31
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII 1 SMPN 26 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2011/2012 PROPOSAL PENELITIAN Setyoko/086512576 UNIVERSITAS ISLAM RIAU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010

PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PROPOSAL PENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

Citation preview

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

TERPADU SISWA KELAS VIII1 SMPN 26 PEKANBARU

TAHUN AJARAN 2011/2012

PROPOSAL PENELITIAN

Setyoko/086512576

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2010

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Pendidikan dalam hakikatnya suatu bentuk kegiatan bimbingan dan arahan

yang dilakukan untuk mencapai proses pendewasaan seseorang yang lebih baik

menuju arah cita-citanya. Dalam artian luas pendidikan itu menyangkut

permasalahan mengenai perubahan segala sesuatu pada diri seseorang baik dari

pola pikirnya, tingkah lakunya, moral serta mempengaruhi pola hidup seseorang

itu. Pada tingkat satuan pendidikan tertentu ada beberapa faktor yang sangat di

perhatikan mengenai pendidikan. Pendidikan di ukur dari tingkat keberhasilan

peserta didik dalam bidang kognitif atau pengetahuan yang di peroleh peserta

didik itu setelah mengikuti proses pelajaran, kemudian kemampuan kognitif,

psikomotorik dan afektif siswa dalam porses pembelajaran.

Belajar merupakan aktivitas dari individu yang berlangsung dalam sebuah

interaksi aktif dengan kondisi lingkungan sekitar yang membentuk perubahan

kepribadian yang dimiliki. Belajar dapat di lakukan di mana saja dan kapan saja

oleh setiap individu, namun dalam sebuah tujuan pendidikan agar terciptanya

individu yang cerdas dan berkualitas maka dalam melaksanakan pembekalan

pendidikan melalui jalan formal yaitu sekolah yang di laksanakan secara teratur,

bertingkat dan sistematis. Dalam proses pembelajaran banyak faktor-faktor yang

menentukan keberhasilan dalam pencapaian diantaranya adalah pendekatan dan

metode yang di gunakan guru dalam pembelajaran, sarana dan prasarana dalam

sekolah seperti penggunaan alat bantu dan media, serta manajemen penggelolan

kelas yang baik, selain itu pula keaktifan siswa dan minat siswa dalam belajar.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pendidik kurang memperhatikan

atau kurang memahami pentingnya metode dan bahan ajar dalam proses

pembelajaran sehingga guru cenderung memakai metode caramah atau diskusi

yang biasanya pendidik manjadi pusat pembelajaran. Padahal banyak metode

pembelajaran yang bisa dipakai, diantaranya metode inkuiri yaitu siswa di tuntut

untuk mencari atau berusaha menemukan sendiri jawaban dari permasalahan-

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

3

permasalahan yang menyangkut materi pembelajaran dengan melakukan

observasi dan penganalisisan masalah yang diajukan oleh pendidik. Secara tidak

langsung metode ini menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran sehingga guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran.

Pengajaran dalam kelas tidak hanya menyajikan materi-materi dalam

bentuk konsep verbal dan teks saja namun masih banyak cara lain agar siswa lebih

aktif dalam belajar dengan menggunakan sumber dan bahan ajar lainya seperti

media gambar. Dengan media gambar siswa akan lebih termotivasi dan tertarik

dalam belajar karena media ini akan lebih dimengerti maknanya oleh siswa dari

pada mendengar. Media gambar merupakan tampilan yang disajikan secara fiktif

disertai dengan keterangan gambar dalam penjelasan materi yang lebih kompleks

dan komprehensif.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti di

SMPN 26 Pekanbaru pada tanggal 05 Agustus 2010, dimana peneliti melakukan

wawancara dengan seorang guru biologi serta siswa kelas VIII1 berjumlah 40

orang. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar dapat di

identifikasikan beberapa gejala-gejala permasalahan sebagai berikut: (a) guru

masih menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok biasa, (b)

penggunaan alat bantu dan media bahan ajar sangat kurang difungsikan, (c)

pencapaian krtiteria ketuntasan minimal hasil belajar siswa masih dibawah rata-

rata.

Untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar peneliti merasa tertarik

untuk mencarikan solusi dalam pengajaran biologi di SMPN 26 Pekanbaru dengan

menggunakan pembelajaran metode inkuiri dengan bahan ajar media gambar

sebagai pengoptimalan kegiatan belajar mengajar agar siswa lebih memahami

materi pelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang di paparkan pada paragraf di atas, maka

peneliti merumuskan judul: Penerapan Pembelajaran Inkuiri dengan

Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu

Siswa Kelas VIII1 SMPN 26 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

4

2.Identifikasi Masalah

Peneliti menemukan beberapa masalah pada kegiatan belajar mengajar

yang terjadi selama ini yaitu: (a) guru tidak pernah menerapkan pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri, guru masih menggunakan

metode pembelajaran konvensional seperti metode diskusi kelompok biasa dan

metode konvensional lainya (b) guru jarang menggunakan alat bantu dan media

pembelajaran, khususnya media gambar sebagai alat pembelajaran, (c) umumnya

pencapaian KKM 6,5 sulit tercapai hal ini di tunjukan dengan pencapaian

ketuntasan klasikal rata-rata 58%.

3.Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan masalah yang akan di teliti, rumusan batasan

penelitian ini sebagai berikut :

1) Penelitian di laksanakan siswa IPA Terpadu Kelas VIII1 SMP N 26 Pekanbaru

2) Penelitian ini menerapan pembelajaran metode pembelajaran inkuiri dengan

menggunakan bahan ajar media gambar

3) Penelitian ini di laksanakan pada mata pelajaran biologi, yaitu

(1) Siklus 1: Standar Kompetensi (SK) 1. Memahami berbagai sistem dalam

kehidupan manusia, KD 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan

perkembangan pada makhluk hidup, KD 1.2 Mendeskripsikan tahapan

perkembangan manusia

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di uraikan maka rumusan

masalah pada peneliti ini adalah: Bagaimanakah Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa

Kelas VIII1 SMPN 26 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012 setelah Pembelajaran

Inkuiri dengan Menggunakan Media Gambar?

5.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

5

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA

Terpadu Siswa Kelas VIII.1 SMPN 26 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012

melalui penerapan model pembelajaran metode inkuiri dengan menggunakan

media gambar.

Manfaat penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1) siswa, dengan penerapan pembelajaran metode inkuiri dengan menggunakan

media gambar diharapakan dapat meningkatakan hasil belajar

2) guru, sebagai masukan dalam menerapakan metode pembelajaran sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa

3) sekolah, dapat di jadikan pertimbangan untuk meningkatkan proses kegiatan

belajar mengajar sains biologi lebih maksimal

4) peneliti, untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan masukan dalam

penulisan karya ilmiah.

6.Definisi Istilah Judul

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul penelitian, maka

rumusan definisi operasional judul adalah sebagai berikut:

1) metode inkuiri merupakan proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian

dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis (Sa’ud, 2009).

2) media gambar ini tidak di proyeksikan dan relatif mudah di peroleh, gambar

yang berwarna lebih menarik arti dari sebuah gambar di tentukan oleh persepsi

masing-masing. Gambar mempunyai nilai tertentu yaitu bersifat konkret,

membantu memperjelas masalah, membantu kelemahan indera, mudah di dapat

,relatif murah dan mudah di gunakan (Danim, 2008).

3) hasil belajar merupakan tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek, hasil

belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek sebagai berikut:

pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,

hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Kalau seseorang

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

6

telah melakukan perbuatan belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan

dalam salah satu atau beberapa aspek tersebut (Hamalik, 2006).

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

7

BAB 2

TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

1.Tinjauan Teori

1.1 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran Sains

Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan

kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi

sedikit, yang hasilnya di perluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan

bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan

di ingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata (Trianto, 2010).

Fokus konstruktivitisme yaitu pada proses-proses dan strategi-strategi

mental yang digunakan para siswa untuk belajar. Para guru yang mengantungkan

aktivitas kelas pada kontruktivisme mengetahui bahwa pembelajaran adalah suatu

proses pembentukan makna yang aktif, dimana para siswa bukanlah penerima

pasif informasi (Sadulloh, 2003).

Prinsip-prinsip konstruktivisme dalam pembelajaran, yaitu: (a) hasil

pembelajaran tidak hanya tergantung dari pengalaman pembelajaran di ruangan

kelas, tetapi tergantung pula pada pengetahuan pelajar sebelumnya, (b)

pembelajaran adalah mengkonstruksikan konsep-konsep, (c) mengkonstruksi

konsep adalah proses aktif dalam diri pelajar, (d) konsep-konsep yang telah di

konstruksi akan di evaluasi yang selanjutnya konsep tersebut di terima atau di

tolak, (e) siswalah yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap cara dan hasil

pembelajaran mereka, (f) adanya semacam pola terhadap konsep-konsep yang

dikonstruksi pelajar dalam struktur kognitifnya (Driver dan Bell dalam Isjoni,

2010).

1.2 Pendekatan Inkuiri dalam pembelajaran Sains

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

8

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran

yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan, proses

berfikir itu sendiri di lakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa (Sanjaya,

2007).

Pengajaran inkuiri di bentuk atas dasar discoveri, dalam inkuiri seseorang

bertindak sebagai seorang ilmuwan melakukan eksperimen dan melakukan proses

mental berinkuiri. Pengajaran dalam inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat

pada siswa dimana kelompok siswa inkuiri ke dalam suatu isu atau mencari

jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang di gariskan

secara jelas dan struktural kelompok (Kourilsky dalam Hamalik, 2006).

Menurut Gulo dalam Trianto (2009), strategi inkuiri berarti suatu

rangkaian kegitan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuanya dengan penuh percaya

diri. Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh

potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional.

Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha

meletakan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. Ada lima tahapan

yang di tempuh dalam melaksanakan pendekatan inkuiri yakni: (a) perumusan

masalah untuk di pecahakan siswa, (b) menetapkan jawaban sementara atau lebih

di kenal dengan istilah hipotesis, (c) siswa mencari informasi, data, fakta yang di

perlukan untuk menjawab permasalahan / hipotesis, (d) menarik kesimpulan /

generalisasi dalam situasi baru (Sudjana, 2009).

1.3 Paradigma Pembelajaran Biologi

Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara

langsung. Dalam pembelajaran tersebut siswa di fasilitasi untuk mengembangkan

sejumlah keterampilan proses (keterampilan atau kerja ilmiah) dan sikap ilmiah

dalam memperoleh pengetahuan ilmiah tentang dirinya dan alam sekitar.

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

9

Keterampilan proses ini meliputi: keterampilan mengamati dengan seluruh indera,

keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu memper-

timbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan data,

menafsirkan data, mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, serta meng-

gali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan

atau memecahkan masalah sehari-hari. Pada prinsipnya, pembelajaran IPA harus

di rancang dan di laksanakan sebagai cara mencari tahu dan cara

mengerjakan/melakukan yang dapat membantu siswa memahami fenomena alam

secara mendalam (Depdiknas, 2004)

Pendidikan sains sebagai suatu proses memperkaya, dan memungkinkan

menginterpretasikan alam semesta dalam keadaan ilmiah (Tobin, dkk dalam

suparno). Mata pelajaran biologi sebagai bagian dari bidang sains, menuntut

kompetensi belajar pada ranah pemahaman tingkat tinggi yang komprehensif

(Wena, 2009).

Menurut Yulaelawaty dalam Wena (2009), pemahaman merupakan

perangkat dasar program pendidikan yang merefleksikan kompetensi sehingga

dapat mengantarkan siswa untuk menjadi kompeten dalam berbagai bidang

kehidupan. Wena (2009), dengan demikian pemahaman meruapakan salah satu

faktor yang sangat penting dalam belajar biologi. Belajar untuk pemahaman dalam

bidang biologi harus di pertimbangkan oleh para pendidik dalam mencapai

tujuan-tujuan pendidikan mata pelajaran biologi.

1.4 Model Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri merupakan pendekatan

pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri

siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar di

tempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah

memilih masalah yang perlu di sampaikan kepada kelas untuk di pecahkan.

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

10

Namun di mungkinkan juga bahwa masalah yang akan di pecahkan dipilih oleh

siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa

dalam rangka memecahkan masalah (Slavin ,2009).

Dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas, guru mempunyai peranan

sebagai konselor, konsultan dan teman yang kritis. Guru harus dapat membimbing

dan merefleksikan pengalaman kelompok melalui tiga tahap: (1) tahap problem

solving atau tugas; (2) tahap pengelolaan kelompok; (3) tahap pemahaman secara

individual, dan pada saat yang sama guru sebagai instruktur harus dapat

memberikan kemudahan bagi kerja kelompok, melakukan intervensi dalam

kelompok dan mengelola kegiatan pengajaran (Trianto, 2009).

Menurut Sanjaya (2008), menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri

mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1) Orientasi

orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang

responsif. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting,

keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk

beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa

kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan

dengan lancar. Hal yang di lakukan dalam tahap ini antara lain yaitu : (a)

menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang di harapkan dapat di capai

oleh siswa (b) menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh

siswa untuk mencapai tujuan. (c) menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan

belajar

2) Merumuskan Masalah

merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan masalah antara lain: (a)

masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa (b) masalah yang dikaji

adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti (c) konsep-

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

11

konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah di ketahui terlebih

dahulu oleh siswa

3) Merumuskan Hipotesis

hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang di

kaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan

sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan

berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang di munculkan itu bersifat rasional

dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh

kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan

demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit

mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis

4) Mengumpulkan Data

mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri,

mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam

pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan

motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan

dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya

5) Menguji Hipotesis

menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan

data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat

keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji

hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional atau

masuk akal

6) Merumuskan Kesimpulan

merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan

merupakan gongnya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena

banyaknya data yang di peroleh, menyebabkan kesimpulan yang di rumuskan

tidak fokus pada masalah yang hendak di pecahkan. Karena itu, untuk

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

12

mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada

siswa data mana yang relevan.

Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuri adalah menolong siswa

untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan ketrampilan berpikir dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa

ingin tahu mereka. Dalam menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, ada

beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh seorang guru yaitu: (a) berorientasi

pada pengembangan intelektual, (b) prinsip interaksi, (c) prinsip bertanya, (d)

prinsip belajar untuk berfikir, (e) prinsip keterbukaan.

Alasan penggunaanPembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran menurut

(Sumantri dan Johan, 2000) adalah sebagai berikut:

1) perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat

seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat,

guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik

dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan. Salah satu langkah guru dalam menyikapi hal tersebut adalah

menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri

2) belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah, tetapi juga dari lingkungan

kita harus menanamkan pemahaman anak didik bahwa belajar tidak hanya

diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan sedini mungkin.

Pembelajaran Inkuiri dapat membantu guru dalam menanamkan pemahaman

tersebut. Pembelajaran ini mengajak siswa untuk belajar mandiri dengan

maupun tanpa bimbingan dari guru. Siswa mengembangkan kemampuan yang

diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam

pembelajaran

3) melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran sendiri tentang kebutuhan

belajarnya. Metode ini menekankan pada keaktifan siswa menemukan suatu

konsep pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan langkah

pembelajaran tersebut akan siswa akan dapat memiliki kesadaran tentang

kebutuhan belajarnya

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

13

4) penanaman kebiasaan belajar berlangsung seumur hidup

penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup dapat

dilaksanakan dengan metode inkuiri. Dalam metode ini siswa diarahkan untuk

selalu mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan konsep

pembelajaran. Siswa dituntut untuk selalu mencari pengetahuan yang

menunjang pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Hal inilah yang

menjadi langkah awal guru dalam penanaman terhadap siswa tentang

pengertian bahwa belajar berlangsung seumur hidup.

1.5 Media Gambar

Menurut Sudjana dan Rivai dalam Anwar (2007), media visual dua

dimensi pada bidang tidak transparan ini di sebut media grafis yang artinya

melukiskan atau menggambarkan dengan garis-garis. Media juga berarti media

yang mengkombinasikan pengungkapan kata-kata dan gambar. Selanjutnya

Anwar (2007), gambar merupakan alat visual yang penting dan mudah diperoleh.

Gambar dapat membuat peserta didik dapat menangkap ide atau informasi yang

terkandung didalamnya.

Selanjutnya menurut Weidenmann dalam Elfis (2007), mengambarkan

bahwa melihat sebuah gambar lebih tinggi maknanya dari pada membaca atau

mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar

yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Gambar yang didesain

secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik.

Lebih lanjut Elfis (2007), sebuah gambar yang bermakna paling tidak

memiliki kriteria sebagai berikut :

1) Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh dengan

informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedar gambar yang tidak

mengandung arti atau tidak ada yang dapat dipelajari

2) Gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembaca gambar benar-

benar mengerti, tidak salah pengertian

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

14

3) Lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran, bahannya

diambil dari sumber yang benar. Sehingga jangan sampai gambar miskin

informasi yang berakibat penggunanya tidak belajar apa-apa.

Anwar (2007), gambar dapat membuat peseta didik dapat menangkap ide

atau informasi yang terkandung didalamnya, penggunaan gambar harus pula dapat

membangkitkan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga lahir

pula minat belajar. Sadiman, dkk (2009), beberapa kelebihan media gambar yang

dijelaskan sebagai berikut:

1) Sifat konkret gambar lebih realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan

dengan media verbal semata

2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan

4) Gambar dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja

5) Gambar harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa

memerlukan peralatan khusus.

Ada enam syarat yang perlu di penuhi oleh gambar yang baik sehingga

dapat di jadikan sebagai media pendidikan yaitu:

1) Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau

orang melihat benda sebenarnya

2) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukan poin-poin

pokok dalam gambar

3) Ukuran relatif, gambar dapat membesarkan atau memeperkecil objek/benda

sebenarnya

4) Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan

5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran

6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus sebagai media

yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

15

1.6 Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil

belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa

objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik

(Depdiknas, 2008).

Dalam proses belajar mengajar, tipe hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang/mendesain

pengajaran secara tepat dan baik. Setiap proses belajar mengajar keberhasilanya

diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa dalam penguasaan dan

pemahaman, disamping diukur dari segi prosesnya (sudjana, 2009).

Menurut Gagne dalam Sutikno (2007), menyebutkan ada lima macam

hasil belajar berikut ini:

1) Keterampilan intelektual atau keterampilan prosedural yang mencakup belajar

diskriminasi, konsep, prinsip, dan pemecahan masalah yang kesemuanya di

peroleh melalui materi yang di sajikan oleh pengajar di sekolah

2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru

dengan jalan mengatur proses internal masing-masing individu dalam

memperhatikan, belajar, mengingat, dan berpikir

3) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan

kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan

4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan

mengkoordinasi gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot

5) Sikap, yaitu suatu kemampuan intern yang mempengaruhi tingkah laku

seseorang didasari oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan, serta faktor

intelektual.

Menurut Tyler dalam Arikunto (2009), evaluasi pendidikan dikaitkan

dengan prestasi belajar siswa, evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan

data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

16

pendidikan apakah sudah tercapai. (Arikunto, 2009), dalam dunia pendidikan

khususnya di sekolah penilaian di maksudkan untuk mengetahui sejauh mana

suatu program berhasil di terapkan, keberhasilan program di tentukan oleh

beberapa faktor yaitu: guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem

administrasi. Pencapaian tujuan pembelajaran yang berupa prestasi belajar,

merupakan hasil dari kegiatan belajar-mengajar di dalamnya terdapat unit

masukan, keluaran transformasi dan umpan balik.

1.7 Hubungan Penerapan Pembelajaran Inkuiri dengan Media Gambarterhadap Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proseses dari seseorang yang

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan

pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional (Abdurrahman dalam Utari,2003).

Menurut Mulyasa (2006) mengungkapkan kualitas pembelajaran dan

pembentukan kompetensi dapat di lihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari

segi proses, pembelajaran atau pembentukan kompetensi di katakan berhasil dan

berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%)

peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses

pembelajaran di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi semangat

yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Tabel 1. Sintaks pembelajaran

inkuiri Eggen and kaucahk (1996) dalam Trianto (2007)

Fase Perlakuan guru

Menyajikanpertanyaan ataumasalah

Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah danmasalah di tuliskan di papan tulis.Guru membagi siwa dalam kelompok

Membuathipotesis

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curahpendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbingsiswa dalam menentukan hipotesis yang relevan denganpermasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang

Page 17: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

17

menjadi prioritas penyelidikanMerancangpercobaan

Guru memberikan kesempatan pada siswa untukmenentukan langkah –langkah yang sesuai denganhipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswamengurutkan langkah – langkah percobaan

Melakukanpercobaan untukmemperolehinformasi

Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melaluipercobaan

Mengumpulkandan menganalisisdata

Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untukmenyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul

Membuatkesimpulan

Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

Berdasarkan pernyataan Sardiman (2009), pembelajaran diartikan sebagai

suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan siswa, sehingga terjadi proses belajar. Proses belajar

mengajar di katakan baik bila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan

pembelajaran yang afektif. Pengukuran suksesnya pembelajaran memang syarat

utamanya adalah hasilnya tetapi harus di ingat bahwa menilai atau

menerjemahkan hasil itu pun harus secara cermat dan tepat, yaitu dengan

memerhatikan bagaimana prosesnya.

1.8 Hubungan antara Penggunaan Media Gambar dengan Hasil Belajar

Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual

serta peralatanya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar

dan dibaca. Apapun batasan yang di berikan, ada persamaan diantara batasan

tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatau yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perahtaian siswa demikian rupa

sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, dkk 2009).

Gambar merupakan alat visual yang penting dan mudah diperoleh. Gambar

dapat membuat peserta didik dapat menangkap ide atau informasi yang

Page 18: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

18

terkandung didalamnya, penggunaan gambar dapat membangkitkan motivasi

peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga lahir pula minat belajar mereka.

Gambar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk menjawab pertanyaan

yang timbul dalam pikiranya (Anwar, 2007).

Belajar dengan menggunakan indera ganda (pandang dan dengar), akan

memberikan keuntungan bagi siswa, siswa akan belajar lebih banyak dari pada

jika materi disajikan hanya stimulus dengar saja atau pandang saja (Arsyad,

2010). Dalam proses belajar-mengajar alat peraga atau disebut audiovisual seperti

bagan, grafik, gambar, poster dan film dipergunakan dengan tujuan membantu

guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efesien (Sudjana, 2009).

2. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Mistiani,

dengan judul “Penerapan Pendekatan Inkuiri Dengan Metode Pengamatan

Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMAN2

Siak Hulu Tahun Ajaran 2008/2009” telah terbukti meningkkatkan hasil belajar

mencapai 85 % ( Mistiani, 2009) Penelitian yang berjudul “Penerapan Model

Pembelaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa

VIII B SMP YLPI Pekanbaru Tahun Ajaran 2009/2010”. (Nirnawati, 2010).

Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran

inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

3. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah jika diterapkan Pembelajaran

Inkuiri dengan Media Gambar maka akan Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

Siswa kelas VIII1 SMP N 26 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 19: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

19

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

1.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan dikelas VIII1 SMPN 26 Pekanbaru Tahun

Ajaran 2011/2012. Pengambilan data dimulai dari bulan Agustus sampai Bulan

Juli 2011.

2.Populasi dan Sampel Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII1 SMPN 26 Pekanbaru yang

berjumlah 40 orang yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.

Dasar pengambilan siswa kelas VIII1 sebagai subjek penelitian dilakukan secara

acak karena siswa kelas VIII1 SMPN 26 Pekanbaru memiliki kemampuan

akademik heterogen dan setara. Alasanya pada siswa kelas VIII1 sudah cukup

mempunyai keberanian mental untuk menggemukakan jawaban sementara atas

sebuah permasalahan dan telah mempunyai dasar belajar pelajaran biologi

sebelumnya.

3. Metode dan Desain Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Bentuk penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut

Kunandar (2008), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah bentuk kegiatan

refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi

kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-

praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik tersebut,

dan (c) situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan. Penelitian tindakan kelas

berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas dan bukan pada

input kelas, penelitian tindaka kelas harus tertuju pada hal-hal yang terjadi

didalam kelas.

Page 20: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

20

3.2 Desain Penelitian

Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilihat pada Gambar.

Penerapan Pembelajaran Inkuiri dengan Menggunakan Media Gambar

(a) guru masihmenggunakan metodeceramah dan diskusikelompok biasa,(b) penggunaan alat bantu

dan media bahan ajarsangat kurang difungsikan,(c) pengelolaan kelas

berdasarkan kelompoksecara heterogen.(d) tingkat kesulitan materitergantung materi apayang disampaikan dikelas.

Alternatif Pemecahan(Rencana Tindakan I)

PelaksanaanTindakan I

Siklus I

Analisis DataRefleksi Observasi (Monitoring)

Terselesaikan

PermasalahanBelum

Terselesaikan

Alternatif Pemecahan(Rencana tindakan II)

PelaksanaanTindakan II

Refleksi Analisis data Observasi (Monitoring)

Terselesaikan Permasalahanbelum

terselesaikan

Siklus II

Pembelajaran biologi

Peningkatan Hasil Belajar Siswa

SIKLUS SELANJUTNYA

Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Hasil BelajarBiologi dengan Penerapan Pembelajaran Inkuiri denganMenggunakan Media Gambar (dimodifikasi berdasarkan Elfis,2010)

Page 21: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

21

4.Prosedur Penelitian

Penerapan pembelajaran metode inkuiri dengan menggunakan media

gambar ini dilaksanakan melalui beberapa tahap antara lain:

Kegiatan Pembelajaran

Pada tahap ini dilaksanakan proses pembelajaran dengan model

pembelajaran Inkuiri dengan mengunakan media gambar pada pertemuan ini

proses pembelajaran menyelesaikan 1 kompetensi dasar yaitu sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

1. Salam pembuka

2. Absensi siswa

3. Motivasi dan Apersepsi

4. Menyampaikan judul dan tujuan pelajaran

2) Kegiatan inti

1. Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok yang heterogen

masing-masing beranggotakan 4-5 orang

2. Guru memjelaskan media gambar kemudian mengajukan beberapa

permasalahan dari gambar yang telah dijelaskan tersebut

3. Kemudian Guru dan siswa bersama-sama merumuskan jawaban

sementara/hipotesis dari permasalahan-permasalahan yang telah di ajukan.

4. Guru meminta siswa untuk mencari data/informasi mengenai hipotesis

yang telah dibuat, dan mendiskusikannya dalam kelompok

5. Siswa dalam kelompok belajar menganalisis data/informasi yang telah

diperoleh dari berbagai sumber mengenai permasalahan yang telah

diberikan

6. Perwakilan dari setiap kelompok diminta untuk memprentasikan

kesimpulan dari hasil kerja kelompoknya masing-masing

7. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan jawaban dari permasalahan

berdasarkan kesimpulan yang diperoleh.

Page 22: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

22

3) Kegiatan penutup

1. Guru memberikan tugas latihan kepada siswa dalam bentuk test tertulis

2. Salam penutup

5.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri dari dua bagian yaitu perangkat

pembelajaran guru dan instrument pengumpulan data.

5.1 Perangkat Pembelajaran Guru

Perangkat pembelajaran guru terdiri dari:

1) Standar Isi

Standar isi yaitu struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar, menegah pertama dan menegah atas

2) Silabus

Silabus merupakan suatu pedoman yang disusun secara sistematik oleh peneliti

yang merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam

materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah pedoman yang disusun secara

sistematik oleh peneliti berisikan langkah-langkah penyampaian materi

pembelajaran sesuai dengan rincian waktu yang ditentukan.

4) Buku panduan siswa

Buku panduan siswa yaitu buku pegangan yang digunakan siswa sebagai

pedoman dalam pembelajaran yang sesuai standar yang berlaku dan relevan

dengan materi pembelajaran

5) Media gambar

Media gambar adalah media yang sesuai dengan materi pembelajaran yang

berisi gambar-gambar dan keterangan

Page 23: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

23

6) Lembar soal

Lembar soal adalah lembaran berupa soal-soal kuis yang diberikan pada siswa

sebagai evaluasi dalam pembelajaran suatu materi yang telah dipelajari.

5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian yaitu tes hasil belajar. Tes hasil belajar

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai kumpulan

pengetahuan dan pengajaran yang telah dilaksanakan. Tabel.2 Keriteria penilaian

menurut (Corebima dalam Amnah, 2009)

No Kriteria Penilaian Skor1 Jawaban dalam kalimat sendiri, urutan paparan jawaban runtut dan

sistematis, logis, dengan gramatika (bahasa) benar, yangdilengkapi dengan alasan (analisis/evaluasi/kreasi), dan jawabanitu benar

7

2 Jawaban dalam kalimat sendiri, urutan paparan jawaban runtut dansistematis, logis, dengan gramatika (bahasa) kurang benar, yangdilengkapi dengan alasan (analisis/evaluasi/kreasi), dan jawabanitu benar

6

3 Jawaban dalam kalimat sendiri, urutan paparan jawabankurang/tidak runtut dan sistematis, logis, dengan gramatika(bahasa) kurang benar, yang dilengkapi dengan alasan(analisis/evaluasi/kreasi), dan jawaban itu benar

5

4 Jawaban tidak dalam kalimat sendiri urutan paparan jawabanruntut dan sistematis, logis, dengan gramatika (bahasa) benar,yang dilengkapi dengan alasan (analisis/evaluasi/kreasi), danjawaban itu benar

4

5 Jawaban tidak dalam kalimat sendiri, urutan paparan jawabankurang/tidak runtut dan sistematis, kurang/tidak logis, dengangramatika (bahasa) kurang benar, yang dilengkapi dengan alasan(analisis/evaluasi/kreasi), dan jawaban itu kurang benar

3

6 Jawaban tidak dalam kalimat sendiri, urutan paparan jawabankurang/tidak runtut dan sistematis, kurang/tidak logis, dengangramatika (bahasa) kurang benar, yang dilengkapi dengan alasan(analisis/evaluasi/kreasi), dan jawaban itu benar

2

7 Jawaban tidak dalam kalimat sendiri, urutan paparan jawabankurang/tidak runtut dan sistematis, kurang/tidak logis, dengangramatika (bahasa) kurang benar, yang dilengkapi dengan alasan(analisis/evaluasi/kreasi), dan jawaban itu tidak benar

1

8 Tidak ada jawaban sama sekali 0

Page 24: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

24

6. Teknik Analisis Data

Teknik yang diperoleh di analisis dengan menggunakan dua teknik, yaitu

teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Data yang

diolah ialah kinerja ilmiah (KI) siswa.

6.1 Teknik Pengolahan Data Hasil Belajar Siswa

6.1.1 Pengolahan Data Hasil Belajar Kinerja Ilmiah (KI)

Selanjutnya menurut Elfis (2010), nilai Kinerja Ilmiah (KI) diperoleh dari

nilai portofolio (LKS dan Makalah), serta nilai Unjuk Kerja (Presentasi

Portofolio). Masing-masing nilai akan digabungkan dengan Rumusan sebagai

berikut: NUB KI = 40% x (nilai portofolio) + 60% x (nilai unjuk kerja)

Pada Tabel. 3 Rubrik kemampuan menyusun makalah (Zubaidah ,2010).

Komponen

Yang Dinilai

Kriteria skor

Format

Makalah

Lengkap, sistematis, bahasanya lugas 5

Lengkap, sistematis, bahasanya tidak lugas 4

Lengkap, tidak sistematis, bahasanya lugas 3

Lengkap, tidak sistematis, bahasanya tidak lugas 2

Tidak lengkap, bahasanya lugas 1

Tidak lengkap, bahasanya tidak lugas 0

Judul Makalah Menarik, memecahkan masalah 5

Menarik, kurang memecahkan masalah 4

Kurang menarik, ada upaya memecahkan masalah 3

Menarik, tidak memecahkan masalah 2

Kurang menarik, tidak memecahkan masalah 1

Tidak menarik, tidak memecahkan masalah 0

Latar Belakang

Masalah

Lengkap, ringkas, mencerminkan hipotesis 5

Tidak lengkap, ringkas, mencerminkan hipotesis 4

Page 25: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

25

Lengkap, ringkas, tidak mencerminkan hipotesis 3

Lengkap, tidak ringkas, tidak mencerminkan

hipotesis

2

Tidak lengkap, tidak ringkas, tidak mencerminkan

hipotesis

1

Tidak membuat deskripsi teoretis 0

Rumusan

Masalah

Sesuai judul, menantang 5

Sesuai judul, kurang menantang 4

Kurang sesuai judul, menantang 3

Sesuai judul, tidak menantang 2

Kurang sesuai judul, tidak menantang 1

Tidak sesuai judul, tidak menantang 0

Rumusan

Tujuan

Sesuai rumusan masalah 5

Sesuai rumusan masalah 4

Kurang sesuai rumusan masalah 3

Sesuai rumusan masalah 2

Kurang sesuai rumusan masalah 1

Tidak sesuai rumusan masalah 0

Rumusan

Manfaat

Penting, menarik 5

Penting, kurang menarik 4

Kurang penting, menarik 3

Kurang penting, kurang menarik 2

Penting, tidak menarik 1

Tidak penting, tidak menark 0

Landasan

Teori

Lengkap, ringkas, mencerminkan hipotesis 5

Tidak lengkap, ringkas, mencerminkan hipotesis 4

Lengkap, ringkas, tidak mencerminkan hipotesis 3

Lengkap, tidak ringkas, tidak mencerminkan

hipotesis

2

Tidak lengkap, tidak ringkas, tidak mencerminkan 1

Page 26: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

26

hipotesis

Tidak membuat deskripsi teoretis 0

Pembahasan Lengkap, sesuai tujuan, tepat 5

Tidak lengkap, ada sesuai tujuan, tepat 4

Lengkap, sesuai tujuan, tidak tepat 3

Lengkap, tidak sesuai tujuan, tidak tepat 2

Tidak lengkap, tidak sesuai tujuan, tidak tepat 1

Tidak menyajikan kesimpulan 0

Kesimpulan Lengkap, sesuai tujuan, tepat 5

Tidak lengkap, ada sesuai tujuan, tepat 4

Lengkap, sesuai tujuan, tidak tepat 3

Lengkap, tidak sesuai tujuan, tidak tepat 2

Tidak lengkap, tidak sesuai tujuan, tidak tepat 1

Tidak menyajikan kesimpulan 0

Daftar Pustaka Bervariasi, mutakhir, penulisan tepat 5

Bervariasi, mutakhir, penulisan tidak tepat 4

Bervariasi, kurang mutakhir, penulisan tepat 3

Kurang bervariasi, mutakhir, penulisan tepat 2

Kurang bervariasi, kurang mutakhir, penulisan

tepat

1

Kurang bervariasi, kurang mutakhir, penulisan

tidak tepat

0

6.2 Teknik Analisis Data Deskriptif

Pengolahan data dengan teknik analisis deskriptif betujuan untuk

mendeskripsikan hasil belajar biologi siswa sesudah penerapan pembelajaran

metode inkuiri dengan menggunakan media gambar. Analisis data pencapaian

hasil belajar biologi siswa dilakukan dengan melihat a) daya serap, b) ketuntasan

individu siswa , dan c) ketuntasan klasikal. Analisis daya serap siswa, ketuntasan

Page 27: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

27

individu siswa dan ketuntasan klasikal didasarkan pada pencapaian hasil belajar

siswa melalui dua kelompok penilaian, yaitu penilaian pencapaian hasil belajar

kinerja ilmiah (KI).

6.2.1 Analisis Daya Serap

Untuk mengetahui daya serap siswa dari hasil belajar siswa dianalisis

dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 2. Interval dan Kategori Daya Serap Siswa

% Interval Kategori86 – 10076 – 8565– 7551 – 64≤ 50

Amat BaikBaikCukupKurangKurang Sekali

Sumber: KKM Sekolah SMPN 26 Pekanbaru

Daya serap = Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100Jumlah skor maksimum

6.2.2 Analisis Ketuntasan Individu

Seseoarang siswa dikatakan tuntas dalam belajar apabila mencapai daya

serap terhadap pemahaman materi yang di pelajari berdasarkan tolak ukur

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Kelas VIII 1 di SMPN 26 Pekanbaru adalah

ditetapakan nilai ≥ 65

6.2.3 Analisis Ketuntasan Klasikal

Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Atas (2008), suatu kelas

dinyatakan tuntas apabila sekurang-kurangnay 85% dari jumlah siswa telah tuntas

belajar. Ketuntasan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

%100(%) JS

JSTKK

Page 28: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

28

Keterangan:

KK : Presentase ketuntasan klasikal

JST : Jumlah siswa yang tuntas dalam kelas perlakuan (tolak ukur KKM)

JS : Jumlah seluruh siswa dalam kelas perlakuan

(Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008)

6.3 Teknik Analisis Data Inferensial

Untuk melihat seberapa besar pengaruh penerapan pembelajaran metode

inkuiri dengan menggunakan media gambar terhadap peningkatan hasil belajar

maka dilakukan teknik analisis data secara inferensial dengan menggunakan uji-Z

atau Uji Tanda. Data yang diuji adalah data hasil belajar biologi siswa sebelum

PTK dan sesudah PTK siklus 1 dan siklus 2 dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Rumusan Hipotesis Statiskal antara sebelum perlakuan dengan perlakuan

Siklus 1

(1) H0 : p (XB XA) = p (XB XA)

Peluang meningkatnya hasil belajar biologi siswa sama dengan peluang

menurunnya hasil belajar biologi siswa setelah pembelajaran kooperatif

tipe STAD dengan menggunakan media gambar pada siklus 1

(2) H1: p (XB XA) ≤p (XB XA)

Peluang meningkatnya hasil belajar biologi siswa setelah pembelajaran

Inkuiri dengan menggunakan media gambar pada siklus 1 lebih besar dari

peluang menurunnya

Untuk menjawab atau membuktikan rumusan hipotesis di atas, maka

rumusan Uji Statistiknya adalah sebagai berikut:

N

NXZ

21

21)5,0(

(Siegel dalam Elfis, 2010)

Page 29: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

29

Keterangan:

X : jumlah tanda (+)

N : jumlah tanda (+) dan ( - )

( X + 0,5) : digunakan jika X ½ N

( X – 0,5 ) : digunakan jika X ½ N

XA : skor hasil belajar siswa sebelum tindakan

XB : skor hasil belajar siswa sesudah tindakan (Siklus 1)

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Tolak H0 jika p = 0,05

Terima H1 jika p ≤ = 0,05

Untuk harga p diperoleh dari tabel distribusi normal

1) Rumusan Hipotesis Statistikal antara perlakuan Siklus 1 dengan perlakuan

Siklus 2

(1) H0 : p (XB XA) = p (XB XA)

Peluang meningkatnya hasil belajar biologi siswa pada siklus 2 sama

dengan peluang menurunya hasil belajar biologi siswa setelah penerapan

pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media gambar pada siklus 1

(2) H1: p (XB XA) ≤p (XB XA)

Peluang meningkatnya hasil belajar biologi siswa pada siklus 2 setelah

penerapan pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media gambar lebih

besar dari pada peluang menurunya pada siklus 1

2) Rumusan Uji Statistik

N

NXZ

21

21)5,0(

(Siegel dalam Elfis, 2010)

Page 30: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

30

Keterangan:

X : jumlah tanda (+)

N : jumlah tanda (+) dan ( - )

( X + 0,5) : digunakan jika X ½ N

( X – 0,5 ) : digunakan jika X ½ N9

XA : skor hasil belajar siswa sebelum tindakan

XB : skor hasil belajar siswa sesudah tindakan

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Tolak H0 jika p = 0,05

Terima H1 jika p ≤ = 0,05

Harga p yang diperoleh dari tabel distribusi normal

F. Daftar Pustaka

Amnah, Sri.2010. Pembelajaran Kooperatif Dan Metakognitif Untuk PeningkatanKualitas Proses Dan Hasil Belajar Materi Seminar Nasional PendidikanBiologi.Pekanbaru: FKIP UIR

Anwar, Abu. 2007. Media Pembelajaran. Pekanbaru: Suska Press

Arikunto,S. 2007. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Depdiknas.2008.Penilaian Hasil Belajar.Jakarta: Direktorat Jendaral PeningkatanMutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Elfis. 2010. Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan ModelPembelajaran. Available at:http://elfisuir.blogspot.com/2010/01/pendekatan-kontektual-dalam.html (Diakses : 16 November 2010).

Elfis.2010. Disain PTK. Available at: http: //elfisuir/ .blogspot.com/2010/05/disain - ptk .html. Sabtu, 08 Mei 2010. (Diakses: 17November 2010)

Hamalik. Oemar. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara : Bandung

Isjoni.2010.Cooperative learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.Bandung:Alfabeta

Kunandar. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. PT Raja Grafindo : Persada

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang disempurnakan. Remaja rosdakarya. Bandung.

Page 31: PROPOSAL PENELITIAN PEMBELAJARAN  INKUIRI. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.pdf

31

Sadiman, SA, R. Raharjo, A. Haryono, dan Rahardjito.2007. Media Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Saduloh, Uyoh.2003. Pengantar Filsafat Pendidikan.Bandung:Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Kencana : Jakarta.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja GrafindoPersada : Jakarta.

Sa’ud, US.2009. Inovasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: PT RinekaCipta

Slavin, R.E.2010. Cooperative Learning.Bandung: Nusa Media

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT RemajaRosadakarya : Bandung.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar BaruAlgosindo : Bandung.

Sutikno, S.2007. Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak.Mataram: NTPPress

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progesif. Kencana :Jakarta.

Wena, Made.2009.Strategi pembelajaran Inovatif Kontemporer.Jakarta: BumiAksara

Yamin, M. Dan Bansu I.A.2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan IndividualSiswa.Jakarta: Gaung Persada Press

Zubaidah, Siti.2010.Pembelajaran Kolaboratif dan Group Investegation MateriSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UIR.Malang: UniversitasMalang