diri

masih kurang. Kondisi ini menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dan sekaligus

memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan organisasi di SMP Negei 2

Punggelan

Secara umum kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh faktor individu

pegawai dan faktor organisasi. Berdasarkan pengamatan peneliti, maka diperoleh

fenomena di SMP Negeri 2 Punggelan sebagai berikut :

1. Masih ada guru yang belum menguasai teknis penyelesaian pekerjaan dengan

alat yang ada (pengoperasian komputer, pengolahan Teknologi Informasi).

2. Ketidaknyamanan dalam melaksanakan tugas dan kekurang harmonisan

komunikasi antar guru.

3. Nampak kondisi adanya sebagian guru di SMP Negeri 2 Punggelan yang belum

mentaati jam kerja, baik jam masuk maupun jam pulang kerja dalam rutinitas

kerja, hal ini menyebabkan komunikasi dan penanganan pekerjaan tidak bisa

berjalan dengan baik.

4. Adanya beberapa target pekerjaan yang tidak dapat terealisasi, menyebabkan

beberapa pekerjaan dilakukan dengan lembur atau tertunda.

Atas dasar fenomena tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji berbagai

permasalahan yang berkaitan dengan kinerja, maka dalam kajian penelitian ini

peneliti menetapkan kinerja guru sebagai pokok kajian.. Kinerja guru menjadi

kajian penting dalam penelitian ini karena dengan pengukuran kinerja guru dapat

2

Page 3: Proposal Marjan

diketahui melalui berbagai indikator yang mendukung peningkatan kinerja, maka

akan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan kinerja guru. Dengan

upaya peningkatan kinerja guru akan memberikan dorongan dalam mencapai visi,

misi dan tujuan organisasi.

Kinerja menurut Mangkunegara (2001:67) adalah ”Hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Kinerja dalam hal ini

menunjukkan hasil kerja yang dicapai seseorang setelah melaksanakan tugas

pekerjaan yang dibebankan oleh organisasi. Sedangkan ukuran baik tidaknya hasil

kerja dapat dilihat dari mutu atau kualitas yang dicapai guru sesuai dengan tuntutan

organisasi. Kinerja dapat dicapai dengan baik apabila guru mampu bekerja sesuai

dengan standart penilaian yang ditetapkan organisasi. Menurut Mohamad Mahsum

(2006:25) kinerja (performance) adalah ”Gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja

adalah hasil kerja yang dicapai seseorang pegawai terhadap pelaksanaan tugas

perkerjaan yang dinilai berdasarkan pada kriteria atau standar penilaian tertentu.

Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut tingkat keberhasilan individu atau

kelompok. Sedangkan kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok individu

tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.

3

Page 4: Proposal Marjan

Kinerja seorang guru sangat ditentukan dan sangat tergantung dari komitmen,

baik komitmen guru maupun organisasi. Komitmen organisasi menurut Modway et

al., dalam Yenny Fajariyanti (2003:69) bahwa komitmen organisasi merupakan

itikad yang kuat seseorang untuk terlibat dalam suatu organisasi, yang terdiri dari:

1. Keyakinan yang sungguh-sungguh akan tujuan dan nilai-nilai organisasi;

2. Kemampuan untuk berusaha atau berbuat sesuai demi kepentingan organisasi;

3. Keinginan yang kuat untuk terus menjadi anggota organisasi.

Untuk mencapai efektifitas dalam melaksanakan tugas, pegawai perlu

memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan organisasi. Komitmen yang

tinggi terhadap organisasi akan meningkatkan tanggung jawab dan kesungguhan

pegawai dalam melaksanakan tugas. Pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi

terhadap organisasi akan bekerja sepenuh hati dan akan berjuang demi kemajuan

organisasi, karena mereka sadar telah menjadi bagian dari organisasi.

Suatu organisasi akan maju dan berhasil selain ditentukan kemampuan,

kecakapan serta komitmen yang tinggi dari para gurunya juga sangat ditentukan oleh

kenyamanan dan kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan. Kinerja yang baik dari

seorang pegawai tidak akan muncul dengan mudah, kinerja yang baik akan muncul

secara intern dalam pribadi manusia sebagai individu, dan secara ekstern dapat

dimunculkan melalui stimulus kepada aspek-aspek yang menyebabkan seorang

individu tidak mampu atau produktifitasnya rendah. Kinerja guru akan muncul

apabila guru merasakan kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja.

4

Page 5: Proposal Marjan

Kepuasan kerja menurut Kreitner dan Kinicki (2005:271) adalah ”Suatu

efektifitas atau respon emosional terhadap aspek pekerjaan”. Dalam rangka

memahami kepuasan kerja pegawai, maka seorang pemimpin harus memahami

karakteristik masing-masing bawahan. Dengan memahami karakteristik individu

maka akan dapat ditentukan pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik masing-

masing individu. Apabila hal tersebut terwujud maka kepuasan kerja akan dapat

tercapai, sehingga kinerjanya menjadi lebih baik. Dengan kepuasan kerja yang tinggi

pada setiap diri pegawai akan mendorong para pegawai untuk memberikan

komitmen mereka pada organisasi, dengan komitmen yang ada secara tidak langsung

akan memberikan dorongan pada kinerja.

Dalam penelitian ini ditetapkan tiga variabel independen yaitu,

kepemimpinan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai variabel yang

digunakan untuk mengukur kinerja guru. Hubungan kausalitas akan digunakan

analisis jalur atau intervening. Pada penelitian ini, variabel komitmen organisasi

ditempatkan sebagai variabel intervening untuk variabel kepuasan kerja dan

kepemimpinan terhadap kinerja. Analisis jalur merupakan suatu teknik analisis

statistika yang dikembangkan dari analisis regresi berganda. Teknik ini dikenal juga

sebagai analisis lintas atau analisis lintasan. Secara matematis, analisis ini tidak lain

adalah analisis regresi berganda terhadap data yang dibakukan. Dengan demikian,

perangkat lunak statistika yang mampu melakukan analisis regresi berganda dapat

pula dipakai untuk analisis jalur. Subjek utama analisis ini adalah variabel-variabel

5

Page 6: Proposal Marjan

yang saling berkorelasi. Analisis ini mendasarkan diri pada model hubungan antar

variabel yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul : ”Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja guru dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening

Pada SMP Negeri 2 Punggelan”.

B. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

1. Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka pokok-pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebabai berikut:

a. Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi

SMP Negeri 2 Punggelan?

b. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen

orgainasai SMP Negeri 2 Punggelan?

c. Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru SMP

Negeri 2 Punggelan?

d. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru SMP

Negeri 2 Punggelan?

e. Apakah komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru

SMP Negeri Punggelan?

6

Page 7: Proposal Marjan

2. Batasan Masalah.

Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan jelas batas-batasnya, maka penulis

membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut :

a. Penelitian ini menggunakan analisis regresi lineir dengan penggunaan

variabel intervening, maka analisis data penelitian ini menggunakan analisis

regresi intervening / regresi jalur.

b. Variabel yang dikaji adalah dalam penelitian ini untuk mengetahui kekuatan

hubungan dan besarnya pengaruh antara kepemimpinan, kepuasan kerja dan

komitmen organisasi terhadap kinerja serta pengaruh tidak langsung

kepuasan kerja dan kepemimpinan melalui komitmen organisasi terhadap

kinerja.

c. Penelitian dilakukan dengan lokasi pada Guru SMP Negeri 2 Punggelan

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menguji pengaruh kepemimpinan terhadap komitmen organisasi SMP

Negei 2 Punggelan

b. Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi

SekretariatSMP Negeri 2 Punggelan

c. Untuk menguji pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja Guru SMP Negeri

2 Punggelan

7

Page 8: Proposal Marjan

d. Untuk menguji kepuasan kerja terhadap terhadap kinerja Guru SMP Negeri 2

Punggelan

e. Untuk menguji pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja Guru SMP

Negeri 2 Punggelan

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Bagi Organisasi

Memberikan rekomendasi bagi pimpinan dan seluruh jajaran, khususnya di

lingkungan SMP Negeri 2 Punggelan dalam upaya meningkatkan kinerja

pegawai.

b. Bagi Akademisi

Hasil penelitian akan memberikan dukungan bagi literatur sumber daya

manusia dan perilaku organisasional, khusunya pada literatur kinerja sumber

daya manusia.

c. Bagi pihak lain.

Sebagai referensi dan kajian analisis bagi mahasiswa atau peneliti lain dalam

memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja

Guru

8

Page 9: Proposal Marjan

2. Landasan Teori

1. Kinerja Guru

Menurut Moh. As’ad (1999: 48) kinerja merupakan ”Hasil yang dicapai

seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan”.

Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah ”Hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Kinerja dalam hal ini

menunjukkan hasil kerja yang dicapai seseorang setelah melaksanakan tugas

pekerjaan yang dibebankan oleh organisasi. Sedangkan ukuran baik tidaknya

hasil kerja dapat dilihat dari mutu atau kualitas yang dicapai oleh guru sesuai

dengan tuntutan organisasi. Kinerja dapat dicapai dengan baik apabila pegawai

mampu bekerja sesuai dengan standar penilaian yang ditetapkan organisasi.

Menurut Mohamad Mahsum (2006:25) kinerja (performance) adalah ”Gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam

strategic planning suatu organisasi”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja

adalah hasil kerja yang dicapai seseorang guru terhadap pelaksanaan tugas

perkerjaan yang dinilai berdasarkan pada kriteria atau standar penilaian tertentu.

Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut tingkat keberhasilan individu

atau kelompok.

9

Page 10: Proposal Marjan

Sedangkan kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok individu

tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.

Melayu SP Hasibuan (2002: 95) mengemukakan bahwa indikator-

indikator yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja guru adalah sebagai

berikut:

a. Kesetiaan

Unsur kesetiaan dalam hal ini menyangkut loyalitas guru terhadap pekerjaan,

jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan guru

menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar pekerjaan dari

rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab

b. Kedisiplinan

Penilai menilai disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan

melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya

c. Kejujuran

Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi

perjanjian, baik bagi dirinya maupun terhadap orang lain, seperti kepada para

bawahan.

d. Kreativitas

Penilai menilai kemampuan guru dalam mengembangkan kreativitasnya

untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan

berhasil guna.

e. Kerjasama

10

Page 11: Proposal Marjan

Penilai menilai kesediaan guru berpartisipasi dan bekerja sama dengan guru

lain secara vertikal atau horisontal didalam maupun diluar pekerjaan

sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

f. Kecakapan

Penilai menilai kecakapan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-

macam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan kebijaksanaan

dan didalam situasi manajemen.

g. Kepribadian

Penilai menilai guru dan sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai,

memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta

berpenampilan simpatik dan wajar.

h. Tanggung jawab

Penilai menilai kesediaan guru dalam mempertanggung jawabkan

kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang

digunakannya, serta perilaku kerjanya.

Dimensi atau indikator yang digunakan dalam penilaian kinerja guru di

setiap organisasi atau perusahaan pada umumnya berbeda. Menurut Gomes

dalam Eko Nurmianto, Nurhadi Siswanto dan Sanusi Sapuwan (2006: 41)

memperluaskan dimensi kinerja pegawai yang berdasarkan:

a. Quantity work; jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang

ditentukan.

11

Page 12: Proposal Marjan

b. Quality of work; kualitas kerja berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan

kesiapannya.

c. Job knowledge; luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

ketrampilannya.

d. Creativeness; Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-

tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

Teori tentang kinerja adalah teori psikologis tentang proses tingkah laku

seseorang sehingga ia menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari pekerjaan.

Menurut Mangkunegara (2004 : 13 ) faktor yang mempengaruhi pencapaian

kinerja adalah :

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) guru terdiri dari kemampuan potensi

(IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill). Artinya pegawai yang

memilki IQ diatas rata-rata 110 – 120 dengan pendidikan yang memadai

untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari

maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena

itu guru perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaanya

(the right man in the right place, the right man on the right job).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi

situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri

guru yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja) sikap

12

Page 13: Proposal Marjan

mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri guru untuk berusaha

mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai

harus sikap mental yang siap secara psikophisik (siap secara mental, fisik,

tujuan dan situasi). Artinya, seorang pegawai harus siap mental, mampu

secara fisik, memahami tujuan utama daqn terget kerja yang akan dicapai,

mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.

Siagian (2002: 40) berpendapat bahwa kinerja seseorang dan

produktivitas kerjanya ditentukan oleh tiga faktor utama berikut ini :

a. Motivasinya.

b. Kemampuan.

c. Ketepatan Penugasan.

Kinerja Guru dapat ditingkatkan dengan berbagai macam cara. Cara-cara

tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

a. Harga diri mendapatkan perhatian.

b. Tempatkan guru pada posisi yang tepat.

c. Berikan kesempatan untuk maju.

d. Perasaan aman menghadapi masa depan.

e. Usahakan para guru mempunyai loyalitas.

f. Sekali-kali diajak berunding.

g. Pemberian insentif yang terarah.

h. Fasilitas yang menyenangkan.

13

Page 14: Proposal Marjan

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai cara-cara untuk meningkatkan

semangat dan kegairahan kerja, maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhinya yang pada hakekatnya juga merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja. Pendapat atau pernyataan diatas dapat disimpulkan

bahwa Kinerja adalah hasil karya yang timbul dari suatu kombinasi antara usaha,

kemampuan dan pengalaman seseorang untuk mencapai tujuan organisasi

prestasi kerja dalam tingkat pelaksanaannya dapat terselesaikan oleh individu-

individu dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan

2. Komitmen Organisasi

Kesuksesan organisasi dapat tercapai apabila didukung sumber daya

manusia yang berkualitas dengan komitmen yang tinggi. Untuk itu komitmen

guru terhadap organisasi harus ditumbuhkembangkan agar mereka mau

bertanggung jawab, dan berjuang demi kemajuan organisasi. Menurut Aranya

dan Ferris dalam Trisnaningsih (2002: 469) komitmen organisasional

didefinisikan ”sebagai perpaduan antara sikap dan perilaku. Komitmen

organisasi menyangkut tiga sikap yaitu, rasa mengidentifikasi dengan tujuan

organisasi, dan rasa kesetiaan kepada organisasi”. Sedangkan menurut

Rahmawati dan Wigado (2001: 2) ”Komitmen organisasi merupakan orientasi

individu terhadap organisasi dalam loyalitas, identifikasi, dan keterlibatan”.

Menurut Mowday et al., dalam Yenny Fajariyanti (2003: 69) menyatakan bahwa,

”Komitmen organisasional merupakan itikad yang kuat seseorang untuk terlibat

dalam suatu organisasi”.

14

Page 15: Proposal Marjan

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa komitmen organisasi

menunjukkan tingkat keyakinan dan loyalitas individu terhadap organisasinya

atau intensitas seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya, serta tingkat

keterlibatannya dalam organisasi. Sedangkan menurut Modway et al., dalam

Yenny Fajariyanti (2003: 69) bahwa komitmen organisasi merupakan itikad yang

kuat seseorang untuk terlibat dalam suatu organisasi, yang terdiri dari:

a. Keyakinan yang sungguh-sungguh akan tujuan dan nilai-nilai organisasi;

b. Kemampuan untuk berusaha atau berbuat sesuai demi kepentingan

organisasi;

c. Keinginan yang kuat untuk terus menjadi anggota organisasi.

Untuk mengukur komitmen guru terhadap organisasi digunakan

instrumen yang dikembangkan oleh Mayer dan Allen dalam Trisnaningsih (2004:

28) yang diukur dari komitmen affective. Komitmen affective mengukur tingkat

kekuatan dari keinginan guru untuk tetap tinggal dan terus bekerja bagi

organisasi disebabkan karena mereka setuju dengan tujuan dan nilai-nilai

organisasi serta percaya bahwa organisai membantu dan mau menolongnya

dalam misi organisasi. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur

komitmen affective terdiri dari empat indikator sebagai berikut: perasaan ikut

memiliki, ikatan emosional, perasaan bangga dengan organisasi, merasa menjadi

bagian organisasi, dan berjuang memajukan organisasi.

15

Page 16: Proposal Marjan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah

suatu tingkat loyalitas serta keterlibatan dalam mendukung nilai-nilai dan tujuan

organisasi.

3. Kepemimpinan

Menurut Muchlas (2005:318) kepemimpinan didefinisikan sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sebuah kelompok menuju

pencapaian tujuan kelompok, sedangkan menurut Kartono (2005:153)

kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif

kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang

sudah dicanangkan. Handoko (2002:295) mendefinisikan kepemimpinan yaitu

merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-

orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

Menurut Kartono (2005:44) seorang pemimpin memiliki sifat-sifat

sebagai berikut:

a. Energi Jasmani dan Mental (physical and nervous energy)

Hampir setiap pribadi pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang

luar biasa yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga yang

istimewa yang tampaknya seperti tidak akan pernah habis.

16

Page 17: Proposal Marjan

b. Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction)

Pemimpin memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan kegunaan dari

semua perilaku yang dikerjakan, pemimpin tahu persis ke mana arah akan

ditujunya serta pasti memberikan kemanfaatan bagi diri sendiri maupun bagi

kelompok yang dipimpinnya.

c. Antusiasme (enthusiasm)

Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai itu harus sehat berarti

bernilai memberikan harapan-harapan yang menyenangkan, memberikan

sukses dan menimbulkan semangat. Semua ini membangkitkan antusiasme,

optimisme dan semangat besar pada pribadi pemimpin maupun para anggota

kelompok.

d. Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection)

Keramah tamahan itu mempunyai sifat mempengaruhi orang lain juga

membuka setiap hati yang masih tertutup untuk menanggapi keramahan

tersebut. Keramahan juga memberikan pengaruh mengajak dan kesediaan

untuk menerima pengaruh pemimpin untuk melakukan sesuatu secara

bersama-sama mencapai satu sasaran tertentu, sedangkan kecintaan berarti

kasih sayang, cinta, simpati yang tulus disertai kesediaan berkorban bagi

pribadi-pribadi yang disayangi.

e. Integritas (keutuhan)

Pemimpin itu harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan

seperasaan dengan bawahannyabahkan merasa senasib dan sepenanggungan

17

Page 18: Proposal Marjan

dalam satu perjuangan yang sama, oleh karena itu pemimpin bersedia

memberikan pelayanan dan pengorbanan kepada para bawahannya.

f. Penguasaan teknis (technical mastery)

Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu

agar mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya.

g. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness)

Pemimpin yang berhasil itu pasti dapat mengambil keputusan secara tepat,

tegas dan cepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya, selanjutnya

pemimpin mampu meyakinkan para anggotanya akan kebenaran

keputusannya.

h. Kecerdasan (intelligence)

Kecerdasan yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin itu merupakan

kemampuan untuk melihat dan memahami dengan baik, mengerti sebab dan

akibat kejadian, menemukan hal-hal yang krusial dan cepat menemukan cara

penyelesaiannya dalam waktu singkat.

i. Keterampilan mengajar (teaching skill)

Pemimpin yang baik itu adalah bagai seorang guru yang mampu menuntun,

mendidik, Mengarahkan, mendorong dan menggerakkan anak buahnya untuk

berbuat sesuatu, disamping menuntun dan mendidik bawahannya, pemimpin

diharapkan juga menjadi pelaksana untuk mengadakan latihan-latihan,

18

Page 19: Proposal Marjan

mengawasi pekerjaan rutin setiap hari dan menilai gagal atau suksesnya satu

proses atau perlakuan.

j. Kepercayaan (faith)

Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya selalu didukung oleh kepercayaan

bawahannya yaitu kepercayaan bahwa para anggota pasti dipimpin dengan

baik, dipengaruhi secara positif dan diarahkan pada sasaran yang benar.

Kepemimpinan merupakan proses atau rangkaian kegiatan yang saling

berhubungan satu dengan yang lain, meskipun tidak mengikuti rangkaian yang

sistematis. Rangkaian itu berisi kegiatan menggerakkan, membimbing dan

mengarahkan serta mengawasi orang lain dalam berbuat sesuatu, baik secara

perseorangan maupun bersama-sama. Seluruh kegiatan itu dapat disebut sebagai

usaha mempengaruhi perasaan, pikiran dan tingkah laku orang lain ke arah

pencapaian suatu tujuan, oleh karena itu kepemimpinan juga merupakan proses

interaksi antar seseorang (pemimpin) dengan sekelompok orang lain yang

menyebabkan orang seorang atau sekelompok berbuat sesuatu yang sesuai

dengan kehendak pemimpin (Handoko, 2002: 294).

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan pendapat berbagai ahli

antara lain Muchlas (2005:318), Kartono (2005:153) dan Handoko (2002:295)

dapat dikatakan bahwa yang dimaksud kepemimpinan adalah kemampuan dari

seorang pegawai dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahan dalam suatu

organisasi guna tercapai tujuan organisasi.

4. Kepuasan Kerja

19

Page 20: Proposal Marjan

a. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan guru tentang

menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan

respon seseorang terhadap bermacam-macam lingkungan kerja yang

dihadapinya. Respon seseorang meliputi respon terhadap komunikasi

organisasi, supervisor, kompensasi, promosi, teman sekerja, kebijaksanaan

organisasi dan hubungan interpersonal dalam organisasi. Gomes (2003: 178)

menyebutkan kepuasan atau ketidak-puasan seseorang dengan pekerjaannya

merupakan keadaan yang sifatnya subjektif, yang merupakan hasil

kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang

secara nyata diterima oleh guru dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa

yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau

berhak baginya.

Gibsons (1996: 182) menyatakan kepuasan kerja merupakan ekspresi

seseorang terhadap penghargaan yang diterimanya, terkait dengan pekerjaan

yang dilakukan. Pendapatan yang diterimanya dapat berbentuk intrinsik.

Penghargaan intrinsik dapat berupa adanya perasaan tanggung jawab,

tantangan dan pengakuan orang lain. Penghargaan ekstrinsik dapat berupa

gaji, kondisi kerja tingkat pengawasan, lingkungan kerja dan sebagainya.

Kepuasan kerja sebagaimana diungkapkan oleh Kreitner dan Kinicki

(2005;271) adalah suatu efektifitas atau respon emosional terhadap aspek

pekerjaan. Definisi ini berarti bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep

20

Page 21: Proposal Marjan

tunggal. Sebaliknya, seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek dari

pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu atau lebih aspek lainnya.

Luthans (1995;126) menyatakan bahwa kepuasan kerja didefinisikan sebagai

serangkaian perasaan senang dan emosi seseorang pekerja berkenaan dengan

beberapa baik pekerjaan mereka memberikan sesuatu yang dianggap penting

bagi dirinya.

b. Penyebab Kepuasan Kerja

Kreitner dan Kinicki (2005; 271) menyatakan bahwa kepuasan kerja

disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

1) Pemenuhan kebutuhan. Model ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja

ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjan yang memungkinkan

seseorang individu untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya apabila

seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan pekerjaannya

maka seseorang tersebut cenderung merasakan ketidakpuasan demikian

sebaliknya apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan imbalan atas

pekerjaannya maka ia akan merasakan kepuasannya.

2) Ketidakcocokan . Model ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah

hasil dari harapan yang terpenuhi. Harapan yang terpenuhi mewakili

perbedaan antara apa yang diharapkan oleh seseorang individu dari

sebuah pekerjaan, seperti upah, dan kesempatan, promosi yang baik, dan

apa yang pada kenyataannya diterimanya. Pada saat harapan lebih besar

daripada yang diterima, seseorang akan merasakan ketidakpuasan.

21

Page 22: Proposal Marjan

Sebaliknya, model ini memprediksi bahwa individu akan puas pada saat

ia mempertahankan output yang diterimanya dan melampui harapan

pribadinya.

3) Penciptaan nilai. Gagasan yang melandasi pencapaian nilai adalah

kepuasan kerja berasal dari persepsi bahwa suatu pekerjaan

memungkinkan untuk pemenuhan nilai-nilai kerja yang penting dari

seseorang individu. Oleh karena itu, para pemimpin dapat meningkatkan

kepuasan kerja guru dengan melakukan strukturisasi lingkungan kerja,

penghargaan, dan pengakuan yang berhubungan dengan nilai-nilai guru.

4) Persamaan. Dalam model ini, kepuasan kerja adalah suatu fungsi dari

bagaimana seseorang individu diperlakukan secara adil di tempat kerja.

Kepuasan kerja berasal dari presepsi seseorang bahwa output pekerjaan,

relatif sama inputnya, perbandingan yang mendukung output/input yang

signifikan.

5) Komponen watak/genetik. Model kepuasan kerja ini berusaha

menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan fungsi dari sifat pribadi

maupun genetik. Oleh karena itu, perbedaan individu yang stabil adalah

sama pentingnya dalam menjelasakan kepuasan kerja dengan

karakteristik lingkungan.

Luthans (1995;126) menyatakan beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut:

22

Page 23: Proposal Marjan

1) Upah yang diterima. Gaji dan upah merupakan hal yang kompleks dan

berhubungan dengan kepuasan kerja. Gaji dan upah yang diterima dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan individu. Oleh karena itu,

kelayakan atas gaji dan upah akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan

kerja individu.

2) Promosi. Kesempatan untuk mendapatkan promosi yang adil merupakan

kepuasan kerja bagi guru akhirnya akan mendatangkan kepuasan kerja

bagi individu guru.

3) Supervisi-supervisi yang dilakukan dengan standar kerja yang telah

ditetapkan akan memberikan kepuasan kerja pada bawahan. Pemberian

saran dan nasehat atas pekerjaan bawahan memberikan kepuasan

tersendiri bagi para guru.

4) Kelompok kerja. Kelompok kerja yang kompak dan kooperatif akan

membuat suasana kerja menjadi kondusif sehingga akan memberikan

kepuasan kerja bagi guru. Kelompok kerja yang solid akan meningkatkan

dan mempermudah individu dalam melaksanakan pekerjannya.

5) Kondisi kerja. Kondisi kerja yang bersih, kondusif dan nyaman akan

memberikan kenyamanan individu dalam bekerja sehingga guru akan

betah dalam bekerja dan merasakan kepuasan.

Berdasarkan uraian diatas Kepuasan kerja adalah sikap umum

seorang individu terhadap pekerjaannya. Masalah kepuasan kerja bukanlah

hal yang sederhana baik dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya

23

Page 24: Proposal Marjan

karena kepuasan mempunyai konotasi yang beraneka ragam meskipun

demikian tetap relevan untuk mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan

suatu cara pandang seorang baik yang bersifat positif maupun negatif tentang

pekerjaannya.

5. Hubungan Antar Variabel

Untuk menjelaskan kaitan antara variabel, peneliti akan menghubungkan

antara variebel-variabel atas dasar teori-teori yang ada, antara lain sebagai

berikut:

a.Kepuasan kerja dengan komitmen organisasi

Dengan memahami karakteristik individu maka akan dapat ditentukan

pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing individu. Apabila

hal tersebut terwujud maka kepuasan kerja akan dapat tercapai, sehingga

kinerjanya menjadi lebih baik. Dengan kepuasan kerja yang tinggi pada

setiap diri guru akan mendorong para guru untuk memberikan komitmen

mereka pada organisasi, dengaan komitmen yang ada secara tidak langsung

akan memberikan dorongan pada kinerja. Hal tersebut diatas didukung hasil

penelitian Asmara (2009), bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap

komitmen guru.

b. Kepemimpinan dengan komitmen organisasi

Kepemimpinan bagi sumber daya manusia dapat diperlukan untuk

memujudkan guru yang profesional dan berkualitas sehingga mampu

24

Page 25: Proposal Marjan

meningkatkan kinerja. Kepemimpinan mempunyai peran ganda bagi guru

yang bersangkutan, disatu sisi memantapkan kedudukan dalam menjalankan

tugas dan fungsinya dan disisi lain dapat meningkatkan komitmen yang kuat

untuk meningkatkan kinerja. Dengan kepemimpinan yang kuat, akan

mendorong guru meningkatkan komitmen mereka terhadap organisasi

sehingga kinerja akan meningkat. Hal tersebut diatas didukung hasil

penelitian Asmara (2009), bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap

komitmen guru.

c.Kepuasan kerja dengan kinerja guru

Kepuasan kerja adalah sikap umum seorang individu terhadap

pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan respons seseorang terhadap

bermacam-macam lingkungan kerja yang dihadapinya. Respons seseorang

meliputi respons terhadap komunikasi organisasi, supervisor, kompensasi,

promosi, rekan kerja, kebijaksanaan organisasi dan hubungan interpersonal

dalam organisasi, semua itu akan sangat berpengaruh terhadap kinerja

seorang guru. Hal tersebut diatas didukung hasil penelitian Maryono(2008) dan

Surya dan Haedar (2005), bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap

kinerja guru.

d. Kepemimpinan dengan Kinerja Guru.

Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun

berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada

kualitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan

25

Page 26: Proposal Marjan

sehingga kualitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi memainkan

peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam

menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dallam kinerja

gurunya. Hal tersebut diatas didukung hasil penelitian Maryono(2008) dan

Agus Heru (2006), bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja guru.

e.Komitmen organisasi dengan kinerja guru

Kesuksesan organisasi dapat tercapai apabila didukung sumber daya

manusia yang berkualitas dengan komitmen yang tinggi. Komitmen guru

terhadap organisasi amatlah penting dalam mencapai kesuksesan organisasi

atau guru itu sendiri. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi maka

guru akan menunjukkan kesungguhan, tanggung jawab serta integritas yang

tinggi dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan organisasi.

Semakin tinggi komitmen pegawai terhadap organisasi akan mendukung

tingginya kinerja guru. Hal tersebut diatas didukung hasil penelitian Marjoko

Priyo Prasojo (2008), Agus Heru (2006), Amin Wahyudi (2002), bahwa

komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja guru.

.E. Penelitian Terdahulu

Pnelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

pegawai telah banyak dilakukan dan diperoleh hasil penelitian yang beragam.

Hasil penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mepengaruhi kinerja pegawai

dapat dilihat seperti tabel 1 berikut ini :

26

Page 27: Proposal Marjan

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

1 Maryono(2008)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan kerja, Lingkungan kerja, Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar (Tesis)

Metode analisis regresi

Penelitian ini menggunakan populasi para pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar sejumlah 250 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar

2 Marjoko Priyo Prasojo(2008)

Pengaruh Kompetensi, Komitmen Organisasi, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai dilingkungan Kantor Camat Blora

Metode analisis regresi

Penelitian ini menggunakan populasi para pegawai di lingkungan Kantor Camat Blora sejumlah 33 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dilingkungan Kantor Camat Blora

3. Agus Heru

(2006)

Pengaruh motivasi dan kepemimpinan, komitmen organisasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di bagian keuangan sekretariat daerah Kabupaten Karanganyar

Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Motivasi dan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja, sedangkan komitmen organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja.

4. Surya dan Haedar (2005)

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap kinerja di Perusahaan Swasta di Jakarta

Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja

27

Page 28: Proposal Marjan

5. Amin Wahyudi(2002)

Pengaruh Komitmen Organisasional dan Etika Kerja Islami Terhadap Performansi Kerja Para Staf Pengajar Pada Perguruan Tinggi Di Surakarta Dengan Basis Intitusi Sebagai Variabel Moderator (Jurnal)

Metode analisis regresi

Penelitian ini menggunakan populasi para staf pengajar perguruan tinggi di Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasional dan etika kerja islami berpengaruh signifikan terhadap performansi kerja.

6 Titik Asmara(2009)

Pengaruh Kepuasan Kerja, Kepemimpinan, dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening (Tesis)

Metode analisis regresi teknik analisis jalur (path analysis)

Kepuasan kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap komitmen, kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap komitmen, motivasi berpengaruh signifikan terhada komitmen, komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pengaruh langsung kepuasan dan motivasi lebih besar daripada melalui komitmen, pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja melalui komitmen lebih besar daripada pengaruh langsung kepemimpinan terhadap kinerja.

Penelitian ini merupakan konsep yang merujuk penelitian terdahulu,

namun dengan menggunakan komitmen organisasi sebagai variabel intervening

serta penelitian ini dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda. Untuk

menyempurnakan penelitian sebelumnya akan di lakukan penelitian dengan

menggunakan sampel para guru dilingkungan SMP Negeri 2 Punggelan

F. Kerangka Pikir Penelitian.

28

Page 29: Proposal Marjan

Untuk lebih mempermudah pemahaman dalam mempelajari dan melakukan

penganalisaan, maka diperlukan suatu kerangka pemikiran yang jelas. Gambar 1

berikut menunjukkan bagan atau kerangka pikir dalam penelitian :

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Secara

kausalitas akan dilakukan pengujian pengaruh langsung (direct effect)

kepemimpinan (X1), kepuasan kerja (X2), berpengaruh terhadap komitmen

organisasi (X3). Serta pengaruh kepuasan kerja (X1), kepemimpinan (X2) dan

komitmen organisasi (X3) terhadap kinerja guru (Y).

Untuk pengujian Pengaruh tidak langsung (indirect effect) dilakukan

dengan jalur Kepemimpinan (X1) mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap

Kinerja Guru (Y) melalui komitmen organisasi (X3). Kepuasan Kerja (X2)

29

ε1

Sumber : Maryono (2008), Marjoko Priyo Prasojo (2008) Agus Heru (2006), Surya dan Haedar (2005), Amin Wahyudi (2002), Titik Asmara (2009)

Kepemimpinan (X1)

Kepuasan Kerja (X2).

Komitmen (X3)

Kinerj Guru (Y)

ε2

Page 30: Proposal Marjan

mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap Kinerja Guru (Y) melalui

komitmen organisasi (X3).

G. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

(Sugiyono, 2002 : 51). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi SMP

Negeri 2 Punggelan

H2 Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi SMP

Negeri 2 Punggelan

H3 Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru SMP

Negeri 2 Punggelan

H4 Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai SMP

Negeri 2 Punggelan

H5 Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai SMP

Negeri 2 Punggelan

H. METODE PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian Dan Obyek Penelitian.

30

Page 31: Proposal Marjan

Lokasi Penelitian ini mengambil lokasi pada SMP Negeri 2 Punggelan

yang beralamat di Jalan Tanjungtirta,Petuguran Waktu pelaksanaan penelitian

pada bulan Nopember s/d Desember 2011

Obyek dalam penelitian ini adalah seluruh para guru dilingkungan SMP

Negeri 2 Punggelan dengan jumlah 34 orang. Untuk memperoleh data

mengenai gambaran obyek penelitian, peneliti mengunakan kuisioner yang

berisi diskripsi diri responden yang meliputi ; Usia, Jenis Kelamin, pendidikan,

Masa kerja, Golongan Pangkat. Dari diskripsi data diri tersebut selanjutnya

dilakukan tabulasi, sehingga peneliti memperoleh secara rinci gambaran obyek

penelitian atau pegawai untuk menyusun Gambaran Umum Obyek Penelitian.

2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.

a. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel penelitian dibedakan berdasarkan

hubungan antara variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas

(variabel eksogen), variabel terikat (variabel endogen) dan intervening

variable (variabel endogen). Variabel bebas meliputi variabel Kepemimpinan

(X1), Kepuasan Kerja (X2), Komitmen Organisasi (X3), Variabel terikat

(variabel endogen) adalah Kinerja Pegawai (Y), dan intervening variable

(variabel endogen) adalah Komitmen Organisasi, maka variabel Komitmen

Organisasi memiliki dua sifat yaitu sebagai variabel independen (variabel

eksogen) dan dependen (variabel endogen).

31

Page 32: Proposal Marjan

b. Definisi Operasional Variabel

1) Kinerja pegawai (Y)

Adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang

dalam sekolah, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai

tujuan organisasi yang berdasarkan ketentuan atau ketentuan yang

berlaku. Variabel kinerja merupakan variabel yang terikat (Y), diukur

melalui beberapa indikator yaitu: Kualitas Pekerjaan, Kuantitas

Pekerjaan, Supervisi, Kehadiran, Konsentrasi

2) Kepemimpinan (X1) Adalah proses belajar mengajar dalam rangka

meningkatkan kemampuan pegawai negeri sipil, meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan, sikap atau mental atau perubahan perilaku

kerja pegawai negri sipil kearah yang lebih baik. Adapun indikator yang

diukur dalam variabel kepemimpinan ini adalah : perubahan perilaku

kerja guru, kesesuaian materi Kepemimpinan dengan tugas atau jabatan

pegawai, tingkat manfaat kepemimpinan dalam pelaksanaan tugas

pegawai negeri sipil.

3) Kepuasan Kerja (X2) Merupakan perasaan sikap terhadap apa yang

mereka rasakan dan hasil pekerjaan yang telah dilakukan dengan

indikator yang akan digunakan : Sikap terhadap pekerjaan, sikap terhadap

fasilitas kerja, kesempatan promosi.

4) Komitmen Organisasi (X3) adalah orientasi individu terhadap organisasi

dalam hal loyalitas, identifikasi dan keterlibatan dalam organisasi.

32

Page 33: Proposal Marjan

Indikatornya adalah ; merasa ikut memiliki, ikatan batin, kebanggan,

bagian dari organisasi, belajar dan inovasi.

3. Populasi dan Sampel Penelitian.

a. Populasi

Menurut Arikunto (2006: 130) ”Populasi adalah keseluruhan obyek

penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Studi penelitiannya disebut studi populasi atau studi sensus”. Sedangkan

pengertian sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan

dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh Guru di lingkungan SMP Negeri 2 Punggelan,dengan

perincian seperti tabel berikut:

Tabel 2Jumlah Guru

33

Page 34: Proposal Marjan

NO Nama Guru Total

(orang)

1 Guru Mapel Pendidikan Agama Islam 1

2 Guru Mapel Pendidikan Kewarga Negaraan 2

3 Guru Mapel Bahasa Indonesia 4

4 Guru Mapel Bahasa Inggris 3

5 Guru Mapel Matematika 5

6 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam 2

7. Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial 4

8. Guru Mapel Seni Budaya 3

9. Guru Mapel Penjas dan Orkes 2

10. Guru Mapel Bahasa Jawa 2

11. Guru Mulok 3

12. Guru BK 3

Jumlah 34

b. Sampel.

Dalam pengambilan sampel didasarkan pendapat Arikunto

(2006:134) yang menyatakan “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selajutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau

20 – 25 % atau lebih tergantung setidak tidaknya dari kemampuan peneliti

dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana”. Dari pendapat Suharsimi

Arikunto tersebut maka populasi dalam penelitian ini diambil sebesar 20%

34

Page 35: Proposal Marjan

dari populasi (20% X 207) adalah 34 orang diambil sebagai responden.

Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel random.

4. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data.

a. Data Penelitian.

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang

diedarkan kepada responden secara langsung. Sedangkan data sekunder

digunakan sebagai data pendukung, yaitu tentang data jumlah guru, visi dan

misi organisasi.

b. Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1) Observasi yaitu pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan

untuk mendapat informasi atau data dari penelitian baik berupa subyek

atau obyek yang bersangkutan.

2) Wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan tatap muka dan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang

berkompeten terhadap bidang-bidang yang diteliti.

3) Studi Pustaka adalah pengumpulan data yang diambil dari literature,

bahan kuliah, karya ilmiah dan referensi lain yang mendukung serta

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

35

Page 36: Proposal Marjan

4) Kuesioner, adalah merupakan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan

tujuan penelitian. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner kepada responden.

Ditinjau dari jenis data dan analisanya, maka penelitian ini termasuk

penelitian total populasi dalam katagori data kuantitatif, dengan

menggunakan skala dasar pengukuran Likert (Sugiyono,2004;14) memakai

urutan skala lima, yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 yang mempunyai 36ariable sebagai

berikut :

1). Sangat Setuju ( SS ) : Skor 5

2). Setuju ( S ) : Skor 4

3). Netral ( N ) : Skor 3

4). Tidak Setuju ( TS ) : Skor 2

5). Sangat Tidak Setuju ( STS ) : Skor 1

Analisa kuantitatif memerlukan analisa data yang diperlukan

berdasarkan data yang diperoleh dari responden.,kemudian dilakukan

analisa berdasarkan metode statistik kemudian data tersebut

dikelompokkan dalam katagori tertentu kemudian dimasukkan dalam tabel

guna untuk mempermudah dalam menganalisa. Adapun alat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisa regresi linier berganda dan

koefisien determinasi yang diolah dengan menggunakan program SPSS

for Windows.

36

Page 37: Proposal Marjan

5. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data digunakan konsep proses analisis dengan

mengunakan konsep yang dikembangkan oleh Sarwono (2007:27). Hubungan

kasualitas akan digunakan analisis jalur atau intervening. Pada penelitian ini,

variabel komitmen organisasi ditempatkan sebagai variabel intervening untuk

variabel kepuasan kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja. Analisis jalur

merupakan suatu teknik analisis statistika yang dikembangkan dari analisis

regresi berganda. Teknik ini dikenal juga sebagai analisis lintas atau analisis

lintasan. Secara matematis, analisis ini tidak lain adalah analisis regresi

berganda terhadap data yang dibakukan. Dengan demikian, perangkat lunak

statistika yang mampu melakukan analisis regresi berganda dapat pula dipakai

untuk analisis jalur. Subjek utama analisis ini adalah variabel-variabel yang

saling berkorelasi. Analisis ini mendasarkan diri pada model hubungan antar

variabel yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti.

Adapun teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Path Analysis (Analisis Jalur). Menurut Juanim (2004:17-25)

mengemukakan penjabaran mengenai ana1isis jalur sebagai berikut:

a. Konsep Dasar

Analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat

digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel

37

Page 38: Proposal Marjan

dengan variabel lainnya. Dalam analisis jalur pengaruh independen variable

terhadap dependen variabel dapat berupa pengaruh langsung dan tidak

langsung (direct dan indirect effect), atau dengan kata lain analisis jalur

memperhitungkan adanya pengaruh langsung dan tidak langsung.

b. Path Diagram (Diagram Jalur).

Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis, struktur

hubungan kausalitas antar variabel independen, intervening (intermediary)

dan dependen. Untuk mempresentasikan hubungan kausalitas diagram jalur

menggunakan simbol anak panah berkepala satu, (single headed arrow), ini

mengindikasikan adanya pengaruh langsung antara variabel eksogen atau

intervening dan variabel dependen. Anak panah ini juga menghubungkan

error dengan variabel dependen, dan untuk mempresentasikan hubungan

korelasi atau kovarian diantara dua variabel menggunakan anak panah

berkepala dua (two headed arrow). Setiap variabel disimbolkan dalam

bentuk kotak sedangkan variabel lain yang tidak dianalisis dalam model

atau error digambarkan dalam bentuk lingkaran.

c. Koefisien Jalur

Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari

suatu 38ariable yang mempengaruhi terhadap 38ariable yang dipengaruhi

atau dari suatu 38ariable eksogen terhadap 38ariable endogen. Untuk lebih

memperjelas setiap koefisien jalur dapat dilihat pada sebuah path diagram.

d. Asumsi-asumsi Analisis Jalur.

38

Page 39: Proposal Marjan

Untuk efektifitas penggunaan analisis jalur diperlukan beberapa

asumsi sebagai berikut:

1) Hubungan antar variabel dalam model adalah linier dan adatif.

2) Seluruh eror (residual) diasumsikan tidak berkorelasi dengan yang

lainnya.

3) Variabel diasumsikan dapal diukur secara langsung.

4) Model hanya berbentuk rekrusive atau searah.

5) Variabel-variabel minimal diukur oleh skala interval.

e. Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis jalur

memperhitungkan pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan

diagram jalur kita dapat melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak

langsung tersebut. Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel

independen ke variabel dependen, tanpa melalui varabel dependen lainnya.

Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah situasi dimana variabel

independen mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain yang

disebut variabel intervening (intermediary). Adapun yang dimaksud

pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dan pengaruh tidak

langsung.

f. Koefisien Korelasi Jalur.

Untuk mengetahui besarya koefisien korelasi antar variabel

independen, maka, penelitian ini juga menggunakan koefisien korelasi

39

Page 40: Proposal Marjan

Pearson yang diolah melalui SPSS. Sedangkan untuk mengetahui kuat

lemahnya hubungan antar variabel independen dan hubungan variabel

independen dengan variabel depeden, maka dapat dinyatakan dengan

fungsi linear (paling tidak mendekati) dan diukur dengan suatu nilai yang

disebut koefisien korelasi.

Menurut Supranto (2000:152) mengemukakan nilai koefisien

korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar 1. jadi jika r = koefisien

korelasi maka nilai r dapal dinyatakan sebagai berikut : -1 < r< 1 Artinya:

1) Jika r=1, hubungan X dan r sempurna dan positif (mendekati 1. yaitu

hubungan sangat kuat dan positif). Korelasi positif artinya hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat searah.

Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan nilai X terjadi bersama-

sama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y .

2) Jika r = -1, atau mendekati -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif

mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif). Korelasi negatif

artinya hubungan antara variabel independen dengan dependen bersifat

kenaikan atau penunnan nilai Y.

3) Jika r = -1, atau mendekati -1, hubungan X dan Y sempuma dan negatif

mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif). Korelasi negatif

artinya hubungan antara variabel independen dengan dependen bersifat

berlawanan. Dengan kata lain peningkatan nilai X terjadi bersama-sama

dengan penurunan nilai r atau sebaliknya.

40

Page 41: Proposal Marjan

4) Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

dikatakan sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. Dengan

kata lain hubungan antara variabel X dengan variabel Y sangat lemah

atau tidak terdapat hubungan sama sekali.

Penentuan kuat lemahnya koefisien korelasi (r) atau arti harga nilai

r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r yang dikemukakan

oleh Riduwan (2005:136) sebagai berikut :

Tabel 3Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Koefisien Korelasi Tafsiran0,80 – 1,000 Sangat Kuat0,60-0,799 Kuat

0,40 – 0.599 Cukup Kuat0,20 – 0,399 Rendah0,00 – 0,199 Sangat Rendah

g. Pengujian Data

Sebelum dilakukan pengolahan data untuk pengujian hipotesis terlebih

dahulu dilakukan uji data, yaitu uji validitas (uji kesahihan) dan uji

reliabilitas (uji keandalan), untuk menguji kesungguhan jawaban responden

dalam penelitian ini.

1) Uji Validitas (uji kesahihan)

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu

41

Page 42: Proposal Marjan

instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok

pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Instrumen

dikatakan valid jika instrumen ini mampu mengukur apa saja yang

hendak diukurnya, mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik one shoot

methode dengan bantuan program SPSS. Apabila nila r hitung instrumen

lebih besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus

uji tersebut adalah :

r xy =

Keterangan :

rxy = korelasi antara x dan y

x = skor nilai x

y = skor nilai total y

n = jumlah sampel

2) Uji Reliabilitas (uji keandalan)

Reliabi litas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat

memberikan hasil yang konsisten, apabila pengukuran dilakukan

berulang-ulang. Pengujian rilabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-

butir yang valid, yang diperoleh melalui uji validitas. Untuk melihat

tingkat reliabilitas data, SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas, jika Cronbach Alpha ()>0,6 maka reliabilitas pertanyaan

42

Page 43: Proposal Marjan

bias diterima, Setiaji (2004:59). Alat ukur atau instrumen pengumpul data

harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, sehingga data yang

diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang

menyesatkan. Analisis validitas dan reliabilitas akan dilakukan dengan

bantuan paket program SPSS (Statstical Product Service Solution)

Secara manual rumus uji tersebut adalah :

rxy =

rxy = korelasi antar x dan y

x = skor nilai x

y = skor nilai total y

n = jumlah sampel

3) Analisis Regresi.

Hipotesis menyataklan bahwa variabel bebas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat. Pengujian kebenaran

hipotesis ini digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial atau uji-

t dengan rumus sebagai beriklut : (Irawan, Dkk, 2006:199)

Persamaan 1 : Y1 = o + 1X1 + 2X2 + ε

Persamaan 2 : Y2 = o + 1X1 + 2X2 + 3 X3 + ε

Keterangan :

43

Page 44: Proposal Marjan

o = Konstanta

1,2,3 = Koefisien variabel X1......X3

Y1 = Komitmen Organisasi.

Y2 = Kinerja

X1 = Kepuasan kerja

X2 = Kepemimpinan

X3 = Komitmen Organisasi

e = Standar error.

4) Uji Hipotesis.

a) Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dengan langkah-langkah

sebagai berikut. Untuk pengujian Hipotesis Persamaan 1 dilakukan

dengan dengan pengujian secara parsial pengaruh signifikan

kepemimpinan, kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.

Untuk persamaan 2 pengujian dilakukan dengan :

(1) Menentukan formula hipotesis

Ho : 1 = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan,

kepuasan kerja dan komitmen terhadap kinerja Guru SMP Negeri

2 Punggelan

44

Page 45: Proposal Marjan

Ho : 10, Terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan,

kepuasan kerja dan komitmen terhadap kinerja pegawai Kantor

Camat Blora

(2) Dipilih level of signifikansi = 5%

(3) Kriteria pengujian.

Secara umum penerimaan kaidah hipotesis nol (H0)

menggunakan SPSS adalah sebagai berikut : Wahana (2005:12).

Jika nilai sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha.

Jika nilai sig. > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha

(4) Menarik kesimpulan.

Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya Ho, maka hasil

perhitungan signifikansi ( nilai sig) dibandingkan dengan level of

significant 0,05. Apabila nilai sig < 0,05, maka Ho ditolak, yang

berarti ada pengaruh yang signifikan variabel independen

terhadap variabel dependen dan sebaliknya apabila nilai sig >

0,05, berarti terdapat pengaruh tidak signifikan variabel

independen terhadap variabel dependen.

5) Uji F

Untuk pengujian Hipotesis Persamaan 1 dilakukan dengan dengan

pengujian secara serempak pengaruh signifikan kepemimpinan, kepuasan

kerja terhadap komitmen organisasi. Untuk persamaan 2 pengujian

dilakukan dengan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

45

Page 46: Proposal Marjan

a). Menentukan formula hipotesis

Ho : 1=2=3 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen.

b). Dipilih level of significanti = 0,05.

c). Kriteria pengujian.

(1) Secara umum penerimaan kaidah hipotesis nol (H0)

menggunakan SPSS adalah sebagai berikut : ).

(2) Jika nilai sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha.

(3) Jika nilai sig. > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha

d). Menarik kesimpulan.

Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya Ho, maka hasil

perhitungan signifikansi ( nilai sig) dibandingkan dengan level of

significant 0,05. Apabila nilai sig < 0,05, maka Ho ditolak, yang

berarti ada pengaruh yang signifikan variabel independen terhadap

variabel dependen dan sebaliknya apabila nilai sig > 0,05, berarti

terdapat pengaruh tidak signifikan variabel independen terhadap

variabel dependen.

6) Analisa Koefisien Determinasi ( R2).

Analisa koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya

sumbangan pengaruh variabel kepemimpinan, kepuasan dan kerja

komitmen organisasi terhadap kinerja Guru SMP Negeri 2 Punggelan

46

Page 47: Proposal Marjan

Koefisien determinasi dilambangkan dengan R2 merupakan proposi

hubungan antara Y dengan X. Nilai koefisiensi determinasi adalah

diantara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang lebih kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat

kecil. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-veriabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel indipenden. R2 dapat dinyatakan dengan bacaan

sebagai berikut

r xy = (Gujarati, 1999:46)

Penetapan besarnya ε1 menurut Sarwono(2007:38). ε1..2 = (1-R2) , maka

ε1..2 adalah besaran anak panah yang menuju variable endogen (Komitmen

Organisasi dan Kinerja Pegawai) ini untuk menjelaskan variance yang

tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variable tersebut atau

variabel yang dijelasakan oleh variabel diluar model.

7.) Uji Linieritas.

Uji linieritas merupakan langkah untuk mengetahui status linier

tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui

uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan digunakan.

Jika hasil uji linieritas merupakan data yang linier maka digunakan analisis

47

Page 48: Proposal Marjan

regresi linier. Sebaliknya jika hasil uji linieritas merupakan data yang tidak

linier maka analisis regresi yang digunakan nonlinier. Uji linieritas yang

akan dilakukan adalah dengan uji Ramsey Test. Dasar pengambilan

keputusan dari uji ini dapat dilihat dari nilai F hitung dan F tabel. Apabila F

hitung > F tabel dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.

(Ghozali,2005: 117)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Dalam gambaran umum obyek penelitian ini, disajikan identitas responden

SMP Negei 2 Punggelan yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia,

golongan, jabatan dan pendidikan tertinggi terakhir dengan tujuan untuk

48

Page 49: Proposal Marjan

mengetahui identitas responden secara jelas. Identitas responden selengkapnya

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin

Identitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel

berikut :

Tabel IV. 1.Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin

Keterangan

Jumlah Prosentase

Laki-laki 22 65,62%

Perempuan 12 34,38%

Jumlah 34 100%

Sumber : Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa responden Guru di SMP

Negeri 2 Punggelan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 21 responden

atau 65,62%, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 11

responden atau 34,38%. Hasil data identitas responden berdasarkan jenis

kelamin ini menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2 Punggelan paling banyak

berjenis kelamin laki-laki.

2. Identitas Responden Berdasarkan Usia

49

Page 50: Proposal Marjan

Identitas responden berdasarkan usia disajikan pada tabel sebagai

berikut:

Tabel IV.2.

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Usia

Keterangan

Jumlah Prosentase

20 s/d 29 tahun 3 6,25%

30 s/d 39 tahun 11 31,25%

40 s/d 49 tahun 17 53,13%

> 50 tahun tahun 3 9,37%

Jumlah 34 100%

Sumber : Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa responden guru SMP Negeri 2

Punggelan yang berusia 20 s/d 29 tahun sejumlah 3 responden atau 6,25%,

yang berusia 30 s/d 39 tahun sejumlah 10 responden atau 31,25, yang berusia

40 s/d 49 tahun sejumlah 17 responden atau 53,13% dan berusia lebih dari atau

sama dengan 50 tahun sejumlah 3 responden 9,37. Dari hasil identifikasi

responden berdasarkan usia ini menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2

Punggelan paling banyak berusia antara 40 tahun sampai 49 tahun.

3. Identitas Responden Berdasarkan Golongan

50

Page 51: Proposal Marjan

Identitas responden berdasarkan golongan disajikan pada tabel berikut :

Tabel IV. 3.Identitas Responden Berdasarkan Ggolongan

Golongan

Keterangan

Jumlah Prosentase

IV 27 65,63%

III 5 65,63%

II 1 18,75%

I 0 0%

Jumlah 34 100%

Sumber : Data primer diolah, 20101

Dari hasil identifikasi responden berdasarkan golongan ini menunjukkan

bahwa bahwa responden guru negeri sipil SMP Negeri 2 Punggelan yang

golongan IV sejumlah 27 responden atau 65,63%, golongan III sejumlah 21

responden atau 65,63%, golongan II sejumlah 6 responden atau 18,75%, dan

golongan I berjumlah 0 responden atau 0%. Dari hasil identifikasi responden

berdasarkan golongan ini menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2 Punggelan

paling banyak golongan III sejunlah 21 responden atau 65,63%.

4. Identitas responden berdasarkan jabatan

Identitas responden berdasarkan jabatan disajikan pada tabel berikut :

Tabel IV. 4.

51

Page 52: Proposal Marjan

Identitas Responden Berdasarkan Jabatan

Jabatan

Keterangan

Jumlah Prosentase

Kepala Sekoloah 1 3,13%

Wakil Kepala Sekolah 1 0%

Urusan Urusan 20 93,7 %

Wali Kelas 12 3 %

Jumlah 34 100%

Sumber : Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa responden Guru SMP Negeri

2 Punggelan yang menduduki jabatan kepala Sekolah 1 responden atau 3,13%,

yang menduduki jabatan Wakil Kepala Sekolah 1, yang menduduki jabatan

Urusan Urusan 3 responden atau 93,7%,dan yang menduduki jabatan Wali

kelas 12 responden atau 3%,. Dari hasil identifikasi responden berdasarkan

jabatan ini menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2 Punggelan paling banyak

menjabat sebagai staf.

5. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Terakhir

Identitas responden berdasarkan pendidikan tertinggi terakhir disajikan

pada tabel berikut :

Tabel IV. 5.Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Terakhir

Keterangan

52

Page 53: Proposal Marjan

Pendidikan

Jumlah Prosentase

Sarjana ( S1 ) 33 99,7%

Diploma ( D3) 1 0,3%

Jumlah 34 100 %

Sumber : data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa responden Guru SMP Negeri

2 Punggelan yang berpendidikan Sarjana ( S1) sejumlah 33 responden atau

99,3%), yang berpendidikan Diploma ( D 3 ) sejumlah 1 responden atau 0,3%,

dan yang berpendidikan Diploma (D 2) sejuklah 0 responden atau 0 % dan

yang berpendidikan SMA / sederajat sejumlah 0 responden atau 0% Dari hasil

identifikasi responden berdasarkan pendidikan tertinggi terakhir ini

menunjukkan bahwa Guru SMP Negeri 2 Punggelan paling banyak

berpendidikan sarjana.

B. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan analisis data, maka dalam penelitian ini perlu

dilakukan pengujian instrumen yaitu pengujian validitas dan reliabilitas.

53

Page 54: Proposal Marjan

Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan

sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan

instrumen tersebut. Sedangkan reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

a. Uji Validitas

1) Validitas item pertanyaan untuk variabel Kepemimpinan (X1)

Variabel Kepemimpinan terdiri dari 7 item pertanyaan. Pengujian

validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan

membandingkan nilai r item dengan r tabel dan didapatkan hasil pada

tabel IV.6.

Tabel 1V.6 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepemimpinan

Item Pertanyaan ritem rtabel Keterangan

X1_1X1_2X1_3X1_4X1_5X1_6X1_7

0.4520.5690.8540.8150.4550.6640.415

0,3290,3290,3290,3290,3290,3290,329

ValidValidValidValidValidValidValid

Sumber: Data yang diolah, 2012

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem

lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam menjelaskan

variabelnya. Tabel IV.6. diatas menunjukkan bahwa dari 7 item pertanyaan

semua valid.

2) Validitas item pertanyaan untuk variabel Kepuasan Kerja (X2)

54

Page 55: Proposal Marjan

Variabel Kepuasan Kerja Jabatan terdiri dari 10 item pertanyaan.

Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan

membandingkan nilai r item dengan r tabel dan didapatkan hasil pada

tabel IV.7.

Tabel 2. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepuasan kerja

Item Pertanyaan ritem rtabel Keterangan

X2_1X2_2X2_3X2_4X2_5X2_6X2_7X2_8X2_9X2_10

0.7340.8350.5580.8640.5160.6000.3950.3950.3660.335

0,3290,3290,3290,3290,3290,3290,3290,3290,3290,329

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Sumber: Data yang diolah, 2012

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem

lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam

menjelaskan variabelnya. Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 10 item

pertanyaan semuan valid.

3) Validitas item pertanyaan untuk variabel Komitmen Organisasi (X3)

55

Page 56: Proposal Marjan

Variabel Komitmen terdiri dari 6 item pertanyaan. Pengujian validitas

menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan

nilai r item dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel IV.8.

Tabel IV. 8.Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Komitmen Organisasi

Item Pertanyaan ritem rtabel Keterangan

X3_1X3_2X3_3X3_4X3_5X3_6

0.6510.6320.4650.7660.5450.377

0,3290,3290,3290,3290,3290,329

ValidValidValidValidValidValid

Sumber: Data yang diolah, 2012

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem

lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam

menjelaskan variabelnya. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 6 item

pertanyaan semuanya valid.

4) Validitas item pertanyaan untuk variabel Kinerja (Y)

Variabel Kinerja terdiri dari 10 item pertanyaan. Pengujian validitas

menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r

hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel ....

Tabel 4. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kinerja

Item Pertanyaan ritem rtabel Keterangan

Y_1Y_2Y_3Y_4Y_5Y_6

0.5750.5960.5770.6840.3760.565

0,3290,3290,3290,3290,3290,329

ValidValidValidValidValidValid

56

Page 57: Proposal Marjan

Y_7Y_8Y_9Y_10

0.5300.4390.3650.413

0,3290,3290,3290,329

ValidValidValidValid

Sumber: Data yang diolah, 2011

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem

lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam

menjelaskan variabelnya. Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa dari 10 item

pertanyaan semua valid.

b. Uji Reliabilitas

Ukuran dapat dikatakan reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil

yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode Cronbah’s

Alpha. Instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbah’s Alpha lebih besar

dari 0,60 (Nunnaly dalam Ghozali, 2004, 42). Pengujian reliabilitas

menggunakan bantuan komputer program spss for windows dengan hasil sebagai

berikut :

Tabel IV.10.

Tabel 5. Hasil uji reliabilitas

Variabel Alpha Cronbach Kriteria Keterangan

KepemimpinanKepuasan kerja Komitmen Organisasi Kinerja

0,8400,8510,8060,822

Alpha Cronbach> 0,60 maka reliabel

ReliabelReliabelReliabelReliabel

Sumber: Data yang diolah, 2012

57

Page 58: Proposal Marjan

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa, koefisien (r) alpha hitung

seluruh variabel lebih besar dibandingkan dengan kriteria yang

dipersyaratkan atau nilai kritis (rule of tumb) sebesar 0.60, sehingga

dikatakan dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data dan dapat

mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu.

c. Hasil Analisis

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat dengan menggunakan 2 (dua) persamaan sebagai

berikut :

Persamaan 1 : Y1 = o + 1X1 + 2X2 + ε

Persamaan 2 : Y2 = o + 1X1 + 2X2 + 3 X3 + ε

Hasil pengolahan data untuk analisis regresi jalur diperoleh informasi

output SPSS dari tabel Anova, Coefficients dan Model Summary sebagai beriku

a. Persamaan 1

Persamaan pertama, merupakan hasil regresi pengaruh Kepemimpinan,

Kepuasan kerja, terhadap Komitmen Organisasi, diperoleh hasil pada tabel

di bawah ini.

Tabel IV.11.Hasil Regresi Persamaan 1

Variabel Koeficient t SigKepemimpinan 0,173 1,062 0,297 **Kepuasan Kerja 0,417 2,561 0,016 **F-hit = 19,624 dengan Sig = 0,013R Square = 0,245Signifikansi = 5%

58

Page 59: Proposal Marjan

Sumber: Data primer diolah, 2010

Y1 = 0,173 X1 + 0,417 X2 + є

(0,297) (0,016)**

Ket : Y1 = Komitmen OrganisasiX1 = KepemimpinanX2 = Kepuasan KerjaЄ = eror

Dari tabel IV.11 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Komitmen Organisasi, ditunjukan dengan nilai sig 0,297>0,050, artinya

apabila Kepemimpinan ditingkatkan, belum tentu Komitmen Organisasi

akan meningkat.

2). Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen

Organisasi, ditunjukan dengan nilai sig 0,016<0,050, artinya apabila

Kepuasan Kerja ditingkatkan, maka Komitmen Organisasi akan

meningkat.

b. Persamaan 2.

Persamaan kedua, merupakan hasil regresi pengaruh Kepemimpinan,

Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja, diperoleh

hasil :

59

Page 60: Proposal Marjan

Tabel IV.12.

Hasil Regresi Persamaan 2

Variabel Koeficient t SigKepemimpinan 0,125 0,790 0,436 **Kepuasan Kerja 0,612 3,575 0,001 **Komitmen Organisasi -0,276 -1,610 0,118 **F-hit = 39,974 dengan Sig = 0,006R Square = 0,333Signifikansi = 5%

Sumber: Data primer diolah, 2012

Y2 = 0,125 X1 + 0,612 X2 - 0,276 X3 + є

(0,436) (0,001)** (0,118)

Ket : Y2 = KinerjaX1 = KepemimpinanX2 = Kepuasan KerjaX3 = Komitmen OrganisasiЄ = eror

Dari tabel IV.12. di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja,

ditunjukan dengan nilai sig 0,436>0,050, artinya apabila Kepemimpinan

ditingkatkan, belum tentu Kinerja akan meningkat.

2) Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja,

ditunjukan dengan nilai sig 0,001 <0,050, artinya apabila Kepuasan

Kerja ditingkatkan, maka Kinerja akan meningkat.

60

Page 61: Proposal Marjan

3) Komitmen Organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

Kinerja, ditunjukan dengan nilai sig 0,118>0,050, artinya tidak

berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Hipotesis Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel secara

parsial antara variabel Independen dan dependen. Dari tabel IV.11. dan

IV.12. dapat dilakukan uji parsial (Uji-t) dengan kesimpulan hasil sebagai

berikut :

1) Hasil Pengujian Hipotesis 1

Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Komitmen Organisasi, ditunjukkan dengan nilai sig 0,297 > 0,05, artinya

apabila Kepemimpinan ditingkatkan, maka Komitmen Organisasi belum

tentu akan meningkat. Hipotesis penelitian tidak terbukti.

2) Hasil Pengujian Hipotesis 2

Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen

Organisasi, ditunjukkan dengan nilai sig 0,016 < 0,05, artinya apabila

Kepuasan Kerja ditingkatkan, maka Komitmen Organisasi akan

meningkat. Hipotesis penelitian terbukti.

3) Hasil Pengujian Hipotesis 3

Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Kinerja, ditunjukkan dengan nilai sig 0,436>0,05, artinya apabila

61

Page 62: Proposal Marjan

Kepemimpinan ditingkatkan, maka Kinerja akan meningkat. Hipotesis

penelitian terbukti.

4) Hasil Pengujian Hipotesis 4

Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja,

ditunjukkan dengan nilai sig 0,001 < 0,05, artinya apabila Kepuasan

Kerja ditingkatkan, maka Kinerja akan meningkat. Hipotesis penelitian

terbukti.

5) Hasil Pengujian Hipotesis 5

Komitmen Organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

Kinerja, ditunjukkan dengan nilai sig 0,118 > 0,05, artinya Komitmen

Organisasi tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. Hipotesis

penelitian tidak terbukti.

b. Uji Hipotesis simultan (uji-F)

Dengan memperhatikan tabel IV.12., hasil uji secara serempak (Uji F)

diketahui besarnya nilai signifikansi 0,006<0,05. Sehingga dapat

disimpulkan secara bersama-sama variabel Kepemimpinan, Kepuasan Kerja

dan Komitmen Organisasi mempengaruhi Kinerja.

c. Uji Koefisien Determinasi / varian. εi

Penetapan besarnya εi adalah besaran anak panah yang menuju variable

endogen Komitmen Organisasi (ε1) dan Kinerja (ε2) ini untuk menjelaskan

62

Page 63: Proposal Marjan

varian yang tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel

independen atau yang dijelaskan oleh variabel diluar model.

1) Koefisien Determinasi / Varian Persamaan 1.

Nilai varian persamaan 1 dihitung sebagai berikut:

didapatkan hasil sebesar 0,94 atau 94 %. yang berarti variabilitas

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel

independen sebesar 94 % sedangkan sisanya (6 %) dijelaskan oleh

variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi, misalnya

kepuasan kerja dan kepemimpinan.

2) Koefisien Determinasi / Varian Persamaan 2

Nilai varian peersamaan 2 dihitung sebagai berikut:

didapatkan hasil sebesar 0,9429 atau 94,29 %. yang berarti variabilitas

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel

independen sebesar 94,29 % sedangkan sisanya (5,71 %) dijelaskan oleh

variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi misalnya

komunikasi dan disiplin kerja.

3) Koefisien Determinasi / Varian Total.

Jika dilihat dari Koefisien determinasi (R2) total diperoleh nilai koefisien

determinasi sebagai berikut:

63

Page 64: Proposal Marjan

R2 total = 1- (ε1)2 (ε2) 2

= 1- (0,94)2 . (0,94,29) 2

= 1- (0,8836) . (0,8891)= 1- 0,7856= 0,2144

Nilai R2 total sebesar 0,2144, dapat diartikan variasi Kinerja dijelaskan

oleh variabel Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen

Organisasi sebagai intervening variabel sebesar 21,44 %, sisanya 78,56

% dijelaskan variabel diluar model.

4. Hubungan Antar Variabel (Correlations)

Menghitung dengan analisis korelasi untuk persamaan struktur 1 dan

persaman struktur 2 serta menghitung kuat lemahnya korelasi (r) atau arti harga

dikonfirmasikan dengan tabel inteprestasi nilai r, yang dikemukakan oleh

Sarwono, (2007:22) Inteprestasi Koefisien Korelasi Nilai r adalah sebagai

berikut :

1) 0 s/d 0,25 Penafsiran Korelasi sangat lemah2) >0,25 s/d 0,50 Penafsiran Korelasi cukup kuat3) >0,50 s/d 0,75 Penafsiran Korelasi kuat4) >0,75 s/d 1,00 Penafsiran Korelasi sangat kuat

64

Page 65: Proposal Marjan

Dari Tabel IV.13. di atas dapat diketahui hubungan atau korelasional

antar variabel sebagai berikut :

a. Kepemimpinan ke Kinerja adalah 0,219 dan sig = 0.213, memiliki arti

bahwa hubungan antara Kepemimpinan dengan Kinerja cukup kuat dan

tidak signifikan. Kepemimpinan mampu menjelaskan secara cukup kuat

terhadap keragaman yang ada pada Kinerja guru.

b. Kepuasan kerja ke Kinerja adalah 519 dan sig =0, 002, memiliki arti

bahwa hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja kuat dan

signifikan. Kepuasan Kerja mampu menjelaskan secara kuat keragaman

yang ada pada Kinerja guru.

c. Kepemimpinan ke Komitmen Organisasi adalah 0, 292 dan sig = 0,094,

memiliki arti bahwa hubungan antara Kepemimpinan dengan Komitmen

Tabel IV .13. Koefisien Correlations

1 .285 .292 .219.102 .094 .213

34 34 34 34.285 1 .466** .519**.102 .005 .002

34 34 34 34.292 .466** 1 .046.094 .005 .797

34 34 34 34.219 .519** .046 1.213 .002 .797

34 34 34 34

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Kepemimpinan

Kepuasan kerja

Komitmen organisasi

Kinerja

Kepemimpinan

Kepuasankerja

Komitmenorganisasi Kinerja

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

65

Page 66: Proposal Marjan

Organisasi cukup kuat dan tidak signifikan. Kepemimpinan mampu

menjelaskan secara cukup kuat keragaman yang ada pada Komitmen

Organisasi guru.

d. Kepuasan Kerja ke Komitmen Organisasi adalah 0.446 dan sig = 0,005,

memiliki arti bahwa hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen

Organisasi kuat dan signifikan. Kepuasan Kerja mampu menjelaskan

secara kuat keragaman yang ada pada Komitmen Organisasi guru.

e. Komitmen Organisasi ke Kinerja adalah 0.046 dan sig = 0,797, memiliki

arti bahwa hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja cukup

kuat dan tidak signifikan. Komitmen Organisasi mampu menjelaskan

secara cukup kuat keragaman yang ada pada Kinerja guru.

5. Pengaruh langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total

Tujuan analisis jalur adalah memperhitungkan pengaruh langsung dan

tidak langsung, berdasarkan hasil analisis di atas dapat disusun kesimpulan

analisis secara menyeluruh pada tabel berikut :

Tabel IV.14.

Hasil Kesimpulan Analisis Jalur

No Arah Hubungan

Regresi Korelasi εiBeta Sig r Sig

1. X1 ke X3 0,441 0,000 0,292 0,094 12,55 2. X2 ke X3 0,370 0,000 0,466 0,005

3. X1 ke Y 0,325 0,000 0,219 0,21327, 91

4. X2 ke Y 0,314 0,000 0,519 0,002

5. X3 ke Y 0,351 0,000 0,046 0,797

66

Page 67: Proposal Marjan

Sumber: Data primer diolah, 2010

a. Pengaruh Langsung (Direct Effect)

Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel independen ke

variabel dependen, tanpa melalui varabel dependen lainnya.

1) Pengaruh variabel Kepemimpinan terhadap Kinerja ((X1 ke Y)

Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja,

dengan koefisien 0,219 serta memiliki korelasi (0,213) kuat.

2) Kepuasan Kerja terhadap Kinerja (X2 ke Y).

Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja,

dengan koefisien 0,519 serta memiliki hubungan korelasi (0,002) kuat.

b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)

Pengaruh tidak langsung adalah variabel independen mempengaruhi variabel

dependen melalui variabel lain yang disebut variabel intervening

(intermediary).

1) Kepemimpinan melalui Komitmen Organisasi terhadap Kinerja. (X1 ke

X3 dan X3 ke Y)

Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen

Organisasi dan memiliki korelasi yang kuat serta Komitmen Organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dan memiliki

korelasi kuat, dengan koefisien sebesar = 0,441 x 0,351 = 0,1548.

67

Page 68: Proposal Marjan

2) Kepuasan Kerja melalui Komitmen Organisasi terhadap Kinerja. (X2 ke

X3 dan X3 ke Y).

Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen

Organisasi dan memiliki korelasi kuat serta Komitmen Organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja dan memiliki

korelasi kuat, dengan koefisien sebesar = 0,370 X 0,351 = 0,1299.

Berdasarkan Tabel IV.14. dan hasil analisis Pengaruh Langsung (direct

effect) dan Pengaruh Tidak Langsung (indirect effect) menunjukkan bahwa,

Jalur Langsung (direct effect) Kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja guru (Y) memiliki koefisien yang dominan, hal

ini ditunjukan dengan koefisien pengaruh Kepemimpinan ke Kinerja kader

sebesar 0,314 serta memiliki hubungan korelasi 0.519 yaitu kuat dapat

dilihat pada Tabel IV.14. Hasil tersebut dilihat dari besarnya pengaruh dan

hubungannya dibandingkan dengan jalur yang lain. Apabila disusun dalam

tabel nampak sebagai berikut :

Tabel IV.15.

Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak LangsungArah Pengaruh Pengaruh

LangsungPengaruh Tidak Langsung

X1 → Y2 0,325 ***X2 → Y2 0,314 ***X1 → Y1 → Y2 0,219 *** x 0,519*** = 0,114X2 → Y1 → Y2 0,350 *** x 0,351 *** = 0,123

Sumber: Data primer diolah, 2012

Tabel IV.15. menunjukkan bahwa :

68

Page 69: Proposal Marjan

1) Pengaruh langsung Kepemimpinan terhadap Kinerja dengan koefisien

sebesar 0,219 dan signifikan merupakan jalur paling dominan.

2) Besar koefisien pengaruh langsung lebih besar dibandingkan dengan

pengaruh tidak langsung.

3) Komitmen Organisasi dalam penelitian ini, menunjukan sebagai variabel

intervening atau sebagai jalur tidak langsung pengaruh Kepemimpinan

dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja, namun pengaruhnya lebih rendah

dibandingkan jalur langsung.

4) Pengaruh langsung Kepuasan Kerja terhadap Kinerja positif dan

signifikan. Hal ini mengindikasikan apabila Kepuasan Kerja ditingkatkan

akan berdampak pada peningkatan Kinerja pegawai.

5) Koefisien determinasi model menghasilkan variasi Kinerja dijelaskan

oleh variabel Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen

Organisasi sebagai intervening variabel sebesar sebesar 87,45 %, sisanya

12,55 % dijelaskan variabel diluar model.

Secara lengkap hasil analisis jalur dalam penelitian ini dapat dijelaskan

serara rinci pengaruh dan hubungan antar variabel penelitian pada gambar

IV.2. dibawah ini :

69

Page 70: Proposal Marjan

-

`

Gambar IV.2.Hasil Analisis Jalur

C. Implementasi / Implikasi Manajerial

Sesuai dengan tujuan analisis jalur, akan ditetapkan arah jalur pengaruh antara

variabel-variabel penelitian, sehingga diperoleh sebuah keputusan jalur mana yang

akan diplih berkaitan dengan upaya manajemen dalam peningkatan kinerja guru

SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara, maka hasil analisis jalur adalah

Jalur Langsung (direct effect) Pengaruh langsung Kepemimpinan terhadap Kinerja

dengan koefisien pengaruh dan hubungan yang signifikan merupakan jalur paling

dominan, hal ini ditunjukan dengan koefisien pengaruh Kepemimpinan ke Kinerja

guru sebesar 0,314 serta memiliki hubungan korelasi 0.519 atau kuat (Tabel IV.14.)

70

εi =12,55

ε2 =27,910,519**

0,325**

0,314

0,441**

0,370**

0,351**

0,292

0,466

0,219

0,046

Kinerja (Y)

Kepemimpinan( X1 )

Kepuasan Kerja( X2 )

Komitmen Organisasi ( X3)

Page 71: Proposal Marjan

Hasil tersebut lebih besar pengaruh dan hubunganya dibandingkan dengan jalur yang

lain. Implikasi dari hasil penelitian tersebut selanjutnya dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Pengaruh Kepemimpinan untuk peningkatan kinerja guru SMP Negeri 2

Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

Kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja

Negeri 2 Punggelan Kabupaten guru SMP Banjarnegara.

. Perlu diketahui bahwa peran pemimpin dalam sebuah organisasi sangat mutlak

diperlukan, karena perannya meliputi pengorganisasian, penggerakan,

pengarahan unsur-unsur yang ada dalam organisasi untuk bersama-sama

mencapai tujuan. Untuk itu sebagai pemimpin harus melekat sifat-sifat

kepribadian yang baik, berkemampuan tinggi, juga sanggup untuk menjalankan

aktivitas sebagai upaya mencapai tujuan. Tanda positif koefisien regresi

memberikan arti bahwa peningkatan Kepemimpinan berpengaruh terhadap

peningkatan Kinerja guru SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

yang bertindak sebagai Pembina kepegawaian perlu memperhatikan fungsi

Kepemimpinan yang hakiki, misalnya :

Fungsi penentu arah, yaitu Kepaia SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten

Banjarnegara.

a) harus mampu mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan prasarana

yang ada guna pencapaian arah tujuan organisasi yang tertuang dalam

strategi dan taktik yang telah disusun dengan cermat.

71

Page 72: Proposal Marjan

Fungsi juru bicara, yaitu Kepala SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Ban

jarnegara.

b) harus mampu berperan sebagai penghubung antara organisasi dengan pihak-

pihak luar yang berkepentingan seperti LSM, masyarakat umum, lembaga

keuangan dan instansi pemerintah yang terkait.

Fungsi komunikator, yaitu Kepala SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Ban

jarnegara.

c) harus mampu mengkomunikasikan sasaran-sasaran, strategi, dan tindakan

yang harus dilakukan oleh bawahan.

Fungsi Mediator, yaitu Kepala SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjar

negara.

d) harus mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi kemampuan

menjalankan fungsi kepemimpinan selaku mediator yang rasional, obyektif,

dan netral merupakan salah satu indikator efektivitas kepemimpinan

seseorang.

Fungsi Integrator, yaitu Kepala guru SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten

Banjarnegara.

e) harus mampu mendistribusikan pembagian tugas, sistem alokasi daya, dana

dan tenaga, serta menghilangkan sikap, perilaku dan tindakan terkotak-kotak.

72

Page 73: Proposal Marjan

2. Pengaruh Kepuasan Kerja untuk peningkatan Kinerja guru SMP Negeri 2

Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

Kepuasan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru

SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

Kepuasan merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Kepuasan kerja juga merupakan penilaian dari pekerjaan, yaitu seberapa jauh

pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya, lebih jauh kepuasan

kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannya. Tanda positif koefisien regresi memberikan arti bahwa

peningkatan atau penguatan kepuasan kerja berpengaruh terhadap peningkatan

guru. Untuk itu Kepala SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

perlu pula memperhatikan kepuasan kerja sebagai pendukung kinerja guru,

sehingga dimasa yang akan datang para guru merasa sadar dan bersedia

meningkatkan kinerja individu demi terwujudnya kinerja organisasi yang telah

ditetapkan. Secara kongkrit melalui pemenuhan :

a) Insentif, yaitu penerimaan honor diluar gaji dengan memperhatikan

pembagian distributif dan atributif;

73

Page 74: Proposal Marjan

b) Keamanan kerja/perasaan aman (security), yaitu terdapat kepastian bagi para

pegawai untuk memperoleh tunjangan kesejahteraan yang sesuai beban kerja

yang diserahkan kepadanya;

c) Kondisi kerja/keadaan tempat kerjaan (working conditions), yaitu meliputi

ruang kerja yang bersih, fentilasi yang baik, suhu ruangan yang sejuk, tidak

adanya kegaduhan suara dan sebagainya;

d) Kesempatan untuk maju (advancement), yaitu kesempatan untuk

memperoleh posisi yang lebih tinggi dari kedudukan sebelumnya, keahlian,

dan pengalaman;

e) Tim Work, yaitu teman sekerja yang dapat diajak bekerjasama dan berteman

baik;

f) Jenis pekerja (type of work), yaitu pekerjaan yang sesuai dengan latas

belakang pendidikan, pengalaman, bakat dan minat pegawai;

g) Good leader, yaitu pimpinan atau atasan yang dapat membimbing yang

mempunyai hubungan baik dengan bawahan, mengerti dan

mempertimbangkan pendapat bawahan;

h) Jam kerja (hours), yaitu jam kerja yang teratur dan tertentu dalam sehari,

seminggu, malam atau siang hari, bergilir atau tidak dan sebagainya;

i) Fasilitas-fasilitas lain (benefits), seperti asuransi kesehatan, transportasi,

hiburan dan fasilitas lain yang ada ditempat kerja.

74

Page 75: Proposal Marjan

3. Pengaruh Komitmen Organisasi untuk peningkatan kinerja guru SMP Negeri 2

Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

Temuan dalam penelitian ini menyatakan bahwa Komitmen Organisasi

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri 2

Punggelan Kabupaten Banjarnegara. dalam mengkoordinasikan dan

menyelenggarakan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan dibidang

pendidikan,. Ini berarti semakin meningkat atau kuat komitmen organisasi akan

meningkatkan kinerja pegawai, karena pada hakekatnya komitmen organisasi

adalah kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten. Kepala

guru SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

yang bertindak sebagai Pembimbing guru perlu meningkatkan komitmen

organisasi agar para guru secara sadar dan sukarela merasa terikat terhadap

tujuan organisasi. Misalnya :

a) Menumbuhkembangkan perasaan bangga menjadi bagian dari organisasi;

b) Menumbuhkembangkan perasaan peduli dengan nasib organisasi;

c) Menciptakan suasana kerja yang gembira;

d) Meningkatkan kesepahaman dalam berorganisasi; dan

e) Memberikan contoh suri tauladan yang baik.

75

Page 76: Proposal Marjan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab terdahulu,

khususnya dalam analisis data dan pembahasan-pembahasan lanjutan dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMP

Negeri 2 Punggelan;

2. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMP

Negeri 2 Punggelan;

3. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru

SMP Negeri 2 Punggelan;

4. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMP

Negeri 2 Punggelan;

5. Hasil analisis jalur adalah Jalur Langsung (direct effect) kepemimpinan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri 2

Punggelan karena memiliki koefisien dominan. Hal ini ditunjukan dengan

koefisien pengaruh kepemimpinan ke kinerja sebesar 0,314 serta memiliki

hubungan korelasi yang kuat sebesar 0,591.

6. Uji Determinasi (Varian εi).

76

Page 77: Proposal Marjan

a. Uji determinasi persamaan 1 diperoleh hasil hasil sebesar 0,94 atau 94%.

yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variabilitas variabel independen sebesar 94,3% sedangkan sisanya sebesar

6% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model

regresi misalnya kepemimpinan,kepuasan kerja,komitmen organisasi dan

kepemimpinan.

b. Uji determinasi persamaan 2 diperoleh hasil sebesar didapatkan hasil

sebesar 0,9429 atau 94,%. yang berarti variabilitas variabel dependen yang

dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 94,29%

sedangkan sisanya sebesar 5,71% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak

dimasukkan dalam model regresi misalnya kepuasan kerja, komitmen

organisasi, disiplin kerja dan kepemimpinan.

c. Uji determinasi total sebesar 0,21,44 yang dapat diartikan variabel kinerja

dijelaskan oleh variabel kepemimpinan dan komitmen organisasi sebagai

intervening variabel sebesar 21,44%, sedangkan sisanya sebesar 78,56%

dijelaskan variabel diluar model.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Obyek penelitian/populasi/sampel hanya menggunakan satu institusi publik

dilingkungan SMP Negeri 2 Punggelan Kabupaten Banjarnegara, hal ini

menjadikan kurangnya karakteristik responden yang diambil sebagai obyek

penelitian sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada obyek penelitian lainnya;

77

Page 78: Proposal Marjan

2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, dan

komitmen organisasi mempengaruhi kinerja, sehingga masih dimungkinkan

terdapat variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap variabel kinerja yang

belum bisa dijabarkan dalam penelitian ini misalnya tekanan kerja, kepuasan

kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan;

3. Tidak semua responden memahami karakteristik operasional instansi sehingga

dalam penelitian ini dimungkinkan tidak menggambarkan kinerja guru secara

utuh.

C. Saran / Rekomendasi

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan tersebut di atas, bagi peneliti di masa

mendatang disarankan agar :

Dengan melihat implikasi manajerial dari penlitian ini, maka dapat diperoleh

gambaran, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kinerja guru

yaitu pengaruh langsung kepemimpinan terhadap kinerja dengan koefisien

pengaruh dan hubungan yang signifikan merupakan jalur paling dominan, hal ini

ditunjukan dengan koefisien pengaruh komunikasi ke kinerja guru SMP Negeri 2

Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

1. sebesar 0,314 serta memiliki hubungan korelasi yang kuat sebesar 0,591

2. Hendaknya ada penambahan jumlah obyek penelitian sehingga dapat

menggeneralisasikan hasil penelitian;

78

Page 79: Proposal Marjan

3. Hendaknya dapat menambah variabel penelitian seperti, kepuasan kerja, tekanan

kerja dan kepemimpinan;

4. Hendaknya waktu yang digunakan untuk mengumpulkan data diperpanjang,

sehingga peneliti memiliki waktu untuk uji coba dan kolekting data kuisioner

dengan cermat;

5. Hendaknya dapat mengembangkan kuisioner dan item pertanyaan yang lain,

yang relevan dengan kajian kinerja pegawai sesuai dengan indikator yang telah

ditetapkan;

6. Obyek penelitian yang dipilih, diupayakan dan dikembangkan pada responden

yang memahami karakteristik operasional instansi;

7. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk dikembangkan pada penelitian yang

akan datang.

79

Page 80: Proposal Marjan

DAFTAR PUSTAKA

Amin Wahyudi, 2004, Pengaruh Komitmen Organisasi dan Etika Kerja Islami Terhadap Perfomansi Kerja Para Staf Pengajar pada Perguruan Tinggi di Surakarta dengan Basis Institusi segabai Variabel Moderator, Jurnal Perspektif, 9(2) : 117-128

Devi Novica Sukmawati, 2008, Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Motivasi, Komunikasi dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri, Tesis MM, STIE-AUB Surakarta..

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gibson, Invancevich, and Donelly, 1977, Organization, Ninth Edition, Irwin Inc

Handoko, Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE UGM, Yogyakarta.

Juanim, 2004, Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran, Bandung : Universitas.

Pasundan.

Kartono, Kartini, 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jakarta.

Keban, 2004, Memahami Good Governance dalam Perspektif Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Gaya Media.

Krietner R dan Angelo Kinicki, (2005), Perilaku Organisasi, Salemba Empat Jakarta.

Luthans, Fred, 1995. Organizational Behavior, Me Graw Hill, Inc, San Fransisco, New York, USA.

Mohamad Mahsun, 2006, Pengukuran Sektor Publik, BPFE UGM, Yogyakarta.

Malayu SP Hasibuan, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Maryono, 2008, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar, Tesis MM, STIE-AUB Surakarta..

80

Page 81: Proposal Marjan

Marjoko Priyo Prasojo, 2008, Pengaruih Kompetensi, Komitmen Organisasi, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kraranganyar, Tesis MM, Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Muclas, Makmuri., 2005. Perilaku Organisasi, Jilid I, MMR UGM, Yogyakarta.

Rahmawati dan Widagdo, A,K, 2001, Hubungan Antara Komitmen Organisasi, Komitmen Profesi dengan Keinginan Untuk Pindah dan Kepuasan Kerja Melalui Konflik Peran Para Akuntan di Indonesia, Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Volume 1, No.1, Agustus.

Riduwan, (2005), Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, cetakan ketiga, Alfabeta, Bandung.

Sarwono, Jonathan. 2007, Analisis Jalur Untuk Bisnis dengan SPSS, Andi Offset Jogjakarta.

Setiaji, Bambang, 2004, Panduan Riset Dengan Pendekatan Kuantitatif, Program Pasca Sarjana Universitas Muhamadiyah Surakarta: Fakultas Ekonomi-UMS.

Siagian, Sondang., 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono, 1999. Metodologi Penelitian Organisasi, Alfabeta, Bandung.

Suharsimi, Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Suharyadi dan Purwanto, 2004, Statitistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Penerbit Salemba, Jakarta.

Trisnaningsih S, 2003, Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 6, No. 2, Mei 2003, Hal 199-216.

Wahana Komputer.(2005). Pengembangan Analisis Multivariat SPSS 12, Penerbit Salemba Infotek, 2005

Widayat, 2005, Metode Penelitian Pemasaran, UMM Malang.

Titik Asmara (2009) Pengaruh Kepuasan Kerja, Kepemimpinan, dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening (Tesis). AUB Surakarta

81

Page 82: Proposal Marjan

YAYASAN KARYA DHARMA PANCASILASEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI – AUB SURAKARTA

UNIT PENGOLAHAN DATAJl. Mr. Sartono 97 telp. (0271 854915 fax. 853084, Surakarta.57135

LAMPIRAN HASIL OLAH DATA

A. UJI INSTRUMEN PENELITIANUJI VALIDITAS DAN RELIABILITASa. Hasil uji item pertanyaan untuk variabel Kepemimpinan (X1)

Reliability Statistics

.840 7

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

26.53 5.772 .452 .83827.12 5.561 .569 .82426.82 4.695 .854 .77826.94 4.057 .815 .77926.88 5.501 .455 .83926.82 5.059 .664 .80826.82 5.422 .415 .848

X1_1X1_2X1_3X1_4X1_5X1_6X1_7

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

b. Hasil uji item pertanyaan untuk variable Kepuasan kerja (X2)

Reliability Statistics

.851 10

Cronbach'sAlpha N of Items

82

Page 83: Proposal Marjan

Item-Total Statistics

39.50 9.106 .734 .81839.35 9.447 .835 .81339.35 10.235 .558 .83739.38 9.395 .864 .81039.44 10.436 .516 .84039.38 9.880 .600 .83339.47 10.439 .395 .85239.35 10.357 .395 .85339.41 10.856 .366 .85239.50 11.045 .335 .854

X2_1X2_2X2_3X2_4X2_5X2_6X2_7X2_8X2_9X2_10

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

c. Hasil uji item pertanyaan untuk variable Komitmen organisasi (X3)

Reliability Statistics

.806 6

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

22.03 3.423 .651 .75721.97 3.423 .632 .76122.03 3.726 .465 .79721.94 3.209 .766 .72922.00 3.576 .545 .78022.09 3.659 .377 .824

X3_1X3_2X3_3X3_4X3_5X3_6

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

d. Hasil uji item pertanyaan untuk variabel Kinerja (Y)

Reliability Statistics

.822 10

Cronbach'sAlpha N of Items

83

Page 84: Proposal Marjan

Item-Total Statistics

38.50 8.500 .575 .79839.03 8.999 .596 .80138.79 8.593 .577 .79838.91 7.537 .684 .78438.71 9.123 .376 .81839.26 8.928 .565 .80239.06 8.299 .530 .80338.79 8.593 .439 .81438.85 9.220 .365 .81938.94 9.209 .413 .814

Y_1Y_2Y_3Y_4Y_5Y_6Y_7Y_8Y_9Y_10

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

B. REGRESI LINIER BERGANDAPersamaan Pertama

Model Summaryb

.495a .245 .196 1.976 2.365Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Kepuasan kerja, Kepemimpinana.

Dependent Variable: Komitmen organisasib.

ANOVAb

39.248 2 19.624 5.028 .013a

120.988 31 3.903160.235 33

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kepuasan kerja, Kepemimpinana.

Dependent Variable: Komitmen organisasib.

84

Page 85: Proposal Marjan

Coefficientsa

10.367 5.263 1.970 .058.146 .137 .173 1.062 .297.262 .102 .417 2.561 .016

(Constant)KepemimpinanKepuasan kerja

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Komitmen organisasia.

Persamaan KeduaModel Summaryb

.577a .333 .266 2.832 2.211Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kepemimpinan ,Kepuasan kerja

a.

Dependent Variable: Kinerjab.

ANOVAb

119.922 3 39.974 4.985 .006a

240.578 30 8.019360.500 33

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kepemimpinan , Kepuasan kerjaa.

Dependent Variable: Kinerjab.

Coefficientsa

24.206 8.002 3.025 .005.158 .200 .125 .790 .436.577 .161 .612 3.575 .001

-.414 .257 -.276 -1.610 .118

(Constant)KepemimpinanKepuasan kerjaKomitmen organisasi

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kinerjaa.

85

Page 86: Proposal Marjan

C. Uji Linieritas

Model Summary

.004a .000 -.100 2.83180887Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Komitmen organisasi,Kepemimpinan, Kepuasan kerja

a.

D. Uji KorelasiCorrelations

1 .285 .292 .219.102 .094 .213

34 34 34 34.285 1 .466** .519**.102 .005 .002

34 34 34 34.292 .466** 1 .046.094 .005 .797

34 34 34 34.219 .519** .046 1.213 .002 .797

34 34 34 34

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Kepemimpinan

Kepuasan kerja

Komitmen organisasi

Kinerja

Kepemimpinan

Kepuasankerja

Komitmenorganisasi Kinerja

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

86

Page 87: Proposal Marjan

KUESIONER

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING PADA SMP NEGERI 2 PUNGGELAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama responden :

2. Usia anda saat ini : a. 20 – 29 tahunb. 30 – 39 tahunc. 40 – 49 tahun d. ≥ 50 tahun

3. Jenis Kelamin : a. Laki-lakib. Perempuan

4. Pendidikan1. Diploma2. S13. S2

5. Masa Kerja : 1. kurang dari 10 tahun2. 10 s/d 19 tahun3. 20 s/d 29 tahun4. di atas 30 tahun

6. Golongan Pangkat :a. IIb. IIIc. IV

87

Page 88: Proposal Marjan

B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Tentukan jawaban Bapak/ibu dengan memilih salah satu alternatif jawaban

yang disediakan dengan cara memberikan tanda silang (X). Alternatif jawaban

tersebut adalah sebagai berikut :

SS : artinya Bapak/Ibu Sangat Setuju dengan pernyataan yang diajukan.

S : artinya Bapak/Ibu Setuju dengan pernyataan yang diajukan.

N : artinya Bapak/Ibu Netral dengan pernyataan yang diajukan.

TS : artinya Bapak/Ibu Tidak Setuju dengan pernyataan yang diajukan.

STS : artinya Bapak/Ibu Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang

diajukan.

2. Jawaban Bapak/Ibu sangat mendukung pengumpulan data penelitian kami,

untuk itu dimohon mengisi seluruh pernyataan yang ada tanpa terlewati

3. Hasil jawaban Bapak/Ibu akan kami jamin kerahasiaannya.

4. Atas segala perhatian dan partisipasinya saya mengucapkan terima kasih.

Terima kasih,

Peneliti

88

Page 89: Proposal Marjan

DAFTAR PENYATAAN

A. KINERJA PEGAWAI

No PERNYATAAN JAWABANSS S N TS STS

1 Dalam melaksanakan pekerjaan memerlukan saran dan pengarahan

2 Jarang absen, hadir tepat waktu dan bekerja cukup energik

3 Mempunyai kemampuan secara teknis terhadap bidang tugasnya

4 Mengidentifikasi, membahas dan mencari jalan keluar sesama rekan kerja untuk setiap masalah yang akan berdampak pada peningkatan produktifitas unit kerja

5 Merencanakan dan mengorganisir dalam menyelesaikan pekerjaan secara efektif sesuai dengan target

6 Mendorong dan memberi dukungan kepada rekan kerja untuk meningkatkan hasil kerja

7 Saya akan berusaha menyelesaikan pekerjaan saya meskipun harus dengan lembur

8 Dalam bekerja saya selalu berupaya melaksanakan pekerjaan saya dengan kualitas tinggi

9 Saya bekerja dengan semangat guna mencapai target pekerjaan yang sudah dibebankan oleh pemimpin

10 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan beban tugas saya dengan konsentrasi.

89

Page 90: Proposal Marjan

B. KOMITMEN ORGANISASI

No PERNYATAAN JAWABANSS S N TS STS

1 Saya merasa ikut memiliki organisasi tempat saya bekerja

2 Saya merasa ada ikatan batin dengan organisasi saya

3 Saya merasa bangga bergabung dengan organisasi tempat saya bekerja

4 Saya merasa menjadi bagian organisasi tempat saya bekerja

5 Demi kesuksesan organisasi saya berusaha untuk terus belajar

6 Demi kemajuan organisasi saya berusaha terus untuk berinovatif terhadap perubahan

C. KEPEMIMPINAN

No PERNYATAAN JAWABANSS S N TS STS

1 Pimpinan selalu mendengarkan gagasan para guru          

2 Pimpinan memberikan bimbingan teknis kepada setiap guru

3 Pimpinan selalu mendorong guru untuk bersikap mandiri

4 Pimpinan memiliki sikap bersahabat kepada seluruh guru yang ada

5Pimpinan memberikan kepercayaan penuh kepada seluruh guru untuk mengambil keputusan organisasi

6 Pimpinan bersikap adil dalam memperlakukan setiap guru

7 Pimpinan selalu menghargai keberadaan setiap guru.

90

Page 91: Proposal Marjan

D. KEPUASAN KERJA

No PERNYATAAN JAWABANSS S N TS STS

1 Pekerjaan yang dilakukan saat ini memberikan kepuasan bagi saya

2 Setiap pekerjaan memberikan kesempatan saya untuk berkembang

3 Setiap pekerjaan memberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat

4 Setiap pekerjaan saya lakukan dengan gembira

5 Pekerjaan yang dilakukan memberi rasa senang

6 Hubungan dengan guru lain berjalan menyenangkan

7 Saya senang dengan tempat kerja saat ini8 Sarana dan prasarana yang ada memuaskan9 Saya lebih senang mengerjakan pekerjaan

yang dilakukan saat ini dibandingkan teman 10 Setiap pekerjaan tidak menjadikan beban

kerja bagi saya.

91

Page 92: Proposal Marjan

TESIS

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING PADA SMP NEGERI 2 PUNGGELAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikanPROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) – AUB SURAKARTA

OlehM A R J A N

NIM.201002202

PROGRAM PASCASARJANAPROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ADI UNGGUL BHIRAWA(STIE) – AUBSURAKARTA

2011

92

Page 93: Proposal Marjan

HALAMAN PERSETUJUAN

N A M A : M A R J A N

N I M : 2010012202

PROGRAM : Pascasarjana

PROGRAM STUDI : Magister Manajemen

KONSENTRASI : Sumber Daya Manusia

JUDUL TESIS : Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Guru dengan Komitmen Sebagai Variabel

Intervening Pada SMP Negeri 2 Punggelan

Dosen Pembimbing I : Dr. AGUS UTOMO.SE,MM.

Dosen Pembimbing II : Drs. SUWARNO, M.Si

Surakarta, Desember 2011

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. AGUS UTOMO.SE,MM Drs. SUWARNO. M.Si.

93

Page 94: Proposal Marjan

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Istri tercinta

Anak anaku tersayang

Rekan rekan sejawat SMP Negeri 2 Punggelan

Kabupaten Banjarnegara

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur punulis ucapkan kepada Alloh SWT.yang

telah memberikan berkah dan rahmahNya serta ilmu yang bermanfaat sehingga kami

94

Page 95: Proposal Marjan

dapat menyelesaikan tesis ini.

Seperti diketahui bahw a tesis ini disusun sebsgai salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi Program Magister Manajemen pada sekolah tinggi ilmu e

konomi (STIE) –AUB Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak bisa le

pas dari petunjuk-Nya dan bantuan pihak lain,maka dalam kesempatan ini ijinkan pe

nulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1.Bpk. Drs.Anwar Hamdani,SE.SH.MM.Selaku ketua SETIE-AUB Surakarta.

2.Ibu Dra, Etty Indriani,M.Si.MM.Selaku ketua program Studi Magister Manajemen

2.Bpk. Drs, Agus Utomo, SE.MM.Selaku Dosen pembimbig I sang sangat membantu

penyelesaian tesis ini.

3.Bpk.Drs. Suwarno, M.Si.Selaku Dosen pembimbing 2 yang telah membantu dalam

penyelesaian tesis ini.

4.Istri dan anak-anaku yang selalu mendukung dan memberikan motovasi untuk men

yelesaikan tesis ini.

5.Kepala SMP Negeri 2 Punggelan yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah

yang dipimpinnya.

Semoga apa yang telah diberikan dalam karya ini dapat bermanfaat

dan menambah wawasan yang tak ternilai bagi kita semua. Amin

Surakarta, 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

95

Page 96: Proposal Marjan

HALAMAN BARITA ACARA PENGESAHAN iv

HALAMAN MOTTO v

ABSTRAKSI vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Perumusan Masalah ..............................................................................6

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................................7

D. Manfaat Penelitian.................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................9

A.Kinerja Guru ..........................................................................................9

1.Pengertian Kinerja...............................................................................9

2.Pengukuran Kinerja Guru...................................................................10

B.Komitmen Organisasi ............................................................................14

1.Pengertian Komitmen Organisasi.......................................................14

2.Ciri-ciri Komitmen dalam Organisasi ................................................15

C.Kepemimpinan........................................................................................16

I.Pengertian Kepemimpinan....................................................................16

2.Sifat-sifat Kepemimpinan.....................................................................16

D.Kepuasaan Kerja.......................................................................................19

1.Pengertian Kepuasan Kerja ...................................................................19

2.Penyebab Kepuasan Kerja......................................................................21

BAB III METODE PENELITIAN 31

A.Lokasi Penelitian...........................................................31

1.Oyek dalam penelitian.................................................31

96

Page 97: Proposal Marjan

B.Variabel Penelitian..........................................................31

1. Variabel Penelitian......................................................32

2. Definisi Variabel Penelitian........................................32

3.Populasi Penelitian.......................................................32

4.jenis Data dan Metode Pengumpulan Data..................35

5.Teknik Analisis Data....................................................37

6.Pengujian Data..............................................................41

7.Uji Linieritas.................................................................48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

97